cover
Contact Name
Putu Doddy Heka Ardana
Contact Email
doddyhekaardana@unr.ac.id
Phone
+62361-467533
Journal Mail Official
gradien.ft@unr.ac.id
Editorial Address
Jalan Kampus Ngurah Rai - Padma, Penatih, Denpasar Timur
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Teknik Gradien
Published by Universitas Ngurah Rai
ISSN : 20852932     EISSN : 27970094     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Teknik Gradien adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai. Hal ini bertujuan untuk memediasi dan mempublikasikan hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang teknik sipil dan perancangan, dimana pembaca jurnal diharapkan dari peneliti / ilmuwan teknik sipil, peneliti / ilmuwan bidang perencanaan (Arsitektur), mahasiswa di bidang terkait, insinyur, dan praktisi di bidang ini. Jurnal Teknik Gradien menerbitkan jurnal dua kali dalam setahun, yaitu April dan dan Oktober. Ini memungkinkan proses publikasi yang lebih ketat dan memungkinkan dewan editorial memperbaiki kinerja jurnal. Jurnal Teknik Gradien menerbitkan artikel ilmiah di bidang teknik sipil dan perancangan, sebagai berikut. - Rekayasa Struktural, - Teknik Sumber Daya Air, - Teknik Transportasi, - Bidang Geoteknik, - Teknik & Manajemen Konstruksi, - Perencanaan Kota - Rekayasa Geospasial dan Geomatika, - Pelabuhan - Heritage Architecture - Building Technology - Urban Design - Architecture and Tourism Planning - Landscape Architecture. Semua makalah yang dikirimkan akan menjalani proses peninjauan Secara umum, Jurnal Teknil Gradien memprioritaskan makalah yang dapat menunjukkan orisinalitas, kebaruan, dan temuan penting yang dapat bermanfaat bagi minat pembaca. Pemeriksaan kesamaan untuk semua kertas yang dikirimkan akan diterapkan untuk memastikan kualitas kertas. Dalam hal ini, dewan redaksi Jurnal Teknik Gradien berkomitmen untuk memungkinkan makalah berkualitas serta berkontribusi di bidang teknik sipil dan perencanaan.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 1 (2017): Gradien" : 13 Documents clear
PENENTUAN TEBAL PELAT LANTAI GEDUNG YANG DITUMPU PADA KEEMPAT SISINYA SESUAI SNI 2847:2013 I Gusti Ngurah Eka Partama
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketebalan minimum pelat beton bertulang non-prategang di dalam Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2013) diatur dalam Pasal 9.5.3. Pada kondisi riil di lapangan ketebalan pelat lantai gedung ditetapkan secara empirik sebesar 12 cm. Panel pelat lantai yang luasnya lebih dari 12 m2 atau bentang sisi pelat yang lebih dari 4 meter cendrung solusi yang diambil dengan menempatkan balok anak. Analisa perhitungan tebal minimum pelat beton yang ditumpu pada keempat sisinya dengan bentang balok sepanjang L untuk gedung dilakukan dengan menggunakan model yang divariasikan menurut : dimensi panel pelat, dimensi balok yang menumpu sisi pelat dengan estimasi tinggi penampang balok (ht) sebesar 1/12.L – 1/10.L lebar balok (bw) diestimasi 1/2.ht – 2/3.ht, mutu baja tulangan rencana dan variasi kondisi sisi pelat menerus dan tidak menerus. Hasil analisa menunjukkan bahwa variasi dimensi balok menyebabkan ratio rata-rata kekakuan balok dengan kekakuan pelat () tetap lebih besar dari 2, sehingga tebal minimum pelat beton pada gedung menggunakan formula adalah h ; tetapi tidak boleh kurang dari 90 mm. Dengan demikian dari formula itu dapat dilihat bahwa variasi dimensi balok tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam menentukan tebal pelat. Variasi mutu baja tulangan menunjukkan tebal minimum pelat sebesar 90 mm untuk dimensi panel 4x4 m2 dan baru menunjukkan ketebalan lebih besar dari 90 mm untuk panel berdimensi 5x3 m2. Variasi menerus atau tidak menerusnya sisi pelat juga menunjukkan lebih besar dari 2, sehingga variasi ini juga tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketebalan pelat. Variasi dimensi panel pelat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketebalan pelat hal ini dapat dilihat dari formula h yang merupakan fungsi dari Ln (bentang bersih arah memanjang) dan (Ratio panjang sisi panjang dengan panjang sisi pendek). Secara keseluruhan ketebalan pelat lantai gedung yang ditumpu pada keempat sisinya untuk berbagai dimensi panel pelat sebagai berikut : panel pelat 3x3 m2 tebal pelat = 90 mm, panel pelat 4x3 m2 tebal pelat = 90 mm, panel pelat 4x4 m2 tebal pelat = 95 mm, panel pelat 5x3 m2 tebal pelat = 105 mm, panel pelat 5x4 m2 tebal pelat = 110 mm, panel pelat 5x5 m2 tebal pelat = 115 mm, panel pelat 6x3 m2 tebal pelat = 115 mm, panel pelat 6x4 m2 tebal pelat = 125 mm panel pelat 6x5 m2 tebal pelat = 135 mm, panel pelat 6x6 m2 tebal pelat = 140 mm dan panel pelat 7x6 m2 tebal pelat = 155 mm
