cover
Contact Name
Indra Setia Bakti
Contact Email
indrasetiabakti@unimal.ac.id
Phone
+6285261340228
Journal Mail Official
jspm@unimal.ac.id
Editorial Address
Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Kampus Bukit Indah Jln. Sumatera No.8, Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, Prov. Aceh, Indonesia
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM)
ISSN : -     EISSN : 27471292     DOI : 10.29103/jspm
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) is an open access, and peer-reviewed journal. Our main goal is to disseminate current and original articles from researchers and practitioners on various contemporary social and political issues: 1) inclusive education, 2) sustainable development, 3) conflict and peace building, 4) elite and social movement, 5) gender politics and identity, 6) digital society and disruption, 7) civil society, 8) e-commerce and new market, 9) community development, 10) politics, government, and public policy, 11) media and social transformation, 12) democracy, globalization, radicalism, and terrorism, 13) local culture, 14) lifestyle and consumerism, 15) revolution of industry 4.0
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2022): Kebijakan Sosial dan Transformasi Konflik" : 19 Documents clear
KONSTRUKSI MAKNA CANTIK DIKALANGAN MAHASISWI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Irnawati Marpaung; Cut Rizka Al Usrah
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 3, No 2 (2022): Kebijakan Sosial dan Transformasi Konflik
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v3i2.8705

Abstract

This paper examines the construction of the meaning of beauty among students of the Faculty of Social and Political Sciences. The focus of this research is on the construction of the meaning of beauty that occurs among female students who use skin care products. The theory of social reality construction by Peter L. Berger and Thomas Luckman was used in analyzing the research data. The research method used is a qualitative approach with descriptive analysis through observation, interviews and documentation. The findings of this study indicate that the construction of the meaning of beauty among female students is that female students understand beauty based on physique. College students think women with white skin and free from acne are beautiful women. The driving factors for the construction of the meaning of beauty are: First, financial compatibility where skin care has become a daily need for female students, but in choosing products, female students also adjust the price and their ability to buy the product. Second, the influence of advertising media where female students are influenced by beauty product advertisements which always display models with white and smooth skin so that female students are interested in buying these products with the aim of making them beautiful like the models in advertisements. Third, the influence of interaction with friends where interaction with friends affects the knowledge and selection of female students in the use of skin care products.Tulisan ini mengkaji tentang konstruksi makna cantik dikalangan mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Fokus penelitian ini pada konstruksi makna cantik yang terjadi dikalangan mahasiswi pengguna produk skin care. Teori konstruksi realitas sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckman digunakan dalam menganalisis data penelitian. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa konstruksi makna cantik dikalangan mahasiswi yaitu mahasiswi memahami cantik berdasarkan fisik (outer beauty). Mahasiswi menganggap wanita dengan kulit putih dan terbebas dari jerawat adalah wanita yang cantik. Faktor pendorong terjadinya konstruksi makna cantik yaitu: Pertama, Kesesuaian dengan finansial dimana skin care sudah menjadi kebutuhan sehari-hari para mahasiswi namun dalam memilih produknya para mahasiswi juga menyesuaikan antara harga dan kemampuan mereka dalam membeli produk tersebut. Kedua, Pengaruh media iklan dimana para mahasiswi terpengaruh oleh iklan produk kecantikan yang selalu menampilkan model dengan kulit putih dan mulus sehingga mahasiswi tertarik untuk membeli produk tersebut dengan tujuan agar cantik seperti model dalam iklan. Ketiga, Pengaruh interaksi dengan teman dimana interaksi dengan teman berpengaruh dalam pengetahuan dan pemilihan mahasiswi dalam penggunaan produk skin care.
KEKEJAMAN KKB PAPUA YANG MELANGGAR HAM Muhammad Andi Septiadi; Nazzira Gahitsya Sofa; Siti Syarah; Wanda Shakira
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 3, No 2 (2022): Kebijakan Sosial dan Transformasi Konflik
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v3i2.7453

