cover
Contact Name
Nurjanah
Contact Email
alatfal@stainupwr.ac.id
Phone
+6285743364221
Journal Mail Official
alatfal@stainupwr.ac.id
Editorial Address
Jl. Pahlawan No.05, Rw. I, Kledung Kradenan, Kec. Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah 54171
Location
Kab. purworejo,
Jawa tengah
INDONESIA
Al Athfal: Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan Usia Dini
ISSN : -     EISSN : 2615482X     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan Usia Dini is research, study, and analysis related to early childhood include; cognitive development, language development, development of moral and religious values, physical motor development, emotional social development, artistic and creative development, parenting, early childhood education management, curriculum design, inclusive education in early childhood education, teacher competencies, multicultural education, early child development assessment, child development psychology, child empowerment, teaching methods, learning strategy, educational tool play, instructional media, innovation in early childhood education, and various fields related to Early Childhood Education.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 72 Documents
MODEL KEPEMIMPINAN HASTA BRATA SEBAGAI INOVASI PENDIDIKAN DASAR BERBASIS KEARIFAN LOKAL Boniy Taufiqurrahman
Al Athfal : Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan Usia Dini Vol 3 No 2 (2020): Al Athfal: Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52484/al_athfal.v3i1.145

Abstract

Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah, terlebih dengan banyaknya orang yang dipimpin. Semakin banyak orang yang dipimpin, maka semakin banyak pula permintaan atau tuntutan kepada pemimpinnya. Selain itu, setiap pemimpin pasti juga memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Masalah yang muncul pada sistem kepemimpinan khususnya di Indonesia adalah bobroknya sifat dan sikap para pemimpin. Banyak para pemimpin dari badan negara, partai politik maupun swasta yang tersandung kasus korupsi. Padahal nyatanya para pemimpin adalah sebagai ahli ibadah maupun ahli ilmu pengetahuan. Untuk menhadapi masalah ini, terdapat salah satu kearifan lokal jawa yang dapat digunakan sebagai media atau model belajar kepemimpinan. Hastabrata merupakan budaya Jawa yang memiliki delapan unsur di dalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menelaah lebih jauh mengenai topik kepemimpinan hastabrata. Data diperoleh dari sumber sekunder berupa buku, jurnal dan dokumen terkait. Hasil penelitian ini adalah adanya nilai dalam budaya hastabrata yang digunakan sebagai model kepemimpinan, seperti; (a) unsur api bermakna tidak boleh pilah-pilih dalam menghadapi masyarakat; (b) unsur bulan bermakna harus mampu memberi harapan kepada rakyat; dan (c) unsur bintang berarti memiliki pengetahuan yang luas dan mumpuni.
Program Pembelajaran Melalui Media Televisi di PAUD NURUL ARIFIYANTI
Al Athfal : Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan Usia Dini Vol 3 No 2 (2020): Al Athfal: Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52484/al_athfal.v3i2.150

Abstract

Televisi sebagai media belajar dapat memberikan efek kepada anak maupun lembaga PAUD itu sendiri. Mengingat besarnya potensi siaran televisi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran, maka seyogyanya para guru dapat menjadikannya sebagai salah satu sumber belajar dan memanfaatkannya dalam kegiatan belajar-mengajar (KBM). Artikel ini akan mengkaji tentang dampak penggunaan televisi, grand design program pembelajaran PAUD menggunakan televisi, dan kerjasama program pembelajaran PAUD menggunakan televisi dengan pihak terkait. Metode yang digunakan adalah kajian literature yang telah disintesis. Hasil dari pembahasan artikel ini adalah televisi memberikan dampak baik kepada anak maupun lembaga PAUD, desain program penggunaan televisi sebagai media belajar di PAUD meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi, dan sekolah harus menggandeng atau bekerjasama dengan beberapa pihak terkait seperti orangtua dan pengawas PAUD
ACHIEVEMENT OF CHILDREN DEVELOPMENT THROUGH 2013 CURRICULUM IMPLEMENTATION IN ISLAMIC BASED KINDERGARTEN Muhammad Azam Muttaqin
Al Athfal : Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan Usia Dini Vol 3 No 2 (2020): Al Athfal: Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52484/al_athfal.v3i1.156

