cover
Contact Name
Johanes Hasugian
Contact Email
johaneswhasugian@gmail.com
Phone
+6285265222617
Journal Mail Official
johaneswhasugian@gmail.com
Editorial Address
johaneswhasugian@gmail.com
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
ISSN : 27216020     EISSN : 2721432X     DOI : 10.46305
Core Subject : Religion, Education,
IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi dan pendidikan agama Kristen, dengan nomor ISSN: 2721-432X (online), ISSN: 2721-6020 (print), yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara, Medan. Focus dan Scope penelitian IMMANUEL adalah: Teologi Biblikal Teologi Sistematika Teologi Praktika Pendidikan Agama Kristen IMMANUEL menerima artikel dari dosen dan para praktisi teologi yang ahli di bidangnya, dari segala institusi teologi yang ada, baik dari dalam maupun luar negeri. Artikel yang telah memenuhi persyaratan akan dinilai kelayakannya oleh reviewer yang ahli di bidangnya melalui proses double blind-review. IMMANUEL terbit dua kali dalam satu tahun, April dan Oktober
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2023): APRIL 2023" : 18 Documents clear
Kristonomi sebagai Hukum yang Hidup: Partisipasi, Ketaatan, dan Kebebasan Yohannes Ali Sandro Sitorus
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v4i1.156

Abstract

This article discussed the concept of Christonomy as a constructive proposal based on the reading of Ephesians 4:17-32. Such a concept answered the problem of the tension between obedience and freedom of the new human (new self) as opposed to the old human (old self). Biblical, theological, and ethical approaches were employed, with special attention to the theology of participation. This article demonstrates that new humans are invited to confess the personhood Christ as the supreme ethical norm called “the Living Law” in response to the diversity of ethical norms. The Christonomic idea of Christ as the Living Law is also a new proposal that reconciles the classical problem of theonomy, autonomy, and heteronomy.AbstrakArtikel ini membahas konsep Kristonomi sebagai sebuah proposal konstruktif berdasarkan pembacaan atas Efesus 4:17-32. Konsep ini menjawab persoalan seputar ketegangan antara ketaatan dan kebebasan manusia baru yang berlawanan dengan manusia lama. Pendekatan-pendekatan biblis, teologis, dan etis dipergunakan, dengan perhatian khusus pada teologi partisipasi. Artikel ini memperlihatkan bahwa, dalam merespons kemajemukan norma etis, manusia baru diundang untuk mengakui pribadi Kristus sebagai norma etis terunggul, yaitu sebagai “Hukum yang Hidup”. Gagasan Kristonomis mengenai Kristus sebagai Hukum yang Hidup ini juga menjadi sebuah usulan baru yang memperdamaikan masalah klasik mengenai teonomi, otonomi, dan heteronomi.
Peran Redaktur Anonim dalam Teologi Kitab Obaja Yusri Lusinda M. Fiah
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v4i1.157

Abstract

An observation of the work of the prophets is not only aimed at their words but at the assumption of secondary editorial additions to the texts. This approach is also supported by indications of the division of texts in this book. In general, the division based on the theme of the text's preaching, namely Obadiah 1:1-15 and 16-21, still seems to overlap in verse 15.  This contradicts the opinion that the material of the book comes from Obadiah, supported by the argument that there is inconsistency with the news of the condemnation of the prophet's oration. In addition, this kitab is still filled with textual problems. The determination of the relationship between the two corridors in the division of textbook is a delicate aspect to establish. This paper displays the authorship and history of the conciliation of the book of Obadiah, as well as its theological applicability to the people moment for several purposes. The first is to trace the authorship of the book of Obaja and the process of assuaging the book to gain theological communication of the book for the people moment. This research will be conducted using logical constructions and interpretation exploration of the texts as part of qualitative research.  Analysis of aspects of interpretation is carried out through critical studies centered on historical methods of redaction. AbstrakPerhatian karya para nabi yang tidak hanya ditujukan pada kata-kata mereka tetapi pada asumsi adanya tambahan-tambahan editorial sekunder terhadap teks-teks. Pendekatan ini didukung pula dengan adanya indikasi pembagian teks-teks pada kitab ini. Secara umum pembagian berdasarkan tema pemberitaan teks yaitu Obaja 1:1-15 dan 16-21 masih terlihat tumpang tindih pada ayat 15. Pendapat ini bertentangan dengan pendapat bahwa materi-materi kitab berasal dari Obaja, didukung oleh argumen yang menyatakan adanya kekonsistenan dengan berita penghukuman dari orasi nabi. Isi materi kitab ini masih dipenuhi dengan persoalan-persoalan tekstual. Penentuan hubungan antara kedua bagian dalam pembagian teks merupakan aspek yang sulit untuk dijalin. Tulisan ini menampilkan kepengarangan dan sejarah peredaksian Kitab Obaja, serta relevansi teologisnya bagi umat sekarang ini. Penelitian yang dilakukan penulis sebagai bagian dari penelitian kualitatif. Sementara analisis aspek-aspek penafsiran dilakukan melalui studi kritis dengan berpusat pada metode sejarah peredaksian.
Studi Eksegesis 2 Korintus 11:4 Mengenai “Yesus yang Lain” dan Implikasinya terhadap Pembinaan Iman Jemaat Robi Prianto; Rusliadi Rusliadi; Yohanes Hasiholan Tampubolon
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v4i1.158

