cover
Contact Name
Ni Made Dharma Shantini Suena
Contact Email
vrndaranyadasi@gmail.com
Phone
+628563740032
Journal Mail Official
medicamento@unmas.ac.id
Editorial Address
Jalan Kamboja No.11A, Denpasar Utara, Denpasar, Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Medicamento
ISSN : -     EISSN : 23564814     DOI : https://doi.org/10.36733/medicamento.v6i1
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Medicamento (JINTO) dengan nomor registrasi e-ISSN 2356-4814 didirikan pada tahun 2014, dan publikasi online dimulai pada tahun 2015. Jurnal diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Awalnya JINTO diterbitkan oleh Akademi Farmasi Saraswati Denpasar. Namun sejak awal tahun 2019, penerbit jurnal berubah menjadi Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar karena institusi penerbit sebelumnya yaitu Akademi Farmasi Saraswati Denpasar telah mengalami penyatuan ke dalam institusi Universitas Mahasaraswati Denpasar menjadi Fakultas Farmasi. Jurnal Ilmiah Medicamento diterbitkan setiap enam bulan sekali (Maret dan September) yang berisi penelitian di bidang ilmu farmasi. JINTO menerima artikel yang mencakup berbagai bidang ilmu farmasi seperti: Farmakologi dan Toksikologi; Farmasi Klinik dan Komunitas; Kimia Farmasi; Biologi Farmasi; Teknologi Farmasi; Farmasi Mikrobiologi dan Bioteknologi; Regulatory Affairs and Pharmacy Marketing Research; Pengobatan alternatif.
Articles 22 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento" : 22 Documents clear
PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUBIS UNGU (Brassica oleraceae L.) MENURUNKAN KADAR MALONDIALDEHID DAN JUMLAH MAKROFAG JARINGAN PARU TIKUS YANG TERPAPAR ASAP ROKOK Ganesha, I Gde Haryo; Linawati, Ni Made; Satriyasa, Bagus Komang
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.714

Abstract

Asap rokok merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan. Asap rokok mengandung senyawa radikal bebas yang akan menyebabkan stres oksidatif. Pada kondisi stres oksidatif, radikal bebas menyebabkan peroksidasi lipid membran sel dan merusak organisasi membran sel ditandai dengan peningkatan kadar MDA dan peningkatan jumlah makrofag pada paru. Penggunaan antioksidan dari tumbuhan seperti kubis ungu yang mengandung senyawa flavonoid menjadi salah satu alternative untuk menetralisir terjadinya peningkatan malondialdehyde (MDA) dan peningkatan jumlah makrofag pada paru. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan post-test control group design yang menggunakan 36 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan, berumur 2-3 bulan, dengan berat badan 200 gram. Hasil penelitian menunjukan bahwa rerata jumlah rerata kadar malondialdehyde (MDA) pada kelompok (P0) adalah 4,575±2,034 dan pada kelompok (P1) adalah 2,451±1,036 (p < 0,001). Sedangkan untuk rerata jumlah makrofag pada kelompok (P0) adalah 4,294±0,619, dan kelompok (P1) adalah 1,839±0,624, (p < 0,000). Hasil ini menunjukan secara bermakna bahwa pemberian ekstrak kubis ungu (Brassica oleraceavar. capitata L.) pada tikus galur wistar (Rattus norvegicus) jantan dapat menurunkan kadar malondialdehyde (MDA) dan dapat menurunkan jumlah makrofag pada paru. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol kubis ungu pada tikus galur wistar jantan dapat menurunkan kadar malondialdehyde (MDA) dan dapat menurunkan jumlah makrofag pada paru. tikus galur wistar jantan yang dipaparkan asap rokok sebanyak 3 batang selama 14 hari.
TOKSISITAS AKUT DAN LETHAL DOSIS (LD50) EKSTRAK ETANOL UWI BANGGAI UNGU (Dioscorea alata L.) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) Sulastra, Corry Stephanie; Khaerati, Khildah; Ihwan
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.715

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan tujuan untuk mengetahui gejala toksisitas akut dan lethal dose 50 ekstrak etanol uwi Banggai ungu (Dioscorea alata L.) terhadap tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus yang dibagi menjadi empat kelompok dan diberikan dosis bertingkat yaitu 1 g/kgBB, 2 g/kgBB, 4 g/kgBB, dan 8 g/kgBB ekstrak etanol uwi Banggai ungu dengan sekali pemberian secara oral kemudian diamati gejala ketoksikan dan jumlah kematian pada tiap hewan uji setelah 24 jam, selanjutnya dilakukan pengamatan bobot badan selama 14 hari tanpa diberikan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan LD50 ekstrak etanol uwi Banggai ungu (Dioscorea alata L.) adalah semu atau bukan LD50 yang sesungguhnya yaitu >8 g/kgBB dan masuk dalam kategori praktis tidak toksik (5-15 g/kgBB). Gejala klinis yang teramati pada tikus yaitu menurunnya aktivitas motorik pada dosis tertinggi dan frekuensi grooming yang meningkat seiring dengan peningkatan dosis.
OPTIMASI GELLING AGENT DAN HUMEKTAN GEL HANDSANITIZER MINYAK ATSIRI DAUN JERUK LIMAU (Citrus amblycarpa (Hassk.) Ochse.) Suradnyana, I Gede Made; Wirata, I Kadek; Suena, Ni Made Dharma Shantini
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.716

