cover
Contact Name
Erna Muliana
Contact Email
erna.muliana@unimal.ac.id
Phone
+6282366792658
Journal Mail Official
arsitekno@unimal.ac.id
Editorial Address
Program Studi Arsitektur Universitas Malikussaleh Jalan Samudera Lama/Sultanah Nahrasiyah Lancang Garam Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Arsitekno
ISSN : 2301945X     EISSN : 27767841     DOI : https://doi.org/10.29103/arj.v7i7.1211
Arsitekno is engaged in several scopes, namely: Architecture and Design Urban Design Landscape Architecture History, Theory & Critic Architecture Building Science and Technology Housing and Human Settlement
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Arsitekno" : 12 Documents clear
STUDI ORIENTASI BANGUNAN DAN ADAPTASI NYA TERHADAP KENYAMANAN MANUSIA DALAM BANGUNAN Iqbal, Muhammad
Arsitekno Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v1i1.1231

Abstract

Dalam rancangan aktif, bangunan sebagai salah satu lingkungan binaan merupakan pengguna energi terbesar untuk mencapai kenyamanan termal manusia, terutama penggunaan pengkondisian udara (Air Conditioning). Berbeda hal nya dengan rancangan bangunan pasif, dimana penekanan rancangan mengarah kepada pemanfaatan energi berkelanjutan, seperti matahari dan angin. Kondisi lingkungan sekitar dan manusia sebagai pengguna bangunan merupakan indikator penting dalam merumuskan kebijakan rancangan pasif, terutama untuk mencapai kenyamanan termal. Kondisi lingkungan sekitar tersebut berupa suhu, kelembapan, kecepatan angin dan radiasi panas matahari dan kondisi manusia berupa aktifitas (metabolic rate) dan pakaian yang digunakan (clo value). Perbedaan orientasi bangunan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi termal pada setiap ruangan dalam bangunan, seperti orientasi barat daya dengan barat laut akan berbeda cahaya matahari dan aliran angin serta kelembapannya. Penilaian terhadap termal menggunakan kaedah lapangan dengan pengukuran suhu, kelembapan, kecepatan angin dan tanggapan pengguna secara kuantitatif dengan membagikan kuesioner berdasarkan orientasi yang berbeda dalam ruangan yang diuji. Hasil pengukuran dan kompilasi data kuesioner diolah dengan Thermal ASHRAE Program Comfort IV.0, menunjukkan bahwa perbedaan orientasi bangunan memberikan berbagai kesan kenyamanan pengguna dalam rancangan bangunan alami. Dari beberapa orientasi yang menjadi studi kasus, bangunan yang menghadap ke arah tenggara memberikan kenyamanan termal yang lebih baik daripada orientasi lain.
POLA PEMUKIMAN KOTA SIGLI Mirsa, Rinaldi
Arsitekno Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v1i1.1208

Abstract

Sigli, the capital of Pidie region at Nanggroe Aceh Darussalam province, situated on East Sumatera Broadway, on Malaka Strait side precisely, connecting the cities amongst Banda Aceh to Medan, strategic also as the capital province hinterland –which its growth was influented by history. Morphology studied aims to searching for beginning of Sigli organism, so that the existing meanings should be comprehensive by integrated with historical perspective back-ground. The research reveals that, around the evolutions, Sigli has fan shaped cities spatial expressed –which natural obstruction at north side by Malaka Strait so that the growth inclined to other directions. Its point out the Sigli embryo -in periodical growth- be an organism and take the evolution so forth, which classified in three periods, include Poli/Pedir Empire Period (1413-1873), Colonial Period (1874-1954) and Safety Period (1955 untill now). The classify to seem the comprehensive typological and morphological physical elements of urban form which categories; dominated functions (commercial, government, settlement and religy), building characters (style, age, block and infrastructure) and placement at territory of Sigli. Such research inventions are best described into the following sentences: 1) the function was transformed, it shows by evolution physical elements of Sigli about each periods; 2) typological of Sigli urban spatial is function and spatial physical units, evolved by specific character of dominant elements; 3) by morphological, the pattern of Sigli urban spatial forced by government and natural topography; 4) the affected factors is the geographic, transportation and functions as traditional trading city, spreading of Islam and Colonial resisted. The research recommends that next morphology study should explored the typology of Sigli urban form to future implementations.
KAJIAN PERUBAHAN FISIK HUNIAN PASCA TSUNAMI SEBAGAI BAHAGIAN DARI REKONSTRUKSI DAN REHABILITASI PASCA BENCANA DI ACEH Dafrina, Armelia; Susilo, Anita
Arsitekno Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v1i1.1222

