cover
Contact Name
Ida Sofiyanti
Contact Email
fakultaskesehatanunw@gmail.com
Phone
+6287747996725
Journal Mail Official
fakultaskesehatanunw@gmail.com
Editorial Address
http://e-abdimas.unw.ac.id/index.php/jhhs/about/editorialTeam
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS)
ISSN : -     EISSN : 26863812     DOI : https://doi.org/10.35473/jhhs.v2i1
Core Subject : Health,
Menerima hasil penelitian dalam bidang kesehatan, keperawatan, kebidanan, dan farmasi. Jurnal ini diterbitkan pada bulan Maret dan September
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September" : 18 Documents clear
Gambaran Peran Pendamping Keluarga bagi Calon Pengantin untuk Mencegah Stunting di Desa Delik Kabupaten Semarang: Description of the Role of Family Companions for Prospective Brides to Prevent Stunting in the Delik Village, Semarang Regency Yulianti; Vistra Veftisia
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i2.270

Abstract

Family Companion is assistance to families who are prone to stunting. Interpreted as a series of activities which include counseling, facilitation of referral services and facilitation of social assistance with the aim of increasing access to information and services for families/families at risk of stunting such as pregnant women, postpartum mothers, children aged 0–59 months, and all prospective brides/PUS through 3-month pre-marital assistance as part of marriage services for early detection of stunting risk factors and making efforts to minimize/prevent the effects of stunting risk factors. The aim of the study was to describe the role of a family companion in the village of Delik, Tuntang sub-district, Semarang regency. This type of quantitative descriptive research uses a cross-sectional approach. The total population is 37 family companions. The sampling technique used the total sampling method with a questionnaire research instrument. Data analysis using frequency distribution. And for the results of identifying risk factors for giving birth to positive role stunting 23 respondents (62.2%), educating positive role 19 (51.4%), facilitating prospective brides to carry out efforts (treatment) to prevent positive role stunting birth 25 (67.6%), informing/ensuring the prospective bride and groom attending classes/obtaining positive role marriage guidance material 23 (62.2%), conducting positive role IEC 24 (64.9%), recording/reporting positive role 21 (56.8%) , The role of family companion in general is positive role 21 (56.8%). the role of a family companion for the bride and groom to prevent stunting in the village of Delik is a positive role for 21 respondents (56.8%).   ABSTRAK Pendamping Keluarga adalah pendampingan terhadap keluarga yang memiliki kerawanan stunting. Dimaknai sebagai  serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi pemberian bantuan sosial yang bertujuan meningkatkan akses informasi dan pelayanan kepada keluarga/keluarga beresiko stunting seperti ibu hamil, ibu pasca persalinan, anak usia 0–59 bulan, serta semua calon pengantin/PUS melalui pendampingan 3 bulan pranikah sebagai bagian dari pelayanan nikah untuk deteksi dini faktor risiko stunting dan melakukan upaya meminimalisir /pencegahan pengaruh dari faktor risiko stunting. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran peran pendamping keluarga di Desa Delik Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Jenis penelitian Deskriftif Kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah populasi sebanyak 37 pendamping keluarga. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling dengan instrument penelitian kuesioner. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Dan untuk hasil mengidentifikasi faktor resiko melahirkan stunting peran positif 23 responden (62.2%) , mengedukasi peran positif 19 (51.4%), memfasilitasi calon pengantin melakukan upaya (treatment) pencegahan melahirkan stunting peran positif 25 (67.6 %), menginformasikan/memastikan calon pengantin mengikuti kelas/mendapatkan materi bimbingan perkawinan peran positif 23 (62.2 %), melakukan KIE peran positif 24  (64.9 %), melakukan pencatatan /pelaporan peran positif 21  (56.8%) ,  Peran pendamping keluarga secara umum peran positif 21 (56.8%). peran pendamping keluarga bagi calon pengantin untuk mencegah stunting di Desa Delik yaitu  peran positif sebanyak 21 responden (56.8%).
Gambaran Konsep Diri Ibu Menopause di Desa Sumur: Self-Concept Description of Menopausal Mothers in Sumur Village Eka Martalia; Liyanovitasari
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i2.276

