cover
Contact Name
Hamid Mukhlis
Contact Email
me@hamidmukhlis.id
Phone
+6281325790254
Journal Mail Official
makein@ukinstitute.org
Editorial Address
Lucky Arya Residence No 18 RT/RW 003/001 Fajar Agung Barat Kecamatan Pringsewu
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Majalah Kesehatan Indonesia
Published by Utan Kayu Institute
ISSN : 27456498     EISSN : 27458008     DOI : https://doi.org/10.47679/makein
Core Subject : Humanities, Health,
Majalah Kesehatan Indonesia (MAKEIN) with registered ISSN 2745-6498 (Print) and ISSN 2745-8008 (online), is an interdisciplinary journal that publishes material on all aspects of public health science. This MAKEIN provides the ideal platform for the discussion of more sophisticated public health research and practice for authors and readers worldwide. The priorities are originality and excellence. The journal welcomes high-impact articles on emerging public health science that covers (but not limited) to nursing and midwifery, epidemiology, biostatistics, nutrition, family health, infectious diseases, health services research, gerontology, child health, adolescent health, behavioral medicine, rural health, chronic diseases, health promotion, evaluation and intervention, public health policy and management, health economics, occupational health and environmental health.
Articles 68 Documents
Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Stunting Pada Balita Komalasari, K; Supriati, Esti; Sanjaya, Riona; Ifayanti, Hikmah
Majalah Kesehatan Indonesia Vol 1, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The genesis of stunting is one of the nutritional problems experienced by more than half the stunting children in the world originating from Asia (55 percent) while more than one-third (39 percent) live in Africa. The prevalence of stunting in Indonesia is still high at 29.6 percent. The preliminary studies at Kampung Tulungkakan in 2019 recorded 17.17 percent stunting toddlers. The research objective was to determine the factors that affect the genesis of stunting on a toddler at Kampung Tulungkakan in Bumiratu Nuban Sub-District of Central Lampung Regency 2019. The research type of qualitative is the analytical design and a case-control approach. The population in this research were all toddlers, with a case sample of 28 stunting toddlers and a control sample of 56 toddlers. The analysis used univariate with frequency distribution and bivariate using the chi-square test. The research results showed that the distribution of LBW frequency was 3 toddlers (3.57 percent), non-exclusive breastfeeding status was 49 toddlers (58.33 percent), malnutrition status during pregnancy was 18 mothers (21.43 percent) and 31 primary education mothers (36.90 percent). There is no correlation of LBW with stunting (p-value: 0.743; OR: 1,000. There is an exclusive breastfeeding correlation with stunting (p-value: 0,000; OR: 11,111. There is a correlation between the nutritional status of the mother with stunting (p-value: 0.048; OR: 3.333) the correlation between maternal education and stunting (p-value: 0.046; OR: 2.885) The conclusion of the research is the correlation between the status of exclusive breastfeeding, maternal nutritional status and maternal education with the genesis of stunting while LBW is not related, so it is suggested to health care workers to increase health promotion regarding prevention the genesis of stunting. Abstrak: Kejadian balita pendek (stunting) merupakan salah satu masalah gizi yang dialami lebih dari setengah balita stunting di dunia berasal dari Asia (55 persen) sedangkan lebih dari sepertiganya (39%) tinggal di Afrika. Prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi yakni 29,6 persen. Studi pendahuluan di Kampung Tulungkakan tahun 2019 tercatat 17,17 persen balita stunting. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Kejadian Stunting pada balita di Kampung Tulungkakan Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah tahun 2019. Jenis penelitian kualitatif dengan desain analitik dan pendekatan case control. Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan balita, dengan sampel kasus sebanyak 28 balita stunting dan sampel kontrol sebanyak 56 balita. Analisis yang digunakan adalah univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi BBLR sebanyak 3 balita (3,57 persen), status ASI tidak eksklusif sebanyak 49 balita (58,33 persen), status gizi kurang pada saat hamil sebanyak 18 ibu (21,43 persen) dan pendidikan dasar sebanyak 31 ibu (36,90 persen). Tidak ada hubungan BBLR dengan stunting (p value: 0,743; OR: 1,000. Ada hubungan ASI Eksklusif dengan stunting (p value: 0,000; OR: 11,111. Ada hubungan status gizi ibu dengan stunting (p value: 0,048; OR: 3,333) ADA hubungan pendidikan ibu dengan stunting (p value: 0,046; OR: 2,885). Kesimpulan penelitian ada hubungan status pemberian ASI Eksklusif, status gizi ibu dan pendidikan ibu dengan kejadian stunting sedangkan BBLR tidak berhubungan, sehingga disarankan kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan promosi kesehatan mengenai pencegahan kejadian stunting
Hubungan antara pengasuhan orangtua dengan masalah makan pada anak usia prasekolah Riswan, Riswan; Yunitasari, Eva
Majalah Kesehatan Indonesia Vol 1, No 1 (2020): 2020
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/makein.011.42000005

