Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK n-BUTANOL BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PARU MENCIT (Mus muscullus) JANTAN YANG TERPAPAR ASAP ROKOK Santoso, Puguh; Cahyaningsih, Erna; Darmayanti, Gusti Ayu Putu Eka
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i1.717

Abstract

Dewandaru (Eugenia uniflora L.) merupakan salah satu tanaman obat yang telah banyak digunakan untuk pengobatan tradisional. Rokok merupakan zat adiktif yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia. Racun utama dalam rokok adalah nikotin, tar dan karbon monoksida (CO). Asap rokok adalah penyebab utama kerusakan paru-paru. Salah satu kerusakan nyata adalah stress oksidatif. Dewandaru mengandung senyawa flavonoid yang dapat digunakan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak n-Butanol buah dewandaru pada histopatologi paru mencit jantan yang dipapar asap rokok. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan randomized posttest only with control group design, yang menggunakan sampel 30 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok I sebagai kelompok kontrol diberikan paparan asap rokok dan larutan CMC dosis 0,5 ml/hari. Kelompok II dan III sebagai kelompok perlakuan diberikan paparan asap rokok 30 menit/hari selama 20 hari dan diberikan ekstrak n-Butanol buah dewandaru dengan dosis 100 mg/KbBB dan dosis 200 mg/KgBB pada hari ketiga sampai hari ke-10. Pada hari ke-21 mencit dikorbankan dan dibedah untuk diambil parunya, pembuatan preparat histopatologi, dan pemeriksaan histopatologi paru mencit. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gambaran histopatologi paru mencit jantan yang diberikan ekstrak n-Butanol buah dewandaru dapat menunjukkan adanya perbaikan jaringan sel pada kelompok yang diberikan ekstrak. Dan dosis yang paling menunjukkan adanya perbaikan yaitu dosis 200 mg/KgBB.
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Cahyaningsih, Erna; Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma; Santoso, Puguh
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v5i1.851

Abstract

Perubahan pola konsumsi pangan yang terjadi di masyarakat yaitu dari pola konsumsi pangan tradisional yang banyak mengandung pati (karbohidrat kompleks) dan serat menjadi pola konsumsi modern dengan kandungan protein, lemak, gula dan garam tinggi tetapi rendah Taru Pramana terdapat berbagai macam tumbuhan berkhasiat , salah satu nya adalah bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dari suku Fabaceae. Menurut penelitian yang telah dilakukan, bunga Telang mengandung senyawa fenol, flavonoid, antosianin, glikosida flavonol yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol 80% bunga Telang yang tumbuh di Denpasar Barat. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan elmasonik dengan pelarut etanol 80%. Pengujian diawali dengan skrining fitokimia secara reaksi tabung. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol 80% bunga Telang ditentukan dengan metode DPPH (2,2-Difenil-1-pikrilhidrazil) secara spektrofotometri Uv-Vis. Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol 80% bunga Telang diukur pada pajang gelombang 516,2 nm. Hasil persentase peredaman yang diperoleh diplotkan untuk mendapatkan kurva regresi linier. Sehingga didapat persamaan y = bx + a dan nilai IC50 dihitung dari persamaan regresi linier yang diperoleh. Sesuai dengan hasil skrining fitokimia secara reaksi tabung, ekstrak etanol 80% bunga Telang mengandung metabolit sekunder flavonoid, saponin, terpenoid, dan tanin. Berdasarkan hasil pengujian aktivitas antioksidan diperoleh persamaan regresi linier yaitu y = 0.5232x + 4.0289 dengan R² = 0.9733, yang menunjukkan bahwa ekstrak etanol 80% bunga Telang memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 87,86 ppm.
UJI EFEK ANALGESIK INFUSA DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) Suwarni, Elis; Cahyaningsih, Erna; Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v2i1.857