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi perubahan permukiman (neighbourhood) di pinggiran Kota Aceh sebelum dan sesudah bencana tsunami. Permukiman yang dipilih sebagai fokus lokasi studi, diduga mengalami transformasi, yang terutama disebabkan oleh perubahan Sosial Kemasyarakatan (faktor non-fisik) dan proses berumah yang spesifik (faktor fisik). Perubahan Sosial Kemasyarakatan diduga terjadi karena dua faktor yaitu Sosial Ekonomi. Faktor kedua yaitu Sosial Budaya pada lingkungan ini. Sementara, proses berumah yang spesifik diduga karena proses perubahan dari pengadaan perumahan informal ke formal yang dibangun oleh lembaga publik, swasta maupun swadaya masyarakat. Penelitian transformasi permukiman pasca tsunami di Aceh ini meneliti perubahan transformasi dalam waktu lima tahun setelah bencana tsunami yaitu tahun 2005 sampai dengan tahun  2010. Pemilihan lokasi studi ditentukan berdasarkan pada pertimbangan pertama, permukiman yang berada di daerah pinggiran kota, dan kedua, permukiman yang mengalami kerusakan total oleh bencana tsunami. Artinya, lokasi ini termasuk ke dalam jalur koridor tengah kota yang dikategorikan sebagai area high damage. Berdasarkan kedua pertimbangan tersebut maka dipilih permukiman yang berada di perbatasan kota, Jalan Sultan Iskandar Muda. Selanjutnya diambil kawasan Desa Lambueng yang merupakan bagian dari kawasan studi sebagai area penelitian yang dibahas dengan lebih rinci. Kawasan Lambueng dipilih berdasarkan kompleksitas isu yang ada di dalamnya sehingga dapat diasumsikan dapat mewakili kawasan secara umum. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud tersebut, maka metoda dalam penelitian yang dipilih adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini merupakan langkah awal atau sebagai landasan untuk penelitian berikut yang lebih signifikan. Sampel dari penelitian penduduk desa Lambueng. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan memakai tabel krejcie. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data meliputi dimulai dengan studi lapangan (observasi, survei, wawancara, kuisioner) dan juga studi kepustakaan.  Dan studi lapangan di beberapa lokasi yang mengalami bencana di Aceh untuk mendapatkan gambaran kondisi eksisting. Dari studi lapangan ini dianalisis faktor-faktor positif dan paling mempengaruhi keberhasilan pembangunan rumah pasca bencana. Yang kemudian data yang diperoleh akan di analisis dengan menggunakan teknik analisa data kualitatif. Pada akhirnya hasil penelitian diharapkan bahwa penelitian yang diusulkan ini akan memberikan keluaran yang bermanfaat masyarakat.
PENERAPAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA BANGUNAN PENELITIAN Risnawati, Risnawati; Maulida, Rena
Arsitekno Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v1i1.1246

Abstract

Berbagai perubahan yang terjadi, baik yang dirasakan sebagai suatu proses kemajuan dalam hal keindahanatau bahkan sebaliknya, sesungguhnya merupakan hal yang wajar dalam berarsitektur. Perancangan arsitekturbangunan baik yang berfungsi sebagai kepentingan umum maupun kepentingan pribadi, tidak hanyamenekankan pada bentuk, struktur, dan segi ekonomis saja, tetapi keselarasan dengan lingkungan dan alamsekitarnya merupakan bagian yang menjadi pertimbangan rancang bangun. Indonesia merupakan sebuahnegara agraris yang terletak di garis khatulistiwa dan sebagai salah satu negara berkembang dengan sektorpertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Salah satu kegiatan sektor pertanianyang banyak diusahakan masyarakat adalah bidang hortikultura. Arsitektur organik adalah sebuah konseparsitektur yang memadukan antara ruang dan bentuk. Frank Lloyd Wright terkenal dengan konsep arsitekturorganik, yaitu konsep hunian dimana manusia bisa tetap menyatu dengan alam tanpa kehilangan unsurmodernnya.
TIPOLOGI ARSITEKTUR TRADISIONAL GAYO Salwin, Salwin; A, Hendra
Arsitekno Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v1i1.1214

