cover
Contact Name
Partini
Contact Email
partiniprasetia2@gmail.com
Phone
+6281378522370
Journal Mail Official
unisiagribisnis@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Indragiri Jl. Provinsi Parit 1, Tembilahan Hulu Indragiri Hilir, Riau
Location
Kab. indragiri hilir,
Riau
INDONESIA
Jurnal Agribisnis
ISSN : 23015330     EISSN : 2598733x     DOI : https://doi.org/10.32520/agribisnis
Jurnal Agribisnis fokus mempublikasikan artikel artikel dalam bidang ilmu sosial ekonomi pertanian yang meliputi agribisnis mulai dari pengadaan sarana produksi, usahatani, agroindustri, pemasaran dan sarana penunjang termasuk sektor kelembagaan Agribisnis, serta penyuluhan pertanian, perencanaan pembangunan wilayah pertanian, pemberdayaan masyarakat petani dan kebijakan pembangunan pertanian . Scope/Ruang lingkup kajian jurnal Agribisnis mencakup hasil penelitian atau artikel review yang berkaitan dengan pertanian mulai dari hulu sampai hilir serta seluruh sektor pendukungnya.
Articles 88 Documents
ANALISIS TATANIAGA KOPRA PUTIH DI KECAMATAN TEMPULING KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Ida Putri Yani; Djaimi Bakce; Syaiful Hadi
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v11i1.1940

Abstract

Tataniaga kopra putih di Kecamatan Tempuling adalah pelaku usaha menjual kopra putih ke pedagang pengumpul karena pelaku usaha tidak memiliki kemampuan untuk memasarkan langsung ke eksportir. Harga kopra putih ditentukan oleh pedagang pengumpul sehingga pelaku usaha tidak mendapatkan harga penawaran yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) memberikan gambaran mengenai saluran tataniaga, 2) menganalisis margin dan efisiensi tataniaga kopra putih. Pengambilan sampel pedagang pengumpul dan eksportir menggunakan metode sensus. Tataniaga kopra putih di Kecamatan Tempuling memiliki 3 saluran tataniaga yaitu, saluran I: pelaku usaha – eksportir – Pakistan dan Bangladesh, saluran II: pelaku usaha – pedagang pengumpul – eksportir – Pakistan dan Bangladesh, dan saluran III: pelaku usaha – pedagang pengumpul – pedagang besar – industri hilir domestik kopra putih. Saluran III adalah saluran tataniaga hanya kopra putih jenis riject, karena kopra putih riject tidak di ekspor ke luar negeri. Saluran I lebih efisien dari pada saluran II yaitu Grade A sebesar 18% dan Grade B 21%. Sedangkan pada saluran II efisiensi Grade A sebesar 20% dan Grade B 23%. Jika ditinjau dari margin tataniaganya, saluran I memiliki margin tataniaga yang lebih besar karena pelaku usaha menjual kopra putih langsung ke eksportir tidak melalui pedagang pengumpul, sehingga harga lebih tinggi. White copra in Tempuling Subdistrict, business people sell white copra to collecting merchants. Businesses do not have the ability to market directly to exporters. The price of white copra is determined by the collecting merchant so that the businessman does not get a higher bid price. The study aims to 1) provide an overview of the governance channels, 2) analyze the margins and efficiency of white copra governance. Sampling of merchant collectors and exporters uses census methods. White copra administration in Tempuling Subdistrict has 3 commerce channels namely, channel I: business actors - exporters - Pakistan and Bangladesh, channel II: business actors - collecting traders - exporters - Pakistan and Bangladesh, and channel III: business people - collecting traders - wholesalers - domestic downstream industries white copra. Channel III is the only riject-type white copra channel, because white copra riject is not exported abroad. Channel I is more efficient than channel II, grade A at 18% and Grade B at 21%. While in channel II the efficiency of Grade A is 20% and Grade B is 23%. When viewed from the margin of the trade, channel I has a larger commerce margin because businesses sell white copra directly to exporters not through collecting traders, so prices are higher.
MANFAAT SOSIAL EKONOMI PENANGKARAN RUSA SAMBAR (RUSA UNICOLOR) DI KHDTK AEK NAULI, SUMATERA UTARA Sutan Sahala Muda Marpaung; Burhanuddin Masy’ud; Tutut Sunarminto
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v11i1.1966

