cover
Contact Name
Anwar
Contact Email
anwar@unram.ac.id
Phone
+6281907801569
Journal Mail Official
agrimansion@unram.ac.id
Editorial Address
Jalan Majapahit No.62, Gomong, Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83125,
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Agrimansion: Agribusiness Management & Extension
Published by Universitas Mataram
ISSN : 14118262     EISSN : 27985385     DOI : 10.29303
Jurnal Agrimansion adalah jurnal ilmiah yang memuat tulisan berupa hasil penelitian yang terkait dengan pemikiran/gagasan atau telaahan konseptual/teoritis yang mengkaji aspek-aspek agribisnis dan sosial ekonomi pertanian secara luas seperti manajemen produksi dan pemasaran produk pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, kebijakan pembangunan pertanian, perencanaan wilayah, analisis gender, gizi masyarakat dan sosiologi pedesaan. Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah diterbitkan atau dalam proses penerbitan pada publikasi apapun, baik dalam maupun luar negeri.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 278 Documents
ANALISIS PENAWARAN BAWANG MERAH DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Nirmawati Nirmawati; IGL.Parta Tanaya; Taslim Syah
JURNAL AGRIMANSION Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v18i1.27

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daerah sentra dan penawaran produksi bawang merah di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang mengunakan data sekunder. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Data yang digunkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan deret waktu perbulan selama 60 bulan yaitu dari bulan Januari 2010 sampai bulan Desember 2014. Analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Daerah sentra produksi bawang merah di Provinsi NTB yaitu di Kabupaten Bima dengan luas areal panen sebesar 68.365 hektar, jumlah produksi sebesar 6.964.049 kwintal dengan rata-rata 77,72 % dari keseluruhan produksi di Provinsi NTB selama 5 (lima) tahun terakhir. Penawaran bawang merah di Provinsi NTB sebesar 90 % dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan dalam model yaitu harga bawang merah bulan sebelumnya, harga pupuk SP36 bulan t, produksi bawang merah tahun sebelumnya, luas areal panen bawang merah tahun t, serta rata-rata curah hujan bulan t, sedangkan sisanya sebesar 10 % dapat dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Harga bawang merah bulan sebelumnya, harga pupuk SP36 bulan t, produksi bawang merah bulan sebelumnya, luas areal panen bawang merah bulan t, serta rata-rata curah hujan bulan t secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap penawaran bawang merah di Provinsi NTB pada tingkat kepercayaan 90%. ABSTRAK This study aims to determine the central areas and onion supply in West Nusa Tenggara province. The method used in this research is descriptive method. The unit of analysis in this research is the province of West Nusa Tenggara. Data in this research are secondary data with monthly time series for 60 months, i.e., from January 2010 to December 2014. Analysis of the data used is multiple linear regression. Onion production centers in NTB province are Bima with harvest area of ​​68 365 hectares, the total production of 6,964,049 quintals (equals to 77.72% of the total production in NTB for 5 (five) years). Onion supply in NTB province can be explained by 90% of independent variables used in the model, i.e., onion prices of the previous month, price of SP36 in the current month, onion productionof the previous year, the onion harvest of in the current year, as well as average rainfall in the current month, while the remaining 10% can be explained by other factors outside the model. The combined variables of onion prices the previous month, price of SP36 the current month, onion production of the previous month, onion harvest area of the current month, and the average rainfall in the current month, had significant impact on onion supply in NTB at 90% level.
1 KONTRIBUSI USAHA AGROINDUSTRI JAMBU METE TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI KECAMATAN KEMPO KABUPATEN DOMPU Ir. Adnan H. Muhammad, MP.(*); Mustafa S.P. (**)
JURNAL AGRIMANSION Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Ilmiah Agribisnis Agustus 2010
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v11i2.35

