cover
Contact Name
Yunita Nur Afifah
Contact Email
mechonversio@umaha.ac.id
Phone
+6231-7884034
Journal Mail Official
mechonversio@umaha.ac.id
Editorial Address
Publisher: LPPM Universitas Maarif Hasyim Latif Jl. Ngelom Megare, Taman, Sidoarjo 61257 031-7884034, Fax. 031-7884034
Location
Kab. sidoarjo,
Jawa timur
INDONESIA
Mechonversio: Mechanical Engineering Journal
ISSN : 26228262     EISSN : 26226170     DOI : -
The focus and scope of MMEJ: including control system, robotic system, manufacturing apparatus, CNC machine, sensors, actuators, kinematics, and mechanical dynamics
Articles 63 Documents
Analisa Kerusakan dan Pengaruh Variasi Massa Refrigerant Terhadap Koefisien Prestasi (COP) Sistem Pengkondisian Udara AC Praktikum Lab Mesin Sobar Arief
Mechonversio: Mechanical Engineering Journal Vol 3, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Univervitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/mmej.v3i1.837

Abstract

Udara dipengaruhi oleh keadaan disekitar ruangan apabila dalam ruangan tersebut banyak orang maka udara disekitar lama-kelamaan akan terasa panas. Untuk menghindari udara ruangan yang panas maka dipergunakanlah alat atau sistem pendingin udara atau yang biasa kita sebut air conditioning (AC). Terdapat Mesin alat peraga AC Split di Lab Mesin dalam keadaan rusak, disayangkan jika tidak bisa digunakan,sehingga perlu dilakukan langkah trouble shooting dengan cek kondisi AC. Data kinerja yang di dapat dari penelitian saat diisi refrigerant dengan variasi massa 400 gram mampu menghasilkan laju aliran massa (????) adalah 0.082 kj/s kapasitas pendinginan pada Kondensor sebesar 0.082 kg/s, kapasitas pendingin pada Evaporator (Qin)sebesar 13.94kj/s dan koefisien prestasi sebesar 0.94. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui gejala kerusakan dengan mengidentifikasi alat peraga ac tersebut, mengetahui pengaruh variasi massa refrigerant terhadap Kapasitas Pendinginan (???? in), dan juga mengetahui koefisien prestasi (COP) sistem pendinginan udara sistem AC Midea 1PK. Refigerant merupakan komponen penting dalam sistem pending udara, jika tidak ada refrigerant maka sistem tidak akan bekerja. Begitu pula jika kapasitasnya kurang, maka sistem tidak bekerja maksimal dan proses pendinginannya juga kurang maksimal.
PENGARUH VARIASI TEKANAN PADA PEMBAKARAN SPRAY BAHAN BAKAR MINYAK KELAPA MURNI TERHADAP SUDUT, PANJANG NYALA API, DIAMETER DROPLET, FLASHBACK Irwan Tri Murdianto
Mechonversio: Mechanical Engineering Journal Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Univervitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/mmej.v2i1.820

Abstract

Ditengah tingginya kebutuhan bahan bakar fosil membuat ketersediannya menipis, Berbagai penelitian tentang minyak nabati dilakukan untuk mencari bahan bakar alternatif lain mengurangi pemakaian bahan bakar fosil Sumber minyak nabati yang mudah diperoleh ialah minyak kelapa murni Pohon kelapa telah banyak tersebar Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental pembakaran spray bahan bakar yang dipakai minyak kelapa murni dengan memvariasikan  tekanan 50 bar 75 bar dan 100 bar serta diameter nozzle 0,2mm bertipe spray solid cone proses pengujian dilakukan secara berulang ulang hingga mendapat data yang maksimal dari uji eksperimental ini didapat bahwa tekanan bisa mempengaruhi besar kecil sudut spray panjang nyala api diameter droplet flashback nyala api hasil pengujian ini diketahui semakin tinggi tekanan maka sudut akan besar sebaliknya tekanan rendah membuat sudut akan mengecil panjang nyala api bertambah panjang ketika tekanan semakin tinggi  terjadinya flashback pada penyalaan awal jarak 100mm dan 500mm diameter droplet akan bertambah kecil saat tekanan semakin tinggi
PENGARUH PERBANDINGAN CDI BRT DAN CDI STANDART TERHADAP EMISI GAS BUANG DENGAN PERFORMA MESIN SUZUKI SATRIA F150 2012 Bagus Rizki Pratama
Mechonversio: Mechanical Engineering Journal Vol 3, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Univervitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/mmej.v3i2.873

