cover
Contact Name
Wahyu Indah Dewi Aurora
Contact Email
jurnalmedic@unja.ac.id
Phone
+6285347808000
Journal Mail Official
jurnalmedic@unja.ac.id
Editorial Address
Gedung Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Jl. Jendral Soeprapto Kel. Buluran Kenali Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, 36123
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
MEDIC MEdical Dedication
Published by Universitas Jambi
ISSN : -     EISSN : 26557959     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal MEDIC terbit 2 kali setahun bulan April dan Oktober. Terbit pertama pada tahun 2018 dengan focus dan scope adalah pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kesehatan
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 107 Documents
USAHA GERAKAN RAMAH SANTUN LANJUT USIA (GERDU RASA LANSIA) MELALUI PELATIHAN RAMAH LANSIA PADA KADER POSYANDU LANSIA DI DESA PEMATANG RAHIM KECAMATAN MENDAHARA ULU KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Nurlinawati Nurlinawati; Yuliana Yuliana
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Background: An increase in the number of elderly requires attention and anticipation because it has wide implications in social life. The dependency ratio of the elderly in Jambi in 2017 was 18.73. It indicates that every 100 people of productive age bear around 18 to 19 elderly people. The family plays an important role in caring for the sick elderly, treating the elderly, promoting the quality of life of the elderly, as well as fulfilling daily activities, including the health status of the elderly. For this reason, complete health services for the elderly at Posyandu must continue to be improved by accommodating the needs of the elderly according to their age and physical condition.Method : Training with lecture system, practice, and simulation. Result : most of the participants did not understand about the role of health cadres in posyandu. Then the elderly posyandu cadres in Pematang Rahim Village, Mendahara Ulu District, Tanjung Jabung Timur Regency were carried out. The material presented was related to the definition, roles and functions of cadres, the 5-table posyandu system, most of the cadres understood what was explained by the presenters. Keywords: Cadres, Posyandu, Elderly ABSTRAK Latar Belakang : Peningkatan jumlah lansia diperlukan perhatian dan antisipasi karena berimplikasi luas dalam kehidupan bermasyarakat. Rasio ketergantungan lansia di Jambi pada 2017 sebesar 18,73. Mengindikasikan setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung sekitar 18 hingga 19 warga lansia, Keluarga memegang peran penting melakukan perawatan lansia sakit, pengobatan lansia, memajukan kualitas hidup lansia, serta pemenuhan aktivitas sehari-hari, termasuk status kesehatan lansia. Untuk itu, pelayanan kesehatan paripurna lansia di Posyandu harus terus ditingkatkan dengan mengakomodir kebutuhan lansia disesuaikan usia dan kondisi fisiknya. Metode : Pelatihan dengan sistem ceramah, praktik, dan simulasi. Hasil : sebagian besar peserta belum memahami tentang peran kader Kesehatan di posyandu. Kemudian dilakukan kader posyandu lansia Desa Pematang Rahim Kecamatan Mendahara Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Materi yang disampaikan terkait , definisi, peran dan fungsi Kader, sistem posyandu 5 meja sebagian besar kader memahami apa yang di jelaskan oleh pemateri. Kata Kunci : Kader, Posyandu, lansia
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG TRIPLE ELIMINATION DI PIJOAN, MUARO JAMBI Herlambang Herlambang; Erny Kusdiyah; Ahmad Syauqy; Asro Hayani Harahap
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Background HIV, syphilis, and hepatitis B infections in children are more than 90% infected from their mothers. The risk of mother-to-child transmission for HIV is 20%-45%, for syphilis is 69-80%, and for hepatitis B it is more than 90%. Intervention needs to be made to break the chain of transmission of HIV, Syphilis, and Hepatitis B through the Elimination programme. The aim was to enhance knowledge about Triple Elimination. Methods workshop with the theme of triple elimination on pregnant women in Pijoan was performed. Pretest and posttest questions were given to measure knowledge about triple elimination in pregnant women. The result of this programme was an increase in the knowledge shown by the number of correct answers during the pretest was more compared to the post-test. Keywords Triple Elimination, Hepatitis B, HIV, Syphilis ABSTRAK Latar belakang Infeksi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B