APLIKASI REGRESI MULTINOMIAL LOGIT UNTUK ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KECELAKAAN TERHADAP KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI KOTA DENPASAR I Made Kariyana
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data dari pihak Kepolisian Daerah Bali, Kota Denpasar mempunyai jumlah kecelakaan yang tinggi dan tentunya juga menyangkut tipe korban kecelakaannya. Sedangkan menurut data dari Poltabes Denpasar, diperoleh informasi bahwa dalam tiga tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah peristiwa kecelakaan. Berturut-turut sejak tahun 2005 tercatat sebanyak 203 kejadian, pada tahun 2006 tercatat 497 kejadian, berikutnya pada tahun 2007 terdapat 645 kejadian. Di dalam penelitian ini hanya digunakan data yang ada di Poltabes Denpasar, dimana dari data tersebut diketahui bahwa kecelakaan meningkat setiap tahunnya, namun faktor kecelakaan lalu lintas yang dapat mempengaruhi tipe korban kecelakaan lalu lintas di Kota Denpasar belum dapat didefinisikan secara kuantitatif sehingga perlu dilakukan penelitian ”Aplikasi Regresi Multinomial Logit Untuk Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Kecelakaan Lalu Lintas Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Denpasar. Pada studi ini model Multinomial Logit digunakan untuk analisis pengaruh faktor-faktor kecelakaan terhadap korban kecelakaan lalu lintas. Hubungan antara korban kecelakaan lalu lintas (MD, LB, LR) dengan faktor-faktor kecelakaan lalu lintas di kota Denpasar adalah sebagai berikut, rasio peluang korban luka ringan terhadap korban meninggal dunia di kota Denpasar adalah, = e (0,272+ 1,004*atyp_0 - 0,433*atyp_2 – 0,724*ctyp_0 + 1,124*ctyp_1 + 0,452*ctyp_3 + 0,732*ctyp_4 – 0,642*kend_1). Sedangkan rasio peluang korban luka berat terhadap korban meninggal dunia adalah, = e (0,461+ 0,778*atyp_0 - 0,627*atyp_2 – 0,429*ctyp_0 + 1,011*ctyp_1 + 0,168*ctyp_3 + 0,734*ctyp_4 – 0,550*kend_1). Rasio Log peluang korban meninggal dunia terhadap korban meninggal dunia, = 0. Faktor-faktor kecelakaan yang dapat mempengaruhi tipe korban kecelakaan lalu lintas di Kota Denpasar, Untuk model korban luka ringan relatif terhadap korban meninggal dunia, faktor yang berpengaruh adalah: kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki, resiko terjadinya korban luka ringan lebih besar 2,8 kali lipat dibandingkan korban meninggal dunia. kecelakaan akibat tabrakan RA dan SS, resiko terjadinya korban luka ringan lebih besar 3 kali lipat dibandingkan korban meninggal dunia. kecelakaan dengan kendaraan ringan dan berat, resiko terjadinya korban luka ringan lebih kecil 47% dibandingkan korban meninggal dunia. Untuk model korban luka berat relatif terhadap korban meninggal dunia, variabel bebas yang berpengaruh adalah kecelakaan akibat tabrakan RA dan SS, resiko terjadinya korban luka berat lebih besar 2,7 kali lipat dibandingkan korban meninggal dunia. Kecelakaan akibat kendaraan tersangka adalah kendaraan ringan dan berat, resiko terjadinya korban luka berat lebih kecil 42% dibandingkan korban meninggal dunia. Analisis elastisitas faktor-faktor kecelakaan terhadap tipe korban kecelakaan lalu lintas adalah sebagai berikut: pada kecelakaan lalu lintas di kota Denpasar, jika terjadi peningkatan sebesar 1% akibat kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki, tabrakan RA dan SS dan kendaraan tersangka kendaraan berat dan ringan, akan mempunyai peluang yang sama (sekitar 33%) untuk masing-masing tipe korban kecelakaan lalu lintas (LR, LB dan MD).
