Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENGARUH MEDIA PENDINGIN AIR PADA KONDENSOR TERHADAP KEMAMPUAN KERJA MESIN PENDINGIN Ridhuan, Kemas; Juniawan, I Gede Angga
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 3, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.287 KB) | DOI: 10.24127/trb.v3i2.11

Abstract

Kondensor berfungsi untuk membuang panas yang ada pada refrigran, sehingga freon dapat diproses pada evaporator untuk menyerap panas kembali. Untuk meningkatkan proses pembuangan panas di kondensor perlu dilakukan penyerapan panas pada refrigran yang lebih optimal seperti penggunaan air sebagai media pendingin.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh   media pendingin air terhadaop kemampuan kerja  COP (Coefficient Of Performance) mesin pending. Penelitian dilakukan di Kampus II Universitas Muhammadiyah Metro, di Laboratorium Teknik Mesin. Metode yang digunakan penelitian ini adalah dengan pembuatan dan pengujian alat mesin pendingin. Pengujian dilakukan pada kondensor menggunakan air dan udara, dengan  variasi beban pendingin ruangan 450W, 600W, 750W. Dan debit aliran air di kondensor 0,06 l/s, 0,075 l/s dan 0,09 l/s. Adapun hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu COP (Coefficient Of Performance) yang tertinggi yaitu 15,43  terjadi pada pendingin air dengan beban 450 watt pada debit 0,09 l/s. sedangkan dengan pendingin udara COP 6,44 pada beban 450W. Dan temperatur air tertinggi sebesar 38°C terjadi pada debit 0,06 l/s dan pada beban pendingin 750watt. Ini temperatur airnya cukup tinggi sehingga cukup baik diguinakan untuk air mandi.
PENGARUH JENIS BIOMASSA PADA PEMBAKARAN PIROLISIS TERHADAP KARAKTERISTIK DAN EFISIENSIBIOARANG - ASAP CAIR YANG DIHASILKAN Ridhuan, Kemas; Irawan, Dwi; Zanaria, Yulita; Firmansyah, Fendi
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pirolisis merupakan proses pembakaran dengan menggunakan sedikit atau tidak ada udara. Produk yang dihasilkan dalam pembakaran pirolisis yaitu arang dan asap cair. Untuk mendapatkan hasil produk yang baik sangat dipengaruhi oleh suhu, waktu dan biomassa.Berbagai jenis biomassa yang sudah diteliti namun masih cukup banyak berbagai jenis biomassa yang memang belum dan perlu diteliti lebih lanjut. Beberapa karaktristik biomassa yaitu keras, porositas, besar butir danmassa jenis. Faktor ini yang dapat mempengaruhi proses pembakaran dan akhirnya hasil produk pirolisis yang didapat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis biomassa pada pembakaran pirolisis terhadap karakteristik dan efisiensi dari hasil bio-arang dan asap cair yang di dapatkan dari masing-masing biomassa. Metode penelitian yang di lakukan yaitu memvariasikan bahan jenis biomassa pada pembakaran pirolisis dengan jenis kayu jengkol, kayu rengas dan kayu jati putih. Biomassa dibakar di dalam reaktor dengan pembakaran langsung dan asap cairnya didinginkan dikondensor. Didapat data nilai kalor, kadar abu, kadar air terbanyak, dan untuk asap cair didapat data asam asetat dan nilai pH, Hasil penelitian menujukan nilai kalor terbaik pada jenis kayu rengas yaitu sebesar 6673,82 cal/g, dan nilai kalor terendah adalah jenis kayu jati putih yaitu sebesar 5728,89 cal/g. Untuk kadar air tertinggi terdapat pada jenis kayu jati putih yaitu sebanyak 42,22 % dan untuk kadar air terendah yaitu jenis kayu jengkol yaitu sebesar 10,18 %. Untuk kadar abu tertinggi adalah jenis kayu jengkol yaitu sebesar 50,96 % dan kadar abu terendah adalah jenis kayu jati putih yaitu sebanyak 5,35 %.Efisiensi hasil arang tertinggi pada kayu jati putih yaitu 28% Jumlah asap cair yang dihasikan tertinggi kayu rengas yaitu 86 ml dan terendah kayu jati putih yaitu sebesar 34 ml.
Karaktristik proses destilasi asap cair grade 3 Ridhuan, Kemas; Wahyudi, Tri Cahyo; Sulistiyo, Danang; Anggara, Bahtera
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 10, No 2 (2021): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v10i2.1761