Abstract

Salah satu upaya untuk menjaga kelestarian rusa sambar (Rusa unicolor) dan pengembangan pemanfaatannya secara berkelanjutan adalah penangkaran. Penangkaran juga dapat dimanfaatkan sebagai wahana wisata edukasi sehingga diharapkan memberikan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis manfaat sosial ekonomi penangkaran rusa sambar sebagai wahana edukasi bagi masyarakat. Data lapang dikumpulkan pada bulan Juni-Juli 2020. Data lapang baik aspek teknis penangkaran rusa maupun manfaat sosial ekonomi dikumpulkan dengan cara observasi lapang dan pengukuran, wawancara dengan pengelola, anggota masyarakat sebagai tenaga kerja maupun pedagang, serta wawancara dengan pengunjung, serta penelaahan dokumen. Data manfaat sosial ekonomi yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan skala Likert untuk menentukan manfaat sosial dan menghitung besarnya kontribusi ekonomi bagi masyarakat. Penangkaran rusa sambar ini juga dinilai masyarakat telah memberikan manfaat sosial dan berdampak positif sebagai sarana pendidikan dan obyek wisata menarik yang ditunjukkan oleh peningkatan jumlah dan frekeunsi kunjungan wisatawan. Adapun manfaat ekonominya antara lain ditunjukkan oleh bertambahnya anggota masyarakat sekitar yang berdagang di areal penangkaran yakni hanya seorang tahun 2018 menjadi 21 orang tahun 2020, kontribusi pendapatan ekonomi terhadap pengeluaran rumah tangga mencapai 85,71%. One of the efforts to conserve the Sambar deer (Cervus unicolor) and to develop its sustainable use is captivity. Captivity can also be used as an educational tourism facility so that it is expected to provide socio-economic benefits for the community. This research was conducted with the aim of analyzing the social and economic benefits of Sambar deer breeding as an educational facility for the community. Field data were collected in June-July 2020. Field data, both technical aspects of deer breeding and socio-economic benefits, were collected through field observations and measurements, interviews with managers, community members as workers and traders, as well as interviews with visitors, and document review. The collected data on socioeconomic benefits were analyzed descriptively qualitatively using a Likert scale to determine social benefits and calculate the amount of economic contribution to society. The Sambar deer was also considered by the community to haveprovided social benefits and had a positive impact as a means of education and attractive tourism objects, as shown by the increase in the number and frequency of tourist visits. The economic benefits were shown, among others, through increasing members of the surrounding community who trade in the captive area (only one person in 2018 to 21 people in 2020), contribution of economic income to household expenditure reaching 85,71%.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PINANG DI KELURAHAN KUALA LAHANG KECAMATAN GAUNG KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Ramli; Nina Sawitri; Yeni Afiza
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v11i1.1974

Abstract

Pinang merupakan tanaman perkebunan yang banyak di kembangkan oleh masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir, khususnya di Kelurahan Kuala Lahang. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pinang di Kelurahan Kuala Lahang Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir. Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pinang di Kelurahan Kuala Lahang, (2) untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor produksi pinang di Kelurahan Kuala Lahang. Metode ini yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Penelitian ini menghasilan nilai R2 sebesar 84,6%, variabel yang berpengaruh signifikan terhadap produksi pinang di Kelurahan Kuala Lahang adalah luas lahan (α = 15%), herbisida (α = 1%) dan irigasi (α = 1%). Koefesien regresi masing-masing variabel adalah dengan nilai luas lahan sebesar 0,08, herbisida sebesar 241,04 dan irigasi sebesar 3,46.Kata kunci : Pinang, Faktor Produksi, Regresi Linear Berganda.The betel nut is commodity that many developed by the people in Indragiri Hili District, especially in Kuala Lahang sub-district. So necessary to analyze the factors that influencing the betel nut production.The aims of this study are : (1) to know the factors that influencing the betel nut production in Kuala Lahang, (2) to know how significant the influencing factors of the betel nut production in Kuala Lahang. The method used is multiple linear regression analysis. From regression analysis R2 is 84,6%, the variable that significant influence the betel nut production in Kuala Lahang is the land area (α = 15%), herbicides (α = 1%) and irrigation (α = 1%). Coofficient of regression of each variable is with a value land area of 0,08, herbicides of 241,04 and irrigation of 3,46.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN LOKAL Partini Partini; Intan Sari
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v11i1.1988