Abstract

The number of cases of violations of Human Rights (HAM) committed by a group of terrorists in Papua (KKB) is certainly a cause of fear for Papuans and other Indonesians. If it is not stopped, there will be more casualties caused by this group. The case of human rights violations committed by the Papuan KKB is still a topic of discussion among the wider community. We know that the role of the Government, TNI and Polri is very important in overcoming this conflict. Here we will discuss about the cruelty of the Papuan KKB which violates human rights. The reason is none other than to provide input to the party who is obliged to resolve this case.Banyaknya  kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang dilakukan oleh sekelompok teroris di Papua (KKB) ini tentunya membuat ketakutan tersendiri bagi warga  Papua dan masyarakat Indonesia lainnya. Jika tidak dihentikan maka akan semakin banyak korban jiwa  yang diakibatkan oleh sekelompok tersebut. Kasus pelanggaran HAM yang dilakukan KKB Papua ini masih saja menjadi perbincangan dikalangan masyarakat luas. Kita tahu bahwasannya peran Pemerintah, TNI dan Polri  sangat penting dalam menanggulangi konflik ini. Disini kami akan membahas mengenai Kekejaman KKB Papua Yang Melanggar HAM. Adapun alasannya tidak lain  untuk memberi masukan kepada pihak yang berkewajiban untuk menyelesaikan kasus ini.
STRATEGI PENGEMBANGAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA KAMPUNG PATIN KABUPATEN KAMPAR Hanna Fadiya; Adianto Adianto
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 3, No 2 (2022): Kebijakan Sosial dan Transformasi Konflik
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v3i2.5694

Abstract

This research mean to know: (1) the strategy for developing the Patin Village Tourism Village (2) the driving and inhibiting factors in the development of the Patin Village Tourism Village. This study uses the theory of Tourism Village Development Strategy by Arief Yahya (2019), this theory describes a tourism village development strategy through 3 things, namely 3A (Attractions, Accessibility and Amenities), SMI (HR, Community and Industry), BAS (Branding, Advertising and Selling) which is applied in the strategy of developing the village tourism village of Patin in Koto Mesjid, Kampar Regency. This study uses a qualitative method with a case study approach.. Informants were taken using purposive sampling. Data collection is done by observation, interviews, documentation. Data analysis used qualitative data analysis. The results of this study indicate that the village of Koto Mesjid held several programs with the formation of Pokdarwis for creative economy training and culinary presentation. The management program in facilitating tourists also synergizes by providing good facilities and accommodation such as transportation, homestay, souvenirs and processed food from catfish. In addition, in providing attractiveness, holding advertisements in the form of banners, banners and social media. The driving factors are the presence of adequate natural resources, good relations are established between the government and the local community as well as the establishment of significant cooperation between the village government and the tourism office, then the inhibiting factor in the successful development of the Kampung Patin Tourism Village strategy is the emergence of community elements who destroying tourist facilities, tourists who are not friendly to the environment and the emergence of several illegal levies in the use of tourist objects in the Koto Mesjid Village.Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) Srategi pengembangan Desa Wisata Kampung Patin (2) Faktor pendorong dan penghambat dalam pengembangan Desa Wisata Kampung Patin. Penelitian ini menggunakan teori Strategi Pengembangan Desa Wisata oleh Arief Yahya (2019), teori ini menjabarkan strategi pengembangan desa wisata melalui 3 hal yaitu 3A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amensitas), SMI (SDM, Masyarakat dan Industri), BAS (Branding, Advertising and Selling) yang diterapkan dalam strategi pengembangan desa wisata kampung patin di Koto Mesjid Kabupaten Kampar. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun informan dalam penelitian ini adalah Dinas Pariwisata Kasih Hubungan Kelembagaan dan Pengembangan, Kepala Desa Koto Mesjid, Direktur Bumdes, Pokdarwis, masyarakat desa Koto Mesjid, dan Pengunjung desa wisata kampung patin. Informan diambil mengunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa desa Koto Mesjid mengadakan beberapa program dengan pembentukan Pokdarwis pelatihan ekonomi kreatif dan penyajian kuliner. Program pengelolaan dalam memfasilitasi wisatawan juga bersinergi dengan menyediakan fasilitas dan akomodasi yang baik seperti, tranportasi, homestay, souvenir dan olahan makanan dari ikan patin. Selain itu dalam memberikan daya tarik mengadakan pengiklanan berupa spanduk, banner dan sosial media. Adapun faktor pendorongnya berupa terdapatnya sumber daya alam yang memadai, terjalin hubungan baik antara pemerintah dan masyarakat setempat serta terjalinnya kerjasama yang signifikan antara pemerintahan desa dengan dinas pariwisata, kemudian adapun faktor penghambat dalam sukses strategi pengembangan Desa Wisata Kampung Patin adalah berupa munculnya para oknum masyarakat yang merusak fasilitas wisata, wisatawan yang tidak ramah dengan lingkungan dan munculnya beberapa pungutan liar dalam pemanfaatan objek wisata di Desa Koto Mesjid.
EVALUATION OF THE TEACHING AND LEARNING PROCESS DURING THE COVID-19 PANDEMIC (CASE STUDY AT SD NEGERI 111 PEKANBARU) Eka Putri Zulyani; Febri Yuliani
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 3, No 2 (2022): Kebijakan Sosial dan Transformasi Konflik
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v3i2.7357

