cover
Contact Name
Sutia Budi
Contact Email
ursj.jurnal@universitasbosowa.ac.id
Phone
+62411-452901
Journal Mail Official
ubpostgradjournal@gmail.com
Editorial Address
Alamat Redaksi: Program PascaSarjana Universitas Bosowa Jl. Urip Sumoharjo KM.4 Makassar 90231 Telp. (0411) 452901 - 452789, Fax. (0411) 424568 Email : ubpostgradjournal@gmail.com
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Urban and Regional Studies Journal
Published by Universitas Bosowa
ISSN : -     EISSN : 26568705     DOI : https://doi.org/10.35965/ursj.v3i2
Urban and Regional Studies Journal menerbitkan artikel yang pada bidang perencanaan pengembangan wilayah, perencanaan kota, perkotaan, infrastruktur, transportasi, dan kawasan perdesaan.
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 2 (2023): Urban and Regional Studies Journal, Juni 2023" : 17 Documents clear
Pengendalian Konversi Penggunaan Lahan Wilayah Pesisir Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Basri Basri; Kamran Aksa; Muhammad Arif Nasution
Urban and Regional Studies Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Urban and Regional Studies Journal, Juni 2023
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v5i2.2624

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan terjadinya Konversi Penggunaan Lahan wilayah Pesisir Kecamatan Labakkang serta mengetahui pengaruh ekonomi terhadap masyarakat Jenis penelitian ini Diskriktif Kuantitatif dengan Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, survey instansi, wawancara, Koesioner dan dokumentasi kemudian diproses menggunakan metode analisis Deskriptif Kualitatif dan Kuantitatif (chi - Kuadrat dan analisis Diskriktif Kualitatif). analisis Chi-kuadrat analis ini di gunakan untuk mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh terhadap perubahan pemanfaatan Lahan serta diskriktif kualitatif di gunakan untuk menguraikan terkait bagaimana pengaruh ekonomi masyarakat terhadap konversi penggunaan lahan Dari 5 variabel proses analisis Chi-kuadrat diperoleh 2 faktor yang menyebabkan terjadinya Konversi Penggunaan lahan yaitu Produktivitas Lahan dan Tingkat ekonomi dimana sangat berpengaruh kuat terhadap perubahan pemanfatan Lahan di wilayah pesisir labakkang Arahan pengendalian pemanfaatan lahan Perlu adanya Aturan zonasi yang efektif,Aturan per izinan, Aturan jual beli lahan yang di terapkan, serta Sentralisasi penguasaan lahan. Land Use Conversion Control of the Labakang Coastal Area, Pangkajene Islands Regency. supervised by Kamran Aksa and Muh Arif Nasution This study aims to determine what factors cause Land Use Conversion in the Coastal Area of Labakkang District and to determine the economic impact on society. This type of research is Quantitative Discrimination with data collection methods using observation methods, agency surveys, interviews, questionnaires, and documentation, then processed using Descriptive Qualitative and Quantitative analysis methods (chi - Square and Qualitative Discriminatory analysis). Chi-square analysis determines which factors influence land use change most, and discrete qualitative analysis describes how the community's economic influence influences land use conversion. Of the 5 variables of the Chi-square analysis process, 2 factors were obtained that led to land use conversion, namely land productivity and economic level, which strongly influenced changes in land use in the coastal area of Labakkang. Directions for controlling land use There is a need for effective zoning regulations, permit regulations, applied land sale and purchase regulations, and centralization of land tenure.
Evaluasi Lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Antang Perubahan Pemanfaatan Ruang Disekitarnya Rusman S. Rusman; Syafri Syafri; Ridwan Ridwan
Urban and Regional Studies Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Urban and Regional Studies Journal, Juni 2023
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v5i2.2690

