cover
Contact Name
Anwar
Contact Email
anwar@unram.ac.id
Phone
+6281907801569
Journal Mail Official
agrimansion@unram.ac.id
Editorial Address
Jalan Majapahit No.62, Gomong, Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83125,
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Agrimansion: Agribusiness Management & Extension
Published by Universitas Mataram
ISSN : 14118262     EISSN : 27985385     DOI : 10.29303
Jurnal Agrimansion adalah jurnal ilmiah yang memuat tulisan berupa hasil penelitian yang terkait dengan pemikiran/gagasan atau telaahan konseptual/teoritis yang mengkaji aspek-aspek agribisnis dan sosial ekonomi pertanian secara luas seperti manajemen produksi dan pemasaran produk pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, kebijakan pembangunan pertanian, perencanaan wilayah, analisis gender, gizi masyarakat dan sosiologi pedesaan. Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah diterbitkan atau dalam proses penerbitan pada publikasi apapun, baik dalam maupun luar negeri.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 278 Documents
HUBUNGAN EFISIENSI TEKNIS USAHATANI DENGAN KENDALA SOSIAL EKONOMI PADA USAHATANI PADI DI DAERAH IRIGASI MAMAK KAKIANG KABUPATEN SUMBAWA Abubakar Abubakar
JURNAL AGRIMANSION Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v1i2.62

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (a) untuk mengetahui produksi frontir dan tingkat efisiensi teknis dan (b) mengetahui hubungan antara efisiensi teknis usahatani dengan kendala sosial ekonomi. Penaksiran fungsi produksi Cobb-Douglas digunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dan fungsi produksi frontir diperoleh dari fungsi produksi Cobb-Douglas dengan cara “Stokastik”. Selanjutnya untuk mengetahui hubungan efisiensi teknis usahatani dengan kendala sosial ekonomi dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi frontir usahatani padi pada sawah beririgasi pada musim hujan sebesar 6,5511 ton/ha dengan tingkat efisiensi teknis usahatani sebesar 69,94 %, sedangkan pada musim kemarau diperoleh produksi frontir sebesar 5,9723 ton/ha dengan tingkat efisiensi teknis usahatani sebesar 76,58 %. Ada hubungan positif antara tanggungan keluarga, umur, dan status petani dalam kelompok tani dengan efisiensi teknis usahatani, sedangkan pendapatan luar usahatani berhubungan negatif dengan efisiensi teknis usahatani. ABSTRACT The aims of this research are (a) to investigate frontier production function and Technical Efficiency Rating (TER) (b) to identify socioeconomic constraints and technical efficiency relationships. Cobb-Douglas production function was estimated by “Ordinary Least Square (OLS)”. The frontier production function of Cobb-Douglas production function was iterated by Stocastic method. And finally, the correlation between technical efficiency and socioeconomic constraints was tested by Spearman rank correlation. Frontier Production on the rainy season was 6.5511 tones per hectar with technical efficiency was 69.94 %. Frontier Production on the dry season was 5.9723 tones per hectar with technical efficiency was 76.58 %. There were positive correlations between technical efficiency and family members, ages, status of farmers in representative group, farm. However, off-farm income and technical efficiency was correlated negatively.
OPTIMALISASI PENGGUNAAN SUMBERDAYA LAHAN DI WILAYAH IRIGASI AIR TANAH KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Nurtaji Wathoni
JURNAL AGRIMANSION Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v1i2.63