Abstract

Evaluation is a very important part of the learning process. Evaluation is a process carried out to obtain information about success, effectiveness in the learning process. The purpose of this study is to find out how the teaching and learning process at SD Negeri 111 Pekanbaru during the Covid-19 pandemic. The transition of changes in the teaching and learning process carried out online (in the network) to face-to-face is limited to the main reason researchers see how the success and impact of the policy is realized. The implementation of this limited face-to-face learning process is an alternative step taken by the government in responding to the ineffective implementation of the online learning process, especially in the field of basic education. This research is descriptive with a case study approach and the necessary data is primary and secondary data derived from observations, interviews, documentation analyzed by researchers so as to get accurate and clear data about the evaluation of the teaching and learning process during the Covid-19 pandemic. The results of this study show that this limited face-to-face teaching and learning process is better than the teaching and learning process carried out online which is measured from input indicators (resources, infrastructure), processes, outputs (results), and outcomes (impact).Evaluasi merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Evaluasi merupakan proses yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang keberhasilan, efektivitas dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses belajar mengajar di SD Negeri 111 Pekanbaru selama pandemi covid 19. Adanya transisi perubahan proses belajar mengajar yang dilakukan secara daring (dalam jaringan) ke tatap muka terbatas menjadi alasan utama peneliti melihat bagaimana keberhasilan dan dampak dari kebijakan tersebut terwujud. Penyelenggaraan proses belajar tatap muka terbatas ini merupakan langkah alternatif yang diambil pemerintah dalam menanggapi tidak efektifnya pelaksanaan proses pembelajaran daring terkhususnya pada jejang pendidikan dasar. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan studi kasus serta data yang diperlukan ialah data primer dan sekunder yang berasal dari observasi, wawancara, dokumentasi yang dianalisis oleh peneliti sehingga mendapatkan data yang akurat dan jelas mengenai evaluasi proses belajar mengajar di masa pandemi covid-19. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses belajar mengajar secara tatap muka terbatas ini lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan secara daring yang di ukur dari indikator input (sumber daya, infrastruktur), proses, output (hasil), dan outcome (dampak).
TOURISM MANAGEMENT OF NAGARI TUO PARIANGAN IN PARIANGAN TOURISM VILLAGE AREA, TANAH DATAR REGENCY Nadila Sukma Sari; Geovani Meiwanda
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 3, No 2 (2022): Kebijakan Sosial dan Transformasi Konflik
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v3i2.9026

