cover
Contact Name
asyim As'ari
Contact Email
hasyim.asari22@gmail.com
Phone
+6285655904034
Journal Mail Official
j.biosense@gmail.com
Editorial Address
PROGRAM STUDI BIOLOGI, FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI Jn. Ikan Tongkol No. 22 Kertosari Banyuwangi
Location
Kab. banyuwangi,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Biosense
ISSN : -     EISSN : 26226286     DOI : https://doi.org/10.36526/biosense.v6i01.2010
Jurnal Biosense menitikberatkan pada publikasi hasil penelitian biologi dan ilmu terapan bidang biologi. Artikel ilmiah dalam lingkup biologi yang meliputi: botani, zoologi, mikrobiologi, genetika, fisiologi, dan konservasi, sedangkan lingkup ilmu terapan biologi meliputi: Kesehatan/kedokteran, Pertanian, dan perikanan. Artikel yang dipublikasikan adalah artikel hasil penelitian, kajian ilmiah kritis dan komprehensif tentang isu-isu penting dan uraian tugas.
Articles 74 Documents
KEANEKARAGAMAN SPESIES KELAS GASTROPODA PADA HUTAN MANGROVE PANTAI BAMA TAMAN NASIONAL BALURAN Budiawan, Hendri; Ardiyansyah, Fuad
JURNAL BIOSENSE Vol 3 No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.609 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v3i2.948

Abstract

Kawasan Mangrove Pantai Bama adalah salah satu kawasan yang menjadi area konservasi Taman Nasional Baluran. Terbatasnya informasi mengenai Keanekaragaman Gastropoda di Hutan Mangrove Pantai Bama Taman Nasional Baluran tepatnya di area mangrove Kelor-Manting hal ini yang mendorong peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman Gastropoda di daerah tersebut. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman dan dominansi Gastropoda yang ada di Hutan Mangrove Pantai Bama Taman Nasional Baluran. Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Maret-9 April 2020. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dibagi menjadi 3 stasiun dengan jarak tiap stasiun 200 m dan dengan luas tiap stasiun 450 m2. Setiap stasiun dibagi menjadi 3 garis transek jarak tiap garis transek 30 m, dalam satu garis transek terdapat 10 plot berukutan 2 × 2 m2. Berdasarkan pengamatan di 3 stasiun diperoleh Gastropoda 16 famili dengan 20 genus dan 21 spesies. Keanekaragaman (Hˊ) Gastropoda pada tiap stasiun 2.7589-2.8384 yang menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki nilai keanekaragaman sedang. Dominansi (C) gastropoda pada setiap stasiun 0.0653-0.0743 yang menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki nilai indeks Dominansi rendah.
IDENTIFIKASI TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DI KAWASAN IJEN BANYUWANGI Dewanti, Tria; Nurchayati , N.; As'ari, Hasyim
JURNAL BIOSENSE Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.762 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v3i1.949

Abstract

Kawasan ijen merupakan daerah pegunungan yang memiliki luas wilayah sekitar 2.560 Ha, termasuk hutan wisata seluas 92 Ha dan memiliki ketinggian hingga mencapai 2.799 mdpl, Kawasan Ijen sendiri merupakan gunung api yang masih aktif, dengan karakteristik lingkungan yang masih alami dan cenderung lembab, sehingga memungkinkan berbagai tumbuhan paku (Pteridophyta) dapat hidup baik di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis spesies tumbuhan paku (Pteridophyta) yang ada di Kawasan Ijen Banyuwangi dan mengetahui hasil deskripsi spesies tumbuhan paku (Pteridophyta) yang ada di Kawasan Ijen Banyuwangi. Data hasil penelitian yang ditemukan untuk di identifikasi. Metode yang digunakan adalah belt transek dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 jenis spesies yang termasuk dalam 6 famili, antara lain Pteris biaurita L.; Pteris vitata L.; Nephrolepis cordifolia (L.) Presl; Nephrolepis hirsutula (forst); Pyrrosia longifolia (Burm.F.) C.V. Morton; Pyrrosia piloselloides (L.) M. Price; Goniophlebium korthalsi (Medd) Bedd; Hypolepis punctata (Thunb) Mett ex Kuhn; Cyclosorus heterocarpus (Blume) Ching; Davalia denticulata (Burm.F.) Mett ex Khun.
Ketahanan Ikan Kerapu Hibrida Cantang (Epinephelus fuscoguttatus> Mastuti, Indah; Syahidah, Dewi; Mahardika, Ketut
JURNAL BIOSENSE Vol 2 No 02 (2019): Edisi Desember 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.512 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v2i02.959

