cover
Contact Name
Ramses
Contact Email
ramses.firdaus@gmail.com
Phone
+628117553507
Journal Mail Official
jurnal.simbiosa@gmail.com
Editorial Address
Kampus Universitas Riau Kepulauan Batam Jln. Batuaji Baru No,99 Batuaji Kota Batam - Kepulauan Riau-Indonesia
Location
Kota batam,
Kepulauan riau
INDONESIA
SIMBIOSA
ehadiran jurnal SIMBIOSA sangat diharapkan untuk meningkatkan publikasi ilmiah pada bidang pembelajaran Biologi dan Sains. Fokus dan cakupan SIMBIOSA secara deteil sebagai berikur: Pendidikan Biologi, mencakup : pembelajaran Biologi untuk sekolah menengah, dan perguruan tinggi; teknologi pembelajaran Biologi; pengembangan profesionalisme guru bidang studi Pendidikan Biologi; pembelajaran Biologi inovatif dengan menerapkan berbagai pendekatan seperti pendekatan realistik, pendekatan CTL, dan sebagainya. Sain Biologi mencakup Biologi molekuler; Bio-Ekologi; Biodiversiti; Konservasi dan bidang kajian lain yang relevan dengan Biologi dalam arti luas. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun (Juli dan Desember). Artikel yang sudah diterima dan siap dipublikasikan melalui online (early view) secara bertahap serta versi cetaknya akan diedarkan pada akhir periode penerbitan online.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2018): JURNAL SIMBIOSA" : 6 Documents clear
Pertumbuhan Kompensatori Dan Efisiensi Pakan Pada Budidaya Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) Melalui Pemuasaan Di Keramba Jaring Apung Hendrianto Hendrianto; Meyer Siregar; Sahidan Muhlis; Agung Darmono
SIMBIOSA Vol 7, No 2 (2018): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v7i2.1495

Abstract

Pakan merupakan komponen terbesar dalam kegiatan budidaya perikanan yang harganya kian meningkat. Manajemen pemberian pakan tanpa menggunakan bahan tambahan/suplemen adalah salah satu upaya efisiensi penggunaan pakan. Diantara inovasi teknologi budidaya yang aplikatif adalah dengan pemuasaan secara periodik. Penelitian mengenai pemuasaan banyak dilakukan tetapi penerapannya dalam skala massal belum banyak dilakukan, khususnya pada kegiatan marikultur. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui dampak pemuasaan secara periodik pada pemeliharaan ikan kakap putih skala produksi di Keramba Jaring Apung (KJA). Parameter pengamatan yakni pertumbuhan, sintasan, rasio konversi pakan, dan efisiensi pakan.  Kegiatan kerekayasaan ini dilakukan pada bulan Februari - Agustus 2017 di Balai Perikanan Budidaya Laut Batam Provinsi Kepulauan Riau. Ikan kakap putih berukuran tebar awal 15 – 16 cm (48,50 – 67,15  gram) sebanyak 1.800  ekor dipelihara di dua jaring dengan kepadatan masing-masing 900 ekor dan perlakuan berbeda.  Perlakuan A, ikan uji dengan pemuasaan, lima hari diberi pakan lalu satu hari dipuasakan (5-1), secara periodik berulang hingga akhir pengujian. Perlakuan B, ikan uji diberi pakan setiap hari.  Pakan yang diberikan adalah pelet dengan kandungan protein 42% dengan dosis harian mulai 4% hingga 2% sampai akhir pengujian. Hasil pengujian menunjukkan berturut-turut perlakuan A : perlakuan B dari parameter sintasan 91,22% : 96,11%; pertumbuhan rerata harian 2,63 : 2,68; rasio konversi pakan 2,29 : 2,52; dan efisiensi pakan 0,44 : 0,40. Dari hitungan produksi, ikan yang dipuasakan dapat menghemat pakan sebesar 15,99%.  Ikan kakap putih dengan pemuasaan menunjukkan adanya pertumbuhan kompensatori dimana dapat memacu pertumbuhannya hingga menyamai bahkan melebihi ikan kontrol. Manajemen pakan melalui pemuasaan secara periodik 5-1 dapat menjadi salah satu solusi untuk efisiensi kegiatan budidaya kakap putih di KJA.
PERSEPSI GURU BIDANG STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM TERHADAP PELAKSANAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Destaria Sudirman; Ennike Gusti Rahmi
SIMBIOSA Vol 7, No 2 (2018): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v7i2.1490

