cover
Contact Name
Dinar Pratama
Contact Email
sustainablejurnal@gmail.com
Phone
+6285266038611
Journal Mail Official
sustainablejurnal@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.lp2msasbabel.ac.id/index.php/sus/about/editorialTeam
Location
Kab. bangka,
Kepulauan bangka belitung
INDONESIA
Sustainable: Jurnal Kajian Mutu Pendidikan
ISSN : -     EISSN : 26550695     DOI : https://doi.org/10.32923
Core Subject : Education, Social,
Sustainable Journal is a high-quality open-access peer-reviewed research journal that is published by the Quality Assurance of Bangka Belitung State Islamic Institute (LPM - IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung). Sustainable Journal is providing a platform that welcomes and acknowledges high quality empirical original research papers about the quality of education written by researchers, academicians, professionals, and practitioners.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2019): Sustainable" : 8 Documents clear
Kompetensi supervisi kepala sekolah Dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan Muhammad Yusuf; Yusra Jamali
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Vol 2 No 1 (2019): Sustainable
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.583 KB) | DOI: 10.32923/kjmp.v2i1.979

Abstract

Abstract The principal has a strategic role in developing and intensifying teachers’ competencies, including sustainable professional development. The Principal is under an obligation to provide guidance, assistance, assessment and supervision to teachers related to the organization and development of pedagogical skills. An appointed principal with qualified supervisory skill in carrying out these duties is necessary to accomplish the guidance and supervision processes technically in well-balanced, stable and dynamic. Supervision responsibility can be actually carried out anytime and anywhere, but in an educational organization system, supervisors should be directly presented in controlling the continual direction and guidance for the development of teachers objectively. Sustainable professionalism development for professional teachers can be emphatically actualized by providing proper awards, teacher certification, education and training, provision of learning facilities, equal distribution of teaching and learning hours, and provision of incentives based on their duties and responsibilities. Endorsements of sustainable professionality development for professional teachers consist of self-development, scientific publications, and or innovative works. Every supervision result needs to be ceaselessly followed up with an ongoing evaluation in order to get a solution in achieving the improvement of teachers’ professionalism. Abstrak Kepala sekolah mempunyai peran strategis dalam upaya pengembangan dan peningkatan kompetensi guru, termasuk pengembangan keprofesian berkelanjutan. Kepala Sekolah bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan dan penilaian kepada guru terkait dengan penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pengajaran. Kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya, dengan kompetensi supervisi dapat melakukan proses pembinaan dan pengawasan secara seimbang, stabil dan dinamis. Tugas supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan kapan saja dan di mana saja, tetapi dalam sistem organisasi pendidikan, supervisor perlu hadir secara langsung untuk memberi arahan dan pembinaan secara objektif. Upaya pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru dapat dilakukan dalam bentuk penghargaan, sertifikasi guru, pendidikan dan pelatihan, penyediaan fasilitas pembelajaran, pemerataan jam pembelajaran, pemberian insentif sesuai beban tugas dan tanggungjawabnya. Penguatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru, meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Setiap hasil supervisi perlu ditindaklanjuti agar mendapatkan solusi dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
Kebijakan Tentang Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam Non-Formal: Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Tahun 2011-2015 Noblana Adib
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Vol 2 No 1 (2019): Sustainable
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.184 KB) | DOI: 10.32923/kjmp.v2i1.980

