cover
Contact Name
Hasanuddin
Contact Email
prismafisika@physics.untan.ac.id
Phone
+65895372682757
Journal Mail Official
prismafisika@physics.untan.ac.id
Editorial Address
Kantor Jurusan Fisika, Komplek Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura Jl. Proff. Dr. Hadari Nawawi
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
PRISMA FISIKA
ISSN : 23378204     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal ini berisi publikasi ilmiah hasil penelitian di bidang fisika baik yang bersifat teoritis maupun terapan.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2018)" : 12 Documents clear
Analisis Unsur Cuaca Pada Saat Kejadian Siklon Tropis Haiyan Menggunakan Model Wrf (Weather Research And Forecasting) Perawiska, Erni; Muliadi, Muliadi; Adriat, Riza
PRISMA FISIKA Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2209.2 KB) | DOI: 10.26418/pf.v6i2.26618

Abstract

Haiyan merupakan siklon tropis yang terbentuk pada tanggal 3 hingga 11 November 2013 dan merupakan salah satu badai terkuat yang pernah terbentuk di Samudra Pasifik Barat. Bedasarkan data keluaran model Weather Research and Forecasting-Advance Research WRF (WRF-ARW), dilakukan analisis kondisi unsur cuaca di pusat siklon Haiyan selama perkembangan siklon tersebut. Unsur cuaca yang diamati meliputi kecepatan angin lapisan, kelembaban udara lapisan, suhu permukaan laut, tekanan permukaan dan curah hujan. Hasil keluaran model WRF menunjukkan bahwa kecepatan angin terus meningkat selama perkembangan Haiyan hingga mencapai 118 knot. Terdapat lapisan udara yang sangat lembab dengan persentase kelembaban relatif rata-rata selama perkembangan siklon Haiyan sekitar 95,87%. Suhu permukaan laut sekitar 29,9ᴼC di lokasi pembentukan dan terus mengalami penurunan sampai siklon Haiyan lenyap. Tekanan permukaan dibawah 1000 mb dan terus menurun hingga 952,37 mb seiring dengan meningkatnya status siklon Haiyan. Curah hujan di sekitar pusat badai sangat lebat dan menyebar cukup luas dari pusat badai. Hasil track siklon menunjukan bahwa Haiyan yang terbentuk di koordinat 6,4ᴼLU dan 155ᴼBT ini bergerak menuju lintang yang lebih tinggi menjauhi ekuator dan mulai lenyap di sekitar koordinat 22,87ᴼLU dan 106,9ᴼBT. Kata Kunci :Siklon tropis Haiyan, Unsur cuaca, WRF
Distribusi Salinitas di Estuari Kapuas Kecil Sugito, Sugito; Muliadi, Muliadi; Apriansyah, Apriansyah
PRISMA FISIKA Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1717.835 KB)

Abstract

Sirkulasi masuknya air asin kedalam sistem sungai sangat dipengaruhi oleh pasang surut dan parameter fisik sungai. Penelitian ini bertujuan memodelkan distribusi salinitas akibat pengaruh pasang surut serta parameter fisik sungai terhadap jangkauan salinitas di EstuariKapuas Kecil Kalimantan Barat. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 2 s.d 4 Oktober 2016pada kondisi pasang menuju surut dan surut menuju pasang.Metode yang digunakan dalam analisis data yaitu model statistik regresi linier berganda dengan melihat ukuran kekuatan variabel bebas pasang surut serta parmeter fisik sungai terhadap variabel terikat salinitas. Hasil pengamatan menunjukan bahwa nilai salinitas yang diperoleh berkisar dari 0‰ – 11‰,dimana nilai salinitas yang terukur pada lapisan permukaan berkisar antara 0 ‰ – 2 ‰, pada lapisan tengah antara 1 ‰ - 4 ‰ sedangkan pada lapisan dasar antara 3‰ – 11 ‰. Hasil analisis model regresi linier berganda diperolehnilai koefisien determinasi (R square )sebesar51,7%. Nilai tersebut menunjukanbesarnya pengaruh pasang surut, kecepatan arus, kedalaman serta jarak jangkauan terhadap salinitas pada berbagai lapisan, sisanya sebesar (48,3% )dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ada didalam modelKata Kunci :DistribusiSalinitas, Estuari Kapuas, Regresi Linier Berganda
Identifikasi Jenis Akuifer di Kawasan Jungkat Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Dipole–Dipole Purnama, Yoga; Jumarang, Muhammad Ishak; Muliadi, Muliadi
PRISMA FISIKA Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1077.708 KB) | DOI: 10.26418/pf.v6i2.26414

