cover
Contact Name
Lili Amaliah
Contact Email
jurnal.ilmugizi@untirta.ac.id
Phone
+6285288361971
Journal Mail Official
jurnal.ilmugizi@untirta.ac.id
Editorial Address
Program Studi Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jenderal Sudirman KM 3, Cilegon, Banten 42435
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas
ISSN : 27456404     EISSN : 27742547     DOI : http://dx.doi.org/10.52742
Core Subject : Health,
This journal publishes articles and reviews with focus and scope i.e occupational nutrition, clinical nutrition and dietetics, community nutrition, management of food services, sports nutrition, nutrition and productivity, education, and promotion of health and nutrition.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Volume 1, Nomor 1, Tahun 2020" : 5 Documents clear
RISIKO KEJADIAN DIARE AKIBAT TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF Mukhlidah Hanun Siregar; Arif Sumantri; Febrianti Febrianti
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Volume 1, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v1i1.9448

Abstract

ABSTRAKDiare merupakan salah satu penyebab terbesar kematian bayi di Indonesia. Beberapa penelitian telah menunjukkan manfaat ASI eksklusif untuk mencegah diare pada bayi. Dalam beberapa penelitian, risiko diare yang diakibatkan pemberian ASI eksklusif berbeda-beda. Hal ini disebabkan adanya faktor perancu yang mempengaruhi hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko kejadian diare pada bayi 0-6 bulan yang tidak diberi ASI eksklusif dengan pengaruh variabel perancu yang tidak terkontrol yaitu sanitasi lingkungan, perilaku ibu, dan intoleransi laktosa. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain case control dengan populasi bayi usia 0-6 bulan yang terdaftar di Puskesmas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, dengan perbandingan kasus dan kontrol = 1: 3. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada ibu bayi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidak diberi ASI Eksklusif berisiko mengalami diare 2,6 kali lebih banyak dibandingkan bayi yang diberi ASI Eksklusif (CI 95% 0,51-13,04). Kesimpulan ini karena ada faktor lain yang tidak terkontrol dan berpengaruh terhadap kejadian diare, antara lain perilaku ibu (OR = 0,07; CI 95% 0,07-0,92) dan intoleransi laktosa (OR = 5,57; CI 95% 1,40-22,11). Setiap calon ibu perlu untuk meningkatkan pengetahuan tentang ASI Eksklusif, manfaat, cara menjaga diri agar ibu dapat memberikan ASI Eksklusif, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi kejadian diare terutama terkait perilaku ibu dalam pengasuhan dan intoleransi laktosa. Kata kunci : ASI Eksklusif, diare, perilaku ibu, intoleransi laktosa  ABSTRACT Diarrhea is one of the biggest causes of infant mortality in Indonesia. Several studies have shown the benefits of exclusive breastfeeding to prevent diarrhea in babies. In several studies, the risk of diarrhea resulting from exclusive breastfeeding varies. This is due to confounding factors affecting the relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of diarrhea in infants aged 0-6 months. The purpose of this study was to determine the risk of diarrhea in infants 0-6 months who were not exclusively breastfed with uncontrolled confounding variables, namely environmental sanitation, maternal behavior, and lactose intolerance. This study is an analytical study with a case control design with a population of infants aged 0-6 months who are registered at the Puskesmas. Sampling was done by using purposive sampling technique, with a comparison of cases and controls = 1: 3. Data collection was carried out by interviewing the mother of the baby. The results showed that babies who were not given exclusive breastfeeding had a risk of experiencing diarrhea 2.6 times more than babies who were given exclusive breastfeeding (95% CI 0.51-13.04). This conclusion is because there are other uncontrolled factors that influence the incidence of diarrhea, including maternal behavior (OR = 0.07; 95% CI 0.07-0.92) and lactose intolerance (OR = 5.57; 95% CI. 1.40-22.11). Every prospective mother needs to increase knowledge about exclusive breastfeeding, benefits, how to protect herself so that mothers can provide exclusive breastfeeding, as well as other factors that affect the incidence of diarrhea, especially related to maternal behavior in care and lactose intolerance. Keywords : Exclusive breastfeeding, diarrhea, maternal behavior, lactose intolerance
PEMETAAN STATUS GIZI MAHASISWA PROGRAM STUDI GIZI UNTIRTA Ratu Diah Koerniawati; Mukhlidah Hanun Siregar
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Volume 1, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v1i1.9445

