cover
Contact Name
Tri Sunarsih
Contact Email
jice.unjaya@gmail.com
Phone
+6282123521525
Journal Mail Official
jice.unjaya@gmail.com
Editorial Address
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA Kampus 1: Jl. Siliwangi, Ringroad Barat, Banyuraden, Gamping, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta 55293 Telp. (0274) 552489, Email. jice.unjaya@gmail.com
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
ISSN : 27163490     EISSN : 27163504     DOI : https://doi.org/10.30989/jice.v3i2
Core Subject : Health, Social,
Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE) adalah jurnal multidisiplin ilmiah yang diterbitkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Jurnal JICE merupakan jurnal Pengabdian kepada Masyarakat yang membahas praktik dan proses pelibatan masyarakat. Jurnal JICE menyediakan forum bagi para akademisi, praktisi dan perwakilan masyarakat untuk mengeksplorasi isu-isu dan merefleksikan praktik-praktik yang berkaitan dengan berbagai kegiatan yang dilibatkan. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide dan hasil penelitian yang telah dicapai di bidang layanan masyarakat. Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE) adalah Jurnal Ilmu Pengetahuan Terapan. Jurnal ilmu terapan didasarkan pada penelitian asli yang terkait dengan program pelibatan masyarakat. Jenis penelitian tergantung pada bidang Anda atau topik pelibatan masyarakat (program yang telah dilakukan, percobaan, dampak program, survei, wawancara, kuesioner, dll.). Jurnal penelitian akan didasarkan pada analisis dan interpretasi antara teori dan program pelibatan masyarakat dan Anda perlu menjelaskan masalah yang dihadapi oleh masyarakat setempat di mana program ini dilakukan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2020): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)" : 6 Documents clear
Edukasi Stimulasi Perkembangan Melalui Pijat Bayi Di Dusun Jati Era Revika; Yuni Fitriana
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 2 No 2 (2020): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v2i2.345

Abstract

Quality human resources determine the future of the nation. Stimulation of growth and development of children from an early age (infancy) is one of the efforts to improve the quality of human resources. Stimulation in infancy can optimize child development because it helps adjust the child's ability and age. Massage is a stimulation of the baby's development through tactile techniques. An important period of children's growth and development can determine the quality of future generations. Basic growth will influence and determine future growth and development. Optimal growth requires more intensive care such as touch and continuous stimulation. One of them is massage. Massage is an effort to fulfill the stimulation needs of children both physically, affectionately, and mentally [1]. Early detection of growth and development abnormalities facilitates the management of stimulation. Based on this, it is necessary to have community service activities aimed at educating developmental stimulation through baby massage. Implementation of education in this activity is carried out through demonstrations, discussions, and questions and answers about the stimulation of child development through baby massage. This activity involves (especially) mothers with 1-year-old babies. Results: The participants were very enthusiastic to participate in this activity. It can be seen from their activeness in discussions and demonstrations. In the demonstration process, the mothers pay attention, follow, and practice baby massage directly to their babies. Conclusion: The participants finally understood the importance of massage stimulation in the development of infants and children.
Pendidikan Kesehatan: Terapi Tawa Sebagai Upaya Mengatasi Kecemasan Dan Stres Pada Mahasiswa Mapala Unjani Yogyakarta Sujono Riyadi; Dwi Yati; Afi Luthfiyati
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 2 No 2 (2020): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v2i2.348

Abstract

Stres merupakan suatu respons adaptif terhadap situasi yang dirasakan menantang atau mengancam kesehatan seseorang. Pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada kesehatan mahasiswa pecinta alam. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang cara mengatasi kecemasan dan stres secara benar dengan cara menerapkan terapi tawa. Dari 22 mahasiswa Mapala yang telah mengikuti kegiatan, memperoleh tambahan pengetahuan sebesar 10% sebanyak sembilan orang, 20% sebanyak tujuh orang, dan sebanyak enam orang lainnya tidak ada peningkatan pengetahuan.
Pelatihan Kader Kelas Ibu Hamil “Persiapan 1000 Hari Pertama Kehidupan” Di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto Heni Purwati; Etik Khusniyati; Elies Meilinawati; Faisal Ibnu
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 2 No 2 (2020): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v2i2.351

