cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Agrohorti Bulletin (e-Journal)
ISSN : 23373407     EISSN : 26143194     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Buletin Agrohorti merupakan jurnal on-line yang menyajikan artikel hasil penelitian, analisis kebijakan dan review yang berhubungan dengan budidaya tanaman dalam arti luas.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 2 (2017): Buletin Agrohorti" : 15 Documents clear
Proliferasi In Vitro Plb Anggrek Dendrobium lasianthera Hasil Induksi Mutasi Genetik dengan Kolkisin Melalui Penambahan Benzyl Adenine Gilar Bawonoadi; Ni Made Armini Wiendi; . Krisantini
Buletin Agrohorti Vol. 5 No. 2 (2017): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.327 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v5i2.16791

Abstract

Dendrobium lasianthera merupakan spesies anggrek yang endemik di Papua. Proliferasi atau perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan merupakan salah satu alternatif dalam memperbanyak spesies tanaman dengan jumlah individu yang terbatas. Keragaman karakteristik pada tanaman hias, baik yang bersifat alami atau hasil dari induksi mutasi, dianggap penting dalam menentukan nilai ekonomisnya. Pengembangan protokol produksi membutuhkan penelitian terkait media yang sesuai untuk memperbanyak tanaman. Penelitian dilakukan dengan mengkulturkan eksplan anggrek Dendrobium lasianthera berupa plb (protocorm-like body) dari anggrek D. lasianthera yang telah diinduksi mutasi melalui perendaman dalam larutan mutagen kolkisin pada penelitian sebelumnya. Pengamatan dilakukan terhadap kemampuan pertumbuhan 960 eksplan dari 16 kombinasi perlakuan (termasuk kontrol) perendaman kolkisin ditumbuhkan pada media MS0 yang ditambahkan sitokinin BA (6-Benzyladenine) sebanyak 1 mgL-1 dan 2 mgL-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksplan dengan kombinasi perlakuan perendaman yang berbeda memiliki kemampuan pertumbuhan yang berbeda secara nyata, dilihat dari jumlah daun, akar, plb dan tunas baru yang terbentuk selama periode pengamatan.Perbedaan dalam konsentrasi BA dalam media tidak menunjukkan respon yang berbeda nyata dalam jumlah daun dan akar baru yang terbentuk, namun nyata meningkatkan jumlah tunas baru yang terbentuk dan mempercepat pembentukan tunas. Eksplan yang ditumbuhkan pada media BA 1 mgL-1 memiliki rata-rata waktu awal pembentukan tunas yang lebih singkat dibandingkan dengan media BA 2 mgL-1. Beberapa planlet hasil induksi mutasi menunjukkan perbedaan fenotipe dari planlet kontrol berupa bentuk daun yang berbeda.
Pengelolaan Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Adolina, Sumatera Utara Amalia Aldina Thoha; . Sudradjat
Buletin Agrohorti Vol. 5 No. 2 (2017): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.981 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v5i2.16793

Abstract

Penelitian dilakukan di Kebun Adolina dari tanggal 21 Oktober sampai dengan 21  Februari 2014. Kegiatan penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang budidaya tanaman kelapa sawit dan secara khusus menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit yaitu pemanenan. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Kebun Adolina memiliki luas areal 7 812 ha kelapa sawit. Tingkat produktivitas kebun rata-rata antara tahun 2009-2013 sebesar 23.65 ton ha-1 Tandan Buah Segar. Kebun ini memiliki 1 177 karyawan dan secara umum sudah menerapkan teknik budidaya kelapa sawit sesuai dengan Prosedur Operasional Baku (SOB) yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Berdasarkan analisis statistik kapasitas pemanen karyawan potong buah yaitu terdapat pada selang 145.75 ± 58.17 TBS pemanen-1.
Karakterisasi Morfologi dan Pengaruh Perlakuan Pemupukan dan Pemberian Silika (Si) pada Genotipe Hibrida Anggrek Cattleya Adimas Krishardianto; Dewi Sukma
Buletin Agrohorti Vol. 5 No. 2 (2017): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.801 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v5i2.16794

