cover
Contact Name
Izzul Fatawi
Contact Email
admin@iainh.ac.id
Phone
+6287765866682
Journal Mail Official
ejournal@iainh.ac.id
Editorial Address
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Nurul Hakim Jl. TGH. Abdul Karim No. 01, Kecamatan Kediri, Lombok Barat 087765866682
Location
Kab. lombok barat,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Mahasantri: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
ISSN : -     EISSN : 27464458     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Pendidikan dan studi Islam Fakultas Tarbiyah IAI Nurul Hakim kediri Lombok Barat. Jurnal diterbitkan setahun 2 (dua) kali, yaitu di Bulan Maret dan Bulan September. Jurnal ini diterbitkan oleh LP2M Institut Agama Islam Nurul Hakim Kediri Lombok Barat NTB.
Articles 40 Documents
An-Naht dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab (Kajian Analisis Kontrastif)
JURNAL MAHASANTRI Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Mahasantri
Publisher : LP2M IAI NURUL HAKIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.732 KB) | DOI: 10.57215/pendidikanislam.v1i1.20

Abstract

The Arabic and the Indonesian language each of them have the different language systems. Both of this language have the theory of an-naht which is influence the development of both systems. The case of an-naht in Arabic and Indonesian language becomes the subject that has been eliminated from the scope of linguistic. So that this study is almost inaudible among Arabic learners. Therefore, the writer wants to reconstruct to see the language from all sides, both in a microlinguistically or in a macrolinguistically. The contrastive analysis is an analysis which is compare two languages with accurate data to find similarities and differences between the two languages studied. The definition of an-naht in Arabic language is a theory that formulates two or more words into a new expression that shows its original meaning. According to Imil Badi’ Ya’qub, an-naht in Arabic language is classified into four kinds: 1) an-Naht an-Nisbiy, 2) an-Naht al-Fi’liy, 3) an-Naht al-Ismiy, 4) an-Naht al-Washfiy.As for the definition of acronym in Indonesian language is an abbreviation which is a combination of initial letters, syllable combinations, or a combination of letters and syllables from the word series that are required as a word.The acronym in Indonesian language divided into three: 1)Self-name acronym which is a combination of the initial letters of a word series written entirely with capital letters, 2) Self-name acronym which is a combination of the syllables or a combination of the letters and the syllables from a word series are written with capital letters first, 3) Acronym that is not personal name which is a combination of the letters, syllables or a combination of the letters and syllables from a word series written entirely with lowercase. The findings obtained that one of the difference between an-naht in the two languages can be seen from the division of an-naht itself. In that division it is very clear that the formation of an-naht in Arabic language can bring up into four variations, whereas in Indonesian language there are only three variations of its formation. The another difference, an-naht that appears in Arabic grammatic is claimed to destroy the purity of Arabic language by some Arabic linguists, but some other Arabic linguists allow the existence of an-naht if in the sience of isytiqaq it is found that there are difficulties that occur in the complex problem of lexical structure and Arabic grammatic, so it is necessary to bring up the theory of an-naht. While in the Indonesian language, An-naht precisely it contributes to the development of the Indonesian language itself, so that the Indonesian language remains dynamic and can answer global challenges.
Kemajuan Peradaban Awal Islam Masa Nabi Muhammad Saw. (601-632 M) ahmad sodikin
JURNAL MAHASANTRI Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Mahasantri
Publisher : LP2M IAI NURUL HAKIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.338 KB) | DOI: 10.57215/pendidikanislam.v1i1.21

Abstract

Tulisan ini mendiskripsikan tentang kemajuan peradaban Islam awal masa Nabi Muhammad Saw., yang dimulai ketika ia Hijrah dari Mekkah ke Madinah tahun 622 M. Tatkala Rasulullah Saw., berada di Mekkah peradaban Islam tidak mengalami perkembangan. Hal ini karena banyak tentangan dari orang-orang Quraisy. Bentuk-bentuk tentangan tersebut antara lain berupa penyiksaan, penganiayaan, pemboikotan, hingga pembunuhan orang-orang muslim. Oleh karena itu upaya yang dilakukan oleh Rasulullah Saw., agar orang-orang muslim selamat dan dakwah agama Islam dapat berkembang. Maka Rasulullah saw., melakukan Hijrah dari Mekkah ke Madinah tahun 622 M. Dari sinilah terbentuknya peradaban Islam awal Masa Nabi Saw., dan terjadi perubahan besar dalam sejarah umat manusia yang diawali dari Madinah sebagai pusat peradaban. Adapun temuan dari tulisan ini antara lain: terbentuknya prantana sosial, mendirikan Masjid Nabawi, mempersaudarakan Anshar dan Muhajirin, membuat Piagam atau Konstitusi Madinah, peletakan asas-asas politik, ekonomi, dan sosial. Terakhir adalah pembentukan negara Madinah.
Kritik Konsep Pembaharuan Islam Harun Nasution dalam Islam di Tinjau dari Berbagai Aspeknya Muhammad Mukhlis
JURNAL MAHASANTRI Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Mahasantri
Publisher : LP2M IAI NURUL HAKIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.645 KB) | DOI: 10.57215/pendidikanislam.v1i1.24

