cover
Contact Name
Indra Setia Bakti
Contact Email
indrasetiabakti@unimal.ac.id
Phone
+6285261340228
Journal Mail Official
jspm@unimal.ac.id
Editorial Address
Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Kampus Bukit Indah Jln. Sumatera No.8, Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, Prov. Aceh, Indonesia
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM)
ISSN : -     EISSN : 27471292     DOI : 10.29103/jspm
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) is an open access, and peer-reviewed journal. Our main goal is to disseminate current and original articles from researchers and practitioners on various contemporary social and political issues: 1) inclusive education, 2) sustainable development, 3) conflict and peace building, 4) elite and social movement, 5) gender politics and identity, 6) digital society and disruption, 7) civil society, 8) e-commerce and new market, 9) community development, 10) politics, government, and public policy, 11) media and social transformation, 12) democracy, globalization, radicalism, and terrorism, 13) local culture, 14) lifestyle and consumerism, 15) revolution of industry 4.0
Articles 151 Documents
Google Classroom as Educational Communication Media (Study at SMA Negeri 2 Percontohan Karang Baru) Mulyana, Afriani Eka; Candrasari, Ratri
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.5037

Abstract

This study aims to determine the role of Google Classroom as an alternative media in SMA Negeri 2 Percontohan Karang Baru. Google Classroom is an example of new media that is now widely used in education. This Google Classroom also has many features that make it easier for users to carry out the learning process even though it is not face-to-face. Teachers and students who use Google Classroom also find it helpful to have features that make the learning process easier at SMA Negeri 2 Percontohan. This study used a descriptive qualitative approach, with research data collected through observation, semi-structured interviews with several informants, and documentation. At SMA Negeri 2 Percontohan, teachers play an active role in the establishment f an effective communication process during the learning process. The results showed that the use of Google Classroom in SMA Negeri 2 Percontohan Karang Baru had a positive impact and was quite effective. Both teachers and students admit that it is not too difficult to use Google Classroom as beginners. Teachers and students also feel helped to do online learning with this Google Classroom. The features in Google Classroom are also easy to use.  ABSTRAKPenelitian ini bertujuan menggambarkan peran Google Classroom sebagai media alternatif pada SMA Negeri 2 Percontohan Karang Baru. Google Classroom merupakan salah satu contoh new media yang sekarang banyak dipergunakan dalam pendidikan. Google Classroom memiliki banyak fitur yang memudahkan pengguna dalam melakukan proses pembelajaran walaupun tidak melalui tatap muka secara langsung. Guru dan murid yang menggunakan Google Classroom juga merasa terbantu dengan adanya fitur yang memudahkan proses pembelajaran di SMA Negeri 2 Percontohan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dimana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Temuan lapangan yaitu para guru di SMA Negeri 2 Percontohan berperan aktif dalam terjalinnya proses komunikasi yang efektif selama proses pembelajaran. Penggunaan Google Classroom di SMA negeri 2 Percontohan Karang Baru memiliki dampak positif dan cukup efektif. Selama proses pembelajaran guru dan siswa sama-sama mengaku bahwa tidak terlalu sulit dalam menggunakan Google Classroom ini sebagai pemula. Guru dan siswa juga merasa terbantu melakukan pembelajaran secara daring dengan adanya Google Classroom. Fitur-fitur yang ada pada Google Classroom juga mudah digunakan.
Employee Performance Improvement through Additional Employee Income (TPP) at the Sentajo Raya District, Kuantan Singingi Regency, Riau Province Sari, Febri Eka; Zulkarnaini, Zulkarnaini
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.5068

