cover
Contact Name
Muhammad Azhar
Contact Email
m.azhar030390@gmail.com
Phone
+6281342482951
Journal Mail Official
jurnalagrisistem@gmail.com
Editorial Address
Jl. Malino Km. 7 Romanglompoa Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa , Sulawesi Selatan (92171)
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Agrisistem
ISSN : 18584330     EISSN : 27764362     DOI : https://doi.org/10.52625/j-agr
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrisistem merupakan jurnal yang memuat publikasi hasil-hasil penelitian di bidang pertanian secara makro dan peternakan secara mikro. Bidang pertanian meliputi Agronomi, Agroteknologi, Ilmu Tanah, Hortikultura, Hama dan Penyakit, Perkebunan, dan Teknologi Hasil Pertanian. Bidang Peternakan meliputi Budidaya Ternak, Nutrisi Ternak, Bioteknologi Peternakan dan Teknologi Hasil Peternakan. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun (Juni dan Desember) oleh Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa.
Articles 155 Documents
PENGARUH VEGETASI TERHADAP KANDUNGAN NITROGEN TOTAL PADA BERBAGAI KEDALAMAN TANAH PADA AREAL KAKAO DI PAPALANG, KABUPATEN MAMUJU I. Suryani
Jurnal Agrisistem Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.179 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vegetasi terhadap kandungan nitrogen total pada berbagai kedalaman tanah pada areal pertanaman kakao di Papalang- Kabupaten Mamuju. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan penampang melintang pada 12 profil tanah dibagi dalam 4 transek (Barat - Timur dan Utara - Selatan). Selanjutnya contoh tanah komposit dianalisis di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Unhas, dengan menggunakan metode Kjeldahl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada areal pertanaman kakao, secara umum, distribusi kadar N-total tanah menunjukkan pola yang bervariasi menurut kedalaman tanah. Kadar N-total pada transek 1 berkisar antara 0,12% - 0,21%, transek 2 berkisar antara 0,11% - 0,22%, transek 3 berkisar antara 0,11% -0,22% dan transek 4 berkisar antara 0,14% - 0,25%. Pola distribusi kadar N-total cenderung sama menurut kedalaman pada semua profil transek 2. Kadar N-total tanah berada pada kisaran 0,11% - 0,24% pada semua titik pengamatan pada profil P1, P2 dan P3. Kadar N-total tanah pada lapisan atas relatif lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan di bawahnya pada semua profil.
POTENSI HASIL VARIETAS INBRIDA PADI SAWAH IRIGASI (INPARI) DAN LIMBAHNYA SEBAGAI PAKAN TERNAK DI KABUPATEN MUSI RAWAS PROVINSI SUMATERA SELATAN A. Prabowo
Jurnal Agrisistem Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.562 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi hasil VUB Inpari 15, Inpari 20, Inpari 22 dan VUB Ciherang. Pengkajian dilaksanakan pada bulan Mei-September 2016 di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Varietas introduksi adalah Inpari 15, Inpari 20 dan Inpari 22, sedangkan VUB eksisting petani yaitu Ciherang. Pupuk yang digunakan: urea, SP-36, KCl dan pupuk kandang dengan dosis berturut-turut 250, 150, 150 dan 500 kg/ha. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan produktif/rumpun, panjang malai, jumlah gabah isi/malai, jumlah gabah hampa/malai, bobot 1.000 butir dan hasil/ha. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa produksi Inpari 15: 6,48 t GKG/ha), Inpari 20: 7,30 t GKG/ha dan Inpari 22: 7,52 t GKG/ha, sedangkan Ciherang hanya 5,48 t GKG /ha. Hasil VUB Inpari lebih tinggi 18,25 - 37,23% dibandingkan VUB Ciherang. Rata-rata potensi limbah yang dihasilkan dari ketiga varietas Inpari tersebut untuk dedak padi 887,5 kg/ha dan bekatul 213,0 kg/ha, sedangkan Ciherang untuk dedak padi 685,0 kg/ha dan bekatul 164,4 kg/ha. Rata-rata potensi limbah yang dihasilkan varietas Inpari lebih tinggi 29,6% dibanding VUB Ciherang. Limbah ini dapat digunakan untuk pakan ternak ayam sebanyak 400 ekor selama 70 hari atau sapi sebanyak 4 ekor selama 90 hari. Keunggulan hasil VUB Inpari didukung oleh jumlah anakan produktif/rumpun dan jumlah gabah isi/malai terbanyak. Komponen pertumbuhan dan komponen hasil lainnya masing-masing tinggi tanaman serta panjang malai dan bobot 1.000 butir tidak menentukan hasil. VUB Inpari 15, Inpari 20 dan Inpari 22 berpeluang dikembangkan di Kabupaten Musi Rawas untuk menggantikan VUB Ciherang.