Abstract

The more autonomous the more creative. This article refutes Hasbullah's opinion that the management of Madrasas is not autonomous because it is under the centralized Ministry of Religion (Kemenag). Hasbullah said that it was very dilemmatic, Madrasas could not develop because in the budget structure in the area of Islamic education institutions were not included in the local government budget (APBD) otherwise the ministry of religion did not have an adequate budgeting structure to finance all educational institutions under its guidance. Instead of Madrasas being marginalized institutions at the local level, madrasas are the concern of several local governments committed to helping, especially the implement. Keyword : Madrasah Diniyah Takmiliyah, Educational Policy, Islamic educational institutions Abstrak Semakin otonom semakin kreatif. Artikel ini membantah pendapat Hasbullah yang mengemukakan pengelolaan Madrasah yang tidak diotonomkan sebab di bawah Kementerian Agama (Kemenag) yang masih sentralisasi. Hasbullah mengatakan sangat dilematis, Madrasah tidak dapat berkembang karena dalam struktur anggaran di daearah lembaga pendidikan Islam tidak masuk di APBD (anggaran pemerintah daerah) sebaliknya kementerian agama tidak punya struktur penganggaran yang memadai untuk membiayai seluruh lembaga pendidikan yang berada di bawah binaannya. Alih-alih Madrasah menjadi lembaga yang termarginalisasi di tingkat daerah, madrasah menjadi perhatian beberapa pemerintah daerah berkomitmen membantu, terutama penyelenggaraan MDT sebagaimana yang kemukakan oleh Juju Saepudin, Amin Thaib BR, Abdul Basid, Nursalamah Siagian, dan Neneng Habibah.
Dinamika Perguruan Tinggi Nusantara Di Tengah Arus Ekspansi Pendidikan Tinggi Global Yohan Yohan
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Vol 2 No 1 (2019): Sustainable
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.754 KB) | DOI: 10.32923/kjmp.v2i1.981

Abstract

The expansion of global higher education is convincingly beginning to seep into higher education connections in Indonesia. Foreign universities access into Indonesia will be a kind of ‘contestational’ and ‘exotic’ journey heavenly for business profits of ‘global education capitalists’ networks which mainly focus on two main objectives: ‘teaching’ and ‘research’. On the contrary, it becomes a momentum for us to stimulate the development of domestic campuses in order to be more dynamic in welcoming opportunities and challenges to create and innovate relevantly to the demands and the needs of the people of Republic of Indonesia through solid coordinations and supervisions in encouraging and accelerating national development through the sense of Nusantara characters. Sooner or later, the expansive academic infiltration of global higher education is beginning to drive our higher educations to compete among the superiors. Thus, the government of Republic of Indonesia has to endorse the capability, credibility and accountability of higher education institutions through the common sense on the basic values of higher education as non-profit organization being mandated by our national constitutions and laws in intensifying community service and welfare. Make everything closer to the community, not by adopting randomly all commercial motives of global higher education which are capitalist and liberal sensed. To sum up, a set of pro-public rules, controls and policies must be strategically prepared with adequate supports based on scientific truths, benefits, reasonings, justice, virtue, affordability, honesty, sustainability, and religious responsibilities and social diversities. Keywords: Dynamics, Tri Dharma, Academic Community, Motivation and Academic Expansion, and Globalization of Higher Education Abstrak Perluasan pendidikan tinggi global secara meyakinkan mulai meresap ke dalam koneksi pendidikan tinggi di Indonesia. Akses universitas asing ke Indonesia akan menjadi semacam perjalanan 'kontroversial' dan 'eksotis' surgawi untuk keuntungan bisnis dari 'jaringan kapitalis pendidikan global' yang terutama berfokus pada dua tujuan utama: 'mengajar' dan 'penelitian'. Sebaliknya, itu menjadi momentum bagi kita untuk merangsang pengembangan kampus dalam negeri agar lebih dinamis dalam menyambut peluang dan tantangan untuk menciptakan dan berinovasi secara relevan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat Republik Indonesia melalui koordinasi yang solid dan pengawasan dalam mendorong dan mempercepat pembangunan nasional melalui rasa karakter Nusantara. Cepat atau lambat, infiltrasi akademik yang luas dari pendidikan tinggi global mulai mendorong pendidikan tinggi kita untuk bersaing di antara para atasan. Dengan demikian, pemerintah Republik Indonesia harus mengesahkan kemampuan, kredibilitas dan akuntabilitas lembaga pendidikan tinggi melalui akal sehat pada nilai-nilai dasar pendidikan tinggi sebagai organisasi nirlaba yang diamanatkan oleh konstitusi dan undang-undang nasional kita dalam mengintensifkan pelayanan masyarakat dan kesejahteraan. Jadikan segalanya lebih dekat dengan komunitas, bukan dengan mengadopsi secara acak semua motif komersial pendidikan tinggi global yang bersifat kapitalis dan liberal. Singkatnya, seperangkat aturan, kontrol, dan kebijakan pro-publik harus dipersiapkan secara strategis dengan dukungan yang memadai berdasarkan pada kebenaran ilmiah, manfaat, pertimbangan, keadilan, kebajikan, keterjangkauan, kejujuran, keberlanjutan, dan tanggung jawab agama dan keragaman sosial.
Satisfaction of Student Academic Services Dinar Pratama
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Vol 2 No 1 (2019): Sustainable
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.231 KB) | DOI: 10.32923/kjmp.v2i1.982