DESAIN PARAMETRIK PADA PERANCANGAN ARSITEKTUR Ida Bagus Idedhyana
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komputer tidaklah cukup menjadi extended hands, tapi harus menjadi extended brains, bagian dari berpikir, mengevaluasi dan mengambil keputusan. Digital arsitektur bukan sekedar kegiatan menggambar, melainkan memanfaatkan komputer sebagai proses desain secara total (Satwiko, 2010). Teknik komputasi sebagai sumber konsepsual desain arsitektur, merupakan suatu wacana bahwa model parametrik, sistem, dan ide-ide yang digunakan tidak hanya untuk merasionalisasi desain arsitektur, tapi untuk membangun dan mengembangkan cipta mereka. Era tahun 1960-an digital dalam arsitektur telah diramalkan akan memiliki efek dramatis pada desain bangunan, kedirgantaraan, dan industri yang menggunakan komputer untuk menghitung permukaan melengkung yang kompleks, kemampuan animasi dan simulasinya mampu membuat arsitek terpesona. Tahun 2006-an terobosan dalam desain parametrik menjadi berguna untuk arsitek. Kemajuan dalam bidang virtual-ilmiah, morfologi dari tumbuhan dan hewan, didukung inovasi yang bisa diterapkan dengan kecerdikan pada perancangan arsitektur.
FIDIC DAN KONTRAK KONSTRUKSI DI INDONESIA ibg indramanik
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Segala aktivitas dalam industri konstruksi haruslah didasari oleh perjanjian yang telah disepakati yang dalam hal ini berbentuk suatu kontrak konstruksi. Seluruh pihak-pihak yang terlibat, yaitu pemilik, perencana/arsitek, kontraktor, pemasok, dalam seluruh rangkaian proyek harus bertindak secara profesional dan penuh tanggung jawab.Kontrak dalam industri konstruksi tidak hanya mengatur para pihak yang terlibat, tetapi juga melindunginya dari resiko-resiko yang mungkin muncul. Dalam manajemen kontrak, terdapat aktivitas-aktivitas kunci yang harus dilaksanakan, yaitu persiapan dan pembuatan kontrak, kontrak sebagai panduan kerja (Term of Refference), kontrak sebagai alat control, dan administrasi kontrak.Paper ini akan menganalisa bagaimana FIDIC sebagai acuan kontrak internasional telah diadopsi oleh kontrak-kontrak nasional dalam rangka menjaga seluruh aktifitas dalam siklus industri konstruksi berjalan dengan baik.