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk: (1) Menganalisis pendapatan usaha agroindustri jambu mete di Kecamatan Kempo dan (2) Menganalisis kontribusi usaha agroindustri jambu mete terhadap pendapatan rumah tangga petani di Kecamatan Kempo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan tehnik survey, melibatkan 6 responden di Desa Songgajah dan 4 responden di Desa Tolokalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pendapatan yang diperoleh petani dari Usaha Agroindustri Jambu Mete adalah Rp. 2.114.673,33 per proses produksi (sekitar 3 bulan, Nopember s.d Januari) dan (2) Besarnya kontribusi usaha agroindustri jambu mete terhadap pendapatan rumah tangga petani tergolong cukup besar 26,18%, artinya bahwa usaha agroindustri jambu mete sebagai usaha sampingan petani responden dapat diandalkan sebagai salah satu usaha dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga petani. ABSTRACT This research aimed to analyse income of cashew fruit agroindustry and to analyse of cashew fruit agroindustry contribution to income household farmer in District Kempo. This research used a descriptive method and survey technique, involving 6 respondents in Songgajah village and 4 respondents in Tolokalo village. The result of analyse indicated that income of cashew fruit agroindustry in the amount of Rp 2.114.673 every processing and the amount contribution to income household farmer is 26,18 %.
2 PARTISIPASI IBU RUMAHTANGGA PADA KEGIATAN PRODUKTIF BERBASIS BUAH NANGKA DAN DAMPAKNYA TERHADAP TRANSFORMASI TINGKAT SOSIAL- EKONOMI MASYARAKAT DI PULAU LOMBOK Ir. Candra Ayu, M.Si.; pangkalan data
JURNAL AGRIMANSION Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Ilmiah Agribisnis Agustus 2010
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v11i2.36

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi dan nilai ekonomi ibu rumahtangga pelaku kegiatan produktif berbasis buah nangka dan kontribusi pendapatan tersebut terhadap pendapatan keluarga, serta dampak pemberdayaan ekonomi terhadap tingkat ekonomi –sosial keluarga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pengumpulan data dengan teknik survei di sentra produksi nangka dan produk olahannya di Pulau Lombok. Hasil penelitian menunjukkan partisipasi ibu dalam kegiatanberbasis buah nangka tergolong tinggi dalam agro-industri serta rendah sampai sedang pada budidaya nangka dan usaha dagang. Jumlah curahan kerja dan nilai ekonomi ibu tertinggi pada agroindustri keripik nangka, sedang pada agroindus-tri dodol dan rendah pada usaha dagang buah dan dodol nangka. Kontribusi pendapatan berba-sis buah nangka terhadap pendapatan rumahtangga tinggi pada budidaya nangka, sedang pada agroindustri dan rendah pada usaha dagang. Berdasarkan kriteria Sajogyo dan nilai sembilan bahan pokok maka kegiatan produktif berbasis buah nangka meningkatkan kesejahteraan anggota keluarga responden. ABSTRACT The research objectives were to analyse level of participation, working time of housewives in base jackfruit agroindustry activity and their economic contribution to family income; to know to analyze the impact of economic empowerment to family economic. The research used descriptive method and the data was collected by using survey technique in central of jackfruit product and its jackfruit base agroindustry in Lombok Island. . Result of research indicate that housewive participation in jackfruit base productive economic activity was categorized high level, but their participations were low - middle in jackfruit cultivation and trade activities. In term of working time, the number of time used by housewife agroindustry of jackfruit chip activity was categorized as highest level, the lowest one in jackfruit taffy of jackfruit trade activity. The highest of income contribution earned from jackfruit base activities to family income per year were from jackfruit cultivation and the lowest one were income earned from trade activity. Based on Sajogjo and criterion of nine of basic needs criteria, the adoption of the base jackruit agroindustry activity could increased family prosperity of respondent.
3 Analisis Jender Pada Rumah Tangga Petani Tembakau Di Wilayah Kerja Kelompok Petani Pemakai Air Tanah (P2AT) Di Kabupaten Lombok Tengah Ir. Hayati, M.Hum; pangakalan data
JURNAL AGRIMANSION Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Ilmiah Agribisnis Agustus 2010
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v11i2.39

