Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

KEMAMPUAN SISWA SDN PAKIS 1 DALAM MEMECAHKAN MASALAH PECAHAN Pamiluwati, .; Sulikah, .; Nurwiani, .
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa SDN Pakis 1 dalam memecahkan masalah pecahan dengan teori polya. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Pakis 1 dengan 1 orang subjek yakni siswa yang memiliki nilai matematika sesuai KKM+2. Instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama yang dibantu dengan tes pemecahan masalah matematika dan wawancara yang didesain agar sesuai dengan indikator pemecahan masalah. Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa: kemampuan subjek melakukan dua kali penugasan dengan masalah yang sama. kemampuan siswa SDN Pakis 1 dalam memecahkan masalah pecahan menurut teori polya yaitu a) Memahami Masalah Subjek memisahkan informasi pada soal, menjadi hal-hal apa yang diketahui b) Membuat Rencana Pemecahan Masalah Subjek menggunakan plastic untuk menjelaskan hitungan berat setiap plastiknya c) Melaksanakan Rencana Subjek menuliskan banyaknya plastik yang terpenuhi dan mendaftar seluruh berat tiap plastic sampai sejumlah banyaknya plastic d) Memeriksa Kembali Jawaban Subjek yang diperoleh dengan menjumlah seluruh penyebut dengan pembilang tetap serta mengubah jawaban dalam bentuk pecahan campuran
ANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL DIMENSI TIGA BERDASARKAN TINGKAT BERPIKIR VAN HIELE Juhri, Aminudin; Nurwiani, .
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas siswa adalah kemampuan  siswa untuk menciptakan sesuatu  atau mengkombinasikan  karya yang sudah ada.  Kreativitas siswa dapat  diukur dari aspek  kelancaran, keluwesan, kebaruan, dan keterincian. Tingkat berpikir Van Hiele adalah tingkat berpikir untuk menyelesaikann persoalan dalam konteks dimensi tiga yang terdiri dari  1). Tingkat 0: Visualisasi,  2) Tingkat 1 : Analisis, 3) Tingkat 2 : Deduksi informal, 3 : Deduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan kreativitas siswa laki-laki dan perempuan berkemampuan matematika tertinggi dalam menyelesaikan soal dimensi tiga berdasarkan tingkat berpikir Van Hiele. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang dianalisis adalah data yang didapat dari tes tertulis penyelesaian soal dimensi tiga dan hasil wawancara setelah subjek menyelesaika soal dimensi tiga. Penelitian ini menghasilkan diskripsi kreativitas subjek laki laki yang memiliki kemampuan  matematika tertinggi dalam menyelesaikan soal dimensi tiga yaitu subjek  menyelesaian soal dengan lancar dengn menyebut lebih dari satu contoh,  menyelesaikan soal kurang luwes karena hanya menggunakan satu cara saja dalam menyelesaikan soal, menyelesaikan soal dengan caranya sendiri berdasarkan pengetahuannya dari internet, meggunakan rumus untuk menyelesaikann soal dimensi tiga dengan lengkap dan rinci. Subjek perempuan yang memiliki kemampuan  matematika tertinggi dalam menyelesaikan soal dimensi tiga yaitu  menyelesaian soal dengan lancar dengan menyebut lebih dari satu contoh,  menyelesaikan soal dengan luwes karena  menggunakan dua cara dalam menyelesaikan soal, menyelesaikan soal dengan caranya sendiri berdasarkan pengetahuannya dari internet, meggunakan rumus untuk menyelesaikan soal dimensi tiga dengan lengkap dan rinci.
