cover
Contact Name
Ria Muji Rahayu
Contact Email
riamujirahayu@gmail.com
Phone
+6285878731600
Journal Mail Official
riamujirahayu@gmail.com
Editorial Address
Jl. AH. Nasution, No. 243, Yosodadi, Metro Timur, Kota Metro, Lampung, Kode Pos 34381
Location
Kota metro,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Wira Buana
ISSN : 25415387     EISSN : 27472795     DOI : https://doi.org/10.55919/jk.v14i7
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Kesehatan Wira Buana, dengan nomor terdaftar p-ISSN 2541-5387 (Cetak) dan e-ISSN 2747-2795 (Online), merupakan jurnal kesehatan yang memuat artikel hasil penelitian dan non penelitian dibidang kesehatan. Terbit dua kali setahun pada bulan April dan September.
Articles 117 Documents
HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016 Erma Mariam; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan September 2017
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v2i1.18

Abstract

Asfiksia merupakan keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas dengan spontan dan teratur setelah lahir. Faktor yang dapat menyebabkan asfiksia yang lebih signifikan adalah prematur.Dari data yang diperoleh di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro terdapat 102 (15%) bayi yangmengalami asfiksia dari 680 kelahiran. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahuiadakahhubunganprematuritasdengankejadianasfiksia pada bayi baru lahir di RSUDJend. Ahmad YaniKota MetroTahun 2016. Ruang lingkup penelitian meliputi subjek yaitu seluruh bayi baru lahir,sedangkan objek yaitu hubungan prematuritas dengan kejadian asfiksia.Metode penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cros sectional. Populasi dan sampelberjumlah 680 bayi dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Alat pengambilandata menggunakan lembar checklist. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisisbivariat.Hasil uji statistik di peroleh p-value = 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubunganyang signifikan antara prematur dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Analisis keeratanhubungan diperoleh nilai OR = 12,959 artinya bayi prematur beresiko 12,959 kali lebih besar untukmengalami asfiksia. Kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini adalah terdapat hubungan prematuritas dengankejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro tahun 2016. Hasilpenelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi tenaga kesehatan untuk mengatasikejadian prematur, sebagai dokumen dan bahan bacaan untuk menambah wawasan, serta memotivasiguna melakukan penelitian lebih lanjut.
HUBUNGAN ANTARA SIKLUS MENSTRUASI, LAMA MENSTRUASI, KEBIASAAN SARAPAN PAGI DAN POLA AKTIVITAS SEHARI- HARI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI MA ROUDLOTUT THOLIBIN WILAYAH KERJA PKM PURWOSARI KOTA METRO Erma Mariam
Jurnal Kesehatan Vol 10 No 5 (2021): Jurnal Kesehatan September 2021
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v10i5.79

Abstract

Anemia adalah suatu penurunan masa sel darah merah, atau total hemoglobin secara lebih cepat, kadar hemoglobin normal pada wanita sudah menstruasi adalah 12,0 gr/dl dan untuk wanita hamil 11,0 gr/dl. 53,7% - 56% angka kejadian anemia terjadi di Negara-negara berkembang. Di MA Roudlotut Tholibin terdapat 12,75 % remaja yang mengalami anemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Antara Siklus Menstruasi, Kebiasaan Sarapan Pagi, Lama Menstruasi, Dan Pola Aktivitas Sehari-Hari Dengan Kejadian Anemia pada remaja putri. Jenis penelitian ini adalah Analitik, subjek penelitian yaitu 115 remaja putri di MA Roudlotut Tholibin tekik sempling menggunakan teknik quota sempling. pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pemeriksaan hemoglobin dengan Hb Digital. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi, dan bivariat menggunakan chi squere. Hasil penelitian diperoleh dari 115 remaja putri terdapat 36 remaja putri (31,3 %) remaja putri dengan anemia, mayoritas, remaja putri mempunyai siklus menstruasi 21 hari yaitu 44 remaja putri (38,3%), terdapat 83 remaja putri (71,2%) yang lama menstruasinya > 7 hari, serta mayoritas remaja putri tidak melakukan sarapan pagi yaitu sebanyak 83 remaja putri (72,1%), dan terdapat sebanyak 90 remaja putri (78,3 %) yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, les, dan organisasi. Dari hasil penelitian pembahasan tidak terdapat hubungan siklus menstruasi dengan anemia dengan P value (0,169) > a (0,05), terdapat hubugan antara lama menstruasi dengan anemia dengan P value (0,044) < a (0,05) dan OR 2,605, terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dengan anemia dengan P value (0,004) < a (0,0)5 dan OR 3,318, serta terdapat hubungan antara aktivita sehari-hari dengan anemia dengan P value (0,042) < a (0,05) dan OR 0,394.
GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENYEBAB IBU HAMIL YANG MENGALAMI HEPATITIS B DI WILAYAH PUSKESMAS SE-KOTA METRO PERIODE OKTOBER 2016- JUNI 2017 Ezzy Gapmelezy; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 8 No 4 (2020): Jurnal Kesehatan September 2020
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v8i4.68

