Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

BREASTFEEDING FATHER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELAKSANAKAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS UNGARAN Ni Kadek Shinta Marheni; Masruroh .
Jurnal Kebidanan VOLUME 10. No. 01, JUNI 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v10i01.293

Abstract

BREASTFEEDING FATHER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELAKSANAKAN ASI EKSKLUSIF DI  PUSKESMAS UNGARANNi Kadek Shinta Marheni 1), Masruroh 2)1) 2) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi WaluyoE-mail: shintasawitri1995@gmail.com,vinamasruroh@yahoo.co.idABSTRAKBreastfeeding father adalah dukungan penuh dari seorang suami kepada istrinya untuk mempersiapkan pelaksanaan pemberian ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Breastfeeding Father dengan Pengambilan Keputusan Ibu Untuk Melaksanakan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Ungaran. Metode penelitian yang digunakan adalah Correlational Study dengan pendekatan Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Ungaran sebanyak 61 orang. Sampel penelitian ini adalah 53 responden dengan teknik pengambilan sampling menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan Penerapan Breastfeeding father menurut penilaian Ibu hamil sebanyak 47,2% dan yang tidak menerapkan breastfeeding father yaitu 52,8 %.. Ibu yang memutuskan melaksanakan ASI Eksklusif sebanyak 45,3% dan ibu yang memutuskan tidak melaksanakan ASI Eksklusif yaitu 54,7%. Ada hubungan yang signifikan antara breastfeeding father dengan pengambilan keputusan ibu untuk melaksanakan ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Ungaran dengan p-value 0,004 < α (0,05). Adanya hubungan breastfeeding father dengan pengambilan keputusan ibu untuk melaksanakan  ASI Eksklusif diharapkan asumsi suami tentang wanitalah (istri) yang bertugas untuk melayani kebutuhan dan keinginan suami dapat dirubah, sehingga suami memiliki pemikiran bahwa dukungan penuh selama kehamilan sangatlah penting untuk dilaksanakan untuk mensukseskan pelaksanaan ASI Eksklusif.Kata Kunci : Breastfeeding Father, Pengambilan Keputusan , ASI EksklusifBREASTFEEDING FATHER CORRELATION   WITH  DECISION MAKING A MOTHER TO IMPLEMENT EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN PUSKESMAS UNGARANABSTRACTBreastfeeding father give full support from a husband to his wife to prepare and implement breastfeeding. The purpose of this study was to determine the correlation between a breastfeeding father with a mother's decision to implement exclusive breastfeeding in Primary Health Centre Ungaran. The method used correlational study with cross sectional. The population in this study was all pregnant women in the third trimester in Primary Health Centre  Ungaran as many as 61 people. Samples were 53 respondents using simple random sampling. The results showed that breastfeeding fathers were 47,2% and whole who did not do breastfeeding father were 52,8%. The mothers giving exclusive breastfeeding were 45,3% and not giving exclusive breastfeeding were 54,7%. That showed a significant association between a breastfeeding father and a mother's with a decision to carry out exclusive breastfeeding in Primary Health Centre Ungaran with p-value of 0.004 <α (0.05). It expects the assumption that wife’s job is to serve the needs of her husband can be changed, so that the husband can support during pregnancy to be implemented to ensure the success of exclusive breastfeeding.Keywords: BreastfeedingFather,  Decision to Implement ,Exclusive breastfeeding Bibliographes: Literatures (1992 - 2014)  Keywords: BreastfeedingFather,  Decision to Implement ,Exclusive breastfeedingJurnal Kebidanan, Vol. X, No. 01, Juni 2018                                                       1                Bibliographes: Literatures
EFEKTIFITAS MEDIA PROMOSI KESEHATAN KANKER SERVIKS TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN WUS Masruroh .; Cahyaningrum .
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.02, Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i02.347

