cover
Contact Name
Sentra Cendekia
Contact Email
info@ivet.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
info@ivet.ac.id
Editorial Address
Jl. Pawiyatan Luhur I, Bendan Duwur, Kec. Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50235, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Sentra Cendekia
Published by Universitas IVET
ISSN : -     EISSN : 27223094     DOI : https://doi.org/10.31331/sc
Core Subject : Education,
The focus of Sentra Cendekia is research, study, and analysis that related to early childhood include.
Articles 52 Documents
Strategi Pengembangan Motorik Anak Usia 5-8 Tahun dan Penanaman Karakter Tanggung Jawab Melalui Tari Nawung Sekar Maria Denok Bekti Agustiningrum; Tjetjep Rohendi Rohidi
Sentra Cendekia Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kematangan kemampuan motorik anak usia 5-6 tahun berpengaruh pada perkembangan kemampuan anak secara keseluruhan bahkan di jaman teknologi digital saat ini. Munculnya budaya baru, yang popular dengan nama stay connecting yaitu saat anak menjadi tidak banyak bergerak dan berinteraksi sosial secara nyata dikarenakan setiap pemenuhan kebutuhan sudah dipenuhi oleh teknologi.Fakta budaya baru tersebut menimbulkan permaslahan tidak adanya kegiatan yang mampu menstimulasi kemampuan motorik anak sekaligus mampu menanamkan karakter tanggung jawab menjadi isu yang diangkat pada penelitian ini. Maka metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis digunakan sebagai cara untuk mengurai permaslahan yang ada. Subyek penelitian adalah anak perempuan usia 5-8 tahun yang berlatih tari Nawung Sekar di Yayasan Pamulangan Beksa Sasmita Mardawa Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stimulsi kemampuan motorik anak usia 5-8 tahun mampu terstimulasi dengan baik sekaligus dari proses belajar mengajar tari Nawung Sekar yang dilakukan secara kontinyu dan berkesinambungan mampu menanamkan karakter tanggung jawab. Karakter tersebut muncul dikarenakan adanya pola pembiasaan yang terus-menerus dilakukan selama kurun waktu 1 semester. Maturity of motoric of children aged 5-6 years affects the overall development of children's abilities even in the era of digital technology today. The emergence of a new culture, popularly known as stay connecting, is when children become less mobile and have real social interaction because every fulfillment of their needs has been met by technology. This new cultural fact raises the problem of the absence of activities that are able to stimulate a child's motor skills while being able to instill the character of responsibility into an issue raised in this study. Then the qualitative method with a phenomenological approach is used as a way to parse the existing problems. The subjects of the study were girls aged 5-8 years who practiced the Nawung Sekar dance at the Pamulang Beksa Foundation, Sasmita Mardawa, Yogyakarta. The results of this study indicate that the stimulation of motor skills of children aged 5-8 years can be stimulated well as well as the learning process of Nawung Sekar dance which is carried out continuously and continuously capable of instilling the character of responsibility. The character arises because of the pattern of habituation that is continuously carried out over a period of 1 semester
Meningkatkan Kemampuan Bahasa Melalui Permainan Sedang Apa? Pada Usia Anak 4-5 Tahun Di Cendekia Islamic Preschool Gunung Anyar Surabaya Siti Naimah; Sunanto Sunanto; Machmudah Machmudah; Fifi Khoirul Fitriya
Sentra Cendekia Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sc.v1i2.1297

Abstract

Kemampuan Bahasa, khususnya berbicara merupakan hal penting bagi manusia karena berbicara adalah alat komunikasi untuk berinteraksi dengan orang lain, baik dirumah, sekolah dan lingkungan masyarakat. Peran penting orang tua, dan guru sangat dibutuhkan agar kemampuan bahasa anak ini bisa berkembang sesuai tahapan perkembangan usia anak. Tujuan dari penelitian ini utnuk mendapatkan hasil yang baik dari kemampuan bahasa anak usia 4-5 tahun melalui permainan sedang apa? Di Cendekia Islamic Preschool. Penelitian tindakan kelas berbasis online disebabkan adanya Covid-19.Hasil penelitian mendapatkan hasil kemampuan Bahasa anak masing anak antara 6.25% dengan keteria cukup dan 31% keteria baik. Sedangkan 62.5% dengan keteria sangat baik. Maka dapat disimpulkan bahwa permianan sedang apa? Dapat meningkatkan Bahasa anak.
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Melalui Gerak Tari Pitik Cilik untuk Anak Usia 3-4 Tahun di PPT Mekar Sari Kecamatan Wonocolo Surabaya Sunanto Sunanto; Pance Mariati; Yeni Ary Suryanti
Sentra Cendekia Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan Media APEMM SS BabeSeta dalam Pengenalan Konsep Dasar Matematika Awal pada Anak Usia 3-4 Tahun di KB Putra Champion Karangdowo Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten Tri Murgiyati; Maria Denok Bekti Agustiningrum; Irna Anjarsari
Sentra Cendekia Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sc.v1i2.1298