Abstract

ABSTRAK Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis biaya dan pendapatan pada berbagai pola tanam, menentukan pola tanam yang menguntungkan, dan menganalisis penggunaan sumberdaya lahan yang optimal di Wilayah Irigasi Air Tanah Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Studi ini dilakukan di Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur (1999/2000). Sebanyak 17 unit pompa irigasi air tanah sampel diperoleh secara proportional random sampling atas dasar tahun awal operasi sumur pompa. Kemudian, dari setiap sumur pompa ditentukan sebanyak 5 responden petani, sehingga secara keseluruhan terdapat 85 responden petani. Untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan Linear Programming. Hasil studi diperoleh: (1) terdapat 6 pola tanam dominan yang diusahakan petani, yaitu: jagung–jagung–jagung, kacang tanah–bawang merah–jagung, jagung–kacang tanah–kacang hijau, lombok–tembakau, bawang merah–kacang tanah–kacang hijau, dan jagung–terong, (2) dari 6 pola tanam dominan, pola tanam lombok–tembakau memberikan pendapatan paling tinggi dalam setahun, (3) pola tanam yang optimal adalah jagung–tembakau–kacang tanah, bawang merah–jagung–tembakau, jagung–lombok, tomat–tembakau, and lombok–tembakau, (4) penambahan Urea, TSP, tenaga kerja dalam keluarga, dan air irigasi dapat memberikan pendapatan yang lebih tinggi pada pola tanam optimal. Untuk mengoptimalkan penggunaan sumberdaya lahan, pola tanam yang disarankan diterapkan di wilayah irigasi air tanah Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur adalah: tembakau–kacang tanah, bawang merah–jagung–tembakau, jagung–lombok, tomat–tembakau, and lombok–tembakau. Lahan usahatani yang direkomendasikan untuk setiap pola tanam tersebut secara berurutan masing-masing adalah: 341.8507ha, 164.2514ha, 310.0701ha, 127.418ha, and 282.8146ha. Penambahan pupuk Urea dan TSP diperlukan untuk meningkatkan pendapatan para petani, dan tenaga kerja dalam keluarga perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin. Untuk memenuhi kebutuhan irigasi lebih luas, kontinuitas pengembangan pompa irigasi air tanah sangat diperlukan. Program-program pendidikan non formal seperti penyuluhan pertanian, pelatihan, dan demonstrasi plot perlu digalakkan terutama di wilayah irigasi air tanah Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. ABSTRACT The objectives of the study are to analyze the cost and income in various cropping patterns, to determine the profitable cropping patterns, and the optimal land resource use in groundwater irrigation areas of Pringgabaya, East Lombok Regency. The study was conducted in the sub-district of Pringgabaya, East Lombok Regency (1999/2000). Proportional random sampling was used to obtain 17 unit samples of groundwater irrigation pumps based on the term when they started operation. Then, random sampling was applied to gain 5 respondent farmers from each pumps, so that there were 85 respondent farmers overall. Linear Programming was applied to analyze the collected data. The results of the study are as follows (1) There were 6 dominant cropping patterns that cultivated by farmers, namely: corn-corn-corn, peanuts-shallots-corn, corn-peanuts-small green pea, chilies-tobacco, shallots-peanuts-small green pea, and corn-an edible nightshade, (2) from 6 dominant cropping patterns, chilies-tobacco gave the highest total annual income, (3) the optimal cropping patterns were corn–tobacco–peanuts, shallots–corn–tobacco, corn–chilies, tomato–tobacco, and chilies–tobacco, respectively, (4) the addition of Urea, TSP, family labor, and irrigation water may give the higher possible income of the optimal cropping patterns. In order to optimize the land resource use, the following cropping patterns suggested to be cultivated in the groundwater irrigation areas of Pringgabaya, East Lombok Regency: corn–tobacco–peanuts, shallots–corn–tobacco, corn–chilies, tomato–tobacco, and chilies–tobacco. Farmland area that recommended to each cropping patterns were distributed: 341.8507 hectare, 164.2514 hectare, 310.0701 hectare, 127.418 hectare, and 282.8146 hectare, respectively. The addition of Urea and TSP can increase farmers income, and the use of family labor needs to be maximized. To fulfil the requisite irrigation widely, the continuing development of groundwater irrigation pumps is essentially needed. Education programs (non-formal education) such as agricultural extension, training, and demonstration plots should be established, particularly in the groundwater irrigation areas, East Lombok Regency.
POTENSI DAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PALAWIJA DI KABUPATEN SUMBAWA L. Sukardi
JURNAL AGRIMANSION Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v1i2.64

