cover
Contact Name
Tri Widya Swastika
Contact Email
tri.widyaswastika@sipil.pnj.ac.id
Phone
+6221-7270036
Journal Mail Official
camjournal.sipil@pnj.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. DR. G.A. Siwabessy, Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Construction and Material Journal
ISSN : -     EISSN : 26559625     DOI : https://doi.org/10.32722/cmj
Core Subject : Engineering,
Jurnal Construction And Material adalah jurnal Teknik Sipil yang mencakup bidang keahlian Dasar Teknik, Struktur, Material, Manajemen Konstruksi, Tata Laksana, Transportasi, Sumber Daya Air dan Lingkungan, Geoteknik, Pengukuran dan Jalan Raya. Jurnal ini diperuntukkan bagi mahasiswa, pengajar, dan masyarakat luas yang ingin mempublikasikan karya ilmiahnya dan belum pernah dipublikasikan dimanapun. Jurnal ini terbit secara berkala, tiga kali dalam setahun (Maret, Juli, dan November). - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Construction And Material Journal is one of journals in the discipline of Civil Engineering from vocational school, covering basic of Civil Engineering; Structure, Material Technology, Construction Methods, Construction Management, Water Resources and Environmental Engineering, Geotechnical Engineering, Surveying and Highway Engineering. This journal is intended for engineering student, lecturer, professional and engineering assosiation member in civil works, and other community in Civil Engineering. The journal offers the Authors to publish their paper works in the Civil Engineering from their research result, work experience, etc and never published it in elsewhere. The journal issues would be published in three times a year (March, July and November). - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 3 (2019): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 1 NO. 3 NOVEMBER 2019" : 8 Documents clear
PENDEKATAN MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM MELALUI REKLAMASI LAHAN DAN KONSERVASI AIR Setyowati, Rr Diah Nugraheni; Susilowati, Fajar
Construction and Material Journal Vol 1, No 3 (2019): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 1 NO. 3 NOVEMBER 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractClimate change is a condition of temperature change and rainfall distribution. Extreme climate events or anomalies such as very high rainfall intensity in short time cause floods and landslides. There is no rain in a long time that will cause drought. Flood and landslide disasters are a form of hydrological disaster in this study. The approach to mitigation and adaptation to climate change focused on how to prevent the occurrence of hydrological disasters, namely land reclamation and water conservation. The method of this research was descriptive research. Descriptive research methods aimed at describing, explaining, and validating the phenomena which became the object of this research. From the recapitulation results of the Indonesian Central Statistics Agency, the temperature of the last 25 years has increased dramatically to reach around 7.5oC. While rainfall figures have also experienced significant fluctuations. The ups and downs are not easily predicted, which will have an impact on human activities in daily life. To anticipate the climate change in Indonesia, two policy approaches are used to develop development patterns, namely mitigation and adaptation. In the concept of a mitigation approach based on research results, intermittent irrigation has proven to be effective. The concept of adaptation approach about the development of the database system expected that the primary foundation for the government and the community was the early warning system for disasters. Principally, the ways of handling climate change mitigation and adaptation through land reclamation and water conservation are quite extensive and varied. The latest in the implementation is the reclamation of ex-mining land, the development of agroforestry