cover
Contact Name
Indra Setia Bakti
Contact Email
indrasetiabakti@unimal.ac.id
Phone
+6285261340228
Journal Mail Official
jspm@unimal.ac.id
Editorial Address
Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Kampus Bukit Indah Jln. Sumatera No.8, Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, Prov. Aceh, Indonesia
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM)
ISSN : -     EISSN : 27471292     DOI : 10.29103/jspm
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) is an open access, and peer-reviewed journal. Our main goal is to disseminate current and original articles from researchers and practitioners on various contemporary social and political issues: 1) inclusive education, 2) sustainable development, 3) conflict and peace building, 4) elite and social movement, 5) gender politics and identity, 6) digital society and disruption, 7) civil society, 8) e-commerce and new market, 9) community development, 10) politics, government, and public policy, 11) media and social transformation, 12) democracy, globalization, radicalism, and terrorism, 13) local culture, 14) lifestyle and consumerism, 15) revolution of industry 4.0
Articles 121 Documents
HABITUS PEMBALAK LIAR PADA MASYARAKAT KETAMBE KABUPATEN ACEH TENGGARA Al Bahri, Muhammad; Nirzalin, Nirzalin
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 1 (2020): Karakter Bangsa dalam Era Revolusi Industri 4.0
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i1.3011

Abstract

This research discuss about the “Illegal Logging Habitus in Ketambe Community, Aceh Tenggara District”. The purpose of this research is to know and understand how illegal logging practices, the process of socializing illegal logging habits and why illegal logging practices are still carried out even though the community already knows the risks will have implications for natural disasters. This research was conducted in Ketambe District, Aceh Tenggara District, Aceh Province. This study uses the Habitus theory developed by Pierre Bourdieu. This study used a qualitative descriptive approach, the data in this study were collected through observation, interviews, and documentation. The results of this study explain that the practice of illegal logging in Ketambe Subdistrict, Aceh Tenggara District is carried out systematically by timber shopkeepers who have the capital and strategic positions as figures in society and their relationships with unscrupulous state apparatus and provide gratification to these State officials in order to maintain their business. in the logging sector. The socialization of habitus to illegal logging in the ketambe community through transformation results from empirical experiences by being heard, shown, and taught to act so that in order to survive, they are taught with explanations of how to act as loggers. As well as the motive that encourages people to continue to carry out illegal logging actions is a pragmatic perspective about obtaining economic benefits in a short time coupled with very limited decent work opportunities so that it encourages the action to continue continuously so that they can survive in the era of modernization and globalization which is all complexABSTRAKPenelitian ini mengkaji tentang “Habitus Pembalakan Liar pada Masyarakat Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara”. Tujuan studi ini adalah mengetahui dan memahami praktik pembalakan liar, proses sosialisasi habitus pembalakan liar, dan alasan praktik ini tetap dilakukan meskipun diketahui resikonya akan berimplikasi pada bencana alam. Penelitian dilakukan di Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara. Studi ini menggunakan teori habitus yang dikembangkan oleh Pierre Bourdieu. Pendekatan penelitian yaitu deskriptif kualitatif, dimana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa praktik pembalakan liar di Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara dilakukan secara sistematis oleh para toke kayu yang memiliki modal. Mereka memiliki posisi sosial yang strategis sebagai tokoh masyarakat dan memiliki relasi dengan oknum aparatur negara. Gratifikasi diberikan kepada oknum aparatur negara agar dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Sosialisasi habitus pembalak liar pada masyarakat Ketambe melalui transformasi hasil dari pengalaman empiris dengan cara diperdengarkan, diperlihatkan, dan diajarkan untuk bertindak sehingga agar bisa bertahan hidup maka mereka diajarkan dengan penjelasan-penjelasan tentang bagaimana cara untuk bertindak sebagai pembalak. Motif yang mendorong masyarakat untuk tetap melakukan tindakan pembalakan liar bersifat pragmatis yaitu memperoleh keuntungan ekonomi dalam waktu singkat ditambah dengan keterbatasan lapangan pekerjaan sehingga hal tersebut mendorong tindakan tersebut tetap berlangsung secara terus-menerus
HABITUS PEMBALAK LIAR PADA MASYARAKAT KETAMBE KABUPATEN ACEH TENGGARA Muhammad Al Bahri; Nirzalin Nirzalin
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 1 (2020): Karakter Bangsa dalam Era Revolusi Industri 4.0
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i1.3011

