cover
Contact Name
asyim As'ari
Contact Email
hasyim.asari22@gmail.com
Phone
+6285655904034
Journal Mail Official
j.biosense@gmail.com
Editorial Address
PROGRAM STUDI BIOLOGI, FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS PGRI BANYUWANGI Jn. Ikan Tongkol No. 22 Kertosari Banyuwangi
Location
Kab. banyuwangi,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Biosense
ISSN : -     EISSN : 26226286     DOI : https://doi.org/10.36526/biosense.v6i01.2010
Jurnal Biosense menitikberatkan pada publikasi hasil penelitian biologi dan ilmu terapan bidang biologi. Artikel ilmiah dalam lingkup biologi yang meliputi: botani, zoologi, mikrobiologi, genetika, fisiologi, dan konservasi, sedangkan lingkup ilmu terapan biologi meliputi: Kesehatan/kedokteran, Pertanian, dan perikanan. Artikel yang dipublikasikan adalah artikel hasil penelitian, kajian ilmiah kritis dan komprehensif tentang isu-isu penting dan uraian tugas.
Articles 74 Documents
IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN HAMA KUTU PUTIH (MEALYBUG) PADA TANAMAN SINGKONG DI KECAMATAN WONGSOREJO DAN KALIPURO Hariyanto, Hadi; Nurchayati , Nunuk; Sufajar, Agus; Kurnia, Tristi Indah Dwi
JURNAL BIOSENSE Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.705 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v3i1.970

Abstract

Kutuputih merupakan Hama yang dapat menurunkan produktifitas dari tanaman, salah satunya tanaman Singkong. Hama kutuputih biasanya bergerombol sampai puluhan ribu ekor. Mereka merusak dengan cara mengisap cairan. Semua bagian tanaman bisa diserangnya dari buah sampai pucuk. Serangan pada pucuk menyebabkan daun kerdil dan keriput seperti terbakar. Kabupaten Banyuwangi banyak lahan pertanian singkong yang terkena serangan hama kutu putih khususnya kecamatan Wongsorejo dan Kecamatan Kalipuro. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah Mengidentifikasi Keanekaragaman Hama Kutuputih (Mealybug) Pada Tanaman Singkong Di Kecamatan Wongsorejo Dan Kalipuro.Dalam penelitian ini ditemukan dua jenis kutu putih yang didapatkan melalui hasil pengamatan langsung di lapangan. Dua jenis kutu putih yang ditemukan di lokasi penelitian di Kecamatan Wongsorejo dan kecamatan Kalipuro yaitu dari Famili Pseudococcidae, genus Ferrisia spesies Ferisia virgata dan Genus Pharacocusspesies Pharacocus marginatus. Indeks Keanekaragaman hama kutu putih jenis F. virgata di Desa Wongsorejo H’=0,368 kategori rendah, Indeks Keanekaragaman hama kutu putih jenis F. virgata di Desa Bangsring H’=0,267 kategori rendah, dan Indeks Keanekaragaman hama kutu putih jenis F. virgata di desa bengkak H’=0,367 kategori rendah. Sedangkan indeks keanekaragaman hama kutu putih jenis P. marginatus di Desa Wongsorejo H’=0,286 kategori rendah, indeks keanekaragaman hama kutuputih jenis P. marginatus di Desa Bangsring H’=0,280 kategori rendah dan indeks keanekaragaman hama kutuputih jenis P. marginatus di Desa Bengkak H’=0,280 kategori rendah. Sedangkan, Indeks Keanekaragaman hama kutu putih jenis F. virgata di Desa Ketapang H’=0,354 kategori rendah, Indeks Keanekaragaman hama kutuputih jenis F. virgata di Desa Bulusan H’=0,362 kategori rendah, dan Indeks Keanekaragaman hama kutuputih jenis F. virgata di desa Secang H’=0,366 kategori rendah. sedangkan indeks keanekaragaman hama kutuputih jenis P. marginatus di Desa Ketapang H’=0,286 kategori rendah, indeks keanekaragaman hama kutuputih jenis P. marginatus di Desa Bulusan H’=0,280 kategori rendah dan indeks keanekaragaman hama kutuputih jenis P. marginatus di Desa Secang H’=0,280 kategori rendah.
INVENTARISASI SERANGAN HAMA KUTU PUTIH (Mealybug) PADA TANAMAN SINGKONG DI KECAMATAN ROGOJAMPI DAN SINGOJURUH Atusholihah, Syofi; Diah Etika Maharatih, Setiarina; Fuad , Ardiyansyah
JURNAL BIOSENSE Vol 3 No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.842 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v3i2.1156