pada anak lebih dari 90% tertular dari ibunya. Risiko penularan dari ibu ke anak untuk HIV adalah 20%-45%, untuk Sifilis adalah 69-80%, dan untuk Hepatitis B adalah lebih dari 90%. Perlu dilakukan upaya untuk memutus rantai penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B melalui Eliminasi Penularan. Upaya Eliminasi Penularan HIV. Tujuan meningkatkan pengetahuan Tentang Triple Elimination. Metode Kegiatan diawali oleh workshop bertema triple elimination pada ibu hamil di Pijoan. Diberikan soal pretest dan post test untuk mengukur pengetahuan tentang triple elimination pada ibu hamil. Hasil terdapat peningkatan jumlah benar saat pretest dibandingkan post test. Kata Kunci: Triple Elimination, Hepatitis B, HIV, Sifilis
PENYULUHAN KESEHATAN MENJAGA ANAK SEHAT DAN BAHAGIA DI MASA PANDEMI COVID-19 Nindya Aryanty; Attiya Istarini; Ima Maria; Susan Tarawifa; Adelina Fitri
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT The COVID-19 pandemic has had an impact on learning methods, namely from face-to-face to distance learning. Digital devices can provide highly sophisticated learning opportunities for early childhood. However, in conditions of activity restrictions during the pandemic, people have a tendency to use digital devices as a means of education, entertainment, and social interaction, which means that they also increase the duration of screen time in their daily lives. According to the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (AACAP), the maximum screen time for toddlers is 1 hour per day. Excessive screen time in children has been shown to be associated with behavioral health problems. The level of parental knowledge regarding the allowed screen time duration is quite good. This can be seen from the survey results where, after giving the material, respondents who have children in the 3-5 year age group who know the screen time duration is less than 1 hour are around 84.7% of respondents, where before receiving the material only 63.4% of respondents . Meanwhile, for respondents who have children aged 6-12 years as much as 77.1% know screen time after getting the material, where previously only 63.9%. It can be concluded that the implementation of this counseling was able to increase the knowledge of parents about the impact of excessive use of gadgets so as to prevent the adverse effects of gadgets such as negative behavior, obesity, and internet or gadget addiction. In addition, it is necessary to conduct counseling on the adverse effects of using gadgets in the adolescent and adult age groups. Keywords: COVID-19, Child Health, Screen Time ABSTRAK Pandemi COVID-19 memiliki dampak pada metode pembelajaran yaitu dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Perangkat digital dapat memberikan peluang belajar yang sangat canggih bagi anak usia dini. Namun dalam kondisi pembatasan aktivitas selama pandemi, masyarakat memiliki kecenderungan untuk menggunakan perangkat digital sebagai sarana pendidikan, hiburan, dan interaksi sosial, yang artinya turut meningkatkan durasi screen time dalam keseharian. Menurut American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (AACAP), durasi screen time pada balita maksimal 1 jam per hari. Durasi screen time yang berlebihan pada anak-anak telah diketahui memiliki asosiasi terhadap permasalahan perilaku kesehatan. Tingkat pengetahuan orang tua mengenai durasi screen time yang diperbolehkan sudah cukup baik. Ini terlihat dari hasil survey dimana, setelah pemberian materi, pada responden yang memiliki anak di kelompok usia 3-5 tahun yang mengetahui durasi screen time kurang dari 1 jam adalah sekitar 84,7% responden, dimana sebelum mendapat materi hanya 63,4% responden. Sedangkan untuk responden yang memiliki anak usia 6-12 tahun sebanyak 77,1% mengetahui screen time setelah mendapatkan materi, dimana sebelumnya hanya 63,9%. Dapat disimpulkan pelaksanaan penyuluhan ini ternyata dapat meningkatkan pengetahuan para orang tua mengenai dampak penggunaan gadget berlebihan sehingga mencegah terjadinya efek buruk gadget seperti perilaku negatif, obesitas, dan kecanduan internet atau gadget. Selain itu perlu dilakukan penyuluhan dampak buruk penggunaan gadget pada kelompok usia remaja dan dewasa. Kata Kunci: COVID-19, Kesehatan Anak, Screen Time
SKRINING KADAR ASAM URAT PADA MASYARAKAT UMUM SECARA GRATIS DI KLINIK INTI SEHAT MEDIKA JAMBI UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT GOUT ARTHRITIS Ahmad Syauqy; Citra Maharani; Erny Kusdiyah; Budi Justitia