Abstract

ABSTRAKProgram pemeriksaan IVA dicanangkan agar semua wanita usia subur mau melakukan pemeriksaan IVA, namun cakupan pemeriksaan IVA masih dibawah target nasional. Upaya promosi kesehatan tentang  kanker serviks sudah dilakukan dengan metode ceramah dan leaflet  tetapi masih kurang efektif dan menarik. Media elektronik seperti video diharapkan lebih menarik dan mudah dipahami.Penelitian ini mempunyai tujuan umum untuk menganalisis efektifitas media promosi kesehatan tentang deteksi dini kanker serviks  dengan IVA. Populasi dalam penelitian  adalah wanita usia subur yang ada di Puskesmas Bergas. Sampelnya  Wanita usia subur  berjumlah 40 responden.Teknik pengambilan sampel dengan  simple random sampling. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah video, Leaflet dan kuesioner. Metode yang dipakai adalah eksperimen semu dengan pendekatan pre-posttest design. Analisis dilakukan dengan uji beda Wilcoxon, uji untuk melihat keefektifanan media menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok leaflet   ( p = 0,0001), ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok video    ( p = 0,0001). Media video lebih efektif pada upaya promosi kesehatan (p = 0,016 ). Kesimpulan pemberian  promosi kesehatan dengan media video lebih efektif daripada menggunakan media leafledKata kunci : Media Promosi Kesehatan, IVA, Pengetahuan,WUSTHE EFFECTIVENESS OF HEALTH PROMOTION MEDIA TALKING ABOUT CERVICAL CANCER TOWARD THE IMPROVEMENT OF PRODUCTIVE AGE-WOMEN’S KNOWLEDGE ABSTRACTThe IVA examination program is planned so that all women of productive age are willing to do IVA examination, but the scope of IVA examination is still below the national target. Some efforts to promote health about cervical cancer have been carried out by using lecture and leaflet methods but they are still less effective and interesting. Electronic media such as videos are expected to be more interesting and easier to understand. This study had a general objective to analyze the effectiveness of health promotion media on early detection of cervical cancer using IVA. The populatin in this study  was productive age womens in the puskesmas bergas. The sampel was productive age women 40 respondont.Sampling technique with simple random sampling.The Instrument used in this research are video,leaflet and questionnaer. The method used quasi-experimental with a pre-posttest design approach. The analysis was carried out by using the difference test of Wilcoxon, while the test to see the effectiveness of the media used the Mann Whitney test. The results showed the differences of knowledge before and after the treatment in the leaflet group (p = 0.0001), the differences of knowledge before and after the treatment in the video group (p = 0,0001). Video media are more effective in health promotion efforts (p = 0.016). The conclusion is that providing health promotion using video media is more effective than using leaflet mediaKey words: Health Promotion Media, IVA, Knowledge, Productive Age Womens
Health Education To Improve The Motivation Of Young Women To Do Breast Self-Examination (Breaking) Masruroh Masruroh; Hapsari Windayanti
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 2 (2022): Vol 8.No.2.April 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i2.5742