Abstract

Pengaruh keberadaan TPA Tamangapa Antang terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat dalam mengkaji dan menganalisis keberadaan TPA sebagai faktor penyebab perubahan pemanfaatan ruang di sekitarnya. Perubahan fungsi ruang kawasan sekitar TPA Tamangapa terus beralih fungsi dan salah satu fungsi ruang yang dominan berubah adalah kawasan pertanian beralih fungsi menjadi kawasan permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keberadaan TPA Antang serta mengkaji tingkat kesesuaian penggunaan dan pemanfaatan lahan di sekitar lokasi TPA Antang ditinjau dari RTRW Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, kuesioner, wawancara. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan pendekatan tabulasi silang (Crosstabulation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan Prasarana merupakan faktor yang berpengaruh kuat terhadap perubahan pemanfaatan ruang disekitar TPA Antang Kota Makassar. Tingkat kesesuaian lahan kawasan TPA Antang setelah dilakukan analisis overlay antara penggunaan lahan dengan rencana pola ruang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Makassar terdapat hasil ketidak sesuaian Kawasan TPA 6,17 Ha yang masuk rencana kawasan permukiman dan terdapat 3,66 Ha yang masuk pada rencana sawah sedangkan Kawasan TPA yang sesuai 13,45 Ha. dan penyimpangan yang terjadi disekitar lokasi TPA Antang seperti perubahan atau alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan rencana pola ruang RTRW Kota Makassar. The influence of the existence of FPS Tamangapa Antang on the socio-economic conditions of the community in studying and analyzing the presence of FPS as a factor causing changes in the use of the surrounding space. Changes in the spatial function of the area around the FPS Tamangapa continue to change functions and one of the dominant spatial functions is changing the function of the agricultural area to become a residential area. This study aims to determine the effect of the existence of the Antang TPA and to examine the suitability of land use and utilization around the Antang TPA site in terms of the Makassar City Spatial Planning. This study uses quantitative research methods with observational data collection techniques, questionnaires, interviews. The analysis technique uses a quantitative descriptive analysis with a cross tabulation approach (Crosstabulation). The results showed that the availability of infrastructure is a factor that has a strong influence on changes in space utilization around the Antang landfill, Makassar City. The land suitability level of the Antang FPS area after an overlay analysis was carried out between the land use and the spatial pattern plan of the Makassar City Spatial Plan (MCSP) resulted in an incompatibility of the 6.17 Ha landfill area which was included in the residential area plan and 3.66 Ha which was included in the paddy field plan while the appropriate landfill area is 13.45 Ha. and irregularities that occur around the Antang landfill site such as changes or conversion of land functions that are not in accordance with the Makassar City MCSP spatial pattern plan.
Pengaruh Transformasi Spasial Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Dan Penurunan Kualitas Lingkungan Pada Wilayah Pinggiran Kecamatan Betoambari Kota Baubau Muumin Muuzi; Batara Surya; Haeruddin Saleh
Urban and Regional Studies Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Urban and Regional Studies Journal, Juni 2023
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v5i2.2698