Abstract

This research is based on the Tourism Management of Nagari Tuo Pariangan in the Pariangan Tourism Village Area, Tanah Datar Regency. The management of the Nagari Tuo Pariangan tourist village is carried out by the Nagari Tuo Pariangan Tourism Awareness Group. The purpose of this study was to describe the management of Pariangan Tourism Village. This research method is a qualitative method with a descriptive qualitative approach that describes the management process of the Nagari Tuo Pariangan tourist village. In addition, to find out the supporting factors in the management of the Nagari Tuo Pariangan tourist village. The results showed that the management in the Nagari Tuo Pariangan Tourism Village went through 4 stages, namely the planning stage, the organizing stage, the mobilization stage, and the supervision stage. The management of the Nagari Tuo Pariangan Tourism Village can be said to be not optimal because from the planning stage, Pokdarwis has implemented 14 work programs out of 18 work program plans. In the organization it must place skilled people in their fields so that the implementation of tourism management in the Nagari Tuo Pariangan tourist village is carried out properly. The supervision process in the management of the Nagari Tuo Pariangan tourist village is carried out by Pokdarwis, the Tourism Office and the Nagari Wali. Factors that support the management of the Nagari Tuo Pariangan tourist village are community participation factors; community economic impact; and promotion of nagari tuo pariangan.Penelitian ini didasarkan pada Pengelolaan Wisata Nagari Tuo Pariangan di Kawasan Desa Wisata Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Pengelolaan desa wisata Nagari Tuo Pariangan dilaksanakan oleh Kelompok Sadar Wisata Nagari Tuo Pariangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan Desa Wisata Pariangan. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif yang menggambarkan proses pengelolaan desa wisata Nagari Tuo Pariangan. Selain itu juga untuk mengetahui faktor pendukung dalam pengelolaan desa wisata Nagari Tuo Pariangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan di Desa Wisata Nagari Tuo Pariangan dilaksanakan oleh Kelompok Sadar Wisata Nagari Tuo Pariangan  melalui 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pengorganisasian, tahap penggerakan, dan tahap pengawasan. Pengelolaan Desa Wisata Nagari Tuo Pariangan dapat dikatakan belum optimal karena dari tahap perencanaan, pokdarwis telah melaksanakan 14 program kerja  dari 18 perencanaan program kerja. Pada pengorganisasiannya harus menempatkan orang-orang yang terampil di bidang mereka agar pelaksanaan pengelolaan pariwisata desa wisata Nagari Tuo Pariangan dilakukan dengan baik. Proses pengawasan dalam pengelolaan desa wisata Nagari Tuo Pariangan dilakukan oleh Pokdarwis, Dinas Pariwisata dan Wali nagari. Faktor yang mendukung dalam pengelolaan desa wisata Nagari Tuo Pariangan yaitu faktor partisispasi masyarakat; dampak ekonomi masyarakat; dan promosi nagari tuo pariangan.
KONFLIK PADA KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO DAN SOLUSI PENYELESAIANNYA Eko Setiawan
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 3, No 2 (2022): Kebijakan Sosial dan Transformasi Konflik
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v3i2.7770

Abstract

Conflict since 2000 between the community and alas purwo national park, triggered by the encroachment of forest areas by the community used for agricultural land area of 10 ha. Problems in the form of overlapping interests from various parties, there is no common perception about the function of the national park. This research aims to identify the causes of land conflicts in the national park area, along with solutions to conflict problems.  This research is descriptive qualitative research with a method or approach to case studies. The selection of research locations was conducted through purposive sampling techniques with village criteria bordering the Alas Purwo National Park area, where there is a conflict of interest between the community and the manager of the national park area. Data collection through interviews, observations and documentation studies. Data analysts use interactive models, namely: data reduction, data presentation and conclusion withdrawal. The results of the study showed the efforts made by the national park in resolving the conflict that occurred in the Patuk Block, until now there has been no meeting point and results agreed upon by both sides. Land conflict resolution uses problem solving strategies that are integrative solutions for the realization of a joint agreement on the sustainability of conservation areas.Konflik sejak tahun 2000 antara masyarakat dan pihak Taman Nasional Alas Purwo, dipicu oleh perambahan kawasan hutan oleh masyarakat yang digunakan untuk lahan pertanian seluas 10 ha. Permasalahan berupa tumpang tindih kepentingan dari berbagai pihak, belum adanya kesamaan persepsi mengenai fungsi taman nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab konflik lahan yang ada di kawasan taman nasional, beserta solusi pemecahan masalah konflik.  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode atau pendekatan studi kasus. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan melalui teknik purposive sampling dengan kriteria desa yang berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Alas Purwo, dimana terjadi konflik kepentingan antara masyarakat dan pengelola kawasan taman nasional. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Analis data menggunakan model interaktif, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan upaya yang dilakukan pihak taman nasional dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di Blok Patuk, sampai saat ini belum ada titik temu dan hasil yang disepakati kedua belah pihak. Penyelesaian konflik lahan menggunakan strategi problem solving yang bersifat solusi integratif demi terwujudnya kesepakatan bersama terhadap kelestarian kawasan koservasi.
Orientasi Nilai Budaya Petani Tembakau di Dataran Tinggi Gayo Iromi Ilham; Abdullah Akhyar Nasution; Amiruddin Ketaren; Marliza Marliza; Jamilah Jamilah; M Fathi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 3, No 2 (2022): Kebijakan Sosial dan Transformasi Konflik
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v3i2.9058

