cover
Contact Name
Tri Widya Swastika
Contact Email
tri.widyaswastika@sipil.pnj.ac.id
Phone
+6221-7270036
Journal Mail Official
camjournal.sipil@pnj.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. DR. G.A. Siwabessy, Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Construction and Material Journal
ISSN : -     EISSN : 26559625     DOI : https://doi.org/10.32722/cmj
Core Subject : Engineering,
Jurnal Construction And Material adalah jurnal Teknik Sipil yang mencakup bidang keahlian Dasar Teknik, Struktur, Material, Manajemen Konstruksi, Tata Laksana, Transportasi, Sumber Daya Air dan Lingkungan, Geoteknik, Pengukuran dan Jalan Raya. Jurnal ini diperuntukkan bagi mahasiswa, pengajar, dan masyarakat luas yang ingin mempublikasikan karya ilmiahnya dan belum pernah dipublikasikan dimanapun. Jurnal ini terbit secara berkala, tiga kali dalam setahun (Maret, Juli, dan November). - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Construction And Material Journal is one of journals in the discipline of Civil Engineering from vocational school, covering basic of Civil Engineering; Structure, Material Technology, Construction Methods, Construction Management, Water Resources and Environmental Engineering, Geotechnical Engineering, Surveying and Highway Engineering. This journal is intended for engineering student, lecturer, professional and engineering assosiation member in civil works, and other community in Civil Engineering. The journal offers the Authors to publish their paper works in the Civil Engineering from their research result, work experience, etc and never published it in elsewhere. The journal issues would be published in three times a year (March, July and November). - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019" : 10 Documents clear
POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH PII QUARY SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS BETON Mandela, Wennie; Purwantoro, A. Didik Setyo
Construction and Material Journal Vol 1, No 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fakta di beberapa quary pasir wilayah Sorong Raya, kadar lumpurnya masih cukup tinggi yaitu kisaran 8% - 19 % dengan mutu beton yang didapatkan maksimal K-200. Dalam upaya mencari alternatif material pasir lokal tersebut, teridentifikasi ada limbah dari perusahaan pengolah tambang batu pecah yang ada di Kota Sorong yaitu PT Pro Intertech Indonesia (PII QUARY).Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mutu beton rata-rata yang dihasilkan dari uji laboratorium atas benda uji beton yang memakai limbah PII Quary dan untuk mengidentifikasi potensi serta kelayakan limbah PII Quary apakah dapat dijadikan alternatif pengganti agregat halus beton Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium Teknologi Beton Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong. Penelitian yang menggunakan jenis material limbah dari PII Quary berupa pasir batu. Sampel yang diambil akan dicampur dengan agregat kasar, semen dan air untuk kemudian diketahui karakteristik mutu beton yang dihasilkan. Hasil penelitian didapatkan uji kuat tekan rata-rata silinder beton umur 28 hari sebesar 17,5 MPa belum mencapai mutu beton yang ditargetkan yaitu 25 MPa. Limbah batu pecah PII Quary disimpulkan dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pengganti agregat halus beton. Akan tetapi, mutu beton yang dihasilkan hanya memenuhi mutu beton kelas 1 yang digunakan bukan untuk pekerjaan struktur.Kata kunci: Limbah quary, mutu beton, agregat halus   
ANALISIS TEKNIS PENGARUH PENAMBANGAN BATU PADAS TERHADAP KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI OOS DI UBUD GIANYAR Suasira, I Wyn; Tapayasa, I Made; Santoiana, I Made Anom; Made Parwita, I Gusti Lanang
Construction and Material Journal Vol 1, No 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada jaman dahulu pemakaian material batu padas di Bali pada umumnya terbatas hanya untuk bangunan suci dan untuk keperluan perumahan bangsawan/ keraton. Namun dengan perkembangan jaman seiring dengan berkembang pesatnya sektor kepariwisataan menyebabkan pemakaian batu padas semakin luas penggunaannya baik untuk kantor, sekolah, tempat bisnis maupun untuk akomodasi kepariwisataan. Kondisi ini membawa konsekwensi terhadap meningkatnya permintaan terhadap material batu padas dari waktu ke waktu. Kondisi lain lagi penambangan batu padas yang berlokasi di sepanjang alur daerah aliran sungai Oos diyakini memiliki kwalitas material terbaik di Bali dilihat dari tekstur, warna dan kekuatan materialnya. Permasalahan mulai timbul dimana permintaan batu padas yang meningkat tidak diikuti dengan penyediaan yang memadadi karena persediaan di alam cenderung tetap bahkan mulai berkurang. Kondisi yang ada saat ini menunjukkan bahwa kegiatan penambangan batu padas tersebut telah mulai menimbulkan kerusakan terhadap sungai. Dari penelitian pendahuluan yang dilakukan di Desa Lodtunduh Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar menunjukkan bahwa pengambilan batu padas mulai menunjukkan perubahan yang sangat besar terhadap lingkungan di sekitarnya  dilihat dari jumlah material yang diambil,  