Abstract

The Kuantan Singingi Regency Government has issued a Regent Regulation regarding Additional Employee Income (TPP). They hope that the legal product can improve the performance and discipline of the state civil apparatus. This study aims to describe the effectiveness of TPP in supporting employee performance improvement at the Sentajo Raya District office, Kuantan Singingi Regency, Riau Province. We used Mitchell's theory in carrying out the study. According to Mitchell, there are five indicators in measuring employee performance improvement, including quality of work, promptness, initiative, capability, and communication. The research method uses a qualitative approach. The results showed that the TPP positively improved the performance and discipline of employees at the Sentajo Raya District office because the TPP encouraged a clear division of labor. In addition, organizational leaders implement a system of rewards and punishments. Employees who perform well get additional income through the TPP, while employees who perform poorly get a TPP deduction or even get no additional income at all.ABSTRAKPemerintah Kabupaten Kuantan Singingi telah menerbitkan Peraturan Bupati mengenai Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Produk hukum tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan disiplin aparatur sipil negara. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan efektivitas TPP dalam mendukung peningkatan kinerja pegawai di kantor Kecamatan Sentajo Raya, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Para peneliti dalam melaksanakan penelitian menggunakan teori Mitchell di mana indikator kinerja diukur dari lima aspek yang terkait dengan kualitas kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan, dan komunikasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TPP secara positif meningkatkan kinerja dan disiplin pegawai di kantor Kecamatan Sentajo Raya karena TPP mendorong pembagian kerja yang jelas. Selain itu, pimpinan organisasi menerapkan sistem imbalan dan hukuman. Pegawai yang berkinerja baik memperoleh tambahan penghasilan melalui TPP, sedangkan pegawai yang berkinerja buruk memperoleh pemotongan TPP atau bahkan sama sekali tidak memperoleh tambahan penghasilan.
The Effectiveness of a Training Program based on Erikson's Theory in Developing Independence Skills among Students with Learning Disabilities in Jordan Khasawneh, Mohamad Ahmad Saleem
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.4969

Abstract

This study aimed at identifying the effectiveness of a training program based on Erikson's theory in developing independence skills among students with learning disabilities in Jordan. The study population consisted of students with learning disabilities enrolled in resource rooms in public basic schools in Mafraq city for the academic year 2007/2008. The study sample consisted of sixty male and female students from the third, fourth, fifth, and sixth grades in the schools of Mafraq city, who were diagnosed by the resource room teacher as students with LDs. The sample was divided equally into two experimental and control groups. To achieve the objectives of the study, a collective training program was built, and the program included various activities and events carried out by the researcher and the resource room teacher in different ways and methods. The results of the study showed that there were statistically significant differences at (α < 0.05)) in the independence skills between the mean scores of the experimental and control groups on the post-test, and the difference was in favor of the experimental group. The results also showed no statistically significant differences at (α < 0.05)) in independence skills due to the interaction between gender and group variables on the post-test. There are statistically significant differences at (α < 0.05)) in the independence skills between the experimental and control group on the follow-up test, and the differences were in favor of the experimental group. The results were discussed in the light of the theoretical framework of the study and the results of previous studies and research in the field, then a set of educational recommendations and proposed studies were presented.AbstrakPenelitian ini mengidentifikasi efektivitas program pelatihan berdasarkan teori Erikson dalam mengembangkan keterampilan kemandirian di kalangan siswa dengan keterbatasan belajar di Yordania. Populasi terdiri dari siswa berkesulitan belajar yang terdaftar di sekolah dasar umum di kota Mafraq untuk tahun ajaran 2007/2008. Sampel terdiri dari enam puluh siswa laki-laki dan perempuan dari kelas tiga, empat, lima, dan enam yang didiagnosis oleh guru sebagai siswa dengan LDs. Sampel dibagi rata menjadi dua kelompok: eksperimen dan kontrol. Untuk mencapai tujuan penelitian, dibangun program pelatihan kolektif. Program tersebut mencakup berbagai kegiatan dan acara yang dilakukan oleh peneliti dan guru dengan cara dan metode yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan secara statistik pada (α < 0,05) dalam keterampilan kemandirian antara nilai rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada post-test, dan perbedaan itu menguntungkan kelompok eksperimen. Hasil juga menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik pada (α <0,05) dalam keterampilan kemandirian karena interaksi antara variabel gender dan kelompok pada post-test. Ada perbedaan yang signifikan secara statistik pada (α <0,05) dalam keterampilan kemandirian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada tes tindak lanjut, dan perbedaan itu mendukung kelompok eksperimen. Hasilnya dibahas dalam kerangka teoritis studi, hasil studi sebelumnya, dan penelitian di lapangan, kemudian serangkaian rekomendasi pendidikan dan studi yang diusulkan disajikan.
Rapa'i Daboih: Its Background History and Development in North Aceh Azhari, Teuku
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.5077