Abstract

Penyakit hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang,termasuk di Indonesia(Kementerian Kesehatan RI, 2012:1). Berdasarkan data yang diperolehkejadian Hepatitis di wilayah Puskesmas se-Kota Metro pada tahun 2016-2017 didapatkanangka dengan jumlah 27 kasus (2,04 %) dari 1323 total ibu hamil yang diperiksa HbsAg.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik dan faktor penyebab ibuhamil yang mengalami hepatitis B di Wilayah Puskesmas se-Kota Metro periode oktober2016-juli 2017. Jenis penelitian ini deskriptif. Populasi seluruh ibu hamil yang mengalami hepatitis Byaitu sebanyak 27 responden, tehnik pengambilan sampel adalah total sampling, denganmenggunakan alat ukur rekam medik, pengumpulan data menggunakan lembar cheklist dan dianalisis secara univariat dengan distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ibu hamil yang mengalami hepatitisperiode Oktober 2016-Juli 2017 adalah sebanyak 27 responden sebagian besar usia 25th-34thsebanyak 19 orang (70,4%), paritas multigravida 22 orang (81,5%), pendidikan menengah 21orang (77,8), anggota keluarga tidak ada riwayat hepatitis 22 orang (81,5%),tidak pernahtransfusi darah26 orang (92,6 %),dan pekerjaan non medis 27 orang (100%). Kesimpulan dari hasil penelitian ibu hamil yang mengalami hepatitis B periode Oktober2016- Juli 2017, yakni usia 25-24 tahun, paritas multigravida, pendidikan menengah, anggota keluarga tidak hepatitis, tidak pernah transfusi darah, pekerjaan tidak beresiko.Sehingga disarankan sebaiknya ibu hamil untuk melakukan pencegahan dengan melakukanskrining HbsAg.
HUBUNGAN KEHAMILAN GANDA DAN JARAK KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Ria Muji Rahayu
Jurnal Kesehatan Vol 10 No 5 (2021): Jurnal Kesehatan September 2021
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v10i5.2