Abstract

Lapisan akuifer merupakan suatu lapisan tanah yang mampu menampung dan mengalirkan air dengan baik. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi lapisan akuifer adalah metode Geolistrik Resistivitas. Penelitian ini mengidentifikasi jenis akuifer menggunakan metode Gelistrik Resistivitas konfigurasl Dipole – Dipole. Lokasi penelitian berada pada koordinat  0°3'44"LU s.d 0°3'50"LU dan 109°11'58"BT s.d 109°12'2"BT. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak Res2Dinv untuk memetakan lapisan dua dimensi di bawah permukaan pada lokasi penelitian. Pengambilan data dilakukan pada empat lintasan. Jarak antar elektroda untuk Lintasan 1 dan 2 adalah 10 m dengan panjang lintasan 150 m dan untuk Lintasan 3 dan 4 memiliki jarak antar elektroda 7 m dengan panjang lintasan 105 m. Hasil pengolahan data menunjukkan akuifer berada  pada kedalaman  10 m s.d  23 m dengan nilai resistivitas antara  0 Ωm s.d  50 Ωm. Dengan memperhatikan hasil pengolahan data dan faktor geologi di sekitar lokasi penelitian maka dapat disimpulkan bahwa akuifer yang terdapat di lokasi penelitian merupakan akuifer alluvial yang termasuk kedalam jenis akuifer bebas. Lapisan yang menyusun akuifer diduga berasal dari endapan sedimen yang terbawa oleh arus sungai dan terkumpul dalam jangka waktu yang lama.Kata Kunci : Geolistrik,  Dipole – Dipole, Akuifer 
Ekstraksi Pola Iris Mata Berwarna Biru dan Cokelat dengan Metode GrayLevel Cooccurrence Matrix Mentari, Yunia; Nurhasanah, Nurhasanah; Sanubary, Iklas
PRISMA FISIKA Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1109.053 KB)

Abstract

Penelitian ekstraksi pola iris mata berwarna biru dan cokelat dengan metode graylevel coocurrence matrix (GLCM)telah dilakukan untuk mengetahui perbedaan pola setiap fitur pada GLCM terhadap perbedaan warna iris mata. Penelitian ini menggunakan data citra iris mata terdiri dari 10 citra iris mata berwarna biru dan 10 citra iris mata berwarna cokelat. Tahap preprocessing dimulai dengan memotong citra kemudian dilanjutkan dengan mengubah citra dalam bentuk aras keabuan, membuat histogram dan ekualisasi histogram untuk memperbaiki kualitas citra. Proses selanjutnya menghitung ciri statistik menggunakan gray level cooccurrence matrix (GLCM) 4 arah (0˚, 45˚, 90˚ dan 135˚) dengan jarak d=1. Parameter yang digunakan ada 8 yaituenergy, contras, variance, correlation, sum average, sum entropy, sum variance, maximum probability. Hasil yang diperoleh pada citra iris mata biru memiliki tingkat keabuan lebih besar dibandingkan dengan citra iris mata cokelat (fitur maximum probability). Tingkat perbedaan level keabuan terlihat lebih besar pada citra iris mata biru dari pada citra iris mata cokelat (sum variance). Citra iris mata biru mempunyai tingkat keabuan rata-rata paling tinggi dibandingkan citra iris mata cokelat (variance).Citra iris mata biru memiliki nilai keseragaman lebih tinggi sedangkan pada citra iris mata cokelat memiliki tingkat keabuan yang konstan (energy).Pada citra iris mata biru warna yang dihasilkan citra lebih gelap dibandingkan dengan citra iris mata cokelat citra terlihat lebih terang (contrast). Tekstur yang dimiliki citra iris mata biru lebih halus dari pada citra iris mata cokelat karena memiliki nilai kerapatan piksel yang lebih tinggi (sum average). Citra iris mata cokelat terlihat hubungan yang linear antara tingkat keabuan dari pasangan piksel dari pada citra iris mata biru (correlation). Citra iris mata cokelat memiliki level keabuan yang acak atau nilai ketidakseragaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan citra iris mata biru (sum entropy). Tekstur yang dimiliki citra iris mata cokelat lebih besar dari pada citra iris mata biru. Maka, citra iris mata berwarna biru dan cokelat dapat dibedakan menggunakan ekstrasi ciri GLCM. Kata kunci : Ekstraksi Pola, Citra Iris Mata, GLCM
Kajian Pola Angin Permukaan di Bandara Supadio Pontianak Sariana, Sariana; Jumarang, Muhammad Ishak; Adriat, Riza
PRISMA FISIKA Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2132.309 KB)

