cover
Contact Name
Dr. Hj. Mujizatullah
Contact Email
jeducandum@gmail.com
Phone
+6281343755509
Journal Mail Official
jeducandum@gmail.com
Editorial Address
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar Jl. AP. Pettarani No. 72 Makassar Sulawesi Selatan 90222
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Educandum Jurnal Ilmiah Pendidikan
ISSN : 24771619     EISSN : 26557738     DOI : https://doi.org/10.31969/educandum
Fokus kajian jurnal ini adalah berkaitan dengan penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Lingkup jurnal Lektur Keagamaan meliputi 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Keagamaan
Articles 127 Documents
PEMBELAJARAN AGAMA DI SLB BARTEMEUS MANADO Badruzzaman Badruzzaman
EDUCANDUM Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Educandum
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 mengamanahkan bahwa “setiap warga Negara berhak untuk mendapatkan pengajaran”. Diktum regulasi ini memastikan kewajiban negara memberikan pelayanan pendidikan kepada setiap warga negara termasuk anak penyandang cacat. Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan pembelajaran agama yang diselenggarakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Bartemeus Manado dan faktor yang menghambat. Penelitian dirancang, diolah, dan dianalisis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian menemukan bahwa SLB Bartemous menerapkan pembelajaran Duplikatif ketikan mengajarkan Pendidikan Agama Kristen dengan cara memodifikasi pendekatan dan metode pembelajaran. Modifikasi pendekatan pembelajaran yang dimaksud adalah pendekatan verbal, kontak langsung, dan stimulasi; dan modifikasi metode pembelajaran yang dimaksud adalah bercerita, ceramah, tanya jawab, diskusi, individual, dan drill. Beberapa faktor yang menghambat proses pembelajaran agama adalah, kemampuan guru agama membuat perangkat pembelajaran, keterbatasan visual (tunanetra) oleh guru agama, keterbatasan bahan pembelajaran dan alat pembelajaran, dan keterbatasan sumber belajar yang berhuruf braille.
Pengelolaan Guru Pendidikan Agama Non PNS Pada Sekolah Menengah Atas Negeri Di Gorontalo Muhammad Rais
EDUCANDUM Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Educandum
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel bertujuan untuk mendeskripsikan tata kelola guru Pendidikan agama pada sekolah umum begeri di Kota Gorontalo. Riset ini dilatarbelakangi isu yang kini bergulir bahwa semua wilayah di Indonesia menghadapi masalah Pendidikan yang sama, kekurangan pendidik di hampir semua satuan Pendidikan, termasuk sekolah menengah umum negeri. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah, mengambil kebijakan melalui pengadaan guru-guru yang berstatus guru non PNS atau guru honorer.Varian guru ini di Kota Gorontalo lebih familiar disebut guru tidak tetap (GTT). Guru GTT ini mengampu mata pelajaran agama dengan kewajiban mengajar minimal 30 jam per pekan. Kompensasi terhadap ketercapaian waktu 30 Jam Pelajaran tersebut adalah berupa tunjangan daerah yang ekuivalen dengan upah minimum regional (provinsi) sebesar Rp. 2 juta. Dan, jika jam pelajaran yang wajib terpenuhi setiap pekan tersebut tak terpenuhi, maka sangsinya adalah pengurangan tunjangan berdasarkan besaran kekurangan tersebut. Untuk menyiasati guru tidak tetap yang tidak mencukupi jam pelajaran di sekolahnya, maka ia diperkenankan mengambil mata pelajaran non Pendidikanagama di sekolahnya, atau mengamil jam mengajar mata pelajaran agama di sekolah lain. Kewajiban mengajar minimum 30 jam pelajaran tersebut dianggap discriminatif, sebab guru PNS yang mendapatkan gaji dan tunjangan profesi dan keistimewaan lainnya justru hanya diharuskan mengajar minimal 24 jam pelajaran per pekan.
