cover
Contact Name
Frangky J. Paat
Contact Email
jurnalsr_agroekotek@unsrat.ac.id
Phone
+62895395272667
Journal Mail Official
jurnalsr_agroekotek@unsrat.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi , Jl Kampus Bahu, Kec. Malalayang, Manado Sulawesi Utara 95115
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal Agroekoteknologi Terapan
ISSN : -     EISSN : 27970647     DOI : https://doi.org/10.35791/jat.v2i1.34060
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal Agroekoteknologi Terapan adalah bagian dari Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado 95115. Bertujuan untuk mempublikasikan akumulasi dari hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan ilmu dan teknologi pertanian terapan (applied agrotechnology).
Articles 132 Documents
THE EFFECT OF ORGANIC FERTILIZING KIRINYUH (Chromolaena odorata L.) AND PHONSKA FERTILIZER AGAINST CHEMICAL PROPERTIES OF PLANTED TAILINGS SOIL RICE FIELD Willens Christano Anyo; Tommy D. Sondakh; Jenny J. Rondonuwu; Tommy B. Ogie
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 2 No. 2 (2021): EDISI JULI-DESEMBER 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v2i2.35302

Abstract

This study aims to determine the effect of kirinyuh organic fertilizer and phonska fertilizer on changes in the properties of tailings soil and the growth and production of upland rice. Land tailings are taken from the location of the  wilayah pertambangan rakyat (WPR) in Tatelu Village, Dimembe District, North Minahasa Regency. And the research was carried out at the Green House, Faculty of Agriculture, Sam Ratulangi University. This study was designed using a completely randomized design (CRD) with a factorial pattern consisting of two factors, namely: Factor I is kirinyuh organic fertilizer (A) which consists of 4 (four) levels: A0 = 0g / polybag, A1 = 300g / polybag, A2 = 600g / polybag, A3 = 900g / polybag and Factor II which is Phonska Fertilizer (B) consisting of three levels: B0 = 0g / polybag, B1 = 1,5g / polybag, and B2 = 3g / polybag. Each poly bag is filled with soil up to 20 kg.Keywords:  Kirinyuh; Phonska; Land of Tailings.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian pupuk organik kirinyuh dan pupuk phonska terhadap perubahan sifat kimia tanah tailing dan pertumbuhan serta produksi padi ladang. Pengambilan Tanah Tailing diambil dari lokasi Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara. Dan Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca  Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu : Faktor I yakni pupuk organik kirinyuh (A) yang terdiri dari 4 (empat) taraf : A0 = 0g / polybag, A1 = 300g / polybag, A2 = 600g / polybag, A3 = 900g / polybag dan Faktor II yakni Pupuk Phonska (B) yang terdiri dari tiga taraf : B0 = 0g / polybag, B1 = 1,5g / polybag, dan B2 = 3g / polybag. Setiap polybag diisi tanah sampai seberat 20 kg.Kata Kunci:  Kirinyuh; Phonska; Tanah Tailing.
THE USE OF THE FUNGUS Metarhizium rileyi F. IN THE CONTROL OF Crocidolomia pavonana F. ON CABBAGE (Brassica oleracea L.) Stella Priscilia Manguande; Max M. Ratulangi; Vivi B. Montong; Selvie Tumbelaka
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 2 No. 2 (2021): EDISI JULI-DESEMBER 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v2i2.35298