Abstract

An efforts to improve the quality in higher education needs to be done on an ongoing basis. One way is by providing optimum academic services for students. This study aimed to describe how big the satisfaction index of students to academic services which include aspects, tangibles, reliability, empathy, responsivenes, assurance, and information systems. This study used a qualitative approach with a descriptive survey method. The population in this study were all students of IAIN SAS Bangka Belitung. Engineering samples using proportionate stratified random sampling technique. By using Taro Yamane formula obtained the number of samples are 831 students consisting of 416 students from the Department of Tarbiyah, 291 students of Syariah, and Ekonomi Islam, 125 students from the Department of Dakwah and Komunikasi. Data analysis using techniques percentage calculations and compares the percentage index consisting of a category of very satisfied, satisfied, fairly satisfied, and very dissatisfied. Results showed that the satisfaction of students to academic services at IAIN SAS Bangka Belitung consisting of aspects, tangibles, reliability, empathy, responsivenes, assurance, and information systems is still relatively low with satisfaction index of less than 60 percent, or only 43.8 percent. Abstrak Upaya untuk meningkatkan mutu di perguruan tinggi perlu dilakukan secara berkesinambungan. Salah satunya adalah dengan menyediakan pelayanan akademik yang optimal bagi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar indeks kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan akademik yang meliputi aspek, tangibles, reliability, emphaty, responsivenes, assurance, dan sistem informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa IAIN SAS Bangka Belitung berjumlah 2500 mahasiswa. Teknik sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Dengan menggunakan rumus Taro Yamane didapat jumlah sampel penelitian sebanyak 831 mahasiswa yang terdiri dari 416 mahasiswa Jurusan Tarbiyah, 291 mahasiswa Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, dan 125 mahasiswa Jurusan Dakwah dan Komunikasi. Analisis data menggunakan teknik perhitungan persentase lalu membandingkannya dengan indeks persentase yang terdiri dari kategori sangat puas, puas, cukup puas, dan sangat tidak puas. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan akademik di IAIN SAS Bangka Belitung yang terdiri dari aspek, tangibles, reliability, emphaty, responsivenes, assurance, dan sistem informasi masih tergolong rendah dengan indeks kepuasan kurang dari 60 persen atau hanya 43.8 persen. Angka ini menunjukkan mahasiswa merasa cukup puas dengan pelayanan akademik yang diberikan oleh IAIN SAS Bangka Belitung.
Peran Public Relations Dalam Membangun Reputasi Perguruan Tinggi Yera Yulista
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Vol 2 No 1 (2019): Sustainable
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.225 KB) | DOI: 10.32923/kjmp.v2i1.983

Abstract

The development of higher education institutions in Indonesia indicates the increasing meaning of education in the community so that the existence of educational institutions becomes the target for stakeholders, especially students / prospective students. In general, to maintain the existing stakeholders clearly requires the establishment of a good reputation in the community. One of the parties that can help higher education institutions in building the reputation of higher education is the presence of public relations. PR represents the institution in implementing the communication program to be a bridge between the organizations represented by the university stakeholders. Abstrak Perkembangan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia menandakan semakin meningkatnya arti pendidikan di tengah masyarakat sehingga keberadaan lembaga pendidikan menjadi incaran bagi stakehoder khususnya mahasiswa/ calon mahasiswa. Secara umum untuk mempertahankan stakeholder yang ada jelas memerlukan pembentukan reputasi yang baik ditengah masyarakat.Salah satu pihak yang dapat membantu lembaga pendidikan tinggi dalam membangun reputasi perguruan tinggi adalah dengan kehadiran public relations. PR mewakili lembaga dalam melaksanakan program komunikasi untuk menjadi jembatan penghubung antara organisasi yang diwakili dengan stakeholder perguruan tinggi.
Analisis Kebijakan Populis dan Peta Mutu Pendidikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Gustin Gustin
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Vol 2 No 1 (2019): Sustainable
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1055.558 KB) | DOI: 10.32923/kjmp.v2i1.984