Abstract

This research discuss about the “Illegal Logging Habitus in Ketambe Community, Aceh Tenggara District”. The purpose of this research is to know and understand how illegal logging practices, the process of socializing illegal logging habits and why illegal logging practices are still carried out even though the community already knows the risks will have implications for natural disasters. This research was conducted in Ketambe District, Aceh Tenggara District, Aceh Province. This study uses the Habitus theory developed by Pierre Bourdieu. This study used a qualitative descriptive approach, the data in this study were collected through observation, interviews, and documentation. The results of this study explain that the practice of illegal logging in Ketambe Subdistrict, Aceh Tenggara District is carried out systematically by timber shopkeepers who have the capital and strategic positions as figures in society and their relationships with unscrupulous state apparatus and provide gratification to these State officials in order to maintain their business. in the logging sector. The socialization of habitus to illegal logging in the ketambe community through transformation results from empirical experiences by being heard, shown, and taught to act so that in order to survive, they are taught with explanations of how to act as loggers. As well as the motive that encourages people to continue to carry out illegal logging actions is a pragmatic perspective about obtaining economic benefits in a short time coupled with very limited decent work opportunities so that it encourages the action to continue continuously so that they can survive in the era of modernization and globalization which is all complexABSTRAKPenelitian ini mengkaji tentang “Habitus Pembalakan Liar pada Masyarakat Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara”. Tujuan studi ini adalah mengetahui dan memahami praktik pembalakan liar, proses sosialisasi habitus pembalakan liar, dan alasan praktik ini tetap dilakukan meskipun diketahui resikonya akan berimplikasi pada bencana alam. Penelitian dilakukan di Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara. Studi ini menggunakan teori habitus yang dikembangkan oleh Pierre Bourdieu. Pendekatan penelitian yaitu deskriptif kualitatif, dimana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa praktik pembalakan liar di Kecamatan Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara dilakukan secara sistematis oleh para toke kayu yang memiliki modal. Mereka memiliki posisi sosial yang strategis sebagai tokoh masyarakat dan memiliki relasi dengan oknum aparatur negara. Gratifikasi diberikan kepada oknum aparatur negara agar dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Sosialisasi habitus pembalak liar pada masyarakat Ketambe melalui transformasi hasil dari pengalaman empiris dengan cara diperdengarkan, diperlihatkan, dan diajarkan untuk bertindak sehingga agar bisa bertahan hidup maka mereka diajarkan dengan penjelasan-penjelasan tentang bagaimana cara untuk bertindak sebagai pembalak. Motif yang mendorong masyarakat untuk tetap melakukan tindakan pembalakan liar bersifat pragmatis yaitu memperoleh keuntungan ekonomi dalam waktu singkat ditambah dengan keterbatasan lapangan pekerjaan sehingga hal tersebut mendorong tindakan tersebut tetap berlangsung secara terus-menerus
PERWUJUDAN INDUSTRI PARIWISATA 4.0 MELALUI IMPLEMENTASI DIGITAL TOURISM DI KOTA LHOKSEUMAWE Sufi, Sufi; Sabri, Julian
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 1 (2020): Karakter Bangsa dalam Era Revolusi Industri 4.0
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i1.3015

Abstract

The application of information technology in the era of the Industrial Revolution 4.0 has provided great convenience and impact on various sectors of life in a country, including the ease of promoting tourism. One of the topic that is developing in the world of modern tourism is digital tourism. The use of digital technology is one of the methods developed by the Ministry of Tourism in promoting tourism in Indonesia. This study produces an outcome regarding the implementation of local government policies in the tourism sector in Lhokseumawe City and the strategies used in promoting tourism towards the tourism era 4.0. Data collection techniques in this study by making observations (observations), interviews (interviews), and documentation. Meanwhile, data analysis techniques are carried out through data reduction, data presentation, and drawing conclusions / verification. It is hoped that the Lhokseumawe City government will cooperate with all elements of tourism actors, both private and public, so that every policy can run well and the benefits of tourism can be felt by all people.ABSTRAKPenerapan teknologi informasi dalam era Revolusi Industri 4.0 telah memberikan kemudahan dan dampak yang sangat besar bagi berbagai sektor kehidupan dalam sebuah negara, termasuk kemudahan dalam mempromosikan pariwisata. Salah satu topik yang berkembang dalam dunia pariwisata modern adalah digital tourism. Pemanfaatan teknologi digital ini merupakan salah satu metode yan gdikembangkan oleh Kementerian Pariwisata dalam mempromosikan pariwisata di Indonesia. Penelitian ini menghasilkan luaran tentang implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam bidang pariwisata di Kota Lhokseumawe dan strategi yang digunakan dalam mempromosikan pariwisata menuju era pariwisata 4.0. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan pengamatan (observasi), wawancara (interview), dan dokumentasi. Sementara teknik analisa data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Diharapkan kepada pemerintah Kota Lhokseumawe agar bekerjasama dengan semua elemen pelaku pariwisata baik itu pihak swasta maupun masyarakat agar setiap kebijakan dapat berjalan dengan baik dan manfaat pariwisata dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat.
PERWUJUDAN INDUSTRI PARIWISATA 4.0 MELALUI IMPLEMENTASI DIGITAL TOURISM DI KOTA LHOKSEUMAWE Sufi Sufi; Julian Sabri
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 1 (2020): Karakter Bangsa dalam Era Revolusi Industri 4.0
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i1.3015