Abstract

Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan dari aspek ketersediaan, keterjangkaun, kualitas dan keamanan serta keberlanjutan. Penulisan artikel ini dilakukan dengan melaukan studi literatur. Pangan lokal merupakan solusi terhadap permasalahan pangan karena (a) dari sisi produksi, bahan pangan lokal tumbuh tersebar dan cukup melimpah di seluruh wilayah Indonesia sehingga dapat menjamin ketersediaannya, (b) sistem pangan lokal memiliki keterjangkauan yang lebih mudah karena sistem distribusi yang pendek, (3) dari sisi kualitas terbukti bahwa bahan-bahan pangan lokal memiliki kandungan gizi tidak kalah dengan beras atau gandum, (d) pangan lokal tumbuh sesuai dengan agro ekologi setempat sehingga lebih menjamin keberlanjutan. Beberapa pangan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan antara lain sagu, jagu dan singkong. Food security is a condition of fulfilling food in terms of availability, affordability, quality and safety and sustainability. The method research was Literature Review study. Local food is solution for food security problem because (a) in terms of production, local food ingredients grow scattered and quite abundant throughout Indonesia so as to ensure their availability, (b) the local food system has easier affordability due to a better distribution system. short, (3) in terms of quality it is proven that local food ingredients have nutritional content not inferior to rice or wheat, (d) local food grows in accordance with local agro-ecology so as to ensure sustainability. Some local foods that have the potential to be developed include sago, jagu and cassava.
RISIKO PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR Yuni Ainun Ainun; Sri Mardiyati; Nadir
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Agribisnis Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v11i2.1967

Abstract

Desa Campagaya merupakan salah satu penghasil produksi di Kabupaten Takalar. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui tingkat produksi dan pendapatan usahatani kedelai di Desa Campagaya Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, (2) untuk mengetahui tingkat risiko produksi, risiko harga dan risiko pendapatan pada usahatani kedelai di Desa Campagaya Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan dan analisis koefisien variasi (CV). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Campagaya Kecamatan Galesong Kabuapten Takalar. Populasi dalam penelitian ini adalah petani kedelai di Desa Campagaya sebanyak 30 orang, dari jumlah tersebut dilakukan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) rata-rata pendapatan yang diterima petani kedelai sebesar Rp 18.416.995 per hektar. (2) Risiko produksi diperoleh nilai koefisien variasi (CV) sebesar 0,55 dan risiko harga diperoleh nilai koefisien variasi (CV) sebesar 0,24 sedangkan risiko pendapatan diperoleh nilai koefisien variasi (CV) risiko sebesar 0,69. Hal ini menunjukkan bahwa Risiko produksi dan pendapatan tergolong risiko tinggi karena koefisien variasinya > 0,5 sedangkan risiko harga tergolong risiko rendah karena koefisien variasinya ≤ 0,5. Campagaya Village is one of the areas that produce soybean production in Takalar Regency. This study aims (1) to determine the level of production and income of soybean farmers in Campagaya Village, Galesong District, Takalar Regency, (2) to find out the level of production risk, price risk and income risk in soybean farming in Campagaya Village, Galesong District, Takalar Regency. The method of data analysis used is income analysis and variation coefficient analysis (CV). This research was carried out in Campagaya Village, Galesong Kabuapten Takalar District. The population in this study is soybean farmers in Campagaya Village as many as 30 people, of which the number is taken using saturated sample techniques. The results showed that (1) the average income received by soybean farmers amounted to Rp 18,416,995 per hectare. (2) Production risk obtained variation coefficient value (CV) of 0.55 and price risk obtained variation coefficient value (CV) of 0.24 while income risk obtained variation coefficient value (CV) risk of 0.69. This shows that production and income risk is classified as high risk because the coefficient of variation > 0.5 while price risk is classified as low risk because the coefficient of variation ≤ 0.5.
PERILAKU TUNDA JUAL PETANI CENGKEH TERHADAP PERUBAHAN HARGA DI DESA TIBUSSAN KECAMATAN LATIMOJONG KABUPATEN LUWU Ainun Laman; Rasdiana Mudatsir
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Agribisnis Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v11i2.2179