Abstract

Arsitektur tradisional adalah arsitektur yang diwariskan secara turun-temurun berkesinambungan dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Dengan kondisi saat ini kesinambungan pewarisan arsitektur Tradisional ini hampir pasti tidak lagi dapat berlangsung dan sangat sulit dipertahankan utamanya disebabkan terkikisnya nilai-nilai tradisi oleh gelombang modernisasi. Dengan kondisi seperti ini perlahan-lahan dan pasti akan punah tanpa sempat di inventarisir. Dalam tujuan itu dengan memanfaatkan berbagai sumber yang ada meskipun sangat terbatas melakukan langkah inventarisir, khususnya arsitektur tradisional Gayo. Umumnya data yang didapatkan terbatas hanya menjelaskan mengenai denah umah Gayo dengan beberapa bentuk denah, umah pitu ruang, umah pitu ruang, umah belah bubung/belah rung dan umah time ruang.Pra-penelitian ini adalah langkah awal untuk menuju kepada rekonstruksi kembali berbagai tipologi bangunanbangunan umah gayo yang ada menlakukan dari sumber yang banyak di Karena keterbatasan pranata ilmiah arsitektur tradisional Indonesia banyak yang sudah hilang dan sangat sulit untuk menemukannya kembali arsitektur lokal, setempat, sangat khas, yang dibangun menurut tradisi budaya masyarakat yang bersangkutan.
PENDEKATAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN PADA PERMUKIMAN PADAT PERKOTAAN Deni, Deni; Pane, Mariaty; Rejoni, Rahmat
Arsitekno Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v1i1.1238

Abstract

Sebagai kaum marjinal yang bertinggal di lingkungan padat perkotaan tidak memiliki daya dalam memperbaiki kualitas bertinggal mereka agar tahan terhadap bahaya kebakaran yang sewaktu-waktu dapat menimpa. Kecamatan Tanjungbalai Utara merupakan salah satu wilayah yang sangat rentan terhadap bencana kebakaran yang ditetapkan sebagai wilayah studi penelitian untuk menemukan rumusan sistem yang bagaimana dapat menanggulangi bencana kebakaran. Sebagai pendekatan dilakukan identifikasi terhadap wilayah studi dengan menggunakan rumusan Model Crunch yang menerjemahkan bahwa tingkat resiko bencana kebakaran (R) merupakan penjumlahan atas sumber bahaya (H) dan kerentanan (V) yang dikurangi dengan ketahanan (C). Sedangkan tindakan mengungkap keberadaan lingkungan mereka digunakan pemikiran tipologi perumahan masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan dan didukung dengan pemikiran-pemikiran para ahli dan instansi, standarisasi serta peraturan pemerintah untuk mengetahui keberadaan lingkungan permukiman mereka terhadap tingkat resiko kebakaran yang ada.   Kemudian dilakukan penilaian yang dimuat melalui variabel-variabel tolok ukur tertentu berdasarkan sumber bahaya, kerentanan dan ketahanan terhadap lingkungan permukiman mereka. Setelah dilakukan penilaian melalui model Crunch yang didukung dengan rumus Sturges atas interval penilaian yang ada, ternyata wilayah studi memiliki status tingkat resiko bencana kebakaran yang cukup tinggi dengan nilai -7. Berdasarkan status tingkat resiko bencana kebakaran wilayah studi, dilakukan analisis praktis dengan melihat potensi yang dimiliki wilayah studi untuk diolah menjadi suatu sistem penanggulangan kebakaran yang dapat meningkatkan nilai ketahanan. Kemudian lahirlah sistem swadaya penanggulangan bencana kebakaran di lingkungan padat perkotaan sebagai rumusan pemikiran yang diharapkan ideal bagi lingkungan permukiman mereka.
STUDI ORIENTASI BANGUNAN DAN ADAPTASI NYA TERHADAP KENYAMANAN MANUSIA DALAM BANGUNAN Muhammad Iqbal
Arsitekno Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v1i1.1231