Abstract

The application of information technology in the era of the Industrial Revolution 4.0 has provided great convenience and impact on various sectors of life in a country, including the ease of promoting tourism. One of the topic that is developing in the world of modern tourism is digital tourism. The use of digital technology is one of the methods developed by the Ministry of Tourism in promoting tourism in Indonesia. This study produces an outcome regarding the implementation of local government policies in the tourism sector in Lhokseumawe City and the strategies used in promoting tourism towards the tourism era 4.0. Data collection techniques in this study by making observations (observations), interviews (interviews), and documentation. Meanwhile, data analysis techniques are carried out through data reduction, data presentation, and drawing conclusions / verification. It is hoped that the Lhokseumawe City government will cooperate with all elements of tourism actors, both private and public, so that every policy can run well and the benefits of tourism can be felt by all people.ABSTRAKPenerapan teknologi informasi dalam era Revolusi Industri 4.0 telah memberikan kemudahan dan dampak yang sangat besar bagi berbagai sektor kehidupan dalam sebuah negara, termasuk kemudahan dalam mempromosikan pariwisata. Salah satu topik yang berkembang dalam dunia pariwisata modern adalah digital tourism. Pemanfaatan teknologi digital ini merupakan salah satu metode yan gdikembangkan oleh Kementerian Pariwisata dalam mempromosikan pariwisata di Indonesia. Penelitian ini menghasilkan luaran tentang implementasi kebijakan Pemerintah Daerah dalam bidang pariwisata di Kota Lhokseumawe dan strategi yang digunakan dalam mempromosikan pariwisata menuju era pariwisata 4.0. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan pengamatan (observasi), wawancara (interview), dan dokumentasi. Sementara teknik analisa data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Diharapkan kepada pemerintah Kota Lhokseumawe agar bekerjasama dengan semua elemen pelaku pariwisata baik itu pihak swasta maupun masyarakat agar setiap kebijakan dapat berjalan dengan baik dan manfaat pariwisata dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat.
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGURANGI PERILAKU MENYIMPANG SISWA DI SMA NEGERI 2 LHOKSEUMAWE Marliah, A; Nazaruddin, M; Akmal, M
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 1 (2020): Karakter Bangsa dalam Era Revolusi Industri 4.0
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i1.3020

