cover
Contact Name
Devi Setiawan
Contact Email
unsurtekniksipil@gmail.com
Phone
+62263-283578
Journal Mail Official
unsurtekniksipil@gmail.com
Editorial Address
Universitas suryakancana Fakultas Teknik sipil Jl. Pasir Gede Raya, Cianjur 43216
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Momen : Teknik Sipil Suryakancana
ISSN : -     EISSN : 26213427     DOI : https://doi.org/10.35194/momen.v4i2
Core Subject : Engineering,
mempublikasikan makalah-makalah hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah yang terkait dengan bidang teknik sipil, yang ditulis dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang baik dan benar
Articles 62 Documents
TINJAUAN STRUKTUR APARTEMEN PORIS 88 TANGERANG wiratna tri nugraha
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Momen Vol.01 No.01 2018
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.033 KB) | DOI: 10.35194/momen.v1i01.513

Abstract

Peninjauan struktur Apartemen Poris 88 Tangerang ini mengacu pada standar peraturan-peraturan perencanaan gedung Indonesia yang berlaku seperti, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002), Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung (SNI 1727-1989) dan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002). Beban-beban yang ditinjau untuk perencanaan mengacu pada Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1983 dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM). Perhitungan struktur menggunakan software SAP 2000 v.15. Struktur atas meliputi kontrol kekuatan pelat, balok, dan kolom. Yang meliputi gaya aksial, gaya geser dan momen. Pembebanan yang ditinjau untuk perencanaan elemen struktur adalah beban mati, beban hidup, dan beban gempa.  Analisis gempa menggunakan  metode analisa statik ekivalen. Gaya-gaya dalam diperoleh dari output SAP 2000 v.15. Dan dari hasil kontrol dimensioning didapatkan bahwa beberapa balok tidak aman terhadap gaya geser, yaitu portal as A3 pada lantai 2(79);5(198);7(272);9(346);11(420) dan disimpulkan bahwa struktur bangunan tersebut kurang aman. Kata kunci: Struktur gedung, tinjauan struktur, beton bertulang, SRPMM, SAP v.15.1.0, tulangan.
ANALISIS PONDASI TIANG PANCANG BREASTING DOLPHIN DAN MOORING DOLPHIN PADA DERMAGA TYPE JETTY Wiratna Tri Nugraha; Yanda Pranoto
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Momen Vol.03 No.01 2020
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.447 KB) | DOI: 10.35194/momen.v3i1.1017

Abstract

Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas laut dan juga fasilitas darat, diantaranya dermaga.Bangunan dermaga terdiri dari beberapa bagian, diantaranya yaitu catwalk, fender, bollard, platform dan juga dolphin.Dolphin merupakan kontruksi utama dari dermaga.Dolphin adalah konstruksi yang digunakan untuk menahan benturan dan menambatkan kapal.Dolphin dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu dolphin penahan (breasting dolphin) dan juga dolphin penambat (mooring dolphin).Lokasi yang akan ditinjau yaitu dermaga dengan tipe jetty di daerah Tayan, Pontianak, Kalimantan barat. Pada dermaga tersebut kapal yang bersandar yaitu berkapasitas 5.000 DWT (Dead Weigh Tonase), sedangkan pada penelitian ini, akan direncanakan beban kapal yang bersandar yaitu 10.000 DWT. Dengan tujuan untuk mengetahui apakah dimensi dolphin penahan (breasting dolphin) dan dolphin penambat (mooring dolphin) serta diameter pondasi dan jumlah pondasi tiang maupun kedalaman yang ada masih mampu untuk melayani beban kapal dengan kapasitas 10.000 DWT (Dead Weigh Tonase).  Adapun hasil dari analisis yang telah dilakukan maka di dapatkan hasil sebagai berikut:Kondisi eksisting di lapangan: kapal yang berlabuh berkapasitas 5.000 DWT, jumlah pondasi yang diperlukan yaitu 9 buah pondasi tiang pancang berdiameter 60 cm, dengan kedalaman 18 meter, dimensi dolphin yang digunakan yaitu memiliki ukuran panjang 4,5 meter, lebar 4,5 meter dan tebal 1,5 meter.Kondisi dari hasil penelitian: kapal yang berlabuh berkapasitas 10.000 DWT, jumlah pondasi yang diperlukan yaitu 12 buah pondasi tiang pancang berdiameter 60 cm, dengan kedalaman 24 meter, dimensi dolphin yang digunakan yaitu memiliki ukuran panjang 6,6 meter, lebar 4,8 meter dan tebal 1,5 meter. Kata kunci:  pelabuhan, pondasi tiang pancang, dermaga, breasting dolphin danmooring dolphin.
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA CARIU KM BDG 79 – KM BDG 81 MENGGUNAKAN METODE PERENCANAAN PERKERASAN JALAN BETON SEMEN PD T-14-2003 Fatchur Rochman; Mochammad Ichwan Nur Effendie
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Momen Vol.04 No.02. 2021
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.908 KB) | DOI: 10.35194/momen.v4i2.1906