Abstract

Latar Belakang : Kanker payudara merupakan gangguan yang paling ditakuti perempuan. Banyak penderita kanker payudara datang ke tenaga kesehatan dalam kondisi yang sudah parah. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker payudara. Salah satu upaya dalam melakukan pendeteksian secara dini terhadap kelainan-kelainan pada payudara. Pencegahan ini menjadi intervensi dalam melakukan deteksi dini yang paling memungkinkan dan memiliki banyak keuntungan yaitu mudah dan praktis. Jika SADARI ini bisa dilakukan secara rutin dan berkala, maka kanker payudara dapat terdeteksi secara dini sehingga mendapat penanganan lebih lanjut secara cepat dan tepat. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada siswa SMK Harapan Mulya Brangsong didapatkan bahwa para siswa belum pernah mendengar tentang pemeriksaan payudara sendiri tapi mereka ada yang sudah tahu tentang kanker payudara. Hasil wawancara dengan guru belum pernah ada penyuluhan kesehatan dari puskesmas sekitar tentang SADARI sehingga peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pendidikan Kesehatan Untuk Meningkatkan Motivasi Remaja Putri Dalam Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).Tujuan : Untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan remaja putri terhadap peningkatan motivasi remaja untuk melakukan SADARI.Metode : Jenis peneltian adalah eksperimen. Desain penelitian adalah Pra Experiment Design dengan rancangan One Group Pretest Posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas XI yang berjumlah 32 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner terstruktur. Motivasi responden sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan, dianalisis dengan metode tendensi central. Analisis bivariate menggunakan uji Wilcoxon testHasil : Didapatkan hasil nilai p sebesar 0,000 dengan signifikasi p < 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan motivasi remaja untuk melakukan SADARI.Kesimpulan : terjadi peningkatan motivasi remaja dalam melaksanakan pemeriksaan payudara sendiri sehingga ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan dalam meningkatkan motivasi remaja dalam melaksanakan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).Saran : Bagi pihak sekolah melakukan kerjasama dengan pihak puskesmas untuk mendapatkan  informasi tentang  kesehatan khususnya kesehatan  reproduksi  remaja secara teratur   dan terjadwal. Kata kunci : Motivasi, Remaja putri, SADARI ABSTRACT Background: Breast cancer is the most feared disorder for women. Many breast cancer patients come to the health workers in an already severe condition. This is due to the lack of awareness to carry out early detection of breast cancer. One of the efforts in conducting early detection of abnormalities in the breast. Prevention is the most feasible intervention in early detection and has many advantages, namely being easy and practical. If BSE can be done regularly and periodically, then breast cancer can be detected early so that it gets further treatment quickly and appropriately. A preliminary study conducted by researchers on students of SMK Harapan Mulya Bransong found that the students had never heard of breast self-examination but some of them already knew about breast cancer. The results of interviews with teachers that there has never been any health counseling from the local health centers about BSE so researchers are interested in researching Health Education to Increase Young Women's Motivation to Doing Breast Self-Examination (BSE).Purpose: To find out the effectiveness of adolescent girls' health education on increasing adolescent motivation to do BSE.Methods: The design was experimental using Pre Experiment Design with One Group Pretest Posttest design. The sample in this study were all students of class XI, totaling 32 people. The data collection technique employed a structured questionnaire instrument. The motivation of the answers before and after the treatment was analyzed using the central tendency method. To test the effect, the Wilcoxon Test was used because the data were not normally distributed.Results: The p-value of 0.000 with a significance of p < 0.05 means Ho is rejected, meaning that there is an effect of health education on increasing adolescent motivation to do AWARE.Conclusion: there is an increase in adolescent motivation in carrying out breast self-examination so there is a significant effect of health education in increasing adolescent motivation in carrying out Breast Self-Examination (BSE).Suggestion: It is suggested that schools collaborate with the Public Health Center to get health information, especially adolescent reproductive health on a regular and scheduled basis. Keywords: Motivation, Young women, BSE  
Perbedaan Efektivitas Murottal Al-Quran dan Terapi Akupresur terhadap Nyeri Haid pada Remaja Putri Kelas X di SMAN 2 Ungaran Kabupaten Semarang Masruroh Vina; Heni Setyowati
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 5 (2019): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.22 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol5.iss1.38

Abstract

Nyeri haid adalah aliran menstruasi yang sulit atau menstruasi yang mengalami nyeri diperut bagian bawah dan biasanya disertai mual, pusing, bahkan pingsan yang dapat menggangu aktivitas belajar siswi.Metode untuk mengurangi nyeri haid dengan terapi non farmakologi yaitu dengan Murottal Al –Quran dan terapi Akupresur .Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas dan perbedaan nyeri haid sebelum dan sesudah diberikan Murottal Al -Quran dan terapi Akupresur Metode penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental dengan pendekatan studi true experimental rancangan pre-post test. Metode pengumpulan data dengan kuesioner, analisis bivariat dengan uji wilcoxcon math paired dan man withney u test. Populasi penelitian ini adalah seluruh semua siswi kelas x di SMAN 2 Ungaran sebanyak 243 siswi .Teknik pengambilan sampel dengan Purposive sampling sebanyak 40 siswi Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan terapi Murottal Al-Quran p value 0,0001< a (0,05) dan terapi Akupressur p value 0,000 < a (0,05). Terapi Murottal Al -Quran dan terapi Akupressur ada perbedaan yang signifikan dalam pengurangan nyeri haid pada siswi kelas X di SMAN 2 Ungaran . Ada perbedaan yang signifikan antara Murottal Al-Quran dan Akupresur terhadap nyeri haid yang dirasakan oleh siswi kelas X di SMA 2 Ungaran. Metode murottal al quran lebih efektif dalam mengurangi nyeri haid pada siswi kelas X di SMAN 2 Ungaran. Diharapkan siswi yang mengalami nyeri haid dapat diatasi dengan metode Murottal Al Quran . Kata Kunci : , , ,
Characteristics Of Pregnant Women Related To Pregnant Women's Knowledge About Antenatal Care (Anc) Hapsari Windayanti; Masruroh Masruroh
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 4 (2022): Volume 8 No.4 October 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i4.7888