Abstract

Ikan kerapu hibrida cantang memiliki ketahanan yang baik terhadap patogen. Penelitian ini menguji ketahanan ikan kerapu cantang terhadap infeksi GSDIV (grouper sleepy disease iridovirus), SBIV (sea bass iridovirus), VNN (viral nervous necrosis) dan bakteri Vibrio sp. Sejumlah 150 ekor ikan kerapu hibrida cantang (rata-rata panjang total 11,01±1,6 cm dan berat 14,67±1,09 g) dibagi dalam 5 perlakuan dengan 3 ulangan bak. Setiap ikan diinjeksi secara intramuskular dengan 200 µl: PBS (A), inokulum GSDIV (B), inokulum SBIV (C), inokulum VNN (D) dan 1010 cfu/ml suspensi Vibrio sp. (E). Parameter meliputi gejala klinis, mortalitas ikan, hematokrit pada saat dimulai gejala dan penyembuhan, serta histologi organ. Pengamatan dimulai setelah infeksi buatan hingga kematian terhenti sampai 14 hari. Gejala klinis dimulai 5 hari pasca infeksi (HPI) yaitu perubahan warna menjadi hitam atau pucat, berkurangnya nafsu makan dan berenang lemah. Gejala ini ditunjukkan oleh ikan yang diijeksi patogen (B, C, D dan E). Sementara kematian dimulai saat 6 HPI pada ikan yang diinjeksi dengan patogen yang berupa virus (B, C, dan D). Kadar hematokrit ikan normal (A) meningkat hingga 7,5% pada akhir pengamatan. Hal ini terjadi juga pada ikan yang diinfeksi dengan GSDIV (B;19,5%) dan VNN (D;4%). Sementara penurunan kadar hematokrit terjadi pada ikan yang diinjeksi dengan SBIV (C;4,16%) dan Vibrio sp. (E;9,34%). Gambaran histologi menunjukkan bahwa ikan yang diinjeksi patogen mengalami kerusakan jaringan terutama pada limpa dan ginjal depan (B, C, D, E). Ikan kerapu hibrida cantang tahan terhadap infeksi bakteri Vibrio sp., meskipun menunjukkan gejala klinis yang sama dengan infeksi virus, namun infeksi virus dapat menyebabkan kematian setelah memperlihatkan gejala klinis.
Pengaruh Senyawa Antihiperglikemia Ekstrak Biji Ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap Berat Badan dan Tingkat Konsumsi Pakan Mencit (Mus musculus) Jantan keadaan Diabetes Khuria, Indah Maziyatul; As’ari, Hasyim; Kurnia, Tristi Indah Dwi; Nurchayati, N.
JURNAL BIOSENSE Vol 2 No 02 (2019): Edisi Desember 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.338 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v2i02.960

Abstract

Biji ganitri merupakan tanaman yang memiliki kandungan senyawa antioksidan seperti flavanoid, tanin, saponin, alkaloid, steroid, terpenoid, dan glikosida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senyawa antihiperglikemia esktrak biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap berat badan dan tingkat konsumsi pakan mencit (Mus musculus) jantan keadaan diabetes, dengan perlakuan pemberian ekstrak biji ganitri pada perlakuan P1 (650mg/kgBB), P2 (1300mg/kgBB), P3 (2600mg/kgBB), pada kontrol positif (K+) glibenklamid (5mg/70kgBB) dan pada kontrol negatif (K-) aquades. Hasil uji berat badan pada pada hari ke-17 didapatkan peningkatan berat badan terbesar terdapat pada perlakuan P3 dengan rata-rata berat badan 24,8 gram, sedangkan berat badan terendah terdapat pada perlakuan P1 dengan rata-rata berat badan 22,6 gram. Pada pengobatan hari ke-25 peningkatan berat badan terbesar terdapat pada perlakuan P3 dengan rata-rata 26 gram sedangkan berat badan terendah terdapat pada perlakuan P1 dengan rata-rata 23,6 gram. Hasil pengukuran tingkat konsumsi pakan mencit dihari ke-17 dan hari ke-25 masa pengobatan menunjukkan tingkat konsumsi pakan yang relatif sama pada lama pengobatan 7 hari yaitu dengan rata-rata 18 gram/kelompok dan 24 gram/kelompok, sedangkan pada perlakuan P3 pada lama pengobatan selama 7 hari yaitu dengan rata-rata 19 gram/kelompok mencit. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai signifikasi sebesar 0,000 (P<0,05), Karena nilai P<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh senyawa antihiperglikemia ekstrak biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap berat badan dan tingkat konsumsi pakan mencit (Mus musculus) jantan keadaan diabetes. Hasil uji Duncan menunjukkan ekstrak etanol biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) pada perlakuan P3 mempunyai pengaruh pengobatan yang paling efesien sedangkan pada perlakuan P1 memiliki hasil pengobatan yang paling rendah.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI GANITRI (Elaeocarpus sphaericus Schum.) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL MENCIT (Mus musculus) JANTAN PENDERITA DIABETES Pawestri, Dianing; Kurnia, Tristi Indah D.; As’ari, Hasyim
JURNAL BIOSENSE Vol 2 No 02 (2019): Edisi Desember 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.148 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v2i02.961