Abstract

Kutu putih Phenacoccus manihoti Matile-Fererro (Hemiptera: Pseudo-coccidae) merupakan hama yang paling banyak menimbulkan kerusakan pada pertanaman singkong. Kabupaten Banyuwangi khususnya di Kecamatan Rogojampi dan Singojuruh belum pernah dilaporkan mengenai jenis-jenis hama kutu putih yang menyerang pertanaman singkong, hal ini disebabkan karna belum adanya laporan petani tentang pengurangan produksi akibat hama kutu putih dan juga petani belum menyadari akan dampat serangan hama kutu putih pada tanaman singkong. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian dilakukan selama dua bulan yaitu pada bulan Mei sampai Juni 2018 di Kecamatan Singonjuruh dan Rogojampi di kebun warga sekitar. Analisis data meliputi keanekaragaman spesies, penentuan kerusakan mutlak, dan kelimpahan jenis. Hasil menunjukan ditemukan spesies Paracoccus marginatus dan Ferrisia virgata. keanekaragaman spesies di Kecamatan Rogojampi Hˊ= 0.725 dengan kategori rendah, sedangkan pada Kecamatan Singojuruh memiliki total indeks keanekaragaman Hˊ = 0,022 kategori rendah. Kelimpahan jenis kutu putih di Kecamatan Rogojampi dan Singojuruh didominasi oleh jenis Paracoccus marginatus dengan nilai kelimpahan 1.956 individu di Rogojampi dan 2.390 individu di Singojuruh. Kerusakan mutlak yang disebabkan oleh serangan kutu putih yang ditemukan di Kecamatan Rogojampi pada jenis Paracoccus marginatus adalah 0,602 dan pada jenis Ferrisia virgate yaitu 0,771. Total kerusakan mutlak tanaman singkong yang ada di kecamatan Rogojampi adalah 1,373% angka tersebut menunjukkan kerusakan sedang pada tanaman singkong. Untuk diwilayah kecamatan singojuruh menunjukkn total kerusakan mutlak tanaman singkong yaitu berjumlah 1,281 angka tersebut menunjukkan kerusakan sedang pada tanaman singkong.
Hubungan Kepadatan Nerita undata dengan Tipologi Mangrove di Resort Kucur Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi Arif Rafi , Sujatmiko; Rosyid , Ridho; Ardiansyah , Fuad
JURNAL BIOSENSE Vol 3 No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.822 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v3i2.1158