RESPON BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L) Merril) TERHADAP PENGGUNAAN ETHREL H. Waluyo
Jurnal Agrisistem Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.266 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan respon dari masing-masing varietas kedelai terhadap penggunaan ethrel terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan terhitung mulai bulan September 2015 sampai dengan bulan Desember 2015 di Lahan Praktek siswa SMK-PP Negeri Banjarbaru, Kota Banjarbaru, Kaliamatan Selatan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok secara faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor (E) adalah Ethrel terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu:E0 (Kontrol Tanpa pemberian Ethrel), E1 (Pemberian 0,8 ml/L Ethrel pada V4), E2 (Pemberian 0,8 ml/L Ethrel pada V6), E3 (Pemberian 0,8 ml/L Ethrel pada V4 dan V6). Faktor (V) adalah varietas terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu:V1 (Varietas Anjasmoro), V2 (Varietas Grobogan),V3 (Varietas Gema). Masing-masing perlakuan terdiri dari tiga ulangan. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), umur berbunga (hari), persentase polong bernas (%), hasil per plot (kg) dan bobot kering 100 biji (gr). Data pengamatan terakhir dianalisis secara statistik dan jika F hitung lebih besar dari F tabel maka dilakukan uji lanjut Beda Nyata Terkecil pada taraf 5 %. Data hasil pengamatan terlihat bahwa ethrel dapat menekan tinggi tanaman dan mempercepat waktu berbunga namun tidak berpengaruh pada pengamatan lainnya. Varietas memberikan respon yang berbeda-beda terhadap perlakuan ethrel yang terlihat pada beberapa parameter yang diamati antara lain tinggi tanaman dan umur berbunga.
KARAKTERISTIK SUSU KEDELAI BUBUK YANG DIPROSES DENGAN PENGERINGAN BEKU DAN PENGERINGAN VAKUM W. Erfandi
Jurnal Agrisistem Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.977 KB)

Abstract

Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama karena kandungan proteinnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik susu kedelai bubuk yang dihasilkan melalui pengeringan beku dan pengeringan vakum. Penelitian ini menggunakan metode kromatografi berupa Kromatografi cair berperforma tinggi (high performance liquid chromatography,HPLC), analisa mutu, dan analisa proximate.Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisa mutu fisik meliputi Nilai rendemen, densitas kamba, kelarutan, nilai RGB pada susu kedelai bubuk yang diolah dengan pengeringan beku dan pada pengeringan vakum masing-masing 1,55 % dan 1,84 %; 0,41 gram/ ml dan 0,57 gram/ ml; 50,48 % dan 57,2 %; nilai RGB adalah 176 176 171 dan memiliki intensitas warna merah dan juga intensitas warna hijau dengan nilai 0,34 dan intensitas warna biru dengan nilai 0,33dan nilai RGB 152 149 138 dengan intensitas warna merah sebesar 0,35 intensitas warna hijau dengan nilai 0,34 dan intensitas warna biru dengan nilai 0,31. Analisa mutu kimia meliputi protein, lemak, kadar air, kadar abu, karbohidra dan, pH pada susu kedelai murni, susu kedelai bubuk yang diolah dengan pengeringan beku dan pada pengeringan vakum masing-masing sebesar 1,05 %, 40,42 % dan 36,28 %; 0,34 %, 24,94 % dan 23,06 %; 98,12 %, 11,72 % dan 12,54 %; 0,15 %, 7,53 % dan 9,36 %; 0,32 %, 15,38 % dan 18,75 %; 7,52, 7,27 dan 7,22;
PENGARUH PEMBERIAN PESTISIDA NABATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI MEKONGGA DI LAHAN PASANG SURUT SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN H. Waluyo