Abstract

Angka kematian bayi merupakan indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satau faktor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa neonatal. Di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung kasus BBLR dalam 4 tahun terakhir mengalami peningkatan tahun 2012 jumlah BBLR sebanyak 136 (3,6%) kasus dari 3773 persalinan, di tahun 2013 menjadi 150 (3,9%) kasus dari 3869 dan di tahun 2014 di dapatkan jumlah BBLR adalah 90 (6,6%) kasus dari 1347. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kehamilan kembar dan jarak kehamilan dengan kejadian BBLR di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2019. Jenis penelitian yaitu jenisAnalitik dengan pendekatan case control. Populasi pada penelitian ini ibu bersalin di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2019, dan berdasarkan hasil perhitungan sampel minimal sebanyak 67 ibu yang melahirkan bayi BBLR sebagai sampel kasus dan sampel kontrol67 ibu bersalin yang melahirkan bayi BBLN dengan perbandingan 1:1, berarti jumlah total sampel 67 ibu bersalin. Cara ukur yang digunakan dokumentasi rekam medik, alat ukur berupa lembar checklist dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling kemudian dianalisa secara univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis univariat pada kelompok kasus menunjukkan pada kehamilan kembar 29,9%, dan jarak kehamilan < 2 tahun 55,2%, pada kelompok kontrol menunjukkan kehamilan kembar 3,0%, dan jarak kehamilan < 2 tahun 13,4%. Hasil uji chi square dengan kejadian BBLRdiperoleh kehamilan kembar p-value=0,000 dan OR=13,830, dan jarak kehamilan p-value=0,000 dan OR 7,948. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kehamilan kembar dan jarak kehamilan dengan kejadian BBLR sehingga disarankan untuk melakukan penanganan yang lebih intensif pada ibu dengan faktor resiko melahirkan BBLR diharapkan untuk ibu melakukan ANC secara rutin, meningkatkan gizi ibu hamil serta meningkatkan program keluarga berencana
KARAKTERISTIK IBU YANG MENGALAMI KEJADIAN INTRA UTERINE FETAL DEATH (IUFD) DI RUMAH SAKIT BERSALIN PERMATA HATI KOTA METRO admin, admin; Mariam, Erma
Jurnal Kesehatan Vol 8 No 4 (2020): Jurnal Kesehatan September 2020
Publisher : Unit Penelitian Akbid Wira Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebanyak 7000 bayi baru lahir di dunia meninggal setiap harinya ,Indonesia 185/hari,dengan SDKI 2017 AKN 15/1000 kelahiran hidup.hal ini jauh menurun dibandingkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Neonatus (AKN) pada tahun 2012 sebesar 19 per 1.000 Kelahiran Hidup. Penyebab utama kematian tahun 2016 adalah premature,komplikasi terkait persalinan (asfiksia), infeksi dan cacat lahir. Intra Uterin Foetal Death (IUFD) adalah janin yang mati dalam rahim juga termasuk ke dalam masalah AKB yang merupakan indikator penting untuk menilai kesejahteraan suatu Negara. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif, populasi adalah seluruh ibu yang mengalami IUFD di RSB Permata Hati Kota Metro yang berjumlah 73 ibu, pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Alat ukur yang digunakan berupa lembar checklist dan di analisa secara univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian distribusi frekuensi karakteristik ibu yang mengalami IUFD di Rumah Sakit Bersalin Permata Hati Kota Metro terbanyak dengan usia ibu 20-35 tahun sebesar 51 (69,86%), paritas multipara 43 (58,90%), pekerjaan (IRT) 65 (89,04%), dan bedasarkan usia kehamilan preterm 53 (72,60%). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah karakteristik ibu yang mengalami IUFD di Rumah Sakit Bersalin Permata Hati Kota Metro sebagian besar adalah usia ibu 20-35 tahun, paritas multipara, pekerjaan Ibu Rumah Tangga (IRT), dan dengan usia kehamilan preterm, sehingga dapat disarankan kepada ibu hamil untuk melalukan pemeriksaan ANC secara rutin selama masa kehamilan minimal 4 kali kunjungan. Untuk memantau kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin, mendeteksi dini adanya komplikasi yang mungkin terja selama kehamilan termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. Kata kunci : Karakteristik Ibu, IUFD
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMINOREA DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI DISMINOREA DI KELURAHAN KALIJATEN KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO Diani Octaviyanti Handajani; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (2019): Jurnal Kesehatan September 2019
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v6i3.49

Abstract

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, yang utuhdalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dari sistem reproduksi wanita.Pengetahuan kesehatan reproduksi sebaiknya dilakukan sejak remaja, karena seseorang akandapat mengenali kelainan pada kesehatan reproduksinya. Berdasarkan hasil wawancaradengan remaja putri di wilayah Kalijaten yang didapatkan data sebanyak 10 remaja putri yangmengalami disminorea sampai tidak dapat melakukan aktifitas karena merasa nyeri, dimanaterdiri dari 3 orang (30%) remaja awal, 6 (60%) remaja tengah dan 1 (10%) remaja akhir.Tujuan penelitian ini diketahuinya hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentangdisminorea dengan kesiapan menghadapi disminorea di Kelurahan Kalijaten Kecamatantaman Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian Analitik Observasional, populasi 54, sampel 48,teknik Simple Random Sampling, Instrumen Kuesioner, Uji Chi square. Pengetahuan remajabebagian besar cukup yaitu 21 orang (83,3 %), remaja putri yang akan menghadapidisminorea sebagian besar yang memiliki kesiapan mendukung sebanyak 37 orang (77,1%).Uji chi square nilai p ≤ α dengan p = 0.000. Kesimpulan penelitian ini didapatkan AdaHubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri dengan kesiapan menghadapi disminoreadi Kelurahan Kalijaten Kecamatan taman Kabupaten Sidoarjo.
GAMBARAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI KEJADIAN TUBERCULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEKAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Erma Mariam; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan September 2018
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v4i2.38