Abstract

This study focuses on two discussions. First, to describe the application of character education at SMA Negeri 2 Lhokseumawe. Second, to describe the obstacles in the application of character education so that it is not effective in overcoming student deviant behavior. By using a qualitative approach, this study comes to an understanding that the implementation of character education in SMA Negeri 2 Lhokseumawe is carried out through several strategies, including: a). providing outreach to teachers; b). preparation of syllabus and lesson plans based on character education; c). integrating and applying values in the teaching and learning process in the classroom; d) creating a school culture; e) habituation; and f) teacher exemplary. The implementation of character education in order to reduce students' deviant behavior has not been optimal because it faces a number of obstacles, such as a) minimal family contribution; b) inconsistency of values and norms at school and outside school; and c) teachers' difficulties in adapting to curriculum changes. In addition, the definition of deviant behavior and social dysfunction has so far only relied on "blaming deviant individual behavior", but ignores problems at the school structure level that can lead students to deviant behavior and anomie states. ABSTRAKStudi ini berfokus pada dua hal. Pertama melihat penerapan pendidikan karakter di SMA Negeri 2 Lhokseumawe. Kedua, menggambarkan hambatan dalam penerapan pendidikan karakter sehingga tidak efektif dalam mengatasi perilaku menyimpang siswa. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, studi ini sampai pada pemahaman bahwa penerapan pendidikan karakter di SMA Negeri 2 Lhokseumawe dilakukan melalui beberapa strategi, diantaranya: a). pemberian sosialisasi kepada guru; b). penyusunan Silabus dan RPP yang berbasis pendidikan karakter; c). pengintegrasian dan penerapan nilai-nilai dalam proses belajar mengajar di kelas; d) penciptaan budaya sekolah; e) pembiasaan; dan f) keteladanan guru. Penerapan pendidikan karakter dalam rangka mengurangi perilaku menyimpang siswa belum berjalan optimal karena menghadapi sejumlah kendala, seperti a) minimnya kontribusi keluarga; b) inkonsistensi nilai dan norma di sekolah dan di luar sekolah; dan c) kesulitan guru beradaptasi dengan perubahan kurikulum. Selain itu, pendefinisian perilaku menyimpang dan disfungsi sosial selama ini hanya bertumpu pada “menyalahkan perilaku individu yang menyimpang”, tetapi mengabaikan masalah pada level struktur sekolah yang dapat mendorong siswa ke arah perilaku menyimpang dan keadaan anomie.
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGURANGI PERILAKU MENYIMPANG SISWA DI SMA NEGERI 2 LHOKSEUMAWE A Marliah; M Nazaruddin; M Akmal
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 1 (2020): Karakter Bangsa dalam Era Revolusi Industri 4.0
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i1.3020

Abstract

This study focuses on two discussions. First, to describe the application of character education at SMA Negeri 2 Lhokseumawe. Second, to describe the obstacles in the application of character education so that it is not effective in overcoming student deviant behavior. By using a qualitative approach, this study comes to an understanding that the implementation of character education in SMA Negeri 2 Lhokseumawe is carried out through several strategies, including: a). providing outreach to teachers; b). preparation of syllabus and lesson plans based on character education; c). integrating and applying values in the teaching and learning process in the classroom; d) creating a school culture; e) habituation; and f) teacher exemplary. The implementation of character education in order to reduce students' deviant behavior has not been optimal because it faces a number of obstacles, such as a) minimal family contribution; b) inconsistency of values and norms at school and outside school; and c) teachers' difficulties in adapting to curriculum changes. In addition, the definition of deviant behavior and social dysfunction has so far only relied on "blaming deviant individual behavior", but ignores problems at the school structure level that can lead students to deviant behavior and anomie states. ABSTRAKStudi ini berfokus pada dua hal. Pertama melihat penerapan pendidikan karakter di SMA Negeri 2 Lhokseumawe. Kedua, menggambarkan hambatan dalam penerapan pendidikan karakter sehingga tidak efektif dalam mengatasi perilaku menyimpang siswa. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, studi ini sampai pada pemahaman bahwa penerapan pendidikan karakter di SMA Negeri 2 Lhokseumawe dilakukan melalui beberapa strategi, diantaranya: a). pemberian sosialisasi kepada guru; b). penyusunan Silabus dan RPP yang berbasis pendidikan karakter; c). pengintegrasian dan penerapan nilai-nilai dalam proses belajar mengajar di kelas; d) penciptaan budaya sekolah; e) pembiasaan; dan f) keteladanan guru. Penerapan pendidikan karakter dalam rangka mengurangi perilaku menyimpang siswa belum berjalan optimal karena menghadapi sejumlah kendala, seperti a) minimnya kontribusi keluarga; b) inkonsistensi nilai dan norma di sekolah dan di luar sekolah; dan c) kesulitan guru beradaptasi dengan perubahan kurikulum. Selain itu, pendefinisian perilaku menyimpang dan disfungsi sosial selama ini hanya bertumpu pada “menyalahkan perilaku individu yang menyimpang”, tetapi mengabaikan masalah pada level struktur sekolah yang dapat mendorong siswa ke arah perilaku menyimpang dan keadaan anomie.
POLA PARENTING DAN PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 6 KABUPATEN BIREUEN Adam, Zuraida; Suadi, Suadi; Nurdin, Abidin
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 1 (2020): Karakter Bangsa dalam Era Revolusi Industri 4.0
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i1.3021