ANALISA KELAYAKAN SISTEM SUPLESI AIR IRIGASI DENGAN POMPA HIDRAM I Wayan Diasa
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air untuk keperluan irigasi makin menipis seiring perubahan iklim dan kebutuhan air baku penduduk. Pemanfaatan sistem pompa Hidram dipandang perlu untuk dipertimbangkan sebagai alternatif untuk pemenuhan air irigasi terutama pada bagian hilir dari sungai yang melayani jaringan irigasi teknis. Biasanya tipe sungai yang disadap adalah sungai yang mengalirkan air sepanjang tahun (ferrrenial). Dalam studi ini yang akan diangkat sebagai studi kasus adalah pada Subak Banyumala pada Daerah aliran Sungai (DAS) Tukad Banyumala di Kota Singaraja.Luas lahan sawah potensial pada subak Banyumala adalah 101 ha dengan lahan fungsional adalah 70 ha,masih banyak lahan yang perlu dimanfaatkan dengan melakukan suplesi sistem pompa hidram sehingga lahan sawah fungsional masih bisa berproduksi saat musim kering.Kebutuhan air irigasi diasumsikan sebesar 1.5 lt/dt/ha dan debit kebutuhan pelayanan (Qs) besarnya 65% dari debit kebutuhan sawah (Qd) atau Qs = 65%Qd, maka pola tanam akan dapat berjalan optimal berupa padi-padi-palawija tanpa sistem rotasi/bergilir.Berdasarkan hasil analisa menunjukan bahwa kebutuhan total air irigasi sebesar sebesar 105 lt/dt/70ha dan debit tersedia adalah 65 lt/dt, terjadi defisit debit sebesar 40 lt/dt, kekuranganini akan disuplessi denga,n sistem hidram memakai pompa 4 unit yang masing-masing debitnya sebesar 2.9 lt/dt dan total debit yang dihasilkan adalah 11.6 lt/dt. Besar debit suplai sebesar 76.6 lt/dt dan debit deman sebesar 65%*105 = 68.25 lt/dt, sistem pompa hidram mampu memenuhi kebutuhan air pada sawah potensial untuk pola tanam pada musim kering. Dari analisa ekonomi proyek, Pembangunan Sistem Pompa Hydram cukup layak dimana berdasarkan analisa kelayakan ekonomi dengan intrest rate 12% diperoleh komponen kelayakan proyek adalah; NPV adalah positif, BCR = 1.55 dan IRR = 17.1 %.
ANALISA PENAMBAHAN DEBIT PADA DAERAH IRIGASI LUWUS DESA CARANGSARI KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG I Wayan Pasir
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hingga saat ini peran sektor pertanian adalah sangat strategis dalam perekonomian di Indonesia. Salah satu faktor terpenting yang turut menentukan dalam pembangunan pertanian adalah ketersediaan air irigasi selain faktor-faktor lainnya, seperti teknologi pertanian. Perubahan paradigma dalam pembangunan pertanian yang semula berorientasi pada produksi semata, kini menjadi penguatan ketahanan pangan, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, peningkatan kesempatan kerja di perdesaan dan lain sebagainya mendorong untuk ditetapkannya kebijakan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi. Hal ini disebabkan oleh semakin berkurangnya lahan pertanian. Disamping itu juga kurangnya Peran Subak sebagai perkumpulan petani pemakai air (P3A) dan Pemerintah terhadap Operasi dan Pemeliharaan pada Jaringan irigasi yang mengakibatkan terganggunya jaringan secara menyeluruh. Sehubungan dengan itu, salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan adalah penambahan debit yang bertujuan untuk menambah ketersediaan air pada musim kemarau. Penelitian dilakukan pada D.I Luwus Desa Carangsari Kecamatan Petang Kabupaten Badung yaitu menganalisa ketersediaan air dan kebutuhan air irigasi, dengan cara melakukan wawancara terhadap anggota Subak serta dinas-dinas terkait. Analisia dengan mengeksplorasi data. Hasil analisa setelah diadakan penelitian tentang penambahan debit air maka ada ketersediaan air melebihi kebutuhan air dan ada sisa air sebesar 10, 458 lt/dt.