Abstract

ABSTRAK Peningkatan produksi palawija menjadi salah satu prioritas di Kabupaten Sumbawa karena selain merupakan komoditas pangan utama, juga menjadi unggulan dan andalan untuk diekspor. Peluang peningkatan produksi dapat dilakukan baik melalui intensifikasi (peningkatan produktivitas pada daerah-daerah yang produktivitasnya masih di bawah rata-rata kabupaten) maupun ekstensifikasi (pemanfaatan lahan potensial yang belum tergarap). Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi peningkatan produksi melalui kegiatan intensifikasi berturut-turut sebagai berikut : kedelai 613,58 ton, jagung 1.078,31 ton, kacang hijau 325,77 ton, dan kacang tanah 123,10 ton. Sedangkan potensi peningkatan produksi melalui kegiatan ekstensifikasi (dihitung berdasarkan dua pendekatan), yaitu : (1) berdasarkan produktivitas aktual berturut-turut : kedelai 13.006,84 ton, jagung 19.225,20 ton, kacang hijau 5.719,16 ton, dan kacang tanah 1.271,07 ton dan (2) berdasarkan produktivitas rata-rata berturut-turut : kedelai 12.981,95 ton, jagung 19.442,21 ton, kacang hijau 5.738,15 ton, dan kacang tanah 1.300,76 ton. ABSTRACT Increasing the second crop production is one of the first priority program in Sumbawa District, because this second crop is not only the main food commodities, but also the prominent and superior export commodities. The opportunity to increase the production could be achieved both through intensification (increasing production in the area that the productivity is lower than average of the district productivity) and extensification (the use of unutilized potential land). The results of the study show that the potency of increasing of production through intensification are as follows : soybean is 613.58 tones, maize is 1,078.31 tones, mung-beans is 325.77 tones, and peanut is 123.10 tones. Meanwhile, the potency of increasing of production through extensification program (counted based on two approaches), namely : (1) based on actual production : soybean is 13,006.84 ton, maize is 19,225.20 ton, mungbean is 5,719.16 ton, and peanut is 1,271.07 ton; (2) based on average productivity that indicate : soybean is 12,981.95 tones, maize is 19,442.21 ton, mungbean is 5,738.15 tones, and peanut is 1,300.76 tones.
STRATEGI PENGEMBANGAN EKONOMI KAWASAN PESISIR LOMBOK TENGAH m. Tajidan
JURNAL AGRIMANSION Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v1i2.65