Abstract

Parenting is very important in the child’s psychological growth and development, the child’s ability to socialize, children’s independence, and difficult eating behavior in children. Because of the phenomenon that often arises is the child has difficult eating which is influenced by parenting parents. This research objective was to determine the correlation between parenting parents with difficult eating behavior on children’s pre-school age at the Sindang Garut village of Way Lima sub-district in Pesawaran Regency. This research was quantitative type with cross sectional approach to the sampling technique used is purposive sampling. The sample were 30 respondents. Data collection used questionnaire sheets and it used gamma statistical tests. The results showed that parenting parents applied were democratic parenting (56.7 percent), and difficult eating behavior in children’s pre-school age at the Sindang Garut village with low intensity (73.3 percent) with p value of 0.006 less than 0.05, which means there is a correlation between parenting parents with difficult eating behavior in children’s pre-school age at the Sindang Garut village of Way Lima sub-district in Pesawaran Regency. So this research is expected to be a source of reference and information for parents about the importance of parenting because it can influence the behavior of eating difficulties on children. Abstrak: Pola asuh orang tua sangat penting dalam tumbuh kembang anak dalam psikologis anak, kemampuan bersosialisasi anak, kemandirian anak, serta perilaku sulit makan pada anak. Karna fenomema yang sering muncul adalah anak mengalami sulit makan yang dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah di desa sindang garut kecamatan way lima kabupaten pesawaran. Penelitian ini merupakan jenis peneltian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. dengan jumlah sampel 30 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dan uji statistik gamma. Hasil penelitian menunjukan mayoritas pola asuh yang diterapkan adalah pola asuh demokratis (56,7 persen), dan perilaku sulit makan pada anak di desa sindang garut dengan intensitas rendah (46,7 persen) dengan nilai p value 0,006 kurang dari 0,05, yang artinya ada hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah di desa sindang garut kecamatan way lima kabupaten pesawaran. Maka penelitian ini diharapkan bagi orang tua agar dapat menerapkan pola asuh demokratis sehingga dapat mengurangi kejadian sulit makan pada anak usia prasekolah.
Evidence-Based Practice: Efektivitas Metode Horizontal dan Roll Terhadap Penurunan Indeks Plak Gigi Enisah Enisah; Ai Maryani; Annafis N. Toscania; Dian Hendrawati; Evi Rachmawati; Gira Lugina; Lina Melianawati; Maria U. Kulsum; Risca Arief; Suparji Suparji; Yulia R. Pramanik
Majalah Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 2: October 2020
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/makein.20206