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan ibu hamil di Indonesia merupakan masalah yang serius yang sedang dihadapi Departemen Kesehatan Republik Indonesia, diantaranya masih rendah kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya pada sarana kesehatan. Hasil wawancara kepada 5 ibu hamil di Puskesmas Banyubiru tentang ANC didapatkan hasil 60% ibu hamil menjawab benar mengenai pengertian pemeriksaan ANC, 80% ibu hamil menjawab benar mengenai tujuan dan manfaat dari pemeriksaan ANC, 40% ibu hamil menjawab benar mengenai standar pelayanan ANC dan semua ibu hamil mengetahui waktu kunjungan ANC. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik tentang ANC, kemungkinan besar ibu hamil dapat berpikir untuk menentukan sikap, berperilaku untuk mencegah, menghindari, atau mengatasi masalah resiko kehamilan sehingga ibu memiliki kesadaran untuk rutin memeriksakan kehamilannya.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu (paritas, umur, dan pekerjaan ibu) dengan pengetahuan ibu hamil tentang ANC di Puskesmas Banyubiru Kabupaten Semarang.Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif yang bersifat deskriptif, yang dilakukan untuk menggambarkan hubungan karakteristik ibu (paritas, umur, dan pekerjaan ibu) dengan pengetahuan ibu hamil tentang ANC di Puskesmas Banyubiru Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil di Puskesmas Banyubiru Kabupaten Semarang pada Bulan Februari 2022 sejumlah 231 ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini adalah 15% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 35 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Simple Random Sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner pengetahuan tentang ANC yang sudah dilakukan uji validitas dan realiabilitas, terdiri dari 20 pertanyaan. Analisis  dilakukan  dengan uji  chi square  untuk  menentukan  hubungan  antar  variabel.Hasil: Hasil uji chi-square didapatkan nilai p-value sebesar 0,035 (p<0,05), yang artinya ada hubungan antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang ANC di Puskesmas Banyubiru, didapatkan p-value sebesar 0,371 (p<0,05) yang artinya tidak ada hubungan antara umur ibu dengan pengetahuan ibu hamil tentang ANC di Puskesmas Banyubiru, didapatkan p-value sebesar 0,093 (p<0,05) yang artinya tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pengetahuan ibu hamil tentang ANC di Puskesmas Banyubiru.Simpulan: ada hubungan antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang ANC di Puskesmas Banyubiru dan tidak ada hubungan antara umur dan pekerjaan ibu dengan  pengetahuan ibu hamil tentang ANC di Puskesmas Banyubiru.Saran: Bagi pihak Puskesmas diharapkan dijadikan sebagai masukan untuk menyusun program kerja dalam meningkatkan pengetahuan ANC pada masa new normal dengan pemberian informasi tidak hanya melalui kelas ibu hamil tapi bisa juga dengan media sosial.Kata Kunci :Paritas,Pekerjaan, Pengetahuan tentang ANC, umur  ABSTRACT Background : The low awareness of pregnant women to check their pregnancy at health facilities is a serious problem that is being faced by the Health Ministry of the Republic Indonesia. The results of interviews with 5 pregnant women at the Banyubiru Health Center about ANC showed that 60% of pregnant women answered correctly about the meaning of ANC examination, 80% of pregnant women answered correctly about the purpose and benefits of ANC examination, 40% of pregnant women answered correctly about ANC service standards and all pregnant women know the time of the ANC visit. Pregnant women who have good knowledge about ANC, most likely pregnant women can think to determine attitudes, behave to prevent, avoid, or overcome pregnancy risk problems so that mothers have awareness to routinely check their pregnancy.Purpose: To determine the relationship between maternal characteristics (parity, age, and maternal occupation) with knowledge of pregnant women about ANC at the Banyubiru Health Center, Semarang Regency.Methods: This was quantitative descriptive research which was conducted to describe the relationship between maternal characteristics (parity, age, and maternal occupation) with knowledge of pregnant women about ANC at the Banyubiru Health Center, Semarang Regency. The population was a total of 231 pregnant women in February 2022, at the Banyubiru Health Center, Semarang Regency. The sample was 15% of the total population as many as 35 respondents. The sampling technique used Simple Random Sampling. The instrument used a knowledge questionnaire about ANC which had been tested for validity and reliability, consisting of 20 questions. The analysis was using the chi square test.Results : The results of the chi-square test obtained a p- value of 0.035 (p<0.05), which means that there is a relationship between parity and knowledge of pregnant women about ANC at the Banyubiru Health Center, a p- value of 0.371 (p<0.05) is obtained.) which means that there is no relationship between maternal age and knowledge of pregnant women about ANC at the Banyubiru Health Center, obtained a p- value of 0.093 (p <0.05) which means that there is no relationship between maternal occupation and knowledge of pregnant women about ANC at the Banyubiru Health Center.Conclusion: There is a relationship between parity and knowledge of pregnant women about ANC at the Banyubiru Health Center and there is no relationship between age and maternal occupation with knowledge of pregnant women about ANC at the Banyubiru Health Center.Suggestion: The health center is expected to develop and increase ANC knowledge program during the new normal period by providing information with pregnant women classes and social media. Keywords: Age, Knowledge of ANC,Maternal occupation, Parity
Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara di Wilayah Kerja Puskesmas Jetak Kab. Semarang: Knowledge Level of Postpartum Mothers About Breast Care in the Work Area of the Jetak Health Center, Kab. Semarang Fitri Nuraeni Kartika Dewi; Masruroh
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 1 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i1.262

