cover
Contact Name
Eliza Arman
Contact Email
elizaarman.ea@gmail.com
Phone
+62elizaarman.ea@gmail.co
Journal Mail Official
pppmsyedza@gmail.com
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Hamka No. 228 Air Tawar Timur Padang - Sumatera Bara
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
ISSN : 26559641     EISSN : 26555840     DOI : 10.30633
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory adalah Jurnal Kesehatan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Stikes Syedza Saintika dua kali setahun pada setiap bulan Mei dan November. Proses penyerahan naskah terbuka sepanjang tahun. Semua naskah yang dikirim akan melalui peer review ganda dan ulasan editorial sebelum diberikan penerimaan publikasi. Dikelola sebagai media informasi dan pengetahuan ilmiah, Jurnal Kesehatan Medika saintika meliputi banyak literatur, artikel penelitian, dan studi kasus yang berfokus pada bidang Teknologi Laboratorium medik, Biomedik, Kesehatan lingkungan Focus dan Scope jurnal adalah Teknologi Laboratorium Medik, ilmu Biomedik, Ilmu Kesehatan
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020" : 19 Documents clear
PERBEDAAN RERATA INTAKE ZAT GIZI WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI POLI BEDAH RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI RISYA AHRIYASNA
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.530

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan angka kejadian kanker payudara paling tinggi diantara jenis kanker lainnya. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya perbedaan rerata intake zat gizi wanita penderita kanker payudara di poli bedah RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain case-control, teknik sampling yang digunakan adalah metoda consecutive sampling dengan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 35 orang untuk masing-masing kelompok kasus dan kontrol berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Pengumpulan data intake zat gizi menggunakan formulir Semi Quantitative Food Frequncy Quantitative (SQ-FFQ). Analisa statistik yang digunakan untuk mengetahui perbedaan rerata intake zat gizi adalah Independent sample T-test. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kelompok kasus memiliki rata-rata asupan zat gizi makro lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (ΔEcase-control= 542,48 kkal, ΔKHcase-control= 72,28 gr, ΔPcase-control= 23,04 gr, ΔLcase-control=  20,64 gr, dengan p<0, 05) , dan kelompok kontrol memiliki rata-rata asupan zat gizi mikro lebih tinggi dibandingkan kelompok kasus meskipun tidak terdapat perbedaan secara signifikan (p>0, 05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah responden dengan asupan zat gizi makro dan mikro yang tidak berimbang dapat meningkatkan risiko untuk terkena kanker payudara. Disarankan kepada wanita untuk menjaga pola hidup dan pola makan yang sehat untuk menghindari risiko terkena kanker payudara.Kata kunci: Kanker payudara, mineral makro, mineral mikro
PENGARUH AKTIVITAS OLAH RAGA TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DI POLI KLINIK JANTUNG Angga Bhaim Ibrahim; Andika Herlina Marda Prawata
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.535

Abstract

Cardiovascular disease generally is one of death causes each year. The was obtained from the medical records department of Dr. M. Djamil Padang showed that atherosclerotic disease was in first place of the 10 diseases biggest in onpatient department in 2014 (7038 people), Third position was congestive heart failure and hypertension was sevent position (4657). The research objective was to determine the relation of physical exercise with total cholesterol level Heart Poly Clinic.The type of research was Analytical. The population of this study were all patients with heart disease who visited the Heart Poly Clinic Dr. M. Djamil Hospital Padang (2385 people), the technic sampling of was accidental sampling method, the total sampling  of 96 people. Was  analyzed by using univariate and bivariate.The result of research found that 78.1% of respondents have high cholesterol levels, and 79.2% of respondents have moderate physical exercise. The bivariate analysis found that significant relation between the physical activity with total cholesterol levels in heart Polyclinic.In conclusion this study are expected to be used as inputs to the hospital on the relation of physical exercise levels of cholesterolemia and health workers to provide counseling to respondents during idle time while waiting queue for benefits of physical exercise in lowering the respondents cholesterol level.
Membandingkan Jumlah Retikulosit pada Penderita Anemia Defisiensi Besi Sebelum dan Sesudah Pengobatan dengan Preparat Fe arniat christiani telaumbanua
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.538