Abstract

ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai adalah merumuskan strategi pengem-bangan ekonomi dan menyusun alternatif program / kegiatan bagi pening-katan kesejahteraan masyarakat di kawasan pesisir. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan kajian pustaka untuk penggalian informasi faktor internal dan faktor eksternal, yaitu mengungkap kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan (KKPT) sebagai bahan melakukan kajian komprehensif dengan mengaplikasikan metode KKPT. Strategi pengembangan ekonomi di wilayah pesisir adalah (a) strategi pertumbuhan (ekspansif) pada aspek kelembagaan dan produksi, (b) strategi peningkatan (intensif) pada aspek pengetahuan, keterampilan dan manajemen usaha (peningkatan kualitas sumberdaya manusia), (c) strategi penganekaragaman (diversitif) pada aspek pemanfaatan sumberdaya alam, dan (d) strategi penguatan (defensif) pada aspek sumberdaya buatan dan sistem pengelolaan sumberdaya (alam, manusia, dan buatan). Alternatif program/kegiatan yang dapat diterapkan antara lain: (a) Membentuk dan mengembangkan lembaga-lembaga ekonomi; (b) Mengembangkan usaha-usaha penangkapan dan budidaya, terutama pada perairan lepas pantai dan ZEE; (c) Mengembangkan Pariwisata; (d) Meningkatkan kemampuan usaha masyarakat pesisir; (e) Meningkatkan sistem pengamanan wilayah pesisir dan laut yang terpadu; (f) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pesisir; (g) Meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber-sumber modal dan peluang pasar; (h) Mengatur tata ruang pemanfaatan wilayah pesisir dan laut; (i) Deregulasi Perda tentang Pengelolaan SDA; (j) Menyediakan sarana dan prasarana untuk meningkatkan produksi dan nilai tambah; dan (k) Memperbaiki sistem pengelolaan SDA secara terpadu. ABSTRACT The aim to be achieved is to arrange and to formulate alternative programs for economic developingment strategies in increasing the life standard of coastal community of Central Lombok. In achieving such goal a literature research has been conducted to investigate external and internal factors representative the strength, weakness, opportunity, and threat (SWOT)analysis was employed. The strategies for economic developingment in coastal area are: (a) expansive strategy on the institution and production aspects; (b) intensive strategy on improving knowledge, skill, and business management (improving in human resources quality); (c) diversity strategy on natural resources exploitation, and (d) defensive strategy on infrastructure resources and management system (human, nature, and infrastructure resources). The alternative programs that could be implemented are: (a) astablishing and developinging the economic institutions; (b) developing the intensity of catching and cultivating operation, particularly in the ocean and in the exlusive economic zone (ZEE); (c) to developing tourism business; (d) improving the business ability of coastal society; (e) improving the system of integrated security around the coast and sea; (f) improving the knowledge and skills of coastal society; (g) improving community access to fund resources and market opportunites; (h) arranging or managing the operation area of coast and sea; (i) deregulating on nature resources management; (j) providing instruments and infrastructures in improving the products and additional values; (k) promoting the integrated natural resource management system.
DETERMINANTS OF TECHNOLOGY ADOPTION: THE CASE OF DRYLAND FARMER IN LOMBOK Determinasi Adopsi Teknologi: Kasus Petani Lahan Kering di Lombok Abdullah Usman
JURNAL AGRIMANSION Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v1i2.66

Abstract

ABSTRACT Dryland farmers in Lombok underuse the water provided through deep well irrigation pump, far below the optimum level of wateruse. Question raised in this study is what are the determinants factors explaining wateruse level of dryland farmers in Lombok. Therefore, this study aims to identify such determinants factors and by knowing the factors, it can be a valuable consideration in motivating farmers to optimize their wateruse. This study used a two-stage cluster sampling method: (1) to choose pumps by classifying a total of 168 pumps into 23 existing pump groups and (2) to select farmers from each selected pumps. The number of farmers interviewed is 323. To investigate the factors affecting the level of wateruse, linear multiple regression was used. This study revealed that Adopters are significantly different to non-adopters in terms of age, farming experience, hours of extension attended, holding area, farm income, farmer income, household income and cropping intensity. Land status, the frequency of operator change, the access of respondents to part time jobs, migration status and dryland problems are significant at the five percent level or lower. Determinant factors which can be used to explain the phenomenon of under use of water are: price of water, proportion of cash-cost farm income, household income, and hours of attending extension training. Implication of this study is that attempt to motivate farmers in optimizing wateruse can be more effective if we can reduce the water price or find the in-question product market which is provide more reasonable price. ABSTRAK Penggunaan air irigasi pompa artesis oleh petani lahan kering di Pulau Lombok masih jauh dibawah tingkat penggunaan optimum. Masalah yang diangkat dalam kajian ini adalah apa saja yang menjadi faktor penentu didalam menjelaskan tingkat penggunaan air oleh petani lahan kering di Pulau Lombok. Karena itu, kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penentu yang dimaksud yang dengan memahaminya dapat diupayakan solusi untuk mendorong petani agar mengoptimumkan penggunaan air. Kajian ini menggunakan sampel yang ditentukan dengan metoda cluster dua langkah: (1) untuk menentukan pompa dengan mengkalisifikasikan 168 pompa kedalam 23 group and (2) untuk memilih petani dari masing-masing skim dari pompa yang terpilih. Petani yang diwawancara 323 orang. Untuk memeriksa faktor penentu digunakan regresi berganda. Study ini mengungkapkan bahwa adopter berbeda dengan non adopter dalam hal: umur, pengalaman bertani, penyuluhan, luas areal, pendapatan usahatani, pendapatan rumah tangga dan intensitas tanam. Faktor penentu adopsi teknologi meliputi: harga air, proporsi pendapatan, pendapatan rumah tangga, dan penyuluhan. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa memotivasi petani agar mengoptimumkan penggunaan airnya dapat dilakukan dengan menekan harga air atau mengusahakan pasar produk yang dihasilkan petani lahan kering
1. PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN LAUT DALAM PERSPEKTIF SOSIAL-EKONOMI DAN LINGKUNGAN: STUDI KASUS DI KACAMATAN KERUAK LOMBOK TIMUR Addinul Yakin
JURNAL AGRIMANSION Vol 2 No 1 (2001): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2001
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v2i1.68

