cover
Contact Name
Eman Sulaeman
Contact Email
misykah.bbc@gmail.com
Phone
+6281293975904
Journal Mail Official
misykah.bbc@gmail.com
Editorial Address
Jl. Widarasari III - Tuparev - Cirebon
Location
Kab. cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam
ISSN : 25030973     EISSN : 27471640     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Misykah adalah jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LP2I) IAI bunga Bangsa Cirebon. Jurnal Ini membahas tentang pemirkiran dan studi Islam. Jurnal Misykah terbit dua kali dalam satu tahun yaitu bulan Februari dan Agustus.
Articles 56 Documents
Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PAI di Kelas XI SMAN 1 Susukan Maman Fatkhurokhman
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 5 No 2 (2020): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is motivated by the rapid progress of schools in this modern era, each school always makes learning innovations so that students do not feel bored and bored in class. Boredom and boredom are one of the obstacles in the learning process. Students become not enthusiastic in learning, the atmosphere becomes stiff and monotonous. This study aims to determine the effect of the implementation of the inquiry method on the critical thinking skills of class XI students at SMA N 1 Susukan. The number of samples, namely class XI IPA 4 as many as 34 students. The technique used in sampling is purposive sampling technique, namely the sampling technique used by the researcher if the researcher has certain considerations in taking the sample. The research instrument used tests and questionnaires. The collected data were processed using quantitative descriptive statistical analysis using categorization techniques. Based on the results of descriptive statistical analysis, it was found that the pretest average score was 58.70 while the postest score was 90.58. and the results of the t-test show that it has a value of t = 8.79 with a significant level of 2 tailed class XI IPA 4 0.000 from the results of the calculation of SPSS 20, the value of the t-test, when compared with the level (a) = 0.05 then <0.05 , so that the conclusion of the statistics taken is H1 accepted Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh begitu pesatnya kemajuan sekolah di era modern ini, setiap sekolah selalu melakukan inovasi pembelajaran sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan jenuh dalam kelas. Kebosanan dan kejenuhan adalah salah satu penghambat dalam proses pembelajaran. Peserta didik menjadi tidak antusias dalam belajar, suasana menjadi kaku dan monoton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pelaksanaan metode inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas XI di SMA N 1 Susukan. Jumlah sampelnya yaitu kelas XI IPA 4 sebanyak 34 peserta didik. Tekhnik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu dengan tekhnik Purposive sampling yaitu tekhnik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya. Instrument penelitian ini menggunakan tes, dan angket. Data yang dikumpul diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik kategorisasi. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif diperoleh skor rata-rata pretest adalah 58,70 sedangkan soal postest 90,58. dan hasil uji-t menunjukkan memiliki nilai t= 8,79 dengan tingkatan signifikan 2 tailed kelas XI IPA 4 0.000 dari hasil perhitungan SPSS 20 nilai dari uji-t, jika dibandingkan dengan taraf (a) =0,05 maka <0,05, sehingga kesimpulan dari statistika yang diambil adalah H1 diterima.
Hadits dalam presfektif Ormas Persis Hajjin Mabrur
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 1 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The emergence of reform as an impact of modernism with the slogan "return to the Koran and the Sunnah" marks the emergence of considerable attention to hadith, which is marked by the existence of hadith books that are used as curriculum teaching materials in surau, madrasah and pesantren. However, this invitation was not agreed upon by all Muslim circles because there were many parties who thought that the invitation was intended only for those whose positions were not yet on the path of the teachings of the Koran and Sunnah or the hadith of the Prophet, peace be upon him. In contrast to PERSIS, which is a modern movement in the form of a social organization engaged in education and religion in Indonesia, which echoes the slogan above. Therefore, the discussion of hadith in PERSIS's view is important. In this simple article the writer tries to explore the EXACT view of the concept of hadith or sunnah, its position, the authenticity of hadith as a source of