Integritas Peserta Didik SMA/MA Di Provinsi Sulawesi Utara Rosdiana Rosdiana
EDUCANDUM Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Educandum
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat integritas peserta didik pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah di Provinsi Sulawesi Utara. Secara khusus ingin mengetahui seberapa besar indeks integritas peserta didik dan faktor-faktor yang mempengaruhi integritas peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada peserta didik SMA/MA tingkat 2 (kelas 11) dengan jumlah sampel disetiap sekolah masing- masing 10 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan tingkat integritas peserta didik di Provinsi Sulawesi Utara secara umum terkategori integritas sangat tinggi. Hal ini dilihat pada empat variabel yakni kejujuran, tanggung jawab, toleransi dan cinta tanah air. Dari keempat variabel tersebut terdapat dua variabel yang mengindikasikan integritas sangat tinggi, yakni variabel toleransi dan cinta tanah air. Sementara aspek yang terkategori integritas tinggi adalah variabel kejujuran dan tanggung jawab. Faktor-faktor yang mempengarhi integritas peserta didik dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal.
Implementasi Kebijakan Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 Di Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur Mujizatullah Mujizatullah
EDUCANDUM Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Educandum
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi Kebijakan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 di Kabupaten Kutai Kartanegara Kaltim kaitanya dengan pasal 5 mengenai penyusunan proses dan penetapan kebutuhan pengangkatan guru agama dan Implementasi Peraturan Pemerintah pasal 56 ayat (3) mengenai pelaksanaan keputusan terkait dengan kebutuhan pengangkatan guru PNS ditinjau dari aspek komunikasi dengan instansi terkait. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi Kebijakan tersebut. Metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan Implementasi PP No. 11 tahun 2017 Pasal 5 dan Pasal 56 Ayat (3) telah diimplementasikan oleh pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara namun tidak terjalin komunikasi antara Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama kaitannya dengan penyusunan dan pengusulan formasi (kebutuhan), proses dan penetapan pengangkatan guru agama PNS, yang menjalin komunikasi dan koordinasi hanya antara Dinas Pendidikan , BKD, Biro Ortala Pemprov dan Menpan RB. Faktor Pendukung ; Kementerian Agama Kabid Pakis memberikan informasi berdasarkan data kebutuhan disampaikan ke Kemenag Kota melalui rapat Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Faktor Penghambat Adanya pemahaman yang berbeda di masing-masing instansi, Kementerian Agama jalur vertikal yang membidangi madrasah dan Dinas Pendidikan membidangi sekolah sehingga muncul pemahaman ego sektoral diantara masing-masing kementerian. Guru honorer yang masuk dalam kategori 2 (K2) di bawah tahun 2005 yang diangkat menjadi CPNS dengan formasi guru diwajibkan melanjutkan Pendidikan dan sertifikat pendidik dominan tidak linier dengan pendidikannya. Direkomendasikan Perlunya Kementerian agama duduk bersama agar terjalin komunikasi dan koordinasi dengan pihak pemda dan Menpan dalam penyusunan , pengusulan dan pengangkatan guru agama dengan harapan Menpan dapat mengeluarkan kebijakan dengan memprioritaskan pengangkatan guru agama.
Persepsi Kebangsaan (Nasionalisme) Siswa Beragama Kristen Di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah Muhammad Dachlan
EDUCANDUM Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Educandum
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi kebangsaan siswa beragama Kristen di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Metode pengumpulan data yang digunakan menggunakan penelitian lapangan dengan bentuk survey dan wawancara. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan antara lain: Pertama, siswa-siswi yang ada di Kabupaten Poso memiliki persepsi positif terhadap sikap kebangsaan (nasionalisme). Kedua, para siswa masih memiliki pandangan kebangsaan yang rentan terutama bila dihubungkan dengan sikap terhadap eksistensi dasar kenegaraan. Ketiga, para siswa masih memiliki kerentanan terhadap isu agama, dimana sentimen agama dapat menjadi pemicu bagi konflik. Keempat, para siswa masih memiliki pandangan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara hanya bisa dikukuhan bila warga negaranya menjunjung tinggi falsafah bangsa (pancasila) dalam bingkai negara kesatuan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa para siswa beragama Kristen menganggap dirinya menjadi bagian dari warga negara Indonesia yang memiliki nasionalisme. Para siswa juga masih meyakini bahwa Indonesia mampu bertahan dari berbagai konflik, sekalipun konflik itu atas sentimen agama.