Abstract

Telah dilakukan uji efek analgesik infusa daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) dari famili Rubiaceae pada mencit jantan (Mus musculus) menggunakan metode rangsang panas berupa suhu konstan 55ËšC. Pada penelitian ini digunakan hewan coba berupa mencit jantan yang dibagi dalam lima kelompok masing-masing terdiri dari enam ekor. Kelompok I sebagai kontrol positif diberi asetosal 65 mg/Kg BB, kelompok II sebagai kontrol negatif diberi 0.5 ml aquades, kelompok III, IV dan V sebagai kelompok uji diberi 2.5 ml/100g BB infusa daun mengkudu dengan konsentrasi masing-masing 5%, 10% dan 20%. Pengamatan dilakukan terhadap waktu reaksi, yaitu selang waktu antara penempatan mencit di atas hot plate dan munculnya respon pertama pada mencit berupa melompat atau menjilat kakinya sebagai reaksi untuk mengurangi nyeri. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan metode statistik (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan waktu reaksi pada kelompok mencit yang diberi infusa daun mengkudu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa infusa daun mengkudu memiliki efek analgesik pada mencit jantan (Mus musculus).
EFEK ANALGESIK INFUS DAUN TEKI (Cyperus rotundus L.) PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus L.) Cahyaningsih, Erna; Suwarni, Elis
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v2i1.858

Abstract

Telah dilakukan Uji Efek Analgesik Infus daun Teki (Cyperus rotundus L.) pada Mencit jantan (Mus musculus L.) menggunakan metode rangsang panas pada suhu 550C. Pada penelitian ini digunakan hewan uji berupa mencit jantan yang dibagi dalam lima kelompok masing-masing terdiri dari 6 ekor. Kelompok pembanding (asetosal), kelompok kontrol (aquades 0,5 ml), dan kelompok uji infus daun teki (infus 5%, 10%, 20%). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Analisa Varian (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan waktu munculnya respon pertama kali mencit menjilat kakinya pada kelompok yang diberi infus daun teki. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa infus daun teki memiliki efek analgesik pada mencit.
EFEKTIVITAS SEDIAAN GRANUL BUNGA GUMITIR (Tagetes erecta L) SEBAGAI LARVASIDA Aedes aegypti Wardani, I Gusti Agung Ayu Kusuma; Santoso, Puguh; Cahyaningsih, Erna
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i2.869

Abstract

Larvasida nyamuk adalah suatu zat kimiawi yang digunakan untuk membunuh larva nyamuk. Pemberantasan larva nyamuk dengan menggunakan insektisida sintesis menyebabkan efek toksik pada manusia sehingga diperlukan insektisida alternatif yang lebih aman bagi lingkungan, contohnya dengan menggunakan bunga gumitir (Tagetes erceta L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan granul dari ekstrak bunga gumitir sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan randomized control group posttest only design. Pengamatan dihitung pada waktu 1 jam, 3 jam dan 24 jam. Sampel yang digunakan adalah 25 ekor larva Aedes aegypti instar III yang dimasukkan ke dalam lima kelompok perlakuan. Konsentrasi ekstrak bunga gumitir (Tagetes erecta L.) yang digunakan yaitu 3%, 5%, dan 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase rata-rata kematian larva paling tinggi terdapat pada kelompok perlakuan 2 (kontrol positif) diikuti dengan kelompok 5 yaitu ekstrak konsentrasi 10% dengan jumlah kematian larva sebesar 92% dan 88% secara berturut-turut. Hasil uji LSD menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif, ekstrak 3%, 5%, dan 10%. Pada kelompok kontrol positif tidak terdapat perbedaan signifikan dengan kelompok ekstrak 5% dan 10%, dengan nilai signifikansi sebesar 0,418 dan 0,758 (p>0,05). Pada kelompok ekstrak 3% dengan ekstrak 5% dan 10% diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,144 dan 0,061. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak bunga gumitir dengan konsentrasi 10% adalah konsentrasi yang efektif sebagai larvasida Aedes aegypti.
UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM INDIA (Murraya koenigii L) TERHADAP TIKUS (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIINDUKSI KARAGENAN 1% Cahyaningsih, Erna; Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma; Susanthi, Indah Muthia
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v4i1.875

