cover
Contact Name
Anwar
Contact Email
anwar@unram.ac.id
Phone
+6281907801569
Journal Mail Official
agrimansion@unram.ac.id
Editorial Address
Jalan Majapahit No.62, Gomong, Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83125,
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Agrimansion: Agribusiness Management & Extension
Published by Universitas Mataram
ISSN : 14118262     EISSN : 27985385     DOI : 10.29303
Jurnal Agrimansion adalah jurnal ilmiah yang memuat tulisan berupa hasil penelitian yang terkait dengan pemikiran/gagasan atau telaahan konseptual/teoritis yang mengkaji aspek-aspek agribisnis dan sosial ekonomi pertanian secara luas seperti manajemen produksi dan pemasaran produk pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, kebijakan pembangunan pertanian, perencanaan wilayah, analisis gender, gizi masyarakat dan sosiologi pedesaan. Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah diterbitkan atau dalam proses penerbitan pada publikasi apapun, baik dalam maupun luar negeri.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion" : 5 Documents clear
DAMPAK DEREGULASI PERDAGANGAN TERHADAP PENGEMBANGAN USAHATANI JAGUNG DI PULAU LOMBOK Hirwan Hamidi; Bambang Dipokusumo; anwar anwar
JURNAL AGRIMANSION Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v18i1.22

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis keunggulan komparatif usahatani jagung di Pulau Lombok, (2) menganalisis dampak deregulasi perdagangan terhadap pengembangan usahatani jagung di Pulau Lombok. Metode yang digunakan untuk menjawab tujuan tersebut adalah survei sampel terhadap petani dan pedagang jagung. Model analisis yang digunakan Analisis Matriks Kebijaksanaan (Policy Analysis Matriks=PAM) yang meliputi: rasio biaya sumberdaya domestik (DRCR), koefisien proteksi input nominal (NPCI), koefisien proteksi output nominal (NPCO), dan koefisien proteksi efektif (EPC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pengembangan usahatani jagung di Pulau Lombok memiliki keunggulan komparatif cukup tinggi seperti terlihat dari nilai DRCR 0,144; (2) dampak kebijakan pemerintah dalam subsidi input (pupuk) saat ini kurang nyata memberikan insentif terhadap petani jagung, sebab harga input yang diterima petani lebih tinggi daripada harga sosial yang seharusnya, seperti tercermin dari nilai NPCI 1,024 dan IT 49.814; (3) dampak kebijakan pemerintah dalam pasar output berpengaruh negatif terhadap harga jagung, sebab harga jagung yang diterima petani lebih rendah daripada harga sosial yang seharusnya, seperti tercermin dari nilai NPCO 0,922 dan OT -150.489; (4) dampak kebijakan pemerintah dan mekanisme pasar input-output yang berlaku kurang memberikan rangsangan (disinsentif) terhadap produsen jagung di Pulau Lombok, sehingga nilai tambah yang diperoleh petani, lebih rendah daripada yang seharusnya diterima, sebagaimana tercermin dari nilai EPC 0,915 dan EPR -0,198. ABSTRACT This study aims to: (1) analyze the comparative advantage of maize farming in the island of Lombok, (2) to analyze the impact of deregulation of trade to the development of maize farming in the island of Lombok. The method used to answer the purpose was a sample survey on farmers and corn traders. The analysis used the model of Matrix Analysis Policy, covering domestic resource cost ratio (DRCR), input nominal protection coefficient (NPCI), output nominal protection coefficient (NPCO), and effective protection coefficient (EPC). The results showed that: (1) the development of maize farming in the island of Lombok has a comparative advantage is fairly high as seen from DRCR of 0.144; (2) the impact of government policies on input subsidies (fertilizer) is currently less tangible to growers of corn, because input prices received by farmers is higher than the social price that should be, as reflected in the value of IT NPCI 1.024 and 49 814; (3) the impact of government policy on output market negatively affect the price of corn, because corn prices received by farmers is lower than the social price that should be, as reflected in the value NPCO 0.922 and OT -150 489; (4) the impact of government policies and market mechanisms input-output prevailing provide less incentives for corn producers in the island of Lombok, so the added value obtained by farmers, lower than it should be accepted, as reflected in the value of EPC 0.915 and EPR -0.198.