Abstract

Distillation of liquid smoke is a process of heating liquid smoke based on the difference in its boiling point and then cooled to get liquid smoke with better quality. This heating aims to separate unwanted components in liquid smoke such as tar and benzopyrene. The process is strongly influenced by several things such as temperature and distillator. From these two measurements, several characteristics such as heating rate, distillation flow rate of liquid smoke, production capacity, heating temperature, steam temperature and distillation time, as well as the characteristics of the resulting liquid smoke can be known.The purpose of this study is to determine the characteristics of the 3rd grade liquid smoke distillation process with electric heating and water cooling condenser which includes the production capacity of liquid smoke and to determine the quality and quantity of liquid smoke, heating rate, electricity consumption, flow rate and to determine the efficiency of 2nd grade liquid smoke production.This research was conducted at the Laboratorium Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro, this study used a distillation apparatus made of Aluminium plate 1 mm thick, 180 mm in diameter, 250 mm high. Condenser with 0.5 inch diameter copper pipe 3,5 m long, 3 inch diameter PVC pipe, 3m long. The raw material for 3rd grade liquid smoke is 3 liters.The results obtained that the distillation apparatus has a capacity of 3 liters, the distillation temperature affects the rate of heating that occurs, namely the distillation temperature of 110oC, the heating rate is 707,42 J/second, the electricity consumption is 4,48kWh, the time is 45 minutes, and for a temperature of 120 oC the heating rate is 754,60 J/second, electricity consumption is 4,467 kWh in 65 minutes. The highest yield of liquid smoke is at a temperature of 110 oC, which is 2840 ml with a flow rate of 8,35 ml/minute and an efficiency of 94,6%, pH level of 2,15. And for a temperature of 120 oC it produces 2560 ml of liquid smoke, with a flow rate of 8,67 ml/minute and an efficiency of 85,3%, with a pH level of 2,10.
Pengaruh Jenis Biomassa Terhadap Karaktristik Pembakaran dan Hasil Bioarang Asap Cair dari Proses Pirolisis Kemas Ridhuan; Dwi Irawan
JURNAL MECHANICAL Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/mech.v10.i1.201902

Abstract

Biomass merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang banyak kita jumpai disekitar kita, dengan berbagai jenis. Biomassa dapat dikonversi ke berbagai bentuk energi salah satunya yaitu pembakaran pirolisis. Pirolisis merupakan suatu dekomposisi kimia bahan organik (biomassa) melalui proses pemanasan pada suhu tinggi yang terjadi tanpa atau sedikit oksigen. Hasil proses pirolisis berupa produk bio-arang dan asap cair. Setiap biomassa memiliki karaktristik dan komposisi bebeda-beda, sehingga jika dibakar tentunya akan menghasilkan suhu dan produk pirolisis yang berbeda pula. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis biomassa terhadap karaktristik pembakaran, nilai kalor dan jumlah bio-arang serta asap cair yang dihasilkan. Metode penelitian ini yaitu dengan menggunakan limbah biomassa cangkang karet, kulit kelapa muda dan sekan padi. Biomassa dibakar dengan proses prolisis slow di dalam sebuah reaktor. Pembakaran pada ruang bakar reaktor dari tabung pirolisis yang berisi biomassa dengan mengukur suhu, waktu, jumlah biomassa, bio-arang dan asap cair serta nilai kalor pada bio-arang tersebut yang di lakukan di laboratorium Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro, dan  Laboratorium Polinela. Dari hasil penelitian nilai kalor biomassa cangkang karet sebesar 6661,549 cal/gr, dengan lama pembakaran 270 menit, hasil padatan di dalam tabung pirolisis sebesar 47,6 %,  untuk biomassa kulit kelapa muda di dapat nila kalor 5388,561 cal/gr, dengan lama pembakaran 225 menit hasil padatan di  tabung pirolisis   sebesar 33,3 % , dan biomassa sekam padi di dapat nilai kalor 3626,482 cal/gr dengan lama waktu pembakaran 190 menit hasil padatan di tabung pirolisis sebesar 40,0 %.
PENGARUH JENIS BIOMASSA PADA PEMBAKARAN PIROLISIS TERHADAP KARAKTERISTIK DAN EFISIENSIBIOARANG - ASAP CAIR YANG DIHASILKAN Kemas Ridhuan; Dwi Irawan; Yulita Zanaria; Fendi Firmansyah
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v20i1.7976

