cover
Contact Name
EKO BUDIYANTO
Contact Email
ummetroarmatur@gmail.com
Phone
+6282280245320
Journal Mail Official
ekobudiyantoiyan@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116, 15A Iringmulyo, Metro Timur, Kota Metro, Lampung
Location
Kota metro,
Lampung
INDONESIA
ARMATUR : Artikel Teknik Mesin dan Manufaktur
ISSN : 2722080X     EISSN : 27220796     DOI : https://doi.org/10.24127
Core Subject : Engineering,
ARMATUR : Artikel Teknik Mesin dan Manufaktur [ISSN (online) : 2722-0796, ISSN (cetak) : 2722-080X], merupakan jurnal terbitan berkala yang diterbitkan oleh Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Metro. ARMATUR terbit 2 kali dalam setahun bulan Maret dan September, memuat hasil-hasil penelitian dalam bidang Teknik Mesin dan Manufaktur. Dalam sekali penerbitan, ARMATUR memuat 5-10 artikel dengan 5-10 halaman per artikel. Proses penerimaan naskah jurnal sepenuhnya dilakukan melalui Online Journal Sistem (OJS).
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Armatur" : 8 Documents clear
Pengaruh perubahan diameter pipa mendadak 1 inch ke ¾ dan 1 ¼ inch terhadap pressure drop dengan variasi bukaan katup Muhammad Taufiq Afifudin; Basuki Basuki; Mohammad Arif Irfa’i
ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Armatur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.057 KB) | DOI: 10.24127/armatur.v2i2.364

Abstract

Penerapan prisip-prinsip mekanika fluida dapat dijumpai pada bidang industri, transportasi dan rumah tangga. Rangkaian pipa PVC yang digunakan untuk mendistribusikan air di rumah, tentunya memiliki kerugian- kerugian yang diakibatkan oleh komponen-komponennya, salah satunya pada perubahan penampang pipa. Salah satu kerugian energi pada perubahan penampang pipa yaitu penurunan tekanan. Penurunan tekanan dapat dipengaruhi oleh debit aliran fluida dan besarnya perubahan pipa tersebut, dibit memiliki aliran fluida yang mengakibatkan tekanan pada dinding pipa. Penelitian dalam skripsi ini dilaksanakan di laboratorium Teknik Mesin Universitas Hasyim Asy’ari. Penelitian ini bersifat kuantitatif yang akan membahas tentang penurunan tekanan pada perubahan penampang mendadak yang memiliki diameter 1 inci ke ¾ inci dan 1 inci ke 1 ¼ inci ini dengan variasi bukaan katup 100%, 75% dan 50%.Hasil Penelitian penurunan tekanan perubahan penampang pipa 1 inci ke ¾ inci pada setiap bukaan katup yaitu 100% sebesar 0,1 bar, 75% sebesar 0,09 bar dan 50% sebesar 0,05 bar, sedangkan penurunan tekanan perubahan penampang 1 ¼ inci pada setiap bukaan katup yaitu 100% sebesar 0,03 bar, 75% sebesar 0,03 bar dan 50% sebesar 0,06 bar.
Pengaruh variasi campuran arang dan biomassa terhadap waktu nyala, temperatur, dan karakteristik briket biopellet menggunakan kompor gasifikasi biomassa Dedi Iskandar; Kemas Ridhuan; Nurlaila Rajabiah
ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Armatur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.038 KB) | DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1443

Abstract

Briket biopellet merupakan bahan bakar yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil pada pembakaran kompor gasifikasi. Tujuan dari penelitian ini mengetahui campuran arang dan biomassa yang di variasikan volumenya, kemudian dibentuk biopelet. Metode yang digunakan dengan memvariasikan campuran arang tempurung kelapa yaitu 40 %, 50 %, dan 60%. Jenis biomassa yang digunakan yaitu serbuk gergaji dan sekam padi, untuk diameter kompor bagian lubang atas yaitu 9,5 cm, tinggi 25 cm, bagian dalam 16,8 cm, bagian luar 20 cm. Diameter briket biopellet 5 mm dan 20 % perekat yang digunakan. Berdasarkan hasil pengujian variasi komposisi arang tempurung kelapa berpengaruh terhadap temperatur serta lama nyala api. Temperatur tertinggi 713,2 oC dengan waktu lama nyala api 26 menit terdapat pada campuran arang 60 % dan jenis biomassa serbuk gergaji 40 %. Sedangkan temperatur terendah terdapat pada campuran arang 40% dan sekam padi dengan temperatur 615,9 oC dengan waktu lama nyala api 17 menit. Karakteristik dari briket biopellet yaitu kadar air tertinggi sebesar 7,96 % dari variasi arang tempurung kelapa 40 % jenis biomassa sekam padi 60 %. Kadar abu tertinggi 9,02 % dari variasi arang tempurung kelapa 60 % dan jenis biomassa sekam padi 40%. nilai kalor tertinggi didapatkan dari variasi arang tempurung kelapa 60 % dengan jenis biomassa serbuk gergaji 40 % mencapai 4.571,64 kal/g.
Pengaruh variasi tegangan listrik terhadap ketebalan dan kuat lekat pada baja karbon rendah dengan proses elektroplating Ahmad Zainuri; Asroni Asroni; Sulis Dri Handono
ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Armatur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.741 KB) | DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1444

