cover
Contact Name
Yohanes Hasiholan Tampubolon
Contact Email
jotampubolon@ymail.com
Phone
+62263-2323854
Journal Mail Official
tedeum@sttsappi.ac.id
Editorial Address
Kp. Palalangon RT 02 RW 09, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Kotak Pos 10 Ciranjang 43282 Cianjur, Jawa Barat
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
Te Deum (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan)
ISSN : 22523871     EISSN : 27467619     DOI : http://doi.org/10.51828/td
Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk memublikasikan hasil kajian ilmiah dan penelitian dalam lingkup kajian: 1. Penelitian teologi dan tinjauan Alkitabiah (Theological and Biblical research) 2. Pembangunan pedesaan (rural development) 3. Pendidikan kristen (Christian education) 4. Misi holistik (holistic mission) 5. Etika Kristen (Christian ethics).
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2016): Juli-Desember 2016" : 5 Documents clear
Makna Kata Petra dalam Matius 16:18 dan Hubungannya terhadap Fondasi Gereja Misael Widodo; Nenny Natalina Simamora; Aeron Frior Sihombing
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 6 No 1 (2016): Juli-Desember 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v6i1.132

Abstract

The word petra in Matthew 16:18 become the most controversial debates in interpretation of the New Testament. There is a group who interpreted petra as Peter and the others interpreted as Jesus. In addition, petra is also interpreted as Peter’s confession of faith, all believers and includes all of the exiting interpretation. But the most incisived debate is whether petra means Peter or Jesus. This involves the interpretation of Roman Catholic and Protestant, as this will have an impact on the understanding of who was the first foundation of the Church. The main problem, who is meant by the word petra in Matthew and how his relationship to the foundation of the Church. Subject matter is examined in depth by using descriptive method of grammatical historical approach.. Based on the study, petra means Peter was the first stone as the foundation selected and placed by Jesus to build His Church.
Pengaruh Pemahaman Aspek Keselamatan Terhadap Tidak Merokok dan Implikasinya Bagi Peraturan Pemerintah Berkaitan dengan Rokok Wiwit Didik Setiaji; Ratna Katharina; Aeron Frior Sihombing
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 6 No 1 (2016): Juli-Desember 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v6i1.133

Abstract

Smoking cigarette has been practicing by people for a long time ago and it already become one of people lifestyles. Currently, smoking cigarette has been a big issue in the world. Many publications have reported the negative impacts of the cigarette to the human health, social and nature enviroments. As a result, many countries, including Indonesia, have made regulations due to cigarette impacts, such as not smoking in the public areas and also no cigarette advertisement in social media and public areas. Governments have given informations to people the reason why they need to stop smoking. Nevertheless, still many people keep smoking even disobey the relugations, likewise many Christians. This study aims to know the response of many Christians due to those regulations. The study proved that respondents have a well understanding of salvation aspects and it influences them in decision not to smoke cigarette.
Isu-Isu Perkawinan Sejenis Menurut Perspektif Alkitab dan Sikap Gereja (Orang Percaya) Masa Kini Padirman Zai; Nenny Natalina Simamora; Hadi P. Sahardjo
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 6 No 1 (2016): Juli-Desember 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v6i1.134

Abstract

Perkawinan sejenis merupakan perkawinan yang menyimpang dari kebenaran Allah, karena perkawinan sejenis bertentangan dengan maksud penciptaan Allah dan penetapan perkawinan yang dikehendaki Allah. Perkawinan yang benar yang sesuai dengan kehendak Allah adalah perkawinan yang terjadi di antara seorang laki-laki dan seorang perempuan, tidak ada yang lain. Meskipun pada kenyataannya sudah sejak dahulu kala kita kenal adanya kaum gay dan lesbian, yang keduanya disebut homoseksual. Bagaimanapun ini merupakan bentuk penyimpangan dan perlawanan terhadap perintah Allah. Gereja Tuhan harus berani bersikap tegas dan tidak boleh kompromi dengan perkawinan sejenis, meskipun di banyak negara hal ini sudah mendapat pengesahan berdasarkan undang-undang masing-masing negara.
Strategi Pelayanan Rasul Paulus Dalam Mengatasi Pengajaran Sesat Menurut 1 & 2 Timotius Sunarto Sunarto; Delyana Lepong Parura
Te Deum (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 6 No 1 (2016): Juli-Desember 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v6i1.135

Abstract

Munculnya ajaran sesat merupakan suatu tantangan yang membahayakan bagi orang percaya. Ajaran sesat selalu muncul dari masa ke masa dengan pengajaran-pengajaran yang semakin baru dan mencoba mencocokkan dengan dunia tetapi dengan memutarbalikkan firman Allah, agar orang percaya terjerat untuk meragukan hakikat firman Allah. orang percaya tidak boleh berdiam diri terhadap masalah pengajaran sesat ini, karena pada umumnya ajaran sesat selalu menyerang inti kekristenan. Pengajaran sesat selalu dikemas dengan baik oleh orang-orang yang ingin menyebarkan ajarannya, yaitu dengan menyesuaikan keadaan zaman bahkan logika manusia.
Kembali Menyoal Tentang Ineransi Alkitab Hadi P. Sahardjo
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 6 No 1 (2016): Juli-Desember 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v6i1.136

Abstract

The word “innerancy” can be defined as “the quality of free from error” in the Bible. The innerancy taught that the Bible free from error. It cannot be false and not state something counter to Rene Pache mention two term can actually interchangeable place, namely innerancy and infability, there are some people who are trying to opposed the doctrine of innerancy and infability, even though both the doctrine is essetially teach the same thing about the scripture, that the scripture is absolutely right, impeccable.

Page 1 of 1 | Total Record : 5