cover
Contact Name
Ekasatya Aldila Afriansyah
Contact Email
ekafrian@gmail.com
Phone
+628979550972
Journal Mail Official
mosharafajournal@institutpendidikan.ac.id
Editorial Address
Gedung B, Lantai 2, Program Studi Pendidikan Matematika Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut Jalan Pahlawan No. 32 Sukagalih, Garut, Jawa Barat
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
ISSN : 20864280     EISSN : 25278827     DOI : https://doi.org/10.31980/mosharafa
Core Subject : Education,
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika (p-ISSN: 2086-4280 & e-ISSN: 2527-8827) mempublikasikan artikel ilmiah hasil penelitian dalam bidang pendidikan matematika yang belum pernah dipublikasikan. Penulis dapat berasal dari berbagai level, seperti mahasiswa (S1, S2, S3), guru, dosen, praktisi, maupun pemerhati pendidikan matematika. Mosharafa terbit tiga kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Januari, Mei, dan September. Penerbit Mosharafa adalah Program Studi Pendidikan Matematika Institut Pendidikan Indonesia.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2021)" : 15 Documents clear
Deskripsi Pembelajaran Matematika Berbantuan Video Geogebra dan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi Fungsi Kuadrat Abdur Rochim; Tutik Herawati; Nurwiani Nurwiani
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.337 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i2.996

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan media video Geogebra pada materi fungsi kuadrat dan mendeskripsikan pemahaman matematis siswa sebelum dan sesudah pemanfaatan media video Geogebra materi fungsi kuadrat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunkan subjek penelitian kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Baron berjumlah 11 siswa yang dipilih berdasarkan purposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes pemahaman matematis awal dan akhir serta teknik dokumentasi selama proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran matematika berbantuan media video Geogebra materi fungsi kuadrat dibagi menjadi 3 kegiatan yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Hasil pemahaman matematis siswa sebelum dan sesudah pemanfaatan media video Geogebra materi fungsi kuadrat terdapat perbedaan yang cukup nyata yaitu dari pemahaman matematis awal sebesar 9% menjadi 45 %. Artinya 45% siswa memenuhi semua indikator pemahaman matematis. AbstractThis study aims to describe the mathematics learning process using Geogebra video media on quadratic functions material and to describe students' mathematical understanding before and after the use of Geogebra video media with quadratic functions material. This research is a descriptive study using the research subjects of class XI SMK Muhammadiyah 1 Baron totaling 11 students who were selected based on purposive sampling. The data collection method in this study used the initial and final mathematical comprehension test techniques and documentation techniques during the learning process. The results showed that in the learning process of mathematics assisted by Geogebra video media, the quadratic function material was divided into 3 activities, namely introduction, core, and closing. The results of students' mathematical understanding before and after the use of Geogebra video media with the quadratic function material there were quite differences, namely from the initial mathematical understanding of 9% to 45%. This means that 45% of students meet all indicators of mathematical understanding. 
Kecerdasan Logis Matematis dan Linguistik sebagai Prediktor Hasil Belajar Matematika Lia Rahmawati; Ibrahim Ibrahim
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.641 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i2.906

Abstract

AbstrakLatar belakang penelitian yaitu pentingnya kecerdasan logis matematis dan linguistik dalam mempengaruhi hasil belajar. Penelitian bertujuan memprediksi hasil belajar matematika siswa berdasarkan kecerdasan logis matematis dan linguistik. Metode penelitian yaitu korelasional-kuantitatif yang dilaksanakan di SMPN 16 Yogyakarta di kelas VII A, VII B, dan VII C tahun pelajaran 2019/2020.  Peneliti menggunakan 30 siswa sebagai sampel dan teknik cluster random sampling sebagai metode pengambilan sampel, yaitu dengan mengambil 10 siswa pada setiap cluster yang ditetapkan. Dengan penggunaan cluster random sampling, peneliti dapat menentukan sampel dari pengambilan setiap cluster, sehingga sampel yang digunakan bisa merata. Instrumen yang digunakan adalah skala kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi ganda yang dilakukan dengan SPSS 25. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif kecerdasan logis matematis dan linguistik terhadap hasil belajar matematika siswa. Kecerdasan logis matematis dan linguistik turut andil sebagai prediktor hasil belajar matematika siswa. AbstractThe research background is the importance of mathematical logical intelligence and linguistic in influencing learning outcomes. The research aims to predict student learning outcomes based on mathematical logical intelligence and linguistics. The method of research is correlational-quantitative which was carried out at SMPN 16th Yogyakarta in classes VII A, VII B, and VII C in 2019/2020. Researchers used 30 students as samples and cluster random sampling technique as sampling method, namely by taking 10 students in each cluster that was determined. By using cluster random sampling, researchers can determine the sample from each cluster, so that the sample used can be evenly distributed. The instrument used is a scale of logical-mathematical intelligence and linguistic intelligence. The data analysis technique used multiple regression analysis which was carried out with SPSS 25. The results of the analysis showed that there was a positive effect of mathematical and linguistic logical intelligence on students' mathematics learning outcomes. Mathematical logical intelligence and linguistic contribute as a predictor of student mathematics learning outcomes.
Tingkat Self Esteem Siswa Kelas XII pada Pembelajaran Matematika Daring Herri Sulaiman; Felicia Shabrina; Sri Sumarni
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.03 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i2.883