Abstract

ABSTRAK Meskipun sumberdaya perikanan laut tergolong melimpah, kondisi sosial ekonomi penduduk pesisir masih relatif rendah. Sementara itu, telah dan sedang terus terjadi kasus pengrusakan ekosistim pesisir dan laut (kasus pengeboman ikan) oleh sebagian masyarakat akhir-akhir ini mendorong perlunya penelitian aspek sosial-ekonomi dan lingkungan dari usaha penangkapan ikan kasus di Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini dilaksanakan dari September 1999 sampai dengan Pebruari 2000 pada 6(enam) desa pantai dengan responden sebanyak 100 orang yang ditentukan secara stratified proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada perbedaan hasil tangkapan serta pendapatan nelayan ditinjau dari teknologi alat penangkapan; (2) ada kecendrungan menurunnya hasil tangkapan dalam sepuluh tahun terakhir, meskipun teknologi alat tangkap dan jam melaut meningkat; (3) walaupun demikian, pendapatan nelayan cendrung meningkat akibat harga ikan yang semakin tinggi dalam sepuluh tahun terakhir; (4) Intensitas dan frekwensi kasus pengeboman ikan semakin meningkat pada beberapa tahun terakhir. Berdasarkan hasil temuan ini maka disarankan bahwa (1) perlu perbaikan teknologii penangkapan bagi nelayan lokal; dan (2) perlu ada gerakan penyadaran pentingnya konservasi lingkungan dan introduksi alternatif usaha baru kepada sebagian masyarakat yang melakukan aktifitas pengrusakan ekosistim pesisir dan kelautan (pengebom-boomers). ABSTRACT Majority of coastal population is still poor despite abundant marine resources. Increasing number of destructive activities to marine resources by some fishermen lately makes a study on socio-economic and environmental aspects of fishing in the case of sub-district Keruak, Eastern Lombok valuable to be conducted. The study was conducted at 6(six) villages with 345 respondents, who were appointed through stratified proportional random sampling method. Results of the study show that: (1) there was a difference in catching yield and incomes based on types of catching technologies; (2) There was a decreasing trend of yield in last decade even though there has been a catching technological improvement and longer catching time; (3) however, fisherman incomes tend to increase due to better prices in last decade. (4) Intensity and frequency of fishing booming cases have significantly increased in last two years. Based on the results, it is recommended to (1) improve catching technologies of local fishermen; (2) promote a community movement of importance of conservation awareness and introduce alternative economic activities, especially for the boomers.
2. PENDUGAAN FUNGSI KEUNTUNGAN DAN SKALA USAHA PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN LAPE LOPOK Anwar Anwar
JURNAL AGRIMANSION Vol 2 No 1 (2001): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2001
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v2i1.69