Abstract

Pemahaman tentang matematika awal diperlukan oleh anak usia dini sebagai salah satu cara agar anak mampu untuk berlogika, maka pemilihan media dan cara bermain yang tepat dan menyenangkan menjadi salah satu faktor agar anak mampu belajar matematika bagi AUD. Konsep media APEMM SS BabeSeta merupakan kependekan dari alat permainan edukatif mudah murah simpel dan sederhana dari barang bekas yang ada disekitar kita. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah model spiral. Subyek dalam penelitian penelitian adalah anak usia 3-4 tahun dengan lokasi penelitian KB Putra Champion Karangdowo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media APEMM SS dari Babe Seta dapat meningkatkan kemampuan mengenal geometri KB Putra Champion Karangdowo. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan anak usia 3-4 tahun dalam mengenal geometri sebagai bagian tema dari matematika.
Manajemen Parenting Class Melalui Media E- Learning Luluk Elyana
Sentra Cendekia Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran di sekolah khususnya pada Pendidikan Anak Usia Dini perlu kesesuaian positif antara pihak sekolah dengan para orang tua. Era Covid 19 ini dimana muncul istilah work from home (WFH) salah satunya pembelajaran di rumah. Materi pembelajaran di sekolah dapat tersampaikan dengan baik apabila terdapat kerjasama atau kesesuaian positif antara orang tua dengan pihak sekolah. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif-fenomenologi. Variabel dalam penelitian ini adalah parenting class dan online learning. Subyek penelitian yang digunakan adalah anak usia 4 - 6 tahun di TK Lab Belia Universitas Ivet Semarang. Hasil perlu pemahaman orang tua dan kesesuaian positif terutama pola pikir pada harmonisasi materi – materi pembelajaran dan hasil akhir yang diharapkan. Penumbuhan kesadaran untuk mencapai kesesuaian positif ini salah satunya dengan memberikan edukasi khusus dan berkala kepada para orang tua dengan membentuk kelas orang tua atau yang disebut dengan parenting class. Materi – materi edukasi yang disesuaikan dengan perkembangan usia anak dan menyelaraskan dengan kesempatan yang dimiliki orang tua. Metode edukasi ini melalui media E- learning menyesuaikan dengan kemajuan perkembangan teknologi dan informasi. Pelaksanannya memerlukan manajemen khusus terutama bagaimana dapat menyesuaikan waktu dan kesempatan masing – masing orang tua dengan memanfaatkan teknologi informasi ini dalam pelaksanaan edukasi ini. Learning in schools, especially in Early Childhood Education needs a positive suitability between the school and parents. Covid Era 19, where the term work from home (WFH) appears, one of which is learning at home. Learning materials at school can be conveyed well if there is cooperation or positive compatibility between parents and the school. This research was conducted with a qualitative-phenomenological approach. The variables in this study are parenting class and online learning. The research subjects used were children aged 4 - 6 years in kindergarten Lab Belia University Ivet Semarang. The results need parental understanding and positive suitability, especially the mindset on harmonizing learning materials and the expected end result. One of the ways to develop awareness to achieve positive conformity is by providing special and periodic education to parents by forming a parent class or what is called a parenting class. Educational material that is adjusted to the child's age development and harmonizes with the opportunities owned by parents. This educational method through the media E-learning adjusts to the progress of technological and information development. Implementation requires special management, especially how to adjust the time and opportunity of each parent by utilizing this information technology in the implementation of this education.
Upaya Meningkatkan Rasa Empati Anak melalui Bermain Peran pada Kelompok B di RA Al Rodliyah Watuaji Keling Jepara Dewi Rofi’ah; Siti Maemunah; Irna Anjarsari
Sentra Cendekia Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sc.v1i2.1299