ANALISIS PERMINTAAN KEDELAI PADA AGROINDUSTRI BERBASIS KEDELAI DI KOTA MATARAM Sri Maryati,; Sri Supartiningsih; Asri Hidayati; Efendy Efendy; Rosmilawati Rosmilawati
JURNAL AGRIMANSION Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v18i1.24

Abstract

ABSTRAK Kebutuhan kedelai sebagian besar digunakan untuk bahan baku pada agroindustry berbasis kedelai utamanya tahu dan tempe. Penelitian telah dilakukan untuk: Identifikasi penggunaan bahan baku kedelai lokal dan impor; Analisis permintaan kedelai; dan Permasalahan terkait bahan baku kedelai dan produk pada agroindustri berbasis kedelai. Penelitian menggunakan metode deskriptif, dan analisa data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kebutuhan kedelai per unit usaha sebanyak 2.469 kg/bulan (terdiri dari 37% kedelai lokal dan 63% kedelai impor). Rata-rata kebutuhan kedelai untuk agroindustri tempe sebanyak 1.225,67 kg (terdiri dari 4% kedelai lokal dan 96% kedelai impor) dan untuk agroindustri tahu sebanyak 1 243 kg (terdiri dari 68% kedelai lokal dan 32% kedelai impor) per bulan; Faktor-faktor yang secara bersamaan mempengaruhi permintaan kedelai adalah harga kedelai lokal dan impor, pendapatan, jumlah tenaga kerja, harga output (tempe dan tahu) dan intensitas produksi tetapi faktor yang signifikan secara parsial adalah pendapatan dan jumlah tenaga kerja; dan bila harga kedelai meningkat, sebanyak 83,33% responden tetap berproduksi, mengurangi ukuran produk dan menjual dengan harga tetap; sebanyak 70% responden mengolah kembali produk untuk dijual bila produk tidak habis. Pemilihan kedelai impor karena perilaku pelaku usaha menginginkan kedelai yang bersih, kualitas produk tempe lebih baik. ABSTRACT Soybean demand is mostly for raw material in the soybean agroindustry such as tofu and tempeh. This study was carried out to: identify the use of raw soybeans locally and imported; analyze soybean demand; and identify problems related to soybeans and soy-based products in the agro-industry. Research used descriptive methods and data were analyzed using multiple linear regression. The results of the study indicate that average soybean demand per business unit was as much as 2,469 kg/month (consisting of 37 % local and 63 % imported soybean). The average soybean demand for tempeh was as much as 1225.67 kg (consisting of 4 % local and 96 % imported soybean) and to tofu was as much as 1243 kg (consisting of 68 % local and 32 % imported soybean); Factors that jointly affect soybean demand are local and imported soybean prices, income, labor quantity, output (tempe and tofu) prices and production intensity but significant partial affecting factors are income and labor quantity. When soybean prices rise, 83.33 % of respondents still produce, but reduce the size of the products and sell at a same price; 70% of respondents reprocess the unsold products for selling. Selection of imported soybean was because of the behavior of the companies who want clean soybeans and better quality tempeh.
ANALISIS LUAS LAHAN USAHATANI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP LAYAK RUMAH TANGGA PETANI PADI DI KOTA MATARAM Dian Arya Pratama; Tajidan Tajidan; Broto Handoko
JURNAL AGRIMANSION Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v18i1.25

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) petani di Kota Mataram, untuk menganalisis pengaruh peggunaan faktor-faktor produksi luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk, dan pestisida terhadap produksi padi di Kota Mataram, dan untuk menganalisis luas lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup layak petani pada usahatani padi di Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Unit analisis adalah rumah tangga petani. Penelitian dilaksanakan pada enam kecamatan di Kota Mataram. Pengumpulan data menggunakan teknik survey. Penentuan daerah penelitian secara sensus, pengambilan responden secara proporsional random sampling. Jenis data adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data adalah data primer dan data sekunder Analisis data menggunanakan analisis kebutuhan hidup layak minimal petani, analisis fungsi produksi Cobb-Douglass, dan analisis lahan luas lahan optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan petani lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan hidup layak, minimalnya pendapatan petani sebesar Rp 2.511.763 per luas lahan garapan sedangkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sebesar Rp 2.411.944 per bulan. Hasil regresi secara serentak menunjukkan bahwa semua variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap jumlah produksi padi dengan Signifikan F sebesar 0,000b lebih kecil dari 0,05 (taraf nyata). Sedangkan secara parsial, faktor-faktor yang paling mempengaruhi produksi padi adalah luas lahan, benih, pupuk NPK phonska dan signifikan pada taraf 5%. Uji asumsi kasik menunjukan bahwa data berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinieritas, tidak ada autokorelasi, dan tidak terjadi heteroskedasrtisitas. Luas lahan minimum yang harus dimiliki oleh rumah tangga petani seluas 0,91 ha untuk memenuhi Kebutuhan Hidup Layaknya (KHL). ABSTRACT The purposes of this research are to determine quantity of farmer needs for proper living in Mataram; to analyze the influence of production factors, such as land, seed, labor, fertilizer, and pesticide on rice production in Mataram; and to analyze the optimum land size to meet the paddy farmer needs for proper living in Mataram. This research used descriptive method. The analysis unit was farmer household. Research was conducted in six districts in Mataram. Data collection used survey techniques. Determination of research area was by census. Determination of respondents used proportional random sampling. This research used qualitative and quantitative data, collected from primary and secondary sources. Analysis of the data used the analysis of minimum farmer needs for proper living, Cobb-Douglass analysis, and the analysis of farmers land size in Mataram. The results showed that farmer income was higher than the needs for proper living, minimum income of farmers amounted to Rp 2,511,763 per acreage while the needs of proper living amounting to at least Rp 2,411,944 per month. The analysis of regression showed that all independent variables affect the amount of rice production with significant F value of 0.000, smaller than 0.05 (the significant level). Partially, the most affecting factors, at 5% level, for rice production are ​​land size, seed, fertilizer (such as NPK, Phonska). The classic assumption test showed the normal distribution of data, no multi collinearity, no autocorrelation, and no hetero schedasticity. The land size to be possessed by farmer household is ​​0.91 ha to meet the needs for proper living.
PEMANFAATAN SUMBERDAYA LAHAN KERING MELALUI INTEGRASI TANAMAN DAN TERNAK DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Ahfi Syam Haliman; Broto Handoko
JURNAL AGRIMANSION Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v18i1.26

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan: 1) untuk memberikan gambaran tentang kondisi lahan kering di Kabupaten Lombok Timur, 2) untuk mengetahui pengembangan pertanian oleh rumah tangga serta pemanfaatan lahan melalui integrasi tanaman dan ternak di Kabupaten Lombok Timur, dan 3) untuk mengetahui strategi pengembangan lahan kering melalui integrasi tanaman dan ternak di Kabupaten Lombok Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melihat kondisi geografis dan keadaan penduduk maka Kabupaten Lombok Timur memiliki potensi untuk pengembangan pertanian lahan kering sebagai sistem usahatani yang berwawasan pertanian berkelanjutan. Pengembangan pertanian lahan kering di Kabupaten Lombok Timur dilakukan dengan kombinasi tanaman dan ternak oleh rumah tangga pertanian guna peningkatan pendapatan dan memperbaiki struktur lahan. Strategi pengembangan pertanian di Kabupaten Lombok Timur adalah dengan Sistem pertanian terpadu (integrasi tanaman dan ternak) memberikan keuntungan kepada petani-peternak. Sistem integrasi tanaman dan ternak dapat meningkatkan pendapatan usahatani, sekaligus dapat juga memperbaiki struktur lahan melalui penggunaan pupuk kandang dari ternak. ABSTRACT This study aims to: (1) describe the condition of dry land in East Lombok; (2) determine the development of agriculture and the integration of crops and livestock in East Lombok; and (3) find out strategies for dry land development through the integration of crops and livestock in East Lombok. Data were collected from literature study. The results showed that by looking at the geography and population, East Lombok has potential for future development of dryland agriculture as a farming system. The development of dryland farming in East Lombok is performed by combination of crops and livestock, in order to increase revenue and improve soil structure. The strategy for agricultural development in East Lombok is by integrated farming system (integration of crops and livestock). The integration of crops and livestock can increase farm income, and can also improve soil structure through the use of manure from livestock.