Abstract

Ringkasan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang berperspektif jender dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang pembagian kerja dalam rumah tangga tani dan kegiatan usaha tani tembakau, serta sosial kemasyarakatan; akses dan kontrol terhadap sumber daya; manfaat yang dirasakan rumah tangga petani tembakau; dan pendapat petani tentang keterlibatan perempuan dalam kelembagaan kelompok P2AT di lokasi sumur air dalam di Kabupaten Lombok Tengah. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus pada 20 subjek penelitian. Kemudian, data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis jender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Adanya pembagian kerja berdasarkan jender baik pada kegiatan dalam rumah tangga, usaha tani tembakau, maupun sosial kemasyarakatan; 2) Rendahnya akses dan kontrol perempuan terhadap sumber daya yang disebabkan oleh faktor budaya dan belum tumbuhnya kesadaran jender antara perempuan dan laki-laki; 3) Meningkatnya pendapatan keluarga; dan meningkatnya kepercayaan diri perempuan, kesadaran jender subjek penelitian, adanya penghargaan dan pengakuan laki-laki terhadap kemampuan perempuan, dan adanya kesepakatan perempuan untuk membentuk kelompok usaha sendiri yang tergabung dalam kepengurusan P2AT; 4) Positifnya pendapat petani tentang keterlibatan perempuan dalam kepengurusan kelompok P2AT. Oleh karena itu perlu merestrukturisasi kembali kelompok untuk memberikan kesempatan pada perempuan agar terlibat dalam pengelolaan kelembagaan kelompok P2AT; meningkatkan kepercayaan diri perempuan agar mereka dapat berpartisipasi aktif dalam keanggotaan dan kepengurusan kelompok P2AT, dan secara berkesinambungan perlu meningkatkan atau menyegarkan kembali pemahaman tentang kesadaran, keadilan dan kesetaraan jender bagi petani anggota dan pengurus kelompok agar mereka selalu mempunyai komitmen dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender dalam rumah tangga, kegiatan usaha tani, dan social kemasyarakatan (kelembagaan kelompok P2AT).
4 PROSPEK USAHATANI BUAH NAGA DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH MUHAMMAD NURSAN
JURNAL AGRIMANSION Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Ilmiah Agribisnis Agustus 2010
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v11i2.40

Abstract

ABSTRAK Tanaman buah naga (dragon fruit) tergolong tanaman pendatang baru di Indonesia khususnya di Kabupaten Lombok Tengah dan masih sedikit petani yang melakukan usahatani buah naga tersebut, padahal usahatani buah naga cocok untuk dikembangkan di kabupaten ini karena memiliki iklim tropis. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui prospek pengembangan usahatani buah naga di Kabupaten Lombok Tengah dilihat dari segi teknis, finansial dan pasar. Penelitian ini dilakukan di lima desa dari tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Tengah. Desa tersebut meliputi: Desa Puyung, Perina, Bonjeruk, Tampak Siring dan Pringgarata. Untuk mencapai tujuan tersebut maka data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis kriteria investasi (investment criteria): NPV, IRR, Net B/C dan pay back period. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prospek pengembangan usahatani buah naga di Kabupaten Lombok Tengah sangat baik untuk dikembangkan karena dari segi teknis (iklim dan curah hujan) menunjukkan bahwa buah naga cocok diusahakan di Kabupaten Lombok Tengah, dari segi finansial memberikan nilai NVP = Rp. 547.382.918/ha, nilai Net B/C ratio = 4,21, IRR = 59% dan tingkat pengembalian modal (pay back period) = 3 tahun. Selain itu, Pasar buah naga sangat prospektif karena pasar nasional dan internasional belum terpenuhi. ABSTRACT Dragon fruit commoditi is a new commoditi in indonesia spesificly Middle Lombok District and has been not many used developing by farmer, however dragon fruit farms is availabilty to developing in Middle Lombok District. Therefor, this research aim to know developing of dragon fruit farms prospect on three aspects such as teckniq aspect, financial aspect and market aspect in Middle Lombok District. This research was held in five villages of three subdistricts of Middle Lombok District. These vilages such as Puyung village, Perina, Bonjeruk, Tampak Siring and Pringgarata village. For exhausting to aim data collected is analysed using invesment criteria such as net present value (NPV), net B/C ratio and pay back period. The result of this study indicated that developing prospect of dragon fruit farms in middle lombok district is availabilty because on techniq aspect like climite and weather is availability, on financial apect give value of net present value (NPV) Rp. 547.382.918/ha, Net B/C ratio = 4,21, IRR = 59% and pay back period is three years. Besides it, markets of dragon fruit farms is prospectively because national and international markets is can’t full of.
5 Mengoptimalkan Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Masyarakat Desa Melalui Proses Penguatan Keterikatan dengan Organisasi Baiq Yulfia Elsadewi Yanuartati
JURNAL AGRIMANSION Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Ilmiah Agribisnis Agustus 2010
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v11i2.41