Abstract

Pembaharuan, menjadi kalimat yang paling "laku" dalam dunia pemikiran dan gerakan. Hal ini disebabkan makna yang terkandung di dalamnya serta dikarenakan peran dan dampak yang ditimbulkannya. Kata pembaharuan lebih populer dengan modernisasi. Dalam masyarakat barat kata modernisasi mengandung arti pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat-istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainya agar semua itu dapat disesuaikan dengan pendapat-pendapat dan keadaan-keadaan baru yang ditimbulkan ilmu pengetahuan modern. Kajian dalam tulisan ini adalah kajian liteatur tentang pendapat Harun Nasution tentang pembaharuan dalam Islam yang digagas oleh beberapa tokoh di dunia Islam. Hasilnya adalah Harun Nasution menganggap bahwa pembaharuan dalam Islam bahwa dalam Islam ada ajaran-ajaran yang bersifat Mutlak yang tidak dapat diubah-ubah. Yang dapat diubah hanyalah ajaran-ajaran yang tidak bersifat mutlak, yaitu penafsiran atau interpretasi dari ajaran-ajaran yang bersifat Mutlak itu. Harun ingin memaksakan kepada kita bahwa ajaran Islam yang kita yakini sekarang, sebagiannya telah usang dan tidak relevan, dibutuhkan revisi konstruktif (walaupun pada kenyataannya Destruktif) terhadap ajaran Islam, jika kita menginginkan perubahan menuju kemajuan yang signifikan. Namun Harun Nasution bukanlah tokoh agama, basic keagamaan yang dimiliki belum mencukupi standar sebagai seorang tokoh agama atau ulama. Dalam kacamata penulis, Harun tidak lebih dari seorang pakar sejarah tok. Dan hampir tidak memiliki otoritas untuk memberikan "tafsir" atau "bayan" terhadap ajaran-ajaran Islam. Barangkali Harun overconfident sebagai manusia (akademisi). Sehingga, tulisan-tulisan Harun hanya cocok menjadi buku-buku sejarah dan bukan buku-buku agama, apalagi jika dijadikan buku wajib mahasiswa Perguruan Tinggi Islam Negeri maupun Swasta. Hemat penulis, ini terlalu berlebihan
Pola kepemimpinan TGH. Muhammad Ridwanullah Dalam Mengembangkan Pondok Pesantren Darussalam Bermi Weli Arjuna Wiwaha
JURNAL MAHASANTRI Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Mahasantri
Publisher : LP2M IAI NURUL HAKIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.326 KB) | DOI: 10.57215/pendidikanislam.v1i1.26

Abstract

Dunia pesantren dan charisma kyai merupakan salah satu fenomena yang menarik untuk dikaji, sebab bagaimana pun keberadaannya memiliki tempat tersendiri dalam masyarakat. Tidak disangkal lagi, khususnya bagi masyarakat Lombok, pondok pesantren dengan segala atributnya pernah menduduki posisi strategis. Pesantren mendapat pijakan sangat besar dan mampu menembus dinding kehidupan. Popularitas pondok pesantren bahkan dimitoskan oleh kharisma kyai dan dukungan santri yang tersebar ditengah kehidupan masyarakat. Corak kehidupan kyai dan santri yang demikian besar membuat pesantren berfungsi multi dimensi kyai tidak hanya berperan sebagai imam di bidang ubudiah dan ritul upacara keagamaan, namun sering pula diminta kehadirannya untuk menyelesaikan perkara atau kesulitan yang menimpa masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode peneltian kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada TGH. Ridwanullah. Dengan pegambilan data lebih banyak menggunakan wawancara intensif dengan subyek penelitian. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa pola kepemimpinan TGH. Muhammad Ridwanullah di pondok pesantren Darussalam Bermi, menggunakan dua pola kepemimpinan, yaitu pola kepemimpinan demokratis dan pola kepemimpinan kharismatik. Berdasarkan hasil peneliitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, Kiyai/Tuan Guru, pengurus, para ustadz, para santri, para peneliti dan semua pihak yang membutuhkan.
IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI PADA MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL UMMAH DI KOTA GEDE YOGYAKARTA wahyu lenggono
JURNAL MAHASANTRI Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Mahasantri
Publisher : LP2M IAI NURUL HAKIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.072 KB) | DOI: 10.57215/pendidikanislam.v1i1.27