UPAYA MENINGKATKAN VISUALISASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA KARTON BEKAS SNACK Ulum, Mambaul; Nurwiani, .; Suryowati, Eny
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengalaman peneliti memberikan materi dimensi tiga selama ini, sebagian besar siswa sulit memahami materi dimensi tiga, khususnya tentang jaring-jaring bangun ruang. Meskipun peneliti sudah berupaya membimbing siswa dalam memahami konsep jaring-jaring bangun ruang dengan cara menunjukkan sketsa gambar, namun hasil belajar siswa belum sesuai dengan yang diharapkan. Mengajarkan materi dimensi tiga, diperlukan media yang dapat membantu siswa dalam memahami konsep matematika, maka seyogyanya guru menyiapkan media yang diperlukan. Sementara itu di masyarakat, ada banyak media yang dapat dimanfaatkan sebagai media untuk materi bangun ruang. Misalnya karton bekas snack. Karton bekas inilah yang akan peneliti manfaatkan sebagai media pembelajaran materi bangun ruang. Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang pada setiap siklusnya terdiri dari 4 kegiatan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan metode tes. Berdasarkan hasil penelitian adalah pemakaian media karton bekas snack dalam pembelajaran matematika dengan model Cooperative Learning tipe Team Game Tournament (TGT) pada materi bangun ruang sisi datar khususnya kubus dan balok dapat meningkatkan visualisasi siswa, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Siklus I diketahui data hasil penelitian bahwa visualisasi siswa mendapatkan persentase 57,81 %. Untuk aktivitas belajar siswa menghasilkan skor aktivitas belajar siswa yang diperoleh adalah 58,33 %. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 43,75%. Siklus II bahwa visualisasi siswa mengalami kenaikan dari siklus I yaitu persentase 83,33 %. Untuk nilai aktivitas belajar siswa yang diperoleh pada siklus II adalah 81,25 %. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II juga mengalami kenaikan sebesar 76,19 %.  
PENERAPAN SOFTWARE PEMBELAJARAN MATRIKS DI MAN 3 JOMBANG Wahyuni, Dwi; Wahyuni, Tri; Nurul Iffah, Jauhara Dian; Nurwiani, .
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Pengabdian  ini untuk membantu siswa yang  belum dapat memahami prosedur perkalian matriks dan meminimalisir kesalahan menghitung perkalian matriks sehingga peneliti mendesain software berupa aplikasi MS excel.  Adapun Ms Excel merupakan program aplikasi spreadsheet yang memerlukan kapasitas RAM maksimum 2 gigabyte (2 GB)  sangat mudah di acses melalui laptop atau HP secara gratis. Software pembelajaran berupa aplikasi MS excel ini menjadi sangat penting didalam strategi pembelajaran sebagai alat bantu mengajar yang direncanakan, dipersiapkan dan diciptakan oleh guru. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat dan semangat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Sasaran pengabdian adalah siswa kelas XI IPS 7 dari MA Negeri 3 Jombang yang mempunyai permasalahan pada metode pembelajaran secara daring sehingga siswa belum memahami konsep perkalian matriks yang diterima dan tidak tertanam lama dalam ingatan siswa. Adapun pelaksanaan pengabdian dilaksanakan dengan memberikan pretest, memberikan materi perkalian Matriks, pembimbingan penggunaan software berupa aplikasi ms excel dan postest. Adapun  hasil pretest yang diperoleh siswa rata rata 57,8 sedangkan hasil posttest rata rata 83,4 sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan software berupa aplikasi MS Excel dapat  membantu siswa untuk memahami proses perkalian matriks dalam memecahkan permasalahan dan dapat meningkatkan kemampuan serta hasil belajar siswa
Deskripsi Pembelajaran Matematika Berbantuan Video Geogebra dan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi Fungsi Kuadrat Abdur Rochim; Tutik Herawati; Nurwiani Nurwiani
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.337 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i2.996

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan media video Geogebra pada materi fungsi kuadrat dan mendeskripsikan pemahaman matematis siswa sebelum dan sesudah pemanfaatan media video Geogebra materi fungsi kuadrat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunkan subjek penelitian kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Baron berjumlah 11 siswa yang dipilih berdasarkan purposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes pemahaman matematis awal dan akhir serta teknik dokumentasi selama proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran matematika berbantuan media video Geogebra materi fungsi kuadrat dibagi menjadi 3 kegiatan yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Hasil pemahaman matematis siswa sebelum dan sesudah pemanfaatan media video Geogebra materi fungsi kuadrat terdapat perbedaan yang cukup nyata yaitu dari pemahaman matematis awal sebesar 9% menjadi 45 %. Artinya 45% siswa memenuhi semua indikator pemahaman matematis. AbstractThis study aims to describe the mathematics learning process using Geogebra video media on quadratic functions material and to describe students' mathematical understanding before and after the use of Geogebra video media with quadratic functions material. This research is a descriptive study using the research subjects of class XI SMK Muhammadiyah 1 Baron totaling 11 students who were selected based on purposive sampling. The data collection method in this study used the initial and final mathematical comprehension test techniques and documentation techniques during the learning process. The results showed that in the learning process of mathematics assisted by Geogebra video media, the quadratic function material was divided into 3 activities, namely introduction, core, and closing. The results of students' mathematical understanding before and after the use of Geogebra video media with the quadratic function material there were quite differences, namely from the initial mathematical understanding of 9% to 45%. This means that 45% of students meet all indicators of mathematical understanding. 