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah transformasi spasial bekerja sebagai determinan perubahan sosial ekonomi masyarakat pada wilayah pinggiran Kecamatan Betoambari, serta menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung transformasi spasial, perubahan tata guna lahan, dan sistem transportasi terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui perubahan sosial ekonomi masyarakat pada wilayah pinggiran Kecamatan Betoambari Kota Baubau. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis yang digunakan adalah analisis korelasi person dan analisis jalur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa transformasi spasial yang kemudian mendorong berkembangnya fungsi-fungsi perkotaan baru, peningkatan aksesibilitas, peningkatan nilai lahan, dan juga penyediaan lapangan kerja di wilayah pinggiran Kecamatan Betoambari telah memberikan berdampak yang signifikan terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat lokal baik pada aspek tingkat pendidikan, mata pencaharian, karakteristik rumah tinggal, dan juga tingkat pendapatan. Selanjutnya, hasil analisis path menunjukan bahwa transformasi spasial, perubahan tata guna lahan, dan sistem transportasi berpengaruh langsung secara signifikan terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat. Transformasi spasial, perubahan tata guna lahan, sistem transportasi, dan perubahan sosial ekonomi masyarakat berpengaruh langsung secara signifikan terhadap penurunan kualitas lingkungan. Transformasi spasial, perubahan tata guna lahan, dan sistem transportasi berpengaruh tidak langsung secara signifikan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui perubahan sosial ekonomi masyarakat pada wilayah pinggiran Kecamatan Betoambari. This study aims to examine and analyze the extent to which spatial transformation works as a determinant of socioeconomic change in the suburbs of Betoambari District, as well as to examine and analyze the direct and indirect effects of spatial transformation, land use change, and transportation systems on the socioeconomic dynamics of the community and environmental quality degradation in the outskirts of Betoambari District, Baubau City. This study uses a quantitative approach with analytical techniques: person correlation analysis and path analysis. The results of this study indicate that the spatial transformation, which then encourages the development of new urban functions, increased accessibility, increased land value, and also the provision of employment in the suburbs of Betoambari District, has had a significant impact on socioeconomic changes in local communities both in terms of education level, livelihood, housing characteristics, and also income level. Furthermore, the results of the path analysis show that spatial transformation, land use change, and transportation systems have a significant direct effect on the socioeconomic changes of the community. Spatial transformation, changes in land use, transportation systems, and socioeconomic changes in the community significantly directly affect environmental quality degradation. Spatial transformation, land use change, and transportation systems significantly and indirectly affect environmental quality degradation through socioeconomic changes in the community in the suburbs of Betoambari District.
Pengaruh Pertambangan Batuan Tanpa Izin Terhadap Lingkungan Permukiman di Desa Wasuponda Kecamatan Wasuponda Kabupaten Luwu Timur Maharani Anggraeni; Andi Muhibuddin; Syafri Syafri
Urban and Regional Studies Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Urban and Regional Studies Journal, Juni 2023
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v5i2.2699

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak penambangan batuan terhadap lingkungan permukiman di Desa Wasuponda dan memberikan arahan untuk mengendalikan aktivitas penambangan tanpa izin. Metode deskriptif kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan mengkuantifikasi data dan menjelaskan kejadian secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan pertambangan memiliki pengaruh yang bervariasi terhadap lingkungan permukiman, dengan kondisi jalan memiliki hubungan sangat kuat, kondisi air bersih memiliki hubungan lemah, dan kondisi kesehatan masyarakat memiliki hubungan sangat kuat. Pengelolaan penambangan liar di lingkungan permukiman Desa Wasuponda perlu dilengkapi dengan dokumen UKL-UPL untuk mengendalikan dampaknya terhadap lingkungan. This study aims to evaluate the impact of rock mining on residential environments in the village of Wasuponda and provide guidance on controlling unauthorized mining activities. A quantitative descriptive method was used in this research by quantifying data and describing events descriptively. The results showed that the mining area has varying effects on the residential environment, with road conditions having a very strong relationship, clean water conditions having a weak relationship, and community health conditions having a very strong relationship. Management of illegal mining in the residential environment of Wasuponda village needs to be supplemented with an Environmental Management Plan (UKL-UPL) document to control its impact on the environment.
Strategi Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pada Kawasan Perumahan Bacukiki Kota Parepare Andi Subham; Murshal Manaf; Arif Nasution
Urban and Regional Studies Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Urban and Regional Studies Journal, Juni 2023
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v5i2.2700

