cover
Contact Name
Nurul Risti Mutiarasari
Contact Email
nurulristim@unsil.ac.id
Phone
+6282219288062
Journal Mail Official
agristan@unsil.ac.id
Editorial Address
Jl. Siliwangi No. 24 Kahuripan, Kota Tasikmalaya
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Agristan
Published by Universitas Siliwangi
ISSN : 27235858     EISSN : 27235866     DOI : https://doi.org/10.37058/ja.v3i1
Jurnal Agristan (e-ISSN: 2723-5866 dan p-ISSN: 2723-5858) merupakan karya ilmiah yang dipublikasikan secara berkala, dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Mei dan November sebagai media penyebaran informasi hasil penelitian untuk dosen, peneliti, dan praktisi. Jurnal Agristan diterbitkan oleh Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi. Ruang lingkup Jurnal Agristan meliputi: - Agribisnis - Sosiologi Pertanian - Ekonomi Pertanian - Pembangunan Pertanian - Penyuluhan Pertanian Seluruh makalah yang diterbitkan dapat diakses secara terbuka untuk pembaca dan siapa saja dapat mengunduh atau membaca jurnal online tanpa perlu melakukan pembayaran dan berlangganan.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2019)" : 5 Documents clear
KAJIAN TENTANG SEKTOR PERTANIAN DAN KAITANNYA DENGAN KETIMPANGAN PENDAPATAN (STUDI KASUS DI PROVINSI JAWA BARAT) Faqihuddin Faqihuddin; Dedi Sufyadi; Suyudi Suyudi
Jurnal Agristan Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (570.395 KB) | DOI: 10.37058/ja.v1i1.1366

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kontribusi sektor pertanian dalam mengurangi ketimpangan pendapatan di Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Penelitian dilakukan denga nmengkaji data time series berupa data PDRB Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2013. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa sektor pertanian berkontribusi sebesar 16,92 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jawa Barat. Kontribusi sektor pertanian di wilayah kabupaten sebesar 23,53 persen lebih besar daripada di wilayah kota sebesar 3,72 persen. Ketimpangan pendapatan di Provinsi Jawa Barat periode 2010-2013 masih tergolong tinggi, namun meski demikian sejak tahun 2012 cenderung menurun. Sektor pertanian berkontribusi untuk menurunkan ketimpangan sebesar 16,25 persen. Peneliti menyarankan agar pembangunan ekonomi di Provinsi Jawa Barat lebih fokus mengarah pada pemerataan pendapatan dengan tetap menjadikan sektor pertanian sebagai landasan pengembangan bagi sektor industri maupun jasa.
POTENSI PENINGKATAN MANFAAT EKONOMIS DARI PENINGKATAN TEKNIS JARINGAN IRIGASI DESA CURUG DENDENG Bintang Maulana Gentzora
Jurnal Agristan Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.791 KB) | DOI: 10.37058/ja.v1i1.1368

Abstract

 Penelitian ini bermaksud menyusun analisis bersarnya potensi tambahan manfaat revitalisasi teknis jaringan irigasi desa Curug Dendeng menjadi jaringan irigasi teknis. Tambahan manfaat diukur dengan besarnya peningkatan produksi padi dan penyerapan tenaga kerja. Berkaitan dengan itu penelitian ini bertujuan untuk: (a) Menyusun analisis peningkatan pendapatan dari peningkatan produksi padi; (b) Menyusun analisis peningkatan pendapatan dari peningkatan serapan tenaga kerja atas dirtingkatkannya satus jaringan jaringan irigasi desa menjadi jaringan irigasi teknis. Berdasarkan hasil penelitian, peningkatan teknis jaringan irigasi Curug Dendeng akan meningkatkan kapasitas debit air sehingga akan menambah luas baku lahan sawah 1.500 hektar. Luas baku lahan sawah yang semula 4.750 hektar akan menjadi 6.250 hektar. Dengan asumsi produktivitas lahan 5,2 tonGKP/ha dan indeks pertanaman 2,5 diprediksi akan meningkatkan produksi padi sebesar 19.500 ton GKG/tahun, sehingga produksi padi di lokasi kjian yang semula 61.750 ton GKG/tahun akan menjadi 81.250 ton GKG setara dengan 78 milyar rupiah/tahun. Tenaga kerja yang diperlukan untuk menggarap tambahan luas lahan sawah 1.500 hektar adalah 228.750 HKP dan 101.250 HKW. Dengan asumsi upah buruh tani Rp 50.000 per HKP dan Rp 30.000/HKW, maka akan tercipta tambahan pendapatan tenaga kerja pria sebesar Rp 11.437.500.000 ditambah dengan pendapatan tenaga kerja wanita Rp 3.037.500.000. Total potensi penerimaan dari upah buruh Rp 14.475.000.000.
KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN MENGGUNAKAN BENIH BERSERTIFIKAT DAN BENIH TIDAK BERSERTIFIKAT Dedi Sufyadi; Yayuk Nurveliana
Jurnal Agristan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.124 KB) | DOI: 10.37058/ja.v1i1.1363