systems, and rainwater harvesting systems.Keywords: Mitigation, Adaptation, Climate, Conservation, Water.AbstrakPerubahan iklim adalah kondisi perubahan suhu dan distribusi curah hujan. Kejadian atau anomali iklim ekstrem seperti intensitas curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu singkat menyebabkan banjir dan tanah longsor. Tidak ada hujan dalam waktu lama yang akan menyebabkan kekeringan. Bencana banjir dan tanah longsor adalah bentuk bencana hidrologi dalam penelitian ini. Pendekatan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim berfokus pada bagaimana menangani terjadinya bencana hidrologi, yaitu reklamasi lahan dan konservasi air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif memiliki tujuan untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan memvalidasi fenomena yang menjadi objek penelitian. Dari hasil rekapitulasi Badan Pusat Statistik Indonesia, suhu 25 tahun terakhir telah meningkat secara dramatis hingga mencapai sekitar 7,5oC. Sementara angka curah hujan juga mengalami fluktuasi yang signifikan. Pasang surut tidak mudah diprediksi, yang akan berdampak pada aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengantisipasi perubahan iklim di Indonesia, dua pendekatan kebijakan digunakan untuk mengembangkan pola pembangunan, yaitu mitigasi dan adaptasi. Dalam konsep pendekatan mitigasi berdasarkan hasil penelitian, irigasi intermiten terbukti efektif. Konsep pendekatan adaptasi tentang pengembangan sistem basis data diharapkan menjadi fondasi utama bagi pemerintah dan masyarakat dalam sistem peringatan dini untuk bencana. Pada prinsipnya, cara penanganan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui reklamasi lahan dan konservasi air cukup luas dan beragam. Yang terbaru dalam implementasi adalah reklamasi lahan bekas penambangan, pengembangan sistem agroforestri, dan sistem pemanenan air hujan (rain water harvesting).Kata kunci: Mitigasi, Adaptasi, Iklim, Konservasi, Air.
ANALISIS STABILITAS MENGGUNAKAN MODEL MATERIAL PERALIHAN TANAH-BATUAN Agung, Putera; A, Ardianto
Construction and Material Journal Vol 1, No 3 (2019): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 1 NO. 3 NOVEMBER 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractAn analysis of stability needs to predict stress-strain values of soil, rock, and/or intermediate material (soil-rock) layers around the gate shaft during excavation works. Selection of stress-strain of intermediate material foccused on this paper will affect to the analysis result. This analysis concerned on some consideration to the selection the stress-strain parameters in determination of c’ and f’ parameters. In excavation works,the parameters were applied to the stability analysis of gate shaft construction of dam construction. The stability analysis used a 2 D software of PLAXIS. Each condition of gate shaft was reinforcement and un-reinforcement wall types. From several analyses, the parameters of c’ and f’ from stress-strain of soil was smaller than intermediate material.Keywords: Cohesion; angle of internal friction, stress, strain, gate shaft.Abstrak Suatu analisis stabilitas perlu untuk memperkirakan besarnya tegangan-regangan tanah, batuan, dan atau lapisan material peralihan tanah-batuan (intermediate material) di sekitar lubang galian vertikal. Pemilihan tegangan-regangan dari material peralihan tanah-batuan yang difokuskan pada paper ini akan berpengaruh terhadap hasil analisis. Analisis ini memusatkan perhatian pada beberapa pertimbangan pemilihan parameter tegangan-regangan dalam analisis stabilitas saluran pengalihn vertikal pada konstruksi dam. Analisis stabilitas ini menggunakan software Plaxis 2 D (dimensi). Masing-masing tipe dinding saluran vertikal ini adalah dengan dan tanpa perkuatan tulangan. Dari beberapa analisis, parameter c’ dan f’ dari tanah adalah lebih kecil dari material peralihan.  Katakunci: Kohesi, sudut geser dalam, tegangan, regangan, saluran pengalihan vertikal.