Jurnal Agrisistem Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.704 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pestisida nabati terhadap pertumbuhan dan produksi padi varietas mekongga serta pengaruh pestisida nabati terhadap intensitas serangan OPT dan musuh alami pada padi varietas mekongga. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan aplikasi pestisida nabati yaitu: Perlakuan K = Kontrol, Perlakuan A = pestisida nabati daun sirsak, Perlakuan B = pestisida nabati brotowali, Perlakuan C = pestisida nabati daun nimba. Percobaan dilakukan dengan 5 kali ulangan sehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Analisis data yang digunakan yaitu Uji BNT 5%. Pelaksanaan penelitian di Lahan Pasang Surut Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar pada bulan Juni sampai September. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aplikasi pestisida nabati seperti ekstrak daun sirsak, brotowali, dan nimba mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman padi varietas mekongga. Pertumbuhan yang paling tinggi diperoleh pada aplikasi ekstrak brotowali. Perkembangan populasi hama utama dan musuh alami pada tanaman padi mekongga cukup berfluktuasi. Hama utama yang dominan pada tanama padi mekongga adalah Nigricornis (belalang) dan Leptocorisa Oratorius Fabricius (walang sangit). Sedangkan musuh alami yang dominan adalah Araneae (laba-laba) dan kumbang Coccinellidae.
EFEKTIVITAS PUDING KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA KURANG GIZI Fathnur A.
Jurnal Agrisistem Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.279 KB)

Abstract

Penelitian ini memberikan bentuk pemberian makanan tambahan (PMT) berupa puding daun kelor. Puding daun kelor ini merupakan racikan dari puding yang ditambahkan dengan campuran daun kelor. Sebab, daun kelor banyak tumbuh di daerah tropis seperti di Indonesia. Konsumsi daun kelor merupakan salah satu alternatif untuk menanggulangi kasus kekurangan gizi di Indonesia. Hasil riset ilmiah modern membuktikan bahwa daun kelor adalah salah satu sumber pangan nabati yang kaya akan kandungan gizi karbohidart, protein, lemak, vitamin dan mineral. Anak-anak yang kebutuhan gizi dan makanannya tidak tercukupi dapat diatasi dengan menambahkan daun kelor kedalam makanannya. Kegiatan ini dilakukan di posyandu BTN Puri Tawang Alun 2 RT 17 Kendari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas puding kelor (moringa oleifera) terhadap perubahan berat badan balita kurang gizi di posyandu Btn Puri Tawang Alun 2 RT 17 kendari. Hasilnya adalah adanya kenaikan rata-rata berat badan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian puding kelor pada kelompok perlakuan dan tidak adanya kenaikan rata-rata berat badan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian puding kelor pada kelompok kontrol.
KERAGAMAN AGRONOMI DUA VUB PADI SAWAH IRIGASI DAN ANALISIS USAHATANI PADI DI KABUPATEN TELUK BENTUNI PAPUA BARAT A. Sinaga
Jurnal Agrisistem Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengkajian varietas unggul baru padi introduksi dilakukan di lahan sawah irigasi di Kabupaten Teluk Bintuni. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi keragaan agronomis tanaman serta mendapatkan informasi hasil analisis dan kelayakan usahatani padi. Kegiatan dilaksanakan pada lahan petani pada musim tanam satu (MT-I) di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat pada bulan Januari-Agustus 2012. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Perlakuan yang dicobakan untuk melihat perbedaan pertumbuhan dan hasil antara varietas inpari 10 dan inpari 13. Data dianalisis menggunakan uji perbandingan atau uji t. Untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani dilakukan analisi R/C ratio dan analisis Marginal B/C dan menghitung tingkat titik impas (Break event ponit/BEP) produksi dan harga. Hasil pengkajian menunjukkan rata-rata gabah kering giling (GKG) ton ha-1 tertinggi diperoleh padi varietas inpari 13 sebesar 28, 99% dibandingkan rata-rata hasil gabah varietas inpar 10. Secara ekonomi usahatani padi layak dikembangkan di lahan pengkajian karena memiliki nilai R/C rasio > 1 dan secara finasial usahatani padi sawah irigasi di Kabupaten Teluk Bintuni menguntungkan dengan tingkat keuntungan sekitar 0,58 persen dari total biaya yang dicurahkan.