Abstract

Gastropoda Nerita undata merupakan salah satu spesies yang memiliki ingsang dan operculum dari famili neritidea, gastropoda ini merupakan gastropoda umum yang ditemukan di vegetasi hutan mangrove Resort Kucur Taman Nasional Alas Purwo, gastropoda ini hidup berkelompok dengan membebentuk koloni sebagai komunitas yang mendiami hutan mangrove dengan populasi yang beragam dan berada dalam jumlah besaran dan kondisi yang berbeda pula. Mangrove dapat mengakumulasikan material organik yang terbawa oleh aliran air, sehingga terjadi adanya sedimentasi yang kemudian oleh gastropoda untuk tempat mencari makan, dan habitat tempat tinggal. Tujuan penelitian ini untuk: (1) Untuk mengetahui kepadatan Nerita undata pada hutan mangrove Resort Kucur Taman Nasional Alas Purwo; (2)Untuk mengetahui indeks nilai penting hutan mangrove di Resort Kucur Taman Nasional Alas Purwo; (3)Untuk mengetahui keterkaitan kerapatan mangrove dengan kepadatan Nerita undata pada hutan mangrove Resort Kucur Taman Nasional Alas Purwo.Metode yang digunakan dalam pengambilan data vegetasi mangrove yaitu dengan metode transek plot, pada tiap transek masing-masing dibuat plot dengan ukuran 20m×20m untuk pohon, kemudian didalam plot tersebut dibuat plot yag lebih kecil berukuran 10m×10m untuk tregakan pancang, dan didalam plot ini dibuat lagi plot berukuran 5m×5m untuk ukuran tiang. Hubungan kepadatan Nerita undata di vegetasi hutan mangrove resort kucur taman nasional alas purwo menununjukan bahwa hubungan antara kerapatan vegetasi mangrove dengan kepadatan Nerita undata menunjukan dengan nilai R2 =1. Hal ini menujnukan bahwa kenaikan kerapatan jenis mangrove diikuti oleh tingginya kepadatan Nerita undata sehingga kerapatan vegetasi mangrove seperti jenis mangrove Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata juga berpengaruh terhadap keberadaanya.
Keragaman Bulu Babi (Echinoidea) di Perairan Pantai Pulau Merah Pesanggaran Banyuwangi Aimatuzzahro, Aimatuzzahro; Sufajar, Agus; Nurchayati, N.
JURNAL BIOSENSE Vol 3 No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.133 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v3i2.1159

Abstract

Echinoidea has found in many marine defferences. This invertebrates were usually live in individualisia or in groups. They are live in rough substrate like rock and coastal but there are small group of echinoidea has live in sandy and muddy subtrate. The purpose of this research was to obtain the diversity ofechinoideain pulau merah shore Banyuwangi this research has been done in july 2016. This research used transek quadrat methode, divide 3 station. Station 1 lie down in side bouder of cea water, station 2 lie down in the middle of sea water and station 3 lie down prorude from sea water. In each station divide in 3 transeks and every transecs there were 3 plot. The result of this research showed there were 4 luind of echinoidea, Trineustes gratilla, Echinometra mathaei, Diadema sitosum, Sea urchin. the most many quantities of echinoidea species that found al most in all of the station was Echinometra mathaei the most hig herst diversity indees was Trineustes gratilla in station 2 (H’=1) in station 3(H’=1). In station 3 (H’=1). The most highast dominancy andecs was Echinometra mathaei in station 2 (D=0,664)
Inventarisasi Jenis Ikan Bakau Di Teluk Pangpang Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi Meita Asrul , Rofiqoh; Tristi Indah Dwi , Kurnia; Nurmasari, Fitri
JURNAL BIOSENSE Vol 3 No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.156 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v3i2.1160

Abstract

The forest of mangrove in the area of Pangpan Blok in Jati Papak TNAP have mangrove of the fores. There are many natural activity of fish in the forest of mangrove. Research carried to determine the types of mangrove fish, knowing the density and diversity of mangrove fish that were in the Gulf region Pangpang the block in Jati Papak Alas Purwo National Park. The research conducted was in May-June 2016. This type of research is quantitative descriptive. The workings are used in this research include determining the location, fish sampling, measurements of abiotic parameters. Analysis of the data used in quantitative indices which include the density and diversity of species. Based on the results of the study, the types of fish that was obtained in the Gulf region Pangpang the Block in Jati Papak Alas Purwo National Park is family and 6 species. The results of the highest density value is kind periothalamus sp to the value of density 4.92, density the lowest skor is kind sardinella longiceps with a density value of 0.56, and the value of the relative density (KR) is the highest of species with density values ​​(kr) 1, 99 and density relative value (KR) sardinella longiceps lowest with a value of 0.23. The results of the analysis of mangrove fish diversity at every station indicate that the diversity of fish species Pangpang Gulf region the Block in Papak Alas Purwo National Park is relatively low, at station 1 value ranging between H ': 0.36645 at station 2 values ​​ranged between H': 0 , 35 934 and in satasiun 3 values ​​ranged between H ': 0.36266.
KEANEKARAGAMAN DAN POLA DISTRIBUSI GASTROPODA MANGROVE DI TELUK PANGPANG BLOK JATI PAPAK TN ALAS PURWO BANYUWANGI Susanti, Lina; Ardiyansayh, Fuad; As'ari, Hasyim
JURNAL BIOSENSE Vol 4 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.516 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v4i01.1415