Abstract

The Indonesian is a nation that is very rich in culture. Rapa’i Daboih is one of the customs and cultures that developed in Acehnese society which demonstrates the magic of the immune dance and is played by 6-8 people in groups. This research is conducted to preserve the Rapa’i Daboih culture and pass it on to the younger generation since it is starting to lose its grip upon the eyes of the Acehnese people. This study aims to explore the background history and development of Rapa’i Daboih in Aceh, how it existed and has grown, up to the current era. The study brings about two main objectives; a) to understand the implementation and procedures of Rapa’i Daboih; b) to study the background history of Rapa’i Daboih and its early development in Aceh, especially in North Aceh. This study was conducted in Ulee Pulo dan Paloh Lada village, two villages in the North Aceh district. The study undertook a conventional qualitative approach method starting with an interview with actors in the subject and followed by observation and documentation of their activities in the field.ABSTRAKIndonesia merupakan bangsa yang sangat kaya akan budaya. Rapa’i Daboih merupakan salah satu adat dan budaya yang berkembang di masyarakat Aceh yang mempertunjukkan kesaktian tarian kebal, dan dimainkan oleh 6-8 orang secara berkelompok. Penelitian ini dilakukan untuk melestarikan budaya Rapa’i Daboih dan mewariskannya kepada generasi muda, karena sudah mulai kehilangan cengkeramannya pada masyarakat Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menggali latar belakang sejarah dan perkembangan Rapa’i Daboih di Aceh, asal muasal munculnya, dan perkembangannya hingga saat ini. Studi ini memiliki dua tujuan utama; a) memahami pelaksanaan dan prosedur Rapa’i Daboih; b) mempelajari latar belakang sejarah Rapa’i Daboih dan awal perkembanganya di Aceh, khususnya di Aceh Utara. Penelitian ini dilakukan di Desa Ulee Pulo dan Paloh Lada, dua desa di Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif konvensional yang diawali dengan wawancara dengan aktor-aktor yang menjadi subjek penelitian dan dilanjutkan dengan observasi dan dokumentasi kegiatan mereka di lapangan.
Cultural Pluralist Perspective: Assessing the Functions of Ethno-Religious Politics in the Philippines Taya, Shamsuddin L; Macasayon, Mocamad M; Lantong, Abdul M; Ali, Abubakar L
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.4766

