cover
Contact Name
Yohanes Krismantyo Susanta
Contact Email
yohanessusanta@gmail.com
Phone
+6281330719928
Journal Mail Official
jurnalsophia@gmail.com
Editorial Address
Jl. Poros Makale-Makassar Km. 11,5 Mengkendek, Tana Toraja
Location
Kab. tana toraja,
Sulawesi selatan
INDONESIA
SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
ISSN : 27228851     EISSN : 2722886X     DOI : https://doi.org/10.34307
Sophia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani. Artikel yang dimuat dalam Jurnal Sophia merupakan hasil penelitian dari Mahasiswa, Alumni, Dosen & Para Peneliti baik dari dalam maupun luar negeri yang ingin berkontribusi di dalamnya. Tim editor akan menyeleksi artikel sebelum menyerahkannya kepada Peer Reviewer atau Mitra Bestari untuk dinilai kelayakannya, sebelum diterbitkan sesuai dengan ketentuan yang ada. Fokus dan ruang lingkup Jurnal Sophia: Manajemen Pendidikan Kristen Teologi Biblika Injil & Kebudayaan / Teologi Kontekstual Agama & Masyarakat Teologi Praktika Studi Agama
Articles 32 Documents
Ibadah Online sebagai Gaya Hidup: Sebuah Kajian Teologi Moral terhadap Konsumerisme di Tengah Pandemic Covid – 19 Henderikus Nayuf
SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 1 (2021): SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/sophia.v2i1.11

Abstract

This paper intends to examine online worship which is the choice for religious people (Christians), when Covid-19  attacks the religious mindkind. At first the choice to worship online presented pros and cons. However, after that, online worship (online) became a model that replaced offline worship. This artikel using a phenomenological-descriptive analisys approach, it was found that online worship is part of the embrace of globalization which then presents the spirit of consumerism. Therefore, we need to look at this phenomen from the perspective of moral theology. This important,  so that we se the reality that is happening wisely.
Model Pastoral Konseling Persahabatan bagi Anak Sebagai Bagian Pelayanan Gereja Daniel Fajar Panuntun; Silvia Sirupa; Jermia Limbongan
SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 1 (2021): SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/sophia.v2i1.18

Abstract

Abtract-The world of children was a world that needs the attention of adults and the Church. The problems experienced by children were rarely noticed and not handled professionally. However, problems in the world of children that were not handled professionally can have an impact on their mental health. The research objective was to find a pastoral model of friendship counseling for church ministry to children. The research was conducted through a qualitative method approach with a descriptive social research type. The results of this study found a friendship counseling model for children based on the spiritual companionship theory. This model is described in three ways, namely: First, the counselor becomes a friend of the children who are the counselees. Second, the principle of the relationship between counselor and counselee (children) is in an atmosphere of friendship. This shows the principle of equality so that counselors are accepted in the world of children. Third, the friendship counseling method for children consists of playing, doing art activities, and telling stories. Key words: Pastoral Counseling, Children, Comanionship, Church. Abstrak-Dunia anak-anak merupakan dunia yang perlu mendapat perhatian dari orang dewasa dan Gereja. Permasalahan yang dialami oleh anak-anak jarang diperhatikan dan tidak ditangani secara professional. Tentunya permasalahan dalam dunia anak yang tidak ditangani secara professional dapat berimbas pada kesehatan mental mereka. Tujuan penelitian adalah untuk menemukan model pastoral konseling persahabatan bagi pelayanan gereja terhadap anak-anak. Penelitian dilakukan melalui pendekatan metode kualitatif dengan jenis penelitian secara deskriptif sosial. Hasil dari penelitian ini menemukan model konseling persahabatan bagi anak berdasarkan teori spiritual companionship. Model ini diuraikan dalam tiga hal yaitu: Pertama, konselor menjadi sahabat anak-anak yang merupakan konseli. Kedua, prinsip hubungan konselor dan konseli (anak-anak) adalah dalam suasana atmosfer persahabatan. Hal ini menunjukan prinsip kesetaraan sehingga konselor diterima di dunia anak. Ketiga, metode konseling persahabatan bagi anak-anak yang terdirti atas bermain, melakukan kegiatan karya seni dan bercerita. Kata kunci: Pastoral Konseling , Anak-Anak, Persahabatan, Gereja.
Pengalaman Church Planting di Era Pandemi Covid-19: Sebuah Interpretative Phenomenological Analysis Soleman Kawangmani
SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 1 (2021): SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/sophia.v2i1.23