Abstract

Seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia, maka semakin banyak barang dan kebutuhan yang harus di distribusikan dari suatu daerah ke daerah lainnya, para penyedia jasa angkutan barang biasanya mengangkut barang melebihi kapasitas yang diizinkan untuk kendaraan bias melewati jalan tertentu, sehingga struktur perkerasan jalan semakin mudah rusak.Kerusakan perkerasan jalan ini terjadi pula pada ruas Jalan Raya Cariu KM. BDG 79 – KM. BDG 81, kerusakan terjadi pada struktur perkerasan kaku (rigid pavement) eksisting tanpa menggunakan tulangan. Kerusakan perkerasan ini dikarenakan kelebihan beban kendaraan yang dapat mengakibatkan kecelakaan.Kerusakan struktur perkerasan kaku tanpa tulangan ini akan dibandingkan dengan struktur perkerasan kaku dengan tulangan berdasarkan standar Pd T-14-2003. Dari nilai CBR tanah dasar tersebut diperoleh nilai CBR efektif sebesar 28%, Tebal pelat beton yang direncanakan setebal 30 cm, dengan jenis dan tebal pondasi bawah adalah campuran beton kurus setebal 125 mm, Penulangan pelat yang digunakan (dalam kasus ini digunkan pelat beton bersambung dengan tulangan) adalah Tulangan diameter 8 mm dengan jarak 150 mm untuk tulangan memanjang, dan, Tulangan diameter 8 mm dengan jarak 150 mm untuk tulangan melintang.Nilai jarak tulangan tersebut diambil berdasarkan luas tulangan minimum (As minimum).Kata kunci :  Perkerasan Jalan,Perkerasan Kaku,Perkerasan Lentur, CBR. 
KAJIAN KELAYAKAN EKONOMI PADA RUAS JALAN CIANJUR – SUKANAGARA KABUPATEN CIANJUR KM.BDG 68+440 s/d KM.BDG 174+180 yudi sekaryadi
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Momen Vol.01 No.01 2018
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.643 KB) | DOI: 10.35194/momen.v1i01.509

Abstract

Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi yang sering digunakan, jalan mempunyai peranan penting dalam kehidupan khususnya untuk kelancaran transportasi. Tentunya diharapkan jalan yang aman, nyaman dan lancar menjadi kebutuhan yang harus terpenuhi demi mencapai cita-cita bersama.Salah satu yang menimbulkan dampak negatif diruas jalan dikota Cianjur tersebut adalah diruas jalan Cianjur – Sukanagara yang ditinjau dari segi ekonomi berupa kehilangan waktu karena waktu perjalanan yang lama serta bertambahnya biaya operasi kendaraan. Selain itu, timbul pula dampak negatif terhadap lingkungan yang berupa peningkatan polusi udara karena gas racun CO serta peningkatan gangguan suara kendaraan (kebisingan). Jaringan jalan diruas Cianjur – Sukanagara tersebut harus mampu meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas penduduk antar simpul wilayah yang lebih luas dari pada jaringan jalan kabupaten. Tujuan penataan dan pengembangan di bidang transportasi jalan raya adalah untuk penyediaan prasarana jalan raya yang handal untuk mengimbangi pertumbuhan jenis dan jumlah kendaraan yang sedemikian pesat sehingga tercipta sistem transportasi yang efisien dan efektif. Ruas jalan Cianjur - Sukanagara sudah mencapai tingkat maksimal dalam pemanfaatan nya secara ekonomi dengan adanya produksi pertanian dan perkebunan. Pemanfaatan jalan yang didapat dari analisis kelayakan ekonomi pembangunan jalan dengan menghitung menggunakan beberapa parameter yaitu NPV (Net Present Value), BCR (Benefit Cost Ratio) dan IRR Intertal Rate of Return.Perbandingan antara  biaya yang dibutuhkan dengan manfaat ekonomi yang diperoleh yaitu dengan jumlah biaya jalan sebesar Rp 67.788.484.260,00 dan pendaptan ekonomi tersebut sebesar Rp 13.189.000,00.Kata kunci : ekonomi, biaya, jalan, transportasi.
EFISIENSI BIAYA PROYEK PEKERJAAN PENGADAAN BANGUNAN RAWAT JALAN TAHAP II LANJUTAN RSUD CIMACAN KABUPATEN CIANJUR TAHUN ANGGARAN 2017 wiratna Tri Nugraha; dicky Zulkifly
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Momen Vol.02 No.02 2019
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/momen.v2i2.861