Abstract

changes occur as well as various problems during the puerperium, one of which is an infection during the puerperium such as mastitis or abscess.One of the efforts that we can do to prevent mastitis or abscess in postpartum mother is to do breast care. Postpartum mather can perform breast care themselves if mothers know how to perform breast care for postpartum mothers properly and correctly.After conducting a preliminary study at the Jetak Health Center, Semarang Regency, there were postpartum mothers who made postpartum visits with swelling problems in their breasts. Of the 2 postpartum mothers who experienced problems with their breasts, namely swollen breasts accompanied by pain, sore nipples, breast milk retention, and breast milk not flowing smoothly. And 1 postpartum mother did not know about postpartum breast care and the purpose of doing postpartum breast care. To find out the level of knowledge of postpartum mothers about breast care in the working area of ​​the Jetak Public Health Center, Kab. Semarang. In this study, a quantitative descriptive research design was used with a population of all postpartum mothers 0-42 days in the working area of the Jetak Health Center, Semarang Regency. The sampling technique in this study was total sampling with a total of 30 respondents and the instrument used a closed questionnaire with 20 questions. In this study, the results of the frequency distribution were obtained, namely the level of knowledge of postpartum mothers about breast care at the Jetak Health Center, Semarang Regency, mostly good as many as 18 people (60.0%). The level of knowledge of postpartum mothers about breast care at the Jetak Health Center, Semarang Regency, was mostly good, 18 people (60.0%). ABSTRAK Masa nifas (puerperium) adalah  masa dimana terjadi perubahan-perubahan psikis fisik serta  adanya berbagai masalah pada masa nifas salah satunya infeksi pada masa nifas seperti mastitis atau abses. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya mastitis atau abses pada ibu nifas adalah dengan melakukan perawatan payudara.Ibu nifas dapat melakukan perawatan payudara sendiri apabila ibu tahu bagaimana cara melakukan perawatan payudara pada ibu nifas dengan tepat dan benar. Setelah dilakukan studi pendahuluan di Wilayah Kerja Puskesmas Jetak Kabupaten Semarang terdapat ibu nifas yang melakukan kunjungan nifas dengan masalah bengkak pada payudaranya. Ada 2 ibu nifas yang mengalami masalah pada payudaranya yaitu payudara bengkak disertai rasa nyeri, puting susu lecet, bendungan ASI, dan ASI tidak lancar dan belum mengetahui tentang perawatan payudara. Ada 1 ibu nifas tidak mengetahui perawatan payudara masa nifas dan tujuan melakukan perawatan payudara masa nifas. Untuk  Penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Wilayah kerja puskesmas jetak Kab. Semarang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah  deskriptif kuantitatif dengan populasi yaitu seluruh ibu nifas 0-42 hari di wilayah kerja Puskesmas Jetak Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan 25 Desember 2022-14 Januari 2023. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu total sampling dengan jumlah 30 responden dan instrumen menggunakan kuesioner tertutup dengan 20 pertanyaan. Hasil Penelitian dsitribusi frekuensi yaitu tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Wilayah Kerja Puskesmas Jetak Kabupaten Semarang baik sebanyak 18 orang (60,0%) Cukup 10 orang (33,3) Kurang 2 orang (6,7). Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Puskesmas Jetak Kabupaten Semarang sebagian besar baik sebanyak 18 orang (60,0%).
Analisis Kejadian Penyakit Degeneratif melalui Deteksi Dini di Posbindu PTM Kelurahan Candirejo Cahya Ningrum; Masruroh Masruroh
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 2 No. 1: March 2019
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.476 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v2i1.145