Abstract

Kasus anak dengan karies gigi anak kelas 1 sampai kelas 3 di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 2 Kelurahan Kebon Jayanti Kota Bandung yaitu 69 anak dari 87 anak (79,31 persen) dari total jumlah murid kelas tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu systematic review mengenai efektifitas menyikat gigi metode horizontal dan roll terhadap penurunan indeks plak sebagai evidence-based practice (EBP). Metode penelitian menggunakan Critical Appraisal Skills Programme (CASP) Systematic Review yang terdiri dari 11 daftar pertanyaan. Pembuatan rumusan pertanyaan klinis menggunakan format PICOT. Hasil systematic review diperoleh sebanyak 3 bukti dari hasil penelitian. Nilai CASP Systematic Review sebesar 77 persen dan memiliki level of evidence 3, karena penelitian tersebut menggunakan desain studi quasi experiment. Metode horizontal lebih efektif dibandingkan dengan metode roll dalam menurunkan indeks plak pada gigi pada anak usia sekolah dasar. Metode horizontal dapat diaplikasikan untuk menurunkan indeks plak pada siswa kelas 1 sampai 3 di SD Muhammadiyah 2 Kelurahan Kebonjayanti Kota Bandung. Abstract: The case of children with dental caries in grade 1 to 3 at Elementary School (SD) Muhammadiyah 2, Kelurahan Kebonjayanti, Bandung City, namely 69 out of 87 children (79.31 percent) of the total number of students. The objective of this systematic review is to obtain the effectiveness of horizontal and roll brushing methods on the reduction of the teeth plaque index as evidence-based practice (EBP). The research method uses the Critical Appraisal Skills Program (CASP) Systematic Review which consists of 11 lists of questions. Formulation of clinical questions using the PICOT format. The results of the systematic review obtained as much as 3 evidence from the research results. The CASP Systematic Review score is 77 percent and has a level of evidence 3 because this research uses a quasi-experimental study design. The horizontal method is more than the roll method in reducing the plaque index on teeth in children. It can be applied to reduce the plaque index in grade 1 to 3 at SD Muhammadiyah 2, Kelurahan Kebonjayanti, Bandung City.
Kualitas Hidup Ditinjau dari Tingkat Kecemasan Pasien Penderita Ulkus Diabetikum Herno Setiawan; Hamid Mukhlis; Dian Arif Wahyudi; Rika Damayanti
Majalah Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 2: October 2020
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/makein.20207

Abstract

Diabetic foot ulcer is a chronic wound in the lower area of the ankle, which causes anxiety, increases morbidity, mortality, and reduces the quality of life. This research aims to know the correlation between levels of anxiety with the quality of life of diabetic ulcer sufferers in dr. A. Dadi Tjokrodipo Hospital Bandar Lampung City in 2020. This research uses a quantitative research method with a cross-sectional approach. The population in this study was the sufferer of the diabetic ulcer by 31 sufferers, with a sample number are 31 respondents. Bivariate analysis using Chi-Square test analysis with a limit of 95 percent of P-value obtained 0.028 less than 0.05 (P-value less than 0.05), so that Ho rejected this indicates that there is a relationship between levels of anxiety with the quality of life of diabetic ulcer sufferers in dr. A. Dadi Tjokrodipo Hospital Bandar Lampung City in 2020. The results of this research are expected to be recommended for the community, especially diabetic ulcer sufferers to be able to think positively in dealing with problems such as anxiety. Therefore, health workers can provide the treatment of patient anxiety problems by providing counseling, support and motivating sufferers to avoid affecting the quality of life of sufferers with psychological problems. Abstrak: Ulkus kaki diabetik adalah luka kronik pada daerah bawah pergelangan kaki, yang menyebabkan kecemasan, meningkatkan morbiditas, mortalitas, dan mengurangi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas hidup penderita ulkus diabetikum di Rumah Sakit Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung tahun 2020. Metodologi penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh   penderita ulkus diabetikum yang dirawat sebanyak 31 penderita, dengan jumlah sampel 31 responden. Analisis bivariat menggunakan analisis uji Chi Square dengan batas kemaknaan 95 persen didapatkan p-value 0,028 (p-value kurang dari 0,05), sehingga Ho ditolak hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas hidup penderita ulkus diabetikum di Rumah Sakit dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung tahun 2020. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi masyarakat khususnya penderita ulkus diabetikum untuk dapat berfikir positif dalam menangani permasalah seperti kecemasan. Oleh karena itu petugas kesehatan dapat memberikan penanganan terhadap masalah kecemasan pasien dengan memberikan konseling, support dan memotivasi penderita agar tidak mempengaruhi kualitas hidup penderita dengan permasalahan psikologi tersebut.
Hasil Pemeriksaan Laboratorik pada Ibu Preeklampsia dengan Risiko Terjadinya Severe Maternal Morbidity Iis Tri Utami; Mohammad Hakimi
Majalah Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 2: October 2020
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/makein.20208