ANALISIS PENAWARAN BAWANG MERAH DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Nirmawati Nirmawati; IGL.Parta Tanaya; Taslim Syah
JURNAL AGRIMANSION Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v18i1.27

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daerah sentra dan penawaran produksi bawang merah di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang mengunakan data sekunder. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Data yang digunkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan deret waktu perbulan selama 60 bulan yaitu dari bulan Januari 2010 sampai bulan Desember 2014. Analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Daerah sentra produksi bawang merah di Provinsi NTB yaitu di Kabupaten Bima dengan luas areal panen sebesar 68.365 hektar, jumlah produksi sebesar 6.964.049 kwintal dengan rata-rata 77,72 % dari keseluruhan produksi di Provinsi NTB selama 5 (lima) tahun terakhir. Penawaran bawang merah di Provinsi NTB sebesar 90 % dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan dalam model yaitu harga bawang merah bulan sebelumnya, harga pupuk SP36 bulan t, produksi bawang merah tahun sebelumnya, luas areal panen bawang merah tahun t, serta rata-rata curah hujan bulan t, sedangkan sisanya sebesar 10 % dapat dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Harga bawang merah bulan sebelumnya, harga pupuk SP36 bulan t, produksi bawang merah bulan sebelumnya, luas areal panen bawang merah bulan t, serta rata-rata curah hujan bulan t secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap penawaran bawang merah di Provinsi NTB pada tingkat kepercayaan 90%. ABSTRAK This study aims to determine the central areas and onion supply in West Nusa Tenggara province. The method used in this research is descriptive method. The unit of analysis in this research is the province of West Nusa Tenggara. Data in this research are secondary data with monthly time series for 60 months, i.e., from January 2010 to December 2014. Analysis of the data used is multiple linear regression. Onion production centers in NTB province are Bima with harvest area of ​​68 365 hectares, the total production of 6,964,049 quintals (equals to 77.72% of the total production in NTB for 5 (five) years). Onion supply in NTB province can be explained by 90% of independent variables used in the model, i.e., onion prices of the previous month, price of SP36 in the current month, onion productionof the previous year, the onion harvest of in the current year, as well as average rainfall in the current month, while the remaining 10% can be explained by other factors outside the model. The combined variables of onion prices the previous month, price of SP36 the current month, onion production of the previous month, onion harvest area of the current month, and the average rainfall in the current month, had significant impact on onion supply in NTB at 90% level.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 24 No 2 (2023): Jurnal Agrimansion Agustus 2023 Vol 24 No 1 (2023): Jurnal Agrimansion April 2023 Vol 23 No 3 (2022): Jurnal Agrimansion Desember 2022 Vol 23 No 2 (2022): Jurnal Agrimansion Agustus 2022 Vol 23 No 1 (2022): Jurnal Agrimansion April 2022 Vol 22 No 3 (2021): Jurnal Agrimansion Desember 2021 Vol 22 No 2 (2021): Jurnal Agrimansion Agustus 2021 Vol 22 No 1 (2021): Jurnal Agrimansion April 2021 Vol 21 No 3 (2020): Jurnal Agrimansion Desember 2020 Vol 21 No 2 (2020): Jurnal Agrimansion Agustus 2020 Vol 21 No 1 (2020): Jurnal Agrimansion April 2020 Vol 20 No 3 (2019): Jurnal Agrimansion Desember 2019 Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Agrimansion Agustus 2019 Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019 Vol 19 No 3 (2018): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2018 Vol 19 No 2 (2018): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2018 Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018 Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion Vol 16 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2015 Vol 16 No 3 (2015): Jurnal Imiah AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014 Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Ilmiah Agribisnis Agustus 2010 Vol 10 No 1 (2009): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2009 Vol 9 No 3 (2008): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2008 Vol 9 No 2 (2008): Jurnal AGROMINSION AGUSTUS 2008 Vol 9 No 1 (2008): Jurnal AGROMINSION APRIL 2008 Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007 Vol 8 No 2 (2007): JURNAL AGROMINSION Agustus 2007 Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007 Vol 7 No 3 (2006): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2006 Vol 7 No 2 (2006): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2006 Vol 7 No 1 (2006): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2006 Vol 5 No 1 (2004): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2004 Vol 4 No 2 (2004): JURNAL AGRIMANSION MEI 2004 Vol 4 No 1 (2003): JURNAL AGRIMANSION November 2003 Vol 3 No 2 (2003): JURNAL AGRIMANSION MEI 2003 Vol 3 No 1 (2002): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2002 Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI Vol 2 No 1 (2001): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2001 Vol 1 No 2 (2001): JURNAL AGRIMANSION MEI 2001 Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI More Issue