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah melalui bermain peran dapat meningkatkan rasa empati anak kelompok B RA Al Rodliyah Watuaji Keling Jepara? Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian adalah seluruh peserta didik kelompok B RA Al Radliyah Watuaji Keling Jepara yang berjumlah 12 anak tahun ajaran 2018/2019. Hasil penelitian tindakan kelas: Diketahui bahwa kreativitas pada anak mengalami peningkatan dalam setiap siklusnya. Peningkatan dapat terlihat dari kondisi pra tindakan anak yang berada pada kriteria berkembang sesuai harapan hanya 39,6% setelah dilakukan tindakan yaitu siklus I anak yang berada pada kriteria berkembang sesuai harapan mencapai 50,1% dan setelah dilakukan tindakan yang lebih lanjut pada siklus II mencapai kriteria berkembang sangat baik sebesar 76,4%. Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa setelah melalui rangkaian kegiatan pada siklus 1 dan 2. Melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama 2 kali siklus dan setiap siklusnya dilakukan tiga kali pertemuan untuk meningkatkan rasa empati pada anak melalui kegiatan bermain peran.
Peningkatan Kemampuan Kerjasama Anak Melalui Kegiatan Cuci Tangan Bergantian di Kelompok Bermain Kasih Ibu Gringsing Batang Rodhiyah Rodhiyah; Luluk Elyana; Didik Ardi Santoso
Sentra Cendekia Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sc.v1i2.1294

Abstract

Hasil pengamatan kemampuan kerjasama anak usia 3 – 4 tahun di KB KASIH IBU belum optimal. Era pandemic yang melibatkan libur sekolah maka meningkatkan kemampuan kerjasama anak melalui cuci tangan bergantian diadakan di rumah masing – masing dengan pendampingan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses meningkatkan kemampuan kerjasama melalui cuci tangan bergantian di KB KASIH IBU Gringsing Batang. Manfaat dari penelitian adalah hasil dari penelitian dapat dijadikan sebagai acuan keberhasilan pembelajaran kemampuan kerjasama melalui cuci tangan bergantian. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari 2 siklus antara lain siklus I dan siklus II. Siklus I peningkatan kerjasama anak mencapai 45,34 (2 anak) kemudian meningkat menjadi 83,34 (5 anak) pada siklus ke II. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan cuci tangan bergantian dapat meningkatkan kemampuan kerjasama anak usia 3-4 tahun di KB KASIH IBU Gringsing Batang.
Apakah Kualitas Penitipan Anak Itu Penting? Sebuah Gambaran Perkembangan untuk Pendidikan Anak Usia Dini Dwi Hardiyanti
Sentra Cendekia Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan anak usia dini sangat terkait dengan pengasuhan yang dapat diterima oleh anak. Program pengasuhan anak usia dini dan pendidikan anak usia dini pada kondisi saat ini tidak hanya berperan sebagai tempat penitipan anak saja tetapi juga memainkan peranan penting dalam pengoptimalan potensi yang dimiliki oleh anak. Hal tersebut selaras dengan tujuan dari pendidikan pada anak usia dini yang berfokus pada mempersiapkan anak untuk tahap perkembangan dan Pendidikan selanjutnya. Kebijakan dan praktik Pendidikan anak usia dini harus didasarkan pada pemahaman yang tumbuh akan pentingnya tahun-tahun pertama kehidupan. Artikel ini akan memberikan gambaran tentang bagaimana berbagai teori perkembangan yaitu Teori Sosial Kognitif oleh Piaget, Teori Pembelajaran Sosial oleh Bandura dan Teori Sosial Kultural oleh Vygotsky akan memberikan gambaran tentang sejauh mana pemahaman terhadap tahun-tahun pertama kehidupan dapat berpengaruh pada kualitas dari tempat pengasuhan anak dan juga pada optimalisasi perkembangan anak usia dini. Tujuan dari artikel ini adalah memberikan wacana tentang kualitas penitipan anak yang baik dan selaras dengan perkembangan anak usia dini. Early childhood development is closely related to care that can be received by children. Early childhood care programs and early childhood education in current conditions not only play a role as a day care center but also play an important role in optimizing the potential of the child. This is in line with the goals of early childhood education which focuses on preparing children for the next stage of development and education. Policies and practices Early childhood education must be based on a growing understanding of the importance of the first years of life. This article will provide an overview of how various theories of development namely Cognitive Social Theory by Piaget, Social Learning Theory by Bandura and Social Cultural Theory by Vygotsky will provide an overview of the extent to which understanding of the first years of life can affect the quality of childcare and also on optimizing early childhood development. The purpose of this article is to provide a discourse about the quality of child care that is good and in harmony with early childhood development
Pengaruh Penggunaan Gadget dalam Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Kelompok A di TK AN NUR Semarang Nur Isnaini Fitri Winarni; Dwi Hardiyanti; Fifti Istiklaili
Sentra Cendekia Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sc.v1i2.1295