Abstract

Cattleya merupakan anggrek yang memiliki bunga dengan ukuran besar dan disebut queen of orchid  karena memiliki keindahan dari variasi warna pada bunganya. Pemupukan berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Silika berperan dalam memperkuat jaringan tanaman sehingga lebih tahan serangan penyakit dan hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan dan pemberian silika (Si) terhadap pertumbuhan beberapa hibrida anggrek Cattleya. Penelitian dilakukan di rumah Anggrek  Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB pada bulan April hingga Juli 2015. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan faktor tunggal yaitu perlakuan pemupukan. Terdapat empat perlakuan yaitu pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1, NPK 32:10:10 2 g L-1, pupuk organik cair lengkap 2 ml L-1 + silika 2.5 ml L-1, dan NPK 32:10:10 2 g L-1 + silika 2.5 ml L-1. Perlakuan terdiri dari tiga kali ulangan, setiap ulangan terdiri dari 3 tanaman. Hasil karakterisasi menunjukan tidak terdapat keragamaan pada penampang melintang daun serta posisi pembungaan, bentuk ujung, susunan, bentuk tepi dan tekstur permukaan daun, tipe pembungaan, resupinasi, perhiasan, serta bentuk bunga. Pupuk yang memberikan hasil paling baik untuk ketiga genotipe adalah pupuk organik cair lengkap ditambahkan silika (Si) pada 5 parameter pengamatan yaitu pertambahan jumlah, panjang, lebar dan tebal daun, serta muncul anakan baru.
Stimulasi Pertumbuhan Stek Pucuk Torbangun (Plectranthus amboinicus Spreng.) . Karmila; Tatiek Kartika Suharsi
Buletin Agrohorti Vol. 5 No. 2 (2017): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.071 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v5i2.16795

Abstract

Torbangun  (Plectranthus  amboinicus  Spreng.)  merupakan  tanaman  indigenous  yang  dimanfaatkan daunnya sebagai sayuran, obat, dan sumber zat gizi mikro. Sistem perbanyakan torbangun saat ini hanya dilakukan secara vegetatif yaitu dengan setek batang, namun metode perbanyakan dengan setek belum banyak dikembangkan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mempelajari peran stimulan yang efektif untuk pertumbuhan setek pucuk torbangun. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Babakan Dramaga dan Laboratorium Pengujian Mutu dan Penyimpanan Benih Institut Pertanian Bogor pada bulan April  2015 sampai Juli 2015. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok satu faktor yang terdiri dari tujuh taraf perlakuan yaitu setek tanpa perlakuan stimulan, setek  + stimulan sintetik  100 ppm, setek+      stimulan sintetik 150 ppm, setek + stimulan alami urin sapi 15%, setek + stimulan alami urin sapi 25%, setek+ stimulan alami ekstrak bawang merah 40%, dan setek + stimulan alami ekstrak bawang merah 60%. Setiap perlakuan terdiri dari tiga ulangan. Setiap satuan percobaan terdiri dari delapan setek sehingga didapatkan 168 setek. Stimulan alami dan sintetik tidak efektif terhadap pertumbuhan setek pucuk torbangun.
Manajemen Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Berdasarkan Kriteria ISPO dan RSPO di Kebun Sei Batang Ulak, Kabupaten Kampar, Riau Yuanda Pangi Harahap; Ahmad Junaedi
Buletin Agrohorti Vol. 5 No. 2 (2017): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.7 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v5i2.16796

Abstract

Kegiatan penelitian yang dilaksanakan di kebun Sei Batang Ulak (SBU), PT.Ciliandra Perkasa ini bertujuan untuk mempelajari aspek teknis dan manajerial dalam Pengelolaan perkebunan kelapa sawit, dan secara khusus mempelajari aspek pemanenan kelapa sawit. Aspek khusus pemanenan dipelajari dengan cara ikut melaksanakan kegiatan panen dan melaksanakan pengamatan pada beberapa komponen panen di kebun untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan kegaitan panen di kebun SBU. Pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa manajemen panen yang sudah ada cukup baik, akan tetapi perlu ditingkatkan agar didapatkan produksi tandan buah segar (TBS) yang optimal. Beberapa hal yang perlu dievaluasi meliputi tenaga kerja panen yang masih kurang, penggunaan alat pelindung diri yang masih minim, target panen yang belum terpenuhi, dan mutu buah yang kurang baik. Berdasarkan hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa aspek  panen  belum  sesuai  dengan  prinsip  Indonesian  Sustainable  Palm  Oil (ISPO)  dan  Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO). Belum diterapkannya kriteria ISPO dan RSPO ditunjukkan dari kurangnya sosialisasi dan mewajibkan kepada tenaga kerja untuk menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja, membawa anak-anak pada saat kerja di lapangan. Oleh karena itu, kebun SBU belum mendapat sertifikasi ISPO maupun RSPO.
Manajemen Pemanenan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) di Kebun Bagan Kusik Estate, Ketapang, Kalimantan Barat Wisnu Bakti Suryantoro; . Sudradjat
Buletin Agrohorti Vol. 5 No. 2 (2017): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.475 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v5i2.16799