Abstract

This study aims to find out how much influence the 2013 Curriculum applied by Teachers to aspects of development in children. This study included all experimental studies that used a non-equivalent posttest only control group design. The study was located at TK An-Nur 3Yogyakarta. Data collection techniques using observation techniques, then the data collected were analyzed with descriptive statistics and t-test infirential statistics. The results of this study found that based on the t test on the relationship of teachers in applying the 2013 curriculum to the achievement of aspects of child development, it can be concluded that, based on the output of coefficients, the teacher variable regression coefficient (X1) is positive (+). So it can be said that the teacher in implementing Curriculum 2013 (X1) has a positive effect on aspects of child development (Y). The positive influence can be interpreted, the increasing competence of teachers in educating (implementing the 2013 Curriculum) (X1) then the aspect of child development also increases (Y). But when tested to find out whether the effect is significant or not, the results are contradictory then the regression coefficient values of the teacher variable (X1) are all insignificant, except the teacher's influence on the development of language aspects in children. With the value of t count 2.887> t table 2.228, it can be concluded that (H1) there is an influence (X1) on Y5.
Strategi Orang Tua dalam Mengajar dan Mendidik Anak dalam Pembelajaran At The Home Masa Pandemi Covid-19 Eva Luthfi Fakhru Ahsani
Al Athfal : Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan Usia Dini Vol 3 No 2 (2020): Al Athfal: Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52484/al_athfal.v3i1.180

Abstract

Learning at home makes the co-19 distribution chain break. In implementing the school from home system, parents are very important in the learning process of students during the online system in learning at the home today. So with the study at home, parents who become educators at home as a substitute for the teacher. This study aims to describe the strategies of parents in teaching and educating children in learning at the home in a co-19 pandemic. This research was conducted using qualitative methods by field research directly at home. The strategy of parents teaching and educating their children in learning at the home pandemic covid-19 by accompanying children to learn at home by understanding children's learning styles and preparing a comfortable children's learning environment so as to minimize the spread of Covid-19.
Gadget Untuk Anak, Antara Anugrah Dan Bencana najam muddin
Al Athfal : Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan Usia Dini Vol 3 No 2 (2020): Al Athfal: Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52484/al_athfal.v3i1.181

Abstract

Gadget mulai mendekat dan menyergap kehidupan anak-anak. Gadget akan susah dijauhkan dari kehidupan anak-anak mengingat Indonesia terus melaju kencang sebagai negara pengguna gadget terbesar ke empat dunia, setelah Cina, India dan Amerika. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, gadget mampu membawa suasana edukatif lebih konstruktif dan tak jarang juga menimbulkan efek negatif hingga destruktif. Gadget membuat pembelajaran lebih intensif, inovatif, dunia berada dalam genggaan sekaligus mampu membuat anak malas bergerak, sosialialisasi lebih minim dan berselancar dalam dunia orang dewasa tanpa batas, seperti konten yang mengandung pornografi, ajaran keagamaan yang radikal, kekerasan hingga perjudian. Penguatan keluarga, sekolah dan masyarakat menjadi kunci meminimalisir efek destruktif gedget. Mengintegrasikan gadget dalam dunia anak-anak harus mempertimbangkan aspek perkembangan anak, kesiapan orangtua dan kemampuan guru melakukan literasi digital
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN 1-10 MELALUI PERMAINAN ANGIN BERTIUP DI RA MASYITHOH SUCENJURUTENGAH Amin Ngamah
Al Athfal : Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan Usia Dini Vol 4 No 1 (2021): Al Athfal: Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52484/al_athfal.v4i1.288