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan gadget dalam perkembangan sosial anak usia dini kelompok A di TK AN NUR Semarang tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Populasi 15 anak kelompok A di TK AN NUR Semarang. 15 responden dengan metode total sampling. Valiabel independent yaitu pengaruh penggunaan gadget dan variabel dependen yaitu tingkat perkembangan anak usia dini usia 4-5 tahun. Diukur dengan pengisian angket. Teknik Analisa data menggunakan stastistik non parametrik uji regresi linier sederhana dengan bantuan software SPSS 22 for Windows. Berdasarkan hasil analisis data dari uji regresi linier sederhana dapat menjelaskan besarnya kriteria dalam pengujian ini ditentukan berdasarkan dengan ketentuan yaitu nilai Sig < 0,05. Pada perhitungan uji nilai signifikansi nilai Sig = 0,127, yang berarti bahwa nilai ini lebih besar dari 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai ini tidak memenuhi kriteria model persamaan regresi atau tidak memiliki keterikatan. nilai korelasi atau hubungan (R) sebesar 41% dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi atau (R squere) sebesar 16,9% yang mengandung pengertian bahwa tidak meiliki keterkaitan antara pengaruh penggunaan gadget pada perkembangan social anak usia dini kelompok A di TK AN NUR Semarang.
Pengenalan Angka melalui Metode Drilling dengan Media Pancing Angka di TK Annida Ya Fatimah Tayu Hariyati Hariyati
Sentra Cendekia Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil kemampuan kognitif anak mengenal angka usia 5-6 tahun di TK Annida Ya Fatimah Tayu belum berkembang secara optimal, hasil dari data pra siklus total 26 anak, data menunjukkan ada 20% atau 6 anak yang kemampuan kognitif mengenal angka sudah optimal. Selebihnya ada 20 atau 80% anak masih memerlukan stimulasi untuk mengembangkan kognitif anak mengenal angka. Berdasarkan hasil tindakan siklus I, siklus II dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, hipotesis tindakan yang berbunyi: “Penggunaan media kancing dan pancing angka efektif dalam meningkatkan kemampuan mengenal angka pada kelompok A di TK Annida Ya Fatimah Tayu Tahun Pelajaran 2015/2016” terbukti atau signifikan. Hal ini terbukti dari hasil tindakan Siklus I dan II. Pada tindakan siklus I, jumlah anak yang kemampuan mengenal katanya rendah/kurang tinggal 6 anak atau turun sebesar 44,61% dari 63,08%. Pada tindakan siklus II jumlah anak yang kemampuan mengenal katanya rendah/kurang tinggal 1 anak atau turun sebesar 89,24% menjadi 10,77%. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka peneliti menyarankan kepada guru dalam mengembangkan kemampuan mengenal angka pada anak didik, sebaiknya guru banyak melibatkan anak tidak hanya dalam penggunaan media kancing angka, akan tetapi juga dilibatkan dalam percakapan dengan orang dewasa. The results of children's cognitive abilities to know the age of 5-6 years in kindergarten Annida Ya Fatimah Tayu has not been developed optimally, the results of the pre-cycle data of a total of 26 children, the data shows there are 20% or 6 children whose cognitive abilities recognize the numbers are optimal. The remaining 20 or 80% of children still need stimulation to develop children's cognitive recognize numbers. Based on the results of the first cycle, second cycle and discussion of the results of the study it can be concluded that, the hypothesis of the action that reads: "The use of button studs and fishing rods is effective in increasing the ability to recognize numbers in group A in Annida Ya Fatimah Tayu Kindergarten 2015/2016 Academic Year" proved or significant. This is evident from the results of the Cycle I and II actions. In the first cycle of action, the number of children with the ability to recognize said low / less lived 6 children or decreased by 44.61% from 63.08%. In the second cycle of action the number of children with the ability to recognize said low / less live 1 child or decreased by 89.24% to 10.77%. Based on these conclusions, the researchers suggest to teachers in developing the ability to recognize numbers in students, teachers should involve many children not only in the use of the number button media, but also involved in conversations with adults.