Abstract

Kegiatan penelitian dilakukan di Kebun Bagan Kusik Estate, PT Harapan Sawit Lestari, KalimantanBarat  dari 10  Februari  sampai 10  Juni 2014.  Kegiatan  penelitian  memberikan  pengalaman  kerja  danmeningkatkan kemampuan mahasiswa menjadi lebih terampil bekerja di perkebunan kelapa sawit khususnya dalam  hal  manajemen  pemanenan.  Manajemen  pemanenan  yang  diamati  adalah  rotasi  panen,  angka kerapatan panen, kriteria matang panen, prestasi kerja, tenaga kerja, dan transportasi hasil. Pengamatan rotasi panen dan tenaga kerja mengunakan analisis uji t-studet dan uji korelasi. Hasil uji t-student menyatakan bahwa terdapat   perbedaan yang nyata antara interval panen standar dengan realisasi terhadap pencapaian target produksi. Rotasi yang berubah-ubah akan mempengaruhi produksi kelapa sawit. Berdasarkan hasil uji korelasi diketahui bahwa faktor umur, lama kerja, tingkat pendidikan berkorelasi positif terhadap produksi kelapa sawit. Pelaksanaan manajemen pemanenan di Kebun Bagan Kusik Estate mulai dari persiapan panen, cara memanen, dan transportasi TBS ke pabrik sudah dilaksanakan dengan baik, sehingga produksi setiap tahun kelapa sawit mengalami peningkatan.
Pemanfaatan Bakteri Pseudomonas Flourescens Rh4003 dan Asam Askorbat untuk Mempertahankan Viabilitas Benih Padi Hibrida A. A. Keswari Krisnandika; Eny Widajati; Abdjad Asih Nawangsih
Buletin Agrohorti Vol. 5 No. 2 (2017): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.619 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v5i2.16800

Abstract

Padi hibrida memiliki glume terbuka yang berperan penting pada laju perlambatan viabilitas benih selama penyimpanan. Serta untuk mencapai hasil panen padi hibrida yang optimal membutuhkan asupan nutrisi yang berkualitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh formula lapisan benih dengan penambahan bakteri Pseudomonas fluorescens RH4003 sebagai Pertumbuhan Tanaman Memnghasilkan Rhizobakteri dan asam askorbat sebagai antioksidan, menghambat viabilitas benih padi hibrida dalam penyimpanan. Penelitian ini terdiri dari tiga seri percobaan, yaitu menggunakan 3 varietas padi hibrida (DG-1, Intani dan SL-8), Rancangan percobaan yang digunakan yaitu petak bersarang dengan enam kali periode penyimpanan sebagai petak utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lapisan yang menggunakan asam askorbat merupakan perlakuan terbaik dari semua variabel viabilitas hampir pada semua varietas. Perlakuan dengan menggunakan bakteri memiliki hasil yang signifikan (p < 0.01) meningkatkan laju pertumbuhan dan indeks vigor pada minggu keenam penyimpanan sebesar 22.48% per etmal dan 83.33% untuk varietas benih padi SL-8. Lapisan DG-1 yang menggunakan asam askorbat pada minggu keenam mengakibatkan indeks vigor tertinggi (90 %) yang signifikan (p<0.5) dan peningkatan yang sangat signifikan pada perkecambahan benih dan indeks vigor minggu kesembilan penyimpanan untuk varietas SL-8 SHS (92.67% dan 73.33%).
Pendugaan Parameter Genetik dan Seleksi Karakter Kuantitatif Cabai Rawit (Capsicum annuum L.) Populasi F3 Abdul Rahman Fajar Sidiq; Muhamad Syukur; Siti Marwiyah
Buletin Agrohorti Vol. 5 No. 2 (2017): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.401 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v5i2.16801