Abstract

This study aims to determine the effect of M. rileyi F. fungus with various concentrations on the mortality of C. pavonana F. pests on cabbage plants in the laboratory and to find out how the effect of M. rileyi F. fungus on C. pavonana F. pests. This research was conducted from September to November 2020, at the BPTPH Laboratory (Center for the Protection of Food Crops and Horticulture) and the method used in this study was a Completely Randomized Design (CRD), which consisted of five treatments namely Control (A), 109 ( B), 108 (C), 107 (D), and 106 (E) and each treatment was repeated three times. The collection of C. pavonana F. larvae was carried out on cabbage plantations in Tomohon City. The larvae used as research test materials are third instar larvae. The results of the data obtained in the study were analyzed using analysis of variance and if the treatment showed a significant effect, it would be continued with the Least Significant Difference (BNT) test. The results of the study, M. rileyi F. proved effective to kill C. pavonana F. larvae from several treatments with different concentrations found the average with the highest value at treatment concentration of 109 was 54.28%. While the lower values, respectively, were found in the treatment concentrations of 108 , 107 , and 106 with values of 35.23%, 27.61%, 21.90% respectively. Keywords:   Control; Fungus; Cabbage Plant; Pest; Metarhizium rileyiAbstrakPenelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai November 2020, bertempat di Laboratorium BPTPH (Balai Perlindugan Tanaman Pangan dan Hortikultura) dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari lima perlakuan yakni Kontrol (A), 109 (B), 108 (C), 107 (D), dan 106 (E). dan masing-masing perlakuan diulangi sebanyak tiga kali. Pengambilan larva C. pavonana F. dilakukan pada lahan pertanaman kubis di Kota Tomohon. Larva yang digunakan sebagai bahan uji penelitian merupakan larva instar tiga. Hasil dari data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan apabila perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil dari penelitian, jamur M. rileyi F. terbukti efektif untuk membunuh larva C. pavonana F. dari beberapa perlakuan dengan konsentrasi yang berbeda ditemukan rataan dengan nilai tertinggi pada perlakuan konsentrasi 109 sebesar 54,28%. Sedangkan nilai yang lebih rendah secara berurutan terdapat pada perlakuan konsentrasi 108 , 107 , dan 106 yakni dengan nilai masing – masing sebesar 35,23%, 27,61%, 21,90%.Kata Kunci: Pengendalian; Jamur; Tanaman Kubis;  Hama; Metarhizium rileyi
THE EFFECT OF CONCENTRATION AND DURATION OF SOAKING SHALLOT BARK SOLUTION ON ROOT FORMATION OF CUTTINGS OF CHRYSANTHEMUM KULO (Chryshanthemum sp.) IN TOMOHON CITY MARTHA FERA DELLASTRADA GARING; Adeleyda M. W. Lumingkewas; Selvie Tumbelaka
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 2 No. 2 (2021): EDISI JULI-DESEMBER 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v2i2.35295

Abstract

Chrysanthemum kulo plant is a variety native to The City of Tomohon which has a high aesthetic and economic value. Good quality chrysanthemum plant seeds can be obtained through vegetative multiplication techniques. One of the vegetative multiplication techniques is cuttings. The problem with the propagation of cuttings is that the rooting is less dense, so it can not hold the plant to grow upright. One source of natural growing regulators that can support the formation of roots is shallot bark. Shallot bark contains ABA, IAA, GA, Cytokinin. The purpose of this study was to study the interaction between concentration and length of soaking of shallot bark solution against the formation of cuttings root chrysanthemum shoots. This research was conducted in March 2021 until May 2021 at Screen House, Nursery, And Agrowidya Seeding Center of Tomohon City Tourism, Agriculture and Fisheries Office of Tomohon City.  The design used is a Complete Randomized Design (RAL) Factorial with two factors, namely the first factor of concentration of shallot bark solution (K) consisting of 5 levels of 0%, 25%, 50%, 75%, 100% and the second factor soaking the shallot bark solution (T) consisting of 3 levels of 10 minutes, 20 minutes, 30 minutes. The variables measured are the percentage of root formation (%), the number of roots, and the length of the root (cm). Keywords: Chrysanthemum plants; Cuttings; Roots; Concentration, Shallot Bark.AbstrakTanaman krisan kulo merupakan varietas asli dari Kota Tomohon yang memiliki nilai estetika dan ekonomis yang tinggi. Bibit tanaman krisan yang berkualitas baik dapat diperoleh melalui teknik  perbanyakan secara vegetatif. Salah satu teknik perbanyakan secara vegetatif ialah stek. Masalah pada perbanyakan stek yaitu perakaran yang kurang lebat, sehingga tidak dapat menahan tanaman untuk tumbuh dengan tegak. Salah satu sumber zat pengatur tumbuh alami yang dapat mendukung pembentukan akar adalah kulit bawang merah. Kulit bawang merah mengandung ABA, IAA, GA, Sitokinin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari interaksi antara konsentrasi dan lama perendaman larutan kulit bawang merah terhadap pembentukan akar stek pucuk tanaman krisan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2021 sampai bulan Mei 2021 di Screen House, Balai Perbenihan Pembibitan dan Agrowidya Wisata Kota Tomohon, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tomohon. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor yaitu pertama faktor konsentrasi larutan kulit bawang merah (K) yang terdiri dari 5 taraf  0%, 25%, 50%, 75%, 100% dan faktor yang kedua lama perendaman larutan kulit bawang merah (T) yang terdiri dari 3 taraf yaitu 10 menit, 20 menit, 30 menit. Variabel yang diukur adalah persentase pembentukan akar (%), jumlah akar, dan panjang akar (cm).Kata Kunci:  Tanaman krisan; Stek; Akar; Konsentrasi; Kulit Bawang Merah.
TYPES AND POPULATIONS OF INSECT PESTS IN RICE FIELDS (Oryza Sativa L.) IN MOGOYUNGGUNG VILLAGE, DUMOGA TIMUR DISTRICT, BOLAANG MONGONDOW REGENCY. Marsela Maria Manopo; Caroulus S. Rante; Reity A.G. Engka; Tommy B. Ogie
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 2 No. 2 (2021): EDISI JULI-DESEMBER 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v2i2.35313