Abstract

Any general effort to account for the role of ethno-religiosity in the Philippines raises the question of the dominant role ethnoreligious politics has taken. Thus, the purpose of this article is to examine and analyze the role of ethnoreligious politics in the Philippines, using the Cultural Pluralist perspective. To this theory, the melting pot has never eradicated ethnoreligious politics in any given country.  It is divided into three parts. Firstly, it deals with the economic function of ethnoreligious politics in the region. Secondly, it looks into the psychological role of ethnoreligious politics. Lastly, examines the civic role of ethnoreligious politics in the Philippines. As shown in this article, many people in the Philippines have been unified from time to time by ethnoreligious bonds and used politics to secure material goals, to satisfy their psychic needs, and on occasion, to bring about fundamental changes in their civic values. Therefore, it is clearly indicated that ethnoreligious politics serves as a tool in achieving their material desires, psychological needs and recognition of their civic values.AbstrakSetiap upaya umum dalam menjelaskan pengaruh etnoreligiusitas di Filipina menimbulkan pertanyaan mendasar tentang peran dominan yang diambil oleh politik etnoreligius. Dengan demikian, tujuan artikel ini adalah mengkaji dan menganalisis peran politik etnoreligius di Filipina dengan menggunakan perspektif Kultural Pluralis. Menurut teori ini, politik etnoreligius tidak dapat dihapuskan di negara mana pun. Hal ini berhubungan dengan tiga hal pokok. Pertama, berkaitan dengan fungsi ekonomi politik etnoreligius di wilayah tersebut. Kedua, melihat peran psikologis politik etnoreligius. Terakhir, mengkaji peran politik sipil etnoreligius di Filipina. Seperti yang ditunjukkan dalam artikel ini, banyak orang Filipina telah dipersatukan dari waktu ke waktu oleh ikatan etnoreligiusitas dan menggunakan politik etnoreligius untuk mengamankan tujuan material, memenuhi kebutuhan psikis, dan kadangkadang membawa perubahan mendasar dalam nilai-nilai kewarganegaraan mereka. Oleh karena itu, diindikasikan bahwa politik etnoreligius berfungsi sebagai alat untuk mencapai berbagai kepentingan dari para penganutnya.
Strategi Pengrajin Tepas Bambu Gampong Buket Teukuh Kabupaten Bireuen Mempertahankan Keberlangsungan Usaha Iryani, Lisa; Suzanna, Poppy; Sufi, Sufi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.6082

Abstract

Para pengrajin tepas bambu di Gampong Buket Teukuh Kabupaten Bireuen masih menjalan roda usaha mereka secara tradisional. Praktis tidak banyak inovasi yang dilahirkan dari kerajinan tepas bambu, sedangkan modal usaha yang dimiliki sangat terbatas. Minimnya program-program pemberdayaan yang diinisiasi oleh pemerintah daerah dan pemerintah desa terhadap para pengrajin membuat usaha ini jalan di tempat. Penelitian kualitatif ini menggambarkan bahwa selama ini para pengrajin tepas bambu di Gampong Buket Teukuh memiliki strategi dalam mempertahankan keberlangsungan usaha mereka walau minim dukungan pemerintah. Realitasnya mereka membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan para agen. Keberadaan agen membantu para pengrajin mendapatkan modal dalam membeli bahan baku tepas bambu yang dibutuhkan serta memasarkan produk-produk yang dihasilkan ke pasar-pasar pekan di wilayah pantai timur Aceh. Modal sosial ini sudah terjalin lama, bersifat resiprokal, dan dibangun atas dasar rasa saling percaya.
Penyaluran Gas LPG Bersubsidi di Kabupaten Aceh Utara: Kebijakan Pemerintah versus Mekanisme Pasar Sufi, Sufi; Safriana, Riski; Iryani, Lisa
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.5518

Abstract

It is no secret that 3 Kg LPG gas is difficult to access for the underprivileged. These commodities often experience scarcity and price increases at the retail level. In addition, the middle-class group also consumes 3 kg of LPG gas. This study uses a qualitative approach with a descriptive analysis research type. The results showed that 3 Kg LPG gas should be distributed to underprivileged communities who have been recorded with proof of ID cards and family cards. However, there was fraud in the distribution process which caused a scarcity of 3 Kg LPG gas. LPG gas was even sold for more than the highest specified retail price. This commodity is sold freely at retail kiosks in Matangkuli District, North Aceh Regency. Gas prices follow a demand and supply mechanism. The local government is not serious about controlling violations of the gas distribution process for poor families. As a result, market forces beat the policies formulated by the government. ABSTRAKSudah bukan rahasia umum gas LPG 3 Kg sulit diakses oleh masyarakat kurang mampu. Komoditas ini acapkali mengalami kelangkaan dan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran. Selain itu, gas LPG dinikmati pula oleh kelompok kelas menengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gas LPG 3 Kg seharusnya disalurkan kepada masyarakat kurang mampu yang sudah terdata dengan bukti KTP dan KK. Namun terjadi kecurangan baik oleh oknum pihak pangkalan maupun agen yang menyebabkan kelangkaan gas LPG 3 Kg. Gas LPG bahkan dijual melebihi HET (harga eceran tertinggi) yang ditentukan. Komoditas ini dijual bebas di kios-kios eceran di Kecamatan Matangkuli Kabupaten Aceh Utara dengan mengikuti mekanisme permintaan dan penawaran, sementara pemerintah daerah tidak cukup serius mengendalikan pelanggaran proses distribusi gas untuk keluarga miskin. Alhasil kecerdikan pasar selalu bisa melampaui kebijakan-kebijakan yang dirumuskan oleh pemerintah.
Pengaruh Intensitas Kebiasaan Nongkrong terhadap Pembentukan Perilaku Social Climber (Studi pada Mahasiswa Universitas Panca Marga Probolinggo) Mubaroq, Husni; Aisyah, Riza
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.5668

