cover
Contact Name
Kordinat
Contact Email
kordinat@uinjkt.ac.id
Phone
+6281311258250
Journal Mail Official
kordinat@uinjkt.ac.id
Editorial Address
Building Kopertais Region I DKI Jakarta. State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. Building Kopertais I 5th Floor, Jl, Ir. H. Juanda No.95 Ciputat, Jakarta, Indonesia 15412 Phone: 021 740 1925 Ext.1503 Fax: 021 740 1925 Email: kordinat@uinjkt.ac.id Website Jurnal: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/kordinat Website Kopertais: http://kopertais1.or.id
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Kordinat : Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam
ISSN : 14116154     EISSN : 26548038     DOI : 10.15408/kordinat.v19i1
Kordinat | Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam is a Peer Reviewed, Open Access International Journal. Notably, it is a Referred, Highly Indexed, Monthly, Online International Journal with High Impact. Kordinat: Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam is published as a Monthly Journal with 2 issues per year. We also assist International and National Conference to publish their conference papers. Kordinat: Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam covers all disciplines including Islamic Studes. Kordinat: Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam always strives to be a platform for Academicians, new Researchers, Authors, Engineers and Technocrats and Engineering Scholars. Since inception, Kordinat: Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam is continuously publishing original and best quality research articles.
Articles 155 Documents
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA PADA MASA PRA KOLONIALISME DAN MASA KOLONIALISME (BELANDA, JEPANG, SEKUTU) Hasnida Hasnida
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol 16, No 2 (2017): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v16i2.6442

Abstract

Sejarah Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia Pada Masa Pra Kolonialisme dan Masa Kolonialisme (Belanda, Jepang, Sekutu). Atikel ini membahas tentang sejarah Sejarah Perkembangan Pendidikan Islam Pada Masa Pra Kolonialisme yang dibagi menjadi Pendidikan Islam Pada Masa Kerajaan Islam di Indonesia dan pendidikan islam pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Pendidikan Islam pada masa kerajaan islam di Indonesia penulis bahas tentang Pendidikan Islam pada masa Kerajaan Islam Aceh, Kerajaan Islam di Jawa, Kerajaan Islam di Maluku, Kerajaan Islam di Kalimantan, Kerajaan Islam di Sulawesi, pendidikan Islam Pada masa Wali Songo. Sejarah Perkembangan Pendidikan Islam Pada Masa Kolonialisme (Belanda, Jepang, Sekutu) penulis bahas tentang pendidikan Islam pada masa kolonialisme Belanda dan penjajahan Jepang.
Pendidik Harus Melek Kompetensi Dalam Menghadapi Pendidikan Abad Ke-21 Maya Meilia; Murdiana Murdiana
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol 18, No 2 (2019): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v18i2.11501

Abstract

Pendidikan memegang peranan terpenting dalam meningkatkan eksistensi yang mengasilakan Sumber Daya Manusia berkualitas, kompetitif dalam menyongsong pembanguan pendidikan yang lebih baik di era abad ke-21. Oleh karena itu berbagai upaya peningkatan mutu atau kualitas dilakukan secara berkelanjutan. Guru memegang peranan terpenting untuk mejalankan proses pembelajaran di kalas, oleh karena itu diperlukannya guru yang profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yang dapat melak kompetensi dimana guru menguasi dan mengimplementasikan empat standar kompetensi: komptensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial, serta guru melek sertifikasi yang dituntut untuk selalu dinamis mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi. Sebagai pendidik, sudah seharusnya guru harus belajar seumur hidup, membangun dan mengembangkan dirinya, sehingga mampu mempertahankan kompetensi dan profesionalitas yang dimilikinya seperti aktif dalam kajian ilmiah seperti PTK, aktif dalam pelatihan serta melakukan studi lanjut yang dapat menujang profesionalitas guru dalam jabatan dan profesinya, Pembuktian nyata yang harus dilakukan guru profesional untuk menghadapi tantangan globalisasi antara lain menguasai berbagai metode dan media pembelajaran mutakhir, seperti metode group investigation sangat cocok diterapkan untuk materi-materi yang sulit, dan abstrak sekalipun, yaitu dengan cara mengangkat topik aktual yang tejadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik, mengajak peserta didik berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi permasalahan ekonomi serta mempersipakan peserta didik yang mampu bersaing dalam kemajuan pendidikan abad ke-21.
METODE TAKWIL NASR HAMID ABU ZAID (STUDI ATAS POTENSI TAFSIR ESOTERIK DALAM MERESPON PROBLEM TAFSIR ERA MODERN) Salman Faris
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol 17, No 1 (2018): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v17i1.8104