Abstract

The first 1000 days of life (HPK) are the most important part of human life. At this time parents have an important role to provide quality care and care in accordance with the stage of child development, because at this time the child's growth and development process begins. nutrition for this group must be seen as part of an investment to reduce poverty through improved education and health. The existence of new information about something will provide a new cognitive basis for the formation of a person's attitude. Audiovisual makes a huge contribution in changing people's behavior, especially in the aspects of information and persuasion. This community service activity is carried out by giving cadre health education given a pre-test questionnaire to measure the cadre's knowledge then health education is conducted after it is given a post test. Knowledge score before the treatment was obtained an average of 81.0909 and after treatment increased to 85.2727 where the score contained a difference of 4.1818 or an increase of 45.4%, a score of ρ-value = 0.016 (ρ-value <0, 05) which means there is a significant difference in scores between before and after health education using audio-visual media (video) for cadres of pregnant women or there is a significant increase in knowledge about the preparation of the First 1000 Days of Life after health education using audio-visual media ( rich media)
Mini Taklshow Kader Smart dalam Rangka Optimalisasi Peran Kader Terhadap Masyarakat di Desa Kragilan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Fitria Hayu Palupi; Siskana Dewi Rosita
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 2 No 2 (2020): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v2i2.506

Abstract

Berdasarkan kajian awal yang dilakukan pada kader di Desa Kragilan Kecamatan Mojolaban, Kader kesehatan membutuhkan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan pengetahuan tentang cara penanganan masalah pemberian ASI. Desa Kragilan Kecamatan Mojolaban merupakan salah satu Desa di Kabupaten Sukoharjo, kader kesehatan yang yang merupakan ujung tombak dan perpanjangan tangan dari bidan, maka kader kesehatan perlu mendapatkan upgrade ilmu tentang kesehatan. Kader diharapkan juga dapat menjadi pendamping bagi masyarakat yang berpotensi menderita HIV/AIDS, mengingat seks bebas dan kehamilan diluar nikah semakin meningkat, sedangkan kasus HIV/AIDS seperti gunung es yang tidak terlihat. Di Kabupaten Sukoharjo kasus HIV/AIDS sebanyak 495 yang terdiri dari 236 kasus HIV, 259 kasus AIDS dan 69 orang meninggal karena HIV/AIDS. Perlunya peningkatan pengetahuan kader tentang HIV/AIDS serta pencegahannya menjadi bagian yang sangat penting dari tugas kader kesehatan. Selain HIV/AIDS permasalahan yang sering dihadapi masyarakat adalah cakupan ASI Eksklusif yang belum tercapai. Masyarakat belum memahami dan melakukan teknik breastcare dan pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI. Di Desa Kragilan terdapat 41 bayi dan jumlah balita 198 anak, diharapkan cakupan ASI ekslusif dapat meningkat, kader diberikan pengetahuan tentang cara penanganan masalah ASI sehingga dapat membimbing para ibu menyusui, untuk dapat keluar dari masalah menyusui. Pelaksaan kegiatan pengabdian masyarakat berupa kegiatan yang kemas dengan mini talkshow, dilanjutkan dengan praktik teknik Breast Care, Oksitosin massage, dan Marmet. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 13 November 2018, dengan peserta 27 orang kader kesehatan Desa Kragilan. Dengan meningkatnya pengetahuan kader diharapkan dapat penularan HIV/AIDS, mendamping para ibu dan mampu melakukan langkah awal pertolongan sederhana pada masalah kesehatan ibu sehingga tercapai peran kader yang optimal untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Based on the preliminary studies conducted on cadres in Kragilan Village, Mojolaban District, it showed that health cadres need knowledge about HIV / AIDS and that of about how to handle with breastfeeding problems. Kragilan Village, Mojolaban District is one of villages in Sukoharjo Regency. A health cadre is considered as the spearhead and extension of midwives, so they needs to upgrade their health knowledge. Cadres are also expected to be companions for people who potentially suffer from HIV / AIDS, asfree sex and pregnancy before marriage are getting increased, while the cases of HIV / AIDS are like invisible icebergs. In Sukoharjo Regency, there are 495 HIV / AIDS cases consisted of 236 HIV cases, 259 AIDS cases, and 69 people died due to HIV / AIDS. The need to increase cadre knowledge about HIV / AIDS and its prevention become a very important part of the health cadre's duty. In spite of HIV / AIDS, a problem that is often encountered by the community is exclusive breastfeeding coverage that has not yet been reached. People have not understood and done breastcare techniques and oxytocin massage to improve breastmilk production. In Kragilan Village, there are 41 babies and 198 toddlers. It is expected that exclusive breastfeeding coverage can improve, cadres are provided with knowledge about how to deal with breastfeeding problems so that they can guide lactating mothers to get rid of breastfeeding problems. The implementation of community service activities was in the form of activities designed through a mini talk show, followed by practice of Breast Care techniques, Oxytocin massage, and hand-pumped breastmilk. The activity was held on November 13, 2018, involving 27 health cadres from Kragilan Village. By the improvement of cadre knowledge, it is expected that HIV / AIDStransmission can be reduced, they can assist mothers and are be able to do initial steps of simple assistance on maternal health issues so that optimal cadre roles can be achieved to improve maternal and infant health.
Upaya Pencegahan Stunting Melalui Deteksi Dini Dan Edukasi Orangtua Dan Kader Posyandu Di Dukuh Gupak Warak Desa Sendangsari Pajangan Bantul Yogyakarta Lily Yulaikhah; Ratih Kumorojati; Dian Puspitasari; Eniyati
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 2 No 2 (2020): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v2i2.520