Abstract

Morbidity and mortality in preeclampsia are still very high. In order to reduce maternal morbidity and mortality, serious efforts are needed. Those efforts are prevention, early treatment, appropriate therapeutic management and laboratory assessment. That examination can predict the risk of preeclampsia in pregnant women to severe maternal morbidity. In this study, the researcher only examined laboratory assessment results, that are platelet examination, creatine and SGOT /AST. The research hypothesis of Severe Maternal Morbidity was found more in preeclamptic mothers whose laboratory results were abnormal compared to preeclamptic mothers whose laboratory results were normal. The sample of the study was all preeclampsia mothers from January 1st, 2014 to December 31st, 2017. The abnormal laboratory examination results for preeclampsia women with the occurrence of severe maternal morbidity obtained p-value 0,001 and OR 4,384 (95 percent CI: 2,053 - 9,361). This can be concluded that mothers with abnormal laboratory results are at risk of experiencing severe maternal morbidity 4,384 times compared to mothers with normal laboratory results. The conclusions of laboratory examination results. Have a significant relationship with the occurrence of severe maternal morbidity Abstrak: Morbiditas dan mortalitas pada preeklampsia masih sangat tinggi,untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas maternal diperlukan upaya sungguh-sungguh yaitu dengan melakukan usaha pencegahan, penanganan dini, manajemen terapi yang tepat dan penilaian laboratorik sehingga dapat memprediksi risiko perkembangan preeklampsia pada ibu hamil menjadi severe maternal morbidity. Dalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti hasil penilaian laboratorik yaitu pemeriksaan trombosit, kreatin, SGOT/AST. Hipotesis penelitian Severe Maternal Morbidity lebih banyak di jumpai pada ibu Preeklampsia yang hasil laboratorik tidak normal dibandingkan dengan ibu preeklampsia yang hasil laboratorik normal. Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif. Sampel dalam penelitian ini semua ibu preeklampsia periode 01 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2017. Hasil pemeriksaan laboratorik tidak normal pada ibu preeklampsia dengan terjadiny severe maternal morbidity didapatkan nilai p value 0,000 dan OR 4,384 (95 persen CI: 2,053 – 9,361). Hal tersebut dapat diartikan bahwa ibu dengan hasil laboratorik tidak normal berisiko mengalami severe maternal morbidity 4,384 kali dibandingkan hasil lab normal. Simpulan hasil pemeriksaan laboratorik mempunyai hubungan signifikan dengan terjadinya severe maternal morbidity.
Pengaruh Aromaterapi Lavender terhadap nyeri persalinan Pebi Nelia Sari; Riona Sanjaya
Majalah Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 2: October 2020
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/makein.20209