Islamic law, and its application in exploring the law of a problem or case. The EXACT view of the hadith in the author's observations can be seen from the things determined by the Council of Hisbah as well as those stated by A. Hasan regarding the hadith. From the author's investigation that in general there is nothing really new, let alone considered deviating from the general provisions agreed upon by the number of hadith scholars from the definition, the position of hadith in tasyri and its relationship with the Koran, the classification of hadith to the method of mengistinbath. law with hadith evidence, therefore the writer sees that PERSIS's assumption is very rigid in seeing a problem, especially if it is related to religion is not correct. Because in reality it is not as stiff as expected. Abstrak Munculnya pembaharuan sebagai dampak modernisme dengan slogannya “kembali kepada Al-Quran dan sunnah” menandai munculnya perhatian yang cukup besar terhadap hadis, yang ditandai oleh adanya kitab-kitab hadis yang dijadikan bahan ajar kurikulum di surau, madrasah, dan pesantren. Namun ajakan tersebut tidaklah disepakati oleh semua kalangan umat Islam karena ada banyak pihak yang menganggap ajakan tersebut lebih diperuntukkan hanya bagi yang posisinya memang belum berada pada jalur ajaran Al-Quran dan Sunah atau hadis Nabi, saw. Berbeda dengan PERSIS, yang merupakan salah satu gerakan modern yang berupa organisasi sosial yang bergerak pada bidang pendidikan dan keagamaan di Indonesia yang menggaungkan slogan di atas. Oleh karenanya pembahasan hadis dalam pandangan PERSIS menjadi penting. Dalam tulisan yang sederhana ini penulis mencoba menggali pandangan PERSIS terhadap konsep hadis atau sunah, kedudukannya, kehujjahan hadis sebagai sumber hukum Islam, dan penerepannya dalam menggali hukum suatu masalah atau kasus. Pandangan PERSIS terhadap hadis dalam pengamatan penulis dapat dilihat dari apa-apa yang ditetapkan oleh Dewan Hisbah maupun yang dikemukakan oleh A. Hasan terhadap hadis. Dari penelusuran penulis bahwa secara umum tidak terdapat hal yang benar-benar baru apalagi dianggap menyimpang dari ketentuan-ketentuan umum yang telah disepakati oleh jumhur ulama hadis dari mulai definisi, kedudukan hadis dalam tasyri dan hubungannya dengan Al-Quran, klasifikasi hadis sampai pada cara mengistinbath hukum dengan hujjah hadis, karenanya penulis melihat bahwa anggapan PERSIS sangat kaku dalam melihat suatu persoalan apalagi kaitannya dengan agama adalah tidak tepat. Karena pada kenyataanya tidaklah sekaku yang diperkirakan.
MA’HAD Al-JAMI’AH (Model Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab di Perguruan Tinggi Islam) Asep Adi Ismanto
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 1 No 1 (2016): MISYKAH
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini akan memfokuskan kajian pada sistem pembelajaran bahasa Arab ma’had al-jami’ah yang selama ini disinyalir sebagai sistem yang efektif dalam pembelajaran bahasa asing karena pembelajaran berlangsung secara alamiah seperti halnya seorang yang belajar bahasa ibunya atau bahasa pertamanya selama sehari penuh bahkan selama kurang lebih 24 jam dan sistem yang integral karena pembelajarannya menyentuh ranah kognitif, afektif dan psikomotorik secara bersamaan. Melalui tulisan ini akan diekplorasi lebih jauh berkenaan dengan sistem pembelajaran bahasa Arab ma’had’ al-jami’ah , seperti pengertian dan asal usul ma’had al-jami’ah, pola, prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Arab model ma’had al-jami’ah, komponen pendukung pembelajaran bahasa Arab pada sistem ini serta impilkasinya dalam pembinaan kecakapan berbahasa Arab di perguruan tinggi islam dan sisi keunggulan dan kelemahan apa yang terdapat pada sistem ini.
IMPLIKASI TUGAS DAN KEWAJIBAN HIDUP MANUSIA DALAM KONTEKS PENDIDIKAN Dian Widiantar
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 1 No 2 (2016): MISYKAH
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang sempurna secara fisik dan psikis. Kesempurnaan manusia karena akal fikirannya yang tidak dianugerahkan Allah kepada makhluk lain. Begitulah Allah memuliakan manusia yang abadikan dalam al Quran. Bukan suatu hal yang sia-sia Allah menciptakan manusia di muka bumi, melainkan ada tugas dan kewajiban yang harus di emban oleh manusia. Menegakkan kebenaran dan keadilan berdasarkan Al Quran merupakan tugas manusia di muka bumi selain ada suatu perintah ketaatan untuk senantiasa beribadah kepada Allah. Tugas dan kewajiban hidup manusia harus berimplikasi terhadap pendidikan. Pendidikan harus diorientasikan pada proses pengembangan kepribadian yang utuh dan seimbang sebagaimana tujuan pendidikan yang dikehendaki. Dalam konteks pendidikan, kepribadian yang seimbang akan tercapai bila terpenuhinya domain-domain secara seimbang yaitu fisik-biologis dan mental-moral-spiritual. Pendidikan merupakan proses penyadaran akan fungsi-fungsi kemanusiaan manusia yang memiliki tugas dan kewajiban sebagai ábd Allah dan khalifah Allah