Abstract

Meningkatnya kebutuhan akan lahan tersebut mendorong terjadinya kegiatan alih fungsi lahan, terutama perubahan dari lahan-lahan bervegetasi ke lahan terbangun. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi tersebut merupakan bentuk peralihan dari penggunaan lahan sebelumnya ke jenis penggunaan lahan lainnya, di mana luas dan lokasi penggunaan lahan yang tidak terkendalikan secara bijaksana dapat memengaruhi ketersediaan sumberdaya lahan dan mengganggu keseimbangan lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu strategi pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan perumahan Bacukiki Kota Parepare. penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan kualitatif dengan pendekatan metode analisis pertumbuhan penduduk dan Overlapping Map data-data fisik dasar yang berkaitan dengan kesesuaian lahan untuk permukiman, kemudian dioverlay lagi dengan kawasan lindung sehingga dapat menetapkan arahan pengembangan penggunaan lahan permukiman berdasarkan karakteristik lahan yang sesuai untuk di kembangkan. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan ruang pemukiman di Kecamatan Bacukiki Kota Parepare cenderung mengalami peningkatan yang pesat membentuk pola memanjang jalan yang diikuti dengan peningkatan jumlah penduduk dari tahun 2016 hingga tahun 2021. Pengendalian pemanfaatan ruang pemukiman berdasarkan karakteristik dan kesesuaian lahan untuk kawasan pemukiman di Kecamatan Bacukiki Kota Parepare    dengan melakukan perancangan 5 (lima) Zona yaitu Zona A prioritas paling utama 154,66 Ha (15%),  Zona B prioritas utama 326,33 Ha (33,32%),  Zona C prioritas dengan sedikit penghambat 373,94 Ha (38,18),  Zona D prioritas dengan Banyak Penghambat  83,45 Ha (8,52%) dan Zona E kurang diprioritaskan  41,11 Ha (4,20%). Faktor penghambat atau pembatas yang dominan kelas kesesuaian lahan di Bacukiki adalah kawasan Lindung, kawasan pertanian produktif, kemiringan lereng, bahaya banjir dan lonsor. The increasing need for land encourages land conversion activities, particularly the change from vegetated land to built-up land. Such change in land conversion is a form of transition from previous land use to other types of land use, in which the area and location of the land use uncontrolled wisely can affect the availability of land resources, as well as disrupt the environmental balance. Therefore, it requires a strategy to manage space utilization in the residential area of Bacukiki in Parepare city. This study used descriptive and qualitative approaches, with the population growth analysis method and an Overlapping Map of primary physical data related to land suitability for settlements, then overlaid again with protected areas. Later, it could determine the direction for the development of residential land use based on the characteristics of the suitable land. The results showed that the residential space utilization in the Bacukiki district of Parepare city tended to increase rapidly, forming a pattern of elongated roads, followed by an increase in population from 2016 to 2021. The residential space utilization management was based on characteristics and land suitability for the residential areas in the Bacukiki district of Parepare city, namely by designing five zones: Zone A, the highest priority, with an area of 154.66 Ha (15%); Zone B, the top priority, with an area of 326.33 Ha (33.32%); Zone C, the priority with few obstacles, with an area of 373.94 Ha (38.18); Zone D, the priority with many obstacles, with an area of 83.45 Ha (8.52%); and Zone E, the less prioritized, with an area of 41.11 Ha (4.20%). The dominant inhibiting or limiting factors for the land suitability class in Bacukiki were protected areas, productive agricultural areas, slopes, flood hazards, and landslides.
Peranan Pemerintah dalam Pengelolaan Berkelanjutan Ruang Terbuka Hijau di Kota Makassar: Studi Kasus Taman Maccini Sombala Ary Kenan Paranoan; Murshal Manaf; Syafri Syafri
Urban and Regional Studies Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Urban and Regional Studies Journal, Juni 2023
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v5i2.2701