Abstract

ABSTRAKObesitas sentral merupakan salah satu masalah gizi pada mahasiswa. Permasalahan status gizi ini akan memberikan dampak terhadap kondisi belajar mahasiswa. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan pemetaan profil status gizi mahasiswa di Program Studi Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah metode cross sectional dengan teknik pengambilan sampel secara purposive. Penelitian ini dilakukan di Program Studi Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Subjek penelitian adalah mahasiswa angkatan pertama Program Studi Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebanyak 37 Mahasiswa. Teknik pengambilan data penelitian dengan melakukan pengukuran antropometri, antara lain penimbangan berat badan menggunakan timbangan digital, pengukuran tinggi badan menggunakan microtoice, dan pengukuran lingkar pinggang menggunakan pita ukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 16,2% mahasiswa yang mengalami obesitas dimana sebanyak 83,3% diantaranya mengalami obesitas sentral. Berdasarkan lingkar pinggang dilaporkan bahwa sebesar 16,2% mengalami obesitas sentral. Prevalensi obesitas dan obesitas sentral pada Mahasiswa Gizi Untirta masih tergolong rendah. Kata kunci : Mahasiswa gizi, indeks massa tubuh, lingkar perut, obesitas sentral, status gizi ABSTRACT             Central obesity is one of the nutritional problems among students. This nutritional status problem will have an impact on student learning conditions. The research objective was to map the nutritional status profiles of students in the Nutrition Study Program of the Faculty of Medicine, Sultan Ageng Tirtayasa University in 2019. The research design used was a cross sectional method with purposive sampling technique. This research was conducted at the Nutrition Study Program, Faculty of Medicine, Sultan Ageng Tirtayasa University. The research subjects were 37 students of the first batch of Nutrition Study Program, Faculty of Medicine, Sultan Ageng Tirtayasa University. The research data collection technique used anthropometric measurements, including weighing using digital scales, measuring height using a microtoice, and measuring waist and hip circumference using a measuring tape. The results showed that there were 16.2% of students who were obese where 83.3% of them had central obesity. Based on the waist circumference it was reported that 16.2% had central obesity. The prevalence of obesity and central obesity among Nutrition Students in Untirta is still low. Keywords : Nutrition students, body mass index, abdominal circumference, central obesity, nutritional status 
Pemberian ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) pada Kejadian Stunting di Negara Berkembang Annisa Nuradhiani
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Volume 1, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v1i1.9447

Abstract

ABSTRAK           World Health Organization (WHO) menganggap stunting adalah masalah kesehatan masyarakat karena prevalensi stunting pada anak di bawah 5 tahun pada tingkat global > 20% dan  sering dijumpai di negara berkembang. Stunting memiliki dampak panjang terkait dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dampak jangka menengah terkait intelektualitas dan kemampuan kognitif, dan dampak jangka pendek yang serius berupa morbiditas dan mortalitas pada bayi serta balita. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI dengan kejadian stunting pada anak, dengan fokus pada populasi negara berkembang. Berdasarkan beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI tepat waktu secara langsung berhubungan negatif dengan kejadian stunting pada anak. Riwayat pemberian ASI eksklusif pada anak yang stunting lebih rendah (31%) dibandingkan pada anak yang tidak stunting (66%). Terdapat pengaruh secara langsung dan bersifat negatif antara pemberian MP-ASI tepat waktu saat anak usia 6 bulan dengan kejadian stunting (95% CI= -1,94 hingga -0,24; 0,012). Pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI tepat waktu dengan makanan yang bervariasi sangat erat hubungannya dengan penurunan kejadian stunting pada anak-anak di negara berkembang.Kata kunci : Stunting, asi eksklusif, makanan pendamping asi, negara berkembang                                                                                           ABSTRACT         The World Health Organization (WHO) considers stunting to be a public health problem because the prevalence of stunting in children under 5 years at the global level is> 20% and is often found in developing countries. Stunting has long-term impacts related to the quality of Human Resources (HR), medium-term impacts related to intellectuality and cognitive abilities, and serious short-term impacts in the form of morbidity and mortality in infants and toddlers. This article aims to determine the relationship between exclusive breastfeeding and complementary breastfeeding with the incidence of stunting in children, with a focus on populations of developing countries. Based on several research results, it is stated that exclusive breastfeeding and timely complementary breastfeeding are directly negatively associated with the incidence of stunting in children. History of exclusive breastfeeding in stunting children was lower (31%) than in non-stunting children (66%). There is a direct and negative effect between the provision of complementary breastfeeding on time at 6 months of age and the incidence of stunting (95% CI = -1.94 to -0.24; 0.012). Providing exclusive breastfeeding and complementary breastfeeding on time with a variety of foods is closely related to a reduction in the incidence of stunting in children in developing countries.Keywords : stunting, exclusive breastfeeding, complementary feeding, developing countries.
Keamanan Pangan Penyelenggaraan Makanan bagi Pekerja Rakhmi Setyani Sartika
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Volume 1, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v1i1.10130