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang dapat mengganggu pertumbuhan anak karena menyebabkan tinggi badan anak tidak sesuai dengan umurnya atau lebih pendek. Permasalahan yang dapat ditimbulkan dari kondisi stunting adalah kemampuan kognitif yang lemah dan terhambatnya pertumbuhan psikomotorik, kesulitan dalam menguasai ilmu dan berprestasi dalam olahraga, rentan terkena penyakit degeneratif, dan kualitas sumber daya manusia yang rendah. Oleh karenanya untuk mencegah permasalahan yang mungkin dapat terjadi akibat kondisi stunting, perlu dilakukan penanganan secara menyeluruh dan terintegrasi terhadap semua aspek yang berhubungan dengan penyebab terjadinya stunting. Desa Sendangsari Kecamatan Pajangan Bantul merupakan salah satu lokus stunting nasional tahun 2019. Salah satu Dukuh di Desa Sendangsari yang cukup banyak masalah stunting adalah di Dukuh Gupak Warak. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya stunting adalah melalui deteksi dini dan edukasi terhadap orang tua dan kader posyandu, sehingga diharapkan angka stunting dapat diturunkan. Pengabdian ini menggunakan metode pendidikan kesehatan dan deteksi dini kelainan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan anak. Hasil kegiatan pengukuran tinggi badan anak ditemukan bahwa dari sejumlah 40 balita yang diukur terdapat 6 anak dengan gizi kurang, 5 anak pendek, 2 anak sangat pendek, 8 anak kurus, dan 3 anak sangat kurus. Cukup banyak orangtua yang belum mengetahui tentang stunting, dan pengukuran tinggi badan tidak rutin dilakukan pada saat kegiatan posyandu. Oleh karenanya disarankan kepada kader untuk melakukan pengukuran tinggi badan secara rutin dalam kegiatan posyandu setiap bulannya dan mencatat hasil pengukuran di dalam KMS. Untuk pihak Puskesmas maupun bidan desa juga diharapkan dapat memantau dan membina kader dan posyandu secara rutin serta menindaklanjuti temuan balita yang bermasalah.
Optimalisasi Pelaporan Standar Pelayanan Minimal Gawat Darurat Berbasis Teknologi Informasi Kori Puspita Ningsih; Sigid Nugroho Adhi
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 2 No 2 (2020): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v2i2.527

Abstract

Rumah sakit sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) wajib memenuhi Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPM RS). SPM RS juga sebagai tolok ukur mutu pelayanan rumah sakit pada Standar Nasional Akreditas Rumah Sakit (SNARS) Bab PMKP 6. Pada tahun 2019 RSUD Panembahan Senopati Bantul menetapkan fokus peningkatan mutu pada pelayanan gawat darurat. Dalam pembuatan laporan SPM GD membutuhkan data yang cukup heteragon, tersebar dibanyak tempat dan belum real time. Apabila kualitas pelaporan SPM GD kurang baik maka akan mempengaruhi kualitas pelaporan SPM RS yang kurang baik pula. Hal ini tentunya akan mencerminkan kinerja rumah sakit. Metode dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah difusi ipteks yang digunakan dalam rangka pelatihan pemanfaatan aplikasi SPM GD berbasis web. Sebelum dilakukan pelatihan, diberikan penyuluhan mulai dari proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian laporan SPM GD. Kegiatan pengabdian berjalan lancar. Pada awalnya, register gawat darurat yang dihasilkan dari Sistem Informasi Rumah Sakit tidak dimanfaatkan sebagai bahan pengumpulan data SPM GD. Setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan, petugas akhirnya menyadari pentingnya pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelaporan SPM GD pada aspek ketersediaan, kemudahan, kesesuaian, kelengkapan dan ketepatan waktu dalam rangka meningkatkan efektifitas alur kerja petugas, kemudahan mengakses informasi, dan penyimpanan data terpusat pada manajamen basisdata.

Page 1 of 1 | Total Record : 6