Abstract

Kurikulum menjadi hal yang sangat mendasar bagi telaksananya proses pendidikan. kurikulum memberikan acuan yang jelas bagaimana Pendidikan dapat dilaksanakan sebgaimana mestinya. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu, Bagaimana proses pembelajran Pendidikan Agama Islam yang meliputi penyusunan RPP, Pelaksanaan Pembelajran, dan Penilaian hasil belajar di MI Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta. Bagaimana Permasalaan/hambatan dalam pembelajran Pendidikan Agama Islam di MI Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta. Bagaimana Program/kegiatan yang dilakukan untuk megnatasi permasalahan Pendidikan Agama Islam di MI Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta. alam pelaksanaan mini riset ini, peneliti menggunakan metode wawancara yang digunakan dalam memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan. Adapun pedoman wawancara yang digunakan peneliti terlampir dibagian halaman akhir karya ilmiah ini. Penelit melakukan wawancara dengan guru PAI yang mengajar PAI di MI Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta.
MANUSIA DAN PENDIDIKAN: Dasar Pelaksanaan Pendidikan bagi Kehidupan Manusia wahyu lenggono
JURNAL MAHASANTRI Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Mahasantri Volume 1 Nomor 2 Maret 2021
Publisher : LP2M IAI NURUL HAKIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.985 KB)

Abstract

Pendidikan ialah proses menumbuhkembangkan potensi manusia melalui pengajaran, bimbingan, tauladan dan lainya sehingga terwujud manuisa sempurna/seutuhnya (insankamil). Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Hal demikian karena pendidikan tidak dapat dipisahkandalamsendikehidupanmanusia.Melaluipendidikanseseorangakanmenjadimanusiaseutuhnya. Artikelinimembahastentangmanusia dan pendidikan (dasarpelaksanaanpendidikanbagikehidupanmanusia). Artikelinimerupakanpenelitiandeskriptifkualitatifdenganmenggunakananalisis data yang diperolehdariberbagailiteratur.Penulismenjelaskanmelalui kata-kata (deskriptif) berdasarkaninformasiatau data-data yang relevan, sehinggaartikelinidapatmenjadirujukandalambidangpendidikan. Tulisaninidimaksudkanuntukmengetahuidasarpelaksanaanpendidikanbagikehidupanmanusia. Hasil daripenelitianinibahwadasar-dasarpelaksanaanpendidikanterdapatdalamAl-Qur’an dan Al-Hadist.Al-Qur’anmerupakanpedomanataupetunjuk yang lengkap dan universal dalammemberikanpenjelasanbagikehidupanmanusia. Selainitu, Rasulullahmerupakandasarataulandasan yang tidakbisadipisahkandalampelaksanaanpendidikan.Rasululllahmerupakanmakhlukpilihan Allah Swt yang menjaditauladanbagiumatmanusia.
Pesantren dan Penjagaan Literasi keilmuan muhammad Zul Azhar
JURNAL MAHASANTRI Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Mahasantri Volume 1 Nomor 2 Maret 2021
Publisher : LP2M IAI NURUL HAKIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.618 KB)

Abstract

Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan agama yang lahir para calon cendekiawan Muslim, mereka juga memiliki mandat untuk melaksanakan misi pendidikan berdasarkan Pasal 1 (1) UU No. 20 tahun 2003 yaitu mengembangkan potensi siswa untuk memiliki kekuatan spiritual yang religius, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, karakter mulia dan keahlian yang dibutuhkanya, masyarakat, bangsa dan negara. Sebutan Pesantren sebagai Subkultur oleh Tuan Guru Haji Muzakkar Idrismenunjukkan bahwa Pesantren sangat erat kaitannya dengan masyarakat baik yang diperkotaan terkhusus pedesaan dan dikampung-kampung.Sebab jika dilihat dari latar belakang munculnya adalah tumbuh dan berkembang dari, oleh dan untuk masyarakat.Mulanya berfungsi sebagai literate society pusat pemberantasan buta huruf bagi masyarakat di sekitarnya hingga berkembang menjadi cultural literacy benteng pertahanan masyarakat melalui kebudayaan yang menjadi ciri khas keislaman di Nusantara. Pesantren juga sebagai center of civilize Muslim dengan diwujudkan dalam bentuk khazanah intelektual yang menjadi ciri khas pesantren berupa tradisi kitab kuning, sanad keilmuan, dan tradisi lainnya. Kitab kuning menjadi sarana yang menghubungkan ulama dalam rantai penyebaran pengetahuan keislaman dalam membangun sebuah peradaban.Tradisi kitab kuning dan hubungan guru murid tersebut menjadi penopang utama dalam membangun tradisi pesantren.Bahwa hubungan guru murid tersebut menjadi satu kesatuan dengan kitab kuning dalam menjaga ketersambungan sanad dalam transmisi keilmuan.Komponen-komponen tersebut saling melengkapi, bukan suatu pertentangan apalagi bertolak belakang.
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM MEMAHAMI SOAL CERITA PADA MATERI PECAHAN Ahmad Ahmad
JURNAL MAHASANTRI Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Mahasantri Volume 1 Nomor 2 Maret 2021
Publisher : LP2M IAI NURUL HAKIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.675 KB)

