cover
Contact Name
Yunita Djamalu
Contact Email
jtpg@poligon.ac.id
Phone
+6281244439447
Journal Mail Official
jtpg@poligon.ac.id
Editorial Address
Prodi Mesin dan Peralatan Pertanian, Politeknik Gorontalo. Jl. Muchlis Rahim, Panggulo, Kec. Botupingge, Kab. Bone Bolango, Gorontalo
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo
Published by Politeknik Gorontalo
ISSN : 2502485X     EISSN : 25032992     DOI : 10.30869
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) adalah jurnal ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian Politeknik Gorontalo. Jurnal ini memuat hasil-hasil penelitian dan pengetahuan sistematis rekayasa dan teknologi dalam bidang teknologi mesin dan peralatan pertanian. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Mei dan November.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)" : 12 Documents clear
DESAIN HAMMER MILL PENGGILING TONGKOL JAGUNG BENTUK SEGITIGA MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR BENSIN Abdul Hanto; Siradjuddin Haluti; Sjahril Botutihe
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia dan ternak karena hampir keseluruhan bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan. Selain sebagai komoditas pangan, jagung sangat dibutuhkan sebagai penyusun utama bahan pakan ternak terutama unggas. Di Indonesia, jumlah kebutuhan jagung meningkat dari tahun ke tahun dalam jumlah yang cukup tinggi karena adanya permintaan dari industri pakan ternak. Selama ini sudah ada hammer mill penggiling tongkol jagung keluaran pabrik dengan menggunakan mesin diesel, namun keberadaan hammer mill tongkol jagung buatan pabrik menjadi ganjalan bagi pelaku usaha ternak skala kecil, hal ini disebabkan dalam industri peternakan skala kecil tidak memiliki ruang yang luas untuk menempatkan sebuah mesin, dikarenakan mesin hammer mill tersebut memiliki dimensi yang luas, daya motor yang besar dan dimensi hammer mill yang cukup besar serta konsumsi bahan bakar yang besar. Pelaku usaha peternakan skala kecil memerlukan mesin penggiling tongkol jagung menggunakan penggerak motor bensin yang memiliki hammermiil dengan ukuran yang lebih kecil yang mampu memuaskan konsumen (peternak) dengan luas dimensi ringkas dan proses penggilingan yang tepat. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha peternakan dan pengolahan limbah jagung, maka perlu dilakukan desaian hammer mill tongkol jagung bentuk segitiga menggunakan penggerak motor bensin, dengan dimensi dan ukuran yang lebih kecil. dengan panjang keseluruhan 450 mm lebar 200 mm dan tinggi 200 mm. Mempunyai tiga buah dudukan mata pisau dengan tiap-tiap dudukan memiliki 16 buah mata pisau dengan keseluruhan mata pisau berjumlah 48 buah mata pisau. Hasil pengujian menunjukan bahwa hammer mill penggiling tongkol jagung dengan bentuk segitiga lebih bagus hasil penggilingannya serta lebih halus butiran tongkolnya dari pada hammer mill penggiling sebelumnya dengan produktivitas rata-rata 36 kg/jam dengan ukuran ≤ 4 mm.
ALAT PENEKUK SENGKANG (BEGEL) PADA STURUKTUR BETON Abd. Rahman Abdul; Burhan Liputo, ST, MT; Devitta P. Mohidin, Spd,. Mpd2
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat Penekuk sengkang (begel) pengikat besi tulangan beton adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan besi tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan. cara kerja alat ini adalah besi yang akan dibengkokkan dimasukkan di antara lubang tekan dan poros pembengkok kemudian diatur sudutnya sesuai dengan sudut bengkok yang diinginkan dan panjang pembengkokkannya. Umumnya proses pembengkokan atau bending ini dilakukan secara sederhana dengan menggunakan alat yang sangat terbatas serta hasil kurang maksimal. Permasalahan ini dapat diatasi dengan membuat suatu perencanaan alat untuk memperbaiki alat yang efektif dan efesien. Tenaga kerja yang mempunyai keterampilan dan keahlian dalam mendirikan sebuah bangunan beton sangat banyak, akan tetapi masih membutuhkan alat bantu untuk mengerjakan bagunan, terutama pada saat pembuatan besi tulangan sengkang (begel), yang berfungsi sebagai pengikat antara dinding kolom dan pondasi. Dari penjelasan tersebut, penulis berinisiatif untuk membuat suatu alat pembetuk begel (sengkang) pada rangka sturuktur beton untuk penekuk besi. Alat ini tidak jauh bedanya dengan alat yang suda ada, hanya perancangannya yang membedakan. Pengerjaannya cukup menjepitkan besi tulangan lalu memutarkan pedal penggerak dan efesien waktu pengerjaan alat ini lebih cepat pada saat penekuk besi tulangan. Besi beton merupakan material pembentuk beton struktur, baik pekerjaan kolom, balok, dan lantai Karena fungsinya yang sangat penting bagi kekuatan struktur, maka besi beton yang harus digunakan harus sesuai SNI yang popular disebut besi banci dengan harga yang lebih murah. Besi beton adalah besi yang biasa digunakan untuk penulangan dalam konstruksi beton atau yang biasa dikenal dengan sebutan beton bertulang. Besi beton ini telah memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah konstruksi. Beton pada prinsipnya telah mempunyai kekuatan yang terbatas untuk memikul beban. Oleh sebab itu, penulangan pada beton biasanya ditambah dengan besi beton agar konstruksinya menjadi lebih kuat dan akhirnya dapat memikul beban–beban atau gaya yang bekerja sehingga dikenal istilah beton bertulang atau begel atau sengkang.