Abstract

The government continues to improve the education sector with various steps, one of which is by making regular curriculum improvements, such as the change from the level of education to the 2013 curriculum. Changes in the curriculum to 2013 curriculum, among others, to meet the golden generation of Indonesia. If changes are made, it is hoped that the young generation in the future will be able to realize the ideals of Indonesian education. with the low quality of education of the population, it will also affect the low competitiveness of the workforce of the Bangka Belitung Islands Province in the labor market both the labor market in this area itself and the labor market outside the region. Related to the education quality map in the province of Kep. Bangka Belitung as Strengthening HR to be able to oversee the implementation of PMP is still very much needed, especially for the development of the capacity of local facilitators to improve the quality of the learning process. Mapping the quality of education must be maintained in order to improve the quality of schools from time to time.Keywords: Populist, Quality, Education Abstrak Pemerintah secara terus-menerus membenahi sektor pendidikan dengan berbagai langkah, salah satunya adalah dengan melakukan perbaikan kurikulum secara berkala, seperti perubahan dari kurikulum tingkat satuan pendidikan menjadi kurikulum 2013. Perubahan kurikulum menjadi kurikulum 2013, antara lain dimaksudkan untuk menyongsong generasi emas Indonesia. Jika perubahan kurikulum ini dilakukan, maka diharapkan generasi muda di masa depan akan dapat mewujudkan cita-cita pendidikan bangsa Indonesia. dengan kualitas pendidikan penduduk yang rendah, akan menyebabkan juga rendahnya daya saing tenaga kerja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam pasar kerja baik pasar kerja di daerah ini sendiri maupun pasar kerja di luar daerah. Terkait Peta Mutu pendidikan di Provinsi Kep. Bangka Belitung bahwa Penguatan SDM untuk dapat mengawal implementasi PMP masih sangat dibutuhkan, terutama untuk pengembangan kemampuan fasilitator daerah untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran. Pemetaan mutu pendidikan harus dijaga kontinuitasnya sehingga dapat dipelajari perubahan mutu sekolah dari waktu ke waktu.
Implementasi Kode Etik Jurnalistik Jufrizal Jufrizal
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Vol 2 No 1 (2019): Sustainable
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.801 KB) | DOI: 10.32923/kjmp.v2i1.985