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to find out how the mistakes faced by students madrsaha ibtidaiyah grade IV Nurul Yaqin Kelanjur against fractional material in the form of story problems. Meted research used in this study is a shortness of kulaitatai. Data collection method is by observation, interview and documentation. The source of the data is the head of madrasah, mathematics teacher and grade IV students in MI Nurul yaqin Kelanjur. External factors are: How to teach teachers who are still monotonous and the lack of reference books for students because the school does not yet have a library. While the internal factors are: Students do not master the basic operations of fractions, difficulty understanding problems in the story and the unavailable props about fractional material. To overcome these difficulties can be done by using props when explaining the story of fractional material, multiplying the practice of working on the story on fractional material, giving explanations using concrete objects, and making story problems with communicative language. Keywords: difficulty balajar and bilagan fractions
INTEGRASI INTERKONEKSI KONSELING DAN FILSAFAT Halid, wildan
JURNAL MAHASANTRI Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Mahasantri Volume 1 Nomor 2 Maret 2021
Publisher : LP2M IAI NURUL HAKIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.237 KB)

Abstract

Pada fase awal perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu yang satu dengan yang lain terpisah-pisah atau berdiri sendiri tanpa saling melengkapi, dengan terus terjadinya perubahan dari masa-ke masa artinya pada fase awal, ego ke-ilmuan masih mendominasi, belum mampu melepas ego keilmuan, sehingga pemisahan dan peng-kotakan pun tidak terhindarkan. dengan munculnya teori-teori baru, dengan sendirinya menemukan jati diri keilmuan sehingga ego keilmuan mampu dilepas. Khusus Ilmu konseling mampu berdiri diatas beberapa disiplin ilmu lain sebagai fondasi aktualisasi dalam prosesnya sehingga bersinergi dalam hal efektifitas konseling itu sendiri, kaitan dengan filsafat melihat sinergitas pada dua disiplin ilmu ini saling melengkapi dan sama-sama saling memberi penguatan. Dari kombinasi kedua disiplin ilmu ini, dalam teori integrasi-interkoneksi dan teori system. Ilmu konseling dan filsafat mampu melepas ego keilmuan sehingga menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Kemampuan ilmu konseling berdiri diatas disiplin ilmu yang lain mampu menjadikan ilmu konseling menjadi ilmu terapan yang legitimasi profesionalitas-nya teruji dengan semakin berkembangnya banyak pendekatan yang digunakan dalam proses konseling terhadap konseli baik di lembaga formal,nonformal dan informal.
GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM PENINGKATAN KINERJA TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI MA DARUSSALIMIN NW SENGKOL MANTANG KECAMATAN BATUKLIANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2019/2020 zahra zahrah
JURNAL MAHASANTRI Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Mahasantri Volume 2, Nomor 1, September 2021
Publisher : LP2M IAI NURUL HAKIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.921 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Peningkatan Kinerja Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan di MA Darussalimin NW Sengkol Mantang Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah Tahun Ajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan metode penelitiannya adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Gaya kepemimpinan kepala madrasah dalam peningkatan kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di MA darussalimin NW Sengkol Mantang yaitu menggunakan gaya kepemimpinan demokratis. Gaya kepemimpinan demokratis digunakan kepala madrasah terkait dengan pengambilan keputusan dan cara berbaur kepala madrasah dengan para anggota tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di MA Darussalimin NW Sengkol Mantang. (2) Kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di MA Darussalimin NW Sengkol Mantang sudah baik, semua guru menyiapkan perangkat pembelajaran sebelum masuk kelas serta menguasai materi ajar sebelum mengajar. Tidak hanya kemampuan dikelas saja, namun mereka juga sering melakukan pembinaan lomba mulai dari tingkat Lokal, Regional, hingga Nasional. Pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan baik oleh guru. Tenaga kependidikan, kinerja yang telah dihasilkan yaitu selalu melaporkan data dengan tepat waktu, dan mendapatkan penghargaan sebagai operator terbaik di kkm lombok tengah. (3) Kendala kepala madrasah MA Darussalimin NW Sengkol Mantang dalam peningkatan kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di MA Darussalimin NW Sengkol Mantang yaitu banyaknya alasan dari Guru dan TU yang memang sudah berkeluarga untuk tidak datang tepat waktu,terkait dengan penyediaan fasilitas pendukung kinerja tenaga pendidik dan kependidikan hanya terkendala dengan masalah pembiayaan saja.

Page 1 of 4 | Total Record : 40