Abstract

Abstract: New local Church Planting (CP) is an effective way of carrying out the Great Commission. CP must continue to be implemented in any situation and condition, including in the era of the Covid-19 pandemic. The aim of the research is to find the servants of Christ interpret their experiences in doing CP in the era of the Covid-19 pandemic. This study uses a qualitative approach with phenomenological methods. The analysis technique is Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Determination of the sample using purposive sampling technique. The results showed that there were five main themes, namely, first, CP as a form of obedience to the Vision of God; second, the Covid-19 pandemic era as an opportunity and opportunity for CP; third, in CP there is love and social care in a real and holistic manner; fourth, there is Covid-19 pandemic education as a form of national responsibility; fifth, the results of the CP, namely the establishment of a church coaching group and the CP had a positive impact on the commitment to serve and the increased participation of the congregation in CP services. A special theme is the need for the involvement of servants in the community of God's servants from an early age to strengthen each other in CP services. Keywords: Experience, Church planting, Covid-19 pandemic era, Interpretative phenomenological analysis Abstrak: Penanaman gereja (Church Planting-CP) lokal baru merupakan cara yang efektif dalam melaksanakan Amanat Agung. CP harus terus dilaksanakan dalam situasi dan kondisi apapun termasuk di era pandemi Covid-19. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui para pelayan Kristus memaknai pengalamannya dalam melakukan CP di era pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Teknik analisis yaitu Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya lima tema utama yaitu, pertama, CP sebagai wujud ketaatan terhadap Visi Allah; kedua, era pandemi Covid-19 sebagai kesempatan dan peluang CP; ketiga, dalam CP ada kasih dan kepedulian sosial secara nyata dan holistik; keempat, ada edukasi pandemi Covid-19 sebagai wujud tanggung jawab warga negara; kelima, hasil CP yaitu berdirinya kelompok pembinaan jemaat dan CP berdampak positif terhadap komitmen melayani serta meningkatnya partisipasi jemaat dalam pelayanan CP. Tema khusus yaitu pentingnya keterlibatan pelayan dalam komunitas hamba Tuhan sejak dini untuk saling menguatkan dalam pelayanan CP. Kata Kunci: Pengalaman, Penanaman gereja, Era pandemi Covid-19, Interpretative phenomenological analysis
Doa Mengubah Tuhan? Analisis Deskriptif Kejadian 18: 16-33 Berkaitan Dengan Doa Orang Percaya Kepada Tuhan Modi Yaperson Mareoli
SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 1 (2021): SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/sophia.v2i1.25