kedalaman penggalian, penurunan kalitas air, kebisingan suara serta berkurangnya kapasitas sungai. Kondisi ini membawa konsekwensi terhadap beberapa hal negatif seperti alur sungai yang mulai mengalami perubahan serta daerah sekitar aliran sungai yang tidak lagi memperhatikan aspek keamanan serta estetika lingkungan. Kwalitas air sungai yang menurun memberi dampak yang tidak bagus terhadap sungai serta terancamnya daerah tebing di sekitar sungai yang berpotensi longsor. Penelitian ini memakai metode deskriftif kwantitatif dan kwalitatif dengan hasil yang diharapkan berupa suatu pola kebijakan penataan Tukad Oos yang komprehensif dan inovatif sehingga kerusakan sungai dapat dicegah. Hasil akhir dari penelitian ini adalah adanya suatu pola kebijakan dalam penambangan batu padas di daerah aliran sungai Oos sehingga kerusakan yang lebih besar bias dihindari.Kata Kunci: Sungai  Oos, tambang batu padas , kerusakan sungai In ancient times the use of rock material in Bali in general was limited only to the sacred buildings and for the purposes of royal or palace housing. However, the development of the era along with the rapidly growing tourism sector led to the use of stone  more widely or offices, schools, business places and for tourism accommodation. This condition brings consequences to the increasing demand for rock material over time. Another condition of stone rock mining located along the flow of the Oos river basin is believed to have the best material quality in Bali in terms of texture, color and material strength. Problems begin to arise where increasing demand for rocks is not accompanied by an adequate supply because the inventories in nature tend to remain even begin to decrease. Current conditions indicate that the rock mining activities have started to cause damage to the river. From preliminary research conducted in Lodtunduh Village, Ubud District, Gianyar Regency shows that rocks taking start to show a very big change to the surrounding environment seen from the amount of material taken, the depth of excavation, the decrease of water calm, the noise and the decrease in river capacity. This condition brings consequences to some negative things such as the flow of the river that began to change as well as the area around the river that no longer pay attention to safety aspects as well as environmental aesthetics. The quality of declining river water gives a bad impact on the river and the threat of cliff areas around the river that have the potential of landslides. This study uses quantitative and qualitative descriptive methods with the expected results in the form of a comprehensive and innovative Tukad settlement policy so that river damage can be prevented. The end result of this research is the existence of a policy pattern in rock mining in the Oos watershed area, so that greater damage can be avoided.Keywords: Oos river, rock mining, river damage
PERBANDINGAN KUAT TEKAN PAVING BLOCK RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS LIMBAH BOTOL PLASTIK KEMASAN AIR MINERAL DENGAN LIMBAH CANGKANG KERANG DAN LIMBAH BOTOL KACA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI TERHADAP SEMEN Handayasari, Indah; Artiani, Gita Puspa
Construction and Material Journal Vol 1, No 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Among various kinds of alternative building material products used as cover or hardening of soil surface, Paving blocks are products that are in great demand by consumers. As a covering material and ground surface hardening, Paving blocks are widely used for various purposes, ranging from hardening and beautifying road sidewalks, road hardening, hardening of parking areas, and can even be used in special areas such as container ports and airports. This is because Paving blocks have advantages from other products in terms of shape, size, color and style. In addition, Paving blocks can be combined with other cover materials. Considering the use of Paving blocks that are quite extensive, it is necessary to have alternative substitute materials that can reduce the use of natural materials due to increased physical infrastructure development but are environmentally friendly. One of the eco-friendly Paving block alternatives is by utilizing plastic bottle waste packaging as mineral water as sand substitution material as well as green seashell waste and glass bottle waste as cement substitution material in making Paving blocks. In this study samples were made by comparing the composition of plastic bottle waste packaging of mineral water, seashell waste and glass bottle waste with 0%, 5%, 10%, 15% and 20% substitution treatment of the dry weight of Paving blocks. The test results showed that the optimum mixture variation was found in a mixture with a variation of 10% of plastic bottle waste packaging of mineral water + 10% of seashell waste with a compressive strength of 12.8 MPa and a percentage of water absorption at 28 days of 2.63%. Where the results of the variations in Paving blocks are categorized into quality C which can be used for pedestrians.Keywords : Paving Blocks, Waste, Compressive Strength.
ANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH DENGAN PERKUATAN BRONJONG PADA JALAN TOL ULUJAMI – PONDOK RANJI RAMP BINTARO VIADUCT Febe, Maria; Sasongko, Imam Hariadi
Construction and Material Journal Vol 1, No 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada Jalan Tol Ulujami – Pondok Ranji STA 03+150 terdapat sebuah jembatan yang opritnya mengalami penurunan yang menyebabkan ketidaknyamanan saat melintas di bahu jalannya. Penyebab penurunan tersebut diduga akibat adanya pergerakan struktur tanah bawah jalan sehingga menimbulkan terjadinya ketidakstabilan bangunan diatasnya. Tujuan studi adalah untuk mengetahui nilai faktor keamanan dinding penahan tanah dengan perkuatan bronjong terhadap kelongsoran, stabilitas geser, guling, dan daya dukung tanah, serta penurunan. Perhitungan tekanan tanah dinding ini menggunakan Teori Rankine. Untuk perhitungan stabilitas terhadap daya dukung tanah menggunakan persamaan Terzaghi. Perhitungan stabilitas dinding terhadap kelongsoran menggunakan metode Fellenius dan perangkat lunak Plaxis 8.6. Penurunan yang dihitung adalah penurunan konsolidasi primer dan sekunder. Hasil perhitungan stabilitas pada dinding penahan gravitasi didapatkan bahwa dimensi dinding tersebut tidak aman terhadap geser dan guling yaitu Fgl = 0,110 ≤ 1,5 dan Fgs = 0,205 ≤ 1,5. Serta penurunan yang terjadi sebesar 57,8 cm selama 62,704 tahun. Dari hasil perhitungan faktor keamanan stabilitas guling dan geser pada dinding penahan gravitasi tersebut, maka direncanakan perbesaran dimensi dinding agar aman terhadap geser dan guling. Didapati faktor keamanannya terhadap geser dan guling menjadi Fgs = 2,225 ≥ 1,5 dan Fgl = 1,740 ≥ 1,5.Kata kunci: dinding penahan tanah, bronjong, stabilitas dinding penahan tanah Bridge at STA 03+150 Ulujami – Pondok Ranji toll road has an approach settlement reduces its service and traffic may disturbed significantly. Settlement probably triggered by soil structure movement at the bottom of the road. The instability occurred and finally structure above damaged. The aim of the study was to calculate the safety factor of retaining wall strengthened with gabion against sliding, shear, overturning, and bearing capacity failure as well as its settlement. The calculation of safety factor against shear and overtuning conducted using Rankine Theory, while bearing capacity calculation done by uses Terzaghi. Calculations of sliding using Fellenius method and Plaxis 8.6 software. The writer also calculate settlement, both at primary and secondary consolidations. The results of stability calculation of gravity wall were as follows: safety factor against overtuning was 0,110 and shear 0,205 respectively, while settlement was 57,8 cm for 62,704 years. After the calculation mention above, in which all of the aspects calculated was not safe, the gravity wall then be redesigned as seen in the figure and the stability increase become 2,225 for shear 1,740 for overturning stability respectively. Using minimum allowable safety factor as 1,5 for all calculations, the gravity wall is now safe.Keywords: retaining walls, gabion, stability of retaining wall
EVALUASI TEKNIS KINERJA BANGUNAN PENGENDALI LAHAR TUKAD UNDA PASCA ERUPSI GUNUNG AGUNG TAHUN 2017 M Parwita, I Gst. Lanang; Mudhina, Made; Intara, I Wyn.; Sudiasa, I Wyn.