Abstract

Taman Maccini Sombala yang terletak di wilayah kota Makassar diresmikan pada tahun 2014 pada awalnya merupakan taman yang indah dan banyak diakses oleh masyarakat untuk berbagai aktivitas. Dalam periode yang tidak terlalu lama kondisi taman ini berangsur-angsur tidak terawat dan terbengkalai, berbagai fasilitas dan bangunan tidak lagi berfungsi. Kondisi disebabkan salah satunya oleh peranan pemerintah yang belum optimal dalam mengelola Taman Maccini Sombala. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara dengan beberapa informan kunci dengan berfokus pada kesiapan dan komitmen pemerintah dengan melihat beberapa hal yaitu strategi dan kebijakan, kemitraan dan kerjasama, serta mobilisasi sumber daya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Maccini Sombala belum memiliki strategi dan kebijakan pengelolaan yang baik, belum adanya kerjasama dengan pihak swasta maupun masyarakat serta mobilisasi sumberdaya manusia maupun finansial yang belum memadai. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor antara lain kepemilikan aset yang tumpang tindih, alokasi dana dan sumberdaya manusia yang kurang memadai dan kebijakan yang tidak berjalan kontinyu karena adanya pergantian pejabat. Maccini Sombala Park, which is located in the Makassar city area, was inaugurated in 2014. At first, it was a beautiful park that was widely accessed by the public for various activities. In short period of time the condition of this park gradually became unkempt and neglected, various facilities and buildings no longer functioned. This condition is caused by the role of the government that has not been optimal in managing Maccini Sombala Park. This study uses a qualitative approach through interviews with several key informants by focusing on the readiness and commitment of the government by looking at several things, namely strategy and policies, partnerships and cooperation, and resource mobilization. The results showed that Maccini Sombala Park did not yet have a good management strategy and policy, there was no collaboration with the private sector or the community, and the mobilization of labour and funding resources was inadequate. This is due to several factors, including overlapping asset ownership, inadequate allocation of funds and human resources and policies that do not work continuously due to changes in officials.
Nilai Dan Manfaat Ekonomi Keberadaan Area Lego-Lego Di Kawasan Center Point Of Indonesia Sebagai Salah Satu Bentuk Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Fany Ulfa Dwiyanti; Rudi Latief; Haeruddin Saleh
Urban and Regional Studies Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Urban and Regional Studies Journal, Juni 2023
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v5i2.2702

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis nilai fungsi pelayanan, nilai ekonomi, dan besarnya manfaat ekonomi bagi masyarakat dengan keberadaan ruang terbuka hijau Area Lego-Lego di Kawasan Center Point of Indonesia Kota Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang diinterprestasikan secara deskriptif kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menjabarkan hasil penelitian penelitian. Adapun Metode biaya pengganti (replacement cost) dan CVM (WTP) dan analisis deskriptif kuantitatif berdasarkan perubahan pendapatan dengan dan tanpa adanya Area Lego-Lego. Hasil peneltian yang diperoleh bahwa keberadaan Keberadaan Area Lego-Lego Di Kawasan Center Point of Indonesia memberikan pengaruh yang positif terhadap perubahan pendapatan sebagai masyarakat dan menurut pengunjung keberadaan Keberadaan Area Lego-Lego Di Kawasan Center Point of Indonesia mampu menjadi salah satu pilihan sebagai tempat bersantai setelah bekerja. Pemerintah perlu mengupayakan agar target penambahan Ruang Terbuka Hijau khususnya berupa taman Kota dapat terwujud, serta pemeliharaan fasilitas yang ada juga perlu ditingkatkan. Taman merupakan area publik siapapun harus ikut berpartisipasi dalam menjaga keberlangsungannya. The purpose of the study was to analyze the value of the service function, economic value, and the magnitude of the economic benefits for the community with the existence of green open spaces in the Lego-Lego Area in the Center Point of Indonesia area of Makassar City. The research method used is a quantitative and qualitative approach which is interpreted quantitatively descriptively by collecting, processing, presenting and describing the results of research studies. The method of replacement cost and CVM (WTP) and quantitative descriptive analysis based on changes in income with and without the Lego-Lego Area. The results of the research show that the existence of the Lego-Lego Area in the Center Point of Indonesia has a positive influence on changes in income as a community and according to visitors the existence of the Lego-Lego Area in the Center Point of Indonesia can be an option as a place to relax after work. The government needs to make efforts to achieve the target of adding green open spaces, especially in the form of city parks, and the maintenance of existing facilities also needs to be improved. Parks are public areas, everyone must participate in maintaining its sustainability.
Model Pengembangan Wisata Permandian Alam Lewaja: Studi Kasus : Kelurahan Lewaja, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang Febi Anwar; Mary Selintung; Kamran Aksa
Urban and Regional Studies Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Urban and Regional Studies Journal, Juni 2023
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v5i2.2703