OPTIMALISASI MESIN PENCACAH PLASTIK OTOMATIS Hariyanto Upingo Upingo; Yunita Djamalu; Sjahril Botutihe
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plastik merupakan bahan pokok kemasan yang banyak digunakan dalam industri makanan dan minuman, namun semua produk plastik tersebut tidak dapat di daur ulang dengan waktu yang singkat. Tercatat plastik yang digunakan oleh masyarakat indonesia di tahun 2015 yaitu 5,4 juta ton pertahun dengan menduduki peringkat ke 2 penghasil sampah domestik,.“berdasarkan data statistik persampahan plastik tersebut merupakan 14% dari total produksi sampah Indonesia”. Mesin Penghancur Plastik yang dibuat kapasitasnya 30 kg/jam, mesin ini sangat mudah dioperasikan. Khususnya untuk penghancur benda-benda yang rusak atau tempat air minum yang terbuat dari plastik atau botol bekas/sisa buangan/limbah. Rumus dan teori yang digunakan perancangan khususnya untuk penghancur plastik di gunakan dengan pengukuran yang diambil secara umumnya: Panjang x Lebar x Tinggi atau 50 x 45 x 75 cm dengan kapasitas 30 kg/jam. Oleh karena itu peneliti termotivasi untuk mendesain kembali mata pisau mengoptimalkan mesin pencacah tersebut, peneliti merancang ulang mesin penghancur plastik dengan mata pisau jenis material baja berkarbon tinggi ( pegas mobil ) agar proses pencacahan lebih optimal.
REDESAIN MATA PISAU PENGGILING JAGUNG UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HASIL PENGGILINGAN Alpian Papeo; Burhan Liputo; Devitta P. Mohidin
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung giling merupakan bahan pokok dalam pembuatan makanan ternak yang banyak dikonsumsi oleh peternak besar dan kecil. Sebagai bahan pokok makanan ternak maka tingkat kehalusan gilingan dari jagung harus disesuaikan dengan usia binatang, apakah untuk penggemukan atau produksi berpengaruh terhadap pertumbuhan ternak (Hall, 1983) salah satu kendala dalam mendapatkan hasil gilingan jagung yang bervariasi adalah penggunaan mesin penggiling jagung yang belum sesuai dengan biaya oprasi.Adapun alat mesin penggiling jagung sebelumnya yang menunjukan operasi proses penggilingan berjalan dengan baik, tetapi perlu adanya penyempurnaan dan pembaharuan mesin penggiling jagung dan terutama mekanisme penggilingan yang memerlukan rancangan pada mata pisau penggiling agar dapat menghasilkan penggilingan yang lebih cepat lagi.Mesin penggiling jagung sebelumnya sudah berjalan dengan baik tapi belum bisa di katakan optimal karna proses kerja penggiling jagung masih dilakukan sebanyak tiga kali, dengan prinsip demikian proses kerja mesin penggiling jagung masih membutuhkan waktu lama sehingga dibadingkan dengan bahan baku yang diolah tidak efisien, karna mata pisau dan dudukan pisau merupakan inti pada proses kerja penggilingan jagung.Penelitian ini penulis bermaksud memperbaiki atau menyempurnakan mesin penggiling jagung dengan mendesain mata pisau yang lebih efisien lagi dan dapat membantu penyempurnaan pada mesin penggiling jagung untuk menghasilkan penggilingan beras jagung yang halus dengan proses penggilingan yang relatif cepat.