Abstract

AbstrakSelf-esteem merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan siswa dalam pencapaian akademik. Self-esteem yang rendah ditunjukkan oleh sifat siswa yang cenderung malas dan kurang fokus dalam belajar. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat self-esteem siswa kelas XII SMA Majalengka tahun ajaran 2019/2020. Metode penelitian ini kuantitatif melalui pengambilan data terkait self-esteem siswa. Adapun sampelnya ialah 72 siswa dari kelas XII IPS. Hasil penelitian saat pembelajaran daring, dapat diketahui bahwa rata-rata skor terendah untuk self-esteem siswa terdapat pada indikator keseriusan dan fokus ketika belajar matematika. Artinya mayoritas siswa kurang fokus ketika belajar matematika saat pembelajaran daring, dan motivasi yang muncul dari dalam dirinya sangat kurang sehingga keseriusan dalam belajar matematika juga kurang. Sedangkan untuk skor tertinggi berada di indikator kepuasan diri yang didapat siswa ketika mereka berhasil mempelajari matematika. Tentu saja ini sebanding dengan usaha yang dilakukan siswa agar dapat berhasil dalam belajar matematika yaitu dengan belajar dan berlatih matematika dengan tekun. AbstractSelf-esteem is one of the factors that influence student success in academic achievement. Low self-esteem is indicated by the nature of students who tend to be lazy and less focused on learning. The research objective was to determine the level of self-esteem of class XII SMA Majalengka students in the 2019/2020 school year. This research method is quantitative through data collection related to student self-esteem. The sample is 72 students from class XII IPS. The results of research when learning online, it can be seen that the lowest average score for students' self-esteem is on the indicators of seriousness and focus when learning mathematics. This means that the majority of students are less focused when learning mathematics during online learning, and the motivation that comes from within them is very lacking so that they are not serious about learning mathematics. Meanwhile, the highest score is in the indicator of self-satisfaction obtained by students when they are successful in learning mathematics. Of course, this is comparable to the efforts made by students to be successful in learning mathematics, namely by studying and practicing mathematics diligently.
Analisis Kesesuaian Materi Himpunan Buku Teks Siswa Matematika Kelas VII terhadap Kurikulum 2013 Sri Murniati; Yenita Roza; Maimunah Maimunah
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.488 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i2.944