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini mencoba menelaah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan usahatani padi sawah, tercapai tidaknya keuntungan maksimum dan keadaan skala usaha. Luas lahan garapan diperlakukan sebagai input tetap. Data yang digunakan adalah data input output usahatani padi dari hasil survei yang dilakukan di Desa Dete Kecamatan Lape-Lopok. Analisis dilakukan pada musim tanam MH 1999/2000. Hasil pendugaan menunjukkan bahwa usahatani dengan luas lahan garapan 0,537 hektar masih belum memberikan tingkat keuntungan maksimum kepada petani pengelolanya dan skala usaha masih berada pada kondisi increasing returns to scale. Hasil analisis juga menunjukan bahwa harga pupuk urea, upah tenaga kerja ternak, luas lahan garapan dan biaya tetap mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keuntungan usahatani padi sawah. ABSTRACT The objektive of this research is to examine factors affecting the rate of profit of rice farming, achievements of profit maximization, and conditions of farm’s returns to scale. Size of rice field is assumed as fixed input. Data used in this study “rice farming input output” were collected through survey in Dete village Lape-Lopok subdistrict. The analysis was based on the rainy season 1999/2000 data. Results of this analysis show the average size of rice area 0,537 hectare has not given a maximum profit yet, and the rice farming activities are at the increasing returns to scale. The analysis also shows that price of urea, wages of livestock power, size of rice area, and fixed cost were significant with respect to rice farm actual profit function.
3. PARTISIPASI WANITA DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PADA KOMUNITAS PESISIR KECAMATAN SAMBELIA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Syarifuddin Syarifuddin
JURNAL AGRIMANSION Vol 2 No 1 (2001): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2001
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v2i1.70

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui partisipasi wanita dalam mewujudkan kesejahtera rumahtangga, dan hubungan antara partisipasi wanita dengan kesejahteraan rumahtangga. Responden terdiri dari dua jenis, yaitu (1) Informan kunci yaitu pejabat desa dan tokoh masyarakat, (2) Wanita (ibu rumahtangga nelayan). Responden ditentukan sebanyak 45 orang ibu rumahtangga pada tiga desa penelitian dan masing-masing desa ditentukan sebanyak 15 orang secara Random Sampling. Data penelitian dikumpulkan melalui: a) wawancara, b) pengamatan berperan serta, dan c) dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan: (1) wanita (ibu rumahtangga) berpartisipasi dalam mewujudkan kesejahteraan rumahtangga Komunitas Pesisir yaitu dengan keterlibatan wanita melaksanakan peran ganda dalam mengurus rumah tangga dan mecari nafkah, (2) sumbangan pendapatan, alokasi curahan waktu dan pola pengambilan keputusan berhubungan dengan kesejahteraan rumahtangga, sedangkan pemanfaatan peluang bekerja dan berusaha tidak berhubungan dengan kesejahteraan rumahtangga. Agar ibu rumahtangga dapat memanfaatkan peluang bekerja dan berusaha dalam meningkatkan kesejahteraan rumahtangga Komunitas Pesisir, diharapkan pemerintah melalui Dinas Perikanan atau pihak lain, untuk membantu memberikan pelatihan dan pembinan. ABSTRACT The objectives of this study are: to identify woman participation in income generating activities (wealfare), and their association. There are two categories of respondents, (1) Key informants which consist of formal and informal leaders, (2) woman (house wife of fisherman). Simple random sampling technique was applied to select 45 respondents (house wife) from three villages, and 15 respondents from each village. Interview, participant observer, and documentation were used for data collection. The results of this study indicate (1) woman (house wife) participates in improving households’ wealfare through their involvemet in multipte roles domestic activities and income generating activities. (2) contribution of income, time allocation and decision making paterns are associated with household wealfare, while the use of working and business opportunity are’nt. To help community (especially house wife) in using work and business opportunities, Government in particula at the local level, may help through training and supervision.
4. ANALISIS DAMPAK PROYEK PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERKEBUNAN RAKYAT TERHADAP EKONOMI PERTANIAN DAN MASYARAKAT DI KABUPATEN LOMBOK BARAT BAGIAN UTARA Bambang Dipokusumo
JURNAL AGRIMANSION Vol 2 No 1 (2001): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2001
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v2i1.71

