cover
Contact Name
Maria Yohanista
Contact Email
mariayohanista120118@gmail.com
Phone
+6281238723153
Journal Mail Official
bluefin.fikp@gmail.com
Editorial Address
Pusat Studi Pengembangan Perikanan Berkelanjutan, Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Nipa Maumere. Jalan Kesehatan No.03, Maumere, Flores, NTT
Location
Kab. sikka,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
AQUANIPA-Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan
Published by Universitas Nusa Nipa
ISSN : -     EISSN : 27230031     DOI : http://aquanipa.nusanipa.ac.id/
AQUANIPA, Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Pusat Studi Pengembangan Perikanan Berkelanjutan, Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Nipa, dan sebagai sarana publikasi hasil penelitian serta sharing perkembangan ilmu kelautan dan perikanan. Jurnal ini memuat artikel yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya yang berupa artikel hasil penelitian ataupun penelitian terapan, artikel telaah yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya perairan, perikanan budidaya, perikanan tangkap, penanganan pacsa panen hasil perikanan, ekowisata perikanan, sosial ekonomi perikanan serta pemanfaatan sumberdaya perairan, pesisir dan lautan. Informasi mengenai pedoman penulisan artikel dan prosedur pengiriman artikel terdapat pada setiap penerbitan. Semua artikel yang masuk akan melalui ‘peer-review process’ setelah memenuhi persyaratan sesuai pedoman penulisan artikel. Penerbitan jurnal ini dilakukan sebanyak empat bulan sekali yaitu pada bulan Februari, Juni dan Oktober.
Articles 58 Documents
Kajian Tentang Penyebaran Mangrove Dalam Penetapan Jalur Hujau (Green belt) Di Wilayah Pesisir Desa Nangahale Kecamatan Talibura dan Desa Reroroja Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka Privinsi Nusa Tenggara Timur Maria Yohanista; Maryany Dewi Mantari
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Aquanipa
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan mangrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan penting di wilayah pesisir dimana berfungsi sebagai penyedia nutrisi bagi biota perairan, tempat pemijahan, daerah asuhan (nursey ground) berbagai macam biota, penahan abrasi pantai, amukan angina taufan dan tsunami. Wilayah pesisir Kabupaten Sikka dengan panjang pantai 444,5 km adalah wilayah rawan bencana seperti abrasi dan gempa sehingga memerlukan perhatian khusus dalam pengelolaan wilayah tersebut. Salah satu bentuk upaya/kebijakan adalah menetapkan lebar jalur hijau di pesisir guna menjaga kelestarian dan pengelolaan ekosistem mangrove di wilayah pesisir dimana akan melindungi kawasan pantai dari abrasi, gelombang pasang dan tsunami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak negatif dari kerusakan hutan mangrove dan untuk mengetahui strategi yang di gunakan untuk pengembangan partisipasi masyarakat pesisir dalam pengolahan ekosistem hutan Mangrove yang ada di dua desa. Metode penelitian yang di gunakan adalah metode uji statistik, deskriptif  kulitatif, dan analisis SWOT dengan mengunakan data primer dan data sekunder. Data primer di kumpulkan melalui kusioner (Quesioner), wawancara ( Interviuw) dan pengamatan (Observasi). Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari buku – buku, kantor desa dan dokumen – dokumen yang berkaitan dengan judul penelitian. Hasil penelitian diperoleh bahwa berdasarkan analisis SWOT (1) kekuatannya adalah potensi pantai yang cocok menjadi habitat mangorove, terdapat keanekaragaman jenis  mangrove yang tumbu di Desa Nangahale dan Desa Reroroja, adanya progam khusus dari lembaga atau instasi tertentu dalm pengolahan hutan mangrove; (2) kelemahannya adalah masi adanya lahan kosong, adanya organisasi atau kelompok yang menyediakan bibit, adanya upaya untuk reboisasi pantai; (3) kelemahannya adalah sikap dan perilaku masyarakat yang acu taka cu terhadap matigasi bencana, rendanya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan hutan mangrove, tidak adanya pengawasan kusus terhadap ekosistem mangrove dari masyarakat maupun lembaga atau instasi terkait; (4) ancamannya adalah penumpukan sampah di areal hutan mangrove,bencana alam seperti banjir dan tsunami, dan perubahan iklim.