RESOR AGROWISATA DI PELAGA Ni Made Dwi Arini; Ngakan Putu Ngurah Nityasa; Ketut Witarka Yudiata
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resor Agrowisata di Pelaga merupakan suatu tempat rekreasi yang sekaligus mewadahi pengembangan sektor agrobisnis di Pelaga yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Pelaga. Resor ini memiliki fasilitas lengkap yang akan menunjang kegiatan agrowisata yang ditunjang dengan akomodasi wisata. Sesuai dengan konsep dasar yang diterapkan pada resor adalah rekreatif, edukatif, dan ekologis menyesuaikan dengan kebutuhan rekreasi alam di sektor agrobisnis. Fasilitas yang disediakan mencakup lahan agrowisata termasuk stand-stand pengolahan hasil pertaniannya, hotel dan villa, restoran, ruang serbaguna, outbond, camping ground, serta stand-stand cendramata yang memudahkan pengunjung untuk membeli oleh-oleh khas daerah. Tema rancangan yang dipilh adalah arsitektur neo venakular, karena berkaitan erat dengan faktor lokasi dan konsep dasar ekologis yang menekankan pelestarian alam. Resor Agrowisata di Pelaga berlokasi di Jalan Arjuna Banjar Bukian Desa Pelaga, Badung - Bali, direncanakan dengan luas lahan 5.85 ha. Konsep dasar perancangan tapak, yaitu ekologis mengacu pada tapak dengan tetap mempertimbangkan mempertahankan lahan perkebunan yang sudah ada sebagai lahan kerjasama yang akan dikembangkan sebagai agrowisata. Selain itu perencanaan tapak juga dipengaruhi oleh iklim, view, topografi, vegetasi, dan jaringan utilitas yang ada. Dari segi konsep dasar rekreatif dan edukatif pola dan hubungan ruangan di disain dengan dinamis dan informatif. Utilitas site memanfaatkan kontur site dengan memaksimalkan utilitas sistem gravitasi. Tema rancangan yang diterapkan adalah tema Noevernakular dengan menambilkan ciri-ciri arsitektur Bali, seperti bentuk atap, pemakaian batu alam dan bata ekspose, serta penggunaan material local lainnya.
PENGARUH DAN PERBANDINGAN SERAT IJUK LOKAL BALI DENGAN SERAT IJUK LOMBOK PADA CAMPURAN BETON NORMAL TERHADAP KUAT TEKAN DAN TARIK BELAH BETON I Nengah Suardana; I Gusti Made Sudika; Ni Kadek Astariani
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan suatu campuran agregat yang dicampur dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air. Disamping kelebihan beton, beton juga memiliki suatu kekurangan yaitu memiliki kuat tarik yang rendah dan bersifat getas (britlle). Dengan adanya kekurangan beton tersebut, perlu adanya penambahan serat agar mampu meningkatkan kekuatan beton, penelitian ini akan mencoba untuk menggunakan serat yaitu berupa Serat Ijuk Bali dan serat Ijuk Lombok sebagai bahan campuran beton dimana serat Ijuk merupakan serat alami yang dihasilkan dari bahan pohon aren, diharapkan dengan adanya penambahan serat tersebut dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan beton. Pembuatan campuran beton (Mix Design), menggunakan perhitungan SK SNI T-15-1990-003 tentang “Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal” pengujian beton ini meliputi kuat tekan dan kuat tarik belah beton, Benda uji berbentuk silinder dengan tinggi 300 mm dan diameter 150 mm. Dengan variasi penambahan serat Ijuk yang ditetapkan sebesar 0%, 2%, 3%, 4% dan 5% dari volume berat semen, yang akan digunakan pada rencana campuran beton. Dari hasil pengujian ini menunjukan bahwa penambahan serat Ijuk Bali dan serat Ijuk Lombok dapat meningkatkan kuat tekan beton, peningkatan yang tertinggi terjadi pada prosentase 2% yaitu sebesar 20.426 MPa terjadi peningkatan sebesar 5.47 % (Ijuk Bali), untuk serat (Ijuk Lombok) terjadi peningkatan nilai kuat tekan sebesar 21.06 MPa terjadi peningkatan sebesar 2.48%, dan di prosentasa 3%, 4%, dan 5% mengalami penurunan nilai kuat tekan. Sedangkan untuk kuat tarik belah mengalami peningkatan di prosentasa 2% yaitu sebesar 1.91 MPa terjadi peningkatan sebesar 11.59 % (Ijuk Bali), dan penambahan serat (Ijuk Lombok) nilai tertinggi terjadi di prosentasa 3% yaitu sebesar 1.91 MPa peningkatan sebesar 11.31 % dari beton normal. Kekuatan optimum penambahan serat Ijuk Bali terjadi pada prosentasa 2% kuat tarik belah sebesar 1.91 MPa dan kuat tekan 21.06 MPa dan penambahan serat Ijuk Lombok nilai optimum kadar serat 3% dengan nilai kuat tarik belah yang sama sebesar 1.91 MPa.