Abstract

Elektroplating adalah proses penegndapan ion-ion logam dengan cara elektro lapisan logam yang diplating agar tidak mudah korosi. Baja merupakan logam paduan antara Besi (Fe) dan Karbon (C), dimana besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya,. Adapun dari penelitian menggunakan bahan baja plat ST-41, larutan asam sulfat dan jarak anoda yang ditetapkan 5 cm. Tujuan penelitian pelapisan ini untuk membentuk permukaan dengan sifat atau dimensi yang berbeda dengan logam dasarnya. Terjadinya endapan pada proses disebabkan adanya ion-ion pada elektrolit tersebut akan mengendap pada katoda, proses elektrokimia akan mengalami reaksi oksidasi dan reduksi. Metode penelitian ini menggunakan variasi tegangan pelapisan 7,5 Volt, 8,5 Volt, dan 9,5 Volt kemudian dilakukan pengujian ketebalan dan kuat lekat. Hasil penelitian ini didapatkan hasil tegangan pelapisan 7,5 menit dengan ketebalan rata rata 0,121 mm rata rata nilai kuat lekat 23,33 MPa, tegangan pelapisan 8,5 Volt dengan ketebalan rata rata 0,139 mm rata rata nilai kuat lekat 25,06 MPa, tegangan pelapisan 9,5 volt dengan ketebalan rata rata 0,148 mm rata rata nilai kuat lekat 26,27 MPa.
Pengaruh waktu pelapisan terhadap ketebalan dan kuat lekat pada baja karbon rendah dengan proses elektroplating Nurvan Wijanarko; Asroni Asroni; Eko Budiyanto
ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Armatur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.147 KB) | DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1445

Abstract

Baja adalah logam paduan antara besi (Fe) dan karbon (C), dimana besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Elektroplating atau pelapisan secara listrik merupakan proses lapisan suatu logam secara elektrolis melalui penggunaan arus listrik searah (DC) dan larutan kimia (elektrolit). Pelapisan bertujuan untuk membentuk permukaan dengan sifat atau dimensi yang berbeda dengan logam dasarnya. Terjadinya endapan pada proses disebabkan adanya ion-ion pada elektrolit tersebut akan mengendap pada katoda. Penelitian ini menggunakan variasi waktu pelapisan 20 menit, 25 menit, dan 30 menit kemudian dilakukan pengujian ketebalan dan kuat lekat. Dari pengujian yang dilakukan didapatkan hasil waktu pelapisan 30 menit dengan ketebalan rata rata 0,314 mm rata rata nilai kuat lekat 26,79 MPa, waktu pelapisan 25 menit dengan ketebalan rata rata 0,216 mm rata rata nilai kuat lekat 22,58 MPa, waktu pelapisan 20 menit dengan ketebalan rata rata 0,114 mm rata rata nilai kuat lekat 18,95 MPa.
Rancang bangun mesin CNC laser cutting CO2 2 axis bebasis microcontroler dengan softwere Mach3 Samsul Hadi; Mafruddin Mafruddin; Tri Cahyo Wahyudi
ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Armatur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.512 KB) | DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1446

Abstract

Teknologi laser saat ini sudah sedemikian pesat dan digunakan hampir disegala bidang, seperti dibidang manufaktur, medis, seni, transaksi perdagangan dan percetakan. Walaupun ada berbagai jenis laser yang ada dipasaran, namun dibidang manufaktur yang seringkali dijumpai adalah Laser C02. Hal ini disebabkan dayanya yang relatif besar sehingga pemanfaatannya lebih fleksibel dapat digunakan untuk pemotongan pada material lembaran tipis maupun pada material yang agak tebal. Laser cutting memiliki berbagai keunggulan dibandingkan teknologi manufaktur lainnya karena dapat menerima data langsung dari komputer, sehingga otomatisasi pemotongan dapat berjalan pada dunia industri. Penggunaan mesin CNC (Computer Numerical Control) pada sistem laser cutting sangat diperlukan, karena kita bisa memotong suatu bahan dengan bentuk desain sesuai yang kita inginkan dan dengan kualitas pemotongan yang bagus. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan merancang dan membuat serta menguji mesin CNC laser cutting CO2. Pengujian dilakukan dengan mencari feedrate yang terbaik dan Mengetahui tingkat akurasi hasil pemotongan pada jenis alur pemotongan yang berbeda. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa feedrate yang terbaik adalah 50 (mm/menit), dan juga tingkat akurasi dengan bentuk pemotongan alur yang berbeda mempengaruhi pada tingkat keakurasian pemotongan, koefisien akurasi terendah pada bentuk lingkaran 0,73 (mm).
Pengaruh campuran bahan bakar minyak plastik dan premium terhadap prestasi mesin sepeda motor Arif Permadi; Untung Surya Dharma; Dwi Irawan
ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Armatur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.927 KB) | DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1447