Abstract

Indonesia selalu mengalami perubahan kurikulum yang salah satunya yaitu kurikulum 2013. Perubahan kurikulum ini dilakukan pemerintah dengan tujuan perbaikan sistem pendidikan di Indonesia, dimana dalam kurikulum 2013 ini muncul berbagai pendapat atau tanggapan serta terjadi pro dan kotra dari berbagai pihak. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji Persepsi dari setiap guru bidang studi Ilmu Pengatahuan Alam Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan terhadap pelaksanaan Pendekatan Saintifik dalam kurikulum 2013. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini semua guru bidang studi Ilmu Pengatahuan Alam Sekolah Menengah Pertama di kecamatan lengayang dan yang menjadi sampel adalah  guru bidang studi Ilmu Pengatahuan Alam yang sudah melaksanakan kurikulum 2013. Dalam pengumpulan data digunakan teknik observasi, wawancara, dan angket. Selanjutnya dianalisis menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi guru bidang studi Ilmu Pengatahuan Alam Sekolah Menengah Pertama tentang pelaksanaan  pembelajaran pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 tergolong cukup baik untuk penerapannya, namun masih terdapat kekurangan yaitu minimnya pelatihan yang diselenggarakan serta kurangnya sarana prasaran penunjang seperti alat-alat laboratorium yang kurang memadai.
STRUKTUR KOMUNITAS PORIFERA (SPONS) DI PERAIRAN PULAU LAYANG DAN PULAU CUKUS KELURAHANSEKANAKRAYA KOTA BATAM KEPULAUAN RIAU Siska Siska; Lani Puspita; Nurhaty Purnama Sari
SIMBIOSA Vol 7, No 2 (2018): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v7i2.1503

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas Porifera (Spons) yang terdapat di kawasan perairan Pulau Layang dan Pulau Cukus. Pengambilan data dengan menggunakan metode transek garis dengan panjang transek 100 meter di setiap stasiun penelitian. Terdapat 6 spesies Porifera yang ditemukan di Pulau Layang yaitu: Axinella damicornis, Aaptos subertoides, Haliclona sp., Haliclona cymaeformis, Spheciospongia vagabunda, Callyspongia (Cladochalina) diffusa, dengan nilai indeks keanekaragaman Ĥ = 1.605, indeks keseragaman E = 0.896, dan indeks dominansi D = 0.223. Sedangkan di Pulau Cukus ditemukan 10 spesies Porifera yaitu: Agelas nsp., Aplysina sp., Aaptossubertoides, Haliclona sp., Spheciospongia cf. vagabunda, Pseudoceratina purpurea, Callyspongia (Cladochalina) diffusa, Aplysina lacunose, dan Dactylospongia elegans, dengan nilai indeks keanekaragaman Ĥ = 1.721, indeks keseragaman E = 0.747, dan indeks dominansi D = 0.150. Sedangkan untuk indeks kesamaan komunitas Porifera yang ditemukan pada perairan Pulau Layang dan Pulau Cukus memiliki kesamaan komunitas yang cukup tinggi dengan nilai 63%, artinya komunitas tersebut memiliki kemiripan spesies yang cukup sama. Spesies yang paling banyak ditemukan di setiap stasiun adalah Spheciospongia cf vagabunda, dari famili Clionaidae dan genus Spheciospongia.
Pengembangan Media Pop Up Book (Bilingual) Dengan Pendekatan Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMAN 10 Kelas X Kota Batam Rahmi Rahmi; Fenny Agustina
SIMBIOSA Vol 7, No 2 (2018): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v7i2.1462

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan  media yang berbentuk  pop up book  pada pokok bahasan invertebrata di SMAN 10 (Hinterland) pendekatan PBL sesuai dengan kriteria kualitas yang ditetapkan dan mengetahui dampak peningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Metode penelitian ini menggunakan model pengembangan prosedural Instruksional Development Institute (IDI) yang terdiri dari 3 tahap yaitu tahap penentuan (define) dengan menganalisis kebutuhan, tahap pengembangan (develop), dan tahap evaluasi (evaluate). Sedangkan rancangan prosedur pengembangan terdiri dari 3 tahap, yaitu analisis muka-belakang (front-end analysis), tahap prototipe (prototype), dan tahap penilaian (assesment). Data penelitian berupa pengembangan media serta data kualitas media yang disusun. Instrumen penelitian berupa lembar validasi berbentuk check list tentang kualitas media. Data kualitas produk yang dihasilkan berbentuk deskriptif kemudian diubah menjadi skor 1, 2, 3, dan 4, dan 5 untuk kriteria sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Pengembangan Media pop up book (bilingual) pada pokok bahasan invertebrata kelas X SMAN 10 (hinterland) mencakup 3 pokok bahasan. Hasil penilaian dari 3 validator yang meliputi aspek ahli media 91,76%, skor rata-rata hasil validasi ahli materi sebesar 83,33%, dan skor rata-rata hasil validasi guru Biologi sebesar 81%. Maka diperoleh skor akhir hasil validasi adalah sebesar 85,36%  hasil tersebut termasuk dalam kategori valid dan layak digunakan. Hasil belajar siswa meningkat menjadi 70% siswa yang memperoleh nilai di atas KKM dari 24 jumlah siswa 18 siswa yang mendapat nilai di atas 70.
Karakteristik Morfometrik, Pola Sebaran, Kepadatan dan Kondisi Lingkungan Siput Gongong Strombus canarium Di Perairan Kota Batam Ramses Ramses; Fauziah Syamsi; Notowinarto Notowinarto
SIMBIOSA Vol 7, No 2 (2018): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v7i2.1502