Abstract

AbstrakBuku teks merupakan sarana pendidikan yang standar mutunya perlu diatur. Tetapi kenyataannya guru masih memiliki keluahan mengenai buku siswa Kurikulum 2013. Tujuan penelitian adalah menganalisis kesesuaian Bab Himpunan pada Buku Siswa Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang ditulis oleh Atang Supriadi dan diterbitkan oleh Grafindo Media Pratama tahun 2019 dengan Kurikulum 2013. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan instrumen sesuai dengan 4 kriteria Kurikulum 2013. Instrumen yang digunakan adalah lembar penskoran analisis kesesuaian bab himpunan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan observasi. Hasil analisis diperoleh 91,67% untuk  kesesuaian dengan SKL, kategori sangat baik; 87,5% kesesuaian dengan pendekatan saintifik, kategori sangat baik; 81,25% kesesuaian dengan penilaian autentik, kategori baik; dan 90,9% kesesuaian dengan kelayakan materi, kategori sangat baik. Buku teks sudah cukup baik dijadikan sebagai sumber referensi yang digunakan dalam pembelajaran matematika, walaupun ada beberapa kekurangan atau ketidaksesuaian dengan Kurikulum 2013. AbstractTextbooks are educational facilities whose quality standards need to be regulated. But the fact is that teachers still have concerns about the 2013 Curriculum student books. The research aims to analyze the suitability of the Chapters of the Association of Mathematics Student Books for Class VII SMP / MTs of the Revised 2013 Curriculum written by Atang Supriadi and published by Grafindo Media Pratama in 2019 with the 2013 Curriculum The type of research is descriptive qualitative research with instruments by the 4 criteria of the 2013 Curriculum. The instrument used is a score sheet for the set of chapter conformity analyses. Data collection methods used are documentation and observation methods. The analysis results obtained 91.67% for conformity with SKL, very good category; 87.5% conformity with the scientific approach, very good category; 81.25% conformity with authentic assessment, good category; and 90.9% conformity to the eligibility of the material, very good category. Textbooks are good enough to be used as a reference source used in mathematics learning, even though there are some deficiencies or inconsistencies with the 2013 Curriculum.
Pembelajaran Berbasis Masalah dan Inkuiri dalam Kemampuan Representasi Matematis Iyam Maryati; Vera Monica
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.326 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i2.885

Abstract

AbstrakUrgensi kemampuan representasi matematis dalam kehidupan nyata mendorong dilakukannya penelitian ini. Penerapan kegiatan proses pembelajaran yang tepat sangat diperlukan dalam peningkatan kemampuan representasi matematis ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbandingan kemampuan representasi dan peningkatan matematis siswa antara yang mendapatkan model pembelajaran Pembelajaran berbasis Masalah dan model pembelajaran Inkuiri, menganalisis sikap siswa terhadap pembelajaran matematika yang mendapatkan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran Inkuiri. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen pada pokok bahasan Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X pada salah satu SMA di Kabupaten Garut sebanyak 66 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan representasi matematis siswa, lembar observasi dan angket. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa yang mendapatkan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran Inkuiri. Dapat dikatakan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan representasi matematis siswa. AbstractThe urgency of the ability of mathematical representation in real life drives the life of this research. The application of appropriate learning activities is very necessary for increasing the ability of this mathematical representation. The purpose of this study was to analyze the mathematical representation and improvement abilities of students who received the Problem-based learning model and the Inquiry learning model, to analyze students' attitudes towards mathematics learning who received the problem-based learning model and the Inquiry learning model. The research method used is quasi-experimental on the subject of Two-Variable Inequality Systems. The population in this study were all class X students at one of the high schools in Garut Regency for the 2019/2020 academic year with a total sample of 66 students. The instruments used were tests of students' mathematical representation abilities, observation sheets, and questionnaires. The results of the study concluded that the mathematical representation abilities of students who received the problem-based learning model were better than those who received the Inquiry learning model. It can be said that Problem Based Learning has a positive influence on students' mathematical representation abilities.
Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa melalui Soal PISA Risma Masfufah; Ekasatya Aldila Afriansyah
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.656 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i2.825

Abstract

AbstrakPada zaman sekarang, pembelajaran semakin menigkat. Begitu pula pada pelajaran matematika. Siswa lebih dituntut untuk bukan hanya sekadar mampu berhitung saja, tapi mampu mengaplikasikannya dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemapuan literasi matematis siswa SMP kelas VIII di Kp. Panawuan Rt.02/Rw.10. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriftif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 4 orang yang diambil secara acak. Berdasarkan hasill penelitian, meskipun soal yang diberikan adalah soal-soal standar atau rutin dan tergolong mudah karena mengambil level 1 dan 2. Seluruh subjek penelitiannya merasa kewalahan dan kesulitan dalam menafsirkan dan mengaplikasikan rumus yang sudah mereka ketahui dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Simpulan yang dapat diambil adalah kemampuan literasi matematis siswa dalam penelitian ini masih terbilang rendah karena siswa masih merasa kesulitan dalam menghadapi soal PISA dengan level 1 dan 2. AbstractIn this day and age, learning is increasing. Likewise in math lessons. Students are more required to not only be able to count, but also be able to apply it in solving problems in everyday life. This study aims to analyze the mathematical literacy skills of the VIII grade junior high school students at Kp. Panawuan Rt.02 / Rw. 10. The research method used is descriptive qualitative. The research subjects consisted of 4 people who were taken randomly. Based on the research results, although the questions given are standard or routine and are relatively easy because they take levels 1 and 2. All research subjects feel overwhelmed and have difficulty in interpreting and applying the formulas they already know in solving the problems given. The conclusion that can be drawn is that students' mathematical literacy skills in this study are still low because students still find it difficult to face PISA questions with levels 1 and 2.
Efektivitas Model Pembelajaran 3CM (Cool-Critical-Creative-Meaningfull) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Titania Mega Rizti; Erlina Prihatnani
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.195 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i2.945