Abstract

Retikulosit adalah  sel eritrosit muda yang  kehilangan inti sel, dan mengandung sisa – sisa asam ribonukleat di dalam sitoplasmanya, serta masih dapat mensintesis hemoglobin. Hitung retikulosit merupakan indikator aktivitas sumsum tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  perbandingan jumlah  retikulosit pada penderita anemia defesiensi besi sebelum dan sesudah pengobatan. Besi merupakan bagian dari molekul hemoglobin, dengan berkurangnya besi maka sintesa hemoglobin akan berkurang. Penelitian  ini dilaksanakan mulai Juni 2012 sampai Juli 2013 terhadap pasien anemia defisiensi besi di RSUP. DJAMIL Padang. Jumlah sampel 30 orang. Penelitian ini bersifat deskriptif, retikulosit di hitung secara langsung. Analisis data menggunakan uji T. Dan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil adanya perbedaan yang bermakna antara jumlah retikulosit sebelum dan sesudah pengobatan. Pemeriksaan menunjukkan terdapat peningkatan retikulosit setelah pemberian preparat Fe setelah 5-7 hari pengobatan. Nilai retikulosit sebelum pengobatan normal atau rendah.
HUBUNGAN PERILAKU PENGENDALIAN DIABETES MELLITUS DENGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM MAYJEND H.A THALIB KABUPATEN KERINCI TAHUN 2018 Siti Aisyah Nur; Putri Dafriani
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.526

Abstract

Penyakit Diabetes Mellitus merupakan penyakit dengan jumlah terbanyak di Rumah Sakit Umum Mayjend H.A Thalib Kabupaten Kerinci yaitu tahun 2016 sebanyak 438 kasus, tahun 2017 terjadi peningkatan yaitu sebesar 701 kasus dan pada bulan Januari sampai Maret 2018 terdapat 274 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan perilaku pengendalian DM dengan kadar gula darah pada pasien  diabetes  melitus  di  Poliklinik  Penyakit  Dalam  Rumah  Sakit  Umum Mayjend H.A Thalib Kabupaten Kerinci tahun 2018.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional study yang dilaksanakan pada tanggal 21 Juni sampai dengan 9 Juli2018. Populasi semua penderita Diabetes Mellitus sebanyak 274 orang dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling yang berjumlah 73 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data diolah secara komputerisasi dengan analisis univariat menggunakan statistik deskriptif dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.Hasil penelitian didapatkan (21,9%) pasien DM memiliki kadar gula darah yang buruk. Sebesar (52,1%) pasien DM memiliki pola makan yang tidak baik. Sebesar (50,7%)  pasien  DM  melakukan  aktivitas  fisik  yang  ringan.  Sebesar  (54,8%) pasien DM tidak patuh dalam minum obat DM. Ada hubungan pola makan (p value = 0,001), aktivitas fisik (p value = 0,000) dan kepatuhan minum obat (p value = 0,004) dengan kadar gula darah.Hasil penelitian disimpulkan ada hubungan pola makan, aktivitas fisik   dan kepatuhan minum obat dengan kadar gula darah, maka diharapkan kepada perawat untuk memberikan penyuluhan berupa konsultasi atau edukasi yang lebih efektif terkait cara pengendalian kadar gula darah pasien DM serta menyarankan kepada pasien agar mengubah pola hidup sebagai salah satu cara untuk mengendalikan kadar gula darah.
PENGARUH KOMPRES HANGAT KAYU MANIS (Cinnamomum burmani) TERHADAP PENURUNAN NYERI PENDERITA ARTHRITIS GOUT EFFECT OF WARM COMPRESS OF SWEET WOOD (Cinnamomum burmani) TOWARDS DECREASE IN ARTHRITIS GOUT PATIENTS Niken .,; Helena Patricia; Emira Apriyeni
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.571