Construction and Material Journal Vol 1, No 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peristiwa erupsi Gunung Agung yang terjadi akhir tahun 2017 telah berdampak terhadap berbagai hal dan salah satunya terhadap beberapa bangunan pengendali lahar yang ada di sepanjang alur sungai.  Beberapa bangunan masih tetap dalam kondisi baik namun beberapa bangunan kondisinya menjadi rusak ringan, rusak sedang bahkan rusak berat sehingga fungsinya tidak bisa seperti semula. Sementara di bagian lainnya inventarisir bangunan yang ada serta evaluasi kinerjanya belum terpetakan dengan baik. Target khusus dari penelitian ini adalah terinventarisasinya bangunan untuk selanjutnya menjadi dasar dalam melakukan evaluasi kinerja yang menjadi data yang sangat penting bagi instansi terkait terutama Balai Wilayah Sungai Bali Penida dalam melakukan operasi dan pemeliharaan bangunan pengendali lahar. Metode penelitian ini menerapkan metode analisis kwantitatif berdasarkan pengumpulan data primer dan skunder baik melalui pengukuran langsung di lapangan maupun dengan studi literatur. Jumlah bangunan pengendali lahar yang terdapat di sepanjang alur Tukad Unda sebanyak 9 buah. Berdasarkan jenis bangunan yang ada maka bangunan tersebut dibagi menjadi 3 buah jenis yaitu Check Dam sebanyak 6 buah dengan 2 buah type lubang dan 4 buah type tertutup, 2 buah jenis konsolidasi Dam dan 1 buah jenis dinding penahan tanah. Berdasarkan analisa hidrologi menunjukkan R2 = 99,56 mm, R5 = 110,56 mm, R10 = 115,21 mm, R25 =127,56  mm, R50 = 138,41mm dan R100 = 141,56 mm. Sementara debit banjir rancangan Q2 = 150,23 m3/dt. Q5 = 165,36 m3/dt. Q10 = 173,47 m3/dt. Q25 = 182,03 m3/dt. . Q50 = 187,29 m3/dt dan Q100 = 192,16 m3/dt. Hasil analisa kapasitas bangunan menunjukkan bahwa semua bangunan mampu melewatkan debit banjir kala ulang 25 tahunan. Ini disebabkan beberapa hal yaitu penampang bangunan yang besar, kemiringan sungai yang tinggi serta kondisi DAS yang masih bagus. Hasil evaluasi teknis kinerja bangunan menunjukkan 8 dari 9 buah bangunan yang ada dalam kondisi yang baik memiliki kinerja diatas 80%. Sementara satu bangunan chek dam mengalami rusak berat karena terbawa hanyut oleh erupsi tahun 2017 yaitu check dam 6 yang terletak di Desa Tangkas.Kata kunci: Bangunan Pengendali Lahar, Gunung Agung, Evaluasi Kinerja Bangunan, Kapasitas, Hidrologi
VARIASI SUHU PEMADATAN PADA CAMPURAN BETON ASPAL MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH ANTI STRIPPING Susilowati, Anni; Wiyono, Eko
Construction and Material Journal Vol 1, No 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suhu pemadatan merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pemadatan karena mempengaruhi tingkat kepadatan campuran beton aspal. Penelitian ini menggunakan bahan aditif Wetfix Be, yang merupakan bahan kimia anti stripping  berguna untuk meningkatkan ikatan dan menstabilkan campuran antara agregat dan aspal terutama pada musim hujan. Tujuan penelitian untuk mendapatkan nilai properties Marshall dengan berbagai variasi suhu pemadatan dan menentukan suhu pemadatan yang optimum pada campuran beton aspal dengan menggunakan bahan tambah anti stripping. Variabel bebas pada penelitian ini adalah variasi suhu pemadatan pada pembuatan beton aspal  yaitu 700C, 900C, 1100C, 1300C, dan 1500C, dengan Kadar Aspal Optimum (KAO) 0,6%, dan Wetfix Be 0,3% terhadap kadar aspal optimum. Metode pengujian menggunakan Marshall berdasarkan SNI 06-2489-1991. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan suhu pemadatan pada aspal beton dapat meningkatkan nilai kepadatan, % Rongga Terisi Aspal, Stabilitas, dan Marshall Quotient serta menurunkan  % rongga di antara agregat, % rongga dalam campuran dan kelelehan. Didapat rentang Suhu pemadatan yang masih memenuhi parameter Marshall pada suhu 120°C sampai dengan 160°C. Adapun nilai suhu optimum pemadatan untuk campuran beton aspal yang sebesar 140°C, dengan nilai VMA 18,10%, VFB 73,09%, VIM 4,88 %, Stabilitas 1228,28 kg, kelelehan 3,93 mm dan MQ 362,14 kg/mm, memenuhi spesifikasi Bina Marga 2010.Kata kunci: Anti Stripping, Suhu, Pemadatan, Wetfix BeCompaction temperature is a very important factor in the compaction