Abstract

Metode Takwil Nasr Hamid Abu Zaid (Studi Atas Potensi Tafsir Esoterik Dalam Merespon Problem Tafsir Era Modern). Adapun mekanisme metode takwil yang digunakan Abu Zaid dalam pembacaan teks yakni dengan mendekati teks dan berusaha mengungkapkan misteri-misterinya dimulai dengan pembacaan kemudian tingkat analitis. Pembacaan melalui metode tafsir esoteris dengan perangkat Takwil dapat memberikan kontribusi yang besar dalam upaya memahami Alquran secara kontekstual, Abu Zaid mengusung dua terma penting dalam mengembangkan pendekatan penafsirannya terhadap Alquran, yakni al-Ma’na (makna) dan al-Maghza (Signifikansi) makna merupakan makna yang direpresentasikan oleh sebuah teks atau apa yang direpresentasikan oleh tanda-tanda, sedangkan signifikansi menamai hubungan antara sebuah makna itu dan seseorang atau sebuah persepsi, situasi atau sesuatu yang dapat dibayangkan
DAKWAH DALAM PERSPEKTIF PARADIGMA TRADISIONALISME DAN REFORMISME Abdul Hamid
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol 15, No 1 (2016): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v15i1.6310

Abstract

Dakwah dalam Perspektif Paradigma Tradisionalisme dan Reformisme. Dalam pemikiran dan gerakan dakwah ada dalam elemen-elemen substani dakwah itu sendiri, hanya ianya lebih mengarah kepada dialog budaya, intelektual dan dakwah peradaban. Dalam tubuh umat Islam, sebenarnya banyak gerakan-gerakan yang mengatasnamakan Islam. Semua bentukbentuk aliran-aliran paradigma tersebut, tidak akan dibahas di sini secara menyeluruh. Namun demikian, dua bentuk aliran dakwah berikut ini dianggap telah mewakili keragaman paradigma pemikiran dan gerakan dakwah. Kaum tradisionalis meyakini syari’ah sebagai hukum Tuhan yang telah dipahami dan dipraktekkan semenjak beberapa abad silam dan sudah terkristal dalam beberapa mazhab fiqh. Sementara aliran reformis menentang taqlid dan menggalakkan ijtihad dalam menghadapi persoalan-persoalan kontemporer. Meskipun menyamai modernism yang mendukung konsep rasionalisme, namun ada perbedaannya karena aliran reformisme hanya berijtihad dalam bidang-bidang yang kurang jelas (zhanni) kedudukan hukumnya
NEGOSIASI RUANG PUBLIK: MODERNISASI DAN PENGUATAN CIVIL SOCIETY MODEL PESANTREN Saifudin Asrori
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol 16, No 1 (2017): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v16i1.6459