Abstract

Data from the Central Bureau of Statistics shows that out of 118 million women, 15.2 million experience menopause. Menopause is not only marked by the cessation of menstruation, postmenopausal women also experience many changes, ranging from physical appearance, psychological condition to sexual desire. In addition, menopausal women also can not get pregnant anymore. The changes that occur can have an impact on the self-concept of the mother who experiences it. Self-concept consists of self-image, self-ideal, self-role, self-identity and self-esteem. to know the self-concept description of menopausal women in Sumur Village. This type of quantitative approach with a descriptive design. The study population was 157 menopausal women in Sumur Village with a total sample of 113 respondents using a proportional random sampling technique. The instrument used was a questionnaire. The results showed that most of the self-concept of menopausal women was moderate, as many as 41 respondents (36.3%). The results of the self-concept component include the self-image of postmenopausal mothers mostly low by 60 respondents (53.1%), the ideal self of postmenopausal mothers is mostly moderate by 41 respondents (36.3%), the self-role of postmenopausal mothers is mostly high by 52 respondents (46%) , the self-identity of postmenopausal women was mostly moderate, as many as 46 respondents (40.7%), and the self-esteem of postmenopausal women was mostly low, as many as 61 respondents (54%). the self-concept of postmenopausal mothers is mostly in the moderate category. Suggestion: it is hoped that the family can provide support for menopausal women, besides that menopausal women can increase their self-confidence by participating in community and religious activities   ABSTRAK Data Badan Pusat Statistik menunjukkan ada 15,2 juta wanita dari 118 juta mengalami menopause. Menopause tidak hanya ditandai dengan berhentinya menstruasi, wanita yang telah menopause juga mengalami banyak perubahan, mulai dari penampilan fisik, kondisi psikologis hingga hasrat seksual. Selain itu wanita yang sudah menopause juga tidak bisa hamil lagi. Perubahan yang terjadi ini dapat berdampak pada konsep diri ibu yang mengalaminya.Konsep diri terdiri dari citra diri, ideal diri, peran diri, identitas diri dan harga diri. mengetahui gambaran konsep diri ibu menopause di Desa Sumur. Jenis pendekatan kuantitatif dengan rancangan deskriptif. Populasi penelitian 157 ibu menopause di Desa Sumur dengan jumlah sampel 113 responden dengan teknik proposiaonal random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar konsep diri pada ibu menopause adalah sedang sebanyak 41 responden (36.3%). Hasil dari komponen konsep diri mencakup citra diri ibu menopause sebagian besar rendah sebanyak 60 responden (53.1%),  ideal diri ibu menopause sebagian besar sedang  sebanyak 41 responden (36.3%), peran diri ibu menopause sebagian besar tinggi sebanyak 52 responden (46%), identitas diri ibu menopause sebagian besar sedang sebanyak 46 responden (40.7%),  dan harga diri ibu menopause sebagian besar rendah sebanyak 61 responden (54%). konsep diri ibu menopause sebagian besar dalam kategori sedang. diharapkan keluarga dapat memberikan dukungan pada ibu menopause, selain itu ibu menopasue bisa meningkatkan percaya diri dengan mengikuti kegiatan-kegiatan masyrakat dan religi 
Karakteristik Dispensasi Kawin di Pengadilan Agama Ambarawa Tahun 2022: Characteristics of Marriage Dispensation in Ambarawa Religious Court in 2022 Feny Marselina; Eti Salafas
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i2.278