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Gout Arthritis is a disease that the number of sufferers each year has increased quite high. The disease is strongly influenced by a person's diet and lifestyle. The low public interest in screening blood uric acid levels as an indicator to determine the incidence of gout arthritis is one of the factors that increase the number of these diseases from year to year. The reasons for this reluctance are various, ranging from cost aspects, affordability to the examination location, limited infrastructure and time aspects. For this reason, community service activities need to be carried out to facilitate this. This activity was checking blood uric acid levels for general public at the Inti Sehat Medika Jambi clinic, carried out on Saturday, October 30, 2021. Blood uric acid test using a digital tool “easy touch”, then participants can consult with the health workers and also receive treatment if their uric acid levels exceed normal limits. The number of participants who took part were 31 people, 9 men (29.03%) and 22 women (70.97%). The age of the most participants was 20-29 years as many as 9 people (29.03%) and the age of the least participants was 50-59 years as many as 2 people (6.45%). The results of the examination of normal uric acid levels were found in 12 participants (38.71%) and 19 people (61.29%). Keywords: uric acid level, Gout Arthritis ABSTRAK Gout Arthritis merupakan penyakit yang jumlah penderitanya setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh pola makan dan pola hidup seseorang. Rendahnya minat masyarakat dalam melakukan skrening kadar asam urat darah sebagai salah satu indikator untuk mengatahui kejadian penyakit gout arthritis menjadi salah satu faktor meningkatnya angka penyakit tersebut dari tahun ke tahun. Penyebab keengganan tersebut beragam, mulai dari aspek biaya, keterjangkauan ke lokasi pemeriksaan, keterbatasan sarana prasarana maupun aspek waktu. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk memfasilitasi hal tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu, 30 Oktober 2021. Kegiatan yang dilaksanakan berupa pemeriksaan kadar asam urat darah pada masyarakat umum di klinik Inti Sehat Medika Jambi. Kegiatan ini menggunakan alat digital easy touch dan setelah itu, partisipan dapat berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang telah kita disiapkan serta juga mendapat pengobatan jika kadar asam uratnya melebihi batas normal. Jumlah peserta yang ikut menjadi partisipan adalah 31 orang, 9 orang laki-laki (29,03%) dan 22 orang perempuan (70,97%). Usia partisipan terbanyak adalah 20-29 tahun yaitu sebanyak 9 orang (29,03%) dan usia partisipan paling sedikit adalah 50-59 tahun yaitu sebanyak 2 orang (6,45%). Hasil pemeriksaan kadar asam urat yang normal ditemukan pada 12 orang partisipan (38,71%) dan yang tidak normal sebanyak 19 orang (61,29%). Kata kunci: Kadar asam urat, Gout Arthritis
GAMBARAN KADAR VITAMIN D PADA WANITA USIA SUBUR DI KOTA JAMBI; UPAYA AWAL PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN KESEHATAN REPRODUKSI Herlambang Herlambang; Nyimas Natasha Ayu Safira; Amelia Dwi Fitri; Anggelia Puspasari
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Deficiency and insufficiency of Vitamin D associated with reproductive associated illness in women. Previous studies reported increasing prevalence of preeclampsia, premature labor, intrauterine growth restriction and infertility in women who have deficiency and insufficiency of Vitamin D. Vitamin D plasma measurement does not perform as routine test in Indonesia, including Jambi province. Although Indonesia is tropical country that have glimpse of sunshine all year around but epidemiology study reported high prevalence of Vitamin D deficiency and insufficiency. Furthermore, we conduct Vitamin D screening in women in reproductive age as early step for develop policy associated with reproductive health. This program recruited 24 reproductive age women that getting explanation about objective and procedure will be performed. Demographic data and blood vein sample for Vitamin D measurement was taken. The author collaborated with Mitra Hospital and PRODIA laboratories for this program. Result of this screening showed all the participants have deficient and insufficient of Vitamin D plasma level, no one has normal Vitamin D plasma level. According to that result we suggested screening Vitamin D performed as routine screening for women in reproductive age and assessment of this caused of this phenomenon. Keyword: Vitamin D, Reproductive age women, reproductive