Abstract

Ekologi Siput Gonggong (Strombus canarium Linnaeus, 1758) masih kurang dipahami dan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi habitat tetap biota ini sebagian besar tidak dapat dijelaskan. Biota ini sangat digemari masyarakat sebagai menu utama kuliner seafood sehinga menyebabkan tingginya penangkapan di alam. Penelitian ini bertujun untuk menganalisis aspek morfometrik, populasi (tingkat kepadatan dan pola sebaran), faktor-faktor lingkungan (kualitas air, substrat, habitat lamun) biota Siput Gonggong. Pengambilan sampel dilakukan di tiga lokasi (stasiun) yang menjadi pusat penangkapan Siput Gonggong yang ada di Pulau Jaloh, Teluk Kangkung dan Pulau Terong, Kota Batam. Pengambilan sampel dalam penelitian ini mengikuti metode transek garis yang ditempatkan secara acak pada 3 titik pengamatan di setiap stasiun. Luas daerah pengamatan pada masing-masing stasium seluas 60 m2. Terdapat perbedaan morfometrik Siput Gonggong Strombus canarium pada tiga lokasi, dimana morfometrik di Pulau Jaloh memiliki ukuran lebih tinggi dari lokasi lainnya pada semua indikator ukuran. Sedangkan di Teluk Kangkung merupakan yang paling kecil untuk semua indikator ukuran. Kepadatan siput Gonggong di Pulau Jaloh  sebesar 3.58 ind/ 60m2, Teluk Kangkung 1.3 ind/60 m2, dan Pulau Terong sebesar 1.4 ind/60 m2 dengan pola sebaran pada semua lokasi mengelompok. Kualitas perairan di masing-masing lokasi pengamatan masih dalam rentang baku mutu kualitas air untuk biota. Dari ketiga lokasi penelitian ini yang dominan ditemukan jenis lamun Enhalus acoroides. Persentase tutupan lamun pada tiga lokasi yaitu Pulau Jaloh sebesar 6.5%, Teluk Kangkung sebesar 8,3%, dan Pulau Terong sebesar 14,98% masih dalam kategori rendah.
DOMESTICATION OF TRIPLETAIL FISH (Lobotes surinamensis) FROM BATAM SEAWATER AND IT’S GROWTH IN NETCAGE Sahidan Muhlis; Hendrianto Hendrianto; Salsal Purba; Agung Darmono; Kurniawan Kurniawan
SIMBIOSA Vol 7, No 2 (2018): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v7i2.1491

Abstract

Kakap Lobo fish (Lobotes surinamensis) still belong to wildlife fish with economical price. Kakap Lobo known as tripletail fish, black barramundi and leaf fish. So far there is no report in Indonesia about successful of Kakap Lobo farm or cultured. Cause of that, BPBL Batam try to domesticate Lobo as the alternative fish that potential to culture and give the more economical price. The objective of this activity is to domesticate the captured Lobo then culture sea net cage. Domesticated done seven months in Dec 2016 till Juli 2017 in sea floating net cage. Lobo seeds found on the surface around net-cage put into the pompano cultured net, the size almost same, and cultured together. Lobo seeds initial size 1,0 – 6,9 gram (average 3,5 gram) in bodyweight amount 21 fishes fed same as pompano feed pellets. The cultured result as long as seven months gain the final body weight of Lobo 1.091,0 – 1.381,5 (average 1,175,0 gram), average daily growth 5,58 gram/day and survival rate 100%. BPBL Batam succeeds domesticate Lobo fish and cultured in sea net cage.

Page 1 of 1 | Total Record : 6