Teknik Rational Emotif Behavior Therapy Untuk Meningkatkan Self Efficacy Siswa di Sma 3 Makassar Fauzan Ariwibowo; Nurhidayatullah D
EDUCANDUM Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Educandum
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui gambaran tingkat kecendrungan perilaku self efficacy siswa sebelum dan sesudah diberikan teknik Rational Emotif Behavioral Therapy di SMA Negeri 3 Makassar. (2) Untuk mengetahui penerapan teknik Rational Emotif Behavioral Therapy dalam meningkatkan self efficacy siswa di SMA Negeri 3 Makassar.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian Pre-Experimental. Desain penelitian yakni One-Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner. Subjek penelitian ini 8 orang yakni siswa kelas XII IPS I-V yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis non-parametrik, yaitu uji Wilcoxon Signed Rank Test menggunakan SPSS 20,0 for windows. Tingkat Self Efficacy siswa di SMA Negeri 3 Makassar sesudah diberi perlakuan menunjukkan terjadi perubahan dari tingkat Self Efficacy dari rendah menjadi kategori sedang.Penerapan teknik Rational Emotive Behavior Therapy dapat meningkatkan Self Efficacy siswa kelas XII di SMA Negeri 3 Makassar
PEMAHAMAN KEBHINEKAAN PESERTA DIDIK DI MADRASAH ALIYAH DI KOTA SORONG, PAPUA BARAT Muhammad Rais
EDUCANDUM Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Educandum
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/educandum.v6i1.321

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman kebhinnekaan peserta didik pada Madrasah Aliyah di Kota Sorong, Papua Barat. Dalam upaya pengumpulan dan analisis data, riset ini menggunakan metode kualitatif. Selain peneliti sebagai inteumen utama, pengumpulan data juga memanfaatkan wawancara mendalam, observasi, FGD, dan studi dokumen. Penelitian ini menemukan beberapa hal yang berkenaan dengan perspektif informan, relevansinya dengan elemen kebudayaan yang mereka pahami, alami, yang akhirnya membentuk wawasan dalam domain kognitif mereka. Kalangan informan memahami betul keberagaman budaya yang melingkupi mereka, baik keberagaman agama, ras, suku bangsa, dan bahkan keberagaman aliran ataupun kelompok keagamaan. Setidaknya, ada beberapa sumber informasi, tersebut;meliputi: pembelajaran di madrasah melalui beberapa mata pelajaran yang memuat konten kebhinnekaan, lingkungan keluarga, dan secara makro lingkungan masyarakat. Namun, yang unik adalah pergeseran sarana informasi yang menjadi sumber rujukan/bahan peserta didik dalam memperleh data dan informasi, termasuk keragaman budayan, yang sebelum didominasi sumber-sumber konvensional, seperti lembaga Pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Kini, peserta didik lebih dominan merujuk pada media-media arus utama saat ini, misalnya media sosial, dengan beberapa variannya, terdiri dari Whats up, Instagram, Faceboook, dan sebagainya.