process because it affects the density level of asphalt concrete mixtures. This research uses Wetfix Be additive material, which is an anti-stripping chemical which is useful to increase bonding and stabilize the mixture between aggregates and asphalt, especially in rainy seasons. The aim of the study was to obtain Marshall properties with compaction temperature variations and determine the optimum compaction temperature in asphalt concrete mixtures using added anti-stripping materials. The independent variable in this study is the compaction temperature variations in asphalt concrete manufacturing is 70°C, 90°C, 110°C, 130°C, and 1500C with optimum asphalt content (OAC) of 6%, and Wetfix Be of 0.3% against optimum asphalt content. Testing method using Marshall based on SNI 06-2489-1991. The results showed that the addition of the compaction temperature on concrete asphalt could increase the density value, percentage of the voids filled with asphalt, stability, and Marshall quotient; and reduce the voids in the mineral aggregates, % voids in the mixture and flow. The compaction temperature range obtained which still meets Marshall Parameters was from 120°C to 160°C. The optimum compaction temperature value for asphalt concrete mixtures were 140 ° C, with VMA values of 18.10%, VFB 73.09%, VIM 4.88%, stability of 1228.28 kg, flowing of 3.93 mm and MQ of 362,14 kg/mm which meet the specifications of Bina Marga 2010.Keywords: Anti-Stripping, Compaction Temperature, Wetfix Be
PREDIKSI KUAT TEKAN PERVIOUS PAVING DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM DENGAN MENGGUNAKAN PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) Suryani, Erna; Wari, Wahyu Naris
Construction and Material Journal Vol 1, No 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pervious Paving (Paving Berpori) adalah material konstruksi yang terbuat dari semen, air, agregat dan bahan campuran lainnya. Paving berpori dapat diapilkasikan pada trotoar, area bermain dan jalan perumahan. Dengan menggunakan paving berpori air akan langsung meresap, sehingga akan mencegah adanya genangan air pada lapis permukaan paving. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan AAPA (Australian Asphalt Pavement Association) dimana dilakukan sistem Trial Eror. Campuran yang digunakan adalah 1:4, dengan menggunakan gradasi terbuka. Kuat tekan yang di rencanakan yaitu 18,00 MPa, masuk dalam kategori mutu B untuk tempat parkir mobil, pejalan kaki dan taman kota. Campuran paving menggunakan abu sekam padi sebagai reduksi semen dengan persentase 0%, 10%, 20% dan 30%. Pelaksanaan pekerjaan dimulai dari pengambilan bahan baku, pengujian material, perencanaan komposisi dan pembuatan benda uji dengan ukuran P = 21 cm, L = 11,5 cm dan T = 6 cm. Uji kuat tekan dilakukan untuk mengetahui pengaruh abu sekam sebagai bahan reduksi semen pada Paving Berpori. Nilai kuat tekan yang didapatkan akan menjadi input pada program Matlab untuk mendapatkan pemodelan Persamaan Empiris dengan ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) sehingga didapatkan nilai kuat tekan dari berbagai komposisi penambahan bahan abu sekam. Dari hasil penelitian didapatkan persentase tertinggi dicapai pada tambahan abu sekam 30%.Kata kunci : Abu sekam, Artificial Neural Network (ANN), Pervious Paving, Kuat tekan, Persamaan EmpirisPervious Paving is a construction material made from cement, water, aggregate and other materials. Pervious paving can be applied to right on sidewalks, play ground and residential roads. By using Pervious Paving, the water will absorb quickly, so it will prevent the puddles on the surface layer. AAPA (Australian Asphalt Pavement Association) is the reserach methode which we used with Trial and Eror. The mixture of ingredients is 1: 4 with the open gradation. The compressive strength designed is 18 MPa, which is in category B for parking car, pedestrian and city park. Paving mixture consisted of rice husk ash as cement reduction with a percentage of 0%, 10%, 20% and 30%. The work starting from the taking of raw materials, material testing, composition planning and the making of specimens with sizes P = 21 cm, L = 11.5 cm and T = 6 cm. The compressive strength test was conducted to determine the effect of husk ash addition. The compressive strength will be input to the Matlab program to obtain the Empirical Equation modelling with ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN). Based on the results of the study, the highest percentage was achieved in the mixture with an addition of 30% rice husk ash.Keywords: Rice husk ash, Artificial Neural Network (ANN), Pervious Paving, Compressive strength, Empirical Equation