Abstract

The rate of child marriage in Indonesia is ranked 7th (UNICEF, 2018) and ranked 2nd in ASEAN with a child marriage rate of 27.6 percent or around 23 million children married in Indonesia in 2018 (KPPPA, 2018), the Central Java Women's Empowerment and Child Protection Office recorded an increase in child marriage. In 2019, there were 2,049 child marriages until September 2020, an increase of 8,338 cases. This figure places Semarang Regency in 26th rank out of 35 regencies/cities in Central Java Meanwhile, in the first quarter of 2022, there were 63 cases. In 2021 there were 216 because these 63 cases were still in the first quarter of 2022. Marriage dispensation is granted by the Religious Court to prospective brides aged less than 19 years (men) and 16 years (women). In the Ambarawa Religious Court in 2022, there were 231 cases of marriage dispensation verdicts. This study aims to describe the characteristics of marriage dispensation in the Ambarawa Religious Court area. This study is quantitative descriptive with a cross sectional approach using secondary data on marriage dispensation application documents from the Ambarawa religious court. The population is juvenile couples who applied for marriage dispensation at the Ambarawa Religious Court with 231 complete documents. Univariate analysis uses frequency distributions. The results of the study, the majority of couples' education is junior high school with the percentage of women (63.6) more than men (44.2%). Men's income is mostly (65.8%) more than UMR while women's income is almost entirely below UMR (94.4%), the reason for applying for marriage dispensation is most of them getting pregnant out of wedlock (19.9%). It is hoped that there will be efforts to increase knowledge, attitudes and positive social behavior of adolescents in order to avoid the occurrence of pregnancy out of wedlock.   ABSTRAK Angka pernikahan anak di Indonesia berada di peringkat 7 (UNICEF, 2018) dan peringkat 2 ASEAN dengan angka pernikahan usia anak 27,6 persen atau sekitar 23 juta anak yang menikah di Indonesia tahun 2018 (KPPPA, 2018), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Jawa Tengah mencatat adanya peningkatan pernikahan anak di bawah umur. Pada tahun 2019 ada 2.049 pernikahan anak hingga September 2020 jumlahnya meningkat 8.338 kasus. Angka tersebut menempatkan Kabupaten Semarang pada peringkat 26 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sedangkan pada triwulan pertama 2022, terjadi 63 kasus. Pada 2021 terdapat 216 karena 63 kasus ini masih periode triwulan pertama pada tahun 2022. Dispensasi kawin diberikan oleh Pengadilan Agama kepada calon mempelai usia kurang 19 tahun (pria) tahun dan 16 tahun (wanita). Di Pengadilan Agama Ambarawa pada tahun 2022 ada 231 perkara putusan dipensasi kawin. Penelitian ini bertujuan  mengambarkan karakteristik dispensasi kawin di wilayah Pengadilan Agama Ambarawa. Penelitian ini Deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional menggunakan data sekunder dokumen permohonan dispensasi kawin pengadilan agama Ambarawa. Populasinya adalah pasangan remaja yang mengajukan dispensasi kawin di Pengadilan Agama Ambarawa dengan dokumen lengkap sebanyak 231. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian, mayoritas pendidikan pasangan adalah SMP dengan persentase Perempuan (63,6) lebih banyak dari laki-laki (44,2%). Penghasilan laki-laki sebagian besar (65,8%) lebih dari UMR sedangkan penghasilan perempuan hampir seluruhnya dibawah UMR (94,4%), alasan pengajuan dispensasi kawin paling banyak adalah hamil diluar nikah (19,9%). Diharapkan ada upaya peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku pergaulan remaja yang positif supaya terhindar kejadian hamil diluar nikah.
Promosi Kesehatan untuk Meningkatkan Pengetahuan Remaja Tentang Akupressure pada Dismenorhea Primer : Health Promotion to Increase Adolescents Knowledge About Acupressure for Primary Dysmenorrhea Cahyaningrum; Masruroh
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i2.297

Abstract

In reducing dysmenorrhea can be done with pharmacological and non-pharmacological therapy. Pharmacological therapy for the treatment of dysmenorrhea by administering drugs and supplements. Non-pharmacological therapies such as warm compresses, massage, exercise, adequate sleep, listening to music and relaxation such as yoga and acupressure techniques. Acupressure is a medical technique from China that can reduce pain sensations by increasing endorphins, which are hormones that can naturally bring a sense of relaxation to the body, blocking pain receptors to the brain (Aprillia, 2010). This study generally aims to determine the effectiveness of health promotion to increase adolescent knowledge about acupressure in primary dysmenorrhea. This research was conducted by SMK Swadaya Temanggung. The population in this study were all female students of the Temanggung Swadaya Vocational School. The sample used purposive sampling, as many as 38 respondents. The Wilcoxon test of knowledge before and after being given cadre training showed that there were 18 respondents with increased knowledge and 20 respondents with permanent knowledge. With a p value of 0.004 (<0.05), which means there are differences in knowledge before and after being given health Promotion   ABSTRAK Dalam mengurangi dismenore dapat dilakukan dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi untuk penanganan dismenore dengan pemberian obat – obatan dan suplemen. Terapi non farmakologi misalnya kompres hangat, massage, exercise, tidur yang cukup, mendengarkan musik serta relaksasi seperti yoga dan teknik akupresure. Akupresur merupkan teknik pengobatan dari Cina yang dapat mengurangi sensasi-sensasi nyeri melalui peningkatan endorphin, yaitu hormon yang mampu menghadirkan rasa rileks pada tubuh secara alami, memblok reseptor nyeri ke otak (Aprilia & Yesie, 2011)  Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui efektifitas promosi kesehatan untuk peningkatan pengetahuan  remaja tentang akupressure pada dismenorhea primer. Penelitian ini dilakukan SMK Swadaya Temanggung. Desain penelitian termasuk deskriptif kuantitatif dengan metode yang akan dipakai adalah eksperimen semu ( quasi eksperimen) dengan pendekatan pre-post design. Populasi dalam penelitian  ini adalah seluruh siswi SMK Swadaya temanggung. Sampel menggunakanpusposive sampling, sebanyak 38 responden. Uji wilcoxon pengetahuan sebelum dan setelah di berikan promosi kesehatan  menunjukan bahwa didapatkan 18 responden dengan pengetahuan meningkat dan 20 responden dengan pengetahuan tetap. Dengan p value 0,004(<0,05) yang berarti terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah di berikan promosi kesehatan. 
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) dengan Masalah Infeksi Usus : Continuity of Care (COC) Midwifery Care with Intestinal Infection Problems Nila Trisna Yulianti; Ida Sofiyanti
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i2.300