Abstract

Harga cengkeh di pasaran yang fluktuatif menyebabkan sebagian petani menunda penjualan cengkeh disaat harga cengkeh merosot turun dan akan menjual cengkeh pada saat harga naik, tetapi sebagian petani tetap menjual cengkeh saat harga turun karena tidak ada pendapatan lain selain dari hasil penjualan cengkeh. Penelitian ini bertujuan untiuk mengetahui kondisi perubahan harga cengkeh di Desa Tibussan Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu dan perilaku petani menghadapi perubahan harga cengkeh. Data dianalisis dengan analisis regresi probit. Hasil penelitian menunjukkan persentase perubahan harga cengkeh pada tahun 2021 sebesar 0,49%. Perilaku petani dalam menunda penjualan cengkeh disebabkan oleh faktor usia dan tingkat Pendidikan petani. The fluctuating price of cloves in the market causes some farmers to delay the sale of cloves when the price of cloves declines and will sell cloves when prices rise, but some farmers continue to sell cloves when prices fall because they have no other income apart from the sale of cloves. This study aims to determine the condition of changes in clove prices in Tibussan Village, Latimojong District, Luwu Regency and the behavior of farmers in dealing with changes in clove prices. Data were analyzed by probit regression analysis. The results showed that the percentage change in clove prices in 2021 was 0.49%. The behavior of farmers in delaying the sale of cloves is caused by the age and education level of farmers.
PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN SUWAR SUWIR TAPE HANDAYANI 82 DI KABUPATEN BONDOWOSO Ade Galuh Rakhmadevi; Ahmad Haris Hasanuddin Slamet; Dini Nafisatul Mutmainah; Putu Tessa Fadhila; Yani Subaktilah
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Agribisnis Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v11i2.2197

Abstract

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghadapi persaingan dan mempertahankan kelangsungan hidup usahanya sehingga dapat terus berkembang dan memperoleh keuntungan sesuai dengan keinginan perusahaan. Strategi adalah rencana terpadu, luas, dan terpadu yang menghubungkan kekuatan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan memastikan bahwa tujuan perusahaan dapat dicapai melalui implementasi yang tepat oleh organisasi. Perusahaan “Tape Handayani 82” merupakan salah satu perusahaan di Kabupaten Bondowoso yang memproduksi suwar suwir sebagai salah satu produk olahan dari tape. Beberapa kendala yang dihadapi Tape Handayani 82 menyebabkan penjualan suwar suwir tidak sesuai dengan target yang diinginkan oleh perusahaan, sehingga diperlukan metode yang tepat untuk merencanakan strategi pemasaran yang tepat yaitu dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT menjelaskan kekuatan dan kelemahan perusahaan dan juga menjelaskan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan adalah menjalin kerjasama dengan biro perjalanan di dalam dan luar Kabupaten Bondowoso, perpanjangan hak paten, penggunaan fasilitas delivery order bagi pelanggan. Marketing is one of the primary activities carried out by the company to face competition and maintain the viability of its business so it can continue to grow and earn profits under the wishes of the company. The strategy is a unified, broad, and integrated plan that links the strengths of a company's strategy with environmental challenges and ensures that the company's goals can be achieved through proper implementation by the organization. The company "Tape Handayani 82" is one company in the Bondowoso Regency that produces shredded as one of the processed products from tape. Some obstacles faced by Tape Handayani 82 cause the sale of shredded suwar suwir are not under the target desired by the company, so we need the right method to plan an appropriate marketing strategy that is using SWOT analysis. We selected the SWOT analysis because, in this analysis, it first explains the strengths and weaknesses of the company and also explains the opportunities and threats faced by the company. The results showed that the marketing strategy that could be carried out by companies to increase sales volume was to collaborate with travel bureaus inside and outside the Bondowoso District, an extension of patents, use of delivery order facilities for customers.
TINGKAT KEBERDAYAAN PETANI SAGU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA TANJUNG PERANAP KECAMATAN TEBING TINGGI BARAT KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Ahmad Riandi Saputra Afrinaldi; Suardi Tarumun; Didi Muwardi
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Agribisnis Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v11i2.2217