Abstract

Komplikasi akibat penyakit degeratif merupakan salah satu penyebab penurunan aktifitas pada masyarakat, khususnya lansia, selain merupakan salah satu penyebab mortalitas. Ketika kemampuan manusia dalam melakukan aktifitas individu terganggu, maka pemenuhan kebutuhan personal akan tergantung kepada bantuan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian penyakit degeratif berdasarkan hasil pemeriksaan tekanan darah, kolesterol darah, asam urat dan gula darah.Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2018 dengan mengumpulkan data hasil pemeriksaan Tekanan darah, gula dara sewaktu, kolesterol dan asam urat lansia peserta di  Posbindu Penyakit Tidak Menular Kemuning yang ada di desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 subjek penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menganalisis kejadian penyakit degeratif pada posbindu  sebagai sarana deteksi dini beberapa kejadian penyakit degeneratif yang meliputi pemeriksaanTekanan darah, gula darah sewaktu, kolesterol dan asam urat.Kejadian hipertensi berdasarkanTekanan Darah 17.1%, kejadian Diabetes melitus berdasarkan hasil Gula Darah Sewaktu (GDS)  14.3%, kejadian penyakit gout artritis berdasarkan hasil Asam Urat  54.3% dan kejadian kolesterol tinggi 62.9%. Sebagian besar responden (82,9%) di dapatkan hasil pemeriksaan Tekanan Darah dalam kategori normal. Sebagian besar reponden (85,7%) di dapatkan hasil pemeriksaan gula darah sewaktu dalam kategori normal.Lebih dari setengah responden (54,3%) di dapatkan hasil pemeiksaan asam urat dalam darah dalam kategori tinggi. Lebih dari setengah responden (62,9%) di dapatkan hasil pemeriksaan kolesterol darah dalam kategori tinggi
Analisis Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Bahaya Bahan Kosmetik pada Kesuburan di Klinik Kecantikan Kanaya cahya ningrum; Masruroh
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 3 No. 1: March 2020
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.447 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v3i1.315

Abstract

Kosmetik telah menjadi bagian terpenting dari kehidupan wanita.  Banyak wanita usia subur menggunakan beragam kosmetik untuk menunjang penampilannya, agar lebih menarik. Bahan kimia atau zat tertentu dalam kosmetik dan produk kecantikan dapat membahayakan kesuburan perempuan. Beberapa zat kimia dalam kosmetik seperti cat kuku, krim anti penuaan dini mengandung zat kimia dalam jumlah besar, dapat menyebabkan efek negatif pada kesuburan perempuan. Paparan zat kimia yang terlalu sering dan kuat akan menyebabkan gangguan ovarium dalam menghasilkan sel telur yang sehat, meningkatkan risiko keguguran dan bahkan menyebabkan ketidaksuburan. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis pengetahuan wanita usia subur tentang bahan kosmetik berbahaya pada kesuburan. Penelitian ini dilakukan di klinik kecantikan Kanaya Ungaran. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yaitu seluruh Wanita Usia Subur pengguna kosmetik di klinik kanaya Ungaran selama periode kunjungan bulan april – mei 2019 sejumlah 22 responden. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu peneltian yang dilakukan satu kali pengukuran dalam satu kali waktu. Penelitian ini menggunakan sumber data primer yaitu hasil pengukuran pengetahuan tentang bahaya kosmetik terhadap kesuburan pada Wanita Usia Subur di klinik kanaya Ungaran.Sebagian besar responden berusia 20-35 tahun sebesar 86,4%, dengan pendidikan sebagian besar SMA sejumlah 19 responden (86,4%) dan status pekerjaan responden sebagian besar adalah bekerja sebesar 86,4%. Sedangkan untuk pengetahuan responden sebagian besar adalah cukup yaitu 86,4%.Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden mendapatkan hasil dengan kategori pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden atau 86,4% dan responden dengan kategori pengetahuan baik sebesar 13.6%.
Efektifitas Jejaring Sosial Whatsapp dalam Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Heni Hirawati Pranoto; Nawang Retno Pratiwi; Masruroh Masruroh
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 5 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.8 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v5i2.1750