Abstract

The period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonates is a physiological condition that may threaten the life of the mother, baby and even cause death. One effort that can be done is to apply a comprehensive midwifery care model that can optimize the detection of high-risk neonatal maternal. The aim of the research was to analyze midwifery care for pregnant women, maternity, postpartum, BBL and family planning. Analytical descriptive observational research method. A case study approach to the implementation of midwifery care includes care for pregnancy, childbirth, newborns, postpartum, and family planning (KB). The sample was a second trimester pregnant woman, gestation age 23 weeks 3 days, G2P1A0. Research time November 2022 – April 2023 in the working area of TPMB Bdn.Catur Widayanti, S.Si.T. The research instrument uses the SOAP documentation method with a varney management mindset. The collection technique uses primary data through interviews, observation, physical examination, MCH handbook. Research results Mrs. Z G2P1A0 gestational age 36 weeks 4 days with intestinal infection problems found complaints of feces mixed with blood mucus, stomach feels mules, rectum feels pain and has a history of fast food (junk food) patterns in the last 3 months. Labor received antibiotics for 5 days and mefemanic acid therapy. The postpartum period proceeds normally without bleeding, uterine contractions are good, lochia rubra, perineal abrasions, the mother is getting vitamin A. In newborns, the results of normal anthropometric examinations, negative SHK and passed OEA. Mrs. Z decided to use birth control implants.   ABSTRAK Masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupakan suatu keadaan fisiologis yang kemungkinan mengancam jiwa ibu, bayi bahkan menyebabkan kematian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan menerapkan model asuhan kebidanan komperehensif yang dapat mengoptimalkan deteksi risiko tinggi maternal neonatal. Tujuan penelitian melakukan analisis pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB. Metode penelitian observasional desktiptif analitik .Pendekatan studi kasus pada pelaksanaan asuhan kebidanan meliputi asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berecana (KB).Sampel adalah seorang ibu hamil trimester II usia kehamilan 23 minggu 3 hari, G2P1A0. Waktu penelitian November 2022 – April 2023 di wilayah kerja TPMB Bdn.Catur Widayanti, S.Si.T. Instrumen penelitian menggunakan metode dokumentasi SOAP dengan pola pikir manajemen varney. Teknik pengumpulan menggunakan data primer melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, buku KIA. Hasil asuhan didapatkan Ny. Z G2P1A0 usia kehamilan 36 minggu 4 hari dengan masalah infeksi usus ditemukan keluhan feses bercampur dengan darah lendir, perut terasa mules, dubur terasa nyeri dan memiliki riwayat pola nutrisi siap saji (junkfood) dalam waktu 3 bulan terakhir. Persalinan mendapatkan antibiotik selama 5 hari dan terapi asam mefemanat. Masa nifas berlangsung normal tidak ada pendarahan, kontraksi uterus baik, lochea rubra, luka lecet perinium, ibu mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir hasil pemeriksaan antropometri normal, SHK negative dan OEA lulus. Ny. Z memutuskan menggunakan KB implan.
Hubungan Berat Badan Lahir dengan Pertumbuhan Bayi di TPMB Isnaningsih, S.Tr.Keb Kabupaten Semarang: The Relationship Between Birth Weight And Infant Growth At Tpmb Isnaningsih, S.Tr.Keb Semarang District In 2022 Cinta Nashita; yulia nur khayati
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i2.307