PERKERASAN ASPAL BETON (AC-BC) LIMBAH PLASTIK HDPE YANG TAHAN TERHADAP CUACA EKSTREM Sumiati, Sumiati; Mahmuda, Mahmuda; Syapawi, A
Construction and Material Journal Vol 1, No 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerusakan jalan akhir-akhir ini semakin sering terjadi pada lapis perkerasan jalan  berupa  retak-retak, terkelupasnya agregat, lubang-lubang hingga amblasnya perkerasan jalan. Hal  ini dapat terjadi disebabkan: tingginya temperatur permukaan jalan, intensitas curah hujan yang sulit diprediksi serta beban lalulintas yang semakin hari semakin bertambah. Aspal modifikasi dibuat dengan menambahkan bahan yang bersifat elastomer seperti karet alam, maupun karet sintetis dan bahan plastik, sehingga dapat meningkatkan sifat-sifat fisik dari aspal seperti: elastisitas, ketahanan terhadap temperatur dan dapat meningkatkan stabilitas pada campuran aspal beton. Uji coba pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan pengganti aspal telah dilaksanakan pada jalan nasional di Indonesia maupun di Manca negara, hal ini menimbulkan pro dan kontra dari  aktivis lingkungan. Namun menurut beberapa sumber menyatakan bahwa aspal modifikasi ini bisa bertahan di suhu ekstrem (- 4,5oC hingga  80oC). Berdasarkan permasalahan di atas akan diteliti, berapa persen limbah plastik HDPE yang efektif ditambahkan pada aspal modifikasi untuk campuran Laston (AC-BC) agar tahan terhadap cuaca ekstrem.  Pengujian dilakukan pada 75 benda uji dengan kadar aspal optimum 5,4 % dan limbah plastik HDPE bervariasi 0%; 2%; 4%; 6% dan 8% terhadap berat aspal. Untuk mengetahui pengaruh suhu dari campuran Laston, sebelum dilakukan Marshall Test, terlebih dahulu benda uji direndam pada suhu 60oC; 70oC; 80oC selama 30 menit dan 60oC  selama 24 jam. Berdasarkan Spesifikasi Lapis Perkerasan aspal (Bina Marga revisi 3, 2010), limbah plastik HDPE yang dapat ditambahkan pada campuran LASTON (AC-BC)  hanya   2-4 % terhadap berat aspal, yang memenuhi nilai karakteristik Marshall dan tahan terhadap cuaca ekstrem.Kata kunci: Limbah plastik HDPE, aspal beton, cuaca ekstrem Recent road damage is increasingly common in pavement layers in the form of cracks, peeling aggregates, holes, until the pavement is inundated. This can happen because: the high surface temperature of the road, the intensity of rainfall that is difficult to predict and the traffic load that increasingly day. Asphalt modification is made by adding elastomeric materials such as natural rubber, as well as synthetic rubber and plastic materials, so as to enhance the physical properties of asphalt such as: elasticity, resistance to temperature; and can increase the stability of concrete asphalt mixture. Plastic waste utilization trials as asphalt substitute have been implemented on national roads in Indonesia as well as in many countries, leading to the pros and cons of environmental activists. However, some sources have stated that this modified asphalt can survive in extreme temperatures (- 4.5°C to 80°C). However, according to some sources stated that this modified asphalt can survive in extreme temperatures (- 4.5°C to 80°C). Based on the above issues, it was examined how much the effective percentage of HDPE plastic waste was added to modified asphalt for the Laston mixture (AC-BC) which was resistant to extreme weather. The test was conducted on 75 specimens with optimum asphalt content of 5.4% and HDPE plastic waste varied 0%; 2%; 4%; 6% and 8% to asphalt weight. To determine the effect of temperature from the mixture of Laston, before the Marshall Test conducted, the first specimen is immersed at 60°C; 70°C; 80°C for 30 minutes and 60°C for 24 hours. Based on Asphalt Pavement Specification (Bina Marga Revision 3, 2010), the HDPE plastic waste that can be added to the LASTON (AC-BC) mixture is only 2-4% of the asphalt weight, which meets the Marshall characteristics and is resistant to extreme weather.Key words: HDPE plastic waste, concrete asphalt, extreme weather