Abstract

The culture of hanging out is currently entertaining among students. The existence of this culture affects the student's lifestyle which encourages the emergence of social climber behavior. The purpose of this study was to determine the effect of hanging out intensity on the formation of social climber behavior. This research was conducted within the scope of Panca Marga University, with a population of all students of Panca Marga University Probolinggo who will be the subject of the sample in the study with a total of 100 students from all faculties at Panca Marga University. This research is in the form of observational and survey research by observing the Intensity of Hanging Out on Social Climber Behavior and using a quantitative approach using explanatory research methods. The data analysis technique in this research is using SPSS 22 software for Windows using simple linear regression analysis. The result of this study is that the intensity of hanging out has a significant effect on the formation of social climber behavior in Panca Marga University students. The higher the intensity of hanging out, the greater the effect on the formation of social climber behavior. In this research, it was also found that the influence of the intensity of hanging out on the formation of social climber behavior is the behavior of updating status by uploading photos of food or drinks by displaying a cafe brand that is quite well known by many Panca Marga University students.ABSTRAKBudaya nongkrong saat ini tengah menjamur di kalangan mahasiswa. Adanya budaya ini berpengaruh terhadap gaya hidup mahasiswa yang mendorong munculnya perilaku social climber. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh intensitas nongkrong terhadap pembentukan perilaku social climber. Penelitian ini dilakukan di lingkup Universitas Panca Marga, dengan populasi seluruh mahasiswa Universitas Panca Marga Probolinggo. Subyek sampel dalam penelitian berjumlah 100 mahasiswa dari semua Fakultas di Universitas Panca Marga.  Riset ini berupa penelitian observasi dan survei dengan mengobservasi intensitas  nongkrong serta menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan metode eksplanatory research. Teknik analisis data pada riset ini dengan menggunakan software SPSS 22 for Windows menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa intensitas nongkrong berpengaruh signifikan terhadap pembentukan perilaku social climber pada mahasiswa Universitas Panca Marga. Semakin tinggi intensitas nongkrong maka akan semakin besar berpengaruh dalam pembentukan perilaku social climber. Di dalam riset ini juga ditemukan bahwa pengaruh dari intensitas nongkrong terhadap pembentukan perilaku social climber adalah perilaku meng-update status dengan mengunggah foto makanan atau minuman dengan menampilkan brand kafe yang cukup terkenal. Perilaku tersebut banyak dilakukan oleh mahasiswa Universitas Panca Marga.
Remaja dan Karaoke Malam Kota Lhokseumawe Kasim, Fajri M.; Lisa, Ema; Yani, Ahmad
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.6084