Abstract

The Infant Mortality Rate (IMR) is an indicator to determine the health status of a country throughout the world. IMR in Indonesia is still very high, according to the results of the Indonesian Demographic Health Survey (SDKI) that IMR in Indonesia in 2021 was 27,566 deaths, a decrease compared to 2020, which was 28,158 deaths. Of all infant deaths, 73.1% of them occurred in the neonatal period (20,154 deaths). The most common causes of neonatal death in 2021 are Low Birth Weight (LBW) conditions of 34.5% and asphyxia of 27.8%. Birth weight can be an indicator to see survival and growth. Birth weight is the baby's weight in the first 1 (one) hour after birth. The baby's weight is determined by the nutritional status of the fetus. The research method in this study is to use an observational analytic design, and use a cross sectional approach. The population in this study were all newborns from May-November 2022. The total sample was 60 people. The sampling technique used total sampling. The research instrument used was the newborn register book. The results of this study of the 40 respondents, there were normal birth weights with 66.7% results from univariate analysis. Based on the results of bivariate analysis with the chi square test, it was obtained a significant value with a value of p = 0.000 <a = 0.05 so that there was a relationship between birth weight and baby growth in the working area of ​​the TPMB midwife Isnaningsih Kab. Semarang. Conclusion There is a relationship between birth weight and baby growth in the work area of ​​the TPMB midwife Isnaningsih Kab. Semarang.   ABSTRAK Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di Indonesia masih sangat tinggi, menurut hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) bahwa AKB di Indonesia pada tahun 2021 sebanyak 27.566 kematian, menurun dibandingkan tahun 2020, yaitu sebanyak 28.158 kematian. Dari seluruh kematian bayi, 73,1% diantaranya terjadi pada masa neonatal (20.154 kematian). Penyebab kematian neonatal terbanyak pada tahun 2021 adalah kondisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebesar 34,5% dan asfiksia sebesar 27,8%. Berat badan lahir dapat menjadi indikator untuk melihat kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara berat badan lahir dengan pertumbuhan bayi.. Metode penelitian dalam penelitian ini yaitu menggunakan rancangan yang bersifat analitik observasional, dan menggunakan desain  cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir dari bulan Mei-November tahun 2022. Jumlah sampel 60 bayi teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrument peneliti yang digunakan yaitu master tabel dengan sumber data dari buku register bayi baru lahir. Hasil Univariate diketahui bahwa 40 responden berat badan lahir normal dengan hasil 66,7% dan didapatkan pertumbuhan bayi 60% Normal dan Gemuk. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapatkan nilai signifikan dengan nilai p=0,000 <a=0,05 sehingga terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan pertumbuhan bayi di wilayah kerja TPMB bidan Isnaningsih Kab. Semarang. Simpulan Ada  hubungan antara  berat badan lahir dengan pertumbuhan bayi di wilayah kerja TPMB bidan Isnaningsih Kab. Semarang.
Studi Kasus Peningkatan Frekuensi Makan dengan Pijat Tui Na pada Balita Stunting: Case Study of Increasing Eating Frequency with Tui Na Massage in Stunted Toddlers Anggi Puspitasari; Fauziah Hanum Nur Adriyani; Arlyana Hikmanti
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i2.318