Abstract

ABSTRAKPrevalensi penyakit Arthritis Gout termasuk kategori tinggi. Gangguan akibat kadar asam urat yang tinggi bisa mengakibatkan nyeri sendi kuat, pembengkakan sendi, peradangan pada sendi, dan kerusakan pada sendi. Kayu manis memiliki efek farmakologi seperti anti rematik, dan analgesic dapat penghilang rasa sakit. Kayu manis mengandung minyak atsiri (1-4%) yang  terdiri atas senyawa eugenol, safrol, sinamaldehide, tannin, kalsium oksalat, damar, serta zat penyamak. Jenis penelitian adalah Quasi Experiment, dengan rancangan pre test post test two group design dengan jumlah 20 orang sampel. Penelitian dilakukan  tanggal 10 - 13 September 2019 di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Padang dengan teknik Porposive Sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan dianalisa secara Univariat dan Bivariat.  Hasil penelitian diketahui nilai rata-rata skala nyeri sebelum diberikan kompres hangat kayu manis yaitu 5,00 sedangkan setelah diberikan kompres hangat kayu manis yaitu 2,30. Berdasarkan hasil uji statistik Mann Whitney didapatkan nilai Sig (2-tailed) = 0,005, maka Sig  ≤ 0,05. Ada pengaruh pemberian kompres hangat kayu manis terhadap penuruanan skala nyeri penderita Arthritis Gout. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan dalam memberikan pendidikan kesehatan bagi pimpinan puskesmas pada penderita Artritis Gout untuk dapat menggunakan kayu manis sebagai salah satu terapi non farmakologi  penderitaArthritis Gout. Kata Kunci: Skala nyeri, Cinnamomun burmani, Arthritis Gout. ABSTRACTThe prevalence of Gouty Arthritis is high. Disorders due to high uric acid levels can result in strong joint pain, joint swelling, inflammation in the joints, and damage to the joints. Cinnamon has pharmacological effects such as anti-rheumatism, and analgesics can be pain relief. Cinnamon contains essential oils (1-4%) consisting of eugenol, safrol, sinamaldehide, tannin, calcium oxalate, resin, and tanning substances. This type of research is Quasi Experiment, with a pre-test post test two group design with a total of 20 samples. The study was conducted September 10-13, 2019 in the working area of the Lubuk Begalung Public Health Center in Padang using the Porposive Sampling technique. Data collection uses observation sheets and analyzed by Univariate and Bivariate. The results of the study revealed the average value of the pain scale before given cinnamon warm compress is 5.00 while after given cinnamon warm compress is 2.30. Based on the Mann Whitney statistical test results obtained Sig (2-tailed) = 0.005, then Sig ≤ 0.05. There is an effect of giving warm cinnamon compresses to reduce the pain scale in patients with Arthritis Gout. It is hoped that the results of this study can be used as material in providing health education for health center leaders in patients with Arthritis Gout to be able to use cinnamon as one of the non-pharmacological therapies for Gout Arthritis patients. Keywords: Pain scale, Cinnamomun burmani, Arthritis Gout. 
PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI Dwi Christina Rahayuningrum; Andika Herlina
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.510