Abstract

Doa adalah nafas hidup orang Kristen. Doa biasanya dalam bentuk penyampaian maksud dan kehendak kepada Tuhan. Terkait dengan doa, ada doa yang dijawab dan doa yang tidak dijawab oleh Tuhan. Terkait dengan doa banyak peristiwa dalam Perjanjian Lama berkaitan dengan doa mereka kepada Tuhan. Ketika mereka berdoa kepada Tuhan maka Tuhan pun menjawab doa mereka itu. Doa syafaat Abraham untuk sodom merupakan penyampaian kehendak Abraham untuk bernegosiasi dengan Tuhan dalam hal pemusnahan sodom. Tawar- menawar yang dilakukan Abraham dilatar belakangi oleh keinginan untuk mengubah keputusan Tuhan untuk memusnakan kota Sodom dan Gomora. Percakapan antara Abraham dengan Tuhan ini merupakan sebuah komunikasi yang coba dilakukan oleh Abraham untuk merubah keputusan Tuhan. Dengan dilakukan penulisan ini maka bertujuan untuk mengetahui sesungguhnya tentang apakah doa mengubah Tuhan yang dapat di lihat dalam seluruh Kitab Kejadian. Dalam temuan tersebut menimbulkan pertanyaan bahwa ”Apakah doa bisa mengubah Tuhan?” Karena itu, penulisan ini akan dilakukan dengan metode penulisan kualitatif dengan jenis pendekatan literatur yakni kajian eksegese Gramatikal untuk mengkaji lebih luas tentang apakah Doa Mengubah Tuhan. Dalam konteks Perjanjian Lama, temuan-temuan yang ditemukan adalah kasus-kasus Perjanjian Lama yang terkenal seperti; doa Abraham kepada Tuhan, dan pertobatan Niniwe. Dalam Kejadian 18:16-33, menjelaskan bagaimana doa itu tidaklah mengubah Tuhan, namun ingin memperlihatkan sifat Tuhan yang penuh dengan belas kasihan kepada manusia. Belas kasihan Tuhanlah yang membuat doa itu di jawab oleh Tuhan atau tidak.
Sumbangsih Pendekatan Komunitas Iman Menurut Jack L. Seymour Bagi Gereja dalam Menghadapi Tantangan di Era Milenial Febriani Upa'
SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 1 (2021): SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/sophia.v2i1.28

Abstract

The Advances in science and technology not only have a positive impact but also have a negative impact on human life. The emergence of various problems and challenges in the Millennial Era has a very impact on the lives of Christians, especially for the millennial generation. This should be a concern for churches living in the millennial era for how to make Christians have a firm faith in facing the development of science and technology in the millennial era. By utilizing the library study approach, this research shows the faith community approach according to Jack L. Seymour as a means of coaching and serving the millennial generation. This can be done by the church in helping the millennial generation in facing challenges and even problems that occur due to the development of science and technology in the millennial era.
Agama dan Pandemi Covid-19 : Suatu Tinjauan Kritis Terhadap Keberagamaan Dalam Perubahan Sosial Di Tengah Pandemi Covid-19 Julio Nendissa
SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 2 (2021): SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/sophia.v2i2.32

Abstract

Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk meninjau secara kritis mengenai bagaimana situasi keberagaman yang muncul dalam perubahan sosial yang terjadi karena pandemi Covid-19 ini. Agama berperan penting dalam perubahan sosial. Agama juga dipandang sebagai suatu alat perubahan dalam masyarakat. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dan kajian pustaka dengan cara penulis sumber yang berkaitan dengan tulisan ini, kemudian penulis bisa mendeskripsikan bahwa perubahan sosial yang diakibatkan oleh Agama pada saat terjadinya pandemi Covid-19. Keberagamaan dalam perubahan sosial Covid-19 ini telah membuat umat beragama meninggalkan kebiasaan mereka dalam menjalani ajaran-ajaran beragama sebelum pandemi Covid-19 ini menerkam Indonesia. Fenomena pandemi Covid-19 sedang menimpah hampir seluruh dunia sehingga dampaknya membuat manusia membatasi diri atau tidak beraktivitas dengan manusia lainnya. Akhirnya, manusia yang memiliki Agama tidak bisa lagi membuat ibadah dan mengadakan acara/kegiatan yang dapat megumpulkan banyak orang, karena dengan adanya batasan tersebut akan menimbulkan pola keberagaman yang lebih mudah juga dapat meminimalisir terkena pandemi Covid-19 tersebut.
Dilema Kepemimpinan Kristen, Tuhan atau atasan? : Unsur-unsur Fundamental Bagi Pemimpin Kristen Demi Mengejawantahkan Imannya dalam Profesi dan Pengabdian Rannu Sanderan
SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 2 (2021): SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/sophia.v2i2.40