Abstract

Dalam rancangan aktif, bangunan sebagai salah satu lingkungan binaan merupakan pengguna energi terbesar untuk mencapai kenyamanan termal manusia, terutama penggunaan pengkondisian udara (Air Conditioning). Berbeda hal nya dengan rancangan bangunan pasif, dimana penekanan rancangan mengarah kepada pemanfaatan energi berkelanjutan, seperti matahari dan angin. Kondisi lingkungan sekitar dan manusia sebagai pengguna bangunan merupakan indikator penting dalam merumuskan kebijakan rancangan pasif, terutama untuk mencapai kenyamanan termal. Kondisi lingkungan sekitar tersebut berupa suhu, kelembapan, kecepatan angin dan radiasi panas matahari dan kondisi manusia berupa aktifitas (metabolic rate) dan pakaian yang digunakan (clo value). Perbedaan orientasi bangunan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi termal pada setiap ruangan dalam bangunan, seperti orientasi barat daya dengan barat laut akan berbeda cahaya matahari dan aliran angin serta kelembapannya. Penilaian terhadap termal menggunakan kaedah lapangan dengan pengukuran suhu, kelembapan, kecepatan angin dan tanggapan pengguna secara kuantitatif dengan membagikan kuesioner berdasarkan orientasi yang berbeda dalam ruangan yang diuji. Hasil pengukuran dan kompilasi data kuesioner diolah dengan Thermal ASHRAE Program Comfort IV.0, menunjukkan bahwa perbedaan orientasi bangunan memberikan berbagai kesan kenyamanan pengguna dalam rancangan bangunan alami. Dari beberapa orientasi yang menjadi studi kasus, bangunan yang menghadap ke arah tenggara memberikan kenyamanan termal yang lebih baik daripada orientasi lain.
POLA PEMUKIMAN KOTA SIGLI Rinaldi Mirsa
Arsitekno Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v1i1.1208

Abstract

Sigli, the capital of Pidie region at Nanggroe Aceh Darussalam province, situated on East Sumatera Broadway, on Malaka Strait side precisely, connecting the cities amongst Banda Aceh to Medan, strategic also as the capital province hinterland –which its growth was influented by history. Morphology studied aims to searching for beginning of Sigli organism, so that the existing meanings should be comprehensive by integrated with historical perspective back-ground. The research reveals that, around the evolutions, Sigli has fan shaped cities spatial expressed –which natural obstruction at north side by Malaka Strait so that the growth inclined to other directions. Its point out the Sigli embryo -in periodical growth- be an organism and take the evolution so forth, which classified in three periods, include Poli/Pedir Empire Period (1413-1873), Colonial Period (1874-1954) and Safety Period (1955 untill now). The classify to seem the comprehensive typological and morphological physical elements of urban form which categories; dominated functions (commercial, government, settlement and religy), building characters (style, age, block and infrastructure) and placement at territory of Sigli. Such research inventions are best described into the following sentences: 1) the function was transformed, it shows by evolution physical elements of Sigli about each periods; 2) typological of Sigli urban spatial is function and spatial physical units, evolved by specific character of dominant elements; 3) by morphological, the pattern of Sigli urban spatial forced by government and natural topography; 4) the affected factors is the geographic, transportation and functions as traditional trading city, spreading of Islam and Colonial resisted. The research recommends that next morphology study should explored the typology of Sigli urban form to future implementations.
KAJIAN PERUBAHAN FISIK HUNIAN PASCA TSUNAMI SEBAGAI BAHAGIAN DARI REKONSTRUKSI DAN REHABILITASI PASCA BENCANA DI ACEH Armelia Dafrina; Anita Susilo
Arsitekno Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v1i1.1222