Abstract

ABSTRACT The aims of this project were to improve the engagement processes of women cooperative members in their organizations, and in broader learning is to understand community situations and needs in a cooperative, not only from the economic orientation aspect but also from the perspective of Rural Community Development (RCD) principles. The topics will be discussed in this paper include the situation analysis, engagement and participation, and the tools in engagement approach. Choosing the right tools for engagement, and being a skilled facilitator seems could also potentially enhance members’ participation. Also, the paper has initiated an idea that a cooperative is not only a financial institution but also a place to build the members’ capacity. ABSTRAK Tulisan ini memberikan gambaran tentang bagaiman pentingnya dan cara meningkatkan dan memperkuat rasa keterikatan anggota koperasi perempuan di dalam organisasi mereka. Lebih luas lagi, tulisan ini bertujuan untuk memahami situasi dan kebutuhan masyarakat yang bergabung dalam koperasi tidak hanya dari aspek ekonomi namun juga dari aspek prinsip-prinsip pembangunan masyarakat desa. Topik-topik yang akan didiskusikan meliputi analisis situasi, keterikatan dan partisipasi, alat-alat pendekatan untuk memperkuat proses keterikatan. Memilih alat-alat pendekatan yang tepat dan menjadi seorang fasilitator yang terampil sangat potensial dalam meningkatkan partisipasi anggota koperasi wanita dalam organisasinya. Selain itu, melalui artikel ini terlahir sebuah pemikiran bahwa koperasi bukanlah sekedar lembaga keuangan semata, melainkan tempat untuk membangun kapasitas para anggotanya.
DAMPAK PROYEK PENGEMBANGAN IRIGASI DESA TERHADAP EFISIENSI USAHATANI DI KECAMATAN MASBAGIK LOMBOK TIMUR Ir. Anwar, MP.
JURNAL AGRIMANSION Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v1i2.58

Abstract

ABSTRAK Salah satu cara untuk menilai keberhasilan proses produksi usahatani adalah melalui penilaian efisiensi usahatani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak proyek pengembangan irigasi desa terhadap efisiensi ekonomi relatif dan skala usaha petani dalam mengelola usahataninya. Metode analisis data menggunakan fungsi keuntungan Cobb Douglas (UOP) dengan Seemingly Unrelated Regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan teknologi menunjukkan pencapaian keuntungan dalam kondisi decreasing returns to scale; (2) terdapat perbedaan nyata efisiensi ekonomi relatif baik efisiensi teknis maupun efisiensi alokatif antara usahatani padi di daerah irigasi PID dan non PID. Dalam usahatani palawija terdapat perbedaan tidak nyata efisiensi ekonomi relatif dari sisi efisiensi teknis, namun terdapat perbedaan nyata efisiensi alokatif. ABSTRACT One of the ways to evaluate farm production process is by conducting farm efficiency analysis. The research objectives are to analyze the impact of rural irrigation development project on the relative economic efficiency and returns to scale of farm that carried out by farmers. Cobb-Douglas profit function was used as the method of data analysis by the Seemingly Unrelated Regression. The results of this research indicated that (1) the utilization of technology have resulted in maximum profit under then decreasing returns to scale condition; (2) there were significant differences on relative economic efficiency of rice as a main foodcrop both for technical efficiency and allocative efficiency, between rural irrigation development area and non-rural irrigation development area. In contrast, there was no significant difference on the relative economic efficiency of a second foodcrop for the technical efficiency. However, in term of allocative efficiency the difference was significant.
PENAMPILAN PASAR GULA AREN DI NUSA TENGGARA BARAT Market Performance of Palm Sugar in West Nusa Tenggara Efendy Efendy
JURNAL AGRIMANSION Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v1i2.59