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini memiliki beberapa tujuan; (1) Menganalisis keuntungan petani (private profit) dan keuntungan sosial (social profit) dari usahatani mete yang dijalankan oleh Proyek PBPR-ADB/TCSSP; (2) Menghitung kesempatan kerja yang tercipta dari adanya Proyek PBPR-ADB/TCSSP; (3) Menghitung pendapatan petani dan keluarga pada seluruh aktivitas ekonomi yang diciptakan proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; (1) Keuntungan petani (private profit) dan keuntungan sosial (social Profit) per tahun per hektar masing - masing sebesar Rp 2.464.073,- dan Rp 3.441.258,-; (2) Kesempatan kerja pada usahatani terpadu tersebut yaitu 131,08 HKO dengan perincian bahwa kesempatan kerja pada usahatani pangan sebesar 69,96 HKO dan usahatani jambu mete sebesar 61,12 HKO ; (3) Pendapatan rumahtangga petani setahun sebesar Rp 5.990.660,-, dengan proporsi terbesar bersumber dari usahatani pangan (61,47 %), usahatani jambu mete (32,13 %) dan sisanya sebesar 3,40 % bersumber dari usahatani di pekarangan, peternakan, nelayan, dagang dan jasa. Dari hasil penelitian dapat disarankan bahwa perluasan pasar mete sangat diperluakan dan pola pelaksanaan Proyek Pengembangan Budidaya Perkebunan Rakyat dapat dikembangkan pada daerah lainnyadi Propinsi Nusa Tenggara Barat. ABSTRAK This research has three objectives; (1) To analysa the private and social profit from the integrated farming system; (2) To know employment opportunities created by the project; (3) To analysa farmer income from all activities that is created by the project. This research found several results; (1) Private profit was Rp. 2.464073,- and social profit was Rp. 3.441.258,-; (2) The project can employ labor in integrated farming system was 131,08 Mandays that was 63,96 Mandays for chaseau farming and 61,96 Mandays for food crop farming ; (3) Farmer household income in a year was Rp 5.990.660,- that was 61,47 % from food crop farming, 32,13 % from cheseau farming dan 3,40 % from other farming. Based on the results of the research, it is suggested that pattern of empowering communities developed by Community Estate Cultivation Project are able to be extended on other dry land in west Nusa Tenggara Province.
5. PERSEPSI DAN SIKAP PETANI TERHADAP PENGEMBANGAN SISTEM USAHA TANI TERPADU DI LAHAN KERING (Kasus di Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur) Sadikin Amir Amir
JURNAL AGRIMANSION Vol 2 No 1 (2001): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2001
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v2i1.72

