cover
Contact Name
Rahmi Fatimah
Contact Email
rahmifatimah@uniga.ac.id
Phone
+6281221392994
Journal Mail Official
jagros@uniga.ac.id
Editorial Address
Jalan Raya Samarang No. 52A Hampor- Tarogong Garut,Jawa Barat 44151 (0262) 544-214
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science)
Published by Universitas Garut
ISSN : 25487752     EISSN : 27750485     DOI : http://dx.doi.org/10.52434/jagros.v5i1
JAGROS - Jurnal Agroteknologi dan Sains . Diterbitkan oleh Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut. Terbit dua kali dalam setahun (Juni dan Desember). Terbit perdana pada Desember 2016. Jurnal Agroteknologi dan Sains merupakan jurnal ilmiah yang dapat memuat tulisan ilmiah yang berkaitan dengan penelitian dibidang agroteknologi yang mencakup bidang genetika, pemuliaan tanaman, teknologi benih, hama, gulma, dan penyakit, budidaya tanaman, serta ilmu dan kesuburan tanah. Artikel dikembangkan berdasarkan hasil pemikiran atau penelitian di bidang pertanian : 1. Budidaya pertanian 2. Hama dan penyakit tanaman 3. Pemuliaan 4. Ilmu tanah
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2020): JAGROS : JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN SAINS (JOURNAL OF AGROTECHNOLOGY AND SCIENCE)" : 6 Documents clear
PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI MACAM MOL TERHADAP PERTUMBUHAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) UNTUK BAHAN TANAM Dendi Muharam; Hanny Hidayati Nafi’ah; Novriza Sativa
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 5, No 1 (2020): JAGROS : JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN SAINS (JOURNAL OF AGROTECHNOLOGY AND SCIENCE)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v5i1.1103

Abstract

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu sumber karbohidrat setalah padi, jagung, dan ubi kayu bagi sekelompok penduduk Indonesia. Tanaman ubi jalar ikut memegang peranan penting di dalam posisi lumbung pangan nasional dan sebagai penunjang program diversifikasi pangan. Pemupukan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mempelajari sejauh mana pengaruh pemberian pupuk cair Mol terhadap pertumbuhan ubi jalar. Penelitian dilakukan di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Pukaweing, Kabupaten Garut pada Bulan februari sampai April 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Sederhana (RAK) dengan 10 perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang ditempatkan yaitu A. Kontrol Pupuk Gandasil D konsentrasi 0.003% (30 gram) B. Mol Bonggol Pisang konsentrasi 0.05 % (500 ml ) C. Mol  Bonggol pisang konsentrasi 0.075 % (750 ml) D. Mol Bonggol Pisang konsentrasi 0.1 % (1000 ml) E. Mol Pucuk Labu siam konsentrasi 0.05 % (500 ml ) F. Mol Pucuk Labu siam konsentrasi 0.075 % (750 ml) G. Mol Pucuk Labu siam konsentrasi 0.1 % (1000 ml) H. Gandasil  D konsentrasi 0.001% (10 gram) I. Gandasil  D konsentrasi 0.002% (20 gram) J. Gandasil  D konsentrasi 0.0025% (25 gram) . Hasil penelitian menunjukkan signifikan terjadi pengaruh kalium terhadap morfofisiologi ubi jalar pada parameter jumlah setek ubi jalar sedangkan pada parameter panjang sulur utama, jumlah cabang, luas daun, dan bobot kering tanaman tidak signifikan.Kata Kunci : Ubi Jalar, Ipomoea batatas L, MOL, konsentrasi.
PENGARUH KONSENTRASI K2SO4 DAN WAKTU APLIKASI TERHADAP KARAKTER HASIL DAN KOMPONEN HASIL BENIH KENTANG G0 (Solanum tuberosum L.) KULTIVAR GRANOLA Rama Adi Pratama; Ai Yanti Rismayanti; Gelar Nugraha
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 5, No 1 (2020): JAGROS : JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN SAINS (JOURNAL OF AGROTECHNOLOGY AND SCIENCE)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v5i1.1104