Abstract

Labor pain can cause stress which causes the release of excessive hormones such as catecholamines and steroids. This hormone can cause smooth muscle tension and vasoconstriction of blood vessels. This can result in decreased uterine contractions, decreased uteroplacental circulation, reduced blood flow and oxygen to the uterus, and the emergence of uterine ischemia which increases the pain impulses. The objective of the study It was known the effect of lavender aromatherapy on labor pain in the Primary Hospital inpatient care Nur Faizha Kotabumi Selatan District North Lampung Regency in 2019. The type of research used is analytical research with the Quasi Experiment approach. The population in this study were all vaginal delivery mothers at Nur Faizha Kotabumi Primary Hospital Clinic in North Lampung Regency in January 2019. The samples in this study were 27 people. Univariate and Bivariate analysis uses the T-test. The results showed that the average level of pain in the first maternity before measuring aromatherapy was 4.89 with a standard deviation of 1.396. The average level of pain in the maternal second measurement after administration of aromatherapy is 3.52 with a standard deviation of 0.975. The results of the statistical test obtained a p-value of 0,001, so it can be concluded that there is a significant difference between aromatherapy for maternal pain. Need to do socialization especially for health workers who carry out childbirth assistance (doctors, midwives, and nurses) for the provision of aromatherapy in childbirth assistance that is proven to reduce the level of pain. Abstrak: Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Hormon ini dapat menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan vasokonstriksi pembuluh darah. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kontraksi uterus, penurunan sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls nyeri bertambah banyak. Tujuan penelitian Diketahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap nyeri persalinan di Klinik Pratama rawat inap Nur Faizha Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara Tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan Quasi Eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin pervaginam di Klinik Pratama Rawat Inap Nur Faizha Kotabumi Kabupaten Lampung Utara pada bulan Januari 2019. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 27 orang. Analisa Univariat dan Bivariat menggunkan uji T. Hasil penelitian didapat Rata-rata tingkat nyeri pada ibu bersalin pengukuran pertama sebelum pemberian aromaterapi adalah  4,89 dengan standar deviasi 1,396. Rata-rata tingkat nyeri pada ibu bersalin pengukuran kedua sesudah pemberian aromaterapi yaitu 3,52 dengan standar deviasi 0,975. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,001, maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara pemberian aroma terapi terhadap nyeri pada ibu bersalin. Perlu melakukan sosialisasi khususnya kepada petugas kesehatan yang melakukan pertolongan persalinan (dokter, bidan, maupun perawat) untuk pemberian aromaterapi pada pertolongan persalinan yang terbukti dapat mengurangi tingkat nyeri.
Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Stunting Pada Balita K Komalasari; Esti Supriati; Riona Sanjaya; Hikmah Ifayanti
Majalah Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 2: October 2020
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/makein.202010

Abstract

The genesis of stunting is one of the nutritional problems experienced by more than half the stunting children in the world originating from Asia (55 percent) while more than one-third (39 percent) live in Africa. The prevalence of stunting in Indonesia is still high at 29.6 percent. The preliminary studies at Kampung Tulungkakan in 2019 recorded 17.17 percent stunting toddlers. The research objective was to determine the factors that affect the genesis of stunting on a toddler at Kampung Tulungkakan in Bumiratu Nuban Sub-District of Central Lampung Regency 2019. The research type of qualitative is the analytical design and a case-control approach. The population in this research were all toddlers, with a case sample of 28 stunting toddlers and a control sample of 56 toddlers. The analysis used univariate with frequency distribution and bivariate using the chi-square test. The research results showed that the distribution of LBW frequency was 3 toddlers (3.57 percent), non-exclusive breastfeeding status was 49 toddlers (58.33 percent), malnutrition status during pregnancy was 18 mothers (21.43 percent) and 31 primary education mothers (36.90 percent). There is no correlation of LBW with stunting (p-value: 0.743; OR: 1,000. There is an exclusive breastfeeding correlation with stunting (p-value: 0,000; OR: 11,111. There is a correlation between the nutritional status of the mother with stunting (p-value: 0.048; OR: 3.333) the correlation between maternal education and stunting (p-value: 0.046; OR: 2.885) The conclusion of the research is the correlation between the status of exclusive breastfeeding, maternal nutritional status and maternal education with the genesis of stunting while LBW is not related, so it is suggested to health care workers to increase health promotion regarding prevention the genesis of stunting. Abstrak: Kejadian balita pendek (stunting) merupakan salah satu masalah gizi yang dialami lebih dari setengah balita stunting di dunia berasal dari Asia (55 persen) sedangkan lebih dari sepertiganya (39%) tinggal di Afrika. Prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi yakni 29,6 persen. Studi pendahuluan di Kampung Tulungkakan tahun 2019 tercatat 17,17 persen balita stunting. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Kejadian Stunting pada balita di Kampung Tulungkakan Kecamatan Bumiratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah tahun 2019. Jenis penelitian kualitatif dengan desain analitik dan pendekatan case control. Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan balita, dengan sampel kasus sebanyak 28 balita stunting dan sampel kontrol sebanyak 56 balita. Analisis yang digunakan adalah univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi BBLR sebanyak 3 balita (3,57 persen), status ASI tidak eksklusif sebanyak 49 balita (58,33 persen), status gizi kurang pada saat hamil sebanyak 18 ibu (21,43 persen) dan pendidikan dasar sebanyak 31 ibu (36,90 persen). Tidak ada hubungan BBLR dengan stunting (p value: 0,743; OR: 1,000. Ada hubungan ASI Eksklusif dengan stunting (p value: 0,000; OR: 11,111. Ada hubungan status gizi ibu dengan stunting (p value: 0,048; OR: 3,333) ADA hubungan pendidikan ibu dengan stunting (p value: 0,046; OR: 2,885). Kesimpulan penelitian ada hubungan status pemberian ASI Eksklusif, status gizi ibu dan pendidikan ibu dengan kejadian stunting sedangkan BBLR tidak berhubungan, sehingga disarankan kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan promosi kesehatan mengenai pencegahan kejadian stunting
Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia Toddler ditinjau dari Penggunaan Disposable Diapers Feri Kameliawati; Lea Armay; Yenny Marthalena
Majalah Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 2: October 2020
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/makein.202012