Abstract

Pirolisis merupakan proses pembakaran dengan menggunakan sedikit atau tidak ada udara. Produk yang dihasilkan dalam pembakaran pirolisis yaitu arang dan asap cair. Untuk mendapatkan hasil produk yang baik sangat dipengaruhi oleh suhu, waktu dan biomassa.Berbagai jenis biomassa yang sudah diteliti namun masih cukup banyak berbagai jenis biomassa yang memang belum dan perlu diteliti lebih lanjut. Beberapa karaktristik biomassa yaitu keras, porositas, besar butir danmassa jenis. Faktor ini yang dapat mempengaruhi proses pembakaran dan akhirnya hasil produk pirolisis yang didapat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis biomassa pada pembakaran pirolisis terhadap karakteristik dan efisiensi dari hasil bio-arang dan asap cair yang di dapatkan dari masing-masing biomassa. Metode penelitian yang di lakukan yaitu memvariasikan bahan jenis biomassa pada pembakaran pirolisis dengan jenis kayu jengkol, kayu rengas dan kayu jati putih. Biomassa dibakar di dalam reaktor dengan pembakaran langsung dan asap cairnya didinginkan dikondensor. Didapat data nilai kalor, kadar abu, kadar air terbanyak, dan untuk asap cair didapat data asam asetat dan nilai pH, Hasil penelitian menujukan nilai kalor terbaik pada jenis kayu rengas yaitu sebesar 6673,82 cal/g, dan nilai kalor terendah adalah jenis kayu jati putih yaitu sebesar 5728,89 cal/g. Untuk kadar air tertinggi terdapat pada jenis kayu jati putih yaitu sebanyak 42,22 % dan untuk kadar air terendah yaitu jenis kayu jengkol yaitu sebesar 10,18 %. Untuk kadar abu tertinggi adalah jenis kayu jengkol yaitu sebesar 50,96 % dan kadar abu terendah adalah jenis kayu jati putih yaitu sebanyak 5,35 %.Efisiensi hasil arang tertinggi pada kayu jati putih yaitu 28% Jumlah asap cair yang dihasikan tertinggi kayu rengas yaitu 86 ml dan terendah kayu jati putih yaitu sebesar 34 ml.
Kajian Tekno-Ekonomi Produksi Reaktor Pirolisis dalam Menghasilkan Bioarang dan Asap Cair Kemas Ridhuan; Dwi Irawan; Yulita Zanaria
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 8, No 2 (2019): Jurnal Turbo Desember 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.622 KB) | DOI: 10.24127/trb.v8i2.1079

Abstract

The techno-economy of pyrolysis products is very important because it is related to the profit and loss of production business. On the other hand, this product is very potential and good prospect, due to it can generate energy from wasted and problematic environmental waste. In addition, the equipment is very simple and very easy to make, maintain and operate, it does not require a large cost or capital. The research objective is to determine the economic value and BEP (Break Even Point) of pyrolysis combustion in producing liquid smoke and bio charcoal with biomass raw materials. Figure the characteristics of liquid smoke and bio-charcoal obtained such as heat value, pH, acid, specific gravity, viscosity, and color. The method used is initiated by testing the pyrolysis reactor, at this stage bio-charcoal products and liquid smoke are obtained, influenced by such as pyrolysis temperature, processing time and equipment. Followed by making bio charcoal briquette, this stage is mashed charcoal, making dough or packing, drying, then printing briquettes. And finally the process of re-liquidation of liquid smoke, by means of redestilation or continued heating so that it will produce liquid smoke grade 3, grade 2, and grade 1. The results obtained are known to have an economic cost of Rp. 244.720.000, and for equipment depreciation costs Rp. 144.839.000. For the cost of production per year, that is Rp. 100.925.000 and for the variable cost per kg, which is Rp. 4.888/kg. The initial capital required is Rp. 129.839.000. For the production cost of Rp. 7.476/kg. For the total price of sales is Rp. 100.939.306 and for BEP (Rp) which is Rp. 100.939.306 and BEP (kg) which is Rp. 13.495/kg. Keywords: BEP, economy, pyrolysis, bio charcoal, liquid smoke.
PENGARUH JARAK ANODA-KATODA PADA PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA TERHADAP KETEBALAN LAPISAN DAN EFISIENSI KATODA BAJA AISI 1020 Eko Budiyanto; Deva Agus Setiawan; Harnowo Supriadi; Kemas Ridhuan
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 5, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.941 KB) | DOI: 10.24127/trb.v5i1.115