health. ABSTRAK Kadar Vitamin D dibawah normal dikaitkan dengan gangguan kesehatan reproduksi pada wanita usia subur (WUS). Studi terdahulu menunjukkan peningkatan prevalensi preeklampsia, kelahiran prematur, pertumbuhan janin terhambat dan infertilitas pada WUS dengan insufisiensi dan defisiensi Vitamin D. Kadar Vitamin D bukan merupakan skrining rutin yang dikerjakan dilayanan kesehatan di Indonesia termasuk di Kota Jambi. Studi epidemiologi terdahulu menunjukkan meskipun Indonesia merupakan negara dengan sinar matahari sepanjang tahun, akan tetapi prevalensi defisiensi Vitamin masih tinggi. Sehingga pengabdian ini melakukan pemeriksaan kadar Vitamin D pada WUS sebagai upaya awal pengembangan model kebijakan kesehatan reproduksi. Sebanyak 24 orang WUS yang telah mendapatkan penjelasan tentang rangkaian kegiatan pengabdian setuju untuk mengikuti pengabdian ini. Data demografi dasar dan sampel darah vena untuk pemeriksaan kadar Vitamin D diambil pada kegiatan ini. Tim bekerjasama dengan RS Mitra dan laboratorium PRODIA terkait dengan pelaksanaan kegiatan dimasa COVID-19. Hasil pemeriksaan Vitamin D didapatkan kadar Vitamin D plasma dalam kategori insufisien dan defisien, tidak ada yang memiliki kadar plasma Vitamin D normal. Terkait hasil tersebut ,hendaknya skrining Vitamin D dapat dijadikan program pelayanan kesehatan rutin dan dilaksanakan kajian menyeluruh menegnai hal tersebut untuk mendukung intervensi lebih lanjut. Katakunci: Vitamin D, Wanita Usia Subur, Kesehatan Reproduksi
THE DEVELOPMENT OF INFORMATION SYSTEMS IN DOCUMENTATION MANAGEMENT OF EMERGENCYCARE NURSING Dini Rudini; Fadliyana Ekawaty
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Emergency nursing requires prompt, precise, thorough and critical thinking nursing actions. Emergency nurses are often under high pressure, so they sometimes miss documentation of nursing care because it is still manually. Whereas documentation is important as an instrument of communication between professions that contains the status of patient development, patient needs, and activities that have been planned. the documentation process is considered a hassle for nurses because it takes time. Based on this, the researcher wants to develop a software to make it easier for emergency nurses to document nursing care in the emergency unit. The method used at this research is a product-oriented development model. The stages are: 1). Initiation System (initiation of the system), 2). Analysis System, 3). Design System and 4). Production that then tested through the prototype Black Box Testing. The research result shows that this software very useful because it shortens the time for preparing reports. Even this study uses students as research objects, nurses who work in the hospital also can use this software. Keywords: Nursing; technology; information; documentation; Emergency. Abstrak Asuhan keperawatan gawat darurat merupakan tindakan keperawatan yang cepat, tepat, dan memerlukan ketelitian dan pemikiran kritis. Perawat gawat darurat seringkali berada pada kondisi dibawah tekanan yang tinggi, sehingga terkadang melewatkan dokumentasi asuhan keperawatannya karena masih dilakukan secara manual. Padahal dokumentasi penting sebagai instrument komunikasi antar profesi yang berisi status perkembangan pasien, kebutuhan pasien, dan kegiatan yang telah direncanakan dan dilakukan.proses dokumentasi ini dianggap merepotkan bagi perawat karena memerlukan waktu yang lama. Berdasarkan hal tersebut peneliti merasa perlu untuk mengembangkan suatu perangkat lunak sebagai upaya untuk memudahkan perawat IGD dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan di ruang IGD. Metode yang digunakan berorientasi pada produk. Penelitian ini melibatkan beberapa ahli materi, ahli media dan pengguna. Teknik analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif. Kata Kunci : keperawatan, IGD, Dokumentasi, aplikasi
POSYANDU TANGGAP BENCANA DI KELURAHAN JELMU KECAMATAN PELAYANGAN KOTA JAMBI Nurhusna Nurhusna; Fadliyana Ekawaty; Yosi Oktarina