Abstract

Penelitian ini sebagai acuan untuk pengembangan pariwisata di Kabupaten Enrekang. Judul model pengembangan wisata permandian Alam Lewaja dengan fokus studi pengembangan pariwisata. Permandian Alam Lewaja ramai di kunjungi oleh wisatawan terutama pada saat hari libur, akan tetapi saat ini berkurang, hal ini disebabkan oleh adanya beberapa permasalahan seperti beberapa fasilitas dan infrastuktur mengalami kerusakan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh wisata Alam Lewaja, Untuk mendapatkan model pengembangan Kawasan Wisata Alam Lewaja. Adapun metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis di antaranya Analisis Jalur (Path Analysis) ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengembangan pariwisata dengan melihat pengaruh langsung dan tidak langsung. Dan analisis pemodelan Flowchart di gunakan untuk menemukan model yang tepat dalam pengembangan wisata Alam Lewaja. Dari hasil analisis path Variabel yang memiliki Pengaruh Tidak Langsung dan memiliki pengaruh signifikan adalah informasi dan promosi. 2) Hasil dari analisis path kemudian dibuatkan analisis pemodelan pengembangan kawasan dari variabel-variabel yang berpengaruh yaitu Aksesibilitas, Informasi dan Promosi dan Keamanan dan Kenyamanan. This research is a reference for tourism development in Enrekang Regency. The title of the Lewaja natural bathing tourism development model with a focus on tourism development studies. Lewaja Natural Baths are crowded by tourists, especially during holidays, but currently it is decreasing, this is due to several problems such as some facilities and infrastructure are damaged. This study aims to determine the effect of Lewaja Nature tourism, to obtain a model for the development of the Lewaja Nature Tourism Area. The research method is carried out using an analysis of which Path Analysis is used to find out how the influence of tourism development is by looking at the direct and indirect effects. And analysis of Flowchart modeling is used to find the right model in the development of Lewaja Nature tourism. From the results of path analysis, the variables that have an indirect effect and have a significant influence are information and promotion. 2) The results of the path analysis are then made an analysis of the regional development modeling of the influential variables, namely Accessibility, Information and Promotion and Security and Comfort.
Pengendalian Pemanfaatan Ruang Lahan Pertanian Berbasis Berkelanjutan Ketahanan Pangan Di Kabupaten Soppeng Irfani Darma Haris; Muhammad Arif Nasution; Syafri Syafri
Urban and Regional Studies Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Urban and Regional Studies Journal, Juni 2023
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v5i2.2704

Abstract

Untuk mengendalikan perubahan penggunaan lahan pertanian, melalui Undang Undang RI Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, diharapkan dapat mendorong ketersediaan lahan pertanian untuk menjaga kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan. Prinsipnya pada dasarnya adalah implementasi kebijakan yang merupakan suatu cara agar sebuah kebijakan dapat tercapai tujuannya. Dalam penerapannya, ada beberapa pilihan langkah, salahsatunya adalah langsung mengimplementasikan dalam bentuk program, dan melalui formulasi kebijakan turunan dari kebijakan publik tersebut (Nugroho, 2006). beberapa model implementasi kebijakan berdasarkan pandangan dari beberapa tokoh, dimana model-model tersebut dalam prosesnya mengacu pada dua perspektif yaitu pendekatan top down maupun bottom up. Tipe penelitian adalah deskriptif dengan metode gabungan (mixed methods). Menurut Sarwono (2011), yang dimaksud dengan mixed method adalah menggunakan dua atau lebih metode yang diambil dari dua pendekatan yang berbeda yaitu pendekatan kuantitatif atau kualitatif. Adapun Implementasi kebijakan perlindungan lahan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Soppeng baru sampai pada proses identifikasi lahan, Sedangkan Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi adalah sosialisasi, petugas, dana, respon implementor, pemahaman terhadap kebijakan, peraturan pendukung, SOP, koordinasi antar instansi, tingkat pendidikan, usia, kepemilikan lahan, alasan konversi, dukungan publik dan komitmen pelaksana, menunjukkan hasil yang tidak signifikan, karena implementasi Undang-Undang No 41 Tahun 2009 berlaku secara nasional. To control the conversion of agricultural land, through Republic of Indonesia Law Number 41 of 2009 concerning Protection of Sustainable Food Agricultural Land, it is hoped that it can encourage the availability of agricultural land to maintain self-sufficiency, food security and sovereignty. In principle, policy implementation is a way for a policy to achieve its goals. In implementing a policy, there are two choices of steps, namely directly implementing it in the form of a program and through a derivative policy formulation of the public policy (Nugroho, 2006). several models of policy implementation based on the views of several figures, in which these models in the process refer to two perspectives, namely the top down and bottom up approaches. This type of research is descriptive with mixed methods. According to Sarwono (2011), what is meant by a mixed method is using two or more methods taken from two different approaches, namely a quantitative or qualitative approach.The implementation of sustainable agricultural land protection policies in Soppeng Regency has only reached the land identification process, while the factors that influence implementation are socialization, officers, funds, implementor responses, understanding of policies, supporting regulations, SOPs, coordination between agencies, level of education, age, land ownership, reasons for conversion, public support and implementing commitment, show insignificant results, because the implementation of Law No. 41 of 2009 applies nationally.
Optimalisasi Pemanfaatan Dan Pengelolaan Terminal Angkutan Umum Sawerigading Kota Sengkang Kabupaten Wajo Kusnadi Kusnadi; Murshal Manaf; Qadriathi Dg. Bau
Urban and Regional Studies Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Urban and Regional Studies Journal, Juni 2023
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v5i2.2705