REDESAIN ALAT TEST BAR COLLET UNTUK KEPRESISIAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL Jefrin H. Antungo; Siradjuddin Haluti; Yunita Djamalu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat tes bar kollet merupakan suatu alat yang di gunakan untuk kepresisian atau kesejajaran terhadap kepala tetap dan kepala lepas pada mesin bubut, sehubungan dengan hal itu mesin bubut perlu dirawat agar tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti berkarat dll, bahan yang di gunakan untuk membuat alat tes bar kollet yakni baja dan stainless serta tidak gampang berkarat. Mesin bubut terbagi atas beberapa jenis yakni, mesin bubut konvensional (biasa), mesin bubut celtic 14, mesin bubut ringan, mesin bubut sedang, mesin bubut standar, dan mesin bubut panjang. Tetapi, mesin bubut yang akan digunakan untuk membuat tes bar kollet tersebut adalah mesin bubut konvensional yang memiliki lubang tirus dan tidak memiliki ulir. Pembuatan alat tes bar kollet ini di awali dengan proses persiapan alat dan bahan, penjadwalan waktu pelaksaan, langkah - langkah pengerjaan, proses pembuatan, dan hingga sampai pada pengerjaan fhinishing. Alat tes bar kollet tersebut di buat hanya memiliki beberapa bentuk yakni bentuk tirus, bentuk bubut rata, dan champer. Prinsip kerja dari alat ini, bentuk tirus pada tes bar kollet di masukan pada lubang kepala tetap dan lubang kecil yang ada pada ujung tes bar kollet menyentuh pada ujung senter putar yang terpasang pada kepala lepas. Hasil yang di dapatkan pada percobaan sebelum dan sesudah menggunakan tes bar kollet berbeda, pada percobaan awal pembubutan sebelum menggunakan alat tes bar kollet hasilnya tidak sesuai dan setelah pada percobaan ke dua dengan menggunakan alat tes bar kollet hasilnya sesuai yang di inginkan.
RANCANG BANGUN ALAT PENYIANG GULMA PADA PADI SAWAH Abdul Karim Hayun; Siradjuddin Haluti; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut rumput (gulma) yang berada di antara sela-sela padi, dan sekaligus menggemburkan tanah. Cara kerja alat ini yaitu didorong secara berulang-ulang dalam satu lintasan sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membersikan satu lintasan pada sela-sela tanaman padi. Kelebihan alat ini yaitu, mudah dibuat, material yang digunakan tidak terlalu mahal. Kekurangan, cara kerjanya sangat lambat, sehingga membutuhkan waktu yang banyak karena carakerjanya ulang-ulang, karena tidakhanya di dorong, akan tetapi mengaduk rumput (gulma) sampai tercampur dengan lumpur. Adapun mesin penyiang yang sudah pernah ada, cara kerja alat ini cepat, karena sudah mennggunakan motor bensin. Alat yang dirancang memiliki keunggulan tertentu. Alat ini terbuat dari kayu dan besi yang mengandalkan roda sebagai penghasil putaran untuk roda belakang yang berfungsi sebagai pisau yang mengocok rumput dengan tanah. Dari data diatas yang sudah diperoleh untuk hasil pengujian alat, penyiangan dapat diketahui secara pasti. Berdasrkan hasil uji coba dengan menggunakan alat penyiangan padi sawah yang sudah dimodifikasi. Alat ini memiliki pisau yang cukup banyak, yaitu berjumlah seluruhnya 37 mata pisau. Sehingga hasil penyiangan lebih bagus dan merata karena memiliki pembatas kedalaman sehingga dapat dikatakan bisa lebih baik dari kerja alat yang sudah pernah ada. Alat Penyiang Gulma dapat digunakan untuk menyiang padi sawah dengan genangan air 2 cm dan kedalaman lumpur 2 sampai cm dan jarak tanam padi tidak bias kurang dari 22 cm. Hasil untuk kerja Alat Penyiang didapat hasil 8-10 m/menit
RANCANG BANGUN ALAT PRES TAHU Ahmad Sunge; Burhan liputo; Farid Darise
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tahu merupakan makanan yang terbuat dari bahan baku kedelai dan proses pengolahannya masih sederhana. Tahu diakui sebagai makanan bergizi dan murah sehingga menjadi makanan yang digemari oleh masyarakat. Umumnya industri tahu termasuk industri kecil sehingga dalam proses pengolahannya masih sangat sederhana dan banyak menggunakan tenaga manusia. Salah satu tahapan pengolahan tahu yaitu pengepresan. Alat pres tahu yang digunakan saat ini masih tradisional yang berupa batu dengan berat 10-15 kg, batu tersebut diangkat dan diletakkan diatas papan cetak tahu. Hal ini tidak efektif karena harus dikerjakan berulang-ulang hingga akhir pengepresan. Pada penelitian ini dirancang bangun sebuah alat pres tahu yang lebih efektif dari segi penggunaannya dalam mengepres tahu. Ukuran wadah cetakan 40 x 40 x 40 cm dengan kapasitas 5 Kg. Dari hasil pengujian alat pres tahu membutuhkan waktu 20 menit untuk mengepres 5 kg bubur tahu hingga menghasilkan tahu yang berbentuk kotak.
