cover
Contact Name
Sunny Wangko
Contact Email
sunnypatriciawangko@gmail.com
Phone
+628124455733
Journal Mail Official
sunnypatriciawangko@gmail.com
Editorial Address
medscopej@gmail.com
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Medical Scope Journal (MSJ)
ISSN : -     EISSN : 27153312     DOI : https://doi.org/10.35790/msj
Core Subject : Health, Science,
Medical Scope Journal (MSJ) diterbitkan oleh Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI) Komisariat Manado bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember. Tulisan yang dimuat dapat berupa artikel telaah (review article), hasil penelitian, dan laporan kasus dalam bidang ilmu kedokteran baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris.
Articles 178 Documents
Karsinoma Sel Basoskuamosa Palpebra Rekuren: Laporan Kasus Supit, Wenny
Medical Scope Journal Vol 2, No 2 (2021): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.2.2.2021.33546

Abstract

Abstract: Basosquamous carcinoma (BSCC) is a rare type of skin cancer with an incidence of less than 2% of all skin cancers and the risk of local recurrence ranges between 15% and 50%. We reported a male, aged 57 years old, working as a civil employee, came to the eye clinic with a recurrent BSCC in the right lower palpebral since a month ago. The patient was previously diagnosed as BSCC and had undergone a surgery to remove cancer cells in 2017. However, in 2019, a scan of the axial incision of the head revealed a tumor mass in the right infraorbital area with T4N0Mx. The hypodense structured tumor mass showed increased contrasting. The opera-tive management performed was extensive excision and deep excision with rotational flaps and drainage attached. Histopathological examination of the tumor tissue and excision margins, optic nerve tissue, as well as infraorbital bone tissue indicated a BSCC. Diagnosis of BSCC was confirmed based on anamnesis, physical examination, ophthalmic examination, head CT scan with contrast, and histopathological examination. This case report was aimed to explore BSCC especially in palpebra due to the lack of data of similar cases as well as the potential for diagnosis and promising management.Keywords: basosquamous carcinoma (BSCC), palpebral, reccurent  Abstrak: Karsinoma basoskuamosa (BSCC) merupakan jenis kanker kulit yang langka dengan kejadian kurang dari 2% dari semua jenis kanker kulit namun dengan risiko kekambuhan lokal berkisar 15% dan 50%. Kami melaporkan kasus seorang laki-laki berusia 57 tahun, bekerja sebagai ASN, datang ke klinik mata dengan BSCC palpebra kanan bawah berulang sejak satu bulan lalu. Pasien sebelumnya didiagnosis dengan BSCC dan telah menjalani operasi untuk mengangkat sel kanker pada tahun 2017. Namun, pada tahun 2019, pemindaian kepala sayatan aksial menunjukkan adanya massa tumor di area infraorbital kanan dengan T4N0Mx. Massa tumor berstruktur hipodens dengan kontras yang meningkat. Manajemen operatif dilakukan eksisi ekstensif dan eksisi dalam dengan flap rotasi dan drainase terpasang. Pemeriksaan histopatologik dilakukan terhadap jaringan tumor dan margin eksisi, jaringan saraf optik, serta jaringan tulang infraorbital dengan simpulan suatu BSCC. Pada kasus ini diagnosis BSCC ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan oftalmologi, pemeriksaan penunjang berupa CT scan kepala dengan kontras, dan pemeriksaan histopatologik. Laporan kasus ini bertujuan untuk mendalami BSCC khususnya di palpebra karena minimnya data mengenai kasus yang serupa, serta potensi diagnosis dan penatalaksanaan yang menjanjikannya.Kata kunci: karsinoma basoskuamosa (BSCC), palpebra, rekuren
Gangguan Fungsi Hati pada Coronavirus Disease 2019 Salsabila, Tasha; Waleleng, Bradley J.; Pandelaki, Karel
Medical Scope Journal Vol 2, No 2 (2021): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.2.2.2021.31959