Abstract

Pemakaian alkohol dalam sediaan handsanitizer dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi. Minyak atsiri daun jeruk limau memiliki aktivitas sebagai antimikroba sehingga dapat digunakan alternatif bahan aktif gel handsanitizer. Gelling agent dan humektan merupakan komponen utama sediaan gel. Gelling agent dan humektan yang banyak digunakan adalah CMC-Na dan gliserin. Untuk mendapatkan komposisi optimal gelling agent dan humektan dalam sediaan gel perlu dilakukan optimasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi gelling agent CMC-Na dan humektan gliserin yang optimal pada sediaan gel handsanitizer minyak atsiri daun jeruk limau. Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium dengan metode desain faktorial yang menggunakan dua faktor yaitu CMC-Na dan gliserin dengan dua level yaitu level tinggi dan rendah. Respon yang diamati adalah sifat fisik sediaan yang meliputi daya sebar dan daya lekat sediaan dengan analisis data menggunakan perangkat lunak Design Expert dan SPSS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa CMC-Na dan gliserin memberikan respon yang signifikan terhadap penurunan daya sebar dan peningkatan daya lekat, serta CMC-Na sebagai faktor yang dominan. Area formula optimal dari kombinasi CMC-Na dan gliserin telah diperoleh dengan persamaan daya sebar Y = 12.29167 - 5.74000(X1) – 0.1820009(X2) + 0.138667(X1X2) dan persamaan daya lekat Y = -1.76333 + 4.28000(X1) + 0.360000(X2) – 0.018667(X1X2).
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK n-BUTANOL BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PARU MENCIT (Mus muscullus) JANTAN YANG TERPAPAR ASAP ROKOK Santoso, Puguh; Cahyaningsih, Erna; Darmayanti, Gusti Ayu Putu Eka
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.717

Abstract

Dewandaru (Eugenia uniflora L.) merupakan salah satu tanaman obat yang telah banyak digunakan untuk pengobatan tradisional. Rokok merupakan zat adiktif yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia. Racun utama dalam rokok adalah nikotin, tar dan karbon monoksida (CO). Asap rokok adalah penyebab utama kerusakan paru-paru. Salah satu kerusakan nyata adalah stress oksidatif. Dewandaru mengandung senyawa flavonoid yang dapat digunakan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak n-Butanol buah dewandaru pada histopatologi paru mencit jantan yang dipapar asap rokok. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan randomized posttest only with control group design, yang menggunakan sampel 30 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok I sebagai kelompok kontrol diberikan paparan asap rokok dan larutan CMC dosis 0,5 ml/hari. Kelompok II dan III sebagai kelompok perlakuan diberikan paparan asap rokok 30 menit/hari selama 20 hari dan diberikan ekstrak n-Butanol buah dewandaru dengan dosis 100 mg/KbBB dan dosis 200 mg/KgBB pada hari ketiga sampai hari ke-10. Pada hari ke-21 mencit dikorbankan dan dibedah untuk diambil parunya, pembuatan preparat histopatologi, dan pemeriksaan histopatologi paru mencit. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gambaran histopatologi paru mencit jantan yang diberikan ekstrak n-Butanol buah dewandaru dapat menunjukkan adanya perbaikan jaringan sel pada kelompok yang diberikan ekstrak. Dan dosis yang paling menunjukkan adanya perbaikan yaitu dosis 200 mg/KgBB.
STUDI RETROSPEKTIF TERAPI ANTIDIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELITUS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM ARI CANTI PERIODE 2018 Megawati, Fitria; Agustini, Ni Putu Dewi; Krismayanti, Ni Luh Putu Dian
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.718