Abstract

 Insects are one part of the biodiversity that exists on this earth. Insect species and populations have a very important impact on stability in the lowland rice ecosystem.  The sedated insects are placed on white paper and then counted in numbers and put in a collection bottle containing alcohol and labeled on the bottle.  The things that were observed were the type and population of insect pests.  The results of observations of the types and populations of insect pests found in the village of Mogoyunggung District Dumoga Bolaang Mongondow district found 6 (six) types of insect pests.  In the vegetative phase found 5 (five) types of insects namely Scotinophara coartata, Paraeucosmetus pallicornis, Sogatela furcifera, Oxya sp. and Scirpophaga innotata, while the generative phase of the insect species found were Leptocorisa oratorius, S. coartata, P. pallicornis, S. furcifera, and Oxya sp. Keywords:  Diversity; insect; pests; Oryza sativa L  AbstrakSerangga merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman hayati yang ada dimuka bumi ini.  Jenis dan populasi serangga memiliki dampak yang sangat penting bagi kestabilan di dalam ekosistem padi sawah. Indeks keanekaragaman  dapat digunakan untuk menyatakan hubungan kelimpahan spesies dalam suatu komunitas. Penelitian bertujuan mengetahui jenis, populasi dan keanekaragaman serangga hama pada tanaman padi di Desa Mogoyunggung, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow.  Serangga yang telah terbius diletakkan pada kertas putih kemudian dihitung jumlahnya dan dimasukkan dalam botol koleksi yang berisi alkohol dan diberi label pada botol tersebut.  Hal-hal yang diamati yakni jenis dan populasi serangga hama yang terjaring dalam net serangga.  Hasil pengamatan jenis serangga hama di Desa Mogoyunggung Kecamatan Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow ditemukan 6 (enam) jenis serangga hama.  Pada fase vegetatif ditemukan 5 (lima) jenis serangga yakni Scotinophara coartata (kepinding tanah), Paraeucosmetus pallicornis (kepik hitam), Sogatela furcifera (wereng punggung putih), Oxya sp. (belalang) dan Scirpophaga innotata (penggerek batang putih), sedangkan fase generatif jenis serangga yang ditemukan yaitu Leptocorisa oratorius (walang sangit), S. coartata (kepinding tanah), P. pallicornis (kepik hitam), S. furcifera (wereng punggung putih), dan Oxya sp. (belalang).Kata Kunci:  Keanekaragaman; serangga; hama; Oryza sativa L.
TEST THE POTENTIAL GROWTH AND YIELD OF PLANTS PAK CHOI (Brassica rapa Subsp. chinensis (L.) Hanelt Var. Green) THROUGH HYDROPONICS SYSTEM-NUTRIENT FILM TECHNIQUE AT THE LEVEL OF THE CONCENTRATION OF NUTRIENTS ®AB MIX Frisky Fernando Rembet; Frangky J. Paat; Jemmy Najoan
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 2 No. 2 (2021): EDISI JULI-DESEMBER 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v2i2.35335