STUDI POTENSI DEBIT BENDUNG PANGSUT SARI TERHADAP PENGEMBANGAN SAWAH BARU DI DESA BELOK SIDAN KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG I Wayan Diana; I Made Sudiarsa
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Kabupaten Badung telah mencanangkan upaya Swasembada dan Ketahanan Pangan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah maupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (Visi dan Misi Kabupaten Badung Tahun 2010 – 2015), yang menitikberatkan pembangunan di sektor pertanian. Dalam hal ini telah dilakukan berbagai upayauntuk menunjang swasembada dan ketahanan pangan tersebut, termasuk kemungkinan pengembangan atau perluasan areal sawah baru di Desa Belok Sidan, namun belum mempunyai sistem jaringan irigasi yang memadai. Salah satu sistem jaringan irigasi yang sudah dibangun adalah Bendung Pangsut Sari yang dibangun tahun 2014 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Badung, untuk mengairi sawah eksisting luas 56,537 Ha dan sawah pengembangan baru seluas43,463 Ha.Dengan keberadaan Bendung Pangsut Sari diharapkan nantinya dapat berfungsi maksimal sehingga pencetakan sawah baru dapat diwujudkan sesuai dengan yang diharapkan dan perlu adanya studi potensi ketersediaan debit yang ada dengan luas potensial yang akan diairi, dan sistem pengaturan pola tanam sehingga sesuai dengan imbangan air yang tersedia. Pada hasil analisa imbangan air Bendung Pangsut Sari untuk irigasi di Desa Belok Sidan untuk luas areal irigasi 100,00 ha dapat terpenuhi, hanya terjadi kekurangan air pada bulan Juli, Agustus dan September karena ketersediaan debit air sangat kecil. Potensi debit air Bendung Pangsut Sari untuk irigasi di Subak Pangsut Sari untuk mengairi areal potensial seluas 100,00 ha dapat terpenuhi walaupun masih ada kekurangan air pada saat musim kemarau namun secara keseluruhan masih dapat terpenuhi, dan untuk pemanfaatan debit air yang efektif, petani di wilayah Desa Belok Sidan diharapkanmelakukan pergiliran pola tanam dan mengairi lahan pertaniannya dengan pengaturan pemakaian air irigasi karena kondisi sawah terasering dengan memanfaatkan air sisa pembuangan/rembesan sawah diatasnya.
EVALUASI KINERJA JARINGAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BAJING SELUAS 425 HA KECAMATAN RENDANG, KARANGASEM BALI Rani Wirawati; I Made Sudiarsa; I Ketut Soriarta
Jurnal Teknik Gradien Vol 9 No 1 (2017): Gradien
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ngurah Rai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah irigasi Bajing merupakan salah satu DI yang termasuk dalam DAS Tukad Unda dengan luas baku 425 Ha. Sumber airnya berasal dari Tukad Telagawaja. Bangunan utama berupa bangunan bendung yang terletak di Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Pada daerah irigasi ini terdapat beberapa permasalahan diantaranya : Pintu air dan rumah pintu pada beberapa bangunan mengalami kerusakan, banyak sampah dan endapan pada beberapa ruas saluran yang menghalangi aliran air, serta beberapa ruas saluran masih berupa saluran tanah. Dalam penelitian dilakukan analisis ketersedian air irigasi, analisis kebutuhan air irigasi, analisi imbangan air, analisis efisiensi. Obyek penelitian dilakukan pada DI Bajing di saluran Primer dan Sekunder (BB1-BS3). Dari hasil analisis diperoleh Efisiensi DI Bajing khususnya di jaringan Subak Selat sebesar 84.95% yang berarti sangat efisien walaupun masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan pada beberapa titik saluran. Sedangkan imbangan air (water balance) pada DI Bajing sudah mencukupi dari kebutuhan air meskipun pada beberapa periode mengalami kekurangan air yaitu pada Periode Juni I sebesar 140.018 lt/dt dan pada periode Juli II sebesar 84.603 lt/dt.

Page 1 of 2 | Total Record : 13