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Flood disasters, especially in Pelayangan District, Jelmu Village, almost occur every year. This is partly due to geographical factors where the village is located on the river bank. The disaster caused both material and non-material losses. Health problems also often arise after flooding. The majority of flood management in these areas still relies on the local government. Whereas ideally the community should take an active role in overcoming the flood problem that occurs every year. The solution offered to solve the problem in the partner area was to form a disaster management cadre from the youth organization or the Disaster Preparedness Youth Organization. Cadres and the community will be trained in disaster preparedness programs such as water rescue, BHD and P3K training, PHBS and Environmental Health education, and post-disaster disease prevention and disaster mitigation education. With these programs, it is hoped that there will be an increase in the knowledge and abilities of cadres and the community, especially in dealing with flood problems. In addition, cadres and the community can be actively involved in disaster preparedness. So that a number of negative impacts caused by disasters can be minimized. Keywords: Flood, Disaster Preparedness, Disaster Response, integrated-health-service-unit ABSTRAK Bencana banjir khususnya di Kecamatan Pelayangan Kelurahan Jelmu hampir terjadi setiap tahun. Hal ini salah satunya disebabkan oleh faktor geografis di mana lokasi kelurahan tersebut berada di tepi sungai. Bencana tersebut menimbulkan kerugian baik materil maupun non-materiil. Permasalahan kesehatan juga sering muncul pasca terjadinya banjir. Penanganan banjir di daerah tersebut mayoritas masih bertumpu pada pemerintah setempat. Padahal idealnya masyarakat harus turut berperan aktif dalam menanggulangi masalah banjir yang terjadi setiap tahun. Adapun solusi yang ditawakan untuk mengatasi masalah di daerah mitra tersebut adalah dengan membentuk kader penanggulangan bencana yang berasal dari karang taruna atau Karang Taruna Siaga Bencana. Kader dan masyarakat akan dilatih dengan program-program kesiapsiagaan bencana seperti water rescue, pelatihan BHD dan P3K, penyuluhan PHBS dan Kesehatan Lingkungan, dan penyuluhan pencegahan penyakit pasca bencana serta mitigasi bencana. Dengan adanya program-program tersebut diharapkan terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan dari kader dan masyarakat khususnya dalam menangani permasalahan banjir. Selain itu kader dan masyarakat dapat terlibat aktif dalam kesiapsiagaan bencana. Sehingga sejumlah dampak negatif yang ditimbulkan oleh bencana dapat diminimalisir. Kata Kunci: Banjir, Siaga Bencana, Posyandu Tanggap Bencana
WORKSHOP/PELATIHAN MEMBUAT PERANGKAP NYAMUK MANDIRI DI DESA MUARA JAMBI KECAMATAN MARO SEBO KABUPATEN MUARO JAMBI 2021 Armaidi Darmawan; Wahyu Indah Dewi Aurora; Erny Kusdiyah; Ima Maria; Nuriyah Nuriyah; Guspianto Guspianto
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT One of the most important factors in maintaining the sustainability of public health is to maintain environmental health. One of the flagship programs of PUI SEHAD is the establishment of a SEHAT Tourism Village which is a role model or pilot village in the Muaro Jambi Village area, Maro Sebo District, Muaro Jambi Regency. From this activity, it is hoped that a mosquito-free pilot village will be formed. As is known, mosquitoes are vectors of various infectious diseases such as dengue hemorrhagic fever, malaria, chikungunya, filariasis, etc. The tourist area of ​​Muaro Jambi Temple almost every day gets visits from domestic tourists and foreign tourists. Effective mosquito control is needed to break the chain of transmission of infectious diseases caused by mosquitoes. The method of implementing the activity is by workshops/training on making mosquito traps independently to the community in the Muaro Jambi Village area, Maro Sebo District, Muaro Jambi Regency. Furthermore, socializing and administering training permits to the puskesmas and village leaders, then gathering the community with the Health protocol. The next activity is conducting mosquito trap training to the community by empowering the community by making their mosquito traps at home and finally evaluating activities. The activity was held on 26 October 2021 in Muara Jambi Village, Maro Sebo District, Muaro Jambi Regency. 