Abstract

Currently, whatsapp is a simple and efficient social network for exchanging information. It’s expected to help solve problems often faced by adolescents, especially regarding the lack of knowledge about reproductive health. The purpose of this study was to determine the differences in adolescent knowledge between before and after being given reproductive health counseling via Whatsapp. The research design used a pre-experimental design with One-Group Pre-Posttest. The sampling technique was purposive sampling with 30 respondents. Data collection techniques used a questionnaire via google form. Data analysis used univariate and bivariate analysis. The results ,knowledge increased after given counseling. There is a difference in knowledge between before and after being given counseling on reproductive health through the social network WhatsApp (p=0.000). In an effort to increase the knowledge of adolescents, policymakers can use the social network WhatsApp because it has been proven to be effective in increasing knowledge about reproductive health.Abstrak Saat ini, whatsapp merupakan jejaring sosial yang simpel dan efisien untuk saling bertukar informasi. Media tersebut diharapkan dapat membantu memecahkan masalah yang sering dihadapi oleh remaja, khususnya mengenai kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan pengetahuan remaja antara sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan reproduksi melalui Whatsapp. Penelitian menggunakan pre-eksperiment design dengan One-Group Pre-Posttest. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan responden 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui google form. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan setelah diberikan penyuluhan. Ada perbedaan pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi melalui jejaring sosial WhatsApp (p=0.000). Dalam upaya peningkatan pengetahuan remaja, para pemangku kebijakan dapat menggunakan jejaring social WhatsApp karena telah terbukti efektif dalam peningkatan pengetahuan remaja tentang Kesehatan reproduksi.
Pemberian Informasi Tentang Pemberian Makan Bayi dan Anak Usia 0–24 Bulan Hapsari Windayanti; Masruroh Masruroh; Cahyaningrum Cahyaningrum
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 1 No. 2 (2019): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.1 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.344 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v1i2.321

Abstract

Praktik pemberian makan yang tidak benar (inappropriate feeding practices) merupakan penyebab utama awal terjadinya malnutrisi pada bayi dan batita.Kurangnya asupan zat gizi sangat dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) MP-ASI, dan perilaku terhadap pemberian jenis MP-ASI yang diberikan.Tujuan pengabdian masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang MP-ASI untuk ibu/pengasuh anak usia 0–24 bulan. Metode yang dilakukan dalam pemberian informasi yaitu dengan penyuluhan audio visual tentang tentang pemberian makan bayi dan anak usia 0–24 bulan sekaligus praktik penyajian MPASI sesuai tekstur untuk usia 6–9 bulan dan 9–12 bulan. Kegiatan penyuluhan dilakukan di 6 posyandu dalam wilayah PKD Genuk Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang, dengan sasaran ibu/pengasuh yang mempunyai bayi umur 0–24 bulan. Kegiatan pemberian informasi tentang pemberian makan pada bayi dan anak usia 0–24 bulan dilakukan pada 6 posyandu di wilayah PKD Genuk dengan jumlah ibu/pengasuh yang datang sebanyak 124 ibu. Hasil praktik menunjukkan ibu ada peningkatan pengetahuan tentang MP-ASI dan ketrampilan dalam pembuatan tekstur MPASI sesuai kategori usia anak/bayi.