Abstract

Tuberculosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis,yakni kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru atau di berbagai organ tubuh yang lainnyayang mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi. Berdasarkan hasil prasurvey di PuskesmasSekampung tahun 2014 sebanyak 40 orang menurun menjadi 37 orang pada tahun 2015 danmenurun kembali menjadi 35 orang pada tahun 2016. Tujuan umum penelitian ini adalah untukmengetahui gambaran masyarakat yang mengalami kejadian tuberculosis di PuskesmasSekampung Kabupaten Lampung Timur Penelitian ini bersifat deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah gambaran masyarakatyang mengalami kejadian tuberculosis paru dan subjek dalam penelitian ini adalah masyarakatyang mengalami kejadian tuberculosis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakatyang mengalami tuberculosis di Puskesmas Sekampung dan sampel dalam penelitian iniberjumlah 59 responden diambil dengan tekhnik total sampling. Cara ukur yang digunakandengan alat ukur berupa cheklist dan wawancara, di analisa secara univariat dengan presentasi.Dari hasil penelitian didapatkan bahwa gambaran masyarakat yang mengalamituberculosis di Puskesmas Sekampung berdasarkan usia >65 tahun ke atas yaitu sebanyak 12(20%) responden,berdasarkan riwayat tuberculosis pada keluarga juga mayoritas tidak memiliki riwayattuberculosis pada keluarganya yaitu sebanyak adalah 57 (96,6%) responden, berdasarkan sosialekonomi mayoritas besar yang memiliki sosial ekonomi ‹ UMR (Rp.1.763.00) yaitu sebanyak 37(62,7%) responden.Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini mayoritas adalah usia >65 tahun ke atas,tidak memiliki riwayat tuberculosis sebelumnya, tidak memiliki riwayat tuberculosis padakeluarga dan memiliki sosial ekonomi < UMR yaitu Rp.1.763.000. Maka dari itu disarankanuntuk masyarakat selalu memeriksakan keadaannya atau keluarga ke tenaga kesehatan apabilamengalami sakit atau batuk > 2 minggu dan mengetahui faktor-faktor resiko dari tuberculosis.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS YOSOMULYO KECAMATAN METRO PUSAT KOTA METRO admin, admin; Mariam, Erma
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 4 (2020): Jurnal Kesehatan April 2020
Publisher : Unit Penelitian Akbid Wira Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit ISPA khususnya Pneumonia masih merupakan penyakit utama penyebabkesakitan dan kematian bayi dan balita. Di Dunia setiap tahun diperkirakan lebih dari 2 jutabalita meninggal karena Pneumonia (1 balita/20 detik) dari 9 juta total kematian Balita, 1diantaranya disebabkan oleh Pneumonia, tidak banyak perhatian terhadap penyakit ini,sehingga Pneumonia disebut juga pembunuh Balita yang terlupakan atau The Forgotten Killerof Children (Unicef/WHO 2006, Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran PernafasanAkut).Berdasarkan data prasurvey puskesmas yosomulyo \, tahun 2013 sebanyak 20 balita,meningkat pada tahun 2014 sebanyak 26 balita dan meningkat kembali pada tahun 2015sebanyak 38 balita (profil Puskesmas Yosomulyo 2015).Metode penelitian analitik cross sectional. Populasi balita yang berkunjung dipuskesmas Yosomulyo pada bulan Februari- April yang berjumlah 318 balita, pengambilansampel dengan tekhnik accidental sampling. Cara ukur yang digunakan dengan menyebarangket dan observasi dengan alat ukur berupa lembar kuisioner yang dianalisa secaraunivariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji chi square.Hasil penelitian hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian Pneumonia padabalita di Puskesmas Yosomulyo .Uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% &lt; 0.05diperoleh nilai p value = 0,000 (&lt; 0.05) berarti terdapat hubungan pemberian ASI Eksklusifdengan kejadian Pneumonia .Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah Terdapat hubungan pemberianASI Eksklusif dengan kejadian Pneumonia di Puskesmas Yosomulyo Metro Pusat Kota Metrosehingga diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk memperbaiki gizi balita danpemenuhan nutrisi pada balita dengan lebih mengutamakan pemberian ASI secara eksklusifuntuk memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi serta merangsang perkembangansistem kekebalan bayi sendiri.
HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI (KPD) DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT BERSALIN PERMATA HATI KOTA METRO Yossinta Salindri; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 8 No 4 (2020): Jurnal Kesehatan September 2020
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v8i4.73