Abstract

This study aims to obtain the results of the growth and production of pak choi plants. The level of nutrient concentration of ®AB Mix in this treatment is the independent variable, while the dependent variable is the pak choi plant. This study was arranged in a Randomized Block Design with 4 treatments and 3 replications, the factors studied were the concentration of AB mix nutrients with the following treatments: (P0) (Control), (P1) 900ppm, (P2) 1100 ppm and (P3) 1300 ppm. The results showed that the best plant height was produced at the nutrient concentration level of ®AB Mix in the treatment of 1100 ppm (P2) with an average of 15.35 ppm and 1300 ppm (P3) 16.23 cm. The growth parameters on the longest plant roots were produced at the level of nutrient concentration ®AB Mix 1100 ppm (P2) with an average of 25.536 cm and 1300 ppm (P3) with an average of 26,097 (P3) cm. The best fresh weight of plants was produced at the level of nutrient concentration ®AB Mix in the treatment of 1100 ppm (P2) 196.67 gr and 1300 ppm (P3) with an average of 236.67 gr (P3). Environmental variables with an average morning temperature of 28°C, 32°C during the day, 26°C at night, 60% humidity in the morning, 30% humidity during the day and 89% humidity at night for 42 days after planting.Keywoards:    Hydroponic; Agroecotechnology; Pak Choi. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil pertumbuhan dan produksi tanaman pak choi. Taraf konsentrasi nutrisi ®AB Mix pada perlakuan ini sebagai variabel bebas (independent variable) sedangkan variabel terikat (dependent variable) adalah tanaman pak choi. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, faktor yang diteliti adalah konsentrasi nutrisi AB mix dengan perlakuan : (P0) (Kontrol),  (P1) 900ppm, (P2) 1100 ppm dan (P3) 1300 ppm. Hasil penelitian didapatkan bahwa tinggi tanaman terbaik dihasilkan pada taraf konsentrasi nutrisi ®AB Mix pada perlakuan 1100 ppm (P2) dengan rataan 15,35 ppm dan 1300 ppm (P3) 16,23 cm. Parameter pertumbuhan pada akar tanaman terpanjang dihasilkan pada taraf konsentrasi nutrisi ®AB Mix 1100 ppm (P2) dengan rataan 25,536 cm dan 1300 ppm (P3) dengan rataan 26,097 (P3) cm. Bobot segar tanaman terbaik dihasilkan pada taraf konsentrasi nutrisi®AB Mix pada perlakuan 1100 ppm (P2) 196,67 gr dan 1300 ppm (P3) dengan rataan 236,67 gr (P3). Variabel lingkungan dengan rataan suhu pagi hari 28°C, Siang hari 32°C, malam hari 26°C, rataan kelembaban 60% pada pagi hari, kelembaban 30% pada siang hari dan kelembaban 89% pada malam hari selama 42 hari setelah tanam.Kata kunci:    Hidroponik; Agroekoteknologi; Pak Choi.
POTENTIAL LEAVES OF TREMBESI (Albizia saman (Jacq.) Merr.) AS BIOACCUMULATORS FOR HEAVY METAL (PB) IN MANADO CITY Albertin Indriani; Bobby J. V. Polii; Tommy Ogie
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 2 No. 2 (2021): EDISI JULI-DESEMBER 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v2i2.35293