Abstract

Hiperkolesterolemia sering dijumpai pada penderita diabetes mellitus, hal ini dikarenakan resistensi insulin pada diabetes mellitus meningkatkan lipolisis pada jaringan adiposa sehingga terjadi peningkatan lemak dalam darah termasuk kolesterol dan trigliserida, sehingga apabila kadar kolesterol tinggi dalam tubuh, maka dapat memicu berbagai penyakit (komplikasi) seperti penyakit jantung koroner, strok, dan ginjal. Oleh karena itu perlu dikembangkan alternatif pengobatan dengan menggunakan bahan alami yang diharapkan lebih efektif dan efisien. Biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) adalah salah satu alternatif bahan alami yang memiliki kandungan antioksida karena mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, glikosida, steroid, alkaloid, saponin, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap penurunan kadar kolesterol mencit (Mus musculus) jantan penderita diabetes dengan metode sondase lambung dengan kontrol positif glibenklamid dan kontrol negatif aquades steril. Pada uji pengaruh pemberian ekstrak biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) terhadap penurunan kadar kolesterol mencit, dosis ekstrak biji ganitri yang digunakan 650mg/kgBB, 1300mg/kgBB dan 2600mg/kgBB. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai signifikasi sebesar 0,000 (P<0,05), Karena nilai P<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata dari masing-masing perlakuan dosis terhadap penurunan kadar kolesterol mencit. Hasil uji Duncan menunjukkan ekstrak biji ganitri (Elaeocarpus sphaericus Schum.) berpengaruh efektif pada pengobatan hari ke-25 yang terdapat pada perlakuan P3 yang menggunakan biji ganitri dengan dosis 2600mg/kgBB yaitu dengan hasil kadar kolesterol 84,00 mg/dL.
STUDI ETNOBOTANI DAN UPAYA KONSERVASI TANAMAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PENGOBATAN TRADISIONAL PERAWATAN WANITA DI SUKU USING KABUPATEN BANYUWANGI Azizah, Norma Nur; Ardiyansyah, Fuad; Nurchayati , N.
JURNAL BIOSENSE Vol 2 No 02 (2019): Edisi Desember 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.67 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v2i02.962

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tanaman-tanaman obat yang digunakan Sebagai Pengobatan Tradisional Perawatan Wanita di Suku Using Kabupaten Banyuwangi dengan jumlah responden yaitu 390 orang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif dengan teknik survei lapangan dan wawancara dari narasumber yang berprofesi sebagai pembuat jamu, dukun bayi dan masyarakat suku Using. Data yang diambil meliputi data keanekaragaman tanaman obat. Bagian tanaman obat, sumber perolehan tanaman obat dan data tingkat pengetahuan masyarakat suku Using terhadap penggunaan tanaman obat sebagai perawatan wanita.Hasil penelitian yang didapat dari responden masyarakat Suku Using di Kabupaten Banyuwangi terdapat 25 spesies tanaman obat dari 10 famili yang digunakan sebagai pengobatan tradisional perawatan wanita. Famili Zingiberaceae merupakan famili yang paling banyak digunakan. Bagian-bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pengobatan perawatan wanita yaitu daun, rimpang, umbi, biji dan bunga. Masyarakat suku Using memperoleh tanaman obat dari kebun.
IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN BERMANFAAT SEBAGAI BAHAN BANGUNAN DAN KERAJINAN SUKU USING KABUPATEN BANYUWANGI DITINJAU DARI SEGI ETNOBOTANI Umami, Risa; As’ari, Hasyim; Kurnia, Tristi Indah Dwi
JURNAL BIOSENSE Vol 2 No 02 (2019): Edisi Desember 2019
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.247 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v2i02.963