Abstract

Persalinan prematur adalah persalinan yang dimulai setiap saat setelah awal minggugestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37. Kejadian persalinan premature berbeda padasetiap negara. Di Negara Maju angka kejadian persalinan premature berkisar antara 5-11%.Persalinan prematur disebabkan berbagai faktor, diantaranya yaitu umur, tingkat pendidikan,paritas, jarak kehamilan, riwayat abortus, KPD, Gemeli dll. Bayi yang lahir secara prematurjika tak ditangani dengan benar, dalam jangka panjang, proses tumbuh kembang bayiprematur itu akan terganggu. Akibatnya, kualitas manusia Indonesia masa depan akanterancam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara KPD (KetubanPecah Dini) dengan kejadian persalinan prematur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan rancangan penelitiancross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin. Teknik pengambilansampel dalam penelitian ini adalah dengan stratifed random sampling dengan sampel yangakan diteliti yaitu sebanyak 335 ibu bersalin. Jenis data dalam penelitian ini adalah datasekunder yang diambil dengan menggunakan alat bantu lembar cheklist. Rumus yangdigunakan yaitu analisis univariat dengan rumus distribusi frekuensi dan analisis bivariatdengan rumus chi square. Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil penelitian bahwa dari 335 respondenterdapat 307 (91,64%) ibu tidak mengalami persalinan prematur dan 28 (8,36%) ibumengalami persalinan prematur. Dan dari 335 responden terdapat 241 (71,94%) ibu yangtidak mengalami KPD dan 94 (28,06%) ibu yang mengalami KPD. Sedangkan berdasarkananalisis bivariat diperoleh hasil nilai X2hitung (28,468) > XYossinta Salindri : Hubungan antara Ketuban Pecah Dini (KPD) dengan Kejadian PersalinanPrematur 1 2tabel (3,84) dengan hasil p value:0,000 < α 0,05 yang artinya terdapat hubungan antara KPD (Ketuban Pecah Dini) dengankejadian persalinan prematur dengan Nilai OR: 7,872. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah persentase ibu bersalin yang mengalamipersalinan prematur adalah sebanyak 8,36%, dan KPD sebanyak 28,06%. Sedangkanberdasarkan analisis bivariate dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara KPDdengan kejadian persalinan prematur.
GAMBARAN FAKTOR PENYEBAB IBU YANG MELAHIRKAN BAYI ASFIKSIA nurma Hidayati; admin admin
Jurnal Kesehatan Vol 9 No 5 (2021): Jurnal Kesehatan April 2021
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v9i5.7

Abstract

Anemia adalah suatu penurunan masa sel darah merah, atau total hemoglobin secara lebih cepat, kadar hemoglobin normal pada wanita sudah menstruasi adalah 12,0 gr/dl dan untuk wanita hamil 11,0gr/dl. 53,7% - 56% angka kejadian anemia terjadi di Negara-negara berkembang. Di MA RoudlotutTholibin terdapat 12,75 % remaja yang mengalami anemia di tahun 2018. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui Hubungan Antara Siklus Menstruasi, Kebiasaan Sarapan Pagi, LamaMenstruasi, Dan Pola Aktivitas Sehari-Hari Dengan Kejadian Anemia pada remaja putri. Jenis penelitian ini adalah analitik, subjek penelitian yaitu 115 remaja putri di MA RoudlotutTholibin tekik sempling menggunakan teknik quota sampling. Teknik pengumpulan datamenggunakan kuesioner dan pemeriksaan hemoglobin dengan Hb Digital. Rumus yang digunakanyaitu univariat dan bivariat menggunakan chi square. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari 115 remaja putri terdapat 36 remaja putri (31,3%) remaja putri dengan anemia, mayoritas remaja putri mempunyai siklus menstruasi 21 hari yaitu 44remaja putri (38,3%), terdapat 83 remaja putri (71,2%) yang lama menstruasinya > 7 hari, sertamayoritas remaja putri tidak melakukan sarapan pagi yaitu sebanyak 83 remaja putri (72,1%), danterdapat sebanyak 90 remaja putri (78,3 %) yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, les, danorganisasi. Dari hasil penelitian pembahasan tidak terdapat hubungan siklus menstruasi dengan anemia dengan p value (0,169) >  (0,05), terdapat hubugan antara lama menstruasi dengan anemia dengan pvalue (0,044) <  (0,05) dan OR 2,605, terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dengananemia dengan P value (0,004) <  (0,0)5 dan OR 3,318, serta terdapat hubungan antara aktivitasehari-hari dengan anemia dengan P value (0,042) <  (0,05) dan OR 0,394. Disarankan kepada remaja agar aktif mengikuti kegiatan penyuluhan, aktif mencari informasitentang kesehatan dan makanan bergizi serta diharapkan remaja mengkosumsi tablet tambah darahsaat menstruasi minimal 1 kali dalam seminggu, dan juga diharapkan untuk dapat meningkatkankesadaran diri untuk lebih mengetahui tanda-tanda anemia.

Page 1 of 12 | Total Record : 117