Abstract

Based on the World Health Organization (WHO) in its 2022 report, it shows that globally, there are 149.2 million children under the age of 5 experiencing stunting, 45.4 million are underweight, and 38.9 million are overweight. In 2010, there was a slight decrease in stunting in toddler data, namely 36.8%. and in 2013 it increased to 37.2%. The success of the government program is shown by reducing the prevalence of stunting under five in 2018 to 30.8%. However, it is still a problem because the prevalence rate is more than 20%. Data obtained from the Banjarnegara District Health Service in 2023, the number of toddlers who came to be weighed at the posyandu was 61,387 toddlers, there were 4,844 (7.9%) malnourished toddlers, 13,951 (22.7%) stunted toddlers, 35 (0.06%) ) malnutrition. Based on data obtained from the Mandiraja 1 Community Health Center, 1003 toddlers were weighed, 123 (12.2%) were malnourished, and 294 (29.3%) were stunted. One of the complementary actions taken to overcome difficulty eating in toddlers is Tui Na Massage which has the function of increasing appetite so that nutrition is met. The purpose of Tui Na Massage care is because there are still many cases of stunted toddlers with complaints that the frequency of eating is reduced so that the toddler's energy intake is not met, causing failure in growth and development. The method used for 5 stunted toddlers was using the interview method, namely asking questions and giving respondents a table. food records for 3 days to determine the frequency of eating in stunted toddlers. The research results showed that the majority of toddlers experienced an increase in eating frequency, 4 out of 5 toddlers and there was 1 toddler who did not experience an increase in eating frequency but his portion size increased. Suggestions to midwives and other health tasks can improve the quality of health services, especially for stunted toddlers, one of which is complementary action, namely tui na massage. ABSTRAK Berdasarkan World Health Organization (WHO) dalam laporan Tahun 2022 menunjukan bahwa secara global, terdapat 149,2 juta anak dibawah usia 5 tahun mengalami stunting, 45,4 juta kurus, dan 38,9 juta kelebihan berat badan. Pada tahun 2010, data balita stunting terjadi sedikit penurunan yaitu sebesar 36,8 %. dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 37,2%.  Upaya keberhasilan program pemerintah ditunjukan melalui penurunan prevalensi balita pendek pada Tahun 2018 menjadi 30,8%. Namun masih menjadi masalah karena angka prevalensi lebih dari 20%. Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2023 jumlah balita yang datang dilakukan penimbangan di posyandu sebanyak 61.387 balita, terdapat hasil 4.844 (7,9%) gizi kurang, 13.951 (22,7%) balita pendek, 35 (0,06%) gizi buruk. Berdasarkan  data yang didapatkan dari Puskesmas Mandiraja 1 terdapat balita yang dilakukan penimbangan sebanyak 1003 balita, terdapat hasil 123 (12,2%) gizi kurang, dan 294 (29,3 %) balita pendek. Salah satu tindakan komplementer yang dilakukan untuk mengatasi sulit makan pada balita yaitu dilakukannya Pijat Tui Na yang mempunyai fungsi untuk meningkatkan nafsu makan agar nutrisinya terpenuhi. Tujuan dilakukan asuhan Pijat Tui na karena masih banyaknya kasus balita stunting dengan keluhan frekuensi makannya berkurang sehingga asupan energi pada balita tidak terpenuhi maka menyebabkan gagal dalam pertumbuhan dan perkembangan.Metode yang dilakukan kepada 5 balita stunting dengan menggunakan metode wawancara yaitu menanyakan pertanyaan dan memberikan responden tabel food records selama 3 hari untuk mengetahui frekuensi makan pada balita stunting. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar balita mengalami peningkatan frekuensi makan sebanyak 4 dari 5 balita dan ada 1 balita yang tidak mengalami peningkatan frekuensi makan tetapi porsi makannya naik. Saran kepada bidan dan tugas kesehatan lainnya dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama pada balita stunting salah satunya dilakukan tindakan komplementer yaitu pijat tui na.
Peningkatan Nafsu Makan pada Balita Stunting dengan Baby Gym dengan Menggunakan Citronella Oil: Studi Kasus: Increasing Appetite in Stunned Toddlers with Baby Gym Using Citronella Oil: Case Study Berliana Putri Utami; Fauziah Hanum Nur Adriyani; Feti Kumala Dewi
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i2.319