PENGGUNAAN AHP UNTUK PEMILIHAN METODE PERENCANAAN ANTARA KONVENSIONAL DENGAN BIM PADA REDESIGN PROYEK KONSTRUKSI Supriyadi, Iwan; Hasbi, Aland
Construction and Material Journal Vol 1, No 3 (2019): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 1 NO. 3 NOVEMBER 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract  During the construction projects, delays usually happen which are mainly caused by reworks, where 60% of reworks are caused by design failure. Since designs have a major impact on construction projects, there are methods to correctly create a design. Three methods of planning that can be done are conventional, semi-conventional, and BIM methods. The three methods have both advantages and disadvantages. Decision making for method selection for redesigning is very crucial to avoid delays to a project. The three main criteria in method selection are cost, time, and system. This research was done to decide the main criteria, sub-criteria, and an alternative in decision making of method selection for redesigning through the use of AHP (Analytical Hierarchy Process) and analyze conditions on the field with the result of AHP analysis. The result showed that cost was the main criterion with a weight if 0.40 and the sub-criterion for the cost was the HR  training cost with a global weight of 0.21. Alternative planning method selected was the BIM method with a global weight of 0.66. The result of field analysis showed that BIM planning method was 60.4% faster than the conventional method with an increase of training cost by 62.5%. The conclusion of this research was that BIM planning method was more efficient than conventional and semi-conventional planning in the process of re-design.Key words: Re-design, Conventional, BIM, AHPAbstrak Pada pelaksanaan proyek konstruksi, keterlambatan dengan rework menjadi penyebab utama dimana 60% penyebab Rework disebabkan oleh kesalahan desain. Besarnya dampak desain pada proyek konstruksi maka berbagai cara dilakukan untuk menyelesaikan proses desain dengan tepat. Tiga metode perencanaan yang dapat dilakukan yaitu Metode Konvensional, Metode Semi Konvensional, dan Metode BIM. Ketiga metode perencanaan tersebut sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Pengambilan keputusan saat pemilihan metode perencanaan pada pekerjaan re-design sangat krusial dalam mengurangi keterlambatan proyek. Banyaknya variabel dan kurangnya kriteria obyektif menyulitkan proses pemilihan metode perencanaan re-design. Tiga kriteria utama dalam proses pengambilan keputusan dalam pemilihan metode perencanaan re-design yaitu biaya, waktu, sistem. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kriteria utama, subkriteria dan alternatif dalam penentuan pengambilan keputusan dalam pemilihan metode perencanaan re-design dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hirerachy Process) dan menganalisa kondisi di lapangan dengan hasil analisis AHP. Hasil penelitian menunjukkan biaya menjadi kriteria utama dengan bobot sebesar 0.40 dan subkriteria yang terpilih adalah biaya pelatihan SDM dengan bobot global sebesar 0.21. Alternatif metode perencanaan yang dipilih adalah metode perencanaan BIM dengan bobot global sebesar 0.66. Hasil analisis lapangan juga menunjukan bahwa metode perencanaan BIM lebih cepat 60.4% dari metode perencanaan konvensional dengan peningkatan biaya pelatihan sebesar 62.5%. Simpulan dari penelitian ini adalah Metode Perencanaan BIM lebih efisien daripada Perencanaan Konvensional maupun semi-konvensional dalam pengerjaan re-design.Kata kunsi : Re-design, Konvensional, BIM, AHP
ANALISIS POTENSI GERAKAN TANAH DI DESA SIRNARESMI KABUPATEN SUKABUMI Nauli, Josua Kelpin; Subagio, Yukiko Vega; Mokoginta, Nabilla Kirana
Construction and Material Journal Vol 1, No 3 (2019): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 1 NO. 3 NOVEMBER 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractGeological phenomena of this kind is not the first time in the historical records, but still not maximizing the process of disaster management and the map of the land area of landslide caused by hilly geographical conditions, land Lanau, forest conditions planted Grain or crops, even by the human cause of illegal logging, as well. Therefore, this research aims to analyze the stability of slope based on data from the BPBD Sukabumi in the form of slope, morphology, class slopes, weight of the contents of land, soil cohesion and deep friction corners. The analysis was conducted with the help of GeoStudio 2012 software application. The results showed based on an analysis of 19 potentially landslides with a range SF 0530 – 0997 indicating the parameters used by the shear angle of 25 º and the soil weight of 13.4 kN/m³Keywords : Slope stability, Landslide, GeoStudio, Sukabumi.AbstrakFenomena geologi semacam ini bukan kali pertama dalam catatan sejarah, akan tetapi masih belum maksimalnya proses penanggulangan bencana dan rambu peta kawasan tanah longsor yang disebabkan kondisi geografis berbukit, tanah lanau, kondisi hutan yang ditanami padi-padian atau tanaman palawija, bahkan oleh sebab manusia sendiri dengan pembalakan liar. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas lereng berdasarkan data dari BPBD kabupaten Sukabumi berupa kemiringan lereng, morfologi, kelas lereng, berat isi tanah, kohesi tanah dan sudut gesek dalam. Analisis dilakukan dengan bantuan aplikasi software GeoStudio 2012. Hasil penelitian berdasarkan analisis 19 wilayah berpotensi longsor dengan range SF 0.530 – 0.997 menunjukkan parameter yang digunakan sudut geser 25º dan berat isi tanah 13.4 kN/m³.Kata kunci : Kemiringan lereng, Tanah longsor, GeoStudio, Sukabumi.