Abstract

Telah dilakukan sebuah kajian tentang pola angin permukaan yang ada di Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola arah angin permukaan dan angin yang memotong landasan pacu di Bandara Supadio Pontianak. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data arah angin permukaan harian di bandara Supadio dengan waktu pengamatan selama 24 jam untuk tahun 2016 yang diperoleh langsung dari BMKG Supadio. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu menghitung distribusi relatif arah angin, membuat diagram windrose dan menghitung komponen crosswind. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa selama tahun 2016 arah angin berhembus dari Timur Laut (12,16%), Selatan (11,22%) dan Barat (13,1%) dengan kecepatan angin rata-rata menunjukkan rentang nilai dari 4 s.d 7 knot, serta sebagian besar didominasi oleh angin teduh (calm) yang memiliki kecepatan sebesar 0 knot dengan persentase 54,98%. Pola angin tersebut dominan dipengaruhi oleh angin monsun dimana pada musim timur arah angin yang melewati Pontianak adalah angin Timur Laut dan Selatan, sebaliknya pada musim barat arah angin yang dominan adalah angin Barat dan Timur Laut. Pada saat monsun barat persentase kecepatan angin yang melebihi 7 knot yaitu 5,21% dan pada saat monsun timur yaitu 4,3%. Crosswind yang kecepatannya melebihi 20 knot sangat berbahaya terhadap aktivitas penerbangan. Perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa frekuensi kejadian crosswind yang paling banyak adalah angin dengan kecepatan 5 s.d 10 knot yaitu sebanyak 5,83%, 10 s.d 15 knot sebanyak 0,65% dan 15 s.d 20 knot sebanyak 0,1%. Crosswind yang melebihi kecepatan 20 knot tidak terdapat disepanjang tahun 2016 sehingga aman dilakukannya penerbangan. Kata Kunci : Angin Permukaan, Crosswind dan Windrose
Studi Teoritik Respon Optik Two-Level System Semiconductor Quantum Dots Elfriana, Rika; Sanubary, Iklas; Nugroho, Bintoro Siswo
PRISMA FISIKA Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2221.223 KB) | DOI: 10.26418/pf.v6i2.25241

Abstract

Telah dilakukan penelitian teoritik untuk mempelajari respon optik Semiconductor Quantum Dots (SQD) ketika dieksitasi dengan cahaya monokromatik. SQD yang ditinjau dimodelkan sebagai two-level system yang terdiri dari keadaan dasar dan satu keadaan tereksitasi. Formalisme matematis yang digunakan  pada penelitian ini adalah metode density matrix yang solusinya diselesaikan secara analitik maupun numerik untuk mendapatkan osilasi Rabi dan spektrum SQD. Dari hasil yang diperoleh tampak bahwa karakteristik osilasi Rabi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: selisih energi cahaya datang dengan energi resonance, intensitas cahaya datang, dan konstanta damping SQD. Sementara, hasil perhitungan spektrum menunjukkan bahwa lebar garis spektrum energi serapan SQD dipengaruhi oleh intensitas cahaya datang. Hal ini mengkonfirmasi gejala power-broadening.Kata kunci : SQD, Density matrix, Two Level system
Prakiraan Kejadian Hujan di Kota Pontianak dengan Metode JST-Logika Fuzzy Winarti, Vina; Jumarang, Muhammad Ishak; Apriansyah, Apriansyah
PRISMA FISIKA Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.596 KB)

Abstract

Hujan merupakan unsur iklim yang penting bagi kelangsungan kehidupan di bumi. Penelitian ini memprakirakan kejadian hujan di Kota Pontianak dengan metode JST-Logika Fuzzy. Parameter yang digunakan sebagai basis prakiraan adalah suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin bulanan periode 1996 s.d 2016. Ketiga parameter tersebut diprediksi menggunakan JST dan selanjutnya hasilnya digunakan sebagai variabel masukan pada sistem Fuzzy untuk memprakirakan kejadian hujan. Validasi tingkat keakuratan kejadian hujan sistem JST-Logika Fuzzy untuk Kota Pontianak yaitu 92%. Karakteristik pola curah hujan di Kota Pontianak berdasarkan sistem JST-Logika Fuzzy menunjukkan pola ekuatorial. Kata Kunci : Prakiraan Hujan, JST, Logika Fuzzy
Estimasi Curah Hujan di Kota Pontianak Menggunakan Metode Propagasi Balik Berdasarkan Parameter Cuaca dan Suhu Permukaan Laut Oktavianingsih, Ika; Muliadi, Muliadi; Apriansyah, Apriansyah
PRISMA FISIKA Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1172.115 KB) | DOI: 10.26418/pf.v6i2.25247