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap dan persepsi petani terhadap pengembangan sistem usahatani terpadu, orientasi petani tentang penggunaan lahan dengan pola usahatani terpadu serta faktor‑faktor yang berpengaruh terhadap orientasi, sikap dan persepsi petani terhadap pola usahatani terpadu. Penelitian mi dirancang dengan model deskriptif eksploiratif, yang dilaksanakan di Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur yang ditentukan secara purposive sampling. Responden ditentukan secara purposive sampling sebanyak 23 orang. Hasil penelitian menunjukkan: (a). Sebagian besar petani belum memiliki orientasi yang jelas terhadap pengembangan sistem usahatani terpadu; (b). Petani yang memiliki orientasi bagi pengembangan sistem usahatani ternyata memiliki persepsi dan sikap yang positif terhadap sistem usahatani terpadu dan (c). Disonansi Persepsi dan sikap terhadap tindakan petani terjadi karena beberapa faktor, yaitu karena keterbatasan modal, teknologi, pengetahuan serta keterampilan. ABSTRACT The aims of this research are to identify farmers attitudes and perception of integrated farming system, farmers orientantion using land with integrated farming pattern, and factors that affect the orientation, attitudes, and perceptions of farmers about integrated farming pattern. This research was designed by using explorative descriptive model. Rural was conducted in Keruak Subdistrict, East Lombok District. Purposive sampling method was applied. The respondents were choosen through purposive sampling method (23 respondents). The result of this research show that : (a) most farmers didn’t have a clear orientation about developing of integrated farming system, (b) farmers who have orientation about developing integrated farming system have positive perceptions and attitudes toward integrated farming system, and (c) dissonantions of perception attitudes and action were affected by four factors; lack of capital, technology, knowledge, and skills.

Page 4 of 28 | Total Record : 278


Filter by Year

2001 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 24 No 2 (2023): Jurnal Agrimansion Agustus 2023 Vol 24 No 1 (2023): Jurnal Agrimansion April 2023 Vol 23 No 3 (2022): Jurnal Agrimansion Desember 2022 Vol 23 No 2 (2022): Jurnal Agrimansion Agustus 2022 Vol 23 No 1 (2022): Jurnal Agrimansion April 2022 Vol 22 No 3 (2021): Jurnal Agrimansion Desember 2021 Vol 22 No 2 (2021): Jurnal Agrimansion Agustus 2021 Vol 22 No 1 (2021): Jurnal Agrimansion April 2021 Vol 21 No 3 (2020): Jurnal Agrimansion Desember 2020 Vol 21 No 2 (2020): Jurnal Agrimansion Agustus 2020 Vol 21 No 1 (2020): Jurnal Agrimansion April 2020 Vol 20 No 3 (2019): Jurnal Agrimansion Desember 2019 Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Agrimansion Agustus 2019 Vol 20 No 1 (2019): Jurnal Agrimansion April 2019 Vol 19 No 3 (2018): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2018 Vol 19 No 2 (2018): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2018 Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018 Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion Vol 16 No 1 (2015): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2015 Vol 16 No 3 (2015): Jurnal Imiah AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014 Vol 11 No 2 (2010): Jurnal Ilmiah Agribisnis Agustus 2010 Vol 10 No 1 (2009): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2009 Vol 9 No 3 (2008): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2008 Vol 9 No 2 (2008): Jurnal AGROMINSION AGUSTUS 2008 Vol 9 No 1 (2008): Jurnal AGROMINSION APRIL 2008 Vol 8 No 3 (2007): JURNAL AGROMINSION DESEMBER 2007 Vol 8 No 2 (2007): JURNAL AGROMINSION Agustus 2007 Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007 Vol 7 No 3 (2006): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2006 Vol 7 No 2 (2006): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2006 Vol 7 No 1 (2006): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2006 Vol 5 No 1 (2004): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2004 Vol 4 No 2 (2004): JURNAL AGRIMANSION MEI 2004 Vol 4 No 1 (2003): JURNAL AGRIMANSION November 2003 Vol 3 No 2 (2003): JURNAL AGRIMANSION MEI 2003 Vol 3 No 1 (2002): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2002 Vol 2 No 2 (2002): JURNAL AGRIMANSION MEI Vol 2 No 1 (2001): JURNAL AGRIMANSION NOVEMBER 2001 Vol 1 No 2 (2001): JURNAL AGRIMANSION MEI 2001 Vol 1 No 2 (2001): Jurnal AGRIMANSION (AGRIBUSINESS MANAGEMENT & EXTENSION) MEI More Issue