KARAKTERISTIK MORTAR MENGGUNAKAN BIOPOZZOLAN SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN Martina, Nunung; Cathelina, Seira Diwama; Tunnur, Zahara
Construction and Material Journal Vol 1, No 3 (2019): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 1 NO. 3 NOVEMBER 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis research uses Bio-pozzolan which consist of ASP and lime as a substitute for cement which is expected to be used in the manufacture of mortar. Mortar mixtures were tested with a total of 70 specimens, including compressive strength of 45 specimens according to SNI 03 – 6825 – 2002, flexural strength of 15 specimens according to ASTM C 580 – 02, and changes in length of 10 specimens according to ASTM C 157 – 93. Mortar specimens with a comparison ratio of 1 PC : 3 Aggregate, the adhesive material is partially replaced with a Bio-pozzolan adhesive consisting of ASP and lime. The amount of cement substitution with Bio-pozzolan is 17,5% of the weight of cement. In this research the variation of bio-pozzolan as follows; variation 1 (0% Bio-pozzolan), variation 2 (50% lime: 50% RHA), variation 3 (60% lime: 40% RHA), variation 4 (70% lime: 30% RHA), variation 5 (80% lime: 20% RHA). The results showed the composition of Bio-pozzolan variation 2 produces compressive strength with a value of 20,889 MPA, flexural strength is 6,3735 MPA, and a value of change in length with the lowest shrinkage expansion. This Bio-pozzolan Mortar variation 2 is included into the mortar type M.Keywords : Rice Husk Ash, Quicklime, Mortar, compressive strength, flexural strength, length change.AbstrakPenelitian ini menggunakan Biopozzolan yang terdiri dari abu sekam padi (ASP) dan kapur sebagai pengganti sebagian semen yang diharapkan dapat dimanfaatkan dalam pembuatan mortar. Campuran mortar yang diuji dengan total benda uji sebanyak 70 buah, meliputi kuat tekan 45 benda uji sesuai standar SNI 03 – 6825 – 2002, kuat lentur 15 benda uji sesuai standar ASTM C 580 – 02, dan perubahan panjang sebanyak 10 benda uji sesuai standar ASTM C 157 – 93. Benda uji berupa mortar dengan perbandingan komposisi 1 Pc ; 3 Psr, bahan perekat isi diganti sebagian dengan perekat Biopozzolan yang terdiri dari ASP dan kapur. Jumlah substitusi semen dengan biopozzolan sebesar 17,5% dari berat semen. Pada pebelitian ini Biopozzolan divariasikan sebagai berikut; variasi 1 (0% Biopozzolan) , variasi 2 (50% Kapur : 50% ASP), variasi 3 (60% Kapur : 40% ASP), variasi 4 (70% Kapur : 30% ASP), variasi 5 (80% Kapur : 20% ASP). Hasil penelitian didapatkan komposisi Biopozzolan variasi 2 menghasilkan kuat tekan dengan nilai 20,899 Mpa dan kuat lentur dengan nilai 6,3735 MPa serta nilai perubahan panjang dengan muai susut paling rendah. Mortar Biopozzolan variasi 2 ini termasuk tipe M.Kata kunci : Abu Sekam Padi, Kapur, Mortar, kuat tekan, kuat lentur, perubahan panjang.