Abstract

Daun salam india (Murraya koenigii L) dari famili Rutaceae merupakan tanaman terpopular di masyarakat Aceh dan termasuk daun aromatik yang sering digunakan dalam masakan dan memiliki peran serbaguna dalam pengobatan tradisional. Sejumlah khasiat farmakologi daun salam india yaitu sebagai anti-oksidatif, antimikroba, antibakteri, obat penurun panas, antijamur, dan untuk anti-inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol daun salam india (Murraya koenigii L) pada tikus jantan yang di induksi karagenan. Rancangan penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan Pretest Posttest Only Randomized Control Design. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan (Rattus norvegicus) sebanyak 30 ekor. Hewan uji dibagi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (-) diberikan suspensi CMC Na 0.5%, kelompok kontrol positif (+) diberikan suspensi Natrium Diklofenak 50 mg, kelompok PI diberikan suspensi ekstrak etanol daun salam india dosis 50 mg/kgBB, kelompok P2 diberikan suspensi ekstrak etanol daun salam india dosis 150 mg/kgBB, kelompok P3 diberikan suspensi ekstrak etanol daun salam india dosis 250 mg/kgBB, kelima kelompok perlakuan kemudian di induksi dengan karagenan 1%. Selanjutnya diukur ketebalan telapak kaki tikus perlakuan dengan menggunakan alat jangka sorong. Untuk menguji rata-rata ketebalan telapak kaki tikus dianalisis secara statistik menggunakan uji normalitas data yaitu uji Kolmogorov-Smirnov, uji homogenitas menggunakan Levene’s Test, yang dilanjutkan dengan uji One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun salam india (Murraya koenigii L) dosis 50 mg/kgBB, 150mg/kgBB dan 250mg/kgBB dan kontrol positif memiliki efek sebagai antiinflamasi dilihat dari adanya perbedaan bermakna dengan kontrol negatif. Hasil yang paling efektif sebagai antiinflamasi adalah ekstrak daun salam india dengan dosis 150mg/kgBB dibandingkan dengan dosis 50 mg/kgBB dan 250 mg/kgBB.
SKRINING FITOKIMIA DAN ANALISIS KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS EKSTRAK TANAMAN PATIKAN KEBO (Euphorbia hirta L.) Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma; Cahyaningsih, Erna; Winariyanthi, Ni Putu Yuni
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i2.891

Abstract

Tanaman obat mengandung berbagai macam kandungan fitokimia yang berperan dalam pengembangan obat. Herba Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) adalah salah satu tanaman obat yang tergolong dalam Famili Euphorbiaceae. Penggunaan E.hirta sebagai obat tradisional telah dilaporkan di beberapa daerah termasuk di Bali. Secara tradisional tanaman ini diketahui dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, seperti radang tenggorokan, disentri, diare, asma dan bronchitis sehingga berpotensi sebagai alternatif bahan baku obat tradisional. Untuk dapat dikembangkan sebagai bahan obat tradisional, perlu diketahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada herba Patikan Kebo baik secara kualitatif maupun kuantitatif sebagai salah satu parameter standarisasi. Namun, saat ini data mengenai karakteristik metabolit sekunder herba Patikan Kebo yang tumbuh di Bali masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada herba Patikan Kebo melalui skrining fitokimia dan analisis Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Ekstraksi dilakukan menggunakan pelarut etanol 75% dengan cara maserasi, dan diperoleh rendemen ekstrak sebanyak 6,87%. Pengujian kandungan metabolit sekunder pada ekstrak herba patikan kebo dilakukan secara skrining fitokimia. Selanjutnya uji KLT dilakukan untuk mempertegas keberadaan golongan senyawa yang positif pada skrining fitokimia, dan mengetahui profil kromatografi dari ekstrak tersebut. Setelah diuji secara skrining fitokimia dan analisis KLT, diperoleh hasil herba Patikan Kebo yang digunakan dalam penelitian ini mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid, tanin, steroid dan antrakuinon. Sistem KLT yang digunakan dalam penelitian ini dapat memisahkan kandungan fitokimia tersebut dan memberikan hasil positif yang mempertegas hasil skrining fitokimia.
UJI EFEK ANALGESIK INFUSA DAUN KAYU PUTIH (Melaleuca trichostachya Lindl.) PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus L.) Cahyaningsih, Erna; Suwarni, Elis
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i1.1038