Abstract

AbstrakHipertensi mempunyai dampak lanjut Penyakit Jantung Koroner (PJK) serta dapat menimbulkan komplikasi penyakit lain yang berbahaya jika dibiarkan tanpa perawatan yang tepat. Penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan teknik farmakologi dan non farmakologi salah satunya dengan pemberian air perasan bawang putih. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian air perasan bawang putih (allium sativum) terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan rancangan desain Quasy Exsperiment design dengan rancangan Two Group Posttest With Control Design. Hasil penelitian didapatkan rata- rata tekanan darah sistolik (pretest kontrol) 151.50 dan diastolik (pretest kontrol) 99.75. Rata-rata tekanan darah sistolik (pretest intervensi) 152.88 dan diastolik (pretest intervensi) 101.25. Rata-rata tekanan darah sistolik (postest kontrol) 151.50 dan diastolik (postest kontrol) 99.75. Rata-rata tekanan darah sistolik (postest intervensi) 144.25 dan diastolik (postest intervensi) 91.88. Ada pengaruh pemberian air perasan bawang putih (allium sativum) terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi Kata Kunci : Tekanan Darah, Hipertensi, Bawang Putih AbstractHypertension has an advanced impact on coronary heart disease (CHD) and can cause complications of other dangerous diseases if left without proper treatment. Treatment of hypertension can be done with pharmacological and non-pharmacological techniques, one of which is by giving garlic juice. The purpose of this study was to determine the effect of giving garlic juice (allium sativum) on blood pressure in patients with hypertension. This study uses a Quasy Experiment design design with a Two Group Posttest With Control Design. The results showed an average systolic blood pressure (pretest control) 151.50 and diastolic (pretest control) 99.75. Average systolic blood pressure (pretest intervention) 152.88 and diastolic (pretest intervention) 101.25. The average systolic blood pressure (posttest control) 151.50 and diastolic (posttest control) 99.75. Average systolic blood pressure (post-intervention) 144.25 and diastolic (post-intervention) 91.88. There is an effect of giving garlic juice (allium sativum) on blood pressure in patients with hypertension Keywords: Blood Pressure, Hypertension, Garlic 
KARAKTERISTIK PASIEN HEMORRHOID DI BAGIAN BEDAH DIGESTIFRSI SITI RAHMAH PADANG PERIODE JANUARI - DESEMBER CHARACTERISTICS OF HEMORRHOID PATIENTS IN THE DIGESTIVE SURGERY DEPARTMENT OF RSI SITI RAHMAH PADANG PERIOD JANUARY - DECEMBER Reni Apriza; Efriza Efriza; Dessy Abdullah
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.550

Abstract

ABSTRAK Hemorrhoid adalah pelebaran dan inflamasi dari plexus hemorrhoidalis di saluran anus, pelebaran disebabkan oleh bendungan darah dalam susunan pembuluh darah. Hemorrhoid dibagi menjadi dua yaitu hemorrhoid eksterna adalah pelebaran vena subkutan diluar linea dentata, dan hemorrhoid interna adalah pelebaran vena submukosa diatas linea dentata dengan penatalaksanaan yang bebeda. Insiden hemorrhoid yang dilaporkan  di Amerika Serikat adalah 10 juta per tahun, setara dengan 4,4% populasi. Banyak faktor risiko terjadinya hemorrhoid  meliputi usia, jenis kelamin, obesitas, aktifitas fisik, riwayat keluarga dan pola diet yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pada pasien hemorrhoid di bagian bedah digestif RSI Siti Rahmah Padang periode Januari – Desember 2018. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kategorik. Sampel pada penelitian ini ialah pasien hemorrhoid yang berobat ke bagian bedah digestif RSI Siti Rahmah Padang periode Januari – Desember 2018, dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Data penelitian diperoleh dari catatan rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 50 orang. Hasil penelitian didapatkan berdasarkan Jenis kelamin terbanyak pada jenis kelamin laki – laki dengan 27 orang (54,0%). Berdasarkan usia , kelompok usia lansia awal pasien hemorrhoid lebih tinggi yaitu 44,0%. Pasien hemorrhoid dengan jenis internal sebanyak 68,0%, derajat hemorrhoid tertinggi pada derajat III 52,9%, dan penatalaksanaan terbanyak diberikan adalah hemorrhoidopexy stapler 50,0%. Kata kunci: Derajat, Hemorrhoid, Jenis Kelamin, Jenis, Penatalaksanaan, Usia. ABSTRACTHemorrhoid is a dilation and inflammation of the  plexus hemorrhoidalis in the anal canal, widening of the blood caused by a dams in the arrangement of blood vessels. Hemorrhoid is divided into two: the external hemorrhoids are enlarged subcutaneousveins beyound the dentate line and internal hemorrhoids are enlarged veins in the submucosa above the dentate line with the different menagement. Hemorrhoid incidents reported in the united states is 10 million per year, equivalent to 4.4% of the population. Many risk factors for hemorrhoids include age, sex, obesity, physical activity, family history and poor diet. This study aims to determine the characteristics of  patients on the surgical hemorrhoid digestive RSI Siti Rahmah Padang period from January to December 2018. This research method is a  descriptive study categorical. The sample in this study is that patients with hemorrhoid who went to the digestive surgery department RSI Siti Rahmah Padang period from January to December 2018, selected using simple random  sampling technique. Data were obtained from medical record of patients who met the inclusion criteria as many as 50 people. The results showed the highest sex sexes-men with 27 (54.0%) hemorrhoids. In terms of age, the elderly age group of the early elderly beginning hemorrhoid patients higher at 44.0%. Patients with internal types as much as 68.0%, the highest degree in the grade III hemorrhoids 52.9%, and the highest management award is hmorrhoidopexy stapler 50,0%. Keywords: Age, Degrees, Hemorrhoids, Management, Types
PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT TERHADAP KADAR KOLESTEROL Honesty Diana Morika; Siska Sakti Anggraini; Fenny Fernando; Rhona Sandra
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.572