Abstract

Abstrak Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui penampilan pasar dari aspek struktur dan perilaku pasar gula aren telah dilaksanakan dengan pengumpulan data melalui penelusuran dari produsen, pedagang sampai ke konsumen. Pemilihan produsen sengaja difokuskan pada Kabupaten Lombok Barat sebagai sentra produksi dengan mengambil tiga desa sentra utama gula aren yaitu Kekait, Penimbung, dan Sigerongan. Dengan snow ball sampling dan keterwakilan komposisi kelembagaan pemasaran yang terlibat, pasar sumber dan pasar target, maka dalam analisis melibatkan 85 pedagang pengumpul, 12 pedagang menengah, 88 pengecer pada lima salu­ran pemasaran dengan 375 total produsen. Selain data primer studi ini menggunakan menggunakan data sekunder harga bulanan dan Indek Harga Konsumen per kabupaten di NTB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) struktur pemasaran gula aren mengarah ke pasar oligopsoni. (2) Perilaku pasar gula aren menunjuk­kan bahwa: (a) perubahan harga di pasar Cakranegara dipengaruhi oleh semua pasar di luar kabupaten Lombok Barat, dan hanya pasar Praya yang membawa perubahan perilaku harga di pasar Ampenan dalam jangka pendek, (b) tidak terdapat indikasi kerjasama antar maupun inter lembaga dalam praktek penentuan harga, serta (c) penentuan harga masih merangsang kegiatan produksi dan pemasaran gula aren, (d) pelaku pasar yang lebih tinggi belum sepenuhnya mentransformasikan perubahan harga jual ke lembaga pemasaran di bawahnya, dan (e) dalam jangka panjang terdapat keterpa­duan pasar yang sangat tinggi antar pasar kabupaten di Pulau Lombok. Abstract The objective of this research is to know market performance in terms of market structure and conduct. Data were collected by investigating respondents from producers, traders to final consumer. The research was conducted in Western Lombok Regency as a centre of palm sugar industry. Three villages: Kekait, Penimbung, and Sigerongan were selected. Snow ball sampling method was applied to determine 375 producers, 85 collecting traders, 12 middlemen, and 88 retailers. Beside primary data, secondary data on monthly prices and consumers index prices were used in the analysis. The results of this research are (1) market structure of palm sugar tend to be olygopsony, (2) in terms of market conduct, the research indicated that: (a) prices in Cakranegara market were affected by all markets out side the Western Lombok, and only Praya market affects prices at the Ampe­nan market on the short run, (b) no cooperation among inter and intra marketing institu­tion in price determination, and (C) price determination still motivates production and marketing activities, (d) the upper markets players not yet influenced market prices on the lower market institutions, (e) in the long run, it had been a high market integration inter regencies in Lombok island.
RESPON AREAL DAN PRODUKTIVITAS USAHATANI KEDELAI DI NUSA TENGGARA BARAT Hirwan Hamidi; Farida Puspa
JURNAL AGRIMANSION Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v1i2.60

Abstract

ABSTRAK Secara teoritis, keputusan petani untuk mengembangkan komoditi tertentu didasarkan atas pertimbangan harga input, output dan iklim. Untuk mengetahui apakah variabel-variabel tersebut berespon terhadap areal pengembangan dan produktivitas kedelai di Nusa Tenggara Barat telah dilakukan penelitian dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga kedelai tahun sebelumnya dan besarnya curah hujan bulanan berespon secara nyata terhadap luas areal pengembangan kedelai. Sementara terhadap produktivitas hanya curah hujan bulanan yang berespon secara nyata. Oleh karena itu, untuk memacu pertumbuhan produksi kedelai melalui program perluasan areal maka kebijakan insentif harga kepada petani seyogyanya mendapat perhatian serius. ABSTRACT Theoritically, farmers decision to cultivate certain commodity is based on the consideration of input-output price and climate. To understand whether those variables have significant respons to the size of cultivation area and productivity of soybean in West Nusa Tenggara, this research was designed under descriptive method. The result shows that the soybean price per year recent monthly rainfall significantly were related to the size of soybean cultivation area. On the other hand, only monthly rainfall related to productivity. Therefore, to stimulate the improvement of soybean production through exetended areal program, the implementation of price incentive policy to the farmers should be concerned by goverment seriously.
STUDI PELAKSANAAN PROYEK SEKTOR IRIGASI TERPADU KE DUA DI NUSA TENGGARA BARAT: Kelembagaan P3A dan Program IPAIR Syarifuddin Syarifuddin; Wuryantoro Wuryantoro
JURNAL AGRIMANSION Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v1i2.61