Abstract

Pemanfaatan tanaman sebagai bahan bangunan dan kerajinan merupakan kegiatan turun temurun yang telah dipraktikkan oleh Suku Using Kabupaten Banyuwangi. Suku Using memanfaatkan tanaman sebagai bahan bangunan dan kerajinan menjadi beranekaragam jenis konstruksi bangunan dan produk kerajinan yaitu atap, pintu, jendela, kusen, lantai, tiang, plafon, reng, bekisting, ukiran, peralatan/perabot rumah tangga, hiasan, alat musik, anyaman, pewarna tekstil dan seni barong, untuk mendukung kegiatan pemanfaatan tanaman perlu adanya identifikasi mengenai potensi tanaman berguna. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tanamanyang berpotensi sebagai bahan bangunan dan kerajinan, mengetahui pengetahuan masyarakat Suku Using Banyuwangi tentang pemanfaatan tanaman sebagai bahan bangunan dan kerajinandengan jumlah responden yaitu 390 orang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif dengan teknik survei lapangan dan wawancara dari narasumber yang berprofesi sebagai ketua adat, tukang bangunan, pengrajin kerajinan khas banyuwangi dan masyarakat Suku Using. Data yang diambil meliputi data keanekaragaman tanaman yang digunakan masyarakat Using sebagai bahan bangunan dan kerajinan.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2018 di lima kecamatan di Kabupaten Banyuwangi yaitu meliputi Kecamatan Glagah, Kecamatan Giri, Kecamatan Kabat, Kecamatan Singojuruh dan Kecamatan Rogojampi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 33 spesies yang dimanfaatkaan sebagai bahanbangunan dan kerajinan oleh masyarakat Using terdiri atas 18 familia. Spesies yang paling dominan digunakan adalah jati (Tectona grandis), kelapa (Cocos nucifera), bambu (Gigantochloa apus), mahoni (Swietenia mahagoni), nangka (Artocarpus heterophyllus), pulai (Alstonia scholaris), kopi (Coffea sp.), rotan (Calamus javanensis), dan bendo (Artocarpus elasticus).
KEANEKARAGAMAN LEPIDOPTERA DI SPTN WILAYAH 1 BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN Angga Saifudin, Mohamat; Sufajar, Agus; As'ari, Hasyim; Nurmasari, Fitri
JURNAL BIOSENSE Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.663 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v3i1.965

Abstract

Kawasan SPTN Wilayah 1 Bekol adalah salah satu hutan lindung yang memiliki keanekaragaman Lepidoptera yang tinggi. Terbatasnya informasi mengenai keanekaragaman Lepidoptera di SPTN Wilayah 1 Bekol Taman Nasional Baluran. Hal ini yang mendorong peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk mengetauhi bagaimana tingkat keanekaragaman Lepidoptera di SPTN Wilayah 1 Bekol Taman Nasional Baluran. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman Lepidoptera di SPTN Wilayah 1 Bekol Taman Nasional Baluran. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2020. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode transek garis. Pengambilan sampel dibagi menjadi 4 stasiun setiap stasiun memiliki panjang garis transek 150 meter. Pengambilan sampel dilakukan pada padi hari jam 08.00-11.00 wib dan sore hari 14.00-16.00 wib. Penangkapan Lepidoptera dilakukan dengan berjalan sepanjang garis transet. Berdasarkan pengamatan 4 stasiun diperoleh Lepidoptera 3 famili, 21 genus, 34 spesies, yaitu famili pieridae (11 spesies), famili papilionidae (6 spesies), famili nymphalidae (17 spesies). Keanekaragaman Lepidoptera pada setiap stasiun memiliki nilai yang relative sama yaitu berkisar 2,929 – 3,180 yang menujukkan indeks keanekaragaman spesies Lepidoptera tergolong tinggi. Tingginya jenis dan keanekaragaman Lepidoptera dipengaruhi oleh vegetasi tanaman yang merupakan habitat dan sumber makan Lepidoptera, sehingga keanekaragam jenis vegetasi tumbuhan melimpah maka berdapak terhadap tingginya keanekaragaman Lepidoptera.
ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS RUMPUT (POACEAE) DI SAVANA BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN Anggara, Fajar Tri; Ardiyansyah, Fuad; Sufajari, Agus; Nurchayati , N.
JURNAL BIOSENSE Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.196 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v3i1.966