Abstract

Today the mass media has become one of the necessities that can not be separated from the human routines. Every moment the mass media has provided knowledge and information to the public. Increasing needs of information from public, create the mass media institutions in Indonesia developed rapidly. Each media competing to present information that attracts interest from the public. Fierce competition among institutions of mass media today sometimes make them did not work based on the several regulations that is written on the role and function of the journalist in Indonesia. Disobedience to the rules by the journalist agency workers can be seen from the violation of journalistic ethics. Journalism Code of Ethics is a set of rules in form of the Code of Conduct to which journalists practitioners are tied. It contains the principles of right and wrong and contains moral values. The purpose of this study is to determine if the Serambi Indonesia journalists understand the journalistic ethics code based on the knowledge they have, and the practical application of journalistic ethics in journalism activities among journalists of Serambi Indonesia. The results indicate that the Serambi Indonesia journalists understand and have the same understanding of journalistic ethics code as a rule of law in carrying out the task of journalism. Serambi Indonesia journalists use ethical ways when performing job as a journalist. The ethical ways include among other things: Introducing themselves as a reporter with showing a press card. At the stage of writing the news should apply the principle of covering both sides. Performing journalist duty with the independent attitude. Serambi Indonesia’s journalists gave the initials for the victim and young perpetrators of crimes. At the publication stage Serambi Indonesia is willing to give the answer rights to the reader or speaker who feel disadvantaged. ABSTRAK Dewasa ini media massa telah menjadi salah satu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari rutinitas manusia. Setiap saat media massa telah memberikan pengetahuan dan informasi kepada publik. Semakin meningkatnya kebutuhan informasi dari publik, membuat institusi media massa di Indonesia berkembang pesat. Setiap media berlomba menyajikan informasi yang menarik minat publik. Persaingan sengit antar institusi media massa saat ini terkadang membuat mereka tidak berfungsi berdasarkan beberapa regulasi yang dituliskan tentang peran dan fungsi jurnalis di Indonesia. Ketidaktaatan pada aturan oleh pekerja agen jurnalis dapat dilihat dari pelanggaran etika jurnalistik. Kode Etik Jurnalisme adalah seperangkat aturan dalam bentuk Kode Etik yang mengikat para jurnalis praktisi. Ini berisi prinsip-prinsip benar dan salah dan mengandung nilai-nilai moral. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah jurnalis Serambi Indonesia memahami kode etik jurnalistik berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki, dan penerapan praktis etika jurnalistik dalam kegiatan jurnalisme di kalangan jurnalis Serambi Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jurnalis Serambi Indonesia memahami dan memiliki pemahaman yang sama tentang kode etik jurnalistik sebagai aturan hukum dalam menjalankan tugas jurnalistik. Wartawan Serambi Indonesia menggunakan cara etis ketika melakukan pekerjaan sebagai jurnalis. Cara-cara etis itu antara lain meliputi: Memperkenalkan diri sebagai reporter dengan menunjukkan kartu pers. Pada tahap penulisan berita harus menerapkan prinsip peliputan kedua belah pihak. Melakukan tugas jurnalis dengan sikap mandiri. Wartawan Serambi Indonesia memberikan inisial untuk korban dan pelaku kejahatan muda. Pada tahap publikasi Serambi Indonesia bersedia memberikan hak jawaban kepada pembaca atau pembicara yang merasa dirugikan.
Pendidikan Akhlak: Analisis Philosofis – Jendela Hati Hadarah Hadarah
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Vol 2 No 1 (2019): Sustainable
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.958 KB) | DOI: 10.32923/kjmp.v2i1.1656

Abstract

Suatu hal yang penting dikaji yaitu keutamaan Filsafat Pendidikan Akhlak, implikasi akhlak yang baik atau buruk pada hati, ada lubang yang menjadi celah untuk saling mempengaruhi antara keduanya itulah disebut jendela hati. Hati yang tertutup rapat, tidak selamanya tidak bisa diintip dan terpengaruh dari hal-hal luar, sering disebut dalamnya laut dapat diukur, namun dalam hati seseorang siapa yang tahu. Memang hati sangat sulit diketahui, namun dapat saja mempengaruhi segala sendi-sendi kehidupan sosial manusia di lingkungan sosialnya, oleh sebab hati tidak berdiri sendiri dalam diri manusia, melainkan hati sebagai pengendali sikap dan perilaku manusia. permasalahan yang fundamental, yaitu fungsi pendidikan seringkali mengalami distorsi (kendala) berupa kepentingan-kepentingan subjektifitas, sehingga ketika melakukan tindakan biasanya sulit independen, terkadang manusia bertindak atas perintah dari luar bukan dari dalam hati nuraninya, akibatnya terjadi kontra produktif antara apa yang dilakukan dengan apa yang ia inginkan. Pendekatan kefilsafatan mendasarkan pada pandangan al-Ghazali dan Ibnu Maskawaih demikian Ibn Qayyim ia memandang bahwa akhlakkul karimah pada ummat Muslim terdiri dari aspek pengamalan nilai-nilai Islam dan nilai-nilai Iman, dan Ihsan. Terkadang juga melakukan suatu tindakan yang ia paksakan akibat desakan dari berbagai macam kepentingan, maka dalam hal ini akhlak selalu dalam keadaan terbelenggu. Padahal hanya akhlak yang baik itulah yang dapat menjadi komandan bagi jiwa atau hati manusia. Tujuan menulisan artikel ini adalah mengkaji tetang pendidikan akhlak untuk menjadi media bagi hati.

Page 1 of 1 | Total Record : 8