Abstract

Seringkali muncul masalah saat melakukan penelitian karena adanya data curah hujan yang hilang atau kurang lengkap. Penelitian ini berusaha membuat algoritma menggunakan metode propagasi balik sehingga dapat mengestimasi curah hujan di Kota Pontianak berdasarkan data suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin dan suhu permukaan laut. Algoritma propagasi balik yang digunakan adalah Gradient Descent Momentum dan Adaptive Learning Rate (traingdx) dengan arsitektur [20 30 1]. Fungsi aktivasi yang digunakan adalah fungsi sigmoid bipolar, sigmoid biner dan identitas. Tahap pengolahan data dimulai dengan mengelompokkan data ke dalam 2 kelompok, yaitu data latih dan data uji. Data latih memiliki 108 data (2007 s.d 2015) dan data uji menggunakan 10 data (2016).  Proses pelatihan dilakukan pada data latih dan menunjukkan nilai estimasi yang dihasilkan dapat mengikuti pola curah hujan, yakni dengan nilai MSE 9,996 × 10-7  pada iterasi ke 61.607. Nilai koefisien korelasi antara data keluaran dan masukan pada proses pelatihan adalah 1 (korelasi sempurna). Sedangkan pada tahap pengujian menggunakan data uji diperoleh bahwa hasil model mendekati pola curah hujan sebenarnya dengan nilai koefisien korelasi adalah 0,8333 (korelasi sangat kuat). Hal ini menunjukkan bahwa parameter cuaca dan suhu permukaan laut yang digunakan dalam penelitian ini merupakan prediktor yang baik untuk mengestimasi curah hujan di Kota Pontianak. Kata Kunci : Curah hujan, Propagasi Balik, Estimasi
Sintesis dan Karakterisasi Karbon Aktif dari Limbah Serbuk Kayu Bengkirai sebagai Adsorben Logam Fe pada Air Gambut Nurhadiansyah, Alif; Faryuni, Irfana Diah; Lapanporo, Boni Pahlanop
PRISMA FISIKA Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.79 KB) | DOI: 10.26418/pf.v6i2.26529

Abstract

Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi karbon aktif dari limbah serbuk kayu bengkirai. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas karbon aktif kayu bengkirai dalam menyerap logam Fe pada air gambut. Serbuk kayu bengkirai dikarbonisasi pada suhu 500°C selama 2 jam, kemudian diaktivasi dengan larutan asam klorida (HCl) dan larutan asam fosfat (H3PO4) dengan konsentrasi tiap aktivator sebesar 25%. Setelah itu karbon diaktivasi secara fisika dengan menggunakan suhu kalsinasi 700°C, 800°C, dan 900°C. Kemudian karbon aktif diujikan sebagai adsorben dengan parameter logam Fe pada air gambut. Sebanyak 1,0 g karbon aktif serbuk kayu bengkirai dimasukkan ke dalam 1000 mL air gambut. Air gambut yang digunakan berasal dari air parit yang terletak di titik koordinat 00o06’34.5” LU dan 109o24’27.5” BT. Dari penelitian yang telah dilakukan, karbon aktif dari serbuk kayu bengkirai dengan ukuran pori terbesar dihasilkan oleh karbon aktif yang diaktivasi mengunakan larutan asam fosfat pada suhu 800°C yakni 9,88 µm dan efektivitasnya dalam menyerap logam Fe pada air gambut yaitu 35,1%.Kata kunci :Karbon Aktif, Kayu Bengkirai, Fe, Air Gambut, Asam Fosfat, Asam Klorida
Pemodelan Penyebaran Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Mempawah Menggunakan Metode Cellular Automata Sofiani, Maria; Sampurno, Joko; Apriansyah, Apriansyah
PRISMA FISIKA Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1570.198 KB) | DOI: 10.26418/pf.v6i2.24419

Abstract

Metode cellular automata telah digunakan untuk memodelkan penyebaran kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Mempawah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tutupan lahan Provinsi Kalimantan Barat dari citra satelit tahun 2012 dan peta yang memuat fire history tahun 2013 di Kabupaten Mempawah. Tahap pengolahan data dimulai dengan mengelompokkan data vegetasi ke dalam 2 kelompok vegetasi yaitu: vegetasi basah dan vegetasi kering. Peta yang telah disimpan sebelumnya dalam format “.jpg” dipotong ke dalam ukuran 250 x 250 piksel. Pemodelan kebakaran hutan dan lahan dengan metode cellular automata menggunakan geometri sel segi empat 2 dimensi. Jenis tetangga sel utama yang digunakan adalah jenis moore neighborhood (8 sel tetangga). Gambar hasil pemodelan dan data pembanding kemudian diolah melalui tahap grayscale dan thresholding, lalu kedua gambar diuji untuk diperoleh nilai koefisien korelasinya. Nilai koefisien korelasi tertinggi dari pengujian gambar hasil pemodelan terhadap 49 koordinat titik api yang berbeda sebesar 0,6850 (korelasi kuat) pada koordinat titik api (100,130). Hasil penelitian menunjukan bahwa metode cellular automata dapat digunakan untuk memodelkan penyebaran kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Mempawah dengan baik. Kata Kunci :Cellular Automata, Kebakaran Hutan, Grayscale, Thresholding

Page 1 of 2 | Total Record : 12