Abstract

This research is a survey study that aims to determine the lead (Pb) content in the leaves of trembesi (Albizia saman (Jacq.) Merr.) in Taman Kesatuan Bangsa, Jalan Boulevard, and Tugu Boboca, and to see the relationship between traffic density and lead (Pb) content. on the leaves of trembesi (Albizia saman (Jacq.) Merr.) in the National Unity Park, Jalan Boulevard, and Tugu Boboca. The results showed that the heavy metal content of lead (Pb) in Manado City, in several places such as Taman Kesatuan Bangsa, Jalan Boulevard, and around Tugu Bobocca ranged from 0.59 to 0.84 Ppm. Based on the quality standard of Pb in the air according to PP No. 41 of 1999 of 2 g/Nm3 Pb content in the city of Manado is still below the threshold for Pb quality standards in the air. However, when compared with environmental quality standards for Pb parameters in the air according to WHO, the maximum permissible limit is 0.5 g/Nm3. Pb content has exceeded the threshold for Pb contamination in the air according to WHO standards. The relationship between traffic density and lead (Pb) content in trembesi leaves shows that there is a relationship between the number of motorized vehicles and the Pb content in trembesi leaves, but the relationship between the number of motorized vehicles and the Pb content is moderate. The high and low Pb content in the leaves is not only influenced by the large number of vehicles that pass on the road, but there are other factors, namely wind direction and speed, and the distance of the tree from the pollutant source.Keywords: Trembesi leaf;  Lead (Pb);  Motor vehicle.AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian survei yang bertujuan Untuk mengetahui kandungan timbal (Pb) pada daun trembesi (Albizia saman (Jacq.) Merr.)  di Taman Kesatuan Bangsa, Jalan Boulevard dan Tugu Boboca, serta melihat hubungan  kepadatan lalu lintas dengan kandungan timbal (Pb) pada daun trembesi (Albizia saman (Jacq.) Merr.) di Taman Kesatuan Bangsa, Jalan Boulevard dan Tugu Boboca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kandungan logam berat timbal (Pb) yang ada di Kota Manado, dibeberapa  tempat seperti di Taman Kesatuan Bangsa, Jalan Boulevard dan sekitar Tugu Bobocca berkisar antara 0,59 – 0,84 Ppm. Berdasarkan baku mutu Pb di udara menurut PP No. 41 Tahun 1999 sebesar 2 µg/Nm3 Kandungan Pb di kota Manado masih dibawah ambang batas baku mutu Pb di udara. Namun jika dibandingkan dengan baku mutu lingkungan untuk parameter Pb di udara menurut WHO, dengan batas syarat maksimal yang diperbolehkan adalah sebesar 0,5 µg/Nm3 Kandungan Pb telah melebihi ambang batas cemaran Pb di udara menurut standar WHO. Hubungan  kepadatan lalu lintas dengan kandungan timbal (Pb) pada daun trembesi menunjukkan bahwa adanya hubungan antara jumlah kendaraan bermotor dengan kandungan Pb pada daun trembesi , akan tetapi hubungan yang terjadi antara jumlah kendaraan bermotor dengan kandungan Pb ini lemah. Tinggi rendahnya kandungan Pb pada daun tidak hanya di pengaruhi oleh banyaknya jumlah kendaraan yang melintas dijalan, tetapi ada faktor lain yaitu arah dan kecepatan angin, serta jarak pohon dengan sumber pencemar.Kata Kunci :  Daun trembesi; Timbal (Pb); Kendaraan bermotor.
Inovasi Bomb Fizzies Antifeedant Dari Ekstrak Daun Pangi (Pangium edule Reinw.) Untuk Pengendalian Hama Kubis Plutella xylostella L. Monika Sitohang; Juliet M. Eva Mamahit; Sandra E. Pakasi
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 3 No. 2 (2022): EDISI JULI-DESEMBER 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v3i2.38061