Abstract

Peran kearifan lokal dalam budidaya tanaman sagu sangat perlu diperhatikan untuk menjaga ekosistem tanah gambut. Kearifan lokal juga berperan dalam keberdayaan masyarakat sehingga mampu membantu perkonomian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui tingkat keberdayaan petani sagu di Tanjung Peranap dan 2) peran kearifan lokal pada usahatani sagu. Penelitian ini dilakukan di Desa Tanjung Peranap Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti. Penelitian ini menggunakan metode survey, sampel dalam penelitian diambil dengan metode purposive sampling dan alat analisis menggunakan skala likert dan analisis deskriptif. Tingkat keberdayaan petani berada pada kategori cukup berdaya dengan rata-rata nilai index 40,44%. Tingkat keberdayaan ini dilihat dari aspek keberdayaan sumberdaya manusia, ekonomi produktif dan kelembagaan. Peran kearifan lokal dalam kategori berperan dengan rata-rata nilai index 69,60%. Peran kearifan lokal dilihat dari lima aspek yaitu pengetahuan lokal, nilai lokal, keterampilan lokal, sumber daya lokal dan mekanisme pengambilan keputusan lokal. Kearifan lokal ini mampu mempertahankan kelestarian sumber daya alam yang ada di Desa Tanjung Peranap. The role of local wisdom in SAGO cultivation needs to be considered to maintain the peat ecosystem. Local wisdom also plays a role in community empowerment so that it can help the community economy. This study aims to: 1) Determine the level of empowerment of sago farmers in Tanjung Peranap and 2) the role of local wisdom in SAGO farming. This research was conducted in Tanjung Peranap Village, Tebing Tinggi Barat District, Meranti Islands regency. This study uses survey method, samples in the study were taken by purposive sampling method and analysis tools using likert scale and descriptive analysis. The level of empowerment of farmers is in the category of quite empowered with an average index value of 40.44%. The level of empowerment is seen from the aspect of Human Resource empowerment, productive economy and institutional. The role of local wisdom in the category of role with an average index value of 69.60%. The role of local wisdom is seen from five aspects, namely local knowledge, local values, local skills, local resources and local decision-making mechanisms. This local wisdom is able to maintain the preservation of Natural Resources in Tanjung Peranap Village.
ANALISIS RISIKO DAN MANAJEMEN RISIKO USAHATANI PADI DI KECAMATAN GIDO, KABUPATEN NIAS, PROVINSI SUMATERA UTARA Omirais Lawolo; Beriman Agape Waruwu
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Agribisnis Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v11i2.2231