ANALISIS BERPIKIR REFLEKTIF SISWA BERTIPE GAYA BELAJAR VISUAL (ANALYSIS OF REFLECTIVE THINKING OF VISUAL LEARNING STYLE STUDENTS) Lidia Wati; Nurwiani Nurwiani; Jauhara Dian Nur Iffah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif berdasarkan gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data. Teknik analisis data menggunakan analisis data interaktif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.  Subjek penelitian diambil dari siswa kelas X yang dipilih berdasarkan gaya belajar visual , auditori dan kinestik tinggi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, tes dan wawancara. Subyek dengan gaya belajar kinestetik  mempunyai kemampuan berpikir reflektif yang baik yang terlihat pada indikator yang sudah terpenuhi yaitu  subjek menyebutkan apa yang diketahui, menyelesaikan soal dengan sistem persamaan linier dua variabel dengan cara  eliminasi dan membuat kesimpulan dengan benar. Subyek dengan gaya belajar visual mempunyai kemampuan berpikir reflektif yang baik yang terlihat pada indikator yang sudah terpenuhi yaitu  subjek menyebutkan apa yang diketahui,  , menyebutkan apa saja yang ditanyakan, menyelesaikan soal dengan sistem persamaan linier dua variabel dengan cara  eliminasi dan membuat kesimpulan dengan benar. 
DESKRIPSI KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN TEORI JOHN DEWEY PADA PENERAPAN PENDEKATAN PMRI . Pamiluwati; . Nurwiani; Wiwin Sri Hidayati
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemecahan masalah John Dewey, menjelaskan strategi pembelajaran berdasarkan masalah (problem solving), yaitu : merumuskan masalah, menganalisis masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, pengujian hipotesis,  merumuskan rekomendasi pemecahan masalah. Tahapan pembelajaran PMRI yaitu memahami masalah kontekstual, menjelaskan masalah kontekstual, menyelesaikan masalah kontekstual, membandingkan dan mendiskusikan jawaban, menyimpulkan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan teori pemecahan masalah John Dewey dalam penerapan model PMRI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang dianalisis adalah data yang didapat dari tes tertulis  pemecahan masalah matematika dan hasil wawancara setelah subjek memecahkan masalah matematika. Data yang diperoleh selanjunya triangulasi melalui pemberian masalah baru yang setara untuk  dipecahkan pada waktu yang berbeda. Subjek adalah peserta didik MTs kelas VII. Data yang sudah diperoleh dalam penelitian ini dianalisis sesuai dengan teknik analisis data yakni mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan subjek pada kemampuan matematika tinggi dalam merumuskan masalah: menuliskan yang diketaui dan ditanyakan, menganalisis masalah, melaksanakan: mampu memberikan contoh konkrit dan mengaitkan pengalaman belajar sebelumnya, merumuskan hipotesis: lebih dari satu cara penyelesaian, mengumpulkan data,melaksanakan: menuliskan apa yang diketahui dan menentukah langkah penyelesaian masalah, pengujian hipotesis, : memecahkan masalah,  merumuskan rekomendasi pemecahan masalah: memeriksa langkah penyelesaian dan menentukan jawaban akhir. Subjek pada kemampuan matematika sedang pada merumuskan masalah: menuliskan yang diketahui dan ditanyakan, menganalisis masalah: mampu memberikan contoh konkrit dan mengaitkan pengalaman belajar sebelumnya, merumuskan hipotesis: lebih dari satu cara penyelesaian, mengumpulkan data: menuliskan apa yang diketahui dan menentukah langkah penyelesaian masalah, pengujian hipotesis, : memecahkan masalah,  merumuskan rekomendasi pemecahan masalah: memeriksa langkah penyelesaian dan menentukan jawaban akhir. subjek dengan kemampuan matematika rendah dalam merumuskan masalah,: menuliskan yang diketahui dan ditanyakan, menganalisis masalah: mampu memberikan contoh konkrit dan mengaitkan pengalaman belajar sebeumnya, merumuskan hipotesis: penyelesaian dengan focus pada hitungan angka, mengumpulkan data: menentukah langkah penyelesaian masalah, pengujian hipotesis, : memecahkan masalah,  merumuskan rekomendasi pemecahan masalah: memeriksa langkah penyelesaian dan menentukan jawaban akhir.