Abstract

Cabbage is a horticultural crop that has the potential to be developed in increasing national economic growth. One of the main pests of cabbage is Plutella xylostella. Plutella xylostella attacks cause up to 90% damage. Pangi (Pangium edule) is one of the plants that can be used as a vegetable pesticide in controlling P. xylostella pests.Pangium edule is a plant that can use as an alternative for P. xylostella pest control because it contains secondary metabolites which function as an antifeedant. The uniqueness of the antifeedant action which can inhibit the eating process of target organisms is very prospective in an ecological approach to agriculture. The purpose of this paper is to explore the potential of pangi as an innovative antifeedant bomb fizzies antifeedant for P. xylostella pest control in cabbage. The method that is used is the virtual method through the collection of literature studies then evaluated and made a summary. Bomb Fizzies Antifeedant is an idea inspired by natural camphor and then added with the pangi leaf extract as an antifeedant.Keywords: Cabbage, Plutella xylostella, Pangium edule, Bomb Fizzies AntifeedantAbstractKubis merupakan tanaman hortikultura yang berpotensi untuk dikembangkan dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional. Salah satu hama utama kubis adalah hama Plutella xylostella. Serangan Plutella xylostella menyebabkan kerusakan hingga 90%. Pangi (Pangium edule) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati dalam mengendalikan hama P. xylostella.Pangium edule merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian hama P.xylostella karena mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan terpenoid yang berfungsi sebagai antifeedant. Mekanisme kerja dari senyawa antifeedant adalah menghambat proses makan organisme target.Hal tersbut sangat pendekatan ekologi pada bidang pertanian. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk menggali potensi pangi sebagai inovasi bomb fizzies antifeedant untuk pengendalian hama P. xylostella pada tanaman kubis. Metode yang digunakan yaitu dengan virtual method melalui pengumpulan studi pustaka kemudian dievaluasi dan dibuat ringkasan . Bomb Fizzies Antifeedant merupakan ide yang terinspirasi dari kapur barus alami yang kemudian ditambahkan dengan penambahan ekstrak daun pangi sebagai antifeedant.Kata kunci: Kubis, Plutella xylostella, Pangium edule, Bomb Fizzies Antifeedant
Insidensi Dan Severitas Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Di Kecamatan Kawangkoaan Barat Jeri Fidelis Gogani; Vivi B. Montong; Henny V.G. Makal
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 3 No. 2 (2022): EDISI JULI-DESEMBER 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insidensi dan severitas penyakit Antraknosa dan penyebab penyakit pada tanaman kacang tanah di Kecamatan Kawangkoaan Barat. Penelitian Laboratorium dilaksanakan diLaboratorium Mikrobiologi dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi. Penelitian dilapangan di laksanakan di tiga (3) desa, desa Kanonang Dua (2), Kanonang Tiga (3), dan Desa Pinabetengan di Kecamatan Kawangkoan Barat Penelitian ini di laksanakan selama 3 (tiga) bulan dari bulan agustus sampai bulan oktober. Penelitian ini menggunakan metode survei yaitu melakukan observasi secara purposive sampling. Umur tanaman kacang tanah yang akan diamati yaitu 30 hst (hari setelah tanam), 60 hst, dan 90 hst. jumlah tanaman yang di amati per petak sebanyak 40 tanaman. Dari hasil penelitian yang di lakukan menunjukan bahwa penyakit antraknosa di sebabkan oleh jamur Collectrothicum sp. Insidensi dan severitas penyakit meningkat seiring dengan bertambahnya umur tanaman sampai mendekati masa panen dan di desa Kanonang tiga tinggkat insidensi dan severitas penyakit antraknosa paling tinggi yaitu insidensi penyakit 30 hst 63,00, 60 hst 100,00, 90 hst 100,00 dan severitas penyakit 30 hst 16,59, 60 hst 48,17, 90 hst 86,37.Kata kunci : Insidensi Dan Severitas Penyakit Antraknosa
Control Agents Of Environmentally Friendly Plant Disordering Organisms (Opt) Used Vegetable Farmers In Tomohon City Enderika Enus; Elisabeth R. M. Meray; Jimmy Rimbing; Sofia Wantasen; Defly A. S. Turang
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 3 No. 2 (2022): EDISI JULI-DESEMBER 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v3i2.38267