Abstract

Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang ada di Indonesia setelah gandum, padi, dan jagung. Tanaman kentang juga memiliki nilai gizi yang menjadikan tanaman ini banyak sekali dibudidayakan diberbagai wilayah di Indonesia. Penurunan produksi kentang ini disebabkan karena banyak faktor. Salah satu faktornya yaitu sedikitnya ketersediaan benih kentang di Indonesia, Penggunaa benih kentang yang kurang berkualitas, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab turunnya produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terjadi pengaruh dan interaksi berbagai konsentrasi K2SO4 dan waktu pengaplikasian hasil umbi kentang Kultivar Granola. Penelitian ini dilaksanakan dalam screen house di Desa Simpang Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut dengan ketinggian tempat 1200 m di atas permukaan laut. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulanApril sampai bulan Juni 2020. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor dan 2 ulangan. Faktor pertama (K) yang terdiri ata empat taraf yaitu k1= 0,5 g/l. K2= 1,5 g/l, k3= 2,5 g/l, dan k4= 3,5 g/l. Faktor kedua waktu (W) yang terdiri atas empat taraf w1= 20 HST, w2= 40 HST, w3 20-40 HST dan w4= 20,40, dan 60 HST. Secara mandiri konsentrasi pupuk kalium sulfat (K2SO4) dan waktu pengaplikasian tidak berpengaruh terhadap jumlah umbi pertanaman, bobot umbi pertanaman, jumlah umbi per plot, bobot umbi per plot, akan tetapi berpengaruh terhadap bobot umbi berdasarkan grade.  Kata kunci: kentang, benih, K2SO4, dan waktu pengaplikasian.
KEMELIMPAHAN GULMA GULMA PADI SAWAH (Oryza sativa L.) PADA KETINGGIAN DAN SISTEM TANAM YANG BERBEDA Jenal Mutakin
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 5, No 1 (2020): JAGROS : JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN SAINS (JOURNAL OF AGROTECHNOLOGY AND SCIENCE)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v5i1.1105

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian tempat dan sistem tanam terhadap kelimpahan gulma  padi sawah pergolongan di kabupaten Garut dengan menggunakan metode survai yang dilakukan pada dua ketinggian (T) yaitu t1 dataran rendah dan t2 dataran tinggi pada dua sistem tanam (S) yaitu; s1 sistem tanam  Sistem of Rice Intensification (S.R.I) dan s2 sistem tanam konvesional. masing- masing diulang 6 kali. data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan mengunakan ANOVA dan jika terjadi pengaruh nyata dilakukan uji lanjut LSD pada taraf 5%.  Hasil penelitian diketahui terjadi interaksi antara  ketinggian tempat dan sistem tanam terhadap kelimpahan gulma padi sawah, pada kelimpahan spesies gulma golongan berdaun lebar, spesies gulma golongan berdaun sempit, populasi gulma berdaun sempit. Kombinasi  dataran rendah dan sistem tanam konvensional (t1s2) nenunjukkan rata-rata spesies gulma tertingi, kombinasi dataran tinggi dan sistem tanam konvensional (t2s2) menunjukkan rata-rata golongan gulma  berdaun sempit tertinggi dan kombinasi dataran rendah dan sistem tanam S.R.I (t1s1) menunjukkan rata-rata populasi golongan gulma berdaun sempit tertinggi.    Kata Kunci : gulma, kelimpahan, ketinggian,  padi sawah,  sistem tanam,
SURVEI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN MENGGUNAKAN METODE UNIT LAHAN DI KECAMATAN CIBATU, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT Ardli Swardana; Rama Januar; Arifin Mansyur; Fauzi Ismail; Resta Ginanjar
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 5, No 1 (2020): JAGROS : JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN SAINS (JOURNAL OF AGROTECHNOLOGY AND SCIENCE)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v5i1.1107