PEMANFAATAN LIMBAH GENTENG BETON PADA PAVING BLOCK Pratikto, Pratikto; A, Ginanjar
Construction and Material Journal Vol 1, No 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paving block merupakan bahan bangunan yang digunakan sebagai pekerasan permukaan jalan, baik jalan untuk keperluan parkir kendaraan ataupun jalan raya, ataupun untuk keperluan dekoratif pada pembuatan taman. Bahan penyusun paving block adalah semen, pasir dan air dengan atau tanpa bahan tambah lainnya. Bahan tambah yang digunakan dapat berupa limbah atau sisa bahan bangunan yang tidak terpakai. Penggunaan limbah bertujuan untuk mendapatkan mutu paving block sesuai standard dan memanfaatkan limbah secara optimal. Limbah genteng beton banyak ditemukan di sekitar bangunan bertingkat yang sudah lama dan khususnya kampus Politeknik Negeri Jakarta.Limbah ini dapat digunakan sebagai bahan pembentuk paving block sebagai substitusi agregat kasar. Dalam penelitian ini digunakan perbandingan semen dan pasir adalah 1 : 3 dengan presentase limbah genteng beton sebesar 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40%. Nilai fas yang digunakan adalah 0,35. Hasil pengujian nilai kuat tekan yang ditinjau pada hari ke 7 pada presentase 0% sebesar 52,59 Mpa, presentase 10% sebesar 44,949 Mpa, presentase 20% sebesar 40,942 Mpa, presentase 30% sebesar 40,685 Mpa dikategorikan mutu A, sedangkan presentase 40% sebesar 26 MPa dikategorikan mutu B.Kata kunci: paving block, Limbah genteng beton, agregat kasar Paving block is a material that is used as a road surface hardening, either for vehicle parking , highways, or for decorative purposes in gardening. The constituent material of paving blocks are cement, sand and water with or without other added material. The added material used can be in the form of waste or residual unused building materials. The use of waste building material of concrete tile aims to get the quality of paving blocks according to standards and utilize waste optimally. Waste concrete roof tiles can be found around many high-rise building constructions and especially Jakarta State Polytechnic campus.This waste can be used as a paving block as a rough aggregate substitute. In this study the ratio of cement and sand was 1: 3 with a percentage of concrete tile waste of 0%, 10%, 20%, 30%, and 40%. The fas value used is 0.35. The testing results of compressive strength which is reviewed on day 7 at a percentage of 0% of 52.59 MPa, 10% of 44.949 MPa, 20% of 40.942 MPa, 30% of 40.658 MPa are categorized as grade A, while at a percentage of 40% the compressive strength is 26 MPa which is categorized as grade B.Keywords: paving block , waste concrete tile, coarse aggregate
PEMBANDINGAN DEFORMASI DAN GAYA INTERNAL DENGAN DAN TANPA INITIAL BOW IMPERFECTION PADA TOP DAN BOTTOM CHORD MENGGUNAKAN PEMODELAN ARCH TRUSS BRIDGE Swastika, Tri Widya; Putri, Taztika Audea
Construction and Material Journal Vol 1, No 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Imperfection adalah suatu keadaan saat elemen dari suatu struktur menekuk setelah dibebani (dalam batas toleransi yang  dapat diterima) yang dapat terjadi akibat ketidak-lurusan suatu batang, adanya dimensi dan properti material yang bervariasi, residual stresses, adanya variasi boundary condition dan eksentrisitas pada sambungan. Namun sayangnya penelitian mengenai imperfection untuk memprediksi perilaku tekuk masih belum terlalu diperhatikan karena selama ini perilaku tekuk lebih kepada faktor kelangsingan padahal hal tersebut berpengaruh pada stabilitas suatu struktur. Sementara itu, arch truss bridge memerlukan analisis model yang lebih realistis terhadap struktur jembatan untuk menjaga keamanan dan kestabilan pada struktur jembatan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembandingan deformasi dan gaya-gaya dalam pada pemodelan struktur arch truss bridge sebelum dan sesudah