Abstract

Konsumsi energi saat ini tergolong besar mengakibatkan meningkatnya harga bahan bakar fosil serta berkurangnya distribusi disetiap pulau diindonesia. Campuran minyak plastik dan premium merupakan alternatif bahan bakar dalam mengendalikan krisis energi yang saat ini terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui maksimal daya keluaran sepeda motor, torsi dan akselerasi. Dalam metode pengukuran daya dilakukan setiap kenaikan putaran yaitu dari 2000, 3000, 4000, 5000 dan 6000 rpm, pada uji akselerasi dilakukan pengukuran pada kecepatan 20, 40, 60, 80 dan 100 km/h, dengan variabel campuran 1:4, 2:4 dan 3:4, serta dilakukan pembandingan hasil dengan bahan bakar premium. Hasilnya, campuran 1 menghasilkan daya, torsi dan akselerasi lebih baik dari campuran 2 dan campuran 3. Daya yang dihasilkan adalah 7,88 kW dengan bahan bakar spesifik 0,091 kg/jam/kW, torsi 12,55 N.m, Akselerasi atau percepatan tertinggi 5,52 m/s2 dengan menghabiskan bahan bakar sebanyak 0,25 liter, sedangkan daya yang dihasilkan premium ialah 8,1 kW dengan bahan bakar spesifiknya 0,09 kg/jam/kW, torsi 12,9 N.m, dan percepatan tertinggi 5,45 m/s2 dengan konsumsi bahan bakar 0,25 liter. Sehingga dinyatakan bahwa nilai daya, torsi dan akselerasi pada campuran 1 masih dibawah bahan bakar premium, namun campuran 1 memiliki tingkat efisiensi lebih baik dari bahan bakar premium.
Analisa pengaruh media pendingin dan arus listrik pada proses pengelasan titik (spot welding) stainlees steel terhadap nilai kekuatan tarik Tri Cahyo Wahyudi; Sulis Dri Handono; Hendi Ahmad Sanjaya; Abdul Basir Sulaiman Azis
ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Armatur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.022 KB) | DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1448

Abstract

Pengelasan adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah sehingga menghasilkan sambungan las yang kontiyu. Media pendingin dan arus listrik pada proses pengelasan ini sangat mempengaruhi hasil pengelasan. Lap joint adalah salah satu jenis sambungan las yang ada pada las titik yaitu jenis sambunga tumpuk. Penelitian ini menggunakan plat baja Stainlees Steel AISI 316. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik dan jenis pendingin dengan arus berapa yang paling optimal untuk diberikan pembebanan tarik. Untuk waktu pengelasan disamakan yaitu 2 detik dan untuk parameter yang digunakan adalah media pendingin air biasa, air garam, air mineral dan variasi arus 660 Ampere, 880 Ampere dan 1100 Ampere. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik menggunakan alat Ultimate Testing Machine. Pada hasil pengujian didapat bahwa jenis sambungan lap joint yang paling optimum untuk diberikan pembebanan tarik dari nilai yield strength yaitu pendingin air biasa pada arus 1100 Ampere sebesar 159,17 kg/mm2, tensile strength dengan pendingin air mineral pada Arus 1100 Ampere sebesar 195,92 kg/mm2, dan nilai elongation dengan pendingin air mineral pada arus 1100 Ampere sebesar 11.19%.
Pengaruh jumlah pipa udara pada reaktor pembakaran pirolisis terhadap hasil arang dan asap cair Fajar Khusaini; Ridwan Ridwan; Kemas Ridhuan; Dwi Irawan
ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Armatur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.477 KB) | DOI: 10.24127/armatur.v2i2.1450

Abstract

Temperatur pirolisis sangat berpengaruh terhadap hasil arang dan asap cair juga dapat dipengaruhi oleh jumlah udara yang ada dan banyaknya udara dapat diatur dengan jumlah pipa udara. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah pipa udara 1, 3, 5 di dalam reaktor pembakaran pirolisis terhadap temperatur dan waktu pembakaran serta hasil arang dan asap cair. Metode penelitian yaitu merancang, membuat, serta menguji alat pirolisis dengan variasi pipa udara 1, 3, 5 di dalam reaktor berdiameter 1 inch, bahan baku tongkol jagung seberat 8 kg, menggunakan kondensor tipe lurus dan debit air mengalir 40 ml/detik. Dari hasil penelitian, variasi pipa udara berpengaruh terhadap temperatur dan waktu pembakaran serta hasil arang dan asap cair. Temperatur tertinggi reaktor terjadi pada variasi pipa 5 yaitu 485°C selama 120 menit dan temperatur terendah pada pipa 1 yaitu 353 °C selama 185 menit. Variasi pipa udara juga sangat berpengaruh terhadap hasil arang dan asap cair. Hasil asap cair dengan kuantitas tebanyak pada variasi pipa 5 yaitu 0,5 kg dan hasil asap cair paling sedikit pada variasi pipa 1 sebanyak 0,32 kg. Untuk hasil arang terbanyak pada variasi pipa 1 seberat 4 kg dan untuk hasil arang paling sedikit yaitu pada variasi pipa 5 seberat 3,2 kg.

Page 1 of 1 | Total Record : 8