Abstract

Badan Kesehatan Dunia (WHO) Menunjukan 20% serangan stroke dan lebih dari 50% serangan jantung disebabkan oleh kadar kolesterol tinggi. Kasusnya di Indonesia meningkat pertahunnya sebanyak 28 persen dan menyerang usia produktif. Variabel independen pada penelitian ini menggunakan terapi Jus tomat. Dimana tomat merupakan salah satu bahan makanan yang tinggi serat yang mengandung alkaloid solanin, saponin, asam folat, biflanoid, protein, mineral,Vitamin, histamine, dan Likopen. Tomat dalam bentuk jus lebih mudah diserap dan dicerna. Mengkonsumsi jus tomat satu gelas sehari dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus tomat terhadap kadar kolesterol darah  di Wilayah kerja Puskesmas Ampalu Tahun 2020. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Maret s/d 30 Maret 2020 di Wilayah Kerja Puskesmas Ampalu. Jenis penelitian Quarsi -eksperimen dengan one group rancangan pre-post test. Analisa data dengan cara analisa univariat dan bivariat dengan Uji Paired t Test. Populasi penelitian adalah seluruh responden yang datang berkunjung ke Puskesmas Ampalu yang menderita kolesterol > 200 mg/dl. Sampel yang diambil 10 responden dengan teknik pengambilan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan pemberian jus tomat selama 6 hari. Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar kolesterol sebelum diberikan jus tomat adalah 243.10 mg/dl, dengan standar deviasi 27.25 nilai Minimal 201 nilai maximal294 standar devias 27.25, rata-rata kadar kolesterol sesudah diberikan jus tomat adalah 194.90 mg/dl, dengan standar deviasi 24.03 nilai minimumnya 145, nilai maximumnya 227 dan standar deviasi 24.03, ada pengaruh rata-rata kadar kolesterol sebelum dan sesudah diberikan jus tomat yaitu dengan Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0.003 (P , 0.05). Dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian jus tomat terhadap penurunan kadar kolesterol di Wilayah Kerja Puskesmas Ampalu tahun 2020. Diharapkan bagi petugas kesehatan, khususnya petugas kesehatan Puskesmas Ampalu untuk meningkatkan lagi memberikan penyuluhanberkaitan dengan obat non farmakologi tentang penurunan kadar kolesterol sehingga menekan penderita kolesterolemia sehingga jumlah penderita kolesterol tinggi bisa menurun.
Pengaruh Pemberian Gambir (Uncaria Gambir) Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Etriyanti ,; Honesty Diana Morika; Harmawati ,; Siti Aisyah Nur
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.543