adanya imperfection untuk mengantisipasi ketidak-lurusan batang dari pabrik dan toleransi pelaksanaan dilapangan (initial imperfection). Pemodelan struktur arch truss bridge yang direncanakan dengan panjang total 100 m, lebar 10 m dan tinggi 20 m. Initial imperfection pada pemodelan struktur arch truss bridge dibagian top dan bottom pada bagian pelengkung jembatan merupakan initial bow imperfection yang diselesaikan dengan pemodelan langsung pola tekuk/ lendutan yang mungkin terjadi dari nilai pre-camber pada peraturan DIN 18800 part 2. Berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan dapat diketahui bahwa tipe in plane parabolic down menghasilkan perbedaan terbesar antara sebelum dan sesudah initial bow imperfection, pada hasil persentase terhadap deformasi sebesar 1,97%, gaya aksial sebesar 0,78%, dan bending moment sebesar 0,69%.Kata kunci: Initial Bow Imperfection, Arch Truss Bridge, Pre-Camber, Deformasi,  Bending Moment Imperfection is a condition when the buckling occur after loaded (within acceptable tolerances) in the frame of a structure.  Imperfection can occur because of out of straightness member, variances in dimensional and material properties, residual stresses, variances in boundary condition and eccentricities at joints. Unfortunately, research about imperfection to predict buckling behaviour is still neglected. Meanwhile, an truss bridge requires a more realistic model analysis for bridge structure to maintain safety and stability. The purpose of this research is to compare the deformation and internal forces in the modeling of an arch truss bridge structure before and after initial bow imperfection to anticipate member from out of straightness from fabrication and tolerance implementation on site (initial imperfection). The model of arch truss bridge structure is planned to have a total span of length 100 meters, 20 m width, and  20 m height. Initial imperfection in modeling implemented at the top and bottom the bridge arch section is initial bow imperfection which is solved by direct modeling/ deflection that might occur from pre-camber value, stated in DIN 18800 part-2. Based on the results of the model, the in plane parabolic down type produces the biggest difference between before and after initial bow imperfection. The percentage result of displacement about 1,97%, axial force exactly 0,78%, and 0,69% of bending moment.       Keywords: Initial Bow Imperfection, Arch Truss Bridge, Pre-Camber, Deformation,  Bending Moment

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol. 5 No. 2 (2023): Construction and Material Journal Vol. 5 No. 2 Juli 2023 Vol. 5 No. 1 (2023): Construction and Material Journal Vol. 5 No. 1 Maret 2023 Vol. 4 No. 3 (2022): Construction and Material Journal Vol. 4 No. 3 November 2022 Vol. 4 No. 2 (2022): Construction and Material Journal Vol. 4 No. 2 Juli 2022 Vol. 4 No. 1 (2022): Construction and Material Journal Vol. 4 No. 1 Maret 2022 Vol. 3 No. 3 (2021): Construction and Material Journal Vol. 3 No. 3 November 2021 Vol. 3 No. 2 (2021): Construction and Material Journal Vol. 3 No. 2 Juli 2021 Vol. 3 No. 1 (2021): Construction and Material Journal Vol. 3 No. 1 Maret 2021 Vol. 2 No. 3 (2020): Construction and Material Journal Vol. 2 No. 3 November 2020 Vol 2, No 3 (2020): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 2 NO. 3 NOVEMBER 2020 Vol. 2 No. 2 (2020): Construction and Material Journal Vol. 2 No. 2 Juli 2020 Vol 2, No 2 (2020): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 2 NO. 2 JULI 2020 Vol. 2 No. 1 (2020): Construction and Material Journal Vol. 2 No. 1 Maret 2020 Vol 2, No 1 (2020): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 2 NO. 1 MARET 2020 Vol 1, No 3 (2019): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 1 NO. 3 NOVEMBER 2019 Vol. 1 No. 3 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 3 November 2019 Vol 1, No 2 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 2 Juli 2019 Vol. 1 No. 2 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 2 Juli 2019 Vol 1, No 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019 Vol. 1 No. 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019 More Issue