Abstract

Toddlers aged 1 – 5 years are a critical period, due to experiencing accelerated growth and development of babies during this golden period. Toddlers are considered as a vulnerable age group for problems related to nutrition. One of the impacts of nutritional problems is stunting nutritional disorder. Stunting is a disorder that occurs in toddlers regarding their growth caused by diseases such as chronic infectious diseases or there is chronic malnutrition of nutrient intake, as well as the z-score value for height for age with less than -2 SD. The problem of appetite disorders in stunting toddlers is given complementary care in the form of baby massage to improve appetite, which can improve the function of the vagus nerve which makes children easily hungry so that appetite disorders can be treated. Safe massage can use citronella oil. The content of geraniol and citronellal in CITRONELLA OIL is useful for increasing appetite in toddlers. The aim of this case study is to increase appetite in stunted toddlers with Baby Gym and Citronella Oil. Case study method was carried out on 5 stunted toddlers aged 1-5 years for 3 days in the Pagedongan Health Center area by giving baby massage using citronella oil. This case study was carried out using observation, history taking and physical examination. Observations were carried out using food record sheets to determine the appetite of stunted toddlers. The results obtained were that after being given a baby massage with citronella oil, there were 3 toddlers who experienced an increase in the frequency and portion of their meals, 2 of them experienced an increase in appetite in just their portion without any addition to the frequency of eating. These results can be seen that there is an increase in appetite both in frequency and portion in the 5 respondents.   ABSTRAK Balita usia 1–5 tahun merupakan masa kritis, dikarenakan mengalami percepatan pertumbuhan dan perkembangan bayi pada masa golden period ini. Balita yang dianggap sebagai kelompok usia rentan terjadinya masalah berkaitan dengan gizi. Dampak dari permasalahan gizi salah satunya gangguan gizi stunting. Stunting yaitu gangguan yang terjadi pada balita mengenai pertumbuhannya yang disebabkan oleh penyakit seperti penyakit infeksi kronis atau terdapat malnutrisi asupan zat gizi kronis, serta nilai z-score tinggi badan menurut usia dengan kurang dari -2SD. Permasalahan gangguan nafsu makan pada balita stunting diberikan pemberian asuhan komplementer berupa baby massage untuk memperlancar nafsu makan, dimana dapat memperbaiki fungsi nervus vagus yang menjadikan anak mudah lapar sehingga gangguan nafsu makannya dapat ditangani. Pemijatan yang aman dapat menggunakan citronella oil. Kandungan geraniol dan sitronelal pada CITRONELLA OIL bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan pada balita. Tujuan pada studi kasus ini yaitu Peningkatan Nafsu Makan Pada Balita Stunting Dengan Baby Gym dan Citronella Oil. Metode studi kasus dilakukan yaitu pada 5 balita stunting umur 1–5 tahun selama 3 hari di wilayah Puskesmas Pagedongan dengan pemberian pijat bayi menggunakan citronella oil. Studi kasus ini dilakukan dengan observasi, anamnesa, dan pemeriksaan fisik. Observasi yang dilakukan menggunakan lembar observasi makan untuk mengetahui nafsu makan pada balita stunting. Hasil yang diperoleh bahwa setelah diberikan baby massage dengan citronella oil terdapat 3 balita yang mengalami peningkatan pada frekuensi dan porsi makannya, 2 diantaranya mengalami peningkatan nafsu makan pada porsinya saja tanpa adanya penambahan pada frekuensi makannya. Hasil tersebut dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan nafsu makan baik itu frekuensi maupun porsi pada ke 5 responden.
Evaluasi Pengobatan pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) di RST Dr. Asmir Salatiga: Evaluation of Treatment in Patients with Chronic Obstructive Pulmonary Disease at RST Dr. Asmir Salatiga Jatmiko Rahmat; Dian Oktianti
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i2.339