Abstract

Perkembangan Teknologi pada saat ini yang maju sangat pesat mendorong manusia untuk selalu menciptakan inovasi dan teknologi di bidang otomotif khususnya untuk kendaraan roda 2  ( motor ). Sistem pengapian contonya salah salah satu komponen yang maju sangat pesat pada jaman sekarang, karena sistem pengapian sangat berpengaruh pada motor untuk balap dan mendapakan unjuk kerja mesin lebih meningkat. Jaman dulu sistem pengapian menggunakan sistem konfensional yaitu platina, seiring berjalannya waktu sistem ini mulai tidak di jaman sekarang , pada pengguna motor baru saat ini apalagi dunia balap yang ada di indonesia mereka lebih sering menggunakan sistem pengapian CDI (capasitor discharger ignition) berawal dari sistem pengapian CDI AC (alternating current) hingga berkembang menjadi sistem pengapian DC (direct current).Dan sistem ini pun mempunyai banyak tipe seperti : Limiter , unlimiter dualbrand maupun progammable. Dan sistem pengapian ini akan di coba pada motor suzuki satria f150,untuk mengetetahui seberapa besar performa masin pada sistem pengapian CDI limiter dan Unlimiter. penelian ini berbentuk perbandingan antara Sistem pengapian limiter dan unlimiter dan hasil akan di tampilkan dengan tabel dan grafik.
PERBANDINGAN UNJUK KERJA SISTEM PENDINGIN DENGAN OUTDOOR 1 PK DAN 0,5 PK Farid Nurdiansyah
Mechonversio: Mechanical Engineering Journal Vol 3, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Univervitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/mmej.v3i2.905

Abstract

Penelitian ini di gunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perbandingan Outdoor AC untuk penentukan unjuk kerja mesin pendingin. Dalam hal ini pendingin untuk perkantoran dan rumah tangga. Untuk mencapai tujuan tersebut, di lakukan langkah langkah kerja sebagai berikut: pertama melakukan penelitian, kemudian menggambil data, setelah itu data di olah dan di masukkan kedalam tabel untuk menggetahui unjuk kerja perbandingan Outdoor AC tersebut. Pada proses penggantian Outdoor dari awal sampai akhir berjalan dengan lancar dan tidak ada kerusakan pada unit Outdoor. Semakit banyak refrigerant maka semakin besar amper yang di hasilkan , begitu pula dengan semakit kurang refrigerant maka akan semakit AC itu tidak dingin dan bila di biarkan akan mempengarhi kinerja kompresor AC. Dengan hasil perbandingan di atas cop AC 1 PK sebesar  7,5 dan cop AC 0,5 PK sebesar 12,86
ANALISA PENGARUH PEMAKAIAN ALAT PENYIRAMAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO DENGAN SISTEM SPRAY TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM Achmad Umar Khamdani
Mechonversio: Mechanical Engineering Journal Vol 3, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Univervitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/mmej.v3i2.874

Abstract

Perkembangan pembudidaya jamur tiram di indonesia ini mengalami peningkatan, jamur tiram memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi tidak sedikit petani jamur yang bercocok tanam di daerah dataran tinggi, jamur tiram bisa tumbuh optimal dengan suhu di bawah 30°c dan kelembaban 76% - 95% dengan cuaca di indonesia yang berubah ubah petani jamur sering mengalami gagal panen. Perkembangan teknologi sekarang ini semakin canggih bisa memudahkan petani jamur melakukan perawatan budidaya jamur tiram. Dengan cara mengatur suhu dan kelembaban secara otomatis didalam ruangan atau bisa disebut kumbung perkembangan teknologi ini bisa memperkecil kegagalan petani jamur tiram di indonesia. Dalam pembuatan kontrol suhu dan kelembaban otomatis terdapat komponen – komponen yang dibutuhkan yaitu sensor pendeteksi suhu dan kelembaban (dht11) unit penampilan (lcd i2c) dan mikrokontroler (arduino uno) yang kemudian dirangkai menjadi sebuah sistem dan di aplikasikan dengan software. Kondisi kelembaban sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan jamur, setiap 16 jam pertumbuhan jamur bisa mencapai pertumbuhan 2cm bahkan hari berikutnya bisa mencapai 4cm, dan jika tidak menggunakan spray yang menghasilkan kelembaban pertumbuhan jamur 1,5cm sampai 2,5cm. Hasil pengujian berdasarkan gambar 4.8 bahwa alat yang akan digunakan menunjukkan ketika kelembaban menuju kurang dari 76% maka alat tersebut akan mengaktifkan pompa untuk menyiram area kumbung. Hasil dari penyiraman kumbung ketika kelembaban kurang dari 76% agar kelembaban dalam kumbung bisa lebih dari 76%.
ANALISA PENGARUH WAKTU DAN PUTARAN MESIN PENGGORENGAN KRUPUK UPIL TERHADAP KUALITAS HASIL GORENGAN Zaenal Fanani
Mechonversio: Mechanical Engineering Journal Vol 3, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Univervitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/mmej.v3i2.875