PEMANFAATAN LIMBAH BOTTOM ASH DAN LIMBAH KACA PADA CAMPURAN BATAKO Putri, Desi; Kinasti, Rr. Mekar Ageng; Lalus, Divad Fredonanta
Construction and Material Journal Vol 1, No 3 (2019): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 1 NO. 3 NOVEMBER 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractIncreased housing construction has resulted in an increased demand for concrete beams, this of course has an impact on the needs of basic materials such as sand. The increasing demand for sand will have an impact on the price of sand, especially for areas that are difficult to get sand as raw material. An alternative to sand is to use basic ash. This waste will accumulate and pollute the environment. One effort to reduce this waste was to make glass waste as a substitute for cement in bricks. This study aimed at determining the compressive strength of concrete beams using bottom ash and cement with glass waste in a certain percentage. This research was carried out in two testing stages. In the initial stage of the study, the preliminary phase carried out included the physical properties of the material testing. The second step was to make test specimens with four variations of the mixture, that was 0%, 10 % LK + 10 % BA, 10 % LK + 20 % BA dan 10% LK + 30 % BA, and then a compression test on 7, 14 and 28 days of age. From the test results, the compressive strength results obtained from the brick using bottom ash and glass waste were respectively 4,13 MPa, 4,31 MPa, 7,14 MPa dan 5,21 Mpa. Based on the results of the research (no subject of the sentence) we concluded that the most increased compressive strength of the brick was on 10 % LK + 20 % BA variation, and the decrease of compressive strength started on 10 % LK + 30 % BA variation.Keywords : brick, residential, bottom ash, compressive strength, glass waste.AbstrakMeningkatnya pembangunan hunian mengakibatkan naiknya permintaan akan batako, hal ini tentunya berdampak terhadap kebutuhan bahan dasar batako seperti pasir juga mengalami peningkatan. Kebutuhan pasir yang meningkat akan menaikkan harga pasir, terutama untuk daerah yang sulit mendapatkan bahan baku pasir. Bahan alternatif pengganti bahan baku pasir salah satunya adalah dengan memanfaatkan limbah bottom ash. Selama ini limbah bottom ash hanya ditimbun di lahan kosong, sehingga menumpuk. Hal ini tentunya sangat berbahaya apabila bottom ash terbawa angin atau air karena dapat mencemari lingkungan serta mengganggu pernapasan. Limbah kaca merupakan salah satu limbah anorganik hingga saat ini. Limbah ini dibuang begitu saja tanpa adanya pengolahan yang lebih bermanfaat sehingga menumpuk dan terkesan hanya mengotori lingkungan sekitarnya. Salah satu upaya mengurangi limbah ini dengan menjadikan limbah kaca sebagai substitusi semen pada batako. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tekan batako bila pasirnya digantikan dengan limbah bottom ash dan semen digantikan dengan limbah kaca menggunakan prosentase tertentu. Penelitian dilakukan secara eksperimental di laboratorium dengan dua tahap pengujian. Pada tahap awal penelitian dilakukan pengujian pendahuluan meliputi pengujian sifat fisik bahan. Tahap kedua dilakukan pembuatan benda uji dengan dengan empat variasi campuran yaitu 0%, 10 % LK + 10 % BA, 10 % LK + 20 % BA dan 10% LK + 30 % BA kemudian dilakukan uji tekan pada umur 7, 14 dan 28 hari. Dari hasil pengujian, didapat hasil kuat tekan batako menggunakan limbah bottom ash dan limbah kaca masing-masing adalah 4,13 MPa, 4,31 MPa, 7,14 MPa dan 5,21 MPa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kenaikan kuat tekan terbesar batako terdapat pada variasi 10 % LK + 20 % BA  dan terjadi penurunan kuat tekan batako pada variasi 10 % LK + 30 % BA.Kata kunci  : Batako, hunian, bottom ash, kuat tekan, limbah kaca. 