Abstract

The gastropods diversity have a role towards stability ecosystem in trophic level. The existence gastropods really take effect for other organism the trophic level higher than gastropods. The purpose of was to determine the value of diverity and distribution patterns of gastropods in the mangrove forest, Jati Papak Block National Park Alas Purwo. The method used in this research is by using purposive sampling method. Sampling was divided into three stations with a range of 250 m from each station.Each station is 220 m of long and 96 m of wide with a plot measuring 2 × 2 m2. The result obtained 8 families of Gastropods with 13 genus and 19 species. Gastropods diversity ranges from H`=1.387-1.359 which indicates that the area has a moderate diversity value. The distribution pattern of gastropods between location has two distribution patterns, namely clustered and random distribution patterns
PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) TERHADAP LEUKOSIT DAN LIMFOSIT MENCIT JANTAN BALB/C YANG DI INDUKSI VAKSIN HEPATITIS B Aliyah, Siti Hamidatul; Sagita, Desi; Kurnia, Devi
JURNAL BIOSENSE Vol 4 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.92 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v4i01.1421

Abstract

Abstract Background: Purple sweet potato leaves (Ipomoea batatas L.) which has been known as immunomodulatory activity, which contains chemical compounds, such as vitamins, minerals, flavonoids (anthocyanin), especially iron found in a higher proportion in the leaves. Therefore, it is necessary to study the immunomodulatory activity of the leaf extract of purple sweet potato (Ipomoea batatas L.) on the immune response in Balb/c mice who induced by hepatitis B vaccines. Method: Inducing performed at day 0 and day 15. Mice with weights ± 20 g, which has been divided into normal control group, I, II, III, IV and V (each 5 mice), respectively were given orally by the leaf extract of purple sweet potato (Ipomoea batatas L.) (doses 100 mg / kg, 200 mg / kg, 300 mg / kg, 400 mg / kg and 500 mg / kg), normal controls (CMC Na 0,5%). With the volume of giving 1% of body weight in mice, performed during the study (20th days). Blood sampling is done via the tail vein (laeralis vein), to calculate the number of leukocytes (21st days) and lymph decision to count lymphocytes (21st days). Results: The results that the leaf extract of purple sweet potato (ipomoea batatas L.), especially a dose of 500 mg / kg as immunomodulatory activity can increase the number of lymphocytes proliferation cell. Conclusion: Purple sweet potato leaf extract has activity against the increase in the number of lymphocytes cell especially on dose 500 mg/kg BW who induced by hepatitis B vaccine that can stimulated an immune response.
STUDI INVENTARISASI RAGAM TANAMAN OBAT KELUARGA DI DUSUN UMBULREJO DESA BAGOREJO KECAMATAN SRONO KABUPATEN BANYUWANGI Nurchayati, Nunuk; As'ari, Hasyim
JURNAL BIOSENSE Vol 4 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.406 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v4i01.1426