Abstract

Negosiasi Ruang Publik; Modernisasi dan Penguatan Civil Society Model Pesantren. Meski kontribusi pesantren dalam pembangunan sosial ekonomi telah banyak diakui berbagai kalangan, lembaga pendidikan Islam ini seringkali diasosiasikan sebagai lembaga yang mempromosikan pendidikan yang intoleran dan militan yang kemudian menjadi akar gerakan radikal dan terorisme di Indonesia. Artikel ini mencoba menjawab kemampuan pesantren dalam mempersiapkan santrinya agar mampu berpartisipasi di era masyarakat modern dan mendukung penguatan masyarakat sipil. Peran pesantren di era modernisasi dievaluasi melalui program-program pendidikan yang berhubungan dengan pendidikan anti-kekerasan, toleransi antar keyakinan dan etnis, pluralisme, Hak Asasi Manusia (HAM), kesetaraan gender, demokrasi, serta keadilan politik dan sosial. Berdasarkan studi etnografi di Pondok Modern Gontor, artikel ini mengambarkan bahwa pesantren telah mengambil peran politik progresif dan berperan aktif dalam penguatan munculnya masyarakat sipil di Indonesia
IMPLEMENTASI MAQÂSHID AL-SYARÎ’AH DALAM PUTUSAN BAHTS AL-MASÂ’IL TENTANG PERKAWINAN BEDA AGAMA Ali Mutakin
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol 15, No 2 (2016): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v15i2.6328

Abstract

Perkawinan dibentuk untuk menciptakan keluarga yang bernuansa harmonis, bahagia dan sejahtera (sakînah mawaddah wa rahmah). Keluarga harmonis, bahagia dan sejahtera merupakan perkawinan yang mencerminkan terwujudnya al-ushûl al-khamsah atau maqâshid al-syarî‘ah. Sedangkan perkawinan beda agama (antar Muslim dengan non-Muslim yang mencakup Musyrik dan Ahl al-Kitâb), merupakan salah satu faktor munculnya berbagai konfik yang akan mengancam keharmonisan, kebahagiaan dan kesejahteraan rumah tangga. Di samping itu, perkawinan beda agama juga disinyalir akan mengancam praktek keagamaan (murtad) bagi salah satu kedua mempelai. Berdasarkan hal tersebut, Bahts al-Masâ’il memutuskan keharaman praktek perkawinan beda agama apapun bentuknya.
Penanaman Nilai-Nilai Pluralis Melalui Model Pendidikan Transformatif Learning Pada Pondok Pesantren Nurul Ikhlas Negara Saihu Saihu
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol 18, No 1 (2019): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v18i1.11482

Abstract

Artikel berikut ini membahas penanaman nilai-nilai pluralisme melalui model pendidikan transformative learning pada Pondok Pesantren Nurul Ikhlas Negara. Mendasarkan pada informasi yang diberikan oleh tiga nara sumber. Tulisan itu memusatkan pada bagaimana proses pembelajaran agama dalam perspektif pluralisme yang bertujuan membentuk karakter peserta didik dan warga sekitar pesantren. Sumber data diperoleh melalui observasi tidak terstruktur dan wawancara selama 2017 hingga 2018. Tulisan ini menggunakan teori peace education yang dikemukakan oleh John Dewey berdasarkan dari filsafat pendidikan progresifisme. Tulisan ini menunjukkan bahwa dalam Penanaman Nilai-Nilai Pluralis Melalui Model Pendidikan Transfromatif Learning Pada Pondok Pesantren Nurul Ikhlas Negara menanamkan karakter pluralis, humanis, dan toleran, kegiatan pendidikan di Pondok Pesantren Nurul Ikhlas menggunakan model pendidikan transformative learning diikuti dengan pemantapan nilai-nilai dari pola standar penanaman karakter di sebagian besar pesantren di Indonesia. Yaitu melalui penanaman nilai at-tanawwu'iyyah, al-musawah wal-'adl, al-tasamuh, al-musyawarah, al-ukhuwwah, dan al-salam.
Peningkatan Mutu Pendidikan Dalam Perspektif Manajemen Berbasis Sekolah Isep Juanda
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol 18, No 1 (2019): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v18i1.11470