Studi Karakteristik Mangrove di Kawasan Teluk Maumere, Indonesia Angelinus Vincentius; Yohanes Don Bosco R. Minggo; Nurjannah Nurdin
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 1, No 1 (2019): AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan hutan mangrove telah lama diketahui mempunyai peran yang sangat penting dalam dinamika ekosistem pesisir dan laut terutama sokongannya terhadap perikanan pantai. Hal tersebut berkaitan dengan kemampuan mangrove menghasilkan produktivitas primer yang tinggi, yang dapat mendukung kehidupan biota perairan. Studi ini bertujuan untuk menghitung karakteristik hutan mangrove yang meliputi variabel-variabel luas, ketebalan areal, tutupan, kerapatan, dan nilai index-index ekologi hutan mangrove di Teluk Maumere. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari metode spasial dan non spasial. Pada metode spasial digunakan software ArcGIS 10.3, citra Landsat ETM 7 dan Landsat 8 OLI/TIRS 2017; dan pada metode non spasial digunakan transek garis dan petak contoh (transect line plot). Analisis data index ekologi menggunakan software PRIMER 5 versi 5.2.2. Lokasi pengamatan di 7 stasiun yaitu : Darat Pantai, Talibura (Kecamatan Talibura), Kampung Garam I, Wuring, Wuring Leko (Kecamatan Alok), Fata dan Ndete (Kecamatan Magepanda). Pada setiap stasiun terdapat 3 sub stasiun pengamatan. Dari hasil penelitian ditemukan 8 species mangrove di lokasi penelitian, yaitu (1) Avicennia alba, BL., (2) Avicennia marina, (Forsk). Vierh, (3) Bruguiera gymnorrhiza, (L.) Lamk, (4) Bruguiera parviflora, (Roxb.) W.&A.ex Grift. (5) Ceriops tagal, (Perr.) C.B. Rob, (6) Rhizophora apiculata, BL., (7) Rhizophora mucronata, Lmk., (8) Sonneratia alba, J.E. Smith. Stasiun dengan luas terbesar di Darat Pantai (133,43 Ha) dan luas terkecil di Fata (18,37 Ha). Stasiun dengan rata-rata ketebalan terpanjang di Wuring (427,61 meter) dan ketebalan terpendek di Ndete (114,74 meter). Stasiun dengan prosentase tutupan tertinggi (padat) di Talibura (80,63%) dan prosentase tutupan terendah (jarang) di Kampung Garam I (59,00%). Stasiun dengan kerapatan tertinggi di Darat Pantai (3220 pohon/ha) dan kerapatan terendah di Fata (2333 pohon/ha). Nilai Index keragaman jenis (Shannon-Wiener) di semua stasiun antara 1 – 3 atau 1 < H’ < 3 tergolong sedang.Nilai Index kekayaan jenis (Margalef) di semua stasiun adalah R < 3,5 yang menunjukkan bahwa kekayaan jenis mangrove tergolong rendah.Index kemerataan jenis (Pielou's, J’) di semua stasiun bernilai > 0,6 yang menunjukkan bahwa kemerataan jenis tergolong tinggi. Index dominansi (Simpson) di sebagian besar sub stasiun bernilai sedang (D’ < 0,75).