Abstract

Diabetes Melitus Tipe II atau Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) merupakan bentuk diabetes yang paling umum, penyebabnya bervariasi mulai dominan resistensi insulin sampai defek resistensi insulin.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian gambir terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Kota Sungai Penuh Tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperimentdengan pendekatan Two Group Posttest Design yang dilaksanakan tanggal 3-11 Juli 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita diabetes melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Baru. Teknik sampel Purposive Sampling dengan jumlah 16 orang yang terdiri dari 8 orang kelompok intervensi dan 8 orang kelompok kontrol. Data diolah secara komputerisasi dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji T Test Independent.Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar gula darah pada kelompok intervensi yang telah diberikan gambir adalah 199,88 mg/dL, sedangkan pada kelompok kontrol adalah 326,25 mg/dL. Berdasarkan uji statistik di dapatkan p value = 0,003 ≤ 0,05 yang berarti ada pengaruh pemberian gambir dan kadar gula darah.Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian gambir terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe II. Diharapkan agar hasil penelitian ini menjadi salah satu program Penyakit Tidak Menular di lingkungan Puskesmas Koto Baru dalam memanfaatkan gambir untuk membantu menurunkan kadar gula darah pasien diabetes melitus tipe II, serta mampu mengajarkan cara pengolahan dan konsumsi gambir dengan benar bagi pasien diabetes melitus tipe
PEMANFAATAN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI DALAM PEMBUATAN DADIH SEBAGAI MAKANAN FUNGSIONAL SERTA CARA PENYAJIANNYA UTILIZATION OF COW’S MILK AND SOY MILK IN MAKING CURD AS FUNCTIONAL FOOD AND SERVING METHODS Oktariyani Dasril
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i2.549

Abstract

ABSTRAKMakanan fungsional didefiniskan sebagai makanan yang selain bergizi juga mempunyai pengaruh positif terhadap kesehatan. Salah satu makanan fungsional yang merupakan makanan tradisional adalah dadih. Dadih merupakan makanan yang cukup berkhasiat bagi kesehatan tubuh manusia. Salah satu khasiat dadih adalah sebagai penurun kolesterol darah karena mangandung Bakteri Asam Laktat (BAL) yang potensial sebagai probiotik. Dadih dapat dibuat dari susu sapi maupun susu kedelai tetapi harus ditambahkan dengan susu skim agar total solidnya menyamai dengan dadih susu kerbau. Penelitian tentang “Pemanfaatan Susu Sapi Dan Susu Kedelai Dalam Pembuatan Dadih Sebagai Makanan Fungsional Serta Cara Penyajiannya” bertujuan untuk mengetahui kadar protein, lemak, rendemen, sifat organoleptik dan cara penyajiannya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan dua perlakuan dan dua kali ulangan dan dianalisa dengan menggunakan uji T-test bertaraf 5%. Perlakuan yang diberikan dalam penelitian ini adalah jenis bahan baku yang berbeda, yakni susu sapi dan susu kedelai dengan penambahan susu skim (10%) dan starter (4%). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah adanya perbedaan yang signifikan protein, lemak dan warna. Sedangkan dari hasil uji organoleptik menunjukkan 60% panelis menyukai dadih susu kedelai murni dan 76% panelis menyukai olahannya menjadi Calypso Cubes Dadih. Disarankan penelitian yang lebih lanjut untuk mengetahui daya simpan dadih susu sapi dan dadih susu kedelai serta dapat mengamati perubahan komposisi kimia selama proses fermentasi dalam selang waktu tertentu.Kata Kunci : Makanan fungsional, Dadih, Fermentasi ABSTRACTFunctional food is defined as foods that are nutritious and also have a positive impact on health. One of the functional foods that are traditional foods is curd. Curd is a food that is quite beneficial for the health of the human body. One of the benefits of curd is to reduce blood cholesterol because it contains Lactic Acid Bacteria (LAB) which are potential as probiotics.The curd can be made from cow’s milk or soy milk but must be added to the skim milk in order to match the total solid with buffalo milk curd. Research on "Utilization of Cow’s Milk and Soy Milk in Making Curd as Functional Foods and Serving Methods" aims to determine protein content, fat, yield, organoleptic properties and how to present it. This research is an experimental study with two treatments and two replications and analyzed using a 5% T-test. The treatments given in this study were different types of raw materials, that is cow’s milk and soy milk with the addition of skim milk (10%) and starter (4%).The results obtained from this study were significant differences in protein, fat and color. Whereas from the organoleptic test results showed 60% of panelists like pure soybean curd and 76% of panelists like the processed into Calypso Cubes Curd.Further research is recommended to determine the shelf life of cow’s milk curd and soy milk curd and to observe changes in chemical composition during the fermentation process at certain intervals. Keywords: Functional food, Curd, Fermentation

Page 1 of 2 | Total Record : 19