Kencenderungan dan Sifat Manusia Menurut Al Qur’an H. M Soleh
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 5 No 2 (2020): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maudhu'i or thematic interpretation is the interpretation that plays a very important role, especially in today's era, because the maudhu'i interpretation is considered very suitable to human needs and is able to answer existing problems. subject or topic. Analysis of the Strengths and Weaknesses of Maudhu'i Tafsir, namely: The strengths of the maudhu'i interpretation method, namely answering the challenges of the times, practical and systematic, dynamic, and making understanding intact. The weaknesses of the maudhu'i tafsir method are cutting the verses of the Qur'an and limiting the understanding of the verses. Al-Qur'an states that humans have the freedom and the potential and opportunity to tend towards good and avoid bad or vice versa, depending on the factors that influence it. The most important factor in this case is how humans control their sacred nature, individual character, and responsiveness to their environment before committing an action. Abstrak Tafsir maudhu’i atau tematik adalah tafsir berperan sangat penting khususnya pada zaman sekarang, karena tafsir maudhu’i dirasa sangat sesuai dengan kebutuhan manusia dan mampu menjawab permasalahan yang ada.Tafsir maudhu’i atau tematik ada berdasar surah al-Qur’an ada berdasar subjek atau topik. Analisis Kelebihan dan Kelemahan Tafsir Maudhu’i yaitu: Kelebihan metode tafsir maudhu’i yaitu menjawab tantangan zaman, Praktis dan sistematis, Dinamis, dan membuat pemahaman menjadi utuh. Kekurangan metode tafsir maudhu’i yaitu Memenggal ayat al-Qur’an dan Membatasi pemahaman ayat. Al-Qur’an menyatakan bahwa manusia memiiki kemedekaan dan potensi serta peluang untuk cenderung kepada kebaikan dan meghindari keburukan atau sebaliknya, bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor terpenting dalam hal ini adalah bagaimana manusia mengendalikan kodrat fitriahnya yang suci, tabiat individualnya, seta daya responnya terhadap lingkungannya sebelum melakukan suatu perbuatan
Diskursus Takdir Dan Perbuatan Manusia Dalam Pandangan Aliran Murji’ah Dan Mu’tajilah Trisna Trisna
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 1 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mu'rjiah's view of fate and human actions, that humans do not have the right to will, because humans have reason and potential that must be developed. view of human deeds and destiny Mu'rjiah argues that humans are weak, helpless, bound by the power and will of God, do not have free will and will. All human actions and actions cannot be separated from the scenario and will of Allah. All consequences, good and bad, received by humans in the course of their life are God's provisions. Berda case with the view of the Mu'tazilah flow, human actions occur according to the will of the human being. If someone wants to do something, it happens. But on the contrary, if someone wants nothing will happen. If human actions are not human actions, but God's actions, then their actions will not occur, even if they covet and will, or their actions will occur even though they do not desire and will not. Abstrak Pandangan Mu’rjiah mengenai takdir dan perbuatan manusia, bahwa manusia tidak memiliki kebesan dalam berkehendak, karna manusia memili akal dan potensi yang harus dikembangan. pandangan mengenai perbuatan dan takdir manusia Mu’rjiah berpendapat bahwa manusia lemah, tidak berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak Tuhan, tidak mempunyai kehendak dan kemauan bebas Seluruh tindakan dan perbuatan manusia tidak boleh lepas dari scenario dan kehendak Allah. Segala akibat, baik dan buruk yang diterima oleh manusia dalam perjalanan hidupnya adalah merupakan ketentuan Allah. Berda halnya dengan pandangan dari aliran Mu’tazilah perbuatan-perbuatan manusia terjadi sesuai dengan kehendak manusia itu sendiri. Jika seseorang ingin berbuat sesuatu, perbuatan itu terjadi. Tetapi sebaliknya, jika seseorang ingin tidak akan terjadi. Jika sekiranya perbuatan manusia bukanlah perbuatan manusia, tetapi perbuatan Tuhan, maka perbuatannya tidak akan terjadi, sungguhpun ia mengingini dan menghendaki perbuatan itu, atau perbuatannya akan terjadi sungguhpun ia tidak mengingini dan tidak menghendaki perbuatan itu.