TINJAUAN FATIK ELEMEN STRUKTUR ATAS JEMBATAN TERHADAP LHR DAN USIA RENCANA SESUAI AASHTO 2012 Fahimuddin, Fauzri; Hakim, Dio Akbar; Indiandto, Andi
Construction and Material Journal Vol 1, No 3 (2019): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 1 NO. 3 NOVEMBER 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractA lot of structures failure on the bridge, causes a collapsed to the bridges. The reason of the collapsed was dynamic loads that happen on the bridge. Dynamic loads make stress and relax happen at the same time. Fatigue analysis is an analysis that calculate the dynamic load that happen on the bridge, with counting the big vehicle or truck. Fatigue analysis can’t analyze all the element with one step. In this research the bridge was a truss bridge with span 70 m as the main structure. In fatigue analysis, stress that used was stress that caused by dead load and stress that caused by the big vehicle or truck passing through. The value between that stresses used to call stress range. In AASHTO the value of truck that passing truck in a traffic called Average Daily Truck Traffic (ADTT). Stringer, cross beam, and main truss was the element that will be analyzed. In this structure we use category B, where ADTT is 860, Threshold is 110 MPa, A is 39,3 x 1011, and the n is 1. From stress range that happen in the structure, we can find the age and ADTT until the bridge collapse because fatigue. In the end the elements that had the lowest age and the lowest ADTT was the main truss, where it just has 27 years old left and can only take 299 truck/day. Then the bridge has to get a maintenance and repair before it gets 27 years old.Keywords : Fatigue, age, ADTT, stress rangeAbstrakBanyak terjadinya kegagalan struktur pada jembatan, yang menyebabkan keruntuhan pada jembatan. Hal itu disebabkan oleh beban dinamis yang terjadi pada jembatan. Beban dinamis membuat terjadinya tegangan dan relaksasi dalam waktu bersamaan. Analisa fatik merupakan perhitungan dengan memperhitungkan beban dinamis yang terjadi pada jembatan, dengan beban dianggap sebagai kendaraan besar atau truk. Memperhitungkan kondisi fatik tidak dapat dihitung langsung untuk satu jembatan. Dalam analisa ini menggunakan jembatan dengan bentang 70 m sebagai struktur rangka atasnya. Pada Analisa fatik tegangan yang dihitung berupa tegangan akibat beban sendiri pada jembatan dan tegangan ketika dilalui oleh kendaraan besar atau truk. Perbedaan tegangan tersebut biasa disebut dengan stress range. Pada AASHTO, lalu lintas harian rata-rata (LHR) biasa disebut Average daily truck traffic (ADTT). Elemen yang dihitung berupa stringer, cross beam, dan batang rangka utama. Pada struktur ini kategori yang digunakan adalah kategori B dengan ADTT sebesar 860, threshold sebesar 110 MPa, A sebesar 39,3 x 1011 MPa3 dan n sebesar 1. Dari stress range yang didapat, maka dapat dicari umur jembatan serta ADTT hingga jembatan pada kondisi fatik. Dapat disimpulkan bahwa elemen yang mempunyai umur dan ADTT terendah adalah batang rangka utama, dengan nilai umur rencana 27 tahun dan ADTT 299 truk/hari. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa jembatan harus diberi perkuatan saat umur mendekati 27 tahun.Kata kunci : Fatik, umur rencana, ADTT, stress range.