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu Menganalisis faktor-faktor teridentifikasi yang mempengaruhi ketidakoptimalan pemanfaatan dan pengelolaan terminal angkutan umum Sawerigading Kota Sengkang dan merumuskan konsep dan strategi pengoptimalisasian pemanfaatan dan pengelolaan terminal angkutan umum Sawerigading wilayah Kota Sengkang. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam analisis data pada panelitian ini akan digunakan teori dari Bogdan dan Biklen. Hasil penelitian menunjukkan 1. Ketidakoptimalan pemanfataan dan pengelolaan terminal angkutan umum Sawerigading Kota Sengkang dipengaruhi oleh faktor-faktor yakni letak terminal yang cukup jauh dari pusat kegiatan kota, kurangnya keterkaitan terminal dengan sistem transit lokal, kurang tegasnya penertiban yang dilakukan oleh petugas terminal membuat fungsi terminal kurang maksimal sehingga pengguna terminal enggan untuk masuk terminal. 2. Konsep dan strategi pengoptimalisasian pemanfaatan dan pengelolaan terminal angkutan umum Sawerigading Kota Sengkang harus disesuaikan dengan kebijakan pengembangan wilayah Kota Sengkang, keberadaan lokasi terminal Sawerigading kurang sinergi dengan kebijakan yang ada, karena pengembangan wilayah Kota Sengkang lambat dalam mengantisipasi perkembangan kota menjadi pusat pertumbuhan baru. The purpose of this study is to analyze the identified factors that influence the non-optimal utilization and management of the Sawerigading public transport terminal in Sengkang City and to formulate concepts and strategies for optimizing the utilization and management of the Sawerigading public transport terminal in the Sengkang City area. This research is field research analyze the identified factors that influence the non-optimal utilization and management of the Sawerigading public transport terminal in Sengkang City and to formulate concepts and strategies for optimizing the utilization and management of the Sawerigading public transport terminal in the Sengkang City area. This research is field research. The approach used in this research is descriptive-qualitative. In analyzing the data in this panel, the theory from Bogdan and Biklen will be used. The results of the study show that: 1. The non-optimal utilization and management of the Sawerigading public transport terminal in Sengkang City is influenced by factors, namely the location of the terminal, which is quite far from the center of city activities; the lack of connection between the terminal and the local transit system; and the lack of strict enforcement by terminal officers, which makes the terminal function less than optimal and makes terminal users reluctant to enter the terminal. 2. The concept and strategy for optimizing the utilization and management of the Sengkang City Sawerigading public transport terminal must be adjusted to the regional development policy of Sengkang City; the existence of the Sawerigading terminal location lacks synergy with existing policies because the development of the Sengkang City area is slow in anticipating the city's development to become a new growth center.

Page 1 of 2 | Total Record : 17