Abstract

This research on Environmentally Friendly Control Agents for Plant-Disturbing Organisms (PDOs) Used by Vegetable Farmers aims to identify the kind eco-friendly control agents used by vegetable farmers in the city of Tomohon to cope with Plant-Disturbing Organisms. This study uses survey as its method which was conducted via questionnaire. Forty farmers were surveyed and directly interviewed. The data collected from these questionnaires were then calculated in order to gain the percentage value and displayed in the form of a diagram.The result of this research indicates that only a small number of vegetable farmers in the city of Tomohon use environmentally friendly control agents for plant-disturbing organisms (PDOs). This is made possible due to the fact that both the scarcity of information regarding environmentally friendly control agents (PDOs) and its availability are limited.   Keywords: Controlling agents, environmentally friendly AbstrakPenelitian mengenai Agen-agen Pengendali Organisme Penggangu Tanaman (OPT) Ramah Lingkungan Yang Digunakan Petani Sayuran Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui agen-agen pengendali Organisme Penggangu Tanaman (OPT) ramah lingkungan yang digunakan petani sayuran di Kota Tomohon. Penelitian ini menggunakan metode survei. Survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Petani yang disurvei sebanyak empat puluh orang, wawancara langsung kepada petani melalui kuesioner. Pengumpulan data kuesioner kemudian dihitung nilai presentase dan ditampilkan dalam bentuk diagram.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani sayuran di Kota Tomohon dari ke-4 jenis tanaman yang disurvei baru sebagian kecil yang menggunakan agen pengendali organisme pengganggu tanaman (OPT) ramah lingkungan. Hal ini dimungkinkan karena baik informasi maupun ketersediaan agen-agen pengendali (OPT) ramah lingkungan yang masih sangat terbatas.Kata kunci : Agen-agen pengendali, ramah lingkungan
Study Of Clove Plant Cultivation Techniques (Syzygium aromaticum L.) In Sangihe Islands Regency. Frit J. Simon; Jelie V. Porong; Tommy B. Ogie
Jurnal Agroekoteknologi Terapan Vol. 3 No. 2 (2022): EDISI JULI-DESEMBER 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/jat.v3i2.38269

Abstract

Cultivation of clove plants is very necessary in the field of agriculture. This research aims to review clove cultivation techniques in Sangihe Islands Regency. The research was conducted in Sangihe Islands Regency, Central Tabukan Village Kuma One Hamlet One, Two and Three. This study uses survey methods. To obtain data from farmers using questionnaires compiled according to clove cultivation techniques. The number of farmers surveyed was forty-eight. Conduct interviews in person to farmers, using questionnaires. The questionnaire data collection is then analyzed percentage values and displayed in table form. Results showed that the cultivation of clove plants (Syzygium aromaticum L.) In kuma Village one hamlet one, two and three Central Tabukan Districts sangihe islands regency declared already in accordance with the recommended clove plant cultivation technique.Keywords: Cultivation, Clove Plants, Middle Tabukan Subdistrict.AbstrakBudidaya tanaman cengkeh sangat diperlukan dalam bidang pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji teknik budidaya tanaman Cengkeh di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Sangihe Kecamatan Tabukan Tengah Desa Kuma Satu Dusun Satu, Dua Dan Tiga. Penelitian ini menggunakan metode survey. Untuk memperoleh data dari petani menggunakan kuesioner disusun sesuai teknik budidaya cengkeh. Jumlah petani yang disurvey sebanyak empat pulu delapan orang. Melakukan wawancara secara langsung kepada petani, menggunakan kuesioner. Pengumpulan data kuesioner kemudian dianalisis nilai presentase dan ditampilkan dalam bentuk tabel. Hasil menunjukan bahwa budidaya tanaman Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) Di Desa kuma satu dusun satu, dua dan tiga Kecamatan Tabukan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe dinyatakan sudah Sesuai dengan teknik budidaya tanaman cengkeh yang dianjurkan.Kata Kunci : Budidaya, Tanaman cengkeh, Kecamatan Tabukan tengah

Page 3 of 14 | Total Record : 132