Abstract

Tanaman kayu putih (Melaleuca trichostachya Lindl.) dari familia Myrtaceae termasuk dalam tumbuhan obat yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional di Indonesia salah satunya sebagai analgesik. Beberapa senyawa yang terkandung dalam kayu putih yang diduga bersifat analgesik antara lain terpineol. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya efek analgesik dari infusa daun kayu putih (Melaleuca trichostachya Lindl.) pada mencit jantan (Mus musculus L.). Penelitian ini ialah penelitian eksperimental dengan menggunakan metode rangsang panas pada suhu 55oC. Pada penelitian ini digunakan hewan uji berupa mencit jantan yang dibagi dalam lima kelompok masing-masing terdiri dari 5 ekor mencit. Kelompok kontrol positif diberi asetosal 1,3mg/20g BB, kelompok kontrol negatif diberi aquadest 2,5ml/100g BB, kelompok uji diberi infusa daun kayu putih konsentrasi 5%, 10% dan 20% masing-masing 2,5ml/100g BB. Pengamatan dilakukan setelah 15 menit pemberian sampel ketika mencit diletakkan di atas hot plate. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan metode statistik (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan waktu munculnya respon mencit (pertama kali menjilat kakinya), pada kelompok yang diberi infusa daun kayu putih. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa infusa daun kayu putih memiliki efek analgesik pada mencit jantan.
Medication Error pada Tahapan Prescribing dan Dispensing di Apotek “X” Denpasar Periode Januari-Desember 2019 Megawati, Fitria; Suwantara, I Putu Tangkas; Cahyaningsih, Erna
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v7i1.1545

Abstract

Medication error menurut National Coordination Council forMedication Error Reporting and Prevention (2017) adalah setiap kejadian yang dapat dihindari yang dapat menyebabkan atau berakibat pada pelayanan obat yang tidak tepat atau membahayakan pasien. Penting sebagai petugas kefarmasian dalam menidentifikasi Medication error yang terjadi terkait kemanan dalam pemberian pelayanan kefarmasian di Apotek “X” Denpasar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui medication error yang terjadi pada tahap prescribing dan dispensing Apotek “X” Denpasar dan Persentase Medication error pada proses pelayanan resep di Apotek “X” Denpasar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode observasi dengan desain retrospektif. Metode sampling yang digunakan yaitu purposive sampling sesuai inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian berupa resep yang diterima oleh Apotek “X” Denpasar dan tabel observasi pada prescribing error dan dispensing error. Resep yang dianalisis sejumlah 910 resep dari tanggal 02 Januari 2019 sampai 31 Desember 2019. Persentase prescribing error yaitu 14,06 % dan persentase dispensing error dari total 910 resep yaitu 2,41 %. Dengan rata-rata kategori index medication error NCCMERP adalah kategori B yaitu kesalahan sudah terjadi namun dapat diperbaiki oleh farmasi sebelum obat sampai ke pasien. Dengan Medication error pada fase prescribing error di Apotek “X” Denpasar yang paling banyak yaitu tidak ada umur pasien (39,84%), tidak ada dosis sediaan (10,16%), resep tidak lengkap ( tidak ada tanggal resep dan nama dokter) (19,53%). Pada fase dispensing error di Apotek “X” Denpasar yang terjadi yaitu kesalahan etiket/label (18,18%), kejadian salah peracikan (40,91%).
Uji Efektivitas Ekstrak Daun Pare (Momordica charantia L.) sebagai Bahan Pengawet Alami Buah Tomat Cahyaningsih, Erna; Megawati, Fitria; Artini, Ni Putu Eka
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v7i1.1558

Abstract

Pare (Momordica charantia L.) merupakan tanaman dari suku Cucurbitaceae yang banyak terdapat di daerah tropis, berupa tumbuhan liar atau sengaja ditanam. Secara empiris masyarakat Indonesia menggunakan daun Pare untuk meningkatkan nafsu makan, sakit kuning, pencahar dan cacingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas daun Pare sebagai bahan pengawet alami buah tomat dengan menggunakan 5 konsentrasi yaitu konsentrasi 0%, 2%, 4%, 6%, dan 8%. Pembuatan ekstrak etanol daun Pare dilakukan dengan metode maserasi sebanyak 200 gram serbuk daun Pare kemudian diekstraksi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang dihasilkan diuji pendahuluan dengan skining fitokimia. Pengujian efektivitas daun Pare sebagai bahan pengawet dilakukan selama 16 hari. Selanjutnya untuk melihat pengaruh ekstrak daun Pare sebagai pengawet terhadap buah tomat maka dilakukan analisis data secara statistika dengan program SPSS 22 for windows. Hasil menunjukan ekstrak daun Pare (Momordica charantia L.) positif mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan steroid serta dapat digunakan sebagai bahan pengawet alami buah tomat pada konsentrasi 6 % dan 8 % dilihat dari analisis statistik yang telah dilakukan dengan lama waktu pengawetan selama 12 hari untuk konsentrasi 6% dan selama 16 hari untuk konsentrasi 8%.