Abstract

Pada proses elektroplating, tembaga banyak dipergunakan sebagai logam pelapis karena mempunyai sifat yang lunak, ulet, penghantar  panas dan penghantar listrik yang baik. Karena sifatnya yang elektro positif, tembaga mudah diendapkan oleh logam yang deret gerak listriknya lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak anoda-katoda terhadap ketebalan lapisan dan efisiensi katoda dalam proses elektroplating tembaga pada baja karbon rendah. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah studi lapangan, studi literatur, dan melakukan pengujian spesimen. Pengujian ini dilakukan di Loboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro dan pengujian ketebalan lapisan dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung. Spesimen yang digunakan adalah baja AISI 1020 dengan ukuran  dan parameter jarak yang digunakan adalah 5 cm, 10 cm, 15 cm dan 20 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi jarak anoda-katoda berpengaruh terhadap ketebalan lapisan dan efisiensi katoda. Semakin dekat jarak anoda-katoda, akan menghasilkan lapisan yang lebih tebal dan berlaku juga sebaliknya. Ketebalan maksimum didapatkan pada jarak 5 cm sebesar 0.108 mm dan efisiensi katoda tertinggi didapatkan pada jarak 5 cm sebesar 82.61%.
KAJIAN POTENSI SUMBER ENERGI BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK UNTUK BAHAN BAKAR ALTERNATIF DI KECAMATAN KALIREJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Untung Surya Dharma; Kemas Ridhuan
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 3, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.06 KB) | DOI: 10.24127/trb.v3i2.644

Abstract

Biogas is a source of energy that is derived from the decomposition of organic matter by microorganisms in the absence of oxygen (anaerobic) to produce a mixture of several gases are methane (CH 4) and carbon dioxide (CO 2).Biogas can be made from many types of waste material and the rest, a kind of garbage, livestock waste, agricultural waste and others.Things to consider in the development of biogas energy source so that the principle of availability of sustainable biogas as an alternative fuel can be met is a local or regional potential to produce biogas.Communities in the District Central Lampung regency Kalirejo many who maintain livestock.Waste from livestock manure is especially very disturbing and detrimental to health, it is encouraging to capitalize upon the waste as feedstock for biogas production.To assess the potential of biogas energy sources are needed data about the amount of livestock manure every day, in this study is the dung of cows, goats and chickens.Fermentation process for the three types of dirt inside the reactor each trial was conducted to determine the length / time effective and energy biogas produced.From the field data known total number of chickens are farmed as much as 176.264 , goat 12.345and cow 4.488 tail.Manure produced by 1 chicken, 1 goats and one cow in a row that is 0.055 kg / day, 0.98 kg / day and 19.5 kg / day.While the testing laboratory, known Biogas produced from each of 20 kg of dung that chicken manure yield of 2.04 m 3, cow dung yield of 0.56 m 3 and 0.76 m 3 cow dung.From field data and laboratory testing can be calculated local potential in providing sustainable biogas in District Kalirejo Kalirejo Central Lampung regency, namely the potential of biogas from chicken manure at 988.84 m 3 / day, goat manure at 338.75 m 3 / day and cow manure at 3325.61 m 3 / day.So the total potential of biogas that can be generated is equal to 4653.2 m 3 / day.Keywords: Biogas, local potentials, livestock manure, the total potential of biogas.
Optimasi pembakaran menyeluruh pada reaktor pirolisis dalam menghasilkan bioarang dan asap cair Kemas Ridhuan; Mafruddin Mafruddin; Alfi Al Rasyid
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 9, No 1 (2020): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.527 KB) | DOI: 10.24127/trb.v9i1.1220