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah. Diabetes melitus adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi hanya dapat mengontrol kadar gula darah di dalam tubuh dengan pemberian obat-obatan maupun insulin. Pengobatan Diabetes sering mengharuskan penggunaan terapi beberapa antidiabetik (terapi tunggal maupun kombinasi), termasuk terapi kombinasi antidiabetik oral yang berbeda golongan atau kombinasi Insulin untuk mencapai kadar glukosa darah normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas terapi antidiabetik pada penderita Diabetes Melitus yang menjalani rawat inap di rumah sakit umum ari canti dengan penurunan kadar glukosa darah sewaktu periode 2018. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimental dengan pengambilan data menggunakan metode retrospektif. Penelitian ini menggunakan instrument berupa data rekam medis pasien dengan melihat data kadar glukosa sewaktu sebelum dan sesudah pasien DM menjalani rawat inap. Analisis data dilakukan dengan Uji T-tes dan mencari persentase jumlah pasien yan kadar glukosa ≤200 mg/dL sesudah rawat inap. Berdasarkan data hasil didapatkan bahwa pasien yang memiliki kadar glukosa darah sewaktu ≤200 mg/dL sesudah rawat inap sebanyak 62 orang (63%) pasien. Dari hasil uji Paired T-test menunjukkan adanya perubahan yang signifikan (p<0,05) pada kadar glukosa darah sewaktu sebelum dan sesudah rawat inap pada pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum Ari Canti baik dengan terapi antidiabetik tunggal (p <0.001), kombinasi 2 macam obat (p <0.001), maupun dengan kombinasi 3 macam obat antidiabetik (p <0.008).
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN MAGENTA (Peristrophe bivalvis (L.) Merr) SEBAGAI SALAH SATU KANDIDAT PENGOBATAN BAHAN BERBASIS HERBAL SERTA BIOAKTIVITASNYA SEBAGAI ANALGETIK Adrianta, Ketut Agus
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.745

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan karena kemampuannya menangkap molekul radikal bebas. Antioksidan mampu mendonorkan elektron sehingga radikal bebas tidak reaktif. Daun Magenta (Peristrophe bivalvis (L.) Merr) merupakan tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia khususnya di Bali. Daun magenta memiliki kandungan metabolit sekunder yang merupakan senyawa yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk menguji aktivitas antioksidan dari daun Magenta (Peristrophe bivalvis (L.) Merr ini. Penelitian ini diawali dengan penyiapan sampel berupa ektrak etanol daun Magenta (Peristrophe bivalvis (L.) Merr lalu dimaserasi dengan pelarut etanol 96%. Kemudian dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (1,1-Difenil-2-pikrilhidrazil) menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 516 nm. Hasil persentase peredaman tersebut diplotkan dalam sebuah kurva regresi linear sehingga diperoleh nilai IC50. Dari hasil pengujian aktivitas antioksidan diperoleh kurva regresi linear dengan persamaan, y = 2,9398x + 3,9518 dan R2= 0,9878 sehingga diperoleh nilai IC50 sebesar 15,675 ppm dan tergolong aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Penelitian ini juga menguji bioaktivitas ekstrak etanol daun magenta sebagai analgetik dengan menguji presentase proteksi terhadap paparan dari penginduksi nyeri yaitu asam asetat 1%. Persentase proteksi dari ekstrak daun magenta menunjukkan hasil terbaik pada dosis pemberian 2g/KgBB dengan proses proteksi sebesar : 77,161%.
STUDI RETROSPEKTIF PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TETES MATA DENGAN DEKSAMETASON DAN TANPA DEKSAMETASON DALAM MENGATASI KONJUNGTIVITIS Meriyani, Herleeyana; Ciptawati, Ni Wayan; Udayani, Ni Nyoman Wahyu
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.746

Abstract

Konjungtivitis adalah inflamasi yang terjadi pada konjungtiva yang secara umum dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus), gangguan system imun, gangguan mekanik, maupun neoplastic. Saat ini konjungtivitis masih menjadi masalah kesehatan mata di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan waktu sembuh 2 sediaan yang sudah sering digunakan di Indonesia, dimana sediaan pertama mengandung Neomycin sulphate polymixin B sulphate dan gramicidin dan sediaan kedua mengandung Neomycin sulphate, Polymyxin B sulphate dan dexamethasone dalam mengatasi konjungtivitis. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yaitu Cross Sectional dengan pengambilan data secara retrospektif di salah satu rumah sakit pemerintah di Bali. Sample diambil dengan teknik purposive sampling dan pengambilan data dilakukan menggunakan data sekunder yaitu catatan rekam medis. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 56 orang yang terdiri atas 53,57% laki-laki dan 46,43% perempuan. Dilihat dari usia subjek terbanyak ada pada rentang usia 17-30 tahun (28,60%), mayoritas subjek menderita konjungtivitis di salah satu mata sebanyak 51,8%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan penggunaan sediaan yang mengandung Neomycin sulphate, Polymyxin B sulphate dan dexamethasone memiliki waktu sembuh yang lebih cepat dibandingkan dengan Neomycin sulphate polymixin B sulphate dan gramicidin (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan tetes mata antibiotic dikombinasi dengan dexamethasone lebih efektif untuk mengatasi konjungtivitis dibandingkan dengan tetes mata tanpa dexamethasone dilihat dari waktu sembuh.
KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN STROK DI RUMAH SAKIT PUSAT OTAK NASIONAL Veryanti, Putu Rika; Safira, Isni
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.779