50 people were present at the event, which were RT representatives from Muara Jambi Village. The public is given an understanding of mosquitoes and the diseases that can be caused by mosquitoes. Then, each workshop participant was given equipment and materials and the practice of making an independent mosquito trap. This activity went well and received support from all parties. With the implementation of this activity, it is hoped that it can suppress diseases caused by mosquitoes and can control mosquito vectors from spreading disease. Keywords: Mosquito Trap, Health Training ABSTRAK Salah satu faktor terpenting dalam menjaga keberlanjutan kesehatan masyarakat adalah dengan menjaga kesehatan lingkungan. Salah satu program unggulan dari PUI SEHAD adalah terbentuknya Desa Wisata SEHAT yang merupakan desa role model atau percontohan di wilayah Desa Muaro Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Dari kegiatan ini diharapkan terbentuknya Desa percontohan bebas nyamuk. Seperti diketahui, nyamuk adalah vektor dari berbagai penyakit-penyakit infeksi seperti demam berdarah dengue, malaria, cikungunya, filariasis, dll. Daerah wisata Candi Muaro Jambi hampir tiap hari mendapat kunjungan dari wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Perlu pengendalian nyamuk yang efektif untuk memutus rantai penularan penyakit menular yang diakibatkan oleh nyamuk tersebut. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan workshop/pelatihan membuat perangkap nyamuk secara mandiri kepada masyarakat di wilayah Desa Muaro Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Selanjutnya mensosialisasikan dan pengurusan perizinan penyelenggaraan pelatihan kepada pihak puskesmas dan pimpinan desa, kemudina mengumpulkan masyarakat dengan protocol Kesehatan. Kegiatan selanjutnyna adalah melakukan pelatihan perangkap nyamuk kepada masyarakat dengan memberdayakan masyarakat dengan membuat perangkap nyamuk sendiri di rumah dan terakhir adalahn melakukan evaluasi kegiatan. Kegiatan dilaksanakan tanggal 26 Okober 2021 di Desa Muara Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Masyarakat yang hadir pada saat kegiatan berjumlah 50 orang, yang merupakan perwakilan RT dari Desa Muara Jambi. Masyarakat diberikan pemahaman mengenai nyamuk dan penyakit-penyakit yang dapat diakibatkan oleh nyamuk. Kemudian Masing-masing peserta workshop dibagi peralatan dan bahan-bahan dan praktik membuat perangkap nyamuk mandiri. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari seluruh pihak. Dengan terlaksananya kegiatan ini maka diharapkan dapat menekan penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk dan dapat mengendalikan vector nyamuk dari penyebaran penyakit. Kata kunci: Perangkap Nyamuk Mandiri, Pelatihan Kesehatan
PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DAN ANAK USIA SEKOLAH SERTA EDUKASI PHBS DI DESA NYOGAN KAB. MUARO JAMBI Ummi Kalsum; Hendra Dhermawan Sitanggang; Evy Wisudariani
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT The nutritional problems of toddlers and children in the Anak Dalam Tribe are malnutrition and stunting. One of the factors is the lack of a sanitary and healthy living behavior in the community. The condition of environmental health and environmental sanitation that meets the requirements is only 50%, the decline in the behavior of mothers in monitoring the growth and development of children at the Posyandu and monitoring of nutritional status in schools tends not to be carried out. It is necessary to educate the public regarding sanitary and healthy living behavior and monitoring the nutritional status of toddlers and school-age children in Nyogan Village. Community service activities are carried out through counseling activities for school children at SDN 238 and training for toddlers and stunting cadres in Nyogan Village. The results of the activity showed a significant increase in students' knowledge with an average increase of 6.31 points. In the training of cadres, it was also found that there was an increase in cadre knowledge, the average knowledge during the pre-test was 15.63 and increased to 16.25 during the post-test. It is also seen that there is an increase in the skills of cadres in anthropometric measurements which is shown through practical activities in measurement simulations. All the participants of the activity looked enthusiastic and showed seriousness in participating until the end of the event. The results of monitoring nutritional status according to the Body Mass Index according to Age (BMI/U) of students who experience malnutrition are still high, reaching 35.8% and 9% being overweight and obese. This activity is expected so that students and families can apply sanitary and healthy living behaviors, both at school and at home, and the school can monitor the nutritional status on a regular basis for toddlers and school-age children both at Posyandu and in screening activities for school children through the program. UKS. Keywords: Nutritional Status, Sanitary living culture, Monitoring of Nutritional Status, Education, SAD, KAT    ABSTRAK Masalah gizi balita dan anak pada Suku Anak Dalam yaitu gizi kurang dan pendek. Salah satu faktornya adalah belum membudayanya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat. Kondisi kesehatan lingkungan dan sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat hanya 50%, menurunnya perilaku ibu dalam memantau tumbuh kembang anak di Posyandu serta pemantauan status gizi di sekolah cenderung tidak dilakukan. Perlu edukasi kepada masyarakat terkait perilaku hidup bersih dan sehat serta pemantauan status gizi balita dan anak usia sekolah di Desa Nyogan. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan kepada anak sekolah SDN 238 dan pelatihan kader posyandu balita dan kader stunting di Desa Nyogan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan siswa secara signifikan dengan rata-rata peningkatan sebesar 6,31 poin. Pada pelatihan kader juga diperoleh adanya peningkatan pengetahuan kader, rata-rata pengetahuan saat pre-test 15,63 dan meningkat menjadi 16,25 saat post test. Juga terlihat ada peningkatan keterampilan kader dalam pengukuran antropometri yang ditunjukkan melalui kegiatan praktik pada simulasi pengukuran. Seluruh peserta kegiatan terlihat bersemangat dan memperlihatkan keseriusan dalam mengikuti hingga selesai acara. Hasil pemantauan status gizi menurut Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) siswa yang mengalami gizi kurang masih tinggi yaitu mencapai 35,8% dan 9% berstatus Gizi lebih dan obesitas. Kegiatan ini diharapkan agar siswa dan juga keluarga dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, baik di sekolah maupun di rumah, serta pihak Sekolah dapat melakukan pemantauan status gizi secara rutin pada balita dan anak usia sekolah baik di Posyandu maupun dalam kegiatan penjaringan anak sekolah melalui program UKS. Kata Kunci : Status Gizi, PHBS, Pemantauan Status Gizi, Edukasi, SAD, KAT
DETEKSI AWAL KAKI DATAR PADA PELAJAR SMP DI KOTA JAMBI Humaryanto Humaryanto; Patrick Patrick
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Flat feet (pes planus) are common in infants and children and often disappear before adulthood. Thus, flat feet are described as physiological because they are usually flexible, painless, and have no functional consequences. In rare cases, flat feet can become painful or stiff, which may be a sign of underlying foot pathology, including arthritis or tarsal coalitions. The earlier it is detected, the easier it is to make corrections, the faster the recovery of muscle and bone function, and the better the growth and development of a child. Efforts to screen flat feet in children can be done ink to assess the prints of the subject's feet. This activity is carried out by using counseling methods and examining the prints of the children's feet. The location of the activity was carried out in 8 randomly selected junior high schools in the city of Jambi. The total number of students suspected of having flat feet was 765 people with a prevalence of 17.99%. Students suspected of having flat feet were 374 women (48.89%), and 433 men (51.11%), ranging in age from 12 to 15 years with an average age of 14 years. All students suspected of flat feet will be subjected to further examination to confirm and measure the severity of flat feet. Keywords: Counseling, Flat feet, SMP ABSTRAK Kaki datar (pes planus) sering terjadi pada bayi dan anak-anak dan sering menghilang sebelum menginjak dewasa. Dengan demikian, kaki datar digambarkan sebagai fisiologis karena biasanya fleksibel, tidak nyeri, dan tidak memiliki konsekuensi fungsional. Dalam kasus yang jarang terjadi, kaki datar dapat menjadi menyakitkan atau kaku, yang mungkin merupakan tanda patologi kaki yang mendasarinya, termasuk radang sendi atau koalisi tarsal. Semakin dini terdeteksi, semakin mudah koreksi yang dilakukan, semakin cepat pemulihan fungsi otot dan tulang, serta semakin baik tumbuh kembangnya seorang anak. Upaya skrining kaki datar pada anak-anak dapat dilakukan tinta untuk menilai cetakan telapak kaki subjek. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan pemeriksaan cetakan telapak kaki anak. Lokasi kegiatan dilakukan di 8 SMP yang dipilih secara acak di kota Jambi. Jumlah total siswa yang dicurigai memiliki kaki datar sebanyak 765 orang dengan prevalensi sebesar 17,99%. Siswa yang diduga kaki datar berjenis kelamin perempuan sebanyak 374 orang (48,89%), dan laki-laki 433 orang (51,11%), rentang usia 12 sampai 15 tahun dengan rerata usia 14 tahun. Semua siswa yang dicurigai kaki datar akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan dan mengukur derajat keparahan dari kaki datar. Kata Kunci: Penyuluhan, Kaki datar, SMP.

Page 1 of 11 | Total Record : 107