Abstract

This paper aims to examine and describe the nature of dedicated Christian leadership and to explore the essential elements of servanthood leadership. To serve is one of the most basic substances of Jesus' work. The problem of Christian leadership today is when leaders lose the character of Christ and are trapped in manipulating the name of Christianity or the church for the sake of his/her power. Methodically, this research refers to the leadership patterns of figures in the Old and New Testaments, with the support of literature studies that discuss Christian leadership discourse. Jesus displaying his leadership as a critique towards the misgovern leader who can only tells order, same as the authoritarian leadership, those who reigning over the official or government employee by own wish or merely by his/her desire. If so, it means that the leader's character humiliates even corrupts his/her own leadership. In all conscience, the leader is a minister to his/her follower's needs; to serve with love, humility, and forgiveness. The result of this study emphasizes that Christian leaders who want to grow up should simply be like Jesus, great leaders originally ought to serve others first, thus in plain reality, the core of his/her leadership will be visible in greatness. Tulisan ini hendak mengkaji dan menguraikan hakikat kepemimpinan Kristen yang mengabdi, dan mencari tahu unsur esensial dari kepemimpinan yang mengabdi. Mengabdi/melayani adalah sebuah unsur yang sangat mendasar dalam kepemimpinan Yesus. Problem kepemimpinan Kristen masa kini adalah ketika pemimpin kehilangan karakter Kristus, dan justru terjebak mengatasnamakan kekristenan dan gereja untuk kepentingan kekuasaan. Secara metodik, penelitian ini merujuk pola kepemimpinan tokoh dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dengan dukungan studi kepustakaan yang membahas wacana kepemimpinan Kristen. Yesus memberikan kritik pada kepemimpinan yang bersifat memerintah pengikut, menempatkan pimpinan sebagai bos yang harus selalu diikuti perkataan dan kehendaknya dan tidak memberikan teladan benar. Karakter pemimpin yang demikian merusak dan merendahkan wibawa eksistensi dari kepemimpinan. Seorang pemimpin adalah pelayan bagi pengikutnya. Melayani dgn kasih dan pengampunan. Hasil pengkajian ini menandaskan bahwa seharusnya pemimpin Kristen yang mau besar, mula-mula harus melayani orang lain, dan bahwa kenyataan yg sederhana ini merupakan inti kebesaran-Nya sebagai seorang pemimpin
Analisis Pengaruh Pendidikan Keluarga dan Lingkungan Sosial Terbentuknya Identitas LGBT Parsaoran Barutu; Alvyn Cesarianto Hendriks; Stimson Hutagalung; Rolyana Ferinia
SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 2 (2021): SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/sophia.v2i2.48

Abstract

Fenomena jumlah LGBT di kota Batam sangat mencengangkan. LGBT adalah sebuah penyimpangan sexual yang dapat merusak generasi remaja dan merusak Gereja sebagai tubuh Kristus. Perlu pencegahan yang serius secara terpadu sehingga fenomena ini dapat ditekan. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan ialah menemukan dan mengkaji pendidikan keluarga dan lingkungan sosial yang berperan untuk mencegah maraknya orientasi seks LGBT ditengah masyarakat sosial serta menghubungkannya dengan dasar Alkitab dari 1 Korintus 15:33: Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Penelitian ini menggunakan metode kualiatif yang sifatnya deskriptif dengan melakukan wawancara mendalam dari ahli yang ditentukan sebagai informan dengan menggunakan pendekatan studi pustaka dan Alkitab. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa orientasi seks LGBT disebabkan kurangnya dijalankannya fungsi pendidikan keluarga dan pengaruh lingkungan sosial yang tidak baik. Pendidikan Keluarga, Lingkungan sosial, LGBT, 1 Korintus 15:33
Lingkungan Sebagai “Sang Liyan”: Upaya Pelestarian Lingkungan Ditinjau Dari Konsep “Sang Liyan” Dari Gagasan Pemikiran Emmanuel Levinas Fien Ika Sendana
SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 2 (2021): SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/sophia.v2i2.52