Abstract

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a lung condition characterized by a lack of airflow that can cause progressive and permanent damage to the lungs. This will cause symptoms of shortness of breath, coughing, wheezing and phlegm production. Patients with COPD require long-term therapy, so the accuracy of dosing must always be considered so that the therapeutic effect is achieved. The aim of this study was to determine the description of drug use and the accuracy of drug doses given to COPD patients. The method of this research is observational research presented descriptively with a retrospective approach using medical records of COPD patients RST dr. Asmir Salatiga for the period January - March 2023. A total of 65 samples were selected purposively. The data is analyzed and presented in the form of a percentage table. The accuracy of the dose was analyzed using the Drug Information Handbook edition 24. Based on the results of the study, it was possible to see the picture of combination therapy with long-acting corticosteroids and bronchodilators (Budesonide and Formoterol fumarate) as much as 73.8%, Xanthine (Aminophylline) as much as 46.2%, β-2 agonist (Salbutamol) as much as 29.2%, and Mucolytic (N-acetylcysteine) as much as (50.4%). There were 47 patients (72.3%) who received the correct dose according to the literature and 18 patients (27.7%) received the low dose. Conclusion: The most commonly used combination of drugs is corticosteroids and long-acting bronchodilators (Budesonide and Formoterol fumarate) 73.8%. Evaluation of the accuracy of COPD drug doses, 47 patients (72.3%) received doses that were in accordance with the literature.   ABSTRAK Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah kondisi paru-paru yang ditandai oleh kurangnya aliran udara yang dapat menyebabkan kerusakan progresif pada dan permanen pada paru-paru. Hal ini akan menyebabkan gejala sesak napas, batuk, mengi dan produksi dahak. Pasien dengan PPOK memerlukan terapi jangka panjang, sehingga ketepatan pemberian dosis harus selalu diperhatikan agar efek terapi tercapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan obat, dan ketepatan dosis obat yang diberikan kepada pasien PPOK. Metode penelitian ini adalah penelitian observasional disajikan secara deskriptif dengan pendekatan retrospektif menggunakan catatan rekam medik pasien PPOK RST dr. Asmir Salatiga periode Januari - Maret 2023. Sebanyak 65 sampel yang dipilih secara  purposive. Data dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel persentase. Ketepatan dosis dianalisa menggunakan panduan Drug Information Handbook edisi 24. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui gambaran terapi kombinasi kortikosteroid dan bronkodilator kerja lama (Budesonide dan Formoterol fumarate) sebanyak 73,8%, Xantin (Aminofilin) sebanyak 46,2%, Agonis β-2 (Salbutamol) sebanyak 29,2%, dan Mukolitik (N-asetilsistein) sebanyak (50,4%). Terdapat 47 pasien (72,3%)  mendapatkan dosis yang tepat sesuai literatur dan 18 pasien (27,7%) mendapatkan dosis rendah. Simpulan: Kombinasi obat paling banyak digunakan golongan kortikosteroid dan bronkodilator kerja lama (Budesonide dan Formoterol fumarate) 73,8%. Evaluasi ketepatan dosis obat PPOK, 47 pasien (72,3%) mendapatkan dosis yang sesuai dengan literatur.
Terapi Spiritual Doa Tafakur terhadap Peningkatan Kesejahteraan Pasien Kanker: A Systematic Review : Spiritual Therapy of Tafakur Prayer to Increase the Well-Being of Cancer Patients: A Systematic Review Priyanto; Achmad Fauzi Kamal; Debie Dahlia; Besral Besral
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i2.341

Abstract

Medical surgical nursing care is the main source of service in an effort to achieve quality improvement in the well-being of  cancer patients in hospitals. The well-being of  cancer patients can be improved through various nursing interventions, including spiritual therapy of tafakur prayer. This research is to synthesize the study of spiritual therapy of tafakur prayer on improving the well-being of  cancer patients. This study uses a systematic review approach with quantitative methods using the PRISMA model. The dependent variable is the patient's well-being, and spiritual therapy of tafakur prayer is the independent variable. Of the 323 selected articles, 6 articles met the selected inclusion and exclusion criteria. The articles were collected from 4 database sources namely: EBSCO host, proQuest, Science Direct and Google Scholar. The results of the research show that spiritual therapy of tafakur prayer can improve the quality of life and increase physical well-being, including reducing pain and blood pressure and improving respiratory rate. In addition, spiritual therapy of tafakur prayer can improve psychological and emotional well-being including stress and anxiety as well as spiritual well-being so that it can improve the social well-being of  cancer patients. Spiritual therapy of tafakur prayer can be applied by nurses in medical surgical nursing services for cancer patients in hospitals.   ABSTRAK Asuhan keperawatan medikal bedah menjadi sumber utama pelayanan dalam upaya mencapai kualitas peningkatan kesejahteraan pasien kanker  di rumah sakit. Kesejahteraan pasien kanker  dapat ditingkatkan melalui berbagai intervensi keperawatan, termasuk terapi spiritual doa tafakur. Penelitian ini  untuk mensintesis kajian terapi spiritual doa tafakur terhadap peningkatan kesejahteraan pasien kanker. Penelitian ini menggunakan pendekatan systematic review dengan metode kuantitatif menggunakan model PRISMA. Variabel dependen adalah kesejahteraan pasien, dan terapi spiritual doa tafakur sebagai variabel independen. Dari 323 artikel terseleksi ada 6 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dipilih. Artikel-artikel tersebut dikumpulkan dari 4 sumber basis data yaitu: EBSCO host, ProQuest, Science Direct dan Google Scholar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi spiritual doa tafakur dapat memperbaiki kualitas hidup dan meningkatkan kesejahteraan fisik, termasuk menurunkan nyeri dan tekanan darah serta memperbaiki laju pernapasan. Selain itu terapi spiritual doa tafakur dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis dan emosional termasuk stres dan kecemasan serta kesejahteraan spiritual hingga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial pasien kanker. Terapi spiritual doa tafakur dapat diterapkan oleh perawat dalam pelayanan keperawatan medikal bedah pada pasien kanker di rumah sakit.

Page 1 of 2 | Total Record : 18