Abstract

Rumput merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh dan hidup hampir di seluruh daerah terbuka atau terlindung baik di daerah tropis maupun sub tropis. Pada savana Bekol Keberadaan rumput saat ini tervinsasi oleh A. nilotica. Lokasi penelitian dilakukan di savana Bekol Taman Nasional Baluran. Waktu penelitian pada tanggal 12 Maret-16 Maret 2020. Metode untuk pencuplikan data struktur vegetasi Poaceae menggunakan metode purposive sampling dengan membagi wilayah menjadi tiga stasiun. hasil penelitian. Pada penelitian yang dilakukan di savana Bekol Taman Nasional Baluran didapatkan hasil 7 spesies Poaceae yaitu: Brachiaria reptans, Sclerachne punctata, Paspalum conjugatum, Polytrias amoura, Dichanthium caricosum, Themeda arguens, Rottboellia exaltata. Kemudian terdiri dari 7 genus yaitu: Brachiara, Paspalum, Polytrias, Dichanthium Willem, Themeda Forssk, Rottboellia. Pada ketiga stasiun penelitian di savana Bekol memiliki keanekaragaman yang sama yaitu sama-sama sedang Poaceae nya. Dengan rata-rata keseluruhan sebesar 1,68. Sclerachne punctata menduduki urutan teratas dengan INP diatas 80%. Ini berarti Sclerachne punctata mempunyai tingkat pengguasaan tertinggi. Jenis spesies yang mempunyai nilai indeks penting (INP) tertinggi dapat digunakan untuk menentukan penamaan bentuk struktur komunitas. Dengan demikian struktur komunitas savana Bekol Taman Nasional Baluran dapat diberi nama dengan vegetasi Sclerachne punctata. Karena spesies Sclerachne punctata paling mendominasi dari seluruh stasiun penelitian.
KEANEKARAGAMAN KELAS BIVALVIA DI HUTAN MANGROVE PANTAI BAMA TAMAN NASIONAL BALURAN Bahri, Syaiful; Indah Dwi Kurnia, Tristi; Ardiyansyah, Fuad
JURNAL BIOSENSE Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.197 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v3i1.967

Abstract

Bivalvia (kerang-kerangan) adalah biota yang biasa hidup menetap di dalam substrat dasar perairan. Bivalvia memiliki nilai penting di dalam ekosistem air laut. Secara ekologis Bivalvia dikategorikan sebagai biota penting penyusun suatu ekosistem karena Bivalvia bersifat filter fideer sehingga Bivalvia mampu menyaring bahan-bahan organik yang ada di dalam perairan Penelitian dilakukan di Hutan Mangrove Pantai Bama Taman Nasional Baluran pada bulan Maret-September 2020 dengan metode Purposive sampling dan tehnik Pengambilan sampel dibagi menjadi 3 stasiun dengan jarak tiap stasiun 200 m dan dengan luas tiap stasiun 450 m2. Setiap stasiun dibagi menjadi 3 garis transek jarak tiap garis transek 30 m, dalam satu garis transek terdapat 10 plot berukutan 2 × 2 m2.. Dari hasil penelitian didapatkan peroleh 8 Famili 9 Genus dan 9 Spesies, diantanya yaitu: Famili Arcidae, Mactridae, Mytilidae, Veneroidae, Placunidae, Ostreidae, Tellinidae dan Pinnidae. Adapun 9 Genus yang ditemukan diantaranya: Anadara, Barbatia, Spisula, Modiolus, Periglypta, Placuna, Saccostrea, Tellina dan Pinna, sedangkan 9 Spesies yang di temukan yaitu: Anadara granosa, Barbatia Barbata, Spisula solida, Modiolus barbatus, Periglypta poerpera, Placuna Placenta, Saccostrea cucullata, Tellina timorensis, Pinna Nobilis.Total keseluruhan Bivalvia Mangrove yang diperoleh yaitu 628 individu, indek keanekaragaman di seluruh stasiun mempunyai rata-rata Hˊ= 1,66 dengan katagori sedang, sedangkan indeks dominansi di semua Stasiun mempunyai rata-rata C= 0,22. Maka indeks dominansi di katagorikan rendah,