Abstract

Strok merupakan penyakit pembuluh darah otak yang ditandai dengan kematian jaringan akibat berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Strok memiliki berbagai faktor resiko dan komplikasi yang menyebabkan pasien mendapatkan banyak pengobatan (polifarmasi). Polifarmasi berpotensi menimbulkan kejadian interaksi obat yang dapat merugikan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran interaksi obat aktual yang terjadi pada pasien strok di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan secara prospektif dari bulan Mei-juli 2016 di ruang Stroke Care Unit (SCU) Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Dalam pengambilan sampel digunakan teknik purposive sampling dan diperoleh 80 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi interaksi obat yang terjadi pada pasien strok di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional sebanyak 178 kejadian, namun interaksi obat aktual yang terjadi hanya 3 kejadian. Tiga kejadian interaksi obat tersebut dialami oleh 5 pasien (6,25%) dimana obat-obat yang berinteraksi tersebut adalah Digoksin dengan Kaptopril (1,25%), Phenitoin dengan Nimodipin (2,5%) dan Kaptopril dengan Furosemid (2,5%). Penanganan yang tepat pada kejadian interaksi obat aktual telah dilakukan oleh klinisi di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional sehingga pasien mendapatkan efek terapi yang optimal.
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK SWAMEDIKASI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL Apsari, Dewi Puspita; Jaya, Made Krisna Adi; Wintariani, Ni Putu; Suryaningsih, Ni Putu Aryati
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.780

Abstract

Swamedikasi bila dilakukan secara irasional dapat menimbulkan masalah seperti efek samping obat. Hal tersebut dapat diturunkan dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat, dimana hal tersebut terwakilkan dari pengetahuan mahasiswa. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengetahuan, sikap dan praktik swamedikasi mahasiswa Farmasi dan Non-Farmasi di Universitas Bali Internasional. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Instrumen kuisioner yang mengandung 20 pertanyaan digunakan pada penelitian. Data dianalisis menggunakan SPSS (21.0). Chi-square test digunakan untuk membandingkan distribusi proporsi tiap kelompok sampel. Prevalensi swamedikasi antara mahasiswa Farmasi (77,4%) dan Non-Farmasi (40,4%) berbeda signifikan (p=0,000). Pengetahuan dan Praktik swamedikasi mahasiswa Farmasi signifikan lebih tinggi dibandingkan mahasiswa Non-Farmasi. Gejala flu merupakan indikasi obat yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa Farmasi dan Non-Farmasi (43,1%). Mahasiswa Non-Farmasi (24,8%) signifikan (p=0,001) lebih tinggi menganggap penggunaan antibiotika aman untuk swamedikasi dibandingkan mahasiswa Farmasi (5,1%). Terdapat perbedaan signifikan lebih tinggi pengetahuan dan praktik swamedikasi pada mahasiswa Farmasi dan Non-Farmasi.
EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior) SEBAGAI ANTIINFLAMASI TERHADAP MENCIT YANG DIINDUKSI KARAGENAN Wardani, I Gusti Agung Ayu Kusuma
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.808

Abstract

Antiinflamasi merupakan obat yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan. Di Indonesia terdapat begitu banyak tanaman obat herbal yang dapat digunakan sebagai antinflamasi. Salah satu tanaman yang dipercaya secara empiris mempunyai khasiat sebagai antiinflamasi adalah tanaman kecombrang (Etlingera elatior). Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui efektivitas gel ekstrak bunga kecombrang sebagai antiinflamasi terhadap mencit yang diinduksi karagenan. Rancangan penelitian ini menggunakan Randomized Control Group Pretest Posttest Design. Mencit betina sebanyak 25 ekor dibagi ke dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok ekstrak 1%, 2%, dan 3%. Telapak kaki mencit disuntikan larutan karagenan 1% sebanyak 0,1 ml pada area intraplantar. Pengukuran udem menggunakan alat pletismometer. Hasil analisis statistic dengan uji mann whitney menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif, kelompok ekstrak 1%, 2% dan 3 % dengan nilai signifikan secara berturut-turut 0,009; 0,008; 0,009; 0,009 (p<0,05). Pada kelompok kontrol positif dengan kelompok ekstrak 3% tidak terdapat perbedaan bermakna terhadap efek antiinflamasi dengan nilai signifikan sebesar 0,750 (p>0,05). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa gel ekstrak bunga kecombrang konsentrasi 3% efektif sebagai antinflamasi pada mencit yang diinduksi karagenan dibandingkan kelompok perlakuan lainnya dalam penelitian ini.

Page 1 of 3 | Total Record : 22