Abstract

Konsumsi cabai rawit terus meningkat namun produktivitasnya masih rendah, sehingga diperlukan pemuliaan yang mengarah pada perbaikan daya hasil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaman genetik, korelasi antar karakter, heritabilitas arti luas, dan nilai kemajuan seleksi populasi F3 cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, IPB, Dramaga, Bogor dan Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Percobaan menggunakan 5 genotipe tetua dan 6 genotipe F3 cabai rawit, dengan genotipe tetua yang diulang sebanyak 3 ulangan dan genotipe F3 tanpa ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter bobot buah per tanaman dan jumlah buah per tanaman memiliki keragaman genetik luas pada semua genotipe. Semua karakter pengamatan berkorelasi positif terhadap daya hasil kecuali umur berbunga dan umur panen. Nilai heritabilitas arti luas dengan kriteria tinggi terdapat pada karakter bobot buah per tanaman, bobot per buah, dan panjang buah. Hasil seleksi indeks yang dilakukan menunjukkan kemajuan seleksi yang besar pada karakter bobot buah per tanaman dan jumlah buah per tanaman.
Pengaruh Jenis Bahan Tanam dan Konsentrasi Rootone-F terhadap Keberhasilan Pertumbuhan Mucuna bracteata D.C Asqian Satria Anindito; . Hariyadi
Buletin Agrohorti Vol. 5 No. 2 (2017): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.901 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v5i2.16803

Abstract

Penelitian bertujuan mengamati dan membandingkan konsentrasi Rootone-F dan jenis bahan tanam terhadap keberhasilan pertumbuhan Mucuna bracteata. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai September 2015 di Laboratorium Lapangan Leuwikopo, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi Rootone-f terdiri atas lima taraf, yaitu 0, 200, 400, 600 dan 800 ppm. Faktor kedua adalah jenis bahan tanam yang terdiri atas tiga jenis, yaitu benih, ujung sulur, tengah sulur. Hasil penelitian menunjukan jenis bahan tanam berpengaruh nyata pada peubah pengamatan panjang sulur, jumlah daun, jumlah cabang, bobot kering tajuk, dan pesentase tanaman hidup.Hasil penggunaan konsentrasi Rootone-F menunjukan pengaruh yang nyata pada peubah pengamatan jumlah cabang, jumlah daun dan bobot kering tanaman.Terdapat interaksi yang nyata antara jenis bahan tanam dan konsentrasi Rootone-F pada parameter pengamatan jumlah cabang dan bobot kering sulur.
Pengaruh Pemupukan Nitrogen Terhadap Tinggi dan Percabangan Tanaman Teh (Camelia Sinensis (L.) O. Kuntze) untuk Pembentukan Bidang Petik Miftah Anugrah Pamungkas; . Supijatno
Buletin Agrohorti Vol. 5 No. 2 (2017): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.907 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v5i2.16804

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk nitrogen terhadap tinggi dan percabangan tanaman teh (Camelia sinensis (L.) O. Kuntze). Penelitian dilaksanakan pada Februari hingga Juni 2012 di Kebun Percobaan Cikabayan Atas IPB, Darmaga, Bogor. Penelitian ini merupakan percobaan satu faktor dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari (P0 :  60 kg N ha-1; P1 :  120 kg N ha-1; P2 :  180 kg N ha-1; P3 :  240 kg N ha-1). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemupukan nitrogen memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada minggu kedua pengamatan, jumlah daun pada minggu kedelapan hingga minggu keenam belas pengamatan, diameter batang pada minggu pertama hingga minggu ketiga pengamatan serta pada pengamatan cabang sekunder. Secara  keseluruhan perlakuan 180  kg N ha-1  merupakan  perlakuan terbaik tetapi tidak berbeda  dengan perlakuan  120 kg N ha-1. Pemupukan nitrogen tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang primer, kehijauan daun serta persentase tinggi tanaman lebih 70 cm. 

Page 1 of 2 | Total Record : 15