Abstract

Proyek dapat dikatakan berhasil apabila anggaran pelaksanaannya bisa sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan. Pembangunan proyek yang baik harus didukung dengan suatu perencanaan anggaran proyek yang baik. Karena jika terjadi perencanaan anggaran yang buruk dalam suatu proyek, dapat mengakibatkan keterlambatan pelaksanaan proyek, sehingga dapat mengakibatkan kegagalan proyek. Untuk itulah maka diperlukan perencanaan anggaran biaya proyek yang efisien dengan tetap menjaga kualitas dari proyek tersebut. Efisiensi diperoleh dengan cara manajemen anggaran, jadwal pelaksanaan, bahan material dan tenaga kerja, kontrol dan pengawasan, pencatatan keuangan dan metode pelaksanaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui selisih antara rencana anggaran biaya dengan anggaran pelaksanaan mengetahui besar keuntungan yang didapatkan oleh kontraktor pelaksana dan untuk mengetahui efisiensi biaya proyek. Dari hasil wawancara, survey dan perhitungan diperoleh selisih antara RAB dan RAP sebesar Rp 2.131.116.000,0  setelah dikurangi overhead cost (biaya umum) sebesar 11,305 % maka kontraktor pelaksana memperoleh overhead  (keuntungan)10 % atau Rp 1.000.301.600,00 dari rencana anggaran biaya. Selama proses konstruksi terjadi perubahan desain sehingga dibuatkanlah pekerjaan tambah/kurang (CCO). Kata kunci: Efisiensi, RAB, CCO, RAP.
TINJAUAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN DI JALAN JENDERAL AHMAD YANI NO.43 BANJARMASIN Tanjung Rahayu
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Momen Vol.04 No.01 2021
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1316.603 KB) | DOI: 10.35194/momen.v4i01.1562

Abstract

Rumah Sakit Umum Daerah Ulin adalah rumah sakit kelas A Pendidikan yang berada di Kota BanjarmasinKalimantan Selatan dan merupakan rumah sakit rujukan di Kalimantan Selatan. Berdasarkan kriteriakesalamatan dan layanan maka perhitungan pembebanan sesuai dengan SNI-1727-2013 serta perencanaanstruktur gedung ini mengacu dengan SNI-2847-2013 beton bertulang, yang merupakan peraturan terbaruyang disesuaikan dengan perkembangan teknologi material terkini dengan mengacu pada AISC, selain itudalam perhitungan rekayasa gempa juga mengacu pada SNI-1726-2012 dan SNI-1726-2002. Analisisstruktur menggunakan software ETABS v16. Material beton digunakan untuk balok, kolom, serta plat.Terdapat tiga tipe balok, yaitu B3 dimensi 400 x 700 mm, B2 dimensi 300 x 550 mm, dan B1 dimensi 200 x400 mm. Untuk kolom terdapat dua tipe yaitu dimensi 500 x 800 mm, dan dimensi 500 x 500 mm. Plat lantaidan plat atap setebal 120 mm. Berdasarkan perhitungan, untuk kolom, balok, dan plat menggunakantulangan yang bervariasi, tetapi antara bangunan A, B, dan C perbedaan penulangannya tidak begitu jauh.Namun untuk plat lantai dan plat atap bangunan C memerlukan tambahan balok di bagian tengahbentangnya untuk menghindari lendutan berlebih. Untuk dilatasi yaitu 130 mm dan sudah memenuhi syaratkeamanan.Kata kunci: Analisis sruktur, rekayasa gempa, beton, balok, kolom, plat, dan dilatasi
PENENTUAN FUNGSI JARINGAN JALAN SISTEM SEKUNDER DI KAWASAN PERKOTAAN STUDI KASUS PERKOTAAN CIANJUR Ilham Ilham
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Momen Vol.02 No.01 2019
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1190.841 KB) | DOI: 10.35194/momen.v2i1.641