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, pendapatan dan kelayakan pada usahatani padi sawah yang menggunakan benih bersertifikat dan benih tidak bersertifikat pada Petani di Kelurahan Sambong Pari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey pada Petani Padi Sawah di Kelurahan Sambong Pari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Hasil penelitian ini menunjukan jumlah biaya yang dikeluarkan pada usahatani padi sawah yang menggunakan benih bersertifikat adalah sebesar Rp 8.438.102 per Hektar per musim tanam dan pada usahatani padi sawah yang menggunakan benih tidak bersertifikat sebesar Rp 8.135.670 per musim tanam. Pendapatan yang diperoleh untuk usahatani padi sawah yang menggunakan benih bersertifikat Rp 7.114.615 per Hektar per musim tanam sedangkan untuk usahatani padi sawah yang menggunakan benih tidak bersertifikat sebesar Rp 6.618.668 per Hektar per musim tanam. R/C usahatani padi sawah yang menggunakan benih bersertifikat dan benih tidak bersertifikat tersebut layak untuk diusahakan 1,84 untuk petani dengan benih bersertifikat dan 1,81 untuk petani dengan benih tidak bersertifikat. Jika dilihat dari analisis statistik ternyata tidak terdapat perbedaan biaya, pendapatan dan R/C antara usahatani padi yang menggunakan benih bersertifikat maupun tidak bersertifikat.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KOTA TASIKMALAYA Suprianto Suprianto; Eri Cahrial; Hendar Nuryaman
Jurnal Agristan Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.264 KB) | DOI: 10.37058/ja.v1i1.1364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor pendorong dan menyusun rekomendasi pengendalian alih fungsi lahan sawah di Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah deskriptif survey. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Luas lahan pertanian Kota Tasikmalaya 12.519 hektar, terdiri dari lahan sawah 5.993 hektar dan lahan pertanian bukan sawah 6.526 hektar. Berdasarkan sistem pengairannnya terdiri dari sawah irigasi 5.055 hektar dan sawah tadah hujan 938 hektar. Selama tahun 2008-2015 tercatat alih fungsi lahan sawah seluas 222 hektar. Fakta dilapangan luas sawah yang beralih fungsi lebih luas dari yang tercatat, karena cukup banyak lahan sawah yang tidak tercatat resmi beralih fungsi. Faktor pendorong terjadinya alih fungsi lahan sawah terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi Faktor Teknis, Ekonomis dan Sosial. Sementara faktor eksternal meliputi laju pertumbuhan penduduk, kebijakan pembangunan pemerintah daerah yang secara spasial termuat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Rekomendasi pengendalian alih fungsi lahan sawah disusun berbasiskan pada faktor-faktor yang menyebabkan alih fungsi lahan sawah tersebut.
ANALISIS EFISIENSI TEKNIS KOMODITAS BAWANG MERAH DI KABUPATEN MAJALENGKA, JAWA BARAT Nurul Risti Mutiarasari; Anna Fariyanti; Netti Tinaprilla
Jurnal Agristan Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.788 KB) | DOI: 10.37058/ja.v1i1.1365

Abstract

Usahatani komoditas bawang merah masih menghadapi beberapa kendala, seperti tingginya harga benih berkualitas baik serta penggunaan input produksi yang tidak efektif, sehingga produksi yang dihasilkan tidak dapat dimaksimalkan. Selain itu, kendala lainnya adalah fluktuasi harga jual komoditas bawang merah, pengetahuan petani yang rendah, ancaman iklim yang tidak dapat dikendalikan, dan penggunaan faktor-faktor produksi yang tidak tepat. Kabupaten Majalengka merupakan salah satu sentra komoditas bawang merah di Jawa Barat. Objek penelitian ini adalah untuk melakukan analisis efisiensi teknis dari usahatani komoditas bawang merah di Kabupaten Majalengka. Responden petani bawang merah ditentukan dengan pendekatan purposive. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 37 petani bawang merah di Kabupaten Majalengka. Metode analisis yang digunakan adalah fungsi roduksi stokastik frontier Cobb-Douglass dan diestimasi menggunakan MLE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata petani bawang merah efisien secara teknis, dengan nilai efisiensi 0.82 yang menunjukkan bahwa komoditas bawang merah tergolong efisien secara teknis. Oleh karena itu, efisiensi perlu ditingkatkan secara merata pada setiap petani dan hal tersebut harus diperhatikan oleh pemerintah melalui program penyuluhan dan mengubah pola pikir petani mengenai manfaat dalam partisipasi program penyuluhan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5