PEMIKIRAN LUDWIG WITTGENSTEIN DALAM KERANGKA ANALITIKA BAHASA FILSAFAT BARAT ABAD KONTEMPORER Muhammad Iffan Gufron
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 1 No 1 (2016): MISYKAH
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu tema terpenting dalam filsafat kontemporer, bahasa menjadi ranah yang diperdebatkan oleh para filsuf kontemporer beserta aliran-aliran dan madzhab-madzhab filasafat yang ada. Diantara aliran atau faham yang menaruh perhatian khusus terhadap bahasa adalah filsafat analitika bahasa. Para tokohnya berupaya mencari bahasa yang tepat dalam menyampaikan maksud-maksud filsafat. Tiga aliran filsafat analitika bahasa, yaitu atomisme logis, Positivisme Logis dan filsafat bahasa biasa. Atomisme logis dan positivisme logis berambisi menggunakan bahasa logis dan standar ilmiah dalam menyampaikan maksud-maksud filsafat. Sedangkan Filsafat bahasa biasa, cukup menggunakan bahasa biasa yang beraneka macam untuk menjelaskan maksud-maksud filsafat. Perkembangan filsafat analitika bahasa tak terlepas dari seorang tokoh terbesarnya yaitu Ludwig Wittgenstein. pemikiran Wittgenstein dibagi ke dalam dua periode: pertama periode karya Tractatus Logico-Philosophicus (periode I) dan periode karya Philosophical Investigations (periode II). Pemikirannya pada periode pertama berpengaruh pada perkembangan positivisme logis selain atomisme logis tentunya yang berusaha dalam mencari bahasa ideal bagi filsafat yang berlaku umum dan memiliki tingkat kepastian yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Sedang pemikirannya pada periode kedua berpengaruh sebagai inspirasi faham filsafat bahasa biasa, yang menekankan kepada analisis makna dalam hubungannya dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan manusia.
Hubungan Tradisi Munjung dengan Sikap Keagamaan Masyarakat Desa Panjalin Lor Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka Somantri Somantri
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 5 No 2 (2020): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The relationship between Munjung's radiation and religious attitudes fosters the strengthening of local character and traditions of the community. The aspect studied is the existence of Munjung as a strengthening of local character and traditions in Panjalin Lor Village, Sumberjaya District, Majalengka Regency. Qualitative research is chosen as a method for exploring and understanding meanings ascribed to social or humanitarian problems, focusing on individual meanings, and translating the complexity of a problem. Descriptive data is developed from the results of obtaining a number of written and oral information from observations. Munjung as a tradition and culture for the residents of Panjalin Lor becomes the spirit of a religious attitude by not seeing that Munjung is a form of denial of religious practice (Islam) which will still be done because as a form of cultural ngarumat, maintaining a good tradition to remember the struggles of the old grandmothers. serve the community as well as maintain and maintain togetherness among the villagers of Panjalin Lor as Sundanese who are influenced by the fighting motto of the Sundanese people, namely; "Choose Asih Choose Asah and Choose Foster.". Abstrak Hubungan radisi Munjung dengan Sikap Keagamaan menumbuhkan Penguatan Karakter dan Tradisi Lokal Masyarakat. Aspek yang dikaji adalah Eksistensi Munjung sebagai Penguatan Karakter dan Tradisi Lokal di Desa Panjalin Lor Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka. Penelitian kualitatif dipilih sebagai metode untuk mengekplorasi dan memahami makna yang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusian, berfokus pada makna individual, dan menerjemahkan komplesitas suatu persoalan. Data deskriptif dikembangkan dari hasil perolehan sejumlah informasi tertulis maupun lisan dari hasil pengamatan. Munjung sebagai tradisi dan budaya bagi warga Panjalin Lor menjadi spirit dari sikap keagamaan dengan tidak memandang bahwa munjung adalah sebagai bentuk pengingkaran pada praktik keagamaan (Islam) yang akan tetap dilakukan karena sebagai bentuk ngarumat budaya, memelihara tradisi yang baik guna mengingat perjuangan para Buyut yang sudah berjasa terhadap masyarakat sekaligus memelihara dan menjaga kebersamaan antarwarga desa Panjalin Lor sebagai orang Sunda yang dipengaruhi oleh moto juang hidup orang Sunda yaitu; “Silih Asih Silih Asah dan Silih Asuh.”.
PENDIDIKAN BERBASIS BASYARIYAH (Tela'ah Semantik /dilalah terhadap term Al-Basyar dalam Alquran) Eman Sulaeman
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 1 No 1 (2016): MISYKAH
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu bentuk kegagalan penyelenggaraan pendidikan di era modern adalah melahirkan manusia yang terpisahkan dengan kemanusiaannya (unsuniyyah). Humanisasi pendidikan setiap hari semakin keras diteriakan diberbagai forum, namun dalam kenyataanya humanisasi malah mewariskan dehumanisasi. Humanisasi pendidiakan tidaklah cukup dengan merekayasa model dan strategi pembelajarannya saja, akan tetapi hal yang lebih penting adalah merekayasa kembali dasar filosofis/ konsef pendidikan itu sendiri terutama dari aspek manusia sebagai subjek pembelajar. Teaah hakikat manusia sebagai insan pembelajar, setidaknya bisa melalui pendekatan dilalah/ semantik terhadap kata al-basyar. Melalui telaah ini, akan ditemukan tentang hakikat manusia sebagai basyar, yang kemudian akan dijadikan sebagai landasan dalam pengembangan pendidikan yang berbasis kepada manusia itu sendiri (humanistic Education) .