Abstract

Penelitian identifikasi tanaman obat di desa Bagorejo Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi yang telah dilakukan memiliki tujuan untuk merekam pengetahuan tanaman obat yang meliputi jenis-jenis tanaman obat beserta bagian yang dimanfaatkan dan cara pengolahannya oleh masyarakat desa Bagorejo. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan cara observasi, wawancara, eksplorasi, koleksi dan dokumentasi. Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan ditabulasi untuk menunjukkan uraian dari ciri morfologi dari setiap jenis tanaman obat yang ditemukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Bagorejo ditemukan ada 34 jenis tanamanyang tergolong dalam 7 famili. Organ yang digunakan melupiti akar, batang, daun, buah, biji, dan rimpang. Sedangkan proses pengolahan yang dilakukan adalah dengan cara direbus, dikunyah, dtumbuh, diremas, dan dikeringkan. Penggunaannya dilakukan dengan cara diminum, dikunyah,ditempel, dioles, dibuat kumur dan di teteskan pada organ yang akan diobati.
POTENSI SITOTOKSIK KOMBINASI EKSTRAK DAUN CAPO DAN DAUN SEMBUNG RAMBAT Andriani, Lili; Perawati, Santi; Wati, Dila
JURNAL BIOSENSE Vol 4 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.335 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v4i01.1428

Abstract

Penggunaan obat-obat tradisional masih sangat diyakini oleh masyarakat SAD. Daun capo (Blumea balsamifera (L.)DC.) dan daun sembung rambat (Mikania micrantha Kunth) merupakan tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pengobatan, mengandung berbagai metabolit sekunder dan berpotensi sebagai sitotoksik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas sitotoksik dari ekstrak daun capo, ekstrak sembung rambat, serta kombinasi ekstrak capo dan sembung rambat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode ekstraksi daun capo dan daun sembung rambat dengan pelarut etanol 70%. Lalu ekstrak diuji potensi sitotoksiknya menggunakan larva Artemia salina Leach dengan metode BSLT. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai LC50 pada ekstrak sembung rambat sebesar 28,18 ppm dengan kategori sangat toksik, dan untuk capo sebesar 41,68 ppm dengan kategori kuat. Sedangkan ekstrak kombinasi capo dan sembung rambat didapatkan nilai LC50 sebesar 14,79 ppm dengan kategori sangat toksik. Jadi ekstrak daun sembung rambat dan kombinasi ekstrak memiliki nilai sitotoksik yang lebih tinggi.
POTENSI DAUN KERSEN (Muntingia calabura) SEBAGAI HAND SANITAIZER ALAMI As'ari, Hasyim; Rohmawati , Siti; Pramono , Yudi Bagus
JURNAL BIOSENSE Vol 4 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas PGRI Banyuwangi, Jalan Ikan Tongkol No 01, Telp (0333) 421593, 428592 Banyuwangi 68416

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.246 KB) | DOI: 10.36526/biosense.v4i01.1429

Abstract

Peningkatan akan permintaan hand sanitaizer selama pandemi covid-19 menyebabkan kelangkaan dan naiknya harga hand sanitaizer. senyawa metabolit yang terkandung daun kersen berpotensi digunakan sebagai hand sanitaizer alami. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji antimikrobial ekstrak daun kersen dan menentukan formulasi yang sesuai untuk membuat hand sanitaizer alami. Metode yang digunakan dalam pengujian ekstrak daun kersen dengan fusi agar pada bakteri flora normal, dengan konsentrasi perlakuan 10%, 20%, 30%, 40%, 50%. Formulasi yang digunakan dalam pembuatan hand sanitaizer yaitu 10% dan 20%. Berdasarkan hasil penetitian menunjjukan seluruh perlakuan konsentrasi ekstrak kersen dapat menghambat pertumbuhan bakteri flora normal dengan zona hambat terbesar pada konsentrasi 50% dan terkecil pada konsentrasi 10%. Hand sanitaizer yang telah dibuat dengan konsentrasi ektrak kersen 10% dan 20% terdapat perbedaan warna yaitu coklat muda dan coklat tua, namun kedua hand sanitaizer tersebut tidak meninggalkan warna ditangan ketika digunakan. Kesimpulan dari penelitian kemapuan menghambat ekstrak kersen semakin meningkat berdasarkan peningkatan konsentrasi pengujian, hand sanitaizer alami ekstrak daun kersen memiliki warna semakin kuat ketika terjadi peningkatan konsentrasi bahan alami.