Abstract

Kerupuk upil merupakan penghasilan utama mayoritas penduduk di Desa Gampang Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo, dalam 1 hari proses penggorengan kerupuk upil para pekerja hanya mampu   menghasilkan 80 kg kerupuk, sementara tingkat permintaan pasar melebihi jumlah tersebut, proses terpenting pada penggorengan adalah membutuhkan waktu yang cepat serta efektif. Untuk mengetahui waktu yang paling optimal pada proses penggorengan sesuai kapasitas bahan baku yang digoreng serta untuk mengetahui putaran yang paling optimal pada proses penggorengan sesuai kapasitas bahan baku yang digoreng. Maka kami merancang suatu alat penggoreng kerupuk upil dengan screw dilengkapi pembalik putaran dengan system pengaduk screw yang bisa berputar kanan maupun kiri sesuai durasi waktu yang bisa ditentukan sendiri oleh timer off dengan tambahan plat berlubang untuk memisahkan antara pasir dengan kerupuk ketika keluar dari drum penggorengan guna mempercepat waktu penggorengan, Metode Penelitian ini dilakukan dengan cara memvariasikan waktu dan putaran mesin penggoreng kerupuk masing-masing data di ambil 5 x percobaan. Dari hasil percobaan di dapatkan untuk 500gram kerupuk upil didapatkan waktu ideal penggorengan 60 detik dengan Suhu 200ºC hasilnya sangat bagus, serta putaran mesin yang paling ideal 40 Rpm karena suara mesin tidak terlalu bising. 
PERBANDINGAN NYALA API TERHADAP NYALA API PADA PELLET MERANTI,MERBAU DAN SONOKELING M Syeh Amrozhi
Mechonversio: Mechanical Engineering Journal Vol 3, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Univervitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/mmej.v3i2.876

Abstract

Biomassa merupakan energi alternatif yang dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi krisis energi di Indonesia. Wood pellet adalah  Pengolahan limbah kayu dengan cara menghancurkan limbah kayu menjadi serbuk halus, kemudian dipadatkan dengan mesin press sehingga berbentuk seperti pellet. Wood Pellet berfungsi sebagai energi alternatif ramah lingkungan dengan kadar co2 yang rendah sehingga menghasilkan pembakaran yang sempurna  Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh temperatur terhadap warna  wood pellet  biomassa, kemudahan biomassa menyerap moisture content, dan kekerasan dari pellet biomassa yang berasal dari merbau,meranti dan sonokeling serbuk merbau,meranti dan sonokeling  merupakan hasil samping dari indutri kayu yang pemanfaatannya masih terbatas. Analisis yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik tiap biomassa adalah bentuk wood pellet temperatur  dari biomassa,dan  warna  dari wood pellet, . Semakin tinggi suhu pembakaran  mengakibatkan semakin mudah utuk mengetahui warna dan bentuk  dari wood pellet.  MWood pellet mempunyai temperatur tinggi dengan  angka 550  dan mempunyai temperatur terendah pada temperatur 350 C
ANALISIS PERBANDINGAN 3 MATERIAL SHAFT DRIVER HAMMER MILL TEPUNG BERAS DENGAN KECEPATAN 1465 rpm MENGGUNAKAN APLIKASI SOFTWARE “AUTODESK INVENTOR PROFESSIONAL 2015” M. Ruhi Firdaus
Mechonversio: Mechanical Engineering Journal Vol 2, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Univervitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/mmej.v2i2.899