Abstract

Abstract: The incidence and death rate of COVID-19 in North Sulawesi Province continues to increase and data regarding abnormal liver function in COVID-19 is not yet available. This study was aimed to obtain the liver function in COVID-19 patients. This was a literature review study using two databases, namely Pubmed and ClinicalKey. Keywords used were abnormal liver function AND COVID-19, elevated alanine aminotransferase AND COVID-19, elevated aspartate aminotransferase AND COVID-19, elevated gamma-glutamyl transferase AND COVID-19, elevated alkaline phosphatase AND COVID-19, elevated total bilirubin AND COVID-19. After being selected, 10 literatures were obtained based on inclusion and exclusion criteria. The results showed that increased liver function often occurred in cases of COVID-19, but the increase did not reach twice of the normal value. The most frequent increases were in GGT, followed by ALT and AST, total bilirubin, and the least was the increase in ALP. All literatures reported that increased liver function was more common in males, and in severe COVID-19 patients reported by eight literatures. Five literatures reported that elevated liver function increased mortality in COVID-19 cases. In conclusion, there are increases in ALT, AST, ALP, GGT, and total bilirubin levels in COVID-19 patients.Keywords: abnormal liver function, COVID-19 Abstrak: Angka kejadian dan angka kematian COVID-19 di Provinsi Sulawesi Utara terus bertambah sedangkan data mengenai gambaran gangguan fungsi hati pada COVID-19 belum tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran fungsi hati pada COVID-19. Jenis penelitian ialah literature review dengan pencarian data menggunakan dua database yaitu Pubmed dan ClinicalKey. Kata kunci yang digunakan yaitu abnormal liver function AND COVID-19, elevated alanine aminotransferase AND COVID-19, elevated aspartate aminotransferase AND COVID-19, elevated gamma-glutamyl transferase AND COVID-19, elevated alkaline phosphatase AND COVID-19, elevated total bilirubin AND COVID-19. Setelah diseleksi, didapatkan 10 literatur berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian ini mendapatkan bahwa peningkatan fungsi hati sering terjadi pada kasus COVID-19 namun peningkatannya tidak mencapai dua kali nilai normal. Peningkatan paling sering terjadi pada GGT, diikuti oleh ALT dan AST, bilirubin total, dan paling sedikit yaitu pada peningkatan ALP. Seluruh literatur melaporkan peningkatan fungsi hati lebih sering terjadi pada laki-laki dan pada kasus COVID-19 gejala berat dilaporkan oleh delapan literatur. Lima literatur melaporkan peningkatan fungsi hati meningkatkan mortalitas pada kasus COVID-19. Simpulan penelitian ini ialah, terdapat peningkatan kadar ALT, AST, ALP, GGT, dan bilirubin total pada penderita COVID-19.Kata kunci: gangguan fungsi Hati, COVID-19
Gambaran Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado Sikoway, Selfesina; Mewo, Yanti; Assa, Youla
Medical Scope Journal Vol 1, No 2 (2020): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.1.2.2020.28004

Abstract

Abstract: Hemoglobin (Hb) is a parameter used to determine anemia prevalence. The average level of normal Hb at the end of pregnancy is around 12.5 g/dL, meanwhile, aproximately 5% of pregnant women have Hb level less than 11.0 g/dL. To date, Hb level below 11.0 g/dL especially at the end of pregnancy should be considered as an abnormal phenomenon and is usually caused by iron deficiency and not by hypervolemia which is commonly found in pregnancy. This study was aimed to determine the hemoglobin level of third semester pregnant women in Robert Wolter Mongisidi Hospital Manado. This was a descriptive study with a cross sectional design. Subjects were 39 third semester pregnant women who visited the Obstetric Department of Robert Wolter Mongisidi Hospital and fulfilled the inclusion criteria. The results showed that 25 subjects (64.1%) had low hemoglobin levels and 14 subjects (35.9%) had normal level of hemoglobin. In conclusion, most third semester pregnant women had low hemoglobin levels.Keywords: hemoglobin rate, third trimester pregnant women, anemia Abstrak: Hemoglobin (Hb) darah merupakan parameter yang digunakan untuk menetapkan prevalensi anemia. Nilai normal Hb pada akhir kehamilan rata-rata 12,5 g/dL, dan sekitar 5% wanita hamil konsentrasinya kurang dari 11,0 g/dL. Nilai Hb dibawah 11,0 g/dL terutama pada akhir kehamilan perlu dianggap abnormal dan biasanya disebabkan oleh defisiensi besi dan bukan karena hipervolemia yang umumnya ditemukan pada kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan menggunakan desain potong lintang. Subyek penelitian ialah 39 ibu hamil trimester III yang berkunjung di Poliklinik Kebidanan di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan 25 subyek (64,1%) memiliki kadar hemoglobin rendah dan 14 subyek (35,9%) memiliki kadar hemoglobin normal. Simpulan penelitian ini ialah sebagian besar ibu hamil trimester III memiliki kadar hemoglobin rendah.Kata kunci: kadar hemoglobin, ibu hamil trimester III, anemia
Karakteristik Pasien Gagal Jantung Akut di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Periode Januari-Desember 2018 Donsu, Rudolof A.; Rampengan, Starry H.; Polii, Natalia
Medical Scope Journal Vol 1, No 2 (2020): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.1.2.2020.27463