Abstract

Berdasarkan sifat dan pergerakan lalu lintasnya, fungsi jalan terdiri dari arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan. Fungsi jalan ini terdapat berada pada sistem jaringan jalan primer dan sekunder Di wilayah kabupaten Cianjur terdapat jaringan jalan nasional sepanjang 212,45 km, terdiri dari jalan arteri primer sepanjang 47,48 km, dan jalan kolektor primer (Kolektor 1) sepanjang 164,97 km, jaringan jalan provinsi sepajang 137,85 km yang berfungsi sebagai jalan kolektor primer (kolektor 2) dan jalan kabupaten sepanjang lebih dari 1300 km. Jalan kabupaten tersebut terdiri dari jaringan jalan yang menghubungkan antar pusat-pusat kegiatan di wilayah kabupaten Cianjur dan juga berada di dalam kawasaan perkotaan.Berdasarkan data inventarisasi jaringn jalan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur, lebih dari 100 km panjang jalan tersebut terdapat kawasan perkotaan. Oleh sebab itu jaringan jalan yang berada kawasan perkotaan tersebut dipandang perlu untuk ditentukan fungsi dalam sistem jaringan jalan sekunder. Untuk studi kasus ini yang akan ditentukan fungsinya adalah ruas-ruas jalan yang berada di kawasan perkotaan CianjurKata Kunci: Klasifikasi fungsi jalan, system jaringan jalan, Arteri Primer, Kolektor Primer, Lokal Primer, Lingkungan Primer, Arteri Sekunder, Kolektor Srkunder, Lokal Sekunder, Lingkungan Sekunder.
EVALUASI PERANCANGAN TRASE JALAN JALUR PUNCAK 2 ALTERNATIF I (DESA SUKANAGALIH PACET CIANJUR PERBATASAN KABUPATEN BOGOR) Zihan Fitriyani; Yudi Sekaryadi
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Momen Vol.03 No.02 2020
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.164 KB) | DOI: 10.35194/momen.v3i2.1203

Abstract

Perencanaan Trase Jalan Jalur Puncak 2 Alternatif 1 (Desa Sukanagalih Pacet Cianjur  Perbatasan Kabupaten Bogor) merupakan salah satu jalan dengan type jalan 1 jalur, 2 arah yang berstatus jalan nasional. Pembangunan Jalur Puncak 2 berfungsi untuk mengurangi kemacetan di jalan jalur puncak 1. Jalur puncak 2 nantinya akan menjadi jalur utama. Tujuan penelitian adalah merencanakan bentuk geometrik jalan sesuai kelas dan fungsinya, yaitu jalan arteri kelas I, guna menghasilkan geometrik jalan yang memberikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bagi pemakai jalan. Metode yang di gunakan adalah metode Bina Marga No. 038 T/BM/1997. Untuk menunjang studi ini diperlukan beberapa data seperti : data volume lalu lintas, data curah hujan, data CBR, dan juga data analisa harga satuan. Dari hasil data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisa pada perhitungan perkerasan lentur jalan baru dengan standar Bina Marga, analisa perkerasan jalan ini menggunakan Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen (SKBI-2.3.26.1989). Dari hasil dari perencanaan geometrik jalan dengan panjang 8,06 km, klasifikasi medan yang ada pada jalan rencana merupakan daerah bukit, kecepatan rencana 60 km/jam dan lebar jalan yang direncanakan adalah 2x3,5 meter, direncanahan tikungan full circle dan tikungan Spiral-Circle-Spiral, sedangkan hasil perhitungan diperoleh tebal lapisan perkerasan lentur jalan baru dengan nilai lapisan permukaan LASTON (MS 744 kg)= 10 cm, lapisan pondasi atas batu pecah kelas B (CBR 80%) = 20 cm, lapisan pondasi bawah sirtu kelas B (CBR 50%) = 10 cm, total biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 138.982.761.000, diharapakn pada perencanaan ini bisa mendapatkan hasil analisa yang baik.Kata Kunci : Geometrik Jalan, Perkerasan Lentur Jalan, Rencana Anggaran Biaya
TINJAUAN STRUKTUR RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KECAMATAN PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN wiratna tri nugraha
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Momen Vol.01 No.02 2018
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.66 KB) | DOI: 10.35194/momen.v1i02.514