Abstract

Another Jesus was a false doctrine taught by the false apostles to the Corinthians to lead astray the Lord’s congregation in Corinth. The teachings of the false apostles concerning another Jesus are those that are easy to understand and reasonable. When they believe in “another Jesus," they will be blessed and experience no shortage and no suffering. That is why the apostle emphasized to the Corinthians the when he became a believer in Christ of weakness, the suffering of even death and humiliation was yet to be experienced.  The method used is qualitative research with an exegetical approach through grammatical-historical analysis. The study found that salvation was god’s initiative to rescue mankind trough his sacrifice on the cross. Only Jesus Christ who died on the cross and rose from the dead became the savior of man, not “the other Jesus.” That is why it is important to know Jesus Christ properly and prayerfully. Became through Jesus Christ mankind has gained the gift of salvation and not “another Jesus” as taught by the false apostle. AbstrakYesus yang lain adalah doktrin palsu yang diajarkan oleh para rasul palsu kepada jemaat Korintus untuk menyesatkan jemaat Tuhan di Korintus. Ajaran para rasul palsu tentang Yesus yang lain adalah ajaran yang mudah dimengerti dan masuk akal. Ketika mereka percaya pada “Yesus yang lain”, maka mereka akan diberkati dan tidak mengalami kekurangan dan segala macam penderitaan. Itulah sebabnya, rasul Paulus menekankan kepada orang-orang Korintus bahwa ketika dia menjadi percaya kepada Kristus yang lemah, penderitaan bahkan kematian dan penghinaan belum dialami. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan eksegese melalui analisis gramatikal-historis. Penelitian ini menemukan bahwa keselamatan itu adalah inisiatif Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia melalui pengorbanannya di kayu salib. Hanya Yesus Kristus yang mati di kayu salib dan bangkit dari kematian menjadi penyelamat manusia, bukan “Yesus yang lain.” Itulah mengapa penting untuk mengenal Yesus Kristus dengan benar dan dengan doa. Menjadi melalui Yesus Kristus umat manusia telah memperoleh karunia keselamatan dan bukan “Yesus yang lain” seperti yang diajarkan oleh rasul palsu.
Peran Gembala dan Ketahanan Keluarga dalam Menghadapi Permasalahan Zaman: Studi Kasus di GBI Efata New Creation Jakarta Donny Charles Chandra
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v4i1.170