Abstract

ABSTRAKKeamanan pangan merupakan kebutuhan masyarakat karena diharapkan melalui makanan yang aman, masyarakat akan terlindungi dari penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Pengelolaan makanan yang tidak tepat akan menimbulkan dampak negatif. Tujuan dari artikel ini adalah memaparkan tentang manfaat dan pentingnya keamanan pangan untuk kesehatan para pekerja.  Artikel ini menggunakan studi pustaka dari berbagai literature terkait keamanan pangan di Indonesia mulai dari proses produksi hingga sampai kepada konsumen. Referensi yang digunakan diantaranya adalah jurnal ilmiah, buku, serta peraturan-peraturan lembaga pemerintah. Pemerintah bertanggung jawab melindungi masyarakat melalui penetapan peraturan dan pengawasan terkait keamanan pangan sejak bahan baku diproduksi hingga siap dikonsumsi oleh konsumen. Hal ini untuk menjaminan penyediaan pangan yang aman, bermutu, dan bergizi untuk masyarakat. Jaminan keamanan pangan menjadi suatu keharusan pada industri pangan, sehingga diperlukannya penerapan manajemen pangan. Penerapan GMP (Good Manufacturing Practice) dan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) mampu mengurangi kontaminasi pada proses produksi di suatu industri hingga kasus keracunan makanan pun berkurang. Penjamah makanan merupakan salah satu pihak yang berperan dalam keamanan pangan, selain pengambil keputusan, produsen, pengelola, dan konsumen pangan. Perilaku penjamah makanan yang tidak mendukung akan menimbulkan masalah terhadap keamanan pangan. Upaya berkelanjutan perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan pangan.Kata kunci : Keamanan pangan, sistem manajemen keamanan pangan, penyelenggaraan makanan, penjamah makanan, keracunan makanan ABSTRACTFood safety is considered as one of important society’s needs as consuming a safe food could help to protect the society from diseases and other health possible problems. Improper food management could cause on negative impact such as foodborne disease. This study aims to explain and increase awareness of food safety’s benefit for workers’ health. In this article, we did literature review related to food safety in Indonesia, starting from production process until the food is ready to consume by the consumers. We referred to scientific journal, book, and government regulations. Government is responsible on protecting the society through the regulation and supervision related to food safety, starting from the production of raw material until it is ready to be consumed. This is also to ensure the availability and provision of qualified, safe, and nutritious food for society. Food management needs to be applied properly since assurance and guarantee of food safety is an important requirement in food industry. The application of GMP (Good Manufacturing Practice) and HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) could decrease not only food contamination in the production process, but also food poisoning within the industry. Aside from decision maker, producer, manager, and consumer, food handler is also one of the crucial people in food safety. Opposing and problematic behavior of food handler would create damage on food safety. Continuous effort and work need to be applied in order to increase society awareness towards the importance of food safety.Keywords : food safety, food safety management system, food service, food handler, foodborne disease 
PENGETAHUAN PEDAGANG TENTANG PEMAKAIAN ZAT BERBAHAYA PADA JAJANAN ANAK SEKOLAH Lili Amaliah; Muhamad Riki
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Volume 1, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v1i1.9446

Abstract

ABSTRAKUpaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dengan hubungan perilaku sangat erat sekali. Pemakaian pemanis buatan banyak dipakai pedagang kecil dan industri rumahan karena dapat menghemat biaya produksi. Hampir setiap tahun kasus keracunan selalu ada dan angka kejadiannya pun cukup tinggi. Dari seluruh kasus keracunan makanan yang ada, semua bersumber pada pengolahan makanan tidak higienis dan penambahan bahan tambahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan pedagang tentang pemakaian zat berbahaya pada jajanan anak sekolah di Sekolah Dasar Kelurahan Lontar Baru Kecamatan Serang. Penelitian ini merupakan metode deskriptif yang dilakukan di SD yang ada di Kelurahan Lontar Baru Kecamatan Serang. Responden pada penelitian sebanyak 30 orang dari seluruh pedagang jajanan SD Negeri Serang 12, SDN Lontar Baru, MI An Najaah Lontar Baru, SD Negeri Kaloran, SD Negeri Kaloran Kidul. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup. Perlu dilakukan peningkatan penyuluhan kesehatan dan penyebaran informasi oleh petugas kesehatan  dan kader kepada para pedagang mengenai bahaya memakai zat aditif pada makanan secara berlebihan. Kata kunci : pedagang, sekolah dasar, jajanan anak, pengetahuan ABSTRACT Efforts to improve health status are very closely related to behavior. The use of artificial sweeteners is widely used by small traders and home industries because it can save production costs. Almost every year there are always cases of poisoning and the incidence is quite high. Of all cases of food poisoning that exist, all originate from unhygienic food processing and the addition of additional ingredients. The purpose of this study was to describe the knowledge of traders about the use of hazardous substances in schoolchildren snacks at the elementary schools of Lontar Baru Village, Serang District. This research is a descriptive method conducted in elementary schools in Lontar Baru Village, Serang District. Respondents in the study were 30 people from all the street vendors at SD Negeri Serang 12, SDN Lontar Baru, MI An Najaah Lontar Baru, SD Negeri Kaloran, SD Negeri Kaloran Kidul. The results showed that most respondents had sufficient knowledge. It is necessary to increase health education and dissemination of information by health workers and cadres to traders about the dangers of overusing food additives. Keywords : trader, elementary school, schoolchildren snacks, knowledge

Page 1 of 1 | Total Record : 5