Abstract

Penelitian ini memfokuskan pada (1) Mutu pendidikan di SMA Al Muslim Bekasi, yang meliputi ketersediaan input, serta ketercapaian sasaran dan dampak program terhadap sekolah. (2) Implementasi manajemen berbasis sekolah di SMA Al Muslim Bekasi, yang meliputi otonomi sekolah, proses belajar mengajar, dan partisipasi orangtua siswa.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam analisis datanya, peneliti menggunakan model strategi analisis deskriptif analitik, sehingga dalam menarik kesimpulan peneliti mendekripsikan data yang diperoleh dari pengamatan secara langsung, wawancara dan studi dokumentasi, gambar dan perilaku siswa yang ditunjang dengan wawancara.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : Pertama, dengan didukung ketersediaan input yang memadai, SMA Al Muslim telah berhasil meraih prestasi akademik dan non akademik dengan kategori baik, serta telah berdampak pada semakin meningkatnya animo masyarakat menyekolahkan anaknya ke SMA Al Muslim. Kedua, Implementasi kebijakan MBS di SMA Al Muslim harus terus ditingkatkan melalui; (a) pengembangan otonomi/kemandirian sekolah dalam mengadakan dan menggunakan sumberdaya sekolah, pengelolaan kelembagaan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mengembangkan proses pengambilan keputusan partisipatif. (b) Melalui pengembangan proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa dengan pendekatan pembelajaran yang Aktif, Kreatif sehingga menjadi Efektif, namun tetap Menyenangkan (PAKEM), dan (c) melalui partisipasi masyarakat/orangtua siswa dengan meningkatkan peran Forum Orangtua Murid dalam meningkatkan mutu pendidikan SMA Al Muslim.
MENELUSURI JALAN SUFI (Kajian Kitab ‘Umdat al-Muhtajîn ilâ Suluk Maslak al- Mufradîn Karya ‘Abd al-Râuf al-Sinkîlî) Syahrul & Maman Rahman Adam & Hakim
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol 16, No 2 (2017): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v16i2.6447

Abstract

Menelusuri Jalan Sufi. Abd al-Rauf al-Sinkilî adalah sufi Aceh yang banyak menulis karya-karya dalam bidang tasawuf, bahkan salah satu karyanya Daqaiq al-Huruf mendapat pengakuan langsung dari Annimarie Schimmel sebagai karya yang sangat autentik dan cukup berillian. Umdatul Muhtajin ila Suluk Maslak al-Mufradin merupakan karyanya yang ditujukan kepada orang yang ingin menapak jalan sufi. Seseorang yang ingin menapaki jalan sufi harus mengenal Allah dan Rasulnya dengan benar, mengikuti pembaitan dan talqin, serta melakukan dzikir dan amalan-amalan lain yang harus dilakukan sehari-hari.
PERBEDAAN WAKTU PUASA DI WILAYAH ABNORMAL DAN APLIKASI HUKUMNYA Sunarto Sunarto
Kordinat: Jurnal Komunikasi antar Perguruan Tinggi Agama Islam Vol 17, No 2 (2018): Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam
Publisher : Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kordinat.v17i2.9613

Abstract

Etymologically fasting is "al-imsak" (restraint). As for the terminology, fasting is: "To refrain from something that can cancel the fasting starting from the dawn until the sun sets with aim." This is the definition of Fuqaha "in understanding the time limit of fasting according to QS. al-Baqarah: 187. In reality, when we apply the definition of fasting, there is a significant difference between one region and another. For example, the area around the equator, relatively stability between daytime and night. However, there is a contrast difference to the regions around the pole (north-south). If the area far from the equator the more contrast the time difference occurs. This means that the farther the area from the equator, the longer the time of daytime or night. Besides the influence of the above factors, there is also the current position of the sun. It determines whether the sun is in the north or the south of the earth? The implication that when the fast of Ramadan coincides with the summer, from March to September is in the north. The climax of June 21, the sun has a maximum declination (d = 23 '30'), then the regions in the north have experience a longer noon inversely proportional to the regions in the south. If the regions are closer to the pole, the more extreme the daytime and night difference occurs, that is called the area/circumpolar region. To apply the fasting law (circumpolar) fasting area, by following the International Fatwah Majlis, that is in two ways: first, following the fasting period of the Hijaz (Makkah-Madinah), second, following the nearest region/country that has a daytime or night limit.

Page 2 of 16 | Total Record : 155