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi perubahan permukiman (neighbourhood) di pinggiran Kota Aceh sebelum dan sesudah bencana tsunami. Permukiman yang dipilih sebagai fokus lokasi studi, diduga mengalami transformasi, yang terutama disebabkan oleh perubahan Sosial Kemasyarakatan (faktor non-fisik) dan proses berumah yang spesifik (faktor fisik). Perubahan Sosial Kemasyarakatan diduga terjadi karena dua faktor yaitu Sosial Ekonomi. Faktor kedua yaitu Sosial Budaya pada lingkungan ini. Sementara, proses berumah yang spesifik diduga karena proses perubahan dari pengadaan perumahan informal ke formal yang dibangun oleh lembaga publik, swasta maupun swadaya masyarakat. Penelitian transformasi permukiman pasca tsunami di Aceh ini meneliti perubahan transformasi dalam waktu lima tahun setelah bencana tsunami yaitu tahun 2005 sampai dengan tahun  2010. Pemilihan lokasi studi ditentukan berdasarkan pada pertimbangan pertama, permukiman yang berada di daerah pinggiran kota, dan kedua, permukiman yang mengalami kerusakan total oleh bencana tsunami. Artinya, lokasi ini termasuk ke dalam jalur koridor tengah kota yang dikategorikan sebagai area high damage. Berdasarkan kedua pertimbangan tersebut maka dipilih permukiman yang berada di perbatasan kota, Jalan Sultan Iskandar Muda. Selanjutnya diambil kawasan Desa Lambueng yang merupakan bagian dari kawasan studi sebagai area penelitian yang dibahas dengan lebih rinci. Kawasan Lambueng dipilih berdasarkan kompleksitas isu yang ada di dalamnya sehingga dapat diasumsikan dapat mewakili kawasan secara umum. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud tersebut, maka metoda dalam penelitian yang dipilih adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini merupakan langkah awal atau sebagai landasan untuk penelitian berikut yang lebih signifikan. Sampel dari penelitian penduduk desa Lambueng. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan memakai tabel krejcie. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data meliputi dimulai dengan studi lapangan (observasi, survei, wawancara, kuisioner) dan juga studi kepustakaan.  Dan studi lapangan di beberapa lokasi yang mengalami bencana di Aceh untuk mendapatkan gambaran kondisi eksisting. Dari studi lapangan ini dianalisis faktor-faktor positif dan paling mempengaruhi keberhasilan pembangunan rumah pasca bencana. Yang kemudian data yang diperoleh akan di analisis dengan menggunakan teknik analisa data kualitatif. Pada akhirnya hasil penelitian diharapkan bahwa penelitian yang diusulkan ini akan memberikan keluaran yang bermanfaat masyarakat.
PENERAPAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA BANGUNAN PENELITIAN Risnawati Risnawati; Rena Maulida
Arsitekno Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v1i1.1246

Abstract

Berbagai perubahan yang terjadi, baik yang dirasakan sebagai suatu proses kemajuan dalam hal keindahanatau bahkan sebaliknya, sesungguhnya merupakan hal yang wajar dalam berarsitektur. Perancangan arsitekturbangunan baik yang berfungsi sebagai kepentingan umum maupun kepentingan pribadi, tidak hanyamenekankan pada bentuk, struktur, dan segi ekonomis saja, tetapi keselarasan dengan lingkungan dan alamsekitarnya merupakan bagian yang menjadi pertimbangan rancang bangun. Indonesia merupakan sebuahnegara agraris yang terletak di garis khatulistiwa dan sebagai salah satu negara berkembang dengan sektorpertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Salah satu kegiatan sektor pertanianyang banyak diusahakan masyarakat adalah bidang hortikultura. Arsitektur organik adalah sebuah konseparsitektur yang memadukan antara ruang dan bentuk. Frank Lloyd Wright terkenal dengan konsep arsitekturorganik, yaitu konsep hunian dimana manusia bisa tetap menyatu dengan alam tanpa kehilangan unsurmodernnya.

Page 1 of 2 | Total Record : 12