Abstract

Low economic income affects the stability of family resilience and reduces the quality of function of each member in the family. However, every low-income family shows the characteristics of good family resilience. This is because it was found that there was an impact of pastoral care carried out. For this reason, this study aims to find out the description of family resilience and the impact of the role of pastoral services carried out at GBI Efata New Creation, Central Jakarta. The method used in this research is descriptive qualitative field. The length of the research is from January to June 2022. The subject is the description and impact of pastoral care for family resilience, while the object is God's servants who carry out pastoral services and also the congregation who receive these services. It was found that there was congregational solidarity and an attitude of gotong royong. While the role of the church is visitation, online fellowship, prayer support, strengthening through God's word and also deacon assistance. So, the pastoral function, especially in the aspect of supporting, nurturing, and caring is carried out properly so that it has an impact on family resilience, especially in the aspect of spiritual, mental and psychic. AbstrakPendapatan ekonomi rendah mempengaruhi stabilitas ketahanan keluarga dan menurunkan kualitas fungsi masing-masing anggota dalam keluarga. Meski demikian setiap keluarga yang berpenghasilan rendah menunjukkan ciri-ciri ketahanan keluarga yang baik. Hal tersebut karena ditemukan adanya dampak pelayanan pastoral yang dilakukan. Untuk itu penelitian ini bertujuan ingin mengetahui gambaran ketahanan keluarga dan dampak dari peran pelayanan pastoral yang dilaksanakan di GBI Efata New Creation Jakarta Pusat. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif deskriptif lapangan. Lama penelitian terhitung sejak bulan Januari sampai Juni 2022. Subjeknya adalah gambaran dan dampak pelayanan pastoral bagi ketahanan keluarga sedangkan objeknya adalah para pelayan Tuhan yang melaksanakan pelayanan pastoral dan juga jemaat yang mendapatkan pelayanan tersebut. Ditemukan adanya solidaritas jemaat dan sikap gotong royong. Sedangkan peran gereja adanya visitasi, persekutuan daring, dukungan doa, penguatan lewat firman Tuhan dan juga bantuan diakonia. Jadi, fungsi pastoral terutama dalam aspek menopang, memelihara, dan merawat dilaksanakan dengan baik sehingga berdampak pada ketahanan keluarga, terutama dalam aspek spiritual, mental dan psikis.
Christian Religious Education Teacher’s Understanding of Humanist Education: Case Study in Kanaan Jakarta Junior and Senior High School Christina Metallica Samosir; Noh Ibrahim Boiliu
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v4i1.159

Abstract

Kanaan Junior High School and Senior High School in Jakarta are Christian schools whose teachers are Christian. Christian teachers must understand humanist education and apply it according to the Christian faith. Christian teachers at Kanaan Jakarta Junior School and High School are not limited to knowledge. The learning process is part of developing human values. Teachers should understand children as unique individuals. This view of the uniqueness of the individual leads teachers to emphasize education as an effort to find personal meaning in students. Education functions to help individuals become independent and responsible human beings in choosing. This study was to determine the understanding of the Christian faith so that Christian teachers at Kanaan Jakarta Junior School and High School about humanist education based on Deuteronomy 6:5 in the learning process. The method used is the descriptive qualitative method. Christian teachers at Kanaan School Jakarta have understood Deuteronomy 6:5 as the basis for humanist education in the learning process, applied the principle of love in the learning process, implemented humanist-based education, and taught technology, to use communicative methods in the teaching and learning process. In learning, the teacher has acted as an evaluator and facilitator.
Mendidik Anak tanpa Kekerasan dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Martha Anthoneta Talakua
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v4i1.177

Abstract

Christian religious education is a process that gives freedom to children to explore various knowledge, develop attitudes and life skills. Conversely, education that is filled with violence does not make children develop in the learning process. This study aims to describe the role of Christian religious education teachers who create a pleasant atmosphere in the learning process of Christian religious education (CRE). This study used qualitative-descriptive method. And for that reason, researchers use library resources to explore about educating children without violence in learning Christian Religious Education. Educating children with violence sooner or later will lead to a criminal act and cause physical and psychological casualties. Vice versa, if CRE teacher educate teenagers with the example of Jesus as the Great Teacher, then teenagers can grow up with good morals and character. AbstrakPendidikan agama Kristen (PAK) merupakan suatu proses yang memberikan kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi berbagai pengetahuan, mengembangkan sikap dan keterampilan hidup. Sebaliknya, pendidikan yang bermuatan kekerasan justru tidak membuat anak berkembang dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru pendidikan agama Kristen yang menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses pembelajaran pendidikan agama Kristen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Dan untuk hal itu, peneliti menggunakan sumber pustaka untuk menelusuri tentang mendidik anak tanpa kekerasan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Mendidik anak dengan kekerasan maka cepat atau lambat itu akan mengarah ke suatu tindakan kriminal dan menimbulkan terjadinya korban fisik maupun psikis. Begitupun sebaliknya apabila guru PAK mendidik anak remaja dengan berpolakan keteladanan Yesus sebagai Guru Agung maka anak remaja dapat bertumbuh dengan memiliki moral dan karakter yang baik.
Pujian yang Membebaskan atau Membelenggu?: Hermeneutik Feminis terhadap Amsal 31:10-31 Agus Kriswanto; Juliana Sianturi
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v4i1.176