Abstract

AbstrakPembelajaran matematika diharapkan dapat mengasah kemampuan berpikir kritis, meskipun pembelajaran secara daring. Penelitian bertujuan menerapkan salah satu model pembelajaran yang menekankan pada aspek berpikir kritis yaitu model 3CM (Cool-Critical-Creative-Meaningfull) pada materi bangun ruang sisi datar dan menganalisis dampaknya terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMPN di Salatiga, sampelnya 82 siswa dari SMPN 1 Salatiga dan SMPN 6 Salatiga yang dibagi menjadi kelompok eksperimen 1 dan 2. Desain penelitian eksperimen semu ini adalah randomized control grup pretest-postest design. Instrumen tes berbentuk 7 soal uraian, terdiri dari pretest dan posttest dengan rubrik penilaian berdasarkan aspek Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, and Overview. Uji hipotesis menunjukkan penerapan model pembelajaran 3CM dengan dua jenis kegiatan creative yang berbeda yaitu berbasis project dan berbasis problems posing menghasilkan kemampuan berpikir kritis yang sama. Penerapan 3CM dimungkinkan untuk menggunakan dua jenis kegiatan tersebut dalam melakukan aspek creative guna mengasah kemampuan berpikir kritis siswa.  The Effectiveness of The 3 CM (Cool-Critical-Creative-Meaningful) Learning Model on The Critical Thinking Ability of SMP StudentsAbstractMathematics learning is expected to hone thinking skills, although learning must be done boldly. This study aims to apply a learning model that emphasizes the critical thinking aspect, namely the 3CM (Cool-Critical-Creative-Meaningful) model on the flat-sided building material, and analyze its impact on students' critical thinking skills. The study population was all students of SMPN in Salatiga, the sample was 82 students from SMPN 1 Salatiga and SMPN 6 Salatiga who were divided into experimental 1 and 2 groups. This quasi-experimental research design was a randomized control group pretest-posttest design. The test instrument is in the form of a description of 7 questions consisting of a pretest and posttest with a rubric based on aspects Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, and Overview. Hypothesis testing that the application of the 3CM learning model with different types of Creative (based on project and problems posing) activities results in the same critical thinking skills.
Penggunaan Jurnal Reflektif pada Pembelajaran Matematika untuk Melatih Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Aning Wida Yanti; Nabella Ayu Novitasari
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.674 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i2.891

Abstract

AbstrakBanyak siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika, namun guru tidak mempunyai banyak informasi, sehingga guru tidak dapat memberikan solusi yang terbaik. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan respon siswa, hasil belajar siswa, serta mndeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan jurnal reflektif. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan subjek siswa kelas VII-E di SMPN 6 Sidoarjo. Instrumen yang digunakan meliputi angket respon siswa, tes hasil belajar, dan wawancara. Analisis data kemampuan komunikasi (tulis, lisan) diperoleh dari skor yang diperoleh masing-masing subjek berdasarkan rubrik komunikasi matematis tulis dan lisan, kemudian ditentukan level kemampuan komunikasi matematis siswa. Berdasarkan hasil dan pembahasan didapat bahwa ketuntasan hasil belajar siswa 75% (rerata 78,6), respon siswa baik (3,36), kemampuan komunikasi matematis siswa rendah, sedang dan tinggi masing-masing pada tingkat 3, 4 dan 5.  Penggunaan jurnal reflektif dalam pembelajaran matematika dapat melatih kemampuan komunikasi matematis dan hasil belajar siswa. AbstractMany students have difficulty learning mathematics, but the teacher does not have much information, so the teacher cannot provide the best solution. The purpose of this study was to describe student responses, student learning outcomes, and to describe students' mathematical communication skills in mathematics learning using reflective journals. The research method used is descriptive with a qualitative and quantitative approach with the subject of class VII-E students at SMPN 6 Sidoarjo. The instruments used include student response questionnaires, learning outcomes tests, and interviews. Data analysis on communication skills (written, oral) was obtained from the scores obtained by each subject based on written and oral mathematical communication rubrics, then determined the level of students' mathematical communication skills. Based on the results and discussion, it was found that the completeness of student learning outcomes was 75% (mean 78.6), student responses were good (3.36), students' mathematical communication skills were low, medium, and high at levels 3, 4 and 5 respectively. reflective in mathematics learning can train mathematical communication skills and student learning outcomes.
Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Perbandingan dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual Yuni Agnesti; Risma Amelia
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.036 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i2.868