Abstract

This study examines teenagers and karaoke nights. The purpose of this study was to determine the cause of teenagers going to karaoke nights and the impact of frequent karaoke nights. We used qualitative analysis. The study shows that there are various reasons why teenagers come to karaoke nights. Some of them come from broken home families so the teenager looks for another place outside the home for disappointment. Some teenagers go to karaoke places to look for additional income. They can work as waiters or become singers who are booked by officials or businessmen who have a lot of money. There are even teenagers who become called women to serve them. Another reason why teenagers go to karaoke is the lack of parental supervision. The impact of teenagers frequenting karaoke nights is the unhealthy association that tends to lead to promiscuity which is very detrimental to themselves and their parents. Promiscuity becomes accustomed to being carried out by teenagers so that it damages their brains and minds. The most visible impact when teenagers are familiar with the world of karaoke nights is the quality of their education is damaged, their enthusiasm for learning decreases, and they are lazy to go to school.ABSTRAKPenelitian ini mengkaji tentang remaja dan karaoke malam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab remaja pergi ke tempat karaoke malam dan dampak yang ditimbulkan karena sering karaoke malam. Metode Penelitian menggunakan analisis kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan beragam penyebab remaja datang ke tempat karaoke malam. Ada diantara mereka berasal dari keluarga broken home sehingga remaja tersebut mencari tempat lain di luar rumah untuk berbagi dengan teman-temannya yang juga menyukai tempat karaoke sebagai pelampiasan rasa kecewa. Ada juga  remaja ke tempat karaoke yang bertujuan mencari penghasilan tambahan. Mereka bisa bekerja sebagai pelayan atau menjadi penyanyi yang dibooking oleh pejabat atau pengusaha yang banyak uang. Bahkan ada remaja yang menjadi wanita penggilan untuk melayani mereka. Penyebab lain remaja ke tempat karaoke karena kurangnya pengawasan orang tua. Dampak yang ditimbulkan dari seringnya remaja ke tempat karaoke malam yaitu pergaulan yang tidak sehat yang cenderung mengarah ke pergaulan bebas yang sangat merugikan diri sendiri dan orang tua. Pergaulan bebas menjadi terbiasa dilakoni oleh remaja sehingga merusak otak dan pikirannya. Dampak yang paling terlihat ketika remaja sudah mengenal dunia karaoke malam adalah kualitas pendidikannya rusak, semangat untuk belajar turun, dan bermalas-malasan untuk sekolah.
The Effectiveness of the Non-Cash Food Assistance Program (BPNT) during the Covid-19 Period in Bireuen Regency Aisyah, Ti; Sukmawati, Cut; Hasyem, Muhammad; Aklima, Nur
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.5202

Abstract

Non-Cash Food Assistance (BPNT) aims to reduce the burden of public spending in meeting basic needs. However, there are some problems with distribution. This research focuses on indicators of the effectiveness of the distribution of the BPNT assistance program, namely target accuracy, choice accuracy, and timeliness, as well as the benefits of the BPNT program for the community. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. The types of data used are primary and secondary data. Data collection techniques through observation, interviews and documentation. The results of the study illustrate that the effectiveness of the distribution of non-cash food assistance in Bireuen Regency has not been fully running well because BPNT recipients are not on target. Meanwhile, KPM is not given the freedom to choose aid materials according to their needs, so it is not the right choice. In addition, the schedule for assisting is still not following the provisions so that it is not on time. The benefits of the program can be directly felt by the poor in improving food security and improving the economy for SMEs (e-Warung). Overall, the distribution of Non-Cash Food Assistance (BPNT) to KPM is still less effective. ABSTRAKBantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bertujuan mengurangi beban pengeluaran masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Namun dalam penyaluran terdapat beberapa permasalahan.  Penelitan ini berfokus pada indikator efektivitas penyaluran program bantuan BPNT yaitu ketepatan sasaran, ketepatan pilihan, dan ketepatan waktu, serta manfaat program BPNT bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa efektivitas penyaluran bantuan pangan non tunai di Kabupaten Bireuen belum sepenuhnya berjalan dengan baik karena penerima BPNT tidak tepat sasaran. Sementara KPM tidak diberikan kebebasan dalam pemilihan bahan bantuan sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak tepat pilihan. Selain itu, jadwal pemberian bantuan masih belum sesuai dengan ketentuan sehingga tidak tepat waktu. Adapun manfaat program langsung dapat dirasakan oleh masyarakat kurang mampu dalam meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan ekonomi bagi pelaku UKM (e-Warung).  Secara keseluruhan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada KPM masih kurang efektif.

Page 3 of 16 | Total Record : 151