Abstract

Pyrolysis is a process of combustion in a reactor with less or no air. The results of this process in the form of bio-charcoal products, liquid smoke, tar, and sin gas. To obtain optimal bio-charcoal products and liquid smoke, it is necessary to develop a pyrolysis process by means of thorough combustion. This combustion has the advantage that the combustion fire will heat up the entire reactor wall so that it will speed up the pyrolysis process and the combustion temperature will be high so it will generate more products, especially liquid smoke. This study aims to determine combustion achievement temperatures in the combustion chamber and reactor as well as the efficiency of the results of bio-charcoal and liquid smoke obtained. This research was conducted at the Laboratory of Mechanical Engineering Universitas Muhammadiyah Metro, this study uses a pyrolysis reactor with a total combustion chamber and uses fine sand insulation.  The condenser uses a 0.5-inch diameter copper pipe with 11 turns. Biomass fuels use sengon wood. The raw material of sengon wood is 10 kg. Data from this study are compared with research data on pyrolysis reactors that have not been optimized so that the differences are known. The results obtained are the combustion temperature in the combustion chamber in the previous conditions, namely 563° C, and the optimization conditions 651° C, then the combustion temperature in the reactor in conditions before 370° C and the optimization conditions 329° C. Liquid smoke results obtained in conditions before 0.9 liters and 1.2-liter optimization conditions. Then the results of bio-charcoal obtained in conditions before 2.0 kg and 2.5 kg optimization conditions.Keywords: Pyrolysis, comprehensive burning, liquid smoke, bio-charcoal, optimization.
PENGARUH FILTER DAN CYCLONE PADA REAKTOR GASIFIKASI TIPE UPDRAFT TERHADAP HASIL PEMBAKARAN SYN-GAS Kemas Ridhuan; Yudistira Yudistira
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 6, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.176 KB) | DOI: 10.24127/trb.v6i1.466

Abstract

Salah satu produk gas dari proses gasifikasi yaitu kandungan tar dari proses pirolisisyang tidak terdegradasi thermal dengan baik, untuk encapai efisiensi penggunaan alat makaproses gasifikasi harus melalui penyaringan dengan menggunakan filter dan pemurnian gasdengan menggunakan siklon. Pada tahap ini sangat penting dikarenakan peningkatan densitasenergi produser gas melalui proses penyaringan dan pemurnian syn-gas yang terbawa dariproduser gas sehingga memperlama produksi syn-gas atau pembakaran syn-gas. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan siklon dan filter terhadappembakaran syn-gas pada burner, lama waktu gas produktif dan berapa banyak tar yangdapat dipisahkan oleh siklon dan filter pada proses gasifikasi tipe updraft. Metode penelitianini dengan proses gasifikasi menggunakan reaktor tipe updraft, blower dengan daya 150 watt,bahan bakar kulit buah kelapa muda. filter dengan padatan sabut kelapa. Pengujian denganmemvariasikan penggunaan siklon dan siklon, yang dilakukan di laboratorium Teknik MesinU.M. Metro. Hasil pengujian tanpa menggunakan siklon, dan filter menyebabkan nyala apipada burner terjadi semburan tar bersamaan dengan nyala api yang bercampur asap dengansuhu api sebesar 311ºC dan warna api merah, setelah penambahan siklon dan filter nyala apiterlihat bersih dan tidak terjadi penyemburan tar diburner serta suhu api mencapai 375ºCdengan warna api orange kemerahan. Lama syn-gas yang keluar 2 menit setelah ditambahkansiklon dan filter lama nyala api bertambah 5 menit menjadi 7 menit. Pemurnian syn-gasberdampak pada kualitas api yang semakin membaik. Tar yang dapat dipisahkan oleh burner490 gram, setelah penggunaan siklon dan filter, siklon mampu memisahkan tar sebanyak320 gram, dan filter mampu memisahkan tar sebanyak 30 gram dan pada burner 70 gram.Kata Kunci : Biomassa, Filter, Gasifikasi, Pembakaran, Siklon, Syn gas, Updraft.