Abstract

Rumah Sakit Umum Kelas D Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan pada awalnya adalah Puskesmas dan Rumah Sakit Bersalin, tapi dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan akan kesehatan, maka muncul alternatif untuk merehab puskesmas tersebut menjadi Rumah Sakit Umum Kelas D Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Desain-desain struktur yang digunakan pada bangunan ini memiliki banyak jenis ukuran atau dimensi, misalkan balok menggunakan 7 jenis dimensi, kolom menggunakan 2 jenis dimensi, dan pelat dengan tebal 12 cm dengan desain-desain tulangan yang telah terpasang. Tinjauan ini dilakukan untuk melihat bagaimana jika jenis-jenis balok, kolom, maupun pelat yang digunakan sebelumnya diganti dengan jenis-jenis yang baru, baik dalam segi dimensi maupun tulangan yang digunakan.Desain baru yang direncanakan berdasarkan hasil analisis adalah kolom pada lantai 1-7 menggunakan dimensi 750 mm x 750 mm dengan tulangan 16 D22 mm, kolom pada atap menggunakan dimensi 300 mm x 300 mm dengan tulangan 6 D22 mm, balok arah X menggunakan dimensi 400 mm x 700 mm dengan tulangan pada daerah tumpuan 13 D22 mm dan daerah lapangan 6 D22 mm, balok arah Y menggunakan dimensi 300 mm x 600 mm dengan tulangan pada daerah tumpuan 7 D22 mm dan daerah lapangan 5 D22 mm, balok anak menggunakan dimensi 250 mm x 500 mm dengan tulangan pada daerah tumpuan 5 D19 mm dan daerah lapangan 6 D19 mm, pelat lantai dengan tebal 12 cm menggunakan tulangan rangkap pada lantai 2,4,5,6,7, dan dak menggunakan tulangan D10 – 200 mm pada arah X, D10 – 200 mm pada arah Y daerah lapangan dan D10 – 50 mm pada daerah tumpuan, pelat lantai 3 menggunakan tulangan D10 – 200 mm pada arah X daerah lapangan dan D10 – 150 mm pada daerah tumpuan, D10 – 200 mm pada arah Y daerah lapangan dan D10 – 50 mm pada daerah tumpuan, pelat atap menggunakan tulangan D10 – 200 mm pada arah X dan arah Y.Kata kunci: Struktur gedung, tinjauan struktur,  beton bertulang, SRPMM, SAP 2000 v.15, tulangan.
KOMPARASI PERENCANAAN KONSTRUKSI SERTA RENCANA BIAYA PEMBANGUNAN GEDUNG KONSTRUKSI BETON DAN GEDUNG KONSTRUKSI BAJA KOMPOSIT Eri Rihandiar; Muhammad Robby Indrawan
JURNAL MOMEN TEKNIK SIPIL Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Momen Vol.03 No.01 2020
Publisher : Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.434 KB) | DOI: 10.35194/momen.v3i1.1018

Abstract

Indonesia merupakan salah satu Negara yang berada di zona subduksi beberapa lempeng bumi, sehingga Indonesia merupakan salah satu Negara yang rawan terhadap bencana gempa bumi. Indonesia juga merupakan salah satu dari sekian banyak Negara berkembang yang sedang giat melakukan banyak pembangunan infrastruktur gedung dan jalan raya. Untuk infrastruktur gedung  yang dibangunan secara bertingkat haruslah memenuhi persyaratan ketahanan terhadap gempa bumi yang mungkin terjadi selama umur layan gedung. Struktur baja profil memiliki kelebihan dalam keseragaman bentuk dan jaminan mutu yang lebih tinggi dibandingkan struktur beton bertulang, selain itu struktur baja profil memiliki kekuatan yang lebih daktail. Masa konstruksi yang singkat juga menjadi salah satu pertimbangan dari pemilihan struktur baja profil.Perbandingan dari penggunaan struktur baja dan struktur beton bertulang dikaji dalam Tugas Akhir ini. Fokus yang dikaji adalah perbandingan dimensi elemen struktur menggunakan struktur baja komposit dan dimensi elemen struktur menggunakan struktur beton bertulang. Setelah dimensi desain baru yang menggunakan struktur baja komposit didapatkan, kemudian dibandingkan biaya pekerjaan elemen struktur primer (pelat, balok anak, balok induk, kolom dan pondasi) berdasarkan desain baru yang menggunakan baja komposit dengan biaya pekerjaan elemen struktur primer yang menggunakan beton bertulang. Kata Kunci : zona subduksi, gempa bumi, beton bertulang, baja komposit, biaya