Dampak Psikologis Berbusana Muslimah Terhadap Kesadaran Dan Perilaku Sosial Keagamaan Saeful Malik
Misykah : Jurnal Pemikiran dan Studi Islam Vol 6 No 1 (2021): Misykah : jurnal Pemikiran dan Studi Islam
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was backgrounded by a thought that ideally, IAIN Syekh Nurjati Cirebon coed which applying muslimat’s dresses comprehend that jilbab which is imposed in everyday appearance contain psychological consequence to grow religious awareness and religious social behavior. This research aim to: (1) To find out the understanding and perception of IAIN Syekh Nurjati Cirebon coed about jilbab, as the manifestation of muslimat’s dresses; (2) to describe the feeling of IAIN Syekh Nurjati Cirebon coed when they used the muslimat’s dresses; (3) To proof whether is or there isn’t, any psychological impact of usage muslimat’s dresses and “jilbab gaul” among IAIN Syekh Nurjati Cirebon’s coed to its social behavior and religious awareness among them. From the result of research can be concluded that most ( 66,66 %) IAIN Syekh Nurjati Cirebon coed still comprehend jilbab as understanding of common public, namely jilbab interpreted only as veil, that is cloth covering on head or khimar (in Arabic language), in average ( 96,6 %) coed imposing muslimat’s dresses - as according to its understanding – suggest that to feel to be comfortable and more self confidence when imposing jilbab, though feel to be comfortable and the self confidence arise from different reason. Psychological implication of muslimat’s dresses usage to some small part ( 33,33%) of IAIN Syekh Nurjati Cirebon’s coed specially who imposing wide jilbab, better able to have a command over and back from deeds (akhlâq) which prohibited by religion and other wickedness. As for to most (66,66%) other coeds, specially coeds which wear “jilbab gaul”, their behavior in social intercourse tend to follow behavior of "anak gaul" generally, like having an affair, " hang out" in shopping centre, visiting its favorite music grup concert or its fan’s gathering, and others. Psychologically, the affect of imposed muslimat’s dresses of IAIN Syekh Nurjati Cirebo coeds not yet been felt in an optimal condition to growing of religious awareness and religious social behavior. Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi pemikiran bahwa idealnya mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang berbusana muslimah, memahami bahwa jilbab yang dikenakan dalam penampilan sehari-hari mengandung konsekwensi psikologis untuk menumbuhkan kesadaran beragama dan dan perilaku sosial keagamaan yang positif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menggali pemahaman dan persepsi mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon terhadap Jilbab, sebagai manifestasi busana muslimah; (2) Menggambarkan perasaan mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon dalam memakai busana muslimah; (3) Membuktikan ada atau tidaknya dampak psikologis penggunaan busana muslimah terhadap perilaku sosial kegamaan dan kesadaran beragama mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (66,66 %) mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon masih memahami jilbab sebagaimana pemahaman jilbab yang umum di masyarakat yakni jilbab dalam pengertian hanya sebagai kerudung, yaitu kain penutup kepala atau khimar (dalam bahasa Arab), Rata-rata (96,6 %) mahasiswi yang mengenakan busana muslimah – sesuai dengan pemahamannya – menyatakan merasa nyaman dan lebih percaya diri ketika mengenakan jilbab, meskipun rasa nyaman dan percaya diri tersebut timbul dari alasan yang berbeda. Implikasi psikologis dari pemakaian busana muslimah bagi sebagian kecil (33,33%) mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon khususnya yang mengenakan jilbab lebar, lebih mampu mengendalikan diri dan menjauhkan diri dari perbuatan (akhlaq) tercela yang dilarang agama dan perbuatan maksiyat lainnya. Adapun bagi sebagian besar (66,66%) mahasiswi yang lain, khususnya pemakai jilbab gaul, perilaku dalam pergaulan merekapun cenderung mengikuti perilaku “anak gaul” umumnya, seperti berpacaran, “hanging out” di pusat perbelanjaan, mendatangi konser grup musik favoritnya dan lain-lain. Secara psikologis, dampak busana muslimah yang dikenakan mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon belum dirasakan secara optimal terhadap tumbuhnya kesadaran beragama dan perilaku sosial keagamaan yang positif.