Abstract

Perubahan penggunaan lahan merupakan fenomena yang banyak terjadi di berbagai tempat. Salah satu faktor pemicunya adalah adanya kebutuhan lahan. Kecamatan Cibatu merupakan bagian dari Kabupaten Garut dimana diduga terdapat kondisi perubahan penggunaan lahan. Penelitian dilakukan pada Bulan  September – November 2020 yang berlokasi di seluruh area Kecamatan Cibatu. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode analisis spasial dan metode survey. Metode analisis spasial yang digunakan adalah tumpang susun data spasial, sedangkan metode survey yang digunakan adalah groundcheck. Metode analisis spasial digunakan untuk menyusun unit-unit lahan untuk memudahkan pengambilan sampel. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 21 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan penggunaan lahan sawah di Kecamatan Cibatu dari sawah menjadi permukiman. Dari 21 sampel lokasi yang disurvey, hanya 1 sampel yang teridentifikasi telah terjadi perubahan penggunaan lahan. Hal ini dapat dikatakan bahwa laju perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Cibatu tidak signifikan. Selain itu, metode unit lahan mampu digunakan untuk mempermudah penentuan sampel untuk identifikasi perubahan penggunaan lahan. Kata Kunci : Perubahan Penggunaan Lahan, Survei, Unit Lahan
APLIKASI LAMA PERENDAMAN BENIH DENGAN POC DAN SISTEM TANAM BENIH LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa L.) KULTIVAR CIHERANG Surya Nurhakim Dwi Putra; Jenal Mutakin; Resti Fajarfika
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 5, No 1 (2020): JAGROS : JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN SAINS (JOURNAL OF AGROTECHNOLOGY AND SCIENCE)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v5i1.1108

Abstract

Pupuk organik cair mengandung unsur hara makro dan mikro, serta mikroorganisme yang bermanfaat untuk tanaman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman benih dalam pupuk organik cair dan sistem tanam benih langsung yang memberikan pengaruh tertinggi terhadap pertumbuhan dan hasil padi kultivar Ciherang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 4 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah lama perendaman benih dalam pupuk organik cair (P) dengan 4 taraf (12, 24, 36, dan 48 jam). Faktor kedua yaitu sistem tanam benih langsung (T) terdiri atas 3 taraf (3, 6, dan 9 benih).  Data dianalisis menggunakan Uji F, apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara lama perendaman benih dalam pupuk organik cair dan sistem tanam benih langsung terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi kultivar Ciherang. Secara mandiri, lama perendaman dalam pupuk organik cair 36 jam dan sistem tanam benih langsung tabela 6 berpengaruh paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil kultivar Ciherang, yaitu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, jumlah anakan per rumpun, jumlah malai per rumpun, bobot gabah kering panen per rumpun, hasil gabah kering panen per plot, bobot gabah kering giling per rumpun, dan hasil gabah kering giling per plot.  Kata kunci : Ciherang, padi, pupuk, tabela, perendaman
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH AKAR DAN Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK VANILI (Vanilla planifolia Andrews) Saepudin .; Dadi Nurdiana; Hanny Hidayati Nafi’ah
JAGROS : Jurnal Agroteknologi dan Sains (Journal of Agrotechnology Science) Vol 5, No 1 (2020): JAGROS : JURNAL AGROTEKNOLOGI DAN SAINS (JOURNAL OF AGROTECHNOLOGY AND SCIENCE)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jagros.v5i1.1100

Abstract

Budidaya tanaman vanili (Vanilla planifolia Andrews) pada umumnya diperbanyak secara vegetatif yaitu dengan setek batang, namun kemampuan untuk tumbuh masih sangat rendah maka diperlukan perlakuan khusus seperti pengaplikasian ZPT maupun pupuk yang dapat memacu pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi dan pengaruh mandiri antara pengaruh berbagai konsentrasi zat pengatur tumbuh akar dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) terhadap pertumbuhan setek vanili. Percobaan dilaksanakan di Kp. Citomo, Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 4x4 dengan 2 kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi ZPT Rootone F, yaitu: z1 = 0 mg/ 1,5 ml air (kontrol),  z2 = 50 mg/ 1,5 ml air, z3 = 100 mg/ 1,5 ml air, z4 = 150 mg/ 1,5 ml air. Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk PGPR (P), yaitu:  p1 = 0 ml/L (kontrol), p2 = 5 ml/L, p3 = 10 ml/L, p4, = 15 ml/L. Tidak terjadi interaksi antara pengaruh berbagai konsentrasi zat pengatur tumbuh akar dan (PGPR) terhadap parameter pengamatan. Secara mandiri perlakuan zat pengatur tumbuh Rootone F z3= 100 mg/ 1,5 ml air dan PGPR p4 = 15 ml/L memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter pengamatan jumlah akar, panjang akar, panjang tunas, luas daun, berat segar setek, dan berat kering setek.

Page 1 of 1 | Total Record : 6