Abstract

The appreciation to “a virtuous woman” in Proverb 31:10-31 tend to be interpreted by patriarchal perspectives. Such interpretations view a virtuous woman as someone who should benefit man. This article intends to seek a fresh reading of Proverbs 31:10-31 by a feminist perspective. The method used to produce this reading is a feminist hermeneutics approach, which applies three steps of analysis: hermeneutics of suspicion, hermeneutics of remembrance, and hermeneutics of liberation. The result of this research is that the appreciation to women in Proverbs 31:10-31 should not be used as a means to legitimize male domination by shackling women in an ideal image that only benefits men, but rather as a means of remembering the women’s suffering and fighting power, as well as triggering creative efforts for women's liberation so that they can actualize their own potential. AbstrakPujian terhadap “istri yang cakap” di dalam Amsal 31:10-31 cenderung ditafsirkan dari sudut pandang patriakal. Tafsir yang demikian memandang istri yang cakap sebagai perempuan yang seharusnya menguntungkan laki-laki. Tulisan ini bermaksud memberikan pembacaan terhadap Amsal 31:10-31 dari sudut pandang feminis. Metode yang digunakan untuk menghasilkan pembacaan tersebut adalah dengan pendekatan hermeneutik Feminis, yang menerapkan tiga langkah analisis: hermeneutik kecurigaan, hermeneutik ingatan, dan hermeneutik pembebasan. Hasil penelitian ini adalah bahwa pujian terhadap perempuan dalam Amsal 31:10-31 semestinya tidak dijadikan sebagai sarana untuk melegitimasi dominasi laki-laki dengan membelenggu perempuan pada gambaran ideal yang hanya menguntungkan laki-laki, melainkan untuk dijadikan sebagai sarana mengingat derita dan daya juang perempuan serta memicu upaya kreatif untuk pembebasan perempuan agar dapat mengaktualisasikan potensi dirinya sendiri.
Pendidikan Kristen bagi Anak Terdampak Kekerasan Adventus Nadapdap; Iky Sumarthina P. Prayitno
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v4i1.165

Abstract

Generally, children who live under the caring in orphanages are affected by violence, particularly for those are neglected by families in the past. One of responsibilities of HKI Zarphat Orphanage is to offer Christian education for children. Therefore, an effective Christian education for children of violent victims is necessary to help a better spiritual, emotional and intellectual growth. Up to present, there is no research that examines such case, which now obviously becomes the demand. This research offers qualitative descriptive method with data collection techniques of the observatory, interviews and literature study. The Study found that the educational method at The Zarfat HKI Orphanage which intentionally to improve children’s spiritual, emotional and intellectual intelligence was less effective.  Further studies are needed to develop a Christian education system that can be applied to children of violent victims brought up in orphanages. AbstrakPada umumnya, anak-anak yang diasuh di panti asuhan adalah anak-anak yang terkena dampak kekerasan, terutama penelantaran oleh keluarga di masa lalu. Salah satu tanggung jawab Panti Asuhan HKI Zarfat adalah memberikan pendidikan Kristen bagi anak-anak. Oleh karena itu, pendidikan Kristen yang efektif bagi anak-anak korban kekerasan penting untuk membantu pertumbuhan spiritual, emosional dan intelektual yang lebih baik serta perkembangan intelektual mereka. Sampai saat ini belum ada penelitian yang mengkaji dampak pendidikan Kristen di panti asuhan terhadap anak korban kekerasan. Untuk itu perlu dikaji dampak Pendidikan Kristen untuk spiritual, emosional, dan intelektual anak-anak Panti Asuhan Zarfat HKI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Studi ini menemukan bahwa metode pendidikan di Panti Asuhan Zarfat HKI kurang efektif dalam meningkatkan kecerdasan spiritual, emosional dan intelektual anak. Diperlukan studi lebih lanjut untuk mengembangkan sistem pendidikan Kristen yang dapat diterapkan pada anak-anak korban kekerasan yang dibesarkan di panti asuhan.
Manajemen Gereja: Upaya Meningkatkan Pelayanan Pastoral melalui Fungsi Manajemen Gereja yang Efektif Maria Magdalena Manalu; Betty Arli Sonti Pakpahan; Bernard Lubis; Lustani Samosir
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v4i1.175