Abstract

This study describes the implementation of the parenting program and looks at the changes in the character of students after the implementation of the parenting program at SD Negeri 6 Bireuen. Researchers used a qualitative approach with data collection techniques including interviews, observation, and documentation. Research informants consisted of school officials, teachers, parents, school committees, and students. The results showed that the parenting program implemented at SD Negeri 6 Bireuen was running well by involving a socialization scheme, namely externalization, objectivation, and internalization of values and norms in the context of building student character. Changes in children's character are marked by changes in their daily attitudes that have become a habit. The values of character education that have been successfully implemented include religious values, discipline, responsibility, love for the environment, and honesty. ABSTRAKPenelitian ini menggambarkan pelaksanaan pola parenting dan melihat sejauh mana perubahan karakter siswa setelah penerapan program parenting di SD Negeri 6 Kabupaten Bireuen. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri atas pejabat sekolah, guru, orang tua, komite sekolah, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program parenting yang dilaksanakan di SD Negeri 6 Bireuen berjalan baik dengan melibatkan skema sosialisasi yaitu eksternalisasi, obyektivasi, dan internalisasi nilai dan norma dalam rangka pembentukan karakter siswa. Perubahan karakter pada anak ditandai dengan perubahan sikap sehari-hari yang mulai menjadi suatu kebiasaan. Adapun nilai pendidikan karakter yang berhasil diterapkan diantaranya nilai religius, disiplin, tanggung jawab, cinta lingkungan, dan kejujuran.
POLA PARENTING DAN PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 6 KABUPATEN BIREUEN Zuraida Adam; Suadi Suadi; Abidin Nurdin
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 1 (2020): Karakter Bangsa dalam Era Revolusi Industri 4.0
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i1.3021

Abstract

This study describes the implementation of the parenting program and looks at the changes in the character of students after the implementation of the parenting program at SD Negeri 6 Bireuen. Researchers used a qualitative approach with data collection techniques including interviews, observation, and documentation. Research informants consisted of school officials, teachers, parents, school committees, and students. The results showed that the parenting program implemented at SD Negeri 6 Bireuen was running well by involving a socialization scheme, namely externalization, objectivation, and internalization of values and norms in the context of building student character. Changes in children's character are marked by changes in their daily attitudes that have become a habit. The values of character education that have been successfully implemented include religious values, discipline, responsibility, love for the environment, and honesty. ABSTRAKPenelitian ini menggambarkan pelaksanaan pola parenting dan melihat sejauh mana perubahan karakter siswa setelah penerapan program parenting di SD Negeri 6 Kabupaten Bireuen. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri atas pejabat sekolah, guru, orang tua, komite sekolah, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program parenting yang dilaksanakan di SD Negeri 6 Bireuen berjalan baik dengan melibatkan skema sosialisasi yaitu eksternalisasi, obyektivasi, dan internalisasi nilai dan norma dalam rangka pembentukan karakter siswa. Perubahan karakter pada anak ditandai dengan perubahan sikap sehari-hari yang mulai menjadi suatu kebiasaan. Adapun nilai pendidikan karakter yang berhasil diterapkan diantaranya nilai religius, disiplin, tanggung jawab, cinta lingkungan, dan kejujuran.
Partisipasi Pria dalam Program Keluarga Berencana di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Rahnayanti, Novika; Abubakar, Muhammad Bin; Akmal, M.
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 1 (2020): Karakter Bangsa dalam Era Revolusi Industri 4.0
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i1.3022