Abstract

Shaft driver adalah salah satu komponen yang berada dalam rangkain mesin hammer mill pembuat tepung.Berfungsi untuk penahan / penopang pulley, fly wheel, revolping disk.Shaft driver tersebut di gerakkan oleh motor TECO.Dengan spesifikasi mesin hammer mill yang sekarang sudah ada 50 HP, 37 KW, 3 PHASE, 1465 RPM.Kerja yang begitu berat dan fungsi shaft driver  yang sangat penting,Di  butuhkan shaft driver yang kuat dan kokoh.Maka dari itu shaft driver ini harus melewati sebuah analisis atau perhitungan agar bisa kuat menopang beban fly wheel, pulley,dan revolping disk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada titik lengkung, titik perpindahan, titik pertambahan panjang, titik luas area yang menerima beban dan fenomena perubahan yang terjadi, melakukan analisis material untuk mengetahui safety factor yang digunakan pada stainless 304.Dan melakukan simulasi dengan arah gaya, model, beban yang diterima shaft driver.Disini kami membuat analisis shaft driver mesin hammer mill ini menggunakan software Autodesk inventor professional 2015.Keuntungan menganalisis shaft driver di software Autodesk Inventor professional 2015 ini untuk membuat kemudahan bagi pengguna tanpa harus bersusah payah menghitung untuk mendesain shaft driver hammer mill dengan beban momen puntir dan lentur yang harus menopang pulley dan fly wheel.
ANALISA PERANAN VARIASI ARUS PENGELASAN SMAW DENGAN MATERIAL ASTM 36 TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO Eko Budi Santoso; Mochammad Choifin
Mechonversio: Mechanical Engineering Journal Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Univervitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/mmej.v4i1.1571

Abstract

Pengaruh elektroda terhadap kekuatan tarik dan kekerasan las SMAW pada baja ASTM36 SS 400. Bahan diberi perlakuan pengelasan dengan variasi arus 110 A,130 A dan 150 A dengan elektroda E7018 diameter 3.2 mm, jenis kampuh yang digunakan kampuh V dengan sudut 600 dengan menggunakan las SMAW DC polaritas terbalik yaitu pemegang elektroda dihubungkan dengan kutub positif dan logam induk dihubungkan dengan kutub negatif, tegangan tarik sambungan las tertinggi terjadi pada kelompok specimen 110 Amper yaitu memiliki nilai rata-rata 1078,4 (N/mm2),berikutnya 130 Amper 972,1 (N/mm2) dan yang memliki nilai terendah yaitu 150 Amper 771,5 (N/mm2) untuk pengujian kekerasan nilai rata-rata tertinggi daerah las yaitu specimen 130 Amper 204,4 (kg/mm2), berikutnya 110 Amper 198,13 (kg/mm2) dan nilai terendah 150 Amper 189,93 (kg/mm2), untuk struktur mikronya terlihat ferlit dan perlit dan pengujian tersebut yg didominan terdapat pada struktur perlit
RANCANG BANGUN MESIN KONVEKSI PAKSA RECTANGULAR TEGAK LURUS DENGAN PENGUKURAN SUHU BERASIS ARDUINO MEGA M Nasrullah; Mochamad Choifin
Mechonversio: Mechanical Engineering Journal Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Univervitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/mmej.v4i1.1576

Abstract

Perpindahan panas merupakan perpindahan energi karena adanya perbedaan temperatur. Fenomean perpindahan panas ini terjadi secara konveksi di sebabkan karena adanya perpindahan fluida (gas atau cair). Dalam industri utamanya pada proses produksi, perpindahan panas menjadi suatu hal yang sudah biasa. karena proses pemanasan ini yang membantu peralatan produksi tetap berjalan. Perpindahan (konveksi) panas itu sendiri terbagi menjadi dua yaitu konveksi paksa dan bebas. Konveksi secara paksa yaitu dimana aliranya tersebut disebabkan oleh beberapa cara yang berasal dari luar, yaitu contohnya dari pompa, fan, dan tiupan angin. sedangkan konveksi secara bebas yaitu dimana aliran fluidanya tersebut disebabkan adanya suatu variasi massa jenis yang selalu diikuti dengan adanya perbedaan temperature dalam fluida. Alat ini sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran mahasiswa yang berguna untuk alat peraga pratikum khususnya mahasiswa teknik mesin, agar mahasiswa mengetahui apa itu yang dinamakan konveksi paksa, maka penulis merancang alat konveksi paksa tersebut. Rancang bangun ini memiliki Tinggi 1500 mm dan lebar 250. Dengan panjang tabung rectangular duck 1000 mm dan lebar 250 mm yang berguna untuk tempat proses mengujian fin