PENGELOLAAN DAN PEMBERDAYAAN GURU NON PNS PADA MADRASAH NEGERI DI KOTA KENDARI Israpil Israpil
EDUCANDUM Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Educandum
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/educandum.v6i1.323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk pengelolaan dan pemberdayaan guru non PNS pada madrasah negeri di Kota Kendari. Penelitian ini adalah penelitian survei pada taraf deskriptif kualitatitf, dengan menyasar guru non PNS pada tiga madrasah negeri, yaitu Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kota Kendari, Madrasah Tsanawiyah Negeri1 (MTsN 1) Kota Kendari, dan Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Kota Kendari. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, pengedaran angket dan serta penelusuran dokumen administrasi madrasah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan guru non PNS pada madrasah prosesnya dimulai dari rekruitmen sampai kepada penugasannya dilakukan secara mandiri dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh kepala madrasah. Guru non PNS di madrasah dari aspek pemberdayaan, pada prinsipnya mendapat perlakuan yang sama dengan guru PNS, khususnya dalam hal pengembangan kompetensi, Pada setiap pelaksanaan workshop, diklat, kegiatan MGMP, KKG, mereka tetap dilibatkan meskipun dengan kuantitas yang masih minim. Jaminan ekonomi guru non PNS berupa gaji bulanan dan pendapatan insentif lainnya hanya bersumber dari dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan dana komite sekolah. Jaminan ekonomi tersebut belum bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
INDEKS KARAKTER SISWA SMA DI PROVINSI MALUKU Abdul Rahman Arsyad
EDUCANDUM Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Educandum
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/educandum.v6i1.324

Abstract

Penelitian Indeks Karakter Siswa SMA, dengan menelusuri berbagai dimensi Religiusitas, Nasionalisme, Kemandirian, Gotong royong, dan Integritas, yang dilaksanakan pada 11 sekolah SMA pada tiga Kabupaten di Provinsi Maluku. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan angket. Adapun Hasil penelitian adalah melihat berbagai dimensi danfaktor yang mempengaruhiKarakter Siswa SMA. Responsibiliti siswa kelas XI terhadap dimensi dan aspekreligiusitas (kepercayaan, sosial dan keagamaan); nasionalisme (cinta dan bangga terhadap tanah air, kepekaan psikologi dan komitmen terhadap negara); kemandirian (kemandirian dirumah dan sekolah); gotong royong (kepedulian lingkungan, meraih kesuksesan bersama, interaksi sosial yang saling membutuhkan serta mencari solusi secara kolektif); dan integritas (kejujuran, amanah, hormat menghormati dan saling menghargai, bertanggungjawab dan adil). Tergolong terkategori SEDANG (3,48%), sehingga perlu ditingkatkan komunikasi secara sinergi antara pihak lembaga pendidikan sekolah dan keluarga (orang tua), agar dapat memberikan dukungan atau penguatan dalam pembiasaansecara berkesinambungan. Sehingga, aplikasinya dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Adapun yang mempengaruhi karakter siswa, yaitu: Sikap dan prilaku, pemahaman dan pengalaman agama orang tua, guru dan masyarakat sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku siswa. Kegiartan keagamaan yang dilaksnakan diluar sekolah sangat berperan dalam memupuk sikap religiusitas.
PENDIDIKAN MODERASI BERAGAMA PESERTA DIDIK MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH ISIMU KABUPATEN GORONTALO Mujizatullah Mujizatullah
EDUCANDUM Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Educandum
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/educandum.v6i1.325

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui moderasi beragama para peserta didik. pada Madrasah Aliyah Swasta Muhammadiyah Isimu Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Tekhnik pengumpulan data dengan wawancara pada beberapa informan diantaranya kepala madrasah aliyah, Guru Pendidikan agama, Siswa selanjutnya mengamati langsung kegiatan proses pembelajaran. Penelitian ini menghasilakan suatu kesimpulan bahwa madrasah yang terdiri dari ragam mazhab dan etnis tersebut memperoleh pendidikan nilai-nilai moderasi beragama melalui kegiatan pembelajaran intrakurikuler dengan tekhnik pembelajaran di integrasikan pada mata pelajaran agama dan kegiatan ekstrakurikuler (kegiatan Rohis) dan mampu mengimplementasikan sikap toleransi dan akomodatif terhadap budaya lokal dengan cukup baik. Siswa yang selama ini dipersepsi intoleran dan tidak akomodatif dengan budaya lokal, tidak terjadi di madrasah ini. Bahkan nilai-nilai moderasi beragama yang terintegrasi dalam pelajaran muatan lokal yakni kemuhammadiyahan telah diimplementasikan di lingkungan madrasah.

Page 5 of 13 | Total Record : 127