PEMBUATAN ALAT PENGUPAS SABUT KELAPA MUDA SISTEM PUTAR Haris Abdullah; Yunita Djamalu; Sjahril Botutihe
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman kelapa merupakan sumber daya alam yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu manfaat dari tanaman kelapa adalah buah kelapa muda merupakan bahan baku yang dapat dijadikan olahan minuman segar. Pada umumnya proses pengupasan kelapa muda masih menggunakan proses manual sehingga dibutuhkan tenaga yang besar, waktu yang lama, dan alat yang tajam untuk mengupas kelapa muda, untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya desain mesin pengupas kelapa muda yang lebih efisien, mesin ini didesain menggunakan bahan yang lebih murah sehingga bisa dijangkau oleh semua masyarakat terutama yang mempunyai usaha penjualan kelapa muda. Alat pengupas kelapa muda ini prinsip kerjanya system putar, kelapa yang akan dikupas diletakkan pada bagian atas yang dibuat khusus untuk dudukan kelapa dan untuk memastikan kelapa tidak jatuh pada saat proses pengupasan, kelapa muda ditahan menggunakan poros berulir yang berfungsi sebagai pengunci. Motor penggerak yang digunakan adalah motor listrik, daya pada motor listrik akan diteruskan dari putaran pully motor melalui v-belt ke pully yang digerakkan. Proses pengupasan dilakukan dengan menarik handle sehingga secara otomatis mata pisau akan menyayat sabut kelapa muda. Bagian yang tidak terpotong pada saat berputar dipotong secara manual menggunakan pisau yang ada disamping alat. Pada pengujian di dapatkan hasil pengupasan 3 buah kelapa muda membutuhkan waktu 79,09 detik , rata-rata 26,36 detik per buah, kapasitas pengupasan alat adalah 136 buah/ jam.
RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS PISANG Wahyudin van Gobel; Yunita Djamalu; Evi Sunarti Antu
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pengirisan pisang di Gorontalo pada umumnya masih menggunakan alat sederhana dan manual, karena masyarakat belum begitu faham tentang alat pembuatan pengiris pisang ini dan tingkat efisiensi alat yang masih kurang. Beberapa studi terdahulu yang terkait dengan alat pengiris pisang yang pernah ada masih relatif mahal dan hanya memiliki tiga mata pisau sehingga memperlama proses pengirisan pisang, untuk itu perlu desain ulang agar proses pengiris pisang lebih optimal. Adapun tujuan dari penulis tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Merancang bangun suatu model alat pengiris pisang yang mekanis dengan empat mata pisau, membandingkan hasil produksi alat pengiris pisang tiga mata pisau dengan pengiris empat mata pisau. Sistim kerja alat pengiris pisang, motor listrik dijalankan dan setelah putaran stabil, dilakukan dengan cara memasukan buah pisang kedalam corong penampung pisang kemudian di dorong menuju ke mata pisau yang berputar agar pisang teriris kemudian pisang akan keluar melalui corong keluar dengan bentuk pisang yang sudah di iris. Hasil pengujian kapasitas alat pengiris pisang, hasil dari irisan bulat 1 kg menghasilkan waktu rata-rata 62,79 kg/jam, pengujian ke dua untuk hasil irisan memanjang rata-rata 68,36 kg/jam.
RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS DAN PEMBELAH BUAH NANAS SISTEM MANUAL Rival Daud; Evi Sunarti Antu; Burhan Liputo
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pengupasan dan pembelahan buah nanas ini pada umumnya dilakukan dengan cara manual. Dan cara ini mempunyai resiko yang cukup besar. Perancangan alat pengupas dan pembelah buah nanas bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam proses pengupasan dan pembelahan buah nanas sehingga proses pengupasan dan pembelahan buah nanas akan lebih efektif dan mudah dilakukan tanpa menimbulkan resiko. Prinsip kerja alat pengupas dan pembelah buah nanas sistem tekan manual. Tuas penekan mata pisau digerakkan dengan cara ditekan secara manual menuju buah nanas. Pisau pengupas buah nanas ini dirangcang untuk bisa dilepas/diganti sesuai dengan besar diameter dari buah nanas. Hasil pengupasan dan pembelahan buah nanas dengan mata pisau Ø90 mm membutuhkan waktu 15,01detik,sedangkan mata pisau Ø85 mm membutuhkan waktu 13,06 detik maka proses pengupasan dan pembelahan ke4 buah nanas membutuhkan waktu 28.07 detik.

Page 1 of 2 | Total Record : 12