Abstract

The rise of noble tobacco farming is seen again today in the Gayo Highlands after it was once glorious in the 1980s. There were many things that reference ideas, motivations, values, and orientations behind them. This study analyzed the cultural value orientation of tobacco farmers in Gayo so that it continues to carry out planting practices to this day. Furthermore, this study also explored the various habits tobacco farmers have in developing tobacco, including the inheritance pattern of tobacco planting culture between generations. The research, which took the locus in Central Aceh, used a qualitative approach by referring to C. Kluckhohn's concept of "value orientation" analysis and Pierre Bourdie's concept of "habitus". The data collection techniques used were participation observation, in-depth interviews, literature studies, and document studies. Field findings showed that tobacco plants were once the primadonna of the Gayo people in the 80s, but after that began to be abandoned by the community due to economic factors. Over the last 7 years, the Gayo people have begun to look back at tobacco plants along with tobacco products, which has become one of the essential concerns of the government in developing the economy of the Gayo community. The Gayo people still practice growing tobacco because this plant does not require special treatment, the planting period is relatively short, and this plant product is easy to process.Geliat pertanian tembakau mulia terlihat kembali saat ini di Dataran Tinggi Gayo setelah pernah jaya di era 1980-an. Tentu saja, ada banyak hal yang menjadi rujukan ide, motivasi, nilai serta orientasi yang melatarbelakanginya. Studi ini menganalisis orientasi nilai budaya para petani tembakau di bumi Gayo sehingga terus menjalankan praktek tanam hingga saat ini. Lebih lanjut, studi ini juga menggali bagaimana ragam habitus yang dimiliki petani tembakau dalam mengembangkan tembakau, termasuk pola pewarisan budaya tanam tembakau antar generasi. Penelitian yang mengambil lokus di Aceh Tengah ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengacu pada konsep analisis “orientasi nilai” C. Kluckhohn dan konsep “habitus” Pierre Bourdie. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipasi, wawancara mendalam, studi literatur, dan studi dokumen. Hasil temuan lapangan menunjukkan bahwa tanaman tembakau pernah menjadi primadona masyarakat Gayo pada era 80-an, namun setelah itu mulai ditinggalkan oleh masyarakat karena faktor ekonomi. Sejak 7 tahun terakhir, masyarakat Gayo mulai melirik kembali tanaman tembakau seiring dengan produk tembakau menjadi salah satu perhatian penting pemerintah dalam mengembangkan ekonomi masyarakat Gayo. Masyarakat Gayo masih melakukan praktek tanam tembakau karena tanaman ini tidak membutuhkan perlakuan khusus, masa tanam yang relatif singkat, dan produk tanaman ini mudah diolah.
Politisasi Sertifikat Halal Lutfi Rosyad Alfikri; Ahmad Fauzi
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 3, No 2 (2022): Kebijakan Sosial dan Transformasi Konflik
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v3i2.8051

Abstract

Indonesia is a country that has a Muslim majority population, so there are many rules that are intended and specifically for Muslims, one of which is related to rules in food matters. The government in providing this service seeks to provide guarantees for halal food products for Muslim consumers through halal certificate instruments. This research is a literature study that analyzes the politicization of halal certificates in the MUI fatwa. A qualitative approach is used to analyze and interpret the MUI fatwa in granting halal certificates and the politics contained therein. The data was obtained from the publications of several journals and e-books that were accessed through Google Chrome and Google Scholar. Collecting data related to the MUI fatwa in halal labeling in its political aspect. This research procedure is carried out by means of a literature review. The data analysis process was carried out by reducing the data obtained from the search results of data from Google Chrome and Google Scholar. After reducing the data, it is presented in the form of a description to explain the politicization of the halal certificate in the MUI fatwa. The next step is to draw conclusions on the results of the analysis to produce new findings on the politicization of the MUI fatwa halal certificate. Halal certification issues are handled by 3 institutions namely MUI, Ministry of Health, and Ministry of Religion through the signing of a Joint Decree (SKB) of the three institutions in 1996. Halal certification is then regulated by various laws that bind it.Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim sehingga banyak aturan yang ditujukan dan dikhususkan untuk orang muslim salah satunya yakni terkait aturan dalam masalah makanan. Pemerintah dalam memberikan layanan ini berikhtiar dengan cara memberikan jaminan produk makanan halal bagi konsumen muslim melalui instrumen sertifikat halal. Penelitian ini merupakan studi literatur yang menganalisis politisasi dalam sertifikat halal pada fatwa MUI. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menganalisis dan menafsirkan fatwa MUI dalam pemberian sertifikat halal serta politik yang terkandung didalamnya. Data diperoleh dari pubikasi beberapa jurnal serta e-book yang diakses melalui google chroom maupun google scholar. Pengumpulan data terkait fatwa MUI dalam pelabelan halal dalam aspek politiknya. Prosedur penelitian ini dilakukan dengan kajian studi literatur. Proses analisis data dilakukan dengan mereduksi data yang diperoleh dari hasil pencarian data dari google chroom maupun google scholar. Setelah melakukan reduksi data disajikan dalam bentuk deskripsi untuk menjelaskan politisasi dalam sertifikat halal pada fatwa MUI. Selanjutnya yakni melakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil analisis untuk menghasilkan temuan baru pada politisasi sertifikat halal fatwa MUI. Masalah sertifikasi halal ditangani oleh 3 lembaga yaitu MUI, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Agama melalui penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga lembaga tersebut pada tahun 1996. Sertifikasi halal kemudian diatur dengan berbagai undang-undang yang mengikatnya.
TERPAAN DRAMA KOREA TERHADAP GAYA HIDUP MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH Khairiah Khairiah; Cindenia Puspasari; Ratri Candrasari; Ade Muana Husniati
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 3, No 2 (2022): Kebijakan Sosial dan Transformasi Konflik
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v3i2.4013