KEANEKARAGAMAN BULU BABI (Echinoidea) DI EKOSISTEM TERUMBU KARANG PANTAI WAIPARE, DESA WATUMILOK, KECAMATAN KANGAE, KABUPATEN SIKKA Maria Yohanista; Yohanes Erifon
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan keanekaragaman bulubabi (Echinoidea) di Ekosistem Terumbu Karang Pantai Waipare, Desa Watumilok,Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka. Penelitian menggunakan metode line transek yangditarik sejajar garis pantai dengan jarak antara garis transek yaitu 10 m. Pada satu garistransek ditempatkan 5 plot atau transek kuadran dengan jarak antar plot yaitu 1 meter danluas masing-masing plot 1 m2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa jenis bulubabi yang ditemukan di Ekosistem Terumbu Karang Pantai Waipare sebanyak 4 spesiesyaitu Diadema setosum, Echinotrix calamaris, Tripneus dan Diadema antilarum dengannilai kepadatan tertinggi adalah jenis Diadema setosum sebesar 25,80 Individu/m2sedangkan kepadatan terendah adalah jenis Echinotrix calamaris sebesar 0,53 Individu/m2.Nilai kehadiran tertinggi terdapat pada spesies Diadema setosum dan Deadema antilarumyakni sebesar 31,25 % masuk dalam kategori jarang sedangkan Echinotrix calamaris yakni12,50 % dan Tripneust dengan nilai sebesar 25,00% tergolong sangat jarang kehadirannya.Nilai keanekaragaman bulu babi tertinggi adalah jenis Diadema setosum sebesar 0,28sedangkan keanekaragaman terendah adalah jenis Echinotrix calamaris sebesar 0,058dimana nilai keanekaragaman keseluruhan transek tergolong rendah. Nilai indeks dominasitertinggi adalah jenis Diadema setosum sebesar 0,4216 sedangkan dominasi terendahadalah jenis Echinotrix calamaris sebesar 0,0002 dimana tergolong kategori nilai dominasirendah maka tidak ada spesies yang mendominasi. Nilai indeks keseragaman tertinggiadalah jenis Diadema setosum sebesar 0,260 sedangkan keseragaman terendah adalah jenisEchinotrix calamaris sebesar 0,042 artinya pada ekosistem terumbu karang di PerairanWaipare Desa Watumilok penyebarannya tidak merata.
KAJIAN PERSEBARANSUMBERDAYA IKAN PADA DAERAH EULITORAL PERAIRAN PANTAI ROMBA KECAMATAN KEO TENGAH KABUPATEN NAGEKEO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Maria Imaculata Rume
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 1, No 1 (2019): AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekosistem pesisir merupakan sumberdaya alam yang produktif sebagai sumber pangan dan pemenuhan kebutuhan manusia untuk hidup dan untuk meningkatkan Mutu kehidupannya (Bengen, 2001). Banyak sumberdaya ikan yang belum teridentifikasi; seperti halnya di daerah eullitoral pantai Romba.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur sumberdaya ikan yang meliputi komposisi jenis, densitas, indeks dominansi, indeks keanekaragaman, indeks kemerataan dan indeks similaritas serta untuk mengetahui pola distribusi sumberdaya ikan di daerah eulitoral pantai Romba.Penelitian ini dilakukan dengan metode transek. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sumberdaya ikan pada daerah eullitoral; sedangkan sampelnya adalah seluruh sumberdaya ikan yang terdapat dalam daerah transek.Hasil penelitian, menunjukkan bahwa terdapat 31 jenis spesies sumberdaya ikan. 6 spesies dari phylum Echinodermata. yaituAsterinasarasini, Linckialaevigata, Ophiarthrumelegans, Diadema sp., Pseudoboletia sp., 18spesiesdarifillum Mollusca yaitu: Lambis-lambis, Tonna sp., Vexillum Vulpecula, Euchelus atrata, Haliotis diversicolor, Patella sp., Liotina peronii, Nerita sp., Neritrodyas sp., Tectus sp., Stomatella impertusa, Thais sp., Clibanarius ambonensis, Caenobita perlata, Balanus sp., Euraphia sp.,6spesiesdarifillumArthropodayaitu: Metapenaeusensis, Alpheus sp., Oniscus sp., Tetraliaglaberrima, GrapsusalbolineatusMytilus sp. OcypodedanChiton sp. serta 1 spesiesdarifillum Algae yaitu: Enhalus sp.