Abstract

Effective church management is seen as a process much needed to ensure pastoral care and ministry is carried out in a responsible manner. This is because the church has resources that must be managed to serve the congregation in multidimensional situations and needs. By using descriptive qualitative analytical methods and a combination of questionnaires, observation, documentation, this study describes the effectiveness of church management in improving pastoral care and ministry at HKBP Ressort Tambunan. The results of the study show that HKBP Ressort Tambunan has the effect of church management in improving pastoral care and ministry: planning to make ordination ministers responsible for actualizing pastoral care and ministry according to HKBP's vision; organization makes it easier for ordained ministers to understand clearly and in detail the tasks, roles, procedures, facilities, and funds used by pastoral care and ministry; actuating makes ordained ministers more enthusiastic and productive in serving; controlling makes disciplined ordination ministers serve according to procedures, facilities are better maintained, finances are more transparent and controllable, congregations are more diligent in worship and participation in the form of funds, time and energy.AbstrakManajemen gereja yang efektif dipandang sebagai proses yang sangat dibutuhkan untuk menjamin pelayanan pastoral dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Hal ini karena gereja memiliki sumber daya yang harus dikelola untuk melayani jemaat dalam situasi dan kebutuhan yang multidimensional. Dengan metode kualitatif deskriptif dan angket kombinasi, observasi, dokumentasi, penelitian ini mendeskripsikan efektivitas manajemen gereja untuk meningkatkan pelayanan pastoral di HKBP Ressort Tambunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HKBP Ressort Tambunan memperoleh efek dari manajemen gereja dalam peningkatan pelayanan pastoral yaitu perencanaan menjadikan pelayan tahbisan bertanggungjawab mengaktualisasikan pelayanan pastoral sesuai visi HKBP; pengorganisasian mempermudah pelayan tahbisan untuk memahami  tugas, peran, prosedur, sarana dan dana yang digunakan pelayanan pastoral secara jelas dan terperinci; penggerakan membuat pelayan tahbisan lebih semangat dan produktif melayani; pengawasan dan evaluasi menjadikan pelayan tahbisan disiplin melayani sesuai prosedur, sarana lebih terpelihara, keuangan lebih transparan dan terkontrol, jemaat lebih rajin beribadah dan partisipasi dalam bentuk dana, waktu dan tenaga.
Kajian Hermeneutis tentang Karunia-Karunia Roh dalam Jemaat Korintus Agus Surya
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v4i1.169

Abstract

Corinth's context of having the gifts of the Spirit did not necessarily make the city without problems. The existence of the gifts of the Spirit is not denied by some previous authors that the Corinthians had all the gift. However, the researcher sees that it creates new problems when interpreted politically for the sake of certain interests or even oneself.  Purpose of this study is to explore the hermeneutics of the text and the social conditions of the gifts of the Spirit in Corinthians, especially the phenomenon of the Corinthians. Based on this qualitative research, the researcher used literature review techniques from primary sources and secondary sources. The gifts of the Spirit conveyed by Paul are a sign that awareness of them is important. However, prioritizing humanity remains a priority scale for covenant people or the people of God. The basis and conclusion of the gifts of the Spirit is something common without labels. They are complementary to each other as the body of Christ without any judgment on what comes first in another. AbstrakKonteks jemaat Korintus sebagai pengguna dan penerima manfaat karunia-karunia Roh, tidak serta merta membuat kota tersebut menuju pada nir-masalah. Keberadaan karunia-karunia Roh tersebut tidak disangkal oleh beberapa peneliti sebelumnya bahwa jemaat Korintus memiliki keseluruhan karunia. Namun, peneliti melihat justru menimbulkan masalah baru ketika ditafsir politis demi kepentingan tertentu atau bahkan diri sendiri. Tujuan penelitian ini untuk menelusuri hermeneutika teks dan kondisi sosial atas karunia-karunia Roh dalam teks Korintus, khususnya fenomena jemaat Korintus. Penelitian kualitatif ini menggunakan teknik penelusuran literatur review dari sumber primer dan sekunder. Karunia-karunia Roh yang disampaikan oleh Paulus, menjadi sebuah penanda bahwa kesadaran atas-nya menjadi penting. Namun, mengutamakan kemanusiaan tetap menjadi skala prioritas bagi umat perjanjian atau umat Allah. Pendasaran sekaligus kesimpulan atas karunia-karunia Roh merupakan sesuatu yang biasa tanpa label. Ia merupakan tubuh Kristus yang saling melengkapi tanpa adanya penilaian atas apa yang menjadi terutama di antara yang lain. 

Page 1 of 2 | Total Record : 18