Abstract

Abstract: The current environmental crisis is a global problem that needs to be considered by various parties, including the church. As imago Dei man should take care of and preserve the earth according to God's purposes. But the reality is that humans use it and exploit nature for their own benefit. The erroneous paradigm of an environment in which man feels superior to other creations, giving rise to the uncontrolled exploitation of nature needs to be straightened out. One of them is by applying a new paradigm, namely the environment as the other. The environment as the other invites everyone to look at the environment as a neighbor who comes with his own uniqueness. Thus his presence encourages us to take responsibility for the safety and preservation of the environment, not instead of being masters of the environment. The Church becomes part of environmental conservation, this is displayed in concrete action by actively voicing an environmentally friendly lifestyle and simple life. The purpose of this paper is to understand Emmanuel Levinas' concept of thought about The Other and its implications in environmental conservation efforts. The research method used in this research is qualitative research using the library research. Keywords: Environment, The Other, imago Dei, ecological crisis, Environmental Conservation   Abstrak: Krisis lingkungan dewasa ini menjadi masalah global yang perlu diperhatikan oleh berbagai pihak tak terkecuali gereja. Sebagai imago Dei seharusnya manusia menjaga dan memelihara bumi sesuai dengan maksud Allah. Namun kenyataannya manusia malah memanfaatkannya serta mengeksploitasi alam demi keuntungan sendiri. Paradigma yang keliru mengenai lingkungan dimana manusia merasa lebih superior dari ciptaan yang lain sehingga menimbulkan tindakan ekploitasi alam dengan tidak terkendali perlu diluruskan. Salah satunya dengan menerapkan paradigma baru yakni lingkungan sebagai sang liyan. Lingkungan sebagai sang liyan mengajak setiap orang untuk memandang lingkungan sebagai sesamanya yang hadir dengan keunikannya sendiri. Dengan demikian kehadirannya mendorong kita untuk bertanggung jawab atas keselamatan dan pelestarian lingkungan, bukan sebaliknya menjadi tuan atas lingkungan. Gereja menjadi bagian dalam pelestarian lingkungan, hal ini dinampakkan dalam tindakan nyata dengan aktif menyuarakan pola hidup yang ramah lingkungan dan berspiritualitas ugahari. Oleh karena itu tulisan ini bertujuan untuk memahami gagasan konsep pemikiran Emmanuel Levinas tentang Sang Liyan dan implikasinya dalam upaya pelestarian lingkungan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan library research (study kepustakaan). Kata Kunci: Lingkungan, Sang Liyan, imago Dei, Krisis Ekologi, Pelesatrian Lingkungan
Rancangan Blended Learning Berbasis Storytelling Pada Pembelajaran Agama dan Moral untuk PAUD Kristen di Surakarta Efi Nurwindayani; Frans Pantan; Purim Marbun
SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 2 (2021): SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/sophia.v2i2.59

Abstract

Abstract: The purpose of this study was to develop a blended learning design based on a special storytelling method for religious and moral learning in PAUD Kristen Surakarta. This study uses a qualitative method with a level 1 research and development model covering the stages of needs analysis, design, and design validation by experts and practitioners. The final result of this research is the finding of a blended learning design based on the storytelling method in religious and moral learning in PAUD Kristen Surakarta. The design has been conceptually validated by experts and practitioners. Keywords: Blended Learning, Storytelling, Religious and Moral Learning Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sebuah rancangan blended learning berbasis metode storytelling khusus pada pembelajaran agama dan moral di PAUD Kristen Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan model penelitian dan pengembangan level 1 meliputi tahap analisis kebutuhan, membuat rancangan, dan validasi rancangan oleh ahli dan praktisi. Hasil akhir penelitian ini adalah temuan yaitu rancangan blended learning berbasis metode storytelling pada pembelajaran agama dan moral di PAUD Kristen Surakarta. Rancangan telah tervalidasi secara konseptual oleh ahli dan praktisi. Kata Kunci: Blended Learning, Storytelling, Pembelajaran Agama dan Moral

Page 2 of 4 | Total Record : 32