NALISIS PENDAPATAN PEMBUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos-chanos) DI KELURAHAN KOTA UNENG, KECAMATAN ALOK, KABUPATEN SIKKA Barnabas Pablo Puente Wini Bhokaleba
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan, biaya dan pendapatanpembudidaya budidaya ikan bandeng. Teknik pengambilan sampel menggunakan metodepurposive sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan kriteria-kriteria tertentuberdasarkan tujuan penelitian. Populasi sampel diambil dari responden pembudidaya ikanbudidaya, populasi bandeng yang berada di Kelurahan Kota Uneng. Metode pengumpulandata melalui wawancara, catatan, observasi dan kuesioner. Hasil pendapatan dari budidayabandeng adalah menggunakan perbedaan antara total penerimaan (TR) dan total biayainvestasi, biaya tetap, biaya variabel (TC). Berdasarkan hasil penelitian analisisPendapatan Pembudidaya Ikan Bandeng di Kelurahan Kota Uneng dapat diketahui bahwajumlah biaya eksplisit sebesar Rp 80.014.666,67 per musim dengan jumlah penerimaanikan bandeng dalam satu siklus produksi sebesar Rp 120.000.000 per musim, dimana daribiaya eksplisit tersebut diperoleh pendapatan pembudidaya budidaya ikan bandeng sebesarRp 39.985.333,33 per musim.
PENGARUH PENYUNTIKAN KELENJAR HYPOFISA DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP LAJU PEMIJAHAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Gabriela M.O Koten; Sofia Dhengi
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Aquanipa
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) adalah salah satu ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di seluruh pelosok tanah air dan menjadikan ikan konsumsi yang cukup populer. penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pada dosis berapakah ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) dapat memijah dengan waktu latensi tercepat menggunakan penyuntikan hypofisa. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga taraf perlakuan dan setiap perlakuan diulang tiga kali dengan mengamati waktu lantesi pemijahan. Perlakuan dosis penyuntikan berdasarkan jumlah dan berat ikan donor dan ikan resipien adalah perlakuan (P1): 3 dosis/kg artinya jumlah ikan resipien satu ekor/kg dan jumlah ikan donor induk jantan tiga ekor/kg.Perlakuan (P2): 5 dosis/kg artinya jumlah ikan resipien satu ekor/kg dan jumlah ikan donor induk jantan lima ekor/kg.Perlakuan (P3):7 dosis/kg artinya jumlah ikan resipien satu ekor/kg dan jumlah ikan donor induk jantan tujuh ekor/kg. Hasil penelitiandengan pemberian dosis 0,5 mL/kg menunjukan latensi waktu tercepat (630 menit; 10,30) dan hasil terbaik dalam merangsang hormon gonadotropin untuk mempercepat proses pemijahan.
ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN BAGAN APUNG DI DESA REROROJA, KECAMATAN MAGEPANDA, KABUPATEN SIKKA Barnabas Pablo Puente Wini Bhokaleba; Bonifasius Laki
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 1, No 1 (2019): AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan penangkapan ikan menggunakan alat tangkap bagan apung di Desa Reroroja merupakan salah satu kegiatan usaha yang memberikan kontribusi bagi ekonomi perikanan Kabupaten Sikka. Hasil tangkapan para nelayan bagan apung biasanya dijual untuk kebutuhan umpan bagi nelayan pemancing tuna dan cakalang. Peningkatan permintaan akan umpan tuna dan cakalang di Kabupaten Sikka menjadi faktor penentu bagi keberlanjutan usaha nelayan bagan apung Desa Reroroja. Metode yang digunakan Metode Survei. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pendapatan nelayan bagan apung di Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka. Penelitian survei dengan teknik purposive sampling untuk penentuan desa sampel dan teknik total samplingatau sensus untuk penentuan responden. Jumlah responden sebanyak 6 orang sebagai pemilik unit bagan apung. Analisis data menggunakan analisis pendapatan.Berdasarkan hasil analisis, total penerimaan rata-rata per tahun usaha bagan apung di Desa Reroroja sebesar Rp 356.400.000.Total biaya rata-rata per tahun yang dikeluarkan sebesar Rp 46.472.160.Upah ABK bagan perahu rata-rata per tahun sebesar Rp 154.963.920.Pendapatan bersih rata-rata per tahun pemilik bagan apung sebesar Rp 154.963.920.
IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI DESA WAIRTERANG, KECAMATAN WAIGETE, KABUPATEN SIKKA Maria Imaculata Rume
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis ektoparasit Ikan Lele Dumbo(Clarias Gariepinus) di kolam Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 05 oktober sampai 26 oktober 2018. Pengambilansampel sebanyak 30 ekor Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) yang diambil dari kolamdi Desa wairterang, Kemudian diamati di Lab Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka. Organyang diperiksa yaitu kulit/lendir, sirip dan insang dari Ikan Lele Dumbo (ClariasGariepinus). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode survey yaitudengan cara pengambilan sampel di kolam dan melakukan pengamatan serta identifikasiektoparasit pada bagian luar permukaan tubuh Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus).Hasil identifikasi menunjukan bahwa sampel Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus) dikolam Desa Wairterang terinfeksi parasit Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp., Lerneae sp.,dan Oodinium sp. Berdasarkan nilai prevalensi dinyatakan bahwa serangan ektoparasitsering menyerang pada Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus), dan nilai intensitasmenyatakan bahwa ektoparasit yang menyerang pada Ikan Lele Dumbo (ClariasGariepinus) dikategorikan ringan, sedangkan ektoparasit yang lebih mendominasi padaikan lele adalah Oodinium sp sebanyak 51,72%. Hasil pengukuran parameter kualitas airmenunjukan bahwa suhu pada kolam di desa wairterang berkisar antara 20,8-32oC, pHberkisar antara 5,2-8 dan oksigen terlarut di kolam desa Wairterang berkisar antara 3,5-4,1mg/l.
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI (Rotifer dan Nauplius Artemia) HASIL BIOENKAPSULASI KAROTENOID TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) Sofia Dhengi
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 1, No 1 (2019): AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan kakap putih (Lates calcarifer) merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting yang berpotensi untuk dibudidayakan. Penelitian ini bertujuan menentukan dosis optimum pengkayaan karotenoid dalam meningkatkan sintasan, pertumbuhan dan ketahanan stres larva ikan kakap putih. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan setiap perlakuan mempunyai tiga ulangan. Dengan demikian penelitian ini terdiri atas 12 satuan percobaan. Keempat perlakuan tersebut adalah dosis 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm dan 15 ppm. Parameter yang diteliti adalah sintasan, pertumbuhan dan ketahanana stres larva ikan kakap putih. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pakan alami rotifer dan nauplius artemia yang telah diperkaya wortel (Daucus carota) berpengaruh sangat nyata (p
Pemetaan Daerah Penangkapan Ikan Tuna (Thunnus sp) Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Perairan Utara Laut Flores Kabupaten Sikka Erfin Erfin; Elok Fathika Riyantho
AQUANIPA - Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Aquanipa
Publisher : Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penentuan daerah penangkapan ikan dapat diduga dari kondisi perairan yang merupakan habitat dari suatu spesies dan biasanya digambarkan dengan parameter oseanografi. Suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a merupakan parameter oseanografi yang penting untuk mengetahui keberadaan ikan tuna dan mempermudah dalam menganalisis daerah penangkapan ikan yang potensial. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memetakan daerah penangkapan ikan tuna berdasarkan parameter SPL dan sebaran klorofil-a, di perairan utara Laut Flores Kabupaten Sikka . Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode primer dan sekunder antara lain pengambilan titik koordinat dan data hasil tangkapan ikan tuna di lapangan secara langsung di lokasi penelitian , serta analisis SPL dan klorofil-a menggunakan data citra satelit Aqua Modis yang diolah dengan seaDas, Er mapper dan software ArCGIS. Hasil penelitian menunjukkan nilai SPL tertinggi mencapai 28,01 °C yang berada pada titik koordinat B, serta SPL terendah 27,94 °C yang berada pada titik koordinat A. Analisis sebaran klorofil-a di perairan perairan utara Laut Flores Kabupaten Sikka memiliki nilai klorofil-a tertinggi 0,174 mg/m3 yang berada pada titik koordinat B, sedangkan nilai klorofil-a terendah 0,170 mg/m3 yang berada pada titik koordinat A. Produktivitas hasil tangkapan ikan tuna tertinggi 10 ekor/trip dicapai pada nilai SPL 28,01 °C dan klorofil-a 0.174 mg/m3.