Abstract

AbstrakMempelajari matematika dianggap sulit oleh mayoritas siswa. Solusinya, peneliti menerapkan sebuah pendekatan pembelajaran kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor penyebab kesulitan siswa dalam mempelajari materi perbandingan. Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan instrumen soal cerita berjumlah 3 soal. Subjek penelitian adalah 24 orang siswa yang dipilih secara purposive sampling pada salah satu SMP di Kabupaten Bandung Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan wawancara. Hasil penelitian kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mencapai tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SMP Pasundan Rongga belum sepenuhnya mencapai target yang diharapkan. Siswa masih banyak yang mengalami kesulitan untuk menyelesaikan soal cerita. Kesulitan siswa yang dominan dapat dikategorikan ke dalam tiga bentuk, yaitu kurangnya pemahaman konsep, tergesa-gesa menyelesaikan soal, dan kurangnya memahami soal. Berdasarkan hasil wawancara, penyebab kesulitan tersebut karena siswa belum terbiasa diberikan soal berbentuk cerita. Soal cerita perlu lebih sering diberikan kepada siswa guna menambah pengalaman belajarnya. AbstractLearning mathematics is considered difficult by the majority of students. The solution, researchers apply a contextual learning approach. This study aims to investigate the factors that cause students' difficulties in studying comparative material. This qualitative descriptive study used three-story questions as instruments. The research subjects were 24 students who were selected by purposive sampling at one of the junior high schools in West Bandung Regency. Data collection was carried out using tests and interviews. The research results were then analyzed descriptively to achieve the research objectives. The results showed that the students of SMP Pasundan Rongga had not fully achieved the expected targets. There are still many students who have difficulty solving story questions. The students' dominant difficulties can be categorized into three forms, namely a lack of understanding of the concept, rushing to solve the problem, and a lack of understanding the problem. Based on the results of the interview, the cause of the difficulty was because students were not used to being given questions in the form of stories. Story questions need to be given to students more often in order to increase their learning experience.
Analisis Kesalahan Siswa Berdasarkan Objek Matematika Menurut Soedjadi pada Materi Determinan dan Invers Matriks Restu Ayu Gustianingum; Kartini Kartini
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.736 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i2.977

Abstract

AbstrakSebagian besar siswa terkadang membuat kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal pada materi determinan dan invers matriks. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan wawancara secara daring. Subjek penelitian yaitu 30 siswa XI MIA 1 MAN 3 Kota Pekanbaru tahun pelajaran 2020/2021. Analisis kesalahan siswa dilihat berdasarkan objek matematika menurut Soedjadi yaitu fakta, konsep, prinsip, dan operasi. Hasil analisis kesalahan menunjukkan bahwa kesalahan paling banyak dilakukan siswa adalah kesalahan konsep dengan persentase sebesar 17,3%. Penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan siswa adalah siswa belum memahami konsep matriks, siswa lupa dengan konsep matriks dan kurang teliti dalam melakukan operasi perhitungan. Dalam pembelajaran, hendaknya guru tidak mengajarkan siswa untuk menghafalkan rumus namun lebih mengutamakan pemahaman konsep siswa. AbstractMost students sometimes make mistakes in solving math problems, either deliberately or unintentionally. This study aims to analyze the errors made by students in working on the questions on the determinant and inverse matrix material. This type of research is qualitative research. The data collection techniques used were online test and interview techniques. The research subjects were 30 students of XI MIA 1 MAN 3 Pekanbaru City in the 2020/2021 school year. Analysis of student errors is seen based on mathematical objects according to Soedjadi, namely facts, concepts, principles, and operations. The results of the error analysis showed that the most mistakes made by students were misconceptions with a percentage of 17.3%. The cause of the errors made by students is that students do not understand the concept of the matrix, students forget the concept of the matrix, and are not careful in performing calculation operations. In learning, the teacher should not teach students to memorize formulas but prioritize students' understanding of concepts.

Page 1 of 2 | Total Record : 15