APLIKASI MIKROORGANISME LOKAL (MoL) KEONG MAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SALEDRI DENGAN SISTEM VERTIKULUR Vandalisna Vandalisna
Jurnal Agrisistem Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mikroorganisme lokal keong mas terhadap pertumbuhan tanaman saledri dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 (empat) perlakuan yaitu P0 : kontrol (tanpa perlakuan) P1 : 50 cc mikroorganisme lokal per liter air, P2: 75 cc mikroorganisme lokal per liter air, dan P3: 100 cc mikroorganisme lokal per liter air. Setiap perlakuan masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Aplikasi penyemprotan sebanyak empat kali yaitu setiap 5 hst, 10 hst, 15 hst, dan 20 hst. Jumlah populasi setiap perlakuan ditanami 12 tanaman seledri dengan jarak 10 cm, sehingga jumlah populasi tanaman srbanayak 48 tanaman.. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemberian dosis 100 cc mikroorganisme lokal per liter air memberikan pengeruh yang lebih baik terhadap tinggi tanaman 21 hst (24,77 cm), jumlah daun 8,66 helai.
KARAKTERISTIK PEMBUATAN MANISAN BUAH LONTAR DALAM PENYIMPANAN SUHU DINGIN U. Aimanah
Jurnal Agrisistem Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik manisan buah lontar dan untuk mengetahui uji organoleptik terhadap daya simpan dingin terhadap tingkat kesukaan warna, rasa dan aroma dari manisan buah lontar. Manfaat penelitian ini memberikan informasi bahwa buah lontar dapat diolah sebagai manisan sehingga dapat menjadi nilai tambah dalam pendapatan.Memberikan pengetahuan kandungan gizi dari manisan buah lontar dan penyimpanan dingin manisan buah lontar . Hasil dari buah lontar ini mengandung karbohidrat tinggi pada perlakuan B = 650 gram gula pasir dan 350 gram buah lontar , kemudian untuk uji organoleptik terhadap warna , rasa dan aroma berdasarkan tingkat kesukaan panelis sangat menyukai perlakukan B= 650 gram dan buah lontar 350 gram hal ini karena panelis menyukai rasa yang manis sesuai dengan indera pengecapnya,warna kecoklatan dan aroma dari gula pasir yang karamel. Kesimpulan Konsentrasi penambahan gula pasir dan buah lontar 1:2 lebih baik manisan buah lontarnya. Komponen bioaktif manisan buah lontar analisa sidik ragam tidak berbeda nyata baik perlakuan A dan B kemudian uji organoleptik berdasarkan tingkat kesukaan dari panelis terhadap rasa, warna dan aroma manisan buah lontar untuk penambahan gula pasir tertinggi pada penyimpanan suhu dingin disukai oleh panelis.
APLIKASI FORMULASI PAKAN KONSENTRAT UNTUK MENINGKATKAN BOBOT BADAN TERNAK SAPI BALI S. Juwita
Jurnal Agrisistem Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Formula pakan konsentrat dapat meningkatkan produktivitas sapi potong dan dapat menekan biaya pakan. Aplikasi inovasi formulasi pakan konsentrat berbasis pemanfaatan limbah pertanian dapat diubah menjadi produk daging bernilai dan berdaya jual tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian formulasi pakan konsentrat terhadap pertambahan bobot badan harian sapi Bali. 5 ekor ternak sapi betina diberikan pakan formulasi konsentrat sebesar 20% dari kebutuhan pakan sapi per hari per ekor dan pemberian hijauan dan air minum secara ad libitum. Formulasi pakan konsentrat tersusun atas dedak (50%), jagung giling (20%), tepung Ikan (10%), tongkol Jagung (19%), garam (0,5%) dan mineral (0,5%). Data dianalisis secara deskriptif. Hasil menunjukkan pertambahan bobot badan harian (PBBH) (kg/ekor/hari) pada setiap ternak sapi betina secara berurutan sebagai berikut : S7 = 1.6, S4 = 1.3, S5 = 1.2, S6 = 0,9 dan S3 = 0.6. Rata-rata pertambahan bobot badan harian ternak sapi Bali 1,12 kg/ekor.

Page 3 of 16 | Total Record : 155