Abstract

Korean drama series produced by foreign stations in Korea are very popular in Indonesia and have many fans. Some of the reasons are Korean dramas provide great inspirations, especially on lifestyle and fashion ideas. The purpose of the research is to determine how much Korean drama exposure has on influenced the fans’ lifestyle, especially the students of Communication Science at Universitas Malikussaleh. The research sample was taken using the purposive sampling technique. The research approach used is quantitative with survey techniques and data analysis using SPSS (Statistical Package for Social Sciences) version 22. The results of this research showed that there is an influence between the Korean drama exposure variable on the fan lifestyle variable in Communication Science students at Malikussaleh University.Drama Korea yang memproduksi serial drama dari negara Korea sangatlah popular di Indonesia. Hal ini dikarenakan drama Korea dapat memberi banyak inspirasi, khususnya pada gaya hidup dan fashion. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh terpaan drama Korea terhadap gaya hidup penggemar pada mahasiswa ilmu komunikasi. Sampel penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik survey dan menganalisis data dengan SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara variabel paparan drama Korea terhadap variabel gaya hidup penggemar pada mahasiswa ilmu komunikasi di Universitas Malikussaleh.
THE STRATEGY OF #METOO MOVEMENT TO FIGHT FOR THE RIGHTS OF THE VICTIMS OF SEXUAL HARASSMENT IN SOUTH KOREA Yana Dwifa Saraswati; Najamuddin Khairur Rijal; Shannaz Mutiara Deniar
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 3, No 2 (2022): Kebijakan Sosial dan Transformasi Konflik
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v3i2.8724

Abstract

This study discusses the adoption of the #MeToo Movement in South Korea in 2018 as one of the movements to reduce the problem of sexual harassment that still occurs in South Korea. The number of cases of sexual harassment in South Korea is still high this is due to the culture they still follow which then hinders any resolution or reduction of the number of cases of sexual harassment. This study uses a qualitative-descriptive research method, with data collection from a literature study. This study then discusses the strategies used by this movement with the aim of fighting for the rights of victims that have been taken for a long time. The results of the study found that the #MeToo Movement used a strategy of visibility and audibility in the concept of global civil society to voice the voices of victims and the aspirations of their supporters so that there would be beneficial changes for victims. The strategy of visibility and audibility is used so that their voices can be seen and heard directly by the community and the government.Penelitian ini membahas diadopsinya gerakan #MeToo di Korea Selatan pada tahun 2018 sebagai salah satu gerakan untuk mengurangi permasalahan pelecehan seksual yang masih banyak terjadi di Korea Selatan. Angka kasus pelecehan seksual di Korea Selatan masih tinggi hal ini disebabkan oleh budaya yang masih mereka ikuti yang kemudian menghambat adanya penyelesaian atau pengurangan terhadap angka kasus pelecehan seksual. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif, dengan pengumpulan data studi kepustakaan. Penelitian ini kemudian mendiskusikan bagaimana strategi yang digunakan oleh gerakan ini dengan tujuan untuk memperjuangkan hak-hak korban. Hasil penelitian menemukan Gerakan #MeToo menggunakan strategi visibility dan audibility dalam konsep global civil society untuk menyuarakan suara korban dan aspirasi para pendukung agar adanya perubahan yang menguntungkan bagi korban. Strategi visibility dan audibility digunakan agar suara mereka dapat dilihat dan didengar secara langsung oleh masyarakat maupun pemerintah. 

Page 1 of 2 | Total Record : 19