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui tingkat perkembangan kelembagaan P3A dan tanggapan petani terhadap fungsi dan permasalahan P3A, (2) mengetahui pelaksanaan dan partisipasi petani dalam mendukung keberhasilan program Iuran Pelayanan Irigasi (IPAIR). Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan mewawancara mendalam 60 responden. Penelitian menunjukkan (1) tingkat perkembangan kelembagaan P3A di Nusa Tenggara Barat berada pada kriteria sedang berkembang dengan pencapaian skor 11,78. (2) tanggapan anggota terhadap fungsi dan permasalahan P3A positif, (3) anggota P3A belum mengetahui manfaat yang diterima dari program IPAIR pola baru, dan (4) realisasi penerimaan IPAIR kurang dari 50%, yang disebabkan belum mantapnya kelembagaan P3A dan masih kurangnya informasi IPAIR pola baru yang diperoleh petani anggota P3A. Dari hasil yang diperoleh maka perlu adanya pembinaan secara langsung yang terkoordinasi, baik antara pemerintah dengan pengurus P3A, maupun di antara instansi pemerintah yang terkait dengan pembinaan P3A, dengan sasaran utama memperbaiki dan memantapkan kelembagaan P3A dan meningkatkan sosialisasi guna meningkatkan pemahaman petani anggota P3A tentang tujuan program IPAIR pola baru. ABSTRACT The aims of this research are: (1) to analyse the development of the level of P3A institutional and to know farmer responds to function of the organisation and problems faced by P3A; (2) to know implimentation of and farmers participation in supporting programs successful. The research use descriptive methods, and the data was collected by interviewing 60 respondents. The result of study indicate that: (1) the degrec P3A as an istitutional is still in developing level, with achievement score about 11.78; (2) the members of P3A respond positively both on the function and problems faced by the institutional of P3A; (3) the members of P3A do not know the benefit of IPAIR with its new paradigm; (4) achievement of IPAIR is less than 50% of the target since P3A as an institutional is not steady and lack of socialitation of IPAIR programs to the members of P3A. Therefore, government and other related institutional should give guidance in order to improve P3A as an organisation and to increase the member’s awareness about the purpose of IPAIR with its new paradigm.

Page 3 of 28 | Total Record : 278


Filter by Year

2001 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 24 No 2 (2023): Jurnal Agrimansion Agustus 2023 Vol 24 No 1 (2023): Jurnal Agrimansion April 2023 Vol 23 No 3 (2022): Jurnal Agrimansion Desember 2022 Vol 23 No 2 (2022): Jurnal Agrimansion Agustus 2022 Vol 23 No 1 (2022): Jurnal Agrimansion April 2022 Vol 22 No 3 (2021): Jurnal Agrimansion Desember 2021 Vol 22 No 2 (2021): Jurnal Agrimansion Agustus 2021 Vol 22 No 1 (2021): Jurnal Agrimansion April 2021 Vol 21 No 3 (2020): Jurnal Agrimansion Desember 2020 Vol 21 No 2 (2020): Jurnal Agrimansion Agustus 2020 Vol 21 No 1 (2020): Jurnal Agrimansion April 2020 Vol 20 No 3 (2019): Jurnal Agrimansion Desember 2019 Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Agrimansion Agustus 2019 Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019 Vol 19 No 3 (2018): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2018 Vol 19 No 2 (2018): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2018 Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018 Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion Vol 16 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2015 Vol 16 No 3 (2015): Jurnal Imiah AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014 Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Ilmiah Agribisnis Agustus 2010 Vol 10 No 1 (2009): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2009 Vol 9 No 3 (2008): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2008 Vol 9 No 2 (2008): Jurnal AGROMINSION AGUSTUS 2008 Vol 9 No 1 (2008): Jurnal AGROMINSION APRIL 2008 Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007 Vol 8 No 2 (2007): JURNAL AGROMINSION Agustus 2007 Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007 Vol 7 No 3 (2006): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2006 Vol 7 No 2 (2006): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2006 Vol 7 No 1 (2006): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2006 Vol 5 No 1 (2004): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2004 Vol 4 No 2 (2004): JURNAL AGRIMANSION MEI 2004 Vol 4 No 1 (2003): JURNAL AGRIMANSION November 2003 Vol 3 No 2 (2003): JURNAL AGRIMANSION MEI 2003 Vol 3 No 1 (2002): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2002 Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI Vol 2 No 1 (2001): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2001 Vol 1 No 2 (2001): JURNAL AGRIMANSION MEI 2001 Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI More Issue