Abstract

Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga, diperkirakan balita yang susah mengontrol BAB dan BAK sekolah mencapai 75 juta anak. Pada survey  didapatkan anak usia toddler sebanyak 123 yang berhasil menjalankan toileting 25 persen dan 75 persen gagal. Berdasarkan hasil presurvey yang dilakukan di Posyandu Desa Wonodadi terdapat 156 anak usia toddler dan didapatkan 7 anak dari 10 anak yang masih mengompol saat malam hari, dengan pola kebiasaan di masalalu menggunakan popok sekali pakai saat beraktivitas dirumah maupun saat berpergian. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah ada hubungan penggunaan disposable diapers dengan keberhasilan Toilet training pada anak usia toddler di desa wonodadi. Desain yang digunakan penelitian adalah korelasi dengan  menggunakan metode pendekatan cross sectional. Menggunakan Tehnik Random Sampling untuk memilih 78 responden orang tua yang mempunyai anak toddler. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan Uji Chi-Square. Berdasarkan hasil uji dengan chi squarediperoleh nilai p value = 0,48  lebih dari ? = 0,05 yang menunjukan bahwa tidak ada hubungan penggunaan disposable diapers dengan keberhasilan toilet training.  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang hubungan antara penggunaan disposable diapers dengan toilet training pada anak usia toddler.
Penerapan Hazard Analysis Critical Control Point Pada Penyelenggaraan Masakan Rendang (Faktor Fisik dan Kimia) Dasyu Irmayanti
Majalah Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 1: April 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/makein.202114