Abstract

Kegiatan usahatani di bidang pertanian khususnya padi tidak lepas dari kejadian risiko atau ketidakpastian. Risiko produksi padi dikategorikan dalam risiko yang cukup besar karena dampaknya yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko dan manajemen risiko usahatani padi. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive Method) yakni di Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara. Dasar penentuan daerah penelitian yaitu Kecamatan Gido yang memiliki potensi pertanian di bidang tanaman pangan khususnya tanaman padi. Pemilihan sampelnya adalah sebanyak 40 resonden petani secara sengaja dari seluruh populasi petani padi yang ada di Desa Hiliweto Gido, Kecamatan Gido. Pengumpulan data dari penelitian ini adalah menggunakan data primer dan data sekunder kemudian dianalisis menggunakan analisis kualitatif. Risiko usahatani padi di Kecamatan Gido berupa risiko hasil produksi, risiko pasar, risiko finansial, risiko institusi dan risiko manusia. Adapun manajemen risiko tersebut adalah dengan pemasangan air irigasi, survei harga pasar dibeberapa tempat untuk mengurangi pendistribusian hasil produksi padi ditempat yang sama, pemanfaatan lembaga-lembaga pemberian jasa permodalan dan pembangunan SDM petani dan edukasi tentang teknologi-teknologi yang dapat dilakukan oleh penyuluh pertanian. Farming activities in agriculture, especially rice, cannot be separated from risk events or uncertainties. Rice production risk is categorized as a quite big risk due to its large impact. This study aims to analyze the risks and risk management of rice farming. The determination of the research location was carried out purposively (purposive method), namely in Gido District, Nias Regency, North Sumatra Province. The basis for determining the research area is Gido District which has agricultural potential in the field of food crops, especially rice plants. The sample selection was 40 farmer respondents intentionally from the entire population of rice farmers in Hiliweto Gido Village, Gido District. Collecting data from this study is using primary data and secondary data then analyzed using qualitative analysis. The risks of rice farming in Gido Subdistrict are in the form of production risk, market risk, financial risk, institutional risk and human risk. The risk management is by installing irrigation water, surveying market prices in several places to reduce the distribution of rice production in the same place, using institutions that provide capital services and developing farmer resources and educating about technologies that can be used by agricultural extension workers.
STRATEGI PENINGKATAN KEBERDAYAAN DENGAN PENDEKATAN MODAL INTELEKTUAL PADA KELOMPOK TANI PADI DI DESA KUOK KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR Deby Kurnia Kurnia; Didi Muwardi; Kausar; Fitra Cahya mahdani
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Agribisnis Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v11i2.2244

Abstract

Modal intelektual dan keberdayaan memiliki irisan dalam dimensi pembentuknya. Keduanya saling berhubungan dan menjadi ukuran dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk anggota kelompok tani padi sawah. Tradisi bertanam padi sawah di Desa Kuok telah berlangsung sejak lama namun belum terlihat peningkatan produksi yang signifikan. Perlu upaya mengoptimalkan modal intelektual dalam peningkatan keberdayaan kelompok tani. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi modal intelektual dan mengukur tingkat keberdayaan anggota kelompok tani yang selanjutnya dirumuskan prioritas strategi peningkatan keberdayaan dengan pendekatan Modal Intelektual. Sumber informasi utama dari Responden yakni ketua dan anggota kelompok tani serta didukung informasi dari expert. Pengukuran modal intelektual dan keberdayaan menggunakan analisis Skala Likert dengan 5 tingkatan pengkategorian serta rumusan strategi dianalisis dengan Analytic Hierarchy Process (AHP). Modal Intelektual berada pada kategori sedang dengan tingkat intensitas dimensi modal manusia 34,34 persen (rendah) dan modal organisasi 64,65 persen (tinggi). Strategi yang termasuk sangat strategis adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani melalui media informasi digital dan perubahan teknik budidaya komoditas padi. Intellectual capital and empowerment have slices in their constituent dimensions. The two are interconnected and become a measure in improving the welfare of the community, including members of the lowland rice farmer group. The tradition of cultivating lowland rice in Kuok Village has been going on for a long time but has not seen a significant increase in production. Efforts are needed to optimize intellectual capital in increasing the empowerment of farmer groups. This study aims to identify intellectual capital and measure the level of empowerment of farmer group members, which then formulates priority strategies for increasing empowerment using the Intellectual Capital approach. The main sources of information from respondents are the chairman and members of farmer groups and supported by information from experts. Measurement of intellectual capital and empowerment using Likert Scale analysis with 5 levels of categorization and strategy formulation analyzed by Analytic Hierarchy Process (AHP). Intellectual Capital is in the medium category with the intensity level of the dimensions of human capital 34.34 percent (low) and organizational capital 64.65 percent (high). A very strategic strategy is increasing the knowledge and skills of farmers through digital information media and changing rice cultivation techniques