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan 1-10 melalui permainan angin bertiup. Indikator yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah kemampuan anak dalam menulis bilangan1-10, kemampuan anak dalam menghubungkan benda dengan angka dan kemampuan anak dalam menunjukkan bilangan 1-10.. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengenal bilangan 1-10 melalui permainan angin bertiup. Hal ini dapat dilihat dari menin/gkatnya kemampuan setiap indikator dari pelaksanaan pratindakan, tindakan siklus I, siklus II, dan siklus III. Hasil penelitian pada indikator kemampuan menulis angka 1-10 pra tindakan sebanyak 54,60% meningkat menjadi 66,66% pada siklus I, 75% pada siklus II dan 83,33% pada siklus III. Pada indikator menghubungkan benda dengan angka 1-10 pratindakan sebanyak 56,25% meningkat menjadi 68,75%pada siklus I, 72,91% pada siklus II dan 81,25% pada siklus III. Sedangkan pada indikator menunjukkan angka 1-10 pada pra tindakan sebanyak 60,41% meningkat menjadi 75% pada siklus I, 75% pada siklus II dan 81,25% pada siklus III. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui permainan angin bertiup dapat meningkatkan kemampuan mengenal bilangan 1-10 di RA.Masyithoh Sucenjurutengah
Mengenal Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini Sumi yati
Al Athfal : Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan Usia Dini Vol 1 No 1 (2018): Al-Athfal, Vol. I, No. 1, Januari-Juni, 2018
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan seorang anak mengalami kepesatan di usia dini. Usia dini atau sering disebut usia emas (golden ages), merupakan kesempatan emas bagi setiap orang tua untuk memberikan stimulasi yang tepat bagi kebutuhan fisik maupun psikis anak. Bayi dilahirkan dengan milyaran sel otak yang membutuhkan asupan gizi dan nutrisi untuk berkembang dengan maksimal. Usia emas anak ini perlu mendapatkan nutrisi penting saat dia dilahirkan, yaitu Air Susu Ibu (ASI). ASI merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan bayi untuk terus tumbuh dan berkembang di awal-awal kehidupan anak, ASI juga asupan terbaik bagi bayi dalam memaksimalkan tumbuh kembang di masa golden ages (usia emas), khususnya usia 0-12 bulan. Perkembangan anak di usia dini perlu mendapatkan rangsangan atau stimulasi dalam setiap aspek perkembangannya. Aspek perkembangan anak usia dini yang perlu distimulasi dengan tepat meliputi aspek perkembangan nilai agama moral, aspek perkembangan berbahasa, aspek perkembangan sosial emosional kemandirian, aspek perkembangan fisik motorik, aspek perkembangan kognitif, dan aspek perkembangan seni.Kata Kunci: Usia Dini, Golden Ages, Perkembangan Anak
Manajemen Kurikulum dan Pembelajarannya di TK ABA Gendingan, Kalasan (Aliran Muhammadiyah) Gunik Septiani
Al Athfal : Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan Usia Dini Vol 1 No 1 (2018): Al-Athfal, Vol. I, No. 1, Januari-Juni, 2018
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan adanya kurikulum dan pembelajaran di TK yaitu membantu anak untuk mencapai tahap-tahap perkembangannya, sehingga perlu direncanakan agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pemerintah telah membuat standar pendidikan anak usia dini yang dituangkan dalam Permendiknas No.58 tahun 2009 termasuk di dalamnya standar tingkat pencapaian perkembangan anak usia 0-6 tahun. Lembaga PAUD (TK) diberikan kebebasan untuk membuat program pembelajarannya sendiri yang mengacu pada Permendiknas nomor 58 tahun 2009. Setiap lembaga pendidikan mayoritas memiliki kewenangan dalam manajemen kurikulum dan pembelajarannya, salah satunya di TK ABA Gendingan, Kalasan. Pendidikan Islam di TK ABA Gendingan tentunya mengandung unsur muhammadiyah dalam setiap pembelajarannya.Penelitian ini menekankan pada penelitian lapangan. Data yang diperoleh dari pengamatan dan analisis dari lokasi penelitian, guna melihat bagaimana penerapan manajemen kurikulum di sekolah tersebut. Adapun subjek penelitiannya adalah kepala TK ABA Gendingan, Ibu Sadam, dan guru kelas TK A dan B ada 3 orang. Dan objek penelitiannya adalah manajemen kurikulum dan pembelajarannya. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di TK ABA Gendingan menggunakan kurikulum 2010 khusus TK ABA yang terintegrasi pendidikan agama Islam, ke muhammadiyahan dan ke’aisyiyahan. Pada pendidikan Taman Kanak-Kanak, kurikulum disebut dengan istilah Program Kegiatan Belajar (PKB). Program kegiatan belajar di TK ABA Gendingan meliputi dua program, yaitu program kurikuler dan program ekstrakurikuler. Pelaksanaan manajemen kurikulum di TK ABA Gendingan adalah sebagai berikut: Pertama, perencanaan pembelajaran, terdiri atas: (1) pengembangan kurikulum, pengembangan harus perhatikan tujuan dari pendidikan Taman Kanak-kanak, Kurikulum TK 2010; (2) penyusunan program pembelajaran, terdiri atas penyusunan program semester, program kegiatan mingguan, dan program kegiatan harian. Kedua, pelaksanaan pembelajaran, terdiri atas: (1) kegiatan belajar mengajar, terdiri atas; kegiatan pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan penutup; (2) pijakan dalam sentra merupakan aturan, yaitu: pijakan lingkungan, pijakan sebelum main, pijakan saat main dan pijakan setelah main; (3) puncak tema, dilaksanakan setiap sub tema selesai disampaikan dan melibatkan orangtua untuk memberikan dukungan. Ketiga, pemantauan program pembelajaran, terdiri atas: (1) pelaksanaan observasi, dilaksanakan secara berkala dan terjadwal; (2) tindak lanjut hasil observasi yang bersifat individual dan kelompok; dan (3) evaluasi hasil belajar anak didik merupakan penilaian hasil belajar anak didik dilakukan oleh guru.Sedangkan materi dalam kurikulum di TK ABA Gendingan adalah pengenalan dasar-dasar komunikasi, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa arab dan bahasa Jawa. Pengajaran membaca dan berhitung. Pengajaran hafalan juz amma, doa sehari-hari, hadis dan ayat-ayat pilihan, pengenalan lingkungan (PLL. Rihlah, tadabur alam, Outbound dan fiel trip kids). Kunjungan tokoh-tokoh, taman makam pahlawan, dan panti asuhan. Pengajaran menyanyi, menggambar, mewarnai gambar, melipat, mencocok, menempel, menganyam, bercocok tanam, fisik motorik, dan lain-lain. Serta membangun sikap kemandirian dengan mengombinasikan permainan tradisional dan permainan modern. Adapun program kegiatan tahunan di TK ABA Gendingan dilaksanakan dengan kegiatan yang bervariasi yang meliputi: Kunjungan luar, partisipasi orang tua, pemeriksaan kesehatan, sumbangan sosial, dan tabungan, aneka lomba, pameran karya, dan panggung seni atau pentas anak. Kegiatan-kegiatan tersebut ditentukan oleh guru
Perkembangan Sosial Emosional yang Tidak Tercapai pada Anak Usia Dini Nur janah
Al Athfal : Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan Usia Dini Vol 1 No 1 (2018): Al-Athfal, Vol. I, No. 1, Januari-Juni, 2018
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research discuss social emotional development of early childhood in TK IT Plus Mutiara Bantul Yogyakarta.This research uses qualitative descriptive approach directed to a field research. The data is acquired from interview, observation, and another data collecting which is support this research. The result of this research is (1) Social emotional development which are not achieved by early childhood in TK IT Plus Mutiara Bantul Yogyakarta, they are: have not been able to cooperate with friends, the tolerance attitude that appears depends on the mood, in expressing emotions when happy or sad is overwhelming, enthusiastic only about 5 minutes, manners and courtesy cannot yet be implemented, persistent attitude and appreciate other people's excellence have not yet appeared (2) Factors causing emotional social emotional development that is not achieved include improper parenting patterns, lack of attention due to the busyness of parents, and the lack of cooperation between the school with the family
Implementasi Manajemen Mutu Terpadu Pembelajaran untuk Menumbuhkan Minat Belajar Anak Usia Dini Ahmad Mushlih
Al Athfal : Jurnal Kajian Perkembangan Anak dan Manajemen Pendidikan Usia Dini Vol 1 No 1 (2018): Al-Athfal, Vol. I, No. 1, Januari-Juni, 2018
Publisher : STAINU Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini menguraikan tentang pentingnya suatu lembaga pendidikan anak usia dini untuk menerapkan suatu manajemen mutu terpadu pembelajaran sebagai sarana menumbuhkan minat belajar. Lembaga pendidikan anak usia dini memiliki kewajiban menerapkan pembelajaran yang dapat memberikan stimulasi dan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani anak usia dini. Teroptimalnya pertumbuhan dan perkembangan tersebut, perlu adanya suatu mekanisme pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat belajar anak di sekolah.Penerapan manajemen mutu terpadu pembelajaran menjadi salah satu cara pendidik di dalam ruang lingkup lembaga pendidikan anak usia dini untuk menumbuhkan minat belajar anak dengan berorientasi pada kepuasan pelanggan (pemberian berbagai pelayanan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, karakteristik dan modalitas belajar anak), respect terhadap anak didik (saling menghargai dan menghormati), manajemen berdasarkan fakta (memahami permasalahan pembelajaran yang bersifat prioritas dan variabilitas pendidik dalam menyampaian materi pembelajaran), dan perbaikan secara berkesinambungan (evaluasi dan perbaikan pembelajaran sesuai kebutuhan, modalitas belajar, dan karakteristik anak didik).