APLIKASI METODE ELIMINASI GAUSS-JORDAN UNTUK MENENTUKAN LABA MAKSIMUM KOPERASI SISWA SMK PGRI 1 JOMBANG Ifa Andrika Ningsih; . Nurwiani
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Matematika merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, salah satunya dapat diterapkan dalam bidang ekonomi. Bidang ekonomi tidak selamanya hanya diterapkan dalam ruang lingkup masyarakat tetapi juga dapat diterapkan dalam ruang lingkup pendidikan. Salah satu contoh penerapan matematika dalam bidang ekonomi adalah perhitungan laba maksimum pada koperasi siswa dengan menggunakan metode eliminasi Gauss-Jordan. Maka  tujuan dari penelitian ini untuk mencari laba maksimum pada koperasi siswa menggunakan salah satu ilmu dari matematika yaitu eliminasi Gauss-Jordan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.Data yang dianalisis adalah hasil wawancara dengan informan, observasi langsung di koperasi siswa, dan dokumentasi dari arsip pembukuan pada koperasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan eliminasi Gauss-Jordan untuk mencari laba maksimum pada koperasi siswa di SMK PGRI Jombang adalah efektif. Karena dengan menggunakan penerapan tersebut dapat diketahui barang-barang yang dijual lebih banyak agar mendapat laba yang maksimum sehingga sehingga akan memudahkan pihak sekolah khususnya pada koperasi siswa tersebut dalam pemilihan barang-barang yang dijual. Dari hasil perhitungan didapatkan laba maksimum sebesar Rp. 74.609.468.
ANALISIS KUALITAS BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PADA SISWA KELAS VIII MTsN 4 JOMBANG Ainur Rosyidah; . Nurwiani; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan: (1) kualitas belajar matematika subjek laki-laki kelas VIII MTsN 4 Jombang, (2) kualitas belajar matematika subjek perempuan kelas VIII MTsN 4 Jombang. Subjek penelitian adalah 1 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. Metode pengumpulan data menggunakan tes, observasi dan wawancara. Penentuan keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa: (1) kualitas belajar matematika subjek laki-laki kelas VIII MTsN 4 Jombang yaitu: Pada indikator mengetahui  hasil belajar ranah kognitif, subjek  menuliskan yang diketahui  dan   ditanya pada soal yang diberikan, Pada persiapan hasil belajar ranah psikomotor subjek menggunakan alat yang digunakan untuk mengerjakan soal, dan pada hasil belajar ranah afektif subjek memiliki sikap tanggung jawab yaitu subjek segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Pada  indikator memahami hasil belajar ranah kognitif subjek menuliskan model matematika dari soal yang diberikan, pada hasil belajar ranah afektif subjek memiliki sikap tanggung jawab yaitu subjek memeriksa kembali hasil pekerjaannya, subjek memiliki sikap jujur karena subjek mengerjakan soal dengan kemampuannya sendiri. Selain itu subjek juga memiliki sikap percaya diri subjek berani bertanya ketika ada pernyataan yang kurang jelas pada soal. Pada indikator menerapkan  hasil belajar ranah kognitif, subjek melakukan perhitungan dalam menyelesaikan soal, pada proses hasil belajar ranah psikomotor subjek mengoperasikan cara menentukan titik koordinat, subjek menggambar bidang koordinat cartesius tetapi subjek lupa tidak menempatkan atau menuliskan titik koordinat pada bidang koordinat cartesius dari masing-masing persamaan, subjek menggabungkan 2 titik koordinat dan membuat garis lurus  dari masing-masing persamaan, kemudian subjek menempatkan titik potong dari 2 persamaan, tetapi subjek kurang percaya diri pada  hasil belajar ranah afektif subjek tidak mengerjakan tugas dengan lengkap dan tepat. Pada indikator mengevaluasi/menyimpulkan  hasil belajar ranah kognitif subjek menyimpulkan hasil penyelesaian soal, pada hasil belajar ranah psikomotor subjek dapat menggambar grafik dengan rapi dan jelas, dan pada hasil belajar ranah afektif subjek memiliki sikap disiplin yaitu subjek  mengumpulkan tugas tepat waktu. (2) kualitas belajar matematika subjek perempuan kelas VIII MTsN 4 Jombang yaitu: Pada indikator mengetahui  hasil belajar ranah kognitif, subjek menuliskan yang diketahui  dan  ditanya dari soal yang diberikan, pada persiapan hasil belajar ranah psikomotor subjek menggunakan alat untuk mengerjakan soal, dan pada hasil belajar ranah afektif subjek memiliki rasa tanggung jawab yaitu subjek segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Pada indikator  memahami hasil belajar ranah kognitif subjek menuliskan model matematika dari soal yang diberikan, pada hasil belajar ranah afektif subjek memiliki sikap tanggung jawab yaitu subjek memeriksa kembali hasil pekerjaanya, subjek memiliki sikap jujur karena subjek mengerjakan soal dengan kemampuannya sendiri, dan subjek juga memiliki sikap percaya diri, subjek berani bertanya ketika ada pernyataan yang kurang jelas pada soal. Pada indikator menerapkan hasil belajar ranah kognitif subjek melakukan perhitungan dalam menyelesaikan soal, pada proses hasil belajar ranah psikomotor  subjek mengoperasikan cara menentukan titik koordinat, subjek menggambar bidang koordinat cartesius, subjek menempatkan titik koordinat pada bidang koordinat cartesius dari masing-masing persamaan, kemudian subjek menggabungkan 2 titik koordinat dan membuat garis lurus  dari masing-masing persamaan, dan subjek menempatkan titik potong dari 2 persamaan. Pada hasil belajar ranah afektif subjek memiliki sikap percaya diri yaitu subjek mengerjakan tugas  dengan lengkap dan tepat. Pada indikator mengevaluasi/menyimpulkan pada hasil belajar ranah kognitif, subjek menyimpulkan hasil penyelesaian soal, pada hasil belajar ranah psikomotor subjek dapat menggambar grafik dengan rapi dan jelas, sementara pada hasil belajar ranah afektif subjek memiliki sikap disiplin yaitu subjek mengumpulkan tugas tepat waktu
PENGARUH MOTIVASI PENGGUNAAN GADGET SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X Bagas Aria Pradana; Nurwiani Nurwiani
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring perkembangan zaman, perkembangan teknologi informasi dapat memudahkan manusia untuk beraktifitas melihat berita dan mencari berbagai informasi yang beredar. Salah satu perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini adalah gadget. Gadget bisa dimanfaatkan oleh guru sebagai sumber belajar untuk menunjang pemahaman dan hasil belajar siswa. Karena banyak aplikasi penunjang pendidikan yang semakin lama semakin berkembang untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Akan tetapi, masih banyak guru yang belum memanfaatkan teknologi tersebut. Hal ini membuat peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi penggunaan gadget sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Desain dalam penelitian ini menggunakan Quasi Experimental, One-shot case study. Dengan populasi siswa kelas X SMK Negeri 1 Jombang, dimana sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AKL 4 yang terdiri dari 35 siswa yang diambil dengan cara teknik Convenience Sample. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah angket motivasi penggunaan gadget sebagai sumber belajar dan dokumentasi hasil belajar siswa. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes materi sistem persamaan linier dua variabel dan angket motivasi penggunaan gadget sebagai sumber belajar. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji normalitas, uji linieritas, uji heteroskedastisitas dan dilanjutkan uji regresi linier sederhana, kemudian dilanjutkan dengan menarik kesimpulan sesuai dengan data yang sudah diperoleh. Berdasarkan output program software SPSS 20.0 for windows didapatkan Model regresi motivasi penggunaan gadget sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar adalah Ŷ= 27,829 + 0,716X. Artinya setiap penambahan 1% tingkat penggunaan gadget maka hasil belajar siswa akan meningkat sebesar 0,716. Nilai Sig = 0,000 berarti Sig < 0,05. Karena H0 ditolak maka H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh motivasi penggunaan gadget sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Jombang.