Abstract

Abstract: Acute heart failure itself is a life-threatening medical condition that needs urgent medical attention. The cases of acute heart failure are expected to rise in the future due to the increase in life expectancy and advancement of therapy of myocardial infarct that causes the improvement of life expectancy among patients with decreased cardiac function. This study was aimed to obtain the characteristics of acute heart failure patients at Prof. Dr. R. D. Kandou from January to December 2018. The results showed a total of 130 patients that had acute heart failure in 2018, however, only 89 patients fulfilled the inclusion criteria consisting of 52 males (58%) and 37 females (42%). The highest percentages among the patients’ character-istics were, as follows: age >60 years (55%), hypertension as the etiology (37%), hemodynamic profile was wet-warm (56.2%), ejection fraction <40% on echocardiography (41.6%), atrial tachycardia/flutter/fibrillation on ECG (39.1%), CTR >50% on X-ray images (98%), and diuretics usage inpatients and outpatients (89% and 82%). In conclusion, the majority of patients with acute heart failure in 2018 were male, age >60 years, had hypertension as the etiology, wet-warm hemodynamic profile, ejection fraction on echocardiogram <40%, atrial tachycardia/flutter/fibrillation on ECG, CTR >50% on X-ray images, and diuretics usage.Keywords: acute heart failure, characteristics of patients Abstrak: Gagal jantung akut merupakan suatu kondisi medis yang mengancam jiwa dan membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Kejadian gagal jantung diperkirakan akan semakin meningkat di masa depan, karena semakin bertambahnya usia harapan hidup dan berkembangnya terapi penanganan infark miokard yang mengakibatkan perbaikan harapan hidup penderita dengan penurunan fungsi jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik pasien gagal jantung akut di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode Januari-Desember 2018. Hasil penelitian mendapatkan total pasien gagal jantung akut sebanyak 130 orang dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 89 orang, terdiri dari 52 orang (58%) laki-laki dan 37 orang (42%) perempuan. Persentase tertinggi pada karakteristik pasien ialah usia >60 tahun (55%), etiologi hipertensi (37%), profil hemodinamik wet-warm (56,2%), fraksi ejeksi pada ekokardiogram <40% (41,6%), gambaran EKG atrial takikardia/flutter/fibrilasi (39,1%), CTR >50% pada foto polos dada (98%), dan penggunaan obat diuretik baik selama perawatan dan saat keluar rumah sakit (89% dan 82%). Simpulan penelitian ini ialah mayoritas pasien gagal jantung akut pada tahun 2018 berjenis kelamin laki-laki, usia >60 tahun, etiologi hipertensi, profil hemodinamik wet-warm, fraksi ejeksi pada ekokardiogram <40%, gambaran EKG atrial takikardia/ flutter/fibrilasi, CTR >50% pada foto polos dada, dan penggunaan obat diuretik.Kata kunci: gagal jantung akut, karakteristik pasien
Gambaran Self Directed Learning Readiness (SDLR) pada Mahasiswa Tingkat Pertama Program Studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Mandolang, Arselina C.
Medical Scope Journal Vol 3, No 1 (2021): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.3.1.2021.33772