Abstract

Participation rate of men in the use of contraceptionon in Banda Sakti district Kota Lhokseumawe is still very low, at only 0,005%, it’s under the national target of 5%. The purpose of this study was to determine the factors associated with men's participation in family planning in the working area of Banda Sakti District. This type of research was observational with a cross-sectional approach in 20 juli 2020 - 8 Agustus 2020, using a questionnaire on 66 respondents.This research was using simple random sampling technic.The result showed that there were 27,3% of respondents who participated in family planning (25,8% condoms and 1,5% vasectomy) and 72,7% of respondents not participated in family planning. Based on the result of this research, there was significant correlation between quality of service (p value = 0,003, OR = 11,200), knowledge (p value = 0,009, OR =14,385) and social culture (p = 0,000, RO= 13,300) with male participation in family planning. there was no correlation between Sosio Demografi (Education, Income and Number Children ) and  Access to Family Planning services with male participation in family planning.It is recommended for managers of family planning program in district Banda Sakti to able to provide more intensive counseling, increasing socialization of equality, so the participation of men in the Family Planning Program is no longer considered something which is taboo or embarrassing and improving cooperation across sector.ABSTRAKPartisipasi pria dalam program keluarga berencana khususnya penggunaan kontrasepsi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe masih sangat rendah yaitu 0,005%, hal ini masih jauh dari target nasional sebesar 5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi pria dalam mengikuti Keluarga Berencana (akseptor kondom dan MOP) di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Jenis penelitian ini berupa observasional dengan metode pendekatan cross-sectional yang dilaksanakan tanggal 20 juli 2020 sampai 8 Agustus 2020, menggunakan kuesioner pada 66 responden, dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkkan bahwa ada 27,3% responden yang ikutserta dalam keluarga Berencana dimana 25,8% menggunakan kontrasepsi kondom dan 1,5% menggunakan kontrasepsi vasektomi/MOP, sedangkan responden yang tidak menggunakan kontrasepsi sebanyak 72,7%, serta adanya hubungan yang bermakna antara faktor kualitas pelayanan (p value = 0,003, OR = 11,200), pengetahuan (p value = 0,009, OR =14,385) dan budaya (p = 0,000, RO= 13,300) dengan keikutsertaan pria dalam keluarga berencana. Tidak ada hubungan bermakna antara sosio demografi (pendidikan, pendapatan dan jumlah anak ) dan akses pelayanan dengan keikutsertaan pria dalam ber-KB di Kecamatan Banda Sakti Kota lhokseumawe.Disarankan untuk pengelola KB di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe untuk memberikan penyuluhan yang lebih intensif, meningkatkan sosialisasi tentang kesetaraan, sehingga keikutsertaan laki-laki dalam Program KB  tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang tabu atau memalukan dan meningkatkan kerjasama lintas sektor
Partisipasi Pria dalam Program Keluarga Berencana di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Novika Rahnayanti; Muhammad Bin Abubakar; M. Akmal
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 1, No 1 (2020): Karakter Bangsa dalam Era Revolusi Industri 4.0
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v1i1.3022

Abstract

Participation rate of men in the use of contraceptionon in Banda Sakti district Kota Lhokseumawe is still very low, at only 0,005%, it’s under the national target of 5%. The purpose of this study was to determine the factors associated with men's participation in family planning in the working area of Banda Sakti District. This type of research was observational with a cross-sectional approach in 20 juli 2020 - 8 Agustus 2020, using a questionnaire on 66 respondents.This research was using simple random sampling technic.The result showed that there were 27,3% of respondents who participated in family planning (25,8% condoms and 1,5% vasectomy) and 72,7% of respondents not participated in family planning. Based on the result of this research, there was significant correlation between quality of service (p value = 0,003, OR = 11,200), knowledge (p value = 0,009, OR =14,385) and social culture (p = 0,000, RO= 13,300) with male participation in family planning. there was no correlation between Sosio Demografi (Education, Income and Number Children ) and  Access to Family Planning services with male participation in family planning.It is recommended for managers of family planning program in district Banda Sakti to able to provide more intensive counseling, increasing socialization of equality, so the participation of men in the Family Planning Program is no longer considered something which is taboo or embarrassing and improving cooperation across sector.ABSTRAKPartisipasi pria dalam program keluarga berencana khususnya penggunaan kontrasepsi di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe masih sangat rendah yaitu 0,005%, hal ini masih jauh dari target nasional sebesar 5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi pria dalam mengikuti Keluarga Berencana (akseptor kondom dan MOP) di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Jenis penelitian ini berupa observasional dengan metode pendekatan cross-sectional yang dilaksanakan tanggal 20 juli 2020 sampai 8 Agustus 2020, menggunakan kuesioner pada 66 responden, dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkkan bahwa ada 27,3% responden yang ikutserta dalam keluarga Berencana dimana 25,8% menggunakan kontrasepsi kondom dan 1,5% menggunakan kontrasepsi vasektomi/MOP, sedangkan responden yang tidak menggunakan kontrasepsi sebanyak 72,7%, serta adanya hubungan yang bermakna antara faktor kualitas pelayanan (p value = 0,003, OR = 11,200), pengetahuan (p value = 0,009, OR =14,385) dan budaya (p = 0,000, RO= 13,300) dengan keikutsertaan pria dalam keluarga berencana. Tidak ada hubungan bermakna antara sosio demografi (pendidikan, pendapatan dan jumlah anak ) dan akses pelayanan dengan keikutsertaan pria dalam ber-KB di Kecamatan Banda Sakti Kota lhokseumawe.Disarankan untuk pengelola KB di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe untuk memberikan penyuluhan yang lebih intensif, meningkatkan sosialisasi tentang kesetaraan, sehingga keikutsertaan laki-laki dalam Program KB  tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang tabu atau memalukan dan meningkatkan kerjasama lintas sektor

Page 1 of 13 | Total Record : 121