PENGARUH DIAMETER TIANG TERHADAP TAHANAN GESEK TIANG DALAM TANAH LEMPUNG Pradiptiya, Andikanoza; Salimah, A’isyah
Construction and Material Journal Vol 1, No 3 (2019): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 1 NO. 3 NOVEMBER 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractSome buildings impose limits on the foundation displacement that occur with relatively small values so as not to cause structural damage. The test method used was to make a model test box as a testing medium by simulating the actual model into the form of a scale model. The study was conducted using a single pile foundation with reduced scale, made of concrete with a diameter of 0.02 m, 0.03 m, 0.04 m and the length of each pile was 0.4 m. The pile model was mounted by pressing into the clay that had been compacted in the test box and then given a tensile load which refers to ASTM D3689-07 procedure E (Constant Rate of Uplift Test). Mobilization of pile friction resistance at critical displacement determined the frictional resistance of the ultimate pile units. The test results showed that the greater the diameter of the pile, the frictional resistance of the ultimate pile units would increase. The increase in frictional resistance of the ultimate pile units showed an average value of around 17.1%.Keywords : Pile foundation, Pile diameter, Friction resistance.AbstrakMeningkatnya pembangunan hunian mengakibatkan naiknya permintaan akan batako, hal ini tentunya Beberapa konstruksi bangunan memberikan batasan kepada perpindahan tiang yang terjadi dengan nilai yang relatif kecil supaya tidak menyebabkan kerusakan struktur. Metode uji yang dipakai adalah membuat box uji model sebagai media pengujian, dengan mensimulasikan model yang sebenarnya ke dalam bentuk model skala. Penelitian dilakukan menggunakan model pondasi tiang tunggal penampang lingkaran lingkaran skala tereduksi yang terbuat dari beton dengan diameter 0,02 m, 0,03 m, 0,04 m dan panjang  masing-masing tiang adalah 0,4 m. Model tiang dipasang dengan cara ditekan pada tanah lempung yang sudah dipadatkan dalam box uji kemudian diberikan beban tarik yang mengacu pada ASTM D3689-07 prosedur E (Constant Rate of Uplift Test). Mobilisasi tahanan gesek tiang pada perpindahan tiang kritis menetukan tahanan gesek satuan ultimit. Hasil uji memperlihatkan bahwa semakin besar diameter tiang, tahanan gesek satuan ultimit tiang akan bertambah. Peningkatan tahanan gesek satuan ultimit tiang menunjukkan rata-rata sekitar 17,1 %.Kata kunci : Pondasi Tiang, Diameter Tiang, Tahanan Gesek Tiang.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol. 5 No. 2 (2023): Construction and Material Journal Vol. 5 No. 2 Juli 2023 Vol. 5 No. 1 (2023): Construction and Material Journal Vol. 5 No. 1 Maret 2023 Vol. 4 No. 3 (2022): Construction and Material Journal Vol. 4 No. 3 November 2022 Vol. 4 No. 2 (2022): Construction and Material Journal Vol. 4 No. 2 Juli 2022 Vol. 4 No. 1 (2022): Construction and Material Journal Vol. 4 No. 1 Maret 2022 Vol. 3 No. 3 (2021): Construction and Material Journal Vol. 3 No. 3 November 2021 Vol. 3 No. 2 (2021): Construction and Material Journal Vol. 3 No. 2 Juli 2021 Vol. 3 No. 1 (2021): Construction and Material Journal Vol. 3 No. 1 Maret 2021 Vol. 2 No. 3 (2020): Construction and Material Journal Vol. 2 No. 3 November 2020 Vol 2, No 3 (2020): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 2 NO. 3 NOVEMBER 2020 Vol 2, No 2 (2020): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 2 NO. 2 JULI 2020 Vol. 2 No. 2 (2020): Construction and Material Journal Vol. 2 No. 2 Juli 2020 Vol. 2 No. 1 (2020): Construction and Material Journal Vol. 2 No. 1 Maret 2020 Vol 2, No 1 (2020): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 2 NO. 1 MARET 2020 Vol 1, No 3 (2019): CONSTRUCTION AND MATERIAL JOURNAL VOL. 1 NO. 3 NOVEMBER 2019 Vol. 1 No. 3 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 3 November 2019 Vol 1, No 2 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 2 Juli 2019 Vol. 1 No. 2 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 2 Juli 2019 Vol 1, No 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019 Vol. 1 No. 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019 More Issue