Abstract

The process of cooking beef rendang takes a long time. Food safety of rendang quality can be guaranteed by the effectiveness of the Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) system to the prevention of food contamination from hazard potential by identifying critical control points at all cooking step processes. The purpose of the research is to know HACCP Implementations of Rendang dish at Padang X restaurant in Bandar Lampung 2020. This is qualitative research with an observational descriptive approach. The informant of research is supervisor, chef, assistant of chef, and waitress. Selection of informants by purposive sampling technic. The analysis of research is using the HACCP principal and Miles and Huberman Theory. The physical factors of critical control points: unclean kitchen sanitation and bad personal hygiene of food handler. The chemical of critical control points is using plastic packaging and equipment washing fluids. Based on research to the owner of Padang X restaurant recommended increasing food safety quality to make HACCP team and good practicing of personal hygienes.  ABSTRAK: Rendang dari daging sapi diolah dengan proses memasak yang cukup lama. Keamanan pangan masakan rendang dapat terjamin kualitasnya dengan adanya penerapan sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) yang efektif untuk melakukan pencegahan kontaminasi makanan dari bahaya potensial dengan mengidentifikasi titik kendali kritis di setiap tahapan proses pengolahan masakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan HACCP dari pengolahan masakan rendang yang diproduksi Rumah Makan Padang X di Bandar Lampung Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif observasional. Informan penelitian ini: Supervisor, Ketua Juru Masak (chef), Asisten Juru Masak, dan Pramusaji. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis penelitian menggunakan prinsip HACCP dan teori dari Miles dan Huberman. Titik kendali kritis faktor fisik berupa sanitasi dapur yang tidak bersih dan personal hygiene penjamah makanan yang belum baik. Faktor kimia memiliki titik kendali kritis pada penggunaan kemasan plastik dan cairan pencuci peralatan. Berdasarkan hasil penelitian, pemilik rumah makan padang disarankan untuk meningkatkan kualitas keamanan pangan dengan membentuk tim HACCP dan penjamah makanan dapat membiasakan personal hygiene yang baik dan benar.
Fenomena Acquired Hemofilia A (AHA) Setelah Infeksi Covid-19: Sebuah Tinjauan Literatur Niluh Ayu Sri Saraswati
Majalah Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 1: April 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/makein.202118

Abstract

Acquired hemophilia A (AHA) is a rare autoimmune disease caused by circulating autoantibodies directed against the clotting factor VIII (FVIII) that leads to bleeding. It is often associated with pregnancy, autoimmune, malignancy, drugs, or infection – including COVID-19. Recently, there are 2 reported cases of AHA following COVID-19 infections. This study aims to examine the results of various studies from several journals about the association between COVID-19 infection and AHA. Those studies were collected and reviewed then written as a literature review study. As AHA is included into coagulation disorders, which also known as coagulopathy, is associated with thrombotic complications, and is well described as one of the COVID-19 complications. So, it is possible that COVID-19 infection leading to AHA due to its thrombotic complications. Moreover, COVID-19 infection is causing immune dysregulation, rising the FVIII autoantibodies which also contributes to caused AHA. So, it is important for the clinician to know that COVID-19 infections could trigger the emerging of AHA, as it is one of the thrombotic complications in COVID-19 infection. Further study about this phenomenon is needed. ABSTRAK: Acquired hemofilia A (AHA) merupakan sebuah penyakit autoimun langka yang disebabkan oleh antibodi di dalam tubuh yang menyerang faktor VIII (FVIII. AHA seringkali berkaitan dengan kehamilan, autoimun, keganasan, penggunaan obat-obatan, serta infeksi – termasuk COVID-19. Belakangan ini terdapat 2 buah kasus AHA yang dilaporkan terjadi setelah pasien  mengalami infeksi COVID-19. Studi ini bertujuan untuk mengamati hasil studi dari berbagai jurnal mengenai hubungan antara infeksi COVID-19 dengan AHA. Studi tersebut dikumpulkan dan ditelaah, kemudian dituangkan kembali dalam bentuk studi review literatur. AHA merupakan kelainan koagulasi yang disebut juga sebagai koagulopati, yang berhubungan dengan komplikasi thrombosis, salah satu manifestasi komplikasi dari infeksi COVID-19. Oleh karena itu, infeksi COVID-19 dapat menginduksi terjadinya AHA sebagai salah satu komplikasi thrombosis yang ditimbulkan. Infeksi COVID-19 juga menimbulkan disregulasi imun yang meningkatkan pembentukan autoantibodi terhadap FVIII sehingga menjadi kontributor terjadinya AHA. Oleh karena itu, perlu diketahui bahwa infeksi COVID-19 dapat mencetuskan terjadinya AHA sebagai salah satu komplikasi thrombosis yang ditimbulkan. Studi lebih lanjut mengenai fenomena tersebut masih diperlukan untuk mengetahui lebih dalam mengenai kaitan antara AHA dengan infeksi COVID-19.