Abstract

Abstract: The concept of self-directed learning (SDL) develops rapidly in distance education. This independent learning can be assessed by measuring the score of self-directed learning readiness (SDLR). The Medical Undergraduate Program of Faculty of Medicine Sam Ratulangi University uses the problem based learning (PBL) method which requires students to be able to study independently. The SDLR score of students is very important in the first year of study, therefore, the students will be evaluated by the institution immediately, as well as encouraging them to adapt the independent learning method. This study was aimed to obtain the description of SDLR score in the first-year students of Medical Undergraduate Program of Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University. This was a descriptive study with a cross sectional design. The study was conducted on the first year students by using the SDLR questionnaire of Fisher modified by Nyambe. The results showed that a total of 109 students (69.87%) had high SDLR score, 44 students (28.2%) had moderate score, and three students (1.92%) had low score. In conclusion, most of the first year students of Medical Undergraduate Program Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University had high SDLR scores.Keywords: self directed learning readiness (SDLR); medical education                                                   Abstrak: Konsep belajar mandiri atau self directed learning (SDL) berkembang pesat pada pendidikan jarak jauh. Pembelajaran mandiri ini dapat dinilai dengan mengukur skor self directed learning readiness (SDLR). Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi menggunakan metode problem based learning (PBL) yang menuntut mahasiswa untuk dapat belajar mandiri. Skor SDLR dari mahasiswa sangat penting pada tahun pertama pendidikan agar dapat segera dievaluasi oleh institusi dan untuk mendorong mahasiswa agar dapat menyesuaikan dengan metode belajar mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran SDLR pada mahasiswa tingkat pertama Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.  Jenis penelitian ialah deskritif dengan desain potong lintang. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa tingkat pertama dengan meng-gunakan kuesioner SDLR dari Fisher yang dimodifikasi oleh Nyambe. Hasil penelitian mendapat-kan 109 mahasiswa (69,87%) mempunyai skor SDLR tinggi, 44 mahasiswa (28,2%) dengan skor sedang, dan 3 mahasiswa (1,92%) skor rendah.  Simpulan penelitian ini ialah sebagian besar mahasiswa tingkat pertama PSPD Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi mempunyai skor SDLR tinggi.Kata kunci: self directed learning readiness (SDLR); pendidikan kedokteran
Gambaran Keluhan Muskuloskeletal serta Faktor Risikonya pada Online Gamer di Warung Internet Kota Manado Supit, Nadya B.; Suoth, Lerry F.; Joseph, Woodford B. S.
Medical Scope Journal Vol 1, No 1 (2019): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.1.1.2019.26631

Abstract

Abstract: Musculoskeletal complaint in skeletal muscles could vary from mild to very severe. This study was aimed to obtain the profile of musculoskeletal complaints and their risk factors among online gamers at internet cafés in Manado. The involved risk factors were, as follows: work posture, body size, and smoking habit. This was a quantitative study with a descriptive observational method. Respondents were obtained by using non random sampling with a purposive sampling technique. There were 40 respondents involved in this study. Based on the level of musculoskeletal complaints, 3 respondents (7.5%) had mild musculoskeletal complaints, 27 respondents (67.5%) had moderate musculoskeletal complaints, and 10 respondents (25.0%) had severe musculoskeletal complaints. Based on sitting position, there were 6 respondents (15.0%) with moderate risk, 23 respondents (57.5%) with high risk, and 11 respondents (27.5%) with very high risk. Based on body size, there were 5 underweight respondents (12.5%), 30 normal weight respondents (75.0%), 3 overweight respondents (7.5%), and 2 obese respondents (5.0%). Smoking habit was found in 32 respondents (77.5%). In conclusion, most of the online gamers had moderate musculoskeletal complaints, high risk sitting position, normal weight, and smoking habit.Keywords: musculoskeletal complaints, risk factors, online gamers Abstrak: Keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan yang dirasakan pada otot skeletal bervariasi dari yang ringan sampai ke parah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran keluhan muskuloskeletal serta faktor-faktor risikoya pada online gamer di warung internet Kota Manado. Faktor-faktor risiko yang dibahas ialah posisi kerja, ukuran tubuh, dan kebiasaan merokok. Jenis penelitian ialah kuantitatif, dengan model penelitian observasi deskriptif. Responden penelitian diperoleh menggunakan non random sampling dengan teknik purposive sampling dan didapatkan sebanyak 40 online gamer. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa berdasarkan tingkat keluhan muskuloskeletal: ringan sebanyak 3 orang (7,5%); sedang sebanyak 27 orang (67,5%); dan berat sebanyak 10 orang (25,0%). Berdasarkan posisi duduk diperoleh risiko sedang pada 6 orang (15,0%); risiko tinggi pada 23 orang (57,5%); dan risiko sangat tinggi pada 11 orang (27,5%). Berdasarkan ukuran tubuh diperoleh yang kurus berjumlah 5 orang (12,5%); normal, berjumlah 30 orang (75,0%); kegemukan, berjumlah 3 orang (7,5%); dan obesitas berjumlah 2 orang (5,0%). Berdasarkan kebiasaan merokok diperoleh yang merokok berjumlah 32 orang (77,5%) dan yang tidak merokok berjumlah 8 orang (22,5%). Simpulan penelitian ini ialah sebagian besar online gamer dengan keluhan muskuloskeletal sedang, posisi duduk berisiko tinggi, ukuran tubuh normal, dan kebiasaan merokok.Kata kunci: keluhan muskuloskeletal, faktor risiko, online gamer
Hubungan Lingkar Pinggang, Homeostasis Model Assessment of Insulin Resistance, dan Prostaglandin-I2 dengan Test Agregasi Trombosit pada Subyek Obesitas Sentral Renata, Lucrezia; Pandelaki, Karel; Rotty, Linda W. A.
Medical Scope Journal Vol 2, No 2 (2021): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.2.2.2021.32597

Abstract

Abstract: Overweight and obese are global health problems and tend to increase in Indonesia. Central obesity is associated with inflammation, insulin resistance, and increased reactive oxidative stress. Insulin resistance can cause a decrease in prostaglandin I2 (PGI2) and nitric oxide (NO) levels, and an increase in platelet aggregation. Its effect in platelet aggregation may increase thrombus formation in blood vessels. This study was aimed to determine the relationship between waist circumference (WC) with HOMA-IR, PGI2 and platelet aggregation test (PAT) in central obese subjects. This was an observational and analytical correlational study with a cross-sectional design conducted at Prof. dr. R. D. Kandou Hospital, Manado. Samples were 33 central obese subjects, 19 were male and 14 were female. Insulin resistance was measured by using HOMA- IR, urine PGI2, and PAT. The Spearmann and Pearson correlation test showed a positive correlation between WC and HOMA-IR (r=0.366, p=0.036). There was a negative correlation but not significant between WC and PGI2 (r=-0.169, p=0.347); between WC and PAT (r=0.094, p=0.603); between HOMA-IR and PGI2 (r=-0.218, p=0.223); and between HOMA-IR and PAT (r=0.080, p=0.658). In conclusion, in central obese people, there  is a relationship between WC and HOMA-IR, but there is no relationship between WC, PGI2, and PAT.Keywords: central obesity, HOMA-IR, prostaglandin-I2, platelet aggregation test Abstrak: Berat badan berlebih atau obesitas merupakan masalah kesehatan global dan terus meningkat di Indonesia. Pada obesitas sentral terjadi inflamasi, resistensi insulin, dan mening-katnya reaktif oksidatif stress. Resistensi insulin mampu menyebabkan penurunan kadar prostaglandin I2 (PGI2) dan nitrik oksida (NO). Penurunan kadar PGI2 dapat menyebabkan peningkatan agregasi trombosit yang selanjutnya meningkatkan kemungkinan terjadinya trombus dalam pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkar pinggang dengan HOMA-IR, PGI2, dan test agregasi trombosit (TAT) pada subyek obes sentral. Jenis penelitian ialah observasional analitik bentuk korelasional dengan desain potong lintang. Penelitian dilakukan di RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado. Total sampel 33  subyek dengan obesitas sentral, 19 laki-laki dan 14 perempuan. Pengukuran resistensi insulin menggunakan HOMA-IR, PGI2 urin, dan TAT. Uji korelasi Spearmann dan Pearson. mendapatkan korelasi positif antara LP dengan HOMA-IR (r=0,366; p=0,036). Terdapat korelasi negatif tidak bermakna pada hubungan antara LP dengan PGI2 (r=-0,169; p=0,347); hubungan antara LP dengan TAT (r=0,094; p=0,603); hubungan antara HOMA-IR dengan PGI2 (r=-0,218;p=0,223); dan hubungan antara HOMA-IR dengan TAT (r=0,080; p=0,658). Simpulan penelitian ini ialah pada subyek obes sentral terdapat hubungan antara lingkar pinggang dengan HOMA-IR, tetapi tidak terdapat hubungan antara lingkar pinggang dengan PGI2 dan TAT.  Kata kunci: obesitas sentral, HOMA-IR, prostaglandin-I2, tes agregasi trombosit
Kanker Paru: Laporan Kasus Joseph, Junita; Rotty, Linda W. A.
Medical Scope Journal Vol 2, No 1 (2020): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.2.1.2020.31108

Abstract

Abstract: In general, lung cancer is all kinds of malignancy of the lung. It consists of malignancy derived from the lung itself (primary) and from out of the lung (metastasis). Clinically, primary lung cancers are malignant tumors derived from bronchial epithelium (bronchial carcinoma). Lung cancer is the main cause of death due to malignancy worldwide. We reported a male of 55-year-old male diagnosed as lung cancer. Diagnosis was based on anamnesis, physical examination, and supporting investigations. Anamnesis included smoking for 10 years ±15 cigarettes/day and complaints of shortness of breath, coughing, chest pain radiating to the back, and significant weight loss. Physical examination revealed enlargement of the right supraclavicular gland and decreased breath sounds in the right lung at the fifth intercostal space. Thorax photo, thorax CT-scan, and histopathological examination confirmed the diagnosis of lung cancer (adeno-carcinoma). Chemotherapy was administered with a combination of gemcitabine-cisplatin regimens for 12 cycles. The prognosis of this patient was poor because the disease had reached stage 4. However, the patient felt some clinical improvement after one month of chemotherapy.Keywords: lung cancer Abstrak: Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer) maupun keganasan dari luar paru (metastasis). Dalam pengertian klinis yang dimaksud dengan kanker paru primer adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus (karsinoma bronkus). Kanker paru merupakan penyebab utama kematian akibat keganasan di dunia Kami melaporkan sebuah kasus kanker paru pada seorang laki-laki berusia 55 tahun. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang meliputi adanya riwayat merokok (sigaret) selama 10 tahun sebanyak ±15 batang rokok/hari, dengan sesak nafas, batuk, nyeri dada menjalar sampai ke punggung, dan penurunan berat badan yang nyata. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran kelenjar supraklavikular kanan dan suara nafas menurun pada paru kanan setinggi sela iga V. Pada pemeriksaan penunjang foto toraks, thorax CT-scan, dan histopatologik didapatkan hasil yang menyokong diagnosis kanker paru (adenokarsinoma). Pada pasien ini, telah diberikan penata-laksanaan kemoterapi dengan kombinasi regimen gemcitabine-cisplatin selama 12 siklus. Progno-sis pasien ini buruk karena sudah sampai pada stadium 4, namun dengan kemoterapi yang dijalani sampai saat ini selama 1 bulan, pasien merasakan adanya perbaikan secara klinis.Kata kunci: kanker paru
Efek Pemberian Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) terhadap Gambaran Histopatologik Lambung Tikus Wistar yang Diinduksi Asam Asetat Pungus, Monica Ch.; Lintong, Magdalena P.; Sambuaga, Maria K.
Medical Scope Journal Vol 1, No 2 (2020): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.1.2.2020.27826

Abstract

Abstract: In stomach induced by acetic acid, the gastric acidity may increase leading to irritation of the mucosal layer and imbalance of defense factors and damaging factors. This might lead to the occurrence of gastritis or peptic ulcers. Ginger is rich in flavonoids. In the inflammation process, ginger constituents such as zingerone, zingiberenes, gingerols, and shogaol may be able to inhibit the cyclooxygenation and lipookoxygenase pathways in the arachidonic acid metabolism. This study was aimed to identify the effects of ginger on the histopathological features of stomach induced by acetic acid. This was an experimental laboratory study. In this study, we used red ginger (Zingiber officinale var. rubrum) originated from Tomohon. Samples were male Wistar rats (Rattus norvegicus) divided into 5 groups; one as the positive control. The results showed that groups given ginger had intact surface mucosa, inflammation cells (eosinophils and PMN), and blood vessel dilation. Meanwhile, the positive control showed erosive surface mucosa. Worms were identified in all groups. It is concluded that in Wistar rats, administration of ginger after the stomach induced by acetic acid still showed gastritis feature but without acute erosive gastritis.Keywords: ginger, stomach, gastritis, peptic ulcers, acetic acid, vinegar Abstrak: Pada lambung yang diinduksi dengan asam asetat, kadar keasaman lambung dapat meningkat sehingga mengiritasi lapisan mukosa dan mengakibatkan ketidakseimbangan faktor pertahanan dan faktor perusak lambung. Hal ini dapat menyebabkan gastritis atau ulkus peptikum. Jahe dikenal kaya akan flavonoid. Pada proses inflamasi, konstituen dari jahe seperti zingerone, zingiberenes, gingerols, dan shogaol mampu menghambat jalur siklooksigenasi dan lipooksi-genase pada metabolisme asam arakidonat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian jahe terhadap gambaran histopatologik lambung yang diinduksi dengan asam asetat. Jenis penelitian ialah eksperimental laboratorik. Pada penelitian ini digunakan jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) yang berasal dari daerah Tomohon. Sampel penelitian ialah 25 ekor tikus Wistar (Rattus norvegicus) jantan, dibagi atas 5 kelompok; satu kelompok sebagai kontrol positif. Hasil penelitian mendapatkan kelompok yang diberikan jahe memperlihatkan permukaan mukosa lambung intak, adanya sel-sel radang (eosinofil dan PMN), serta pelebaran pembuluh darah sedangkan pada kelompok kontrol positif yang hanya diberikan asam asetat tampak permukaan mukosa lambung erosif. Pada semua sampel ditemukan adanya cacing. Simpulan penelitian ini ialah pada tikus Wistar, pemberian jahe setelah lambung diinduksi dengan asam asetat masih menun-jukkan adanya gambaran histopatologik gastritis namun tidak terdapat gastritis erosif akut.Kata kunci: jahe, lambung, gastritis, ulkus peptikum, asam asetat
Rehabilitasi Medik pada Pasien Coronavirus Disease 2019 Parauba, Mercy C. K.; Gessal, Joudy; Lampah, Christopher
Medical Scope Journal Vol 3, No 1 (2021): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.3.1.2021.33780

Abstract

Abstract: COVID-19 could cause respiratory, physical and psychological dysfunctions. These dysfunctions reduce the patient's functional capacity ultimately. Changes in physical function over a period of hospitalizations and critical illness are more common occurr in patients with more severe or pre-existing disease comorbidities which often lead to mobility disabilities and restrictions in activities of daily life. Physical medicine and medical rehabilitation play an impor-tant role in increasing the functional capacity of COVID-19 patients. This study was aimed to eva-luate the rehabilitation of COVID-19 patients. This was a literature review study using databases of Clinical Key, Web of Science, Pub Med, and Google Schoolar. The keywords used were rehabilitation COVID-19 OR rehabilitation SARS-CoV-2. Based on inclusion and exclusion criteria, eight literatures were selected. The result showed that early rehabilitation should be grant-ed to inpatients with COVID-19. Patients with restricted mobility due to quarantine or lockdown should receive exercise programs to reduce the risk of frailty, sarcopenia, cognitive decline, and depression. Telerehabilitation may represent the first option for individuals at home. In conclusion, proper rehabilitation can reduce the consequences of decreasing functional capacity.Keywords: rehabilitation; COVID-19 patients Abstrak; COVID-19 dapat menyebabkan disfungsi pernapasan, fisik, dan psikologis yang menurunkan kapasitas fungsional pasien. Perubahan fungsi fisik selama periode rawat inap dan penyakit kritis lebih umum dialami oleh pasien dengan penyakit COVID-19 yang lebih parah atau disertai komorbiditas dan dapat berakibat cacat mobilitas dan pembatasan dalam aktivitas kehi-dupan sehari-hari. Kedokteran fisik dan rehabilitasi medik memiliki peran penting dalam mening-katkan kapasitas fungsional pasien COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran rehabilitasi medik pada pasien COVID-19. Jenis penelitian ialah literature review menggunakan database Clinical Key, Web of Science, PubMed, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan yaitu rehabilitasi COVID-19 OR rehabilitasi SARS-CoV-2. Seleksi data berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi mendapatkan delapan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rehabilitasi dini harus diberikan kepada pasien rawat inap dengan COVID-19. Pasien dengan mobilitas terbatas karena karantina atau lockdown harus menerima latihan program untuk mengurangi risiko kelemahan, sarkopenia, penurunan kognitif, dan depresi. Telerehabilitasi mungkin merupakan pilihan pertama bagi individu di rumah. Simpulan penelitian ini ialah rehabilitasi dini yang tepat dapat mengurangi konsekuensi